10 Kripto

Frenny: Saya coba menjawab secara sederhana, ya. Leverage bisa dikatakan memiliki sifat seperti utang tetapi bukan utang. Jadi memang broker memberikan pinjaman dengan leverage agar meningkatkan daya beli tetapi sebagai gantinya trader harus menyediakan jaminan. Nah, jaminan tersebut adalah deposit.

Nah, bila terdapat leverage 1:100 itu berarti bisa dibaca sebagai $1 = $100. Dengan kata lain, setiap $1 dari trader bisa dianggap sebagai $100. Dan bila deposit $100, maka trader memiliki kekuatan setara $10,000.

Biasanya trader pemula sering bertanya, apabila Loss dalam trading, broker ikutan loss tidak? Jawabannya tidak, karena bagaimanapun trader lah yang memakai uang sendiri untuk trading, dan Leverage hanyalah meningkatkan kekuatan daya beli saja. (sistem Forex adalah CFD, berdasarkan nilai, sehingga tidak dibutuhkan uang fisik dalam trading).

Nah, akan lebih jelas lagi tentang leverage bila membaca di : Leverage Dan Margin dalam Trading Forex

Agam: Mengenai spread yang kurang lebih sama itu memang ketentuan dari MIFX pak. Dan spread yang berlaku itu khusus untuk trading silver. Saran aja, kalau memang bapak berencana untuk trading logam mulia dan trading Forex dengan trading style bukan scalping, maka akun standard mungkin bisa jadi pertimbangan.

Tetapi bila ingin melakukan trading Forex dan logam mulia dengan cara scalping atau yang membutuhkan spread rendah, sebaiknya mengambil akun Ultra Low Spread saja. Untuk ketentuan spread di akun Ultra Low rata-rata lebih kecil karena dimulai dai 0.2 pips sedangkan untuk akun standard, spread trading Forex bisa dimulai dari 1.8 pips.

Untuk perbandingan, bisa bapak baca di artikel Akun-Akun MIFX

bantu jawab ya, untuk DCFX sndiri menawarkan lebih banyak pilihan aset dibandingkan dengan HSB. DCFX memiliki 25 pasang mata uang Forex, 2 logam (emas dan perak), 8 indeks, 1 minyak, dan 33 saham. Sedangkan HSB memiliki 16 pasang mata uang Forex, 2 logam (emas dan perak), 1 minyak, 5 indeks, dan 10 saham.

Tetapi perlu dicatat bahwa biaya trading, keamanan, regulasi, dukungan pelanggan, dan platform trading yang ditawarkan kedua broker hrs dipertimbangkan jga. Sebaiknya sih agan lebih baik mencoba kedua broker dengan membuka akun demo agar bsa ngerasain yg paling cocok itu broker yg mana gan krna emang ane akuin juga kedua broker ini kurang lbh sama utk trader yg pnya modal yg cukup.

Btw nih yg menariknya dari saat ngecek aset utk kedua broker ini ga sekedar cma ngaish tau klu kita dapatin spread dimulai dri berapa tetapi spread yg ditawarkan kan floating tuh, artinya bsa berubah tiap saat. Nah di kedua broker ini ada ditampilin perubahan spread dari pasangan mata uang. N menariknya, jrng ada broker yg ngelakuin hal tsb. Jadi kta bsa langsung ngeliat perubahan spread dari psngan mata uang tnpa harus ngerasa kok spread gw ga sesuai yg diiklanin gt. Baik di DCFX maupun HSB itu ada.

Ya, bisa dijdiin preferensi lahh kedua broker ini

Caesar: Setuju! Leverage tinggi itu emang bisa berarti resiko trading juga tinggi, terutama kalo harga pasar berlawanan sama posisi yang kita ambil. Itu bisa bikin modal cepet abis karena modal kita aslinya kecil, tapi dengan bantuan leverage, kita bisa ngontrol posisi yang lebih besar (terutama kalo trading dengan modal kecil dan leverage tinggi).

Nah, mengenai pertanyaannya, kalo kita udah nonaktifin high leverage, trus suatu saat kita butuh leverage tinggi lagi dan pengen aktifin, masih bisa gak?

Jawabannya iya, bisa kok. Kalo misalnya kita merasa butuh leverage tinggi lagi setelah sebelumnya udah kita nonaktifin, kita bisa ngikutin step2 yg ada di artikel untuk mengaktifkan lagi leverage tinggi tersebut. Tapi, sebelum kita putusin untuk aktifin lagi, penting banget untuk dipertimbangkan lagi situasi pasar dan risiko yang terkait. Pastikan kita paham betul tentang leverage dan risiko yang terlibat.

Yang penting, jangan lupa untuk pake leverage dengan hati-hati dan sesuai dengan profil risiko dan tujuan trading kita.