Tahukah Anda? Jumlah produksi emas suatu negara rupanya dapat mempengaruhi pergerakan harganya di kemudian hari. Lantas, negara mana sajakah yang menjadi produsen emas terbesar di dunia?
Masyarakat kini sudah makin paham akan pentingnya investasi. Cukup berbekal internet saja, Anda bebas mengakses berbagai informasi tentang investasi dengan mudahnya. Bahkan, Anda sudah bisa ikut berinvestasi hanya dengan sekali klik di platform dan aplikasi investasi online.
Ada banyak sekali aset yang bisa dijadikan instrumen investasi, mulai dari emas atau logam mulia, aset properti, forex, reksadana dan lain sebagainya. Dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, masyarakat rupanya lebih suka berinvestasi pada emas; baik dengan melakukan pembelian emas di butik emas, maupun menabung di suatu tempat.
Selain dijadikan sebagai instrumen investasi, emas juga banyak ditradingkan sehubungan dengan sifatnya sebagai safe-haven. Jika disuruh memilih antara investasi atau trading emas, manakah yang lebih greget bagi Anda?
Nah agar tak salah langkah, ada baiknya Anda simak dulu ulasan lengkap mengenai emas, mulai dari cara trading, faktor penggerak harga emas, hingga negara-negara penghasil emas terbesar di dunia berikut ini.
DI
|
Daftar Isi |
Sekilas Tentang Trading Emas
Dalam pasar finansial, emas adalah salah satu instrumen yang menjadi favorit semua orang karena nilainya tidak mudah tergerus arus inflasi. Dalam hal ini, investor bisa "menabung" emas baik dalam bentuk emas batang, atau dengan bertrading emas yang biasanya disimbolkan dengan XAU.
Para investor berpengalaman biasanya akan menyarankan untuk trading emas terlebih dahulu ke para pemula. Hal ini dimaksudkan sebagai ajang untuk belajar dunia trading secara aman, sehingga bisa meminimalisir kerugian (bila dibandingkan dengan investasi). Trading emas sendiri dinilai memiliki peluang keuntungan nan menggiurkan, mengingat harganya cenderung naik setiap tahun.
Namun satu hal yang perlu digarisbawahi adalah trading emas dan investasi emas itu berbeda. Trading emas tidak ada jual beli emas fisik, sedangkan investasi emas biasanya melakukan pembelian emas secara fisik yang nantinya akan dijual kembali. Bagi Anda yang sudah pandai dan lihai bertrading, pastinya sudah mengerti cara mainnya.
Cara Trading Emas Bagi Pemula
Seperti yang sudah disinggung di atas, trading emas itu mirip dengan trading forex. Untuk memulainya, Anda perlu membeli CFD (Contract for Difference). Pengertian dari CFD sendiri adalah sebuah kontrak antara trader dan broker yang sepakat untuk membayar selisih harga beli dan harga jual suatu instrumen tanpa melibatkan pengiriman barang fisik.
CFD ini bisa Anda beli di suatu broker dengan cara yang sama seperti Anda membeli saham. Kemudian, Anda akan diminta untuk menyetor sejumlah uang sebagai deposit kepada broker yang dianggap terpercaya. Besarnya uang yang disetorkan itu tergantung dengan besarnya jumlah emas yang akan ditradingkan. Nantinya, broker akan menjadi perantara yang memberikan fasilitas trading. Emas biasanya ditradingkan versus Dolar AS, sehingga dalam pasar disimbolkan sebagai XAU/USD.
(Baca Juga: Kelebihan Trading Emas Online Daripada Investasi Emas Fisik)
Setelah memiliki akun, Anda sudah bisa menjalankan trading emas sesuai keinginan. Jangan lupa untuk mengatur level-level Stop Loss dan Take Profit, berdasarkan sistem trading yang sudah disusun. Tentukan pula strategi trading yang akan diterapkan, sehingga Anda tahu kapan harus masuk dan keluar pasar.
Mengapa Trading Emas Banyak Digemari?
Sebenarnya, tidak banyak orang yang tahu bahwa emas bisa ditradingkan. Kebanyakan dari mereka lebih sering melakukan pembelian emas secara fisik, baik dalam bentuk batang maupun perhiasan.
Seiring dengan kemajuan teknologi, investasi dipermudah dengan adanya trading emas ini. Kegiatan ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk menambah portofolio investasi Anda. Meski banyak yang tidak tahu, trading emas nyatanya banyak digemari dan dapat mendatangkan profit cukup menjajikan. Apa alasannya?
1. Peluang Profit
Berbicara tentang investasi dan trading, hal utama yang kita pikirkan pasti profit. Untuk investasi emas fisik, perlu waktu lama untuk mendapatkan profit. Hal ini dikarenakan emas fisik termasuk dalam investasi jangka panjang; semakin lama disimpan, semakin tinggi pula harganya.
Sementara dalam trading emas, Anda bisa mendapatkan keuntungan kapan pun dengan profit cukup besar, asal Anda tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan posisi buy dan sell. Katakanlah saat harga emas menguat, Anda bisa memasang order buy. Ketika harganya sudah cukup tinggi dan sesuai dengan target, Anda bisa exit (close) posisi.
2. Modal Investasi
Dibandingkan investasi emas fisik, trading emas menawarkan modal lebih kecil. Misalnya saja investasi emas di pegadaian, Anda perlu menabung dengan jumlah cukup besar untuk mendapatkan emas dengan berat yang cukup tinggi; belum lagi ada biaya tambahan jaminan penyimpanan. Jika pun Anda menghendaki dalam bentuk fisik, Anda perlu membayar biaya cetaknya.
Sementara untuk trading emas, Anda hanya perlu membayar kepada broker sejumlah uang yang dikehendaki sebagai modal. Jika sudah, transaksi pun siap dilakukan.
3. Keamanan
Alasan lain kenapa trader lebih menyukai trading emas adalah karena keamanannya. Tingkat keamanan penyimpanan emas fisik harus tinggi dan khusus karena rawan pencurian. Sementara untuk trading emas, Anda tidak perlu mengkhawatirkannya karena aset yang ditradingkan bukan dalam bentuk fisik.
4. Lebih Bebas Dan Fleksibel
Pasar trading emas dianggap bebas karena buka 24 jam, sehingga Anda akan lebih fleksibel mengatur jam trading. Hal ini pastinya berbeda dengan pasar lainnya yang biasanya hanya buka pada jam-jam tertentu. Selain itu, Anda juga bisa melihat pergerakan harga emas melalui chart yang ditampilkan, sehingga ini akan membantu Anda ketika menyusun strategi trading.
Faktor Penggerak Harga Emas
Sama seperti mata uang lainnya, harga emas tidak pernah stabil; kadang naik, kadang juga turun. Harga emas mengalami fluktuasi karena dipengaruhi beberapa kondisi pasar, seperti:
- Inflasi, yakni turunnya nilai suatu mata uang. Beberapa investor akan menghindari membeli emas jika mata uang negara mereka mengalami inflasi. Hal ini dikarenakan harga emas akan naik berlipat-lipat.
- Kebijakan moneter bank sentral. Kebijakan ini biasanya berhubungan dengan tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga rendah akan cenderung membuat harga emas bullish.
- Krisis global. Ketika terjadi krisis global, masyarakat cenderung kurang percaya pada pemerintah dan keadaan pasar dunia, sehingga mereka akan cenderung menyelamatkan aset yang dimiliki dengan emas. Oleh karenanya, harga emas akan naik.
- Nilai mata uang Dolar AS. Pergerakan harga emas juga dipengaruhi oleh mata uang Dolar AS karena keduanya saling berhubungan. Dolar AS sebagai mata uang cadangan terbesar di dunia tentu menjadi penentu naik turunnya harga emas. Jadi, jika Dolar AS menguat, bisa dipastikan harga emas akan turun atau melemah, begitu pun sebaliknya.
(Baca Juga: Mengupas Korelasi Harga Emas Dan Dolar AS)
Pengaruh Ketersediaan Emas Terhadap Harga Emas
Pernahkan Anda bertanya-tanya tentang berapa sih stok emas di dunia? Lalu kapan habisnya? Nah, selain faktor kondisi pasar, ternyata ketersediaan emas juga memiliki pengaruh terhadap harga.
Seperti yang kita ketahui, emas adalah sumber daya yang akan habis jika terus-menerus ditambang, sedangkan untuk mencari tambang emas baru itu sudah makin sulit dan langka. Bisa dipastikan bahwa produksi emas makin turun dari tahun ke tahun.
Pengaruh ketersediaan emas terhadap harga ini dipengaruhi apabila Supply and Demand menjadi tidak seimbang. Ketika Demand masyarakat terhadap emas tinggi, bisa dipastikan harga emas juga akan tinggi, sehingga turut mempengaruhi Supply emas. Jika Supply-nya makin berkurang, sudah jelas harga akan makin membumbung tinggi. Dengan demikian, hanya beberapa investorlah yang berani membayar lebih untuk bertrading emas.
Negara Produsen Emas Terbesar di Dunia
Investasi dan trading emas belakangan ini makin berkembang pesat, terutama dalam wujud emas fisik. Bisa dibilang investasi emas dari dulu hingga sekarang tidak pernah surut. Makin banyak yang investasi emas, tentu makin banyak pula emas yang harus diproduksi.
(Baca Juga: Waktu Terbaik Untuk Investasi Emas)
Bertambahnya permintaan akan emas tentu akan membawa nilai plus bagi negara-negara produsen emas, yakni berupa peningkatan pendapatan negara karena ekspor emas. Lantas, negara mana sajakah yang didapuk sebagai produsen emas terbesar di dunia?
1. China
Posisi pertama produsen emas terbesar di dunia diduduki oleh China. Di tahun 2019, China sudah memproduksi kurang lebih 420 MT emas. China sendiri dianggap menyumbang sekitar 13% angka produksi emas global.
Terdapat lima provinsi di China yang dianggap sebagai penghasil emas terbesar, antara lain Shandong, Henan, Jiang Xi, Fujian, dan Mongolia. Tak heran jika China menempati posisi teratas selama lebih dari satu dekade. Sejauh ini, China masih terus mengeruk emas di perut bumi dan diperkirakan memiliki cadangan emas sekitar 1,900 ton.
Meski demikian, China nyatanya pernah mengalami penurunan jumlah produksi emas pada tahun 2018, setelah pemerintah memberikan kebijakan mengenai lingkungan hidup. Kala itu, pemerintah dikabarkan melarang keras penggunaan sianida dalam tambang emas.
2. Australia
Posisi kedua produsen emas terbesar adalah Australia. Rata-rata negeri Kanguru ini memproduksi emas sekitar 270-300 ton per tahun. Tambang emas Australia sendiri tersebar di beberapa wilayah, meliputi Western Australia, South Australia, dan New South Wales. Sementara itu, cadangan emas Australia diperkirakan masih sebanyak 9,800 ton yang tersebar di beberapa tempat, seperti Supir Pit, Telfer, Kalgoorlie, Dam Boddington, Sunrise, dan Agnes.
Di tahun 2019, produksi emas di Australia diperkirakan mengalami kenaikan, yaitu mencapai angka 330 MT, setelah sebelumnya sebesar 315 MT di tahun 2018. Wilayah Australia yang baru-baru ini dijadikan sebagai tambang emas adalah wilayah Pilbara di Australia Barat (Western Australia), berkat penemuan besar Novo Resources dan Artemis Resources di tahun 2017. Selain menjadi penghasil emas, Kawasan Pilbara ini juga dikenal sebagai kawasan penghasil bijih besi terbesar di dunia.
3. Rusia
Di tahun 2019, Rusia menduduki posisi ketiga sebagai negara produsen emas terbesar di dunia. Produksi emas negara beribukota Moskow ini juga meningkat setiap tahunnya; terhitung di tahun 2017 produksinya sebanyak 255 MT, hingga mencapai 310 MT di tahun 2019.
Selain itu, Rusia juga memiliki rencana untuk terus meningkatkan produksi emas ke depannya. Hal ini juga didasari pada kebijakan pemerintah Rusia untuk mendukung tambang emas. Bahkan, pemerintah Rusia menjadi konsumen terbesar dengan total konsumsi emas sebanyak 2/3 dari pasokan lokal.
Tambang emas Rusia sendiri tersebar di beberapa Kawasan, di antaranya Chutka, Voro, Khabarovsk, dan Olympiada. Negeri Tirai Besi ini dilaporkan akan terus meningkatkan produksi emasnya sebagai upaya untuk menjadi negara produsen emas terbesar di dunia di tahun 2029 mendatang. Sementara itu, cadangan emas Rusia ini mencapai 5,300 MT.
4. Amerika Serikat
Negara Adidaya ini berhasil menduduki posisi negara produsen emas terbesar di dunia nomor empat. Namun sayangnya, produksi emas di AS mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir. Di tahun 2019, produksi emas AS turun sebesar 26 MT dari tahun sebelumnya, sehingga hanya menjadi 200 MT.
Kawasan tambang emas terbesar di AS sendiri berada di wilayah gurun pasir Montana dan Nevada yang menyumbangkan setidaknya 75% kapasitas produksi emas. Selain itu, kawasan tambang emas lainnya berada di wilayah Utah, Colorado, dan Alaska. Sementara, cadangan emas yang masih dimiliki oleh AS diperkirakan mencapai 3,000 MT.
5. Kanada
Negara produsen emas terbesar lainnya adalah Kanada. Sama seperti AS, produksi emas di Kanada juga mengalami penurunan. Menurut laporan tahun 2019, produksi emas Kanada mencapai 180 MT. Angka ini mengalami penurunan sebesar 3 MT dari realisasi 2018 sebesar 183 MT.
Kawasan tambang emas Kanada tersebar di berbagai wilayah, salah satunya adalah di Kawasan British Columbia yang ditemukan oleh Seabridge Gold yang berbasis di Toronto setelah gletser mencair. Tambang itu diperkirakan memiliki 780 MT emas.
Selain di British Columbia, kawasan tambang emas lainnya tersebar di Quebec dan Ontario. Ontario sendiri, tepatnya tambang Red Lake, menyumbang setidaknya 50% emas dari total produksi Kanada. Sementara itu, cadangan emas Kanada diperkirakan masih mencapai 2,000 MT.
6. Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya, termasuk emas. Di tahun 2019, Indonesia tercatat sebagai negara produsen emas nomor enam di dunia. Indonesia rata-rata memproduksi emas sebesar 100 MT per tahunnya.
Kawasan tambang terbesar di Indonesia terletak di Papua yang dikelola oleh PT Freeport-McMoran. Bahkan, tambang emas di Papua ini disebut sebagai salah satu tambang terbesar di dunia.
Selain Papua, kawasan tambang emas terbesar di Indonesia tersebar di Sumbawa, Martabe, Dompu, dan Gunung Pongkor. Untuk cadangan emasnya, Indonesia diyakini memiliki cadangan emas terbesar secara global.
7. Peru dan Ghana
Peru dan Ghana sama-sama menempati posisi ketujuh sebagai negara produsen emas terbesar di dunia di tahun 2019. Sayangnya, Peru mengalami penurunan produksi emas dari 145 MT di tahun 2018 menjadi 130 MT di tahun 2019.
Sementara untuk Ghana, angkanya cenderung stabil, yakni 130 MT per tahun di tahun 2019. Kawasan tambang emas di Ghana terletak di sisi barat laut dan barat daya.
Di kedua negara ini, penambangan emas ilegal masih menjadi tantangan karena perusahaan penambang enggan bertanggung jawab atas kerusakan tanah, termasuk kerusakan di wilayah hutan Amazon.
8. Meksiko
Selain Peru, Kanada, dan AS, Meksiko juga menjadi produsen emas terbesar di dunia. Produksi emas di Meksiko meningkat drastis, dari sebesar 50.8 MT di tahun 2008 hingga mencapai 125 MT di tahun 2018. Kenaikan ini dipengaruhi karena kebijakan pemerintah Meksiko bagi investor asing untuk menjalankan usaha sesuai iklim regulasi dan bisnis Meksiko yang murah.
Sayangnya dalam beberapa tahun terakhir ini, produksi emas Meksiko mengalami penurunan. Terhitung di tahun 2019, jumlah total produksinya hanya mencapai 110 MT. Penurunan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya tambang emas yang telah berakhir masa kontraknya. Kendati demikian, Meksiko masih menjadi produsen emas terbesar di dunia dengan total cadangan emas sekitar 1,400 MT.
9. Uzbekistan dan Kazakhstan
Di posisi kesembilan, ada Uzbekhistan dan Kazakhstan yang menjadi negara produsen emas terbesar di dunia. Kedua negara ini sama-sama menghasilkan emas sekitar 100 MT di tahun 2019.
Tambang emas terbesar di Uzbekhistan terletak di wilayah Muruntau di Gunung Kyzylkum. Untuk cadangan emasnya diperkirakan masih cukup besar, yakni sekitar 2,100 ton. Akan tetapi, di wilayah ini belum terlihat banyak eksplorasi.
Sementara untuk Kazakhstan, tambang emasnya berada di tambang Vasilkovskoye yang dijalankan oleh anak perusahaan Glencore Kazzinc. Tambang emas ini terbukti memiliki cadangan emas sekitar 5 juta ons.
10. Afrika Selatan
Di benua Afrika, ada Afrika Selatan yang menjadi produsen emas terbesar di dunia. Sayangnya, produksi emas Afrika Selatan turun sebesar 85% sejak tahun 1980. Terbukti di tahun 2019, produksi emasnya hanya sebesar 90 MT; anjlok dari 117 MT di tahun 2018.
Turunnya angka produksi emas tersebut dilatarbelakangi oleh perselisihan politik antara Association of Mineworkers and Construction Union (AMCU) dan produsen emas di wilayah tersebut. Perselisihan ini didasari karena AMCU menginginkan lebih banyak upah dan pemberhentian merger yang bisa menyebabkan hilangnya pekerjaan mereka. Oleh karenanya, mereka mengadakan protes dan mogok kerja.
Selain perselisihan politik, produksi emas menurun juga disebabkan biaya listrik dan upah pekerja yang terus meningkat, sehingga para investor lebih memilih negara lain untuk berinvestasi.
Kawasan Tambang terbesar di Afrika Selatan terletak di Witwatersrand, yang pernah dikenal sebagai Gunung Emas. Tambang ini dulunya dikelola oleh Anglogold Ashanti. Afrika Selatan kini diperkirakan memiliki cadangan emas sebesar 6,000 ton.
Kesimpulan
Nah, itulah kesepuluh negara yang dikenal sebagai produsen emas terbesar di dunia. Mengingat banyaknya emas yang diproduksi, apakah Anda tertarik untuk bertrading aset safe-haven satu ini? Sebelum melakukannya, sebaiknya Anda pahami dulu strategi trading emas berikut seluk beluknya.