Mulai dari Jesse Livermore yang berakhir bangkrut hingga George Soros yang menuai profit gemilang, 10 trader legendaris ini menghadirkan kisah inspiratif yang menarik untuk disimak.
Sebagai trader sukses yang dikenal oleh banyak orang, kehidupan tokoh-tokoh di bawah ini tidak hanya bergelimang profit yang dihasilkan, tapi juga risiko kerugian yang datang dalam jumlah fantastis. Beberapa di antaranya ada yang berhasil bangkit dan kembali membangun kesuksesan trading, tapi ada pula yang terus mendekam dalam jurang keterpurukan hingga akhir hidupnya. Dilansir dari Investopedia, berikut adalah 10 nama trader paling legendaris sepanjang masa:
1. Jesse Livermore
Jesse Lauriston Livermore (1877 - 1940) adalah trader berkebangsaan Amerika Serikat yang terkenal gara-gara keuntungan dan kerugian yang dialaminya di bursa saham. Pada 1929, Jesse Livermore berhasil mengeruk keuntungan hingga mencapai $100 juta dari runtuhnya bursa saham Amerika Serikat.
(Baca juga: Mengintip Kunci Sukses Legenda Pasar Saham, Jesse Livermore)
Namun, pada 1934, Jesse Livermore kehilangan sebagian besar kekayaannya dan meninggal dunia secara tragis pada 1940. Sosok Jesse Livermore pada masanya dikenal sebagai Raja Spekulator dan trader terhebat saat bursa saham di Amerika Serikat sedang mengalami keruntuhan.
2. William Delbert Gann
William Delbert Gann (1878 - 1955) atau juga dikenal sebagai WD Gann adalah seorang trader yang menggunakan metode peramalan pasar berdasarkan geometri, astrologi, dan matematika kuno. Metode teknikal misterius miliknya meliputi sudut gann dan Square 9. Selain aktif sebagai trader semasa hidupnya, WD Gann juga menulis buku dan menggelar kursus.
3. George Soros
Soros adalah trader yang lahir pada 1930 di Hungaria. Ia juga merupakan Chairman dari Soros Fund Management, salah satu perusahaan paling sukses dalam industri hedge fund. Ia pernah mendapatkan julukan sebagai The Man Who Broke the Bank of England pada 1992 setelah melakukan aksi jual Pounsterling senilai $10 miliar. Dari transaksinya tersebut, ia menghasilkan laba $1 miliar.
4. Jim Rogers
Jim Rogers, Jr. (lahir 1942) adalah Chairman dari Roger Holdings. Ia adalah salah satu pendiri dari Quantum Fund bersama George Soros di awal 1970-an, yang memperoleh pertumbuhan aset pada perdagangan komoditas sebesar 4200% selama 10 tahun. Rogers terkenal karena posisi bullish-nya yang tepat pada perdagangan komoditas di 1990-an, dan karena bukunya yang merinci perjalanan dunianya yang penuh petualangan.
5. Richard Dennis
Richard J. Dennis (lahir 1949) menjadi terkenal di dunia trading sebagai trader komoditas di Chicago yang sangat sukses. Ia dilaporkan memiliki kekayaan $100 juta selama 10 tahun dari perdagangan komoditas yang dilakukannya. Bersama dengan rekannya William Eckhardt, Dennis adalah salah satu pencipta dari strategi Turtle Trading yang dikembangkan pada awal 1980-an.
6. Paul Toder Jones
Paul Toder Jones II (lahir 1954) adalah pendiri dari Tudor Investment Corporation, salah satu perusahaan hedge fund terkemuka di dunia. Paul Tudor Jones mencatatkan penghasilan $100 juta dari aksi shorting saat bursa saham Amerika Serikat jatuh pada 1987. Menariknya, sosok yang pada tahun 2014 ditaksir memiliki kekayaan senilai $4.3 miliar ini menerapkan prinsip trading Jesse Livermore untuk mengeruk keuntungannya yang fenomenal.
7. John Paulson
John Paulson (lahir 1955) merupakan pendiri dari Paulson & Co. Namanya menjadi terkenal setelah ia sukses menghasilkan miliaran dolar dari krisis finansial 2007-2008. Ia menggunakan credit default swap untuk secara efektif melakukan short-selling terhadap pasar kredit rumah Amerika Serikat. Ketika bubble pasar tersebut pecah dan memicu gelombang krisis finansial masif, Paulson merupakan satu dari sedikit sosok yang bisa menghimpun keuntungan. Tak tanggung-tanggung, profit yang dihasilkan untuk perusahaan hedge fund-nya kala itu mencapai $15 miliar.
8. Steven Cohen
Steven Cohen (lahir 1956) adalah pendiri SAC Capital Advisors, sebuah hedge fund terkemuka yang berfokus terhadap perdagangan ekuitas. Sebelum menjadi manajer hedge fund, Cohen adalah pemain poker ketika ia masih di bangku pendidikan. Ia mengaku bahwa pengalamannya sebagai pemain poker membantunya belajar menyusun manajemen risiko yang baik. Dengan keahliannya, Steve Cohen berhasil memberikan keuntungan sebesar $8,000 di hari pertamanya bekerja. Enam tahun kemudian, Cohen bahkan mampu menghasilkan profit hingga $100,000 per hari.
Setelah mendirikan SAC Capital Advisors, nama Steve Cohen pun semakin dikenal. Namun pada 2013, SAC didakwa oleh Securities dan Exchange Commision (SEC) karena kasus insider trading dan diharuskan untuk membayar denda sebesar $1.2 miliar. Saat ini, ia masih aktif mengelola dana investor melalui Point72 Asset Management.
9. David Tepper
David Tepper (lahir pada 1957) adalah pendiri Appaloosa Management, sebuah hedge fund yang sangat sukses. Tepper, adalah seorang spesialis dalam investasi distressed debt, dan telah beberapa kali tampil di CNBC. Pernyataannya selalu diperhatikan oleh para trader, terutama karena ia berhasil menemukan peluang investasi ketika pasar finansial masih dilanda krisis 2007-2008. Dari kejeliannya tersebut, David Tepper memutuskan untuk membeli saham-saham perbankan yang anglok karena situasi krisis. Transaksi tersebut pada akhirnya menghadirkan keuntungan hingga $4 miliar.
10. Nick Leeson
Nicholas Leeson (lahir 1967) dikenal sebagai sosok trader yang membuat runtuhnya Barrings Bank karena serangkaian perdagangan spekulatif ilegal. Awalnya, ia berhasil memanen profit hingga £10 juta yang setara dengan 10% dari profit tahunan Barrings Bank. Namun ketika perdagangannya mulai merugi, Leeson melakukan manipulasi akun untuk menutupi jejak kegagalannya. Hanya dalam kurun waktu 2 tahun, jumlah kerugian yang dikumpulkannya membengkak hingga £208 juta.
Pada akhirnya, hal ini membuat dirinya harus dipenjara selama 4 tahun. Setelah insiden tersebut, Nick Leeson memutuskan untuk tak lagi kembali menjadi trader dan banting setir menjadi CEO sebuah klub sepak bola di Irlandia.
Kisah 10 trader dan investor di atas mengajarkan bahwa dunia trading dan investasi tidak hanya menjanjikan keuntungan melimpah, tapi juga kerugian luar biasa bagi mereka yang tak mampu mempertahankan performa trading dengan baik.