Industri metaverse masih menyimpan segudang potensi keuntungan, salah satunya dari segi lapangan pekerjaan. Apa saja pekerjaan yang ditawarkan dunia metaverse?
Tentu Anda semua masih ingat bahwa pada awal tahun 2022, jagat dunia maya dipenuhi dengan perbincangan seputar topik tentang Non-Fungible Token (NFT) dan metaverse. Viralnya topik tersebut tentu tidak terlepas dari harga Bitcoin dan berbagai altcoin yang turut melambung pada akhir tahun 2021.
Namun meski demikian, kepopuleran NFT dan metaverse juga didukung oleh pandemi yang membuat sebagian besar kegiatan dilakukan di rumah secara daring. Mulai dari sekolah, bekerja, bermain, bahkan sampai berolahraga, hampir semua dilakukan secara virtual.
Tak heran bila raksasa teknologi seperti Google, Apple, Microsoft, dan Facebook mulai merambah bisnis di industri metaverse. Bahkan, Facebook sampai tidak segan-segan untuk mengganti namanya menjadi Meta, dan berusaha mematenkan teknologi blockchain dan metaverse.
Tapi ternyata, kepopuleran metaverse dan NFT tak hanya menjadi rebutan para raksasa teknologi di atas. Banyak brand atau merek yang tertarik untuk ikutan merambah bisnis NFT dan metaverse, mulai dari fashion hingga makanan cepat saji.
Selain itu, muncul juga investasi kripto dengan kategori baru, di mana Anda bisa menghasilkan keuntungan mata uang kripto tidak hanya dari menambang, faucet, trading, ataupun staking. Kategori baru tersebut bisa berupa Learn-to-Earn (L2E), di mana Anda diberikan materi pembelajaran mengenai kripto dan blockchain, lalu mengikuti test untuk mendapatkan hadiah berupa kripto.
Baca Juga: 7 Cara Menghasilkan Cuan Di Metaverse
Anda juga bisa menghasilkan NFT dan mata uang kripto ketika melakukan aktivitas yang terhubung langsung dengan metaverse, seperti Play-to-Earn (P2E) ataupun Move-to-Earn (M2E). Semua yang telah disebutkan di atas, merupakan sebagian kecil kesempatan atau peluang Anda bisa mendapatkan uang.
Lalu, yang menjadi pertanyaan utama saat ini adalah benarkah metaverse membuka kesempatan meraih cuan hanya dari hal-hal di atas? Atau adakah prospek profesi dalam industri metaverse yang potensial di masa depan? Jawabannya tentu ada. Apa saja itu? Berikut daftarnya.
Beberapa Macam Peluang Pekerjaan di Industri Metaverse
Dalam satu dekade ke depan, akan ada beberapa profesi baru dari industri metaverse yang memiliki prospek bagus untuk bisa Anda pelajari mulai saat ini.
1. Software and Hardware Engineer
Tidak semua yang berkaitan dengan metaverse dibuat dengan kode pemrograman. Ketika membicarakan metaverse, berarti kita juga harus tahu bahwa metaverse tidak akan mungkin berkembang tanpa adanya pengembangan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Saat ini, memang teknologi tersebut sudah tersedia, namun harganya masih relatif mahal.
Software and Hardware Engineer bertugas untuk mengembangkan teknologi semua perangkat keras dengan harga yang terjangkau, agar akses menuju metaverse bisa lebih mudah digunakan oleh banyak kalangan.
Untuk menjadi Software and Hardware Engineer, Anda perlu memiliki pengalaman di bidang pengembangan software sekaligus perakitan perangkat elektronik. Sebab, Software and Hardware Engineer perlu merakit dan juga mengadaptasikannya saat metaverse menjadi lebih kompleks.
Dengan demikian jelas, perusahaan teknologi yang hendak berbisnis metaverse pasti akan sangat membutuhkan Software and Hardware Engineer. Hal ini juga telah terbukti bahwa sejak tahun 2019, jumlah permintaan akan profesi ini ternyata melonjak hingga 1400%, menurut laporan di situs Hired. Selain itu, laporan dari Vynz juga memprediksi bahwa pasar VR akan tumbuh hingga $161.1 miliar pada tahun 2025.
2. Metaverse Research Scientist
Sebagai teknologi baru, metaverse masih perlu dieksplor lebih luas. Itulah sebabnya, ilmuwan dibutuhkan untuk melakukan riset lebih lanjut dan menambah kemungkinan baru dalam teknologi metaverse.
Pekerjaan metaverse ini membutuhkan kemampuan seperti membangun, menskalakan prototipe menggunakan teknologi algoritma, rendering, rekonstruksi adegan, pencitraan komputasi, odometri, inersia visual, estimasi keadaan, fusi sensor, dan pemetaan. Maka tak mengherankan bila profesi ini membutuhkan gelar PhD di bidang komputerisasi, serta memiliki pengetahuan komprehensif tentang pencitraan komputasi.
3. Metaverse Planner
Seorang Metaverse Planner memiliki tugas untuk merencanakan kegiatan produksi dan pengelolaan sumber daya. Jadi, setelah teknologi metaverse telah selesai dan beroperasi, seorang planner harus mampu merencanakan strategi peluang pasar, roadmap, serta cara mengimplementasikan semua itu ke dalam dunia virtual.
Sehingga, Metaverse Planner harus bisa mendorong portofolio peluang strategis dari proof-of-concept hingga penerapan. Ini berarti, untuk menjadi seorang Metaverse Planner, Anda harus memiliki pengalaman manajemen, pengetahuan tentang pemasaran, dan paham model bisnis hardware, software, Software as a Services (SaaS), serta Platform as a Services (PaaS).
4. Ecosystem Developer
Eksistensi Metaverse dimungkinkan jika ekosistem yang bisa mendukungnya berjalan telah dibangun. Ecosystem Developer bertugas membangun ekosistem metaverse seperti jaringan blockchain, sensor, Central Processing Unit atau CPU, Graphics Processing Unit atau GPU, proses KYC, data-lake, edge computing, green electricity production, hingga peraturan.
CPU adalah komponen keras atau perangkat pemroses data utama. GPU merupakan sirkuit elektronik khusus, berfungsi memanipulasi dan mengubah memori dengan cepat guna mempercepat pembuatan gambar dalam frame buffer untuk output ke tampilan perangkat.
Untuk profesi ini, Anda harus memiliki pengalaman bertahun-tahun di bidang hubungan pemerintahan dan pemahaman yang tajam tentang industri XR. Sebab, Ecosystem Developer bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi dengan para mitra dan tentunya pemerintah. Hal ini bertujuan supaya pengguna benar-benar dapat memanfaatkan metaverse sebagaimana mestinya.
5. Metaverse Safety Manager
Seorang Metaverse Safety Manager bertugas menjadikan metaverse sebagai tempat yang aman dan inklusif. Metaverse Safety Manager perlu memprediksi secara akurat bagaimana fungsionalitas metaverse akan digunakan dan dapat disalahgunakan.
Sebab, isu keamanan dan privasi masih menjadi PR terbesar dalam pengembangan metaverse. Kasus-kasus serangan siber seakan tak pernah habis, apalagi metaverse merupakan dunia yang baru. Maka, pengguna metaverse masih rentan mengalami penipuan, peretasan, kebocoran data, dan sebagainya.
Maka, dalam pekerjaan metaverse ini, Anda mesti memiliki gelar teknik dan pengalaman manufaktur atau consumer electronic, atau setidaknya harus bisa mengidentifikasi komponen, sistem, dan langkah manufaktur yang kritis terhadap keselamatan pengguna.
6. Metaverse World Builder
World Builder adalah peluang profesi di metaverse yang bertanggung jawab atas pembuatan lingkungan virtual tersebut. Mulai dari lingkup paling kecil sampai yang terbesar. Selain itu, World Builder juga merancang dan mengimplementasikan fungsionalitas peristiwa metaverse. Pekerjaan metaverse ini menerjemahkan ide desain, konsep, dan persyaratan menjadi pengalaman metaverse langsung yang fungsional dan menarik.
Pada umumnya, seorang World Builder membutuhkan banyak keterampilan yang sama seperti desainer video game. World Builder di dunia metaverse harus berpikiran maju dalam membentuk teknologi atau solusi produk. Untuk menjadi World Builder, Anda harus mempunyai kemampuan desain grafis, berpengalaman di bidang pengembangan dan mampu menguasai JavaScript, WebSocket, Python, dan layanan Web RESTful.
7. Metaverse Storyteller
Storyteller merupakan peluang profesi yang juga penting dalam metaverse, sebab profesi ini berhubungan dengan konsep gamification. Pengertian gamification secara sederhana adalah proses mengintegrasikan mekanika permainan pada program-program yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi, engagement, dan loyalitas.
Seorang Metaverse Storyteller bertanggung jawab merancang pencarian mendalam bagi pengguna untuk menjelajahi dunia virtual. Sehingga, Metaverse Storyteller harus bisa membuat skenario dalam bentuk narasi. Untuk menjadi Metaverse Storyteller, Anda dituntut memiliki dasar pendidikan seperti jurusan sastra atau pengalaman di perusahaan teknologi, khususnya game.
8. Spesialis Pemasaran Metaverse
Akan ada banyak perusahaan yang terjun ke metaverse. Itu artinya, akan ada banyak kebutuhan pemasaran. Sebagai sebuah konsep baru, metaverse jelas memerlukan pendekatan yang berbeda dan lebih interaktif untuk bisa memberikan pengalaman pengguna yang tak terlupakan.
Diprediksi, pasar metaverse akan mulai booming pada tahun 2028 yang nilainya bisa mencapai 814.2 miliar USD. Maka tak mengherankan bila nanti akan banyak perusahan membutuhkan Spesialis Pemasaran Metaverse yang bertugas membuat kampanye iklan kreatif sekaligus berteknologi imersif.
9. Penasihat Aset Digital NFT
Sempat membuat dunia heboh dengan harga NFT yang meroket, membuat banyak perusahaan tertarik mencoba. Karena dunia NFT juga tergolong baru, maka perusahaan tentu akan membutuhkan seorang penasihat agar tidak salah langkah di industri metaverse. Semisal seperti pertimbangan membeli tanah virtual di metaverse, minting produk dan memasarkannya, serta mungkin jual-beli koleksi NFT.
Seorang penasihat harus mampu melihat tren dan peluang dari industri ini. Oleh sebab itu, profesi ini membutuhkan orang yang sudah lama dan paham berkecimpung di industri NFT.
Baca Juga: Haruskah Anda Berinvestasi di Metaverse?
10. Pemandu Wisata Virtual
Menanggapi perubahan dunia akibat pandemi, konsep wisata virtual mulai dikembangkan menjadi bentuk hiburan baru sejak tahun ini. Bila wisata virtual telah terealisasi, maka profesi pemandu wisata virtual pun juga akan berpotensi untuk muncul.
Sama seperti pemandu wisata di dunia nyata, untuk dapat menjadi pemandu metaverse Anda harus benar-benar menguasai tempat virtual tersebut, beserta isinya. Sebab pemandu metaverse bertanggung jawab untuk menerangkan berbagai informasi tentang lingkungan virtual di sana.
Kesimpulan
Mungkin kita semua juga tidak akan pernah terpikir bahwa peluang profesi di metaverse dapat semasif ini, sama halnya dengan peluang profesi sebagai YouTuber pada 10 tahun yang lalu. Hadirnya metaverse membuka peluang pekerjaan yang benar-benar baru. Sebab, teknologi ini memerlukan pendekatan yang lebih interaktif dan dinamis. Belum lagi faktor risikonya yang kemungkinan besar akan berbeda dengan faktor risiko teknologi pendahulu.
Meski industri metaverse memiliki banyak peluang yang masih bisa dieksplor, namun keberadaannya juga masih menjadi pro kontra. Seperti apa pro kontranya, simak lebih lengkapnya di artikel, "Metaverse: Ancaman atau Peluang Bisnis Masa Depan?"