Menyandang status sebagai pengusaha muda memang menawarkan keistimewaan ala sultan yang banyak diimpikan siapa saja. Jika Anda ingin menjadi salah satunya, 10 tips sukses pengusaha muda berikut ini patut untuk dibaca.
Siapa sih yang tidak ingin menjadi pengusaha muda nan sukses? Seorang pegawai hingga karyawan yang karirnya sudah terjamin pun masih ingin menjadi pengusaha. Apakah Anda juga bercita-cita menjadi seorang pengusaha?
Mendengar kata "pengusaha muda", di pikiran Anda pasti terbayang hidup serba berkecukupan, punya rumah dan kendaraan pribadi, materi melimpah, serta keistimewaan-keistimewaan ala "sultan" lainnya. Untuk mewujudkan itu, pastinya Anda butuh usaha keras sebab kesuksesan bukanlah hal yang mudah untuk dicapai.
Meraih hidup sukses di usia muda itu suatu prestasi yang membanggakan, baik bagi diri sendiri, orang tua, bahkan keluarga. Namun, Anda harus siap gagal dulu sebelum sukses; itulah kuncinya. Dengan kegagalan, Anda bisa belajar bagaimana cara lain untuk berjuang menaiki tangga kesuksesan.
DI
|
Daftar Isi |
Pengusaha Muda Indonesia yang Sukses Berbisnis Dari Nol
Saat ini, sudah banyak anak muda Indonesia yang berbondong-bondong memulai bisnis. Mereka nampaknya sadar bahwa hidup ini "keras", pun kebutuhan hidup makin lama makin banyak dan serba mahal.
Faktanya, ada banyak pengusaha muda di Indonesia yang memulai bisnis mulai dari nol. Tekad yang kuat, komitmen, keberanian dan kerja keraslah yang membuat mereka berhasil menyandang gelar pengusaha muda sukses. Bak kata pepatah, siapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil.
Adapun bisnis yang mereka geluti ada bermacam-macam; kuliner, digital marketing, fashion, dan lain sebagainya. Berikut beberapa pengusaha muda Indonesia yang telah sukses yang bisa menjadi inspirasi bagi Anda.
1. Ali Muharam
Mendengar nama Ali Muharam, Anda pasti bingung karena terdengar sangat asing. Namun, bagaimana jika Anda mendengar nama camilan "Makaroni Ngehe"? Bagi Anda yang doyan ngemil, nama kuliner satu ini sudah tidak asing di telinga bukan? Nah, Ali Muharam inilah pencetus nama merek snack ini.
Ali merupakan pemuda yang berasal dari Tasikmalaya. Ia dulunya seorang Office Boy (OB) dan sempat bekerja di kantin sebuah bank dengan upah pas-pasan. Ali kemudian mulai merintis karirnya sebagai pengusaha.
Saat mencoba berbisnis "Makaroni Ngehe" ini, kehidupannya sangatlah sulit. Ali berjuang cukup keras untuk menjualnya sendiri. Ia pun nekat meminjam uang temannya sebesar 20 juta untuk mengembangkan bisnisnya itu. Padahal, ia juga belum tahu kapan akan mengembalikan pinjamannya tersebut.
Dengan modal pinjaman tersebut, ia menjual makaroni pedasnya di daerah Jakarta Barat dengan gerobak. Selama delapan bulan menabung, ia pun berhasil mengembangkan bisnisnya. Bahkan, sekarang cabang "Makaroni Ngehe" ini sudah ada di mana-dimana. Dari usahanya ini, Ali bisa merasakan omzet hingga Rp3 miliar per bulan.
2. James Prananto
Sekarang ini, ada banyak sekali muda-mudi yang suka nongkrong sambil menyeruput kopi-kopi kekinian, sebut saja Kopi Kenangan. Pernahkah Anda mencoba salah satu varian best-seller nya?
Rupa-rupanya, kedai kopi ini adalah milik salah satu pengusaha muda Indonesia bernama James Prananto. James dan dua temannya, Edward dan Cynthia, pertama kali membuka usaha kopi ini di tahun 2017 yang berlokasi di Menara Standard Chartered, Jakarta Selatan.
Kopi Kenangan mulai dikenal dan digemari banyak orang karena cita rasa perpaduan kopi dan susu yang nikmat dan menyegarkan. Hingga saat ini, kedai Kopi Kenangan sudah sukses dengan 83 gerai di beberapa wilayah Indonesia.
Menariknya lagi, kedai ini berhasil mendapatkan suntikan dana dari beberapa investor besar. Salah satunya adalah Arrive, sebuah platform pencairan dana yang dikelola oleh perusahaan milik Jay Z, Rock Nation.
3. William Tanuwijaya
Nama William Tanuwijaya pastinya tidak asing dengan Tokopedia. Tokopedia adalah salah satu platform penjualan online besar di Indonesia yang didirikan pada tahun 2007.
Kisah suksesnya ini tidak diraih dengan jalan yang mulus dan waktu singkat. Awal karirnya dimulai saat terjadi krisis moneter, di mana saat itu ia nekat datang ke Jakarta ketika banyak orang yang justru menghindari Jakarta. Kala itu, ia menempuh bangku kuliah di Universitas Binus. Sayangnya, ayahnya jatuh sakit ketika masa kuliahnya baru menginjak semester 2.
Pilihannya hanya dua: berhenti kuliah dan pulang, atau melanjutkan kuliah dengan mencari nafkah sendiri. Dengan tekad untuk meraih kehidupan yang lebih baik, William tetap bertahan di Jakarta.
Pada saat itu, ia masih minim pengalaman bekerja, hingga akhirnya ia melamar menjadi operator atau penjaga warnet. Ia bekerja dari pukul 9 malam hingga pukul 9 pagi, yang kemudian membuatnya jatuh cinta kepada internet. Dengan memanfaatan internet gratis sebagai operator warnet, ia mulai belajar banyak hal secara otodidak dari sana.
Setelah lulus kuliah, William ingin bekerja di Google, tetapi saat itu Google belum memiliki kantor di Jakarta. Lalu ia pun memiliki ide untuk membangun Tokopedia. Di awal berdirinya, Tokopedia sulit sekali berkembang karena kurangnya suntikan dana. Hingga akhirnya di tahun 2009, William mendapatkan bantuan dana untuk mengembangkan Tokopedia kembali. Hingga saat ini, perusahaan startup tersebut berkembang pesat dengan nilai valuasi mencapai US$7 miliar.
4. Dea Valencia
Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia. Saking cintanya terhadap batik, Dea Valencia pun kini menjadi pengusaha muda yang sukses besar. Dara manis ini memulai bisnis fashion-nya di daerah Semarang dengan membuat usaha Batik Kultur. Kala itu, usianya baru menginjak 19 tahun. Dengan ide-ide unik dan kreatifnya, ia bisa men-design batik yang ternyata banyak disukai orang.
Di usianya yang masih tergolong muda, Dea sudah menghasilkan omzet lebih dari 3.5 miliar per tahun atau sekitar lebih dari 300 juta per bulan. Yang lebih istimewanya lagi, Dea mengajak para penyandang disabilitas seperti tuna rungu, tuna wicara, dan tuna daksa untuk mengembangkan bisnisnya.
5. Hendy Setiono
Kisah pengusaha sukses lainnya datang dari Hendy Setiono. Pengusaha asal Surabaya ini merupakan pencetus kuliner Kebab Turki Baba Rafi. Usahanya ini pertama kali dirintis tahun 2003 di Surabaya.
Nama bisnisnya pun terbilang unik, karena nama Rafi diambil dari nama anak pertamanya, sementara untuk kata Baba diambil dari bahasa Arab yakni Bapak. Hendy memulai usahanya ini dengan modal pinjaman sekitar 4 juta dari adiknya sendiri. Ia pun memulai usahanya dengan gerobak.
Perjalanan bisnisnya ini tidak mudah. Hendy mengaku pernah kehilangan uang hasil penjualan karena dibawa kabur oleh salah satu karyawannya. Namun berkat kerja kerasnya, Hendy tidak butuh waktu yang lama untuk mengembangkan bisnis kebab ini.
Ia mengembangkan bisnis dengan sistem franchise atau waralaba, di mana ia memberikan kesempatan kepada msyarakat untuk menjadi mitra bisnis. Di tahun 2008 saja, bisnis franchise kebabnya berjumlah 325 outlet yang tersebar di 50 kota. Bahkan, kebab yang identik dengan container berwarna merah-kuning ini juga tersebar di Malaysia, China, Filipina, dan Sri Lanka.
Persiapkan 3 Hal Ini Jika Ingin Jadi Pengusaha
Membaca kisah-kisah pengusaha muda Indonesia yang sukses, pastinya Anda juga ingin menjadi seperti mereka, 'kan? Untuk menjadi pengusaha sukses, Anda harus siap bekerja keras dan memiliki mental yang kuat. Ke depannya pasti akan ditemui banyak tantangan dan saingan-saingan bisnis Anda.
Jika benar-benar ingin menjadi pengusaha, Anda harus mulai mempersiapkan diri mulai dari sekarang. Ada 3 hal yang mesti dipersiapkan:
1. Perlu Modal dan Biaya Tidak Sedikit
Dalam membangun sebuah bisnis/usaha, Anda pasti membutuhkan modal. Modal yang diperlukan bisa sangat banyak dan besar tergantung jenis usaha/bisnis yang akan Anda jalankan. Banyak orang menganggap usaha yang membutuhkan modal banyak itu seperti penginapan, perumahan, cuci mobil atau motor, dan sejenisnya. Padahal faktanya, usaha sekecil apapun akan tetap membutuhkan modal dan biaya yang tidak sedikit.
(Baca Juga: Rekomendasi Usaha Dengan Modal Mulai 10 Juta)
Dalam membangun sebuah bisnis/usaha, Anda sebenarnya membutuhkan tiga macam modal, di antaranya:
- Modal investasi awal, berupa tempat atau ruangan yang akan Anda gunakan untuk mendirikan usaha. Misalnya ketika Anda membuka usaha kedai kopi, tentu Anda membutuhkan ruangan yang cukup besar untuk menampung banyak konsumen. Selain itu, Anda juga membutuhkan meja bar, kasir, meja dan kursi untuk pengunjung, peralatan dan perlengkapan pembuatan kopi, dan perlengkapan lainnya. Modal jenis ini tentunya akan membutuhkan dana cukup besar. Akan tetapi Anda tidak perlu khawatir, karena modal awal ini akan menjadi investasi jangka panjang.
- Modal kerja, yakni barang atau bahan yang akan Anda jual. Misalnya untuk bisnis toko sepatu, Anda pastinya butuh sepatu yang akan dijual. Sepatu-sepatu tersebut bisa Anda beli dari distributor dengan harga murah, lalu Anda akan jual kembali dengan harga sesuai pasaran. Modal barang ini akan selalu dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
- Modal operasional, biasanya berupa biaya listrik, air, gaji karyawan dan biaya sewa tempat yang akan dikeluarkan setiap bulannya.
Jika dihitung secara keseluruhan, modal yang dibutuhkan untuk membangun bisnis tetaplah banyak. Di awal berbisnis, Anda mungkin bisa memulainya dengan memanfaatkan dana pribadi atau tabungan. Akan tetapi, tabungan bisa habis. Sekalipun Anda bisa mengumpulkannya, tentu perlu waktu yang lama. Solusinya mudah; Anda bisa mengambil pinjaman bank. Namun, jangan lupa untuk selalu membayar cicilan tepat waktu agar bunganya tidak bertambah.
(Baca Juga: Syarat Kelayakan Untuk Mendapatkan Kredit Bank)
Opsi lain untuk menambah modal selain meminjam bank adalah meminta bantuan keluarga/teman. Opsi ini akan menghindarkan Anda dari membayar bunga bank. Sayangnya, meminjam dana kepada mereka belum tentu bisa mendapat dana besar.
Alternatif lainnya, Anda bisa mengajak mereka untuk membuka usaha bersama dan melakukan patungan agar modal yang Anda butuhkan terpenuhi. Bukankah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing?
Membangun usaha memang butuh modal yang tidak sedikit. Justru di sinilah peran Anda untuk aktif mencari investor, sehingga bisnis Anda bisa berkembang. Apalagi untuk membangun perusahaan start-up, Anda sebagai founder tentu dituntut lebih getol lagi mencari sumber dana dan investor agar mau membantu.
2. Memiliki Fondasi Finansial Kokoh
Seperti halnya rumah yang kuat berdiri, usaha yang berjalan baik dan sukses pun memiliki fondasi kokoh. Fondasi yang dimaksud di sini adalah fondasi finansial yang berperan penting dalam proses pengembangan usaha.
Fondasi ini bisa diperkuat dengan mengatur alur pemasukan dan pengeluaran. Pastikan Anda selalu memperhitungkan modal dan biaya yang dikeluarkan agar tetap seimbang dengan pemasukan. Selain itu, usahakan untuk tidak mencampur modal dengan dana pribadi agar tidak terjadi kerancuan dalam penghitungannya. Sebaiknya, buatlah dalam sebuah laporan keuangan.
(Baca Juga: Keuangan Anda Sudah Kokoh? Cek Dulu Daftar Berikut Ini)
Selain laporan keuangan, Anda juga perlu mempersiapkan dana darurat untuk digunakan manakala terjadi suatu hal yang tidak diinginkan, misalnya ada barang yang tidak sesuai harapan konsumen atau perlengkapan yang mendadak rusak.
Jika dirasa pengadaan dana darurat belum cukup, Anda juga bisa mengadakan asuransi. Asuransi bisa digunakan ketika terjadi kebakaran atau kerusuhan yang merusak tempat usaha. Dengan asuransi, usaha Anda menjadi lebih terjamin dan terlindung dari risiko kerugian finansial.
3. Belajar Memanfaatkan Media Digital
Sekarang ini, hampir semua hal sudah serba digital, termasuk bisnis. Dengan kemajuan teknologi ini, Anda bisa memanfaatkannya untuk memperoleh banyak informasi tentang pengembangan usaha yang Anda lakukan. Informasi-informasi ini akan membantu Anda mempelajari hal-hal baru dalam berbisnis, misalnya untuk menciptakan inovasi yang fresh dan unik. Bahkan saat menghadapi kesulitan, Anda bisa memanfaatkannya untuk mencari solusi demi menghindari risiko bisnis yang mungkin muncul.
(Baca Juga: Strategi Digital Marketing Untuk UKM Pemula)
Melihat pentingnya peran media digital dalam dunia bisnis, saat ini pemerintah pun ikut menaruh perhatian besar pada sektor perdangan digital. Hal ini tentunya menjadi peluang besar bagi Anda untuk bisa membangun usaha secara online. Dengan demikian, Anda bisa memantau trend pasar sebelum membangun bisnis.
Selain memantau tren, memanfaatkan media digital mempermudah Anda untuk promosi produk ke banyak orang dengan mudah dan cepat. Ditambah lagi, Anda bisa memperluas jaringan bisnis dan menggaet relasi baru untuk mengembangkan usaha.
Tips Sukses Menjadi Pengusaha Muda
Menjadi pengusaha muda yang sukses merupakan goal akhir yang ingin dicapai oleh para pebisnis muda. Selain mempersiapkan hal-hal yang menunjang keberhasilan, Anda harus tahu tips sukses apa saja yang bisa diterapkan sebelum memulai bisnis.
Jika Anda memang serius untuk menjadi pengusaha muda, jangan ditunda lagi. Berikut tips yang bisa Anda terapkan untuk menunjang kesuksesan dan kelancaran dalam bisnis Anda:
1. Niat Kerja Keras Dan Tekun
Menjalankan bisnis bukanlah hal yang mudah. Meskipun sudah terbantu dengan kemudahan yang ditawarkan oleh media digital, Anda tidak bisa menjalankan bisnis setengah-setengah.
Banyak pengusaha muda yang masih kurang memahami pentingnya kerja keras dan ketekunan. Kebanyakan dari mereka hanya semangat dan gencar promosi saat usahanya lancar. Sebaliknya, mereka begitu gampang menyerah dan berhenti promosi saat bisnisnya lesu. Belum lagi banyaknya bisnis baru yang bermunculan dan dianggap lebih sukses; mereka akan tergoda membuka bisnis baru yang sama, sehingga konsentrasinya terpecah.
Padahal, ketekunan dan kerja keras itu penting untuk mencapai tujuan utama berbisnis. Berusahalah untuk mengolah dan mengembangkan satu jenis bisnis/usaha menjadi lebih baik, agar minat beli konsumen semakin meningkat. Anda pun juga harus ingat bahwa bisnis itu ada masanya sendiri. Dengan gencar promosi, orang-orang akan makin kenal dengan produk yang Anda tawarkan dan mungkin saja mereka membutuhkannya.
2. Berani Menantang Diri Sendiri
Kelemahan pengusaha muda pemula adalah kurang ada keinginan mengembangkan bisnis. Kebanyakan dari mereka hanya melakukan apa yang biasanya dilakukan dengan monoton. Mereka terlalu terpaku dengan apa yang mereka percaya, tidak mau belajar dari kesuksesan orang lain, dan lebih memilih cara aman walaupun hasilnya stagnan. Padahal, orang yang berani menantang diri sendiri adalah orang yang mau bergerak maju.
Tak sedikit juga yang takut mengambil langkah dan terobosan baru yang menurutnya terlalu berisiko dan profit yang dihasilkan belum tentu ada. Mereka takut gagal karena perubahan. Padahal, melakukan terobosan baru yang berisiko akan membantu mengembangkan usaha/bisnis.
Meskipun gagal, setidaknya mereka pernah mencoba dan menjadi pelajaran untuk ke depannya. Kegagalan bisa dijadikan pertimbangan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan bisnis yang dijalankan.
(Baca Juga: Ketahui Faktor Yang Menentukan Bisnis Anda Laris)
3. Lakukan Karena Passion
Seringnya, orang-orang membangun bisnis hanya karena trend dan ikut-ikutan. Padahal, Anda bisa lho membangun bisnis sesuai dengan passion Anda sendiri. Bisnis yang sesuai passion akan lebih mudah dikelola, modal yang dibutuhkan hanya sedikit, dan selalu berjalan lancar.
Bisnis yang dibangun dengan passion biasanya lebih bertahan lama, karena komitmen lebih mudah tercipta dan tidak ada paksaan untuk mengelolanya. Selebihnya, mereka akan menikmati proses dan banyak memunculkan ide-ide kreatif. Sebaliknya jika tanpa passion, pebisnis seringkali merasa bosan, sehingga bisnis akan terbengkalai begitu saja.
(Baca Juga: 10 Hobi Yang Bisa Jadi Peluang Bisnis Online)
4. Seorang Risk Taker
Seorang pebisnis haruslah mereka yang berani mengambil risiko. Dengan begitu, bisnis yang dijalankan akan terus berkembang dan maju. Dengan adanya risiko yang sering dihadapi, pengusaha akan terbiasa menyelesaikan masalah dengan sudut pandang yang berbeda. Bahkan, ia akan lebih sering menemukan ide-ide baru untuk bisnisnya tersebut.
Namun, jangan terlalu gegabah dan menyepelekan risiko. Sebagai pebisnis sejati, Anda harus mempertimbangkan semuanya dengan baik. Pastikan risiko yang dihadapi masih berada dalam kontrol Anda.
5. Punya Rasa Percaya Diri Tinggi
Percaya diri berarti yakin terhadap kemampuan diri sendiri. Pengusaha yang punya ke-PD-an tinggi akan mengandalkan diri sendiri dan bertanggung jawab penuh atas usahanya. Bagi orang yang percaya diri, ada tidaknya pengalaman tidak akan mempengaruhi kesuksesan berbisnis.
Tidak sedikit orang yang menganggap kesuksesan hanya diraih oleh orang berpengalaman. Justru orang-orang dengan kepercayaan dan keyakinan diri tinggilah yang akan terus maju mengembangkan bisnis. Itu karena mereka akan berani mengambil langkah dan keputusan. Percuma saja banyak pengalaman kalau tidak percaya diri dan berani bergerak maju, bukan begitu?
6. Visualisasikan Keinginan Diri
Kenapa memvisualisasikan keinginan diri itu penting? Memvisualisasikan keinginan ini penting karena bisa memotivasi diri untuk mencapai tujuan. Dengan berimajinasi yang baik, Anda akan menjadi lebih optimis untuk menghadapi masa depan.
Seperti halnya berbisnis, jika Anda memvisualisasikan kesuksesan bisnis Anda, perlahan tetapi pasti Anda akan terdorong untuk merealisasikannya di kehidupan nyata. Anda adalah pengontrol pikiran Anda sendiri; jangan sampai terhanyut dan berpikiran negatif. Banyak orang menyebut kegiatan ini sebagai "law of attraction", di mana teknik ini akan membantu Anda fokus untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan.
7. Miliki Rekan Bisnis
Sebagai makhluk sosial, Anda pastinya hidup berdampingan dan butuh bantuan orang lain, bukan? Dalam bisnis, Anda pun butuh rekan untuk membantu mengelola dan mengembangkan bisnis. Namun demikian, pilihlah rekan kerja yang solid dan bisa diajak bertukar pikiran agar bisnis semakin berkembang pesat.
8. Memiliki Kemampuan Manajerial Waktu
Jika Anda ingin menjadi pengusaha muda sukses, Anda dituntut untuk bisa mengelola waktu dengan baik. Pentingnya manajemen waktu ini adalah agar semua kewajiban terpenuhi dan target dapat selesai sesuai dengan tenggang waktu yang ditentukan.
Jangan pernah menganggap waktu sebagai hal yang sepele! Bisa saja Anda terjatuh karena salah membagi waktu.
Misalnya saja dalam satu hari Anda punya beberapa kegiatan, termasuk untuk bertemu klien. Jika Anda tidak membuat perencanaan dari hari sebelumnya, Anda bisa gagal bertemu klien karena asyik melakukan hal yang lain. Akibatnya, pekerjaan tidak rampung dan klien pun terlewat. Oleh karena itu, Anda harus pandai mengatur waktu.
9. Cepat Tanggap Terhadap Keluhan Pelanggan
Kualitas yang baik adalah kunci agar bisnis tetap eksis. Seorang pengusaha pastinya sudah berusaha maksimal agar produk dan pelayanan yang diberikan tetap baik. Akan tetapi, setiap konsumen pasti memiliki penilaian berbeda.
Nah, jika ada konsumen yang mengeluhkan sesuatu, Anda harus cepat menanggapinya agar mereka tidak kecewa. Jika pelanggan sampai kecewa, itu akan berdampak buruk bagi citra bisnis Anda. Dengan penilaian yang buruk itulah, mereka tidak akan merekomendasikan produk/jasa Anda ke orang lain. Hingga pada akhirnya, bisnis Anda bisa mati.
Satu hal yang harus selalu Anda ingat sebagai pebisnis adalah slogan "Pembeli Adalah Raja". Jadi, perlakukan mereka dengan sebaik-baiknya.
(Baca Juga: Penyebab Kegagalan Dalam Bisnis Online)
10. Jangan Berhenti Belajar
Salah satu kunci sukses adalah belajar. Sebagai seorang pengusaha apalagi pengusaha muda, Anda tidak boleh berhenti belajar. Belajar itu tidak serta merta dari buku, tetapi juga pengalaman. Jadikan pengalaman Anda dan orang lain sebagai acuan menuju kesuksesan; ambil poin positifnya, buang poin negatifnya.
Kesimpulan
Nah, itulah sepuluh tips yang bisa Anda lakukan agar menjadi pengusaha muda sukses. Meski Anda masih merasa mustahil untuk menerapkannya, setidaknya cobalah dari sekarang. Jangan pernah berpikir Anda tidak bisa, karena sukses adalah milik siapa saja yang mau berusaha dan tekun meraihnya.
Ingatlah kata petuah bijak, "Kalau orang lain bisa, kenapa Anda tidak?"