Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 7 jam lalu, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

3 Alasan Mengapa Euro Segera Pulih Pasca Referendum Italia

Nadia 6 Dec 2016
Dibaca Normal 4 Menit
forex > analisa >   #eur   #euro
EUR/USD tak betah berlama-lama di low 1.05 setelah kemenangan suara No yang membuat PM Renzi mundur. Pair tersebut berbalik menjulang hingga 1 persen. Kok bisa demikian?

Referendum Italia yang telah digelar pada hari Minggu (04/Desember) kemarin sempat menyita perhatian para pelaku pasar. Hasil pemungutan suara pun diumumkan keesokan harinya, dengan kemenangan suara "No" untuk menolak pelaksanaan referendum konstitusional. Jabatan Perdana Menteri yang dipertaruhkan oleh Matteo Renzi apabila suara "No" unggul dalam referendum tersebut pun akhirnya harus diserahkan.

italia-euro
Senin (05/Desember) Matteo Renzi mengumumkan pengunduran dirinya. Apa dampaknya ke pasar forex? Mata uang Euro merosot drastis terhadap Dolar AS dan mata uang-mata uang mayor lainnya sesaat setelah kabar tersebut. Namun, EUR/USD tampaknya tak betah berlama-lama di low 1.05. Di sesi perdagangan berikutnya, pair tersebut membalas kemerosotannya dengan menjulang hingga 1 persen. Hingga hari Selasa (06/Desember) sore, EUR/USD masih tampak stabil di level tinggi setelah lonjakannya kemarin.

Kok bisa begitu ya? Pertanyaan tersebut mungkin muncul di benak sebagian besar trader. Tak sedikit pula yang membanding-bandingkannya dengan Referendum Inggris untuk hengkang dari Uni Eropa (Brexit) Juni lalu. Saat itu, Pounds sterling benar-benar remuk redam, dan butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa bangkit lagi.

Lalu mengapa EUR/USD begitu cepatnya pulih? Menurut Kathy Lien dari BK Asset Management, ada 3 alasan yang mendasarinya:

 

1. Spread yield obligasi Jerman- AS Menegak

Bukan rahasia lagi di kalangan trader mata uang tentang seberapa besar dampak spread imbal hasil terhadap arah pergerakan mata uang. Grafik di bawah ini menunjukkan bagaimana spread imbal hasil obligasi Jerman-AS meninggi tanggal 05 Desember kemarin. EUR/USD pun turut terangkat karenanya.

yield-eurusd

Awalnya, di sesi perdagangan Amerika pada Senin malam, imbal hasil obligasi AS merangkak naik, khususnya setelah data ISM Non-Manufaktur AS dilaporkan. Namun, di akhir hari itu, imbal hasil obligasi AS hanya naik 1bp, lebih rendah daripada kenaikan 5bp dalam imbal hasil obligasi 10-tahunan Jerman.

Yield-yield obligasi AS pun berbalik negatif dalam rentang intraday. Bersamaan dengan itu, EUR/USD naik sekitar 4 pip melampaui level 1.08. Jika imbal hasil obligasi AS masih stuck dalam level saat ini, maka EUR/USD bisa memperpanjang kenaikannya. Sebaliknya, jika momentum berbalik turun, maka level puncak hanya akan sampai di angka 1.08 saja.

 

2. Para Investor Tak Samakan Dengan Referendum Inggris

Suara "No" yang menang dalam referendum konstitusional Italia tersebut bukanlah suara "No" untuk keanggotaannya di Uni Eropa. Seperti yang diutarakan oleh Pejabat Penting Bank Sentral Eropa (ECB) yang sekaligus Gubernur Bank Sentral Prancis, Francois Villeroy de Galhau kemarin, bahwa referendum Italia tidak bisa dibandingkan dengan referendum Inggris meski sama-sama menimbulkan ketidakpastian. Warga Italia pun telah diwanti-wanti bahwa pemungutan suara yang meminta partisipasi mereka adalah murni masalah kontitusional internal Italia, bukan masalah keanggotaan Italia di Uni Eropa.

Selain itu, para investor bahkan tak memandang referendum kemarin sebagai referendum yang berpotensi mengubah struktur politik Italia secara dramatis sejak tahun 1948. Pengunduran diri seorang Perdana Menteri bukanlah hal baru di Italia. Dalam 6 tahun terakhir ini saja, Italia sudah berganti PM sebanyak empat kali.

Lagipula, Renzi tak langsung diganti seperti PM Inggris Cameron yang digantikan May. Matteo Renzi masih diminta oleh Senat untuk tetap menjabat setidaknya hingga undang-undang baru terbentuk sebelum akhir tahun.

Yang memprihatinkan sebenarnya justru nasib bank-bank Italia. Modal para investor asing yang ditanam di sana tengah terancam karena masalah utang. Akan tetapi, berhubung tak ada yang bisa memberi kepastian selain waktu, maka para investor belum mau terlalu ambil pusing akan masalah ini.

 

3. Short Covering Agresif Pada EUR/USD

Euro dijual secara agresif menjelang referendum Italia. Bahkan, terus menurun setelah suara No memimpin. Akan tetapi, pasar yang sudah sangat short pada Euro menjelang event tersebut dan masifnya jumlah option barriers di level 1.05, berhasil menahan Euro untuk terjun lebih dalam lagi terhadap Dolar AS. Ketika Sesi Perdagangan Eropa dibuka, para investor melihat tidak ada tambahan penjualan serta penurunan yang terbilang sedang. Oleh karena itu, mereka pun mem-bailout posisi short mereka. Dampaknya, EUR/USD pun naik tajam dalam proses tersebut.

Demikianlah 3 alasan yang menyebabkan penurunan Euro tak lama setelah referendum Italia. Minggu ini, ECB akan menggelar rapat rutin untuk menentukan kebijakan moneternya. Sejumlah investor berharap bahwa ECB akan mengumumkan putaran stimulus terbaru. Akan tetapi, mengingat optimisme Mario Draghi terhadap langkahnya saat ini, BK Asset Management menyarankan untuk tidak menahan posisi short EUR/USD dalam event rapat ECB.

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 6 jam lalu, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 7 jam lalu, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 7 jam lalu, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 7 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 7 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 13 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) meraih laba bersih sebesar Rp305.80 miliar sepanjang tahun lalu, tumbuh 20.62% dibandingkan keuntungan pada tahun 2022, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) akan membayarkan dividen sebesar Rp1.23 triliun atau Rp125.48 per saham, 1 hari, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) +1.63%, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) +1.55%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) +1.05%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka menguat tipis pada awal perdagangan hari ini, naik 0.07% ke 7,370, 1 hari, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru