USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 8 jam lalu, #Emas Fundamental   |   EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

3 Fenomena Bubble Terheboh di Pasar Finansial

Hana Raisa 18 Apr 2023
Dibaca Normal 8 Menit
bisnis > keuangan >   #finansial
Sepanjang sejarah, ada 3 fenomena bubble yang menimbulkan dampak masif di pasar global. Mulai dari Roaring Twenties, Dotcom Bubble, hingga Housing Bubble, bagaimana insiden-insiden itu bisa terjadi?

DI

Ya, dalam Bahasa Indonesia, "bubble" berarti gelembung. Namun, jangan bayangkan bubble seperti mainan anak-anak yang dibuat dari cairan sabun lalu ditiup. Dalam ilmu ekonomi, bubble adalah istilah untuk menggambarkan situasi penurunan harga secara tiba-tiba. Keadaan anjloknya harga inilah yang disebut sebagai crash atau pecahnya bubble.

Sepanjang sejarah, ada tiga fenomena bubble terheboh yang pernah terjadi. Dampak dari ketiganya sangat terasa karena skalanya memang sangat besar. Tiga contoh bubble itu adalah Roaring Twenties, Dotcom Bubble, dan Housing Bubble AS. Penyebabnya bermacam-macam. Mari, kita bahas tuntas semuanya pada artikel di bawah ini.

3 Fenomena Bubble Terbesar Sepanjang Sejarah

 

Apa Itu Fenomena Bubble?

Bubble dalam konteks perekonomian merujuk pada perdagangan volume besar yang harganya sangat berbeda dengan nilai sebenarnya. Jadi, fenomena bubble dapat terjadi saat suatu produk atau aset diperdagangkan dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai fundamentalnya.

Istilah "bubble" pertama kali digunakan pada tahun 1711-1720 untuk menggambarkan krisis finansial di perusahaan South Sea. Perusahaan ini menginflasikan nilai sahamnya di atas nilai yang wajar dengan harapan kenaikan harga di masa depan, tetapi tidak diiringi dengan dukungan fundamental. Akibatnya, yang terjadi adalah sebaliknya dan harga justru anjlok parah.

Para ahli ekonomi saat itu pun menyebutnya sebagai "South Sea Bubble". Layaknya gelembung mainan anak-anak, harga komoditas perusahaan South Sea melambung terlalu tinggi, tetapi mudah jatuh dan meletus seketika. 

 

The Roaring Twenties (1929-1939)

Satu dasawarsa sejak tahun 1929 merupakan masa-masa kelam yang tak pernah terlupakan oleh warga Amerika Serikat dan dunia. Pasalnya, kala itu terjadi depresi hebat yang dikenal dengan "The Great Depression", fenomena yang mampu menyeret ekonomi dunia dalam keterpurukan hingga 10 tahun kemudian.

Pada mulanya, ekonomi AS sedang menunjukkan perkembangan yang pesat sejak tahun 1920. Bahkan, total kekayaan AS naik dua kali lipat. Masa-masa ini dikenal dengan julukan "Roaring Twenties".

Kondisi itu akhirnya membuat warga AS dari berbagai kalangan berbondong-bondong membeli saham di Wall Street. Mulai dari pebisnis, jutawan, koki, pengacara, bahkan petugas kebersihan pun menggelontorkan uangnya untuk membeli saham. Akibatnya, Wall Street melambung tinggi. Puncaknya terjadi pada Agustus 1929.

Namun, hal itu membuat produktivitas AS menurun dan jumlah pengangguran meningkat. Harga saham yang semakin tinggi kini jauh dari nilai sebenarnya. Pada saat itu, besaran gaji dan upah warga AS sangat rendah sehingga utang dari masyarakat atau konsumen membengkak. Ditambah, kondisi sektor pertanian memburuk akibat dilanda kekeringan. Perbankan juga kena imbasnya dengan jumlah pinjaman yang besar dan tidak dapat dicairkan.

Akhirnya, ekonomi AS mengalami resesi ringan selama musim panas 1929. Pertumbuhan konsumsi melambat, produksi menumpuk, tetapi harga saham tak kunjung turun.

Pada 24 Oktober 1929, para investor mulai cemas dan berbondong-bondong menjual sahamnya. Sebanyak 12.9 juta saham diperdagangkan hari itu. Akhirnya, momen itu dikenal dengan sebutan "Black Thursday". Sepekan kemudian, gelombang kepanikan yang melanda Wall Street membuat 16 juta saham diterpa aksi jual dan dikenal dengan sebutan "Black Tuesday".

Jutaan saham akhirnya menjadi tidak bernilai. Para investor yang telah membeli saham dengan uang pinjaman harus gulung tikar. Kepercayaan konsumen dan investor pun lenyap. Akhirnya, investasi anjlok dan masyarakat yang masih memiliki pekerjaan harus mengalami penurunan upah. Daya beli ikut tergerus.

Banyak warga AS yang dipaksa berbelanja secara kredit dan akhirnya terlilit utang. Titik terendah peristiwa ini terjadi pada tahun 1933, yaitu ketika 15 juta warga AS menganggur dan hampir separuh bank di Negeri Paman Sam bangkrut. Dampak Roaring Twenties tak hanya dirasakan di AS, tetapi juga pada negara-negara yang patuh terhadap Gold Standard dan berpatokan pada kurs Dolar, terutama Eropa.

 

Dotcom Bubble (1994-2000)

Contoh bubble terheboh di dunia berikutnya adalah Dotcom Bubble, peristiwa yang menggemparkan dunia internet sepanjang sejarah. Pada saat itu, pertumbuhan internet sangat cepat, tetapi tidak berbanding lurus dengan keberhasilan perusahaan startup digital. Banyak perusahaan yang sukses, tetapi kandas begitu saja dalam waktu singkat. Misalnya, Pets.com yang hanya bertahan selama 9 bulan sebelum bangkrut, diikuti dengan Boo.com, Webvan, dan perusahaan telekomunikasi lainnya.

Dotcom Bubble bermula dari perkembangan pesat teknologi yang menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan berbasis internet (dotcom). Saat iyu, Internet diperlakukan sebagai inovasi baru yang menguntungkan banyak pihak.

Salah satu perusahaan internet yang sangat yakin melepas saham ke publik adalah Netscape, browser yang sejajar dengan Internet Explorer. IPO Netscape bahkan ditutup pada nilai USD58.25 miliar dengan valuasi perusahaan sebesar USD2.9 miliar. Hal ini kemudian diikuti oleh Excite, Lycos, dan Yahoo.

Namun karena fundamental perusahaan-perusahaan tersebut tak sepadan dengan nilai sahamnya yang tinggi, bubble pun akhirnya pecah juga. Lebih dari 100,000 karyawan perusahaan dotcom kehilangan pekerjaan sejak tahun 2000. Dua tahun kemudian, Indeks NASDAQ jatuh sampai 75 persen. Akhir tahun 2002, diperkirakan para investor telah kehilangan sebanyak USD5 triliun akibat fenomena bubble ini.

Pada masa itu, saham perusahaan internet turun sebanyak 75 persen. Namun, ada juga yang masih bertahan seperti Amazon, Oracle, Cisco, eBay, hingga Intel.

 

Housing Bubble (2000-2007)

Beberapa waktu setelah Dotcom Bubble, The Fed mulai menurunkan suku bunga AS. Diikuti dengan longgarnya pinjaman, peristiwa ini pun memicu Housing Bubble di AS. Banyak yang membanjiri pasar real estate karena harga hipotek yang murah serta mudah didapat. Harga perumahan pun naik ke rekor tertinggi dan Housing Bubble terbentuk.

Hal ini juga didukung oleh adanya kebijakan pemerintah yang mendorong kredit ke sektor perumahan melalui deregulasi sektor keuangan. Lembaga keuangan menciptakan "produk" pinjaman rumah baru, termasuk pinjaman subprime kepada kreditur yang memiliki risiko kredit buruk. Bank-bank besar dan hedge funds mengemas ulang pinjaman berisiko tinggi ini menjadi sekuritas berbasis mortgage (MBS) dan derivatif yang kemudian diperdagangkan secara spekulatif di pasar finansial.

Housing Bubble  yang kemudian dikenal sebagai pasar subprime mortgage, pecah pada tahun 2007 karena kenaikan suku bunga. Sejumlah pembeli rumah gagal bayar dan berujung pada kolapsnya pasar finansial global pada tahun 2008. Besarnya kredit yang macet menjadi semakin jelas. Resesi hebat yang diakibatkannya membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan dan aset mencapai USD14 triliun.

Baca juga: Kisah 5 Investor Sukses Di Masa Krisis Finansial

 

Penyebab Terjadinya Fenomena Bubble

Dari 3 kasus di atas, jelas bahwa faktor-faktor yang mempercepat terjadinya fenomena bubble adalah spekulasi liar, perilaku irasional investor, dan perilaku FOMO. Investor cenderung mengabaikan margin aman dan membeli aset tanpa melalui kajian yang mendalam. Ketika bubble pecah, harga aset akan turun secara dramatis. Jika diuraikan, berikut adalah tanda-tanda bubble yang perlu Anda waspadai agar tak terjerumus dalam risiko bubble berikutnya:

 

Likuiditas Berlebihan

Likuiditas yang berlebihan dapat menyebabkan syarat mendapatkan pinjaman menjadi longgar. Akhirnya, terjadi banyak spekulasi jangka pendek yang membuat pasar menjadi rentan terhadap inflasi harga aset yang bergejolak. 

Sederhananya, fenomena bubble bisa terjadi ketika ada terlalu banyak uang, tetapi asetnya sedikit. Hal ini memicu peningkatan nilai suatu aset secara berlebihan sampai di luar batas sewajarnya. Setelah bubble "pecah", nilai tersebut akan runtuh sehingga menghentikan skema investasi dan mengarah pada krisis kepercayaan konsumen serta investor. Di sinilah peran bank sentral akan dibutuhkan untuk stabilisasi.

Beberapa ahli ekonomi menyebut bahwa fenomena bubble ekonomi sama saja dengan bubble kredit. Mereka memperhitungkan rasio utang terhadap GDP. Jika runtuh, hal itu akan menghasilkan kontraksi ekonomi yang disebut sebagai resesi, atau yang lebih parah lagi: depresi.

Baca juga: Cara Melindungi Portofolio Trading dari Resesi

 

Faktor Sosial dan Psikologi

Selain dari segi moneter, penyebab fenomena bubble juga bisa dari faktor sosial dan psikologi investor. Beberapa di antaranya adalah:

  • Spekulasi liar, yaitu kegiatan spekulasi berlebihan dan cenderung irasional yang dilakukan oleh investor atau pelaku pasar dalam membeli aset dengan harapan mendapatkan keuntungan besar dalam jangka pendek.
  • Herd behavior, adalah suatu tindakan mengikuti arus atau trend yang dilakukan oleh sekelompok besar investor sehingga menyebabkan harga aset terus meningkat. Herd behavior terkadang juga disebut sebagai "teori kebodohan". Meski belum diteliti secara empiris, masyarakat China mengamini teori ini sebagai penyebab fenomena bubble di negaranya.
  • Kegembiraan irasional, yaitu keadaan ketika pasar terlalu optimis terhadap kinerja ekonomi atau potensi keuntungan dari suatu aset sehingga membuat harga melonjak signifikan tanpa alasan yang jelas.

Ketika faktor-faktor di atas saling bertemu, maka bubble ekonomi bisa terbentuk. Lama-kelamaan, akan terjadi kenaikan harga aset yang tidak sebanding dengan nilai sebenarnya. Namun ketika bubble pecah, maka harga akan turun drastis dan menyebabkan krisis ekonomi berskala luas.

Baca juga: Benarkah Bubble Emas Telah Pecah?

 

Kesimpulan

Selain tiga contoh bubble di atas, masih ada fenomena bubble lain yang pernah terjadi. Misalnya, Tulip Mania (1637), South Sea Bubble (1720), Mississippi Bubble (1720), spekulasi saham kereta api Inggris (1840), spekulasi tanah Florida (1925), Nifty Fifty (akhir 1960-awal 1970), spekulasi saham Poseidon (1970), bubble aset Jepang (1986-1990), dan krisis finansial Asia (1997). Aksi FOMO yang membuat banyak investor berbondong-bondong ke pasar dapat Anda waspadai sebagai awal risiko penurunan, seperti yang tampak pada ketiga contoh bubble terheboh di dunia seperti di atas.

 

Seperti yang sudah dijelaskan, fenomena bubble bisa terjadi pada aset finansial manapun, termasuk juga mata uang kripto yang saat ini banyak dilirik di kalangan investor muda. Untuk mewaspadainya, Anda bisa belajar mengenai bahaya bubble kripto di sini.

Terkait Lainnya
 
USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal

Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 8 jam lalu, #Emas Fundamental

EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 8 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Ini sekedar nambahin aja. FYW aja, utk syarat minimal 18 tahun itu mutlak yaa, jadi bukan hnya broker2 lokal aja yg menerapkannya tetapi broker luar negeri juga menerapkan hal yg sama. Mengapa demikian? Bukan hnya soal hukum dan aturan aja, tetapi 18 tahun dianggap secara emosional juga lebih matang dlm mengambil keputusan dan selain itu aturan 18 tahun ini ada tujuan juga dlm melindungi konsumen dikarenakan aktivitas trading itu resiko tinggi, shngga dngn adanya aturan ini, anak2 dan remaja ga bakalan bsa nyentuh trading riil sampe emosional mereka matang di usia 18 tahun. Selain itu, umur 18 tahun biasa dianggap udah bsa mengendalikan keuangan pribadi

Tetapi, overall kan ini adalah kesimpulan secara umum. Saran gue sihh, paling ga loe hrs matang secara finansial dmana emang ada uang dingin utk ngelakuin trading + secara psikologis dan emosi hrs matang krna umur cuma sebuah angka!

 Enzo |  23 Jul 2023
Halaman: Solusi Mifx Jika Akun Demo Kehabisan Dana

Utk cara ngebacain potensi balik harga (reversal) itu tricky abis dalam trading. Pasar finansial tuh ribet dan dipengaruhi banyak hal, jadi nggak ada metode yang bisa ngejamin 100% akurasi prediksi harga di masa depan.

Mnrt aku sndiri, ada beberapa teknik simpel yang bisa dipakai buat bantu kita ngecek kemungkinan balik harga:

  • Liat Pola Candlestick: Cek pola candlestick kaya hammer, shooting star, doji, dll. Pola-pola ini bisa ngasih petunjuk kalo harga mungkin bakal balik arah.
  • Pake Indikator Oscillator: Ada indikator keren kaya RSI atau Stochastic Oscillator. Mereka bisa ngebantu kita liat kapan harga udah overbought (kayak terlalu naik) atau oversold (kayak terlalu turun), yang bisa jadi tanda harga bakal balik.
  • Support dan Resistance: Perhatiin level support (harga cenderung naik) dan resistance (harga cenderung turun). Itu bisa jadi area potensial buat balik harga.
  • Divergence: Kalo ada divergence, artinya harga nggak sejalan sama indikator tertentu (misalnya MACD). Itu bisa jadi tanda kekuatan tren mulai berkurang dan harga mau balik.

Ingat, bro, trading tetep ada risikonya. Jadi, selalu pakai manajemen risiko yang oke, misalnya pake stop loss buat batasin kerugian. Jangan cuman liat analisis teknikal aja, tapi perhatiin juga berita dan sentimen pasar biar kita bisa ambil keputusan lebih pinter.

 Faisal |  29 Jul 2023
Halaman: Kesalahan Memasang Stop Loss Menurut Mifx

Wah NFP (Nonfarm Payrolls) itu dmpknya cukup besar lho! NFP (Nonfarm Payrolls) adlh salah satu data ekonomi yang paling penting and sering ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar, termasuk trader. Data ini dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (U.S. Bureau of Labor Statistics) and mengukur jumlah pekerjaan baru yang tercipta di luar sektor pertanian selama bulan sebelumnya di AS.

Data NFP dianggap penting karena tenaga kerja adlh salah satu indikator kesehatan ekonomi yang paling kuat. Jumlah pekerjaan yang bertambah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat and bisa berdmpk positif pada mata uang AS (USD) and aset2 lainnya di pasar finansial. Sebaliknya, jika data NFP menunjukkan penurunan pekerjaan ataw meleset dari perkiraan, ini bisa menimbulkan dmpk negatif pada mata uang and pasar finansial.

dmpk NFP sangat besar di dunia trading, terutama pada pasar forex. Saat rilis data NFP, biasanya terjadi volatilitas tinggi di pasar karena para trader and investor bereaksi terhadap data tersebut. Pasangan mata uang yang melibatkan USD, seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, and lainnya, biasanya sangat bergerak setelah rilis NFP.

Namun, selain pasar forex, data NFP juga bisa mempengaruhi pasar saham, obligasi, komoditas, and instrumen finansial lainnya. Sentimen terhadap AS sebagai salah satu ekonomi terbesar di dunia membuat data NFP menjadi sorotan global, and dmpknya bisa dirasakan di berbagai pasar keuangan.

 Jouta S.... |  30 Jul 2023
Halaman: Panduan Cuan Dengan Cara Trading Nfp Ala Mifx

Selain forex, data NFP atau Nonfarm Payrolls juga mempengaruhi pasar lainnya seperti saham, obligasi, komoditas, dan mata uang selain USD.

  • Saham: Jika data NFP bagus, saham-saham di pasar AS cenderung naik. Tapi kalau data NFP jelek, saham-saham bisa turun. (pengaruh ke Indeks Saham juga bisa terjadi)
  • Obligasi: Data NFP bisa pengaruhi pasar obligasi karena bisa mempengaruhi suku bunga. Kalau NFP bagus, suku bunga bisa naik, dan harga obligasi turun. Sebaliknya, jika data NFP jelek, suku bunga bisa turun, dan harga obligasi naik.
  • Komoditas: Pertumbuhan pekerjaan yang kuat bisa naikkan harga komoditas seperti minyak, logam, dan hasil pertanian. Kalau NFP bagus, harga komoditas bisa naik. Tapi kalau data NFP jelek, harga komoditas bisa turun.

Jadi, data NFP memiliki pengaruh yang luas dan penting bagi berbagai pasar finansial. Trader perlu perhatikan data NFP dan analisis dengan baik untuk mengambil keputusan trading yang tepat.

 Eddy |  31 Jul 2023
Halaman: Panduan Cuan Dengan Cara Trading Nfp Ala Mifx

Ya, MIFX memiliki program referral yang dapat memberikan keuntungan bagi trader yang berhasil mengajak teman atau kenalan mereka untuk bergabung di MIFX. Program referral MIFX ini memungkinkan trader untuk mengajak teman atau kenalan mereka bergabung di MIFX dan mendapatkan bonus referral sebesar 10% dari total deposit teman yang diundang. Program referral ini dapat memberikan keuntungan finansial bagi trader dan juga membantu MIFX dalam memperluas jangkauan pasar mereka.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang program referral MIFX:

  • Cara Kerja Program Referral MIFX
  • Program referral MIFX bekerja dengan cara trader memperoleh kode referral yang dapat diberikan kepada teman atau kenalan mereka. Kode referral ini dapat digunakan untuk mendaftar di MIFX dan melakukan deposit pertama. Bonus referral sebesar 10% akan diberikan kepada trader yang berhasil mengajak teman atau kenalan mereka bergabung di MIFX.

  • Keuntungan Program Referral MIFX
  • Program referral MIFX dapat memberikan keuntungan finansial bagi trader yang berhasil mengajak teman atau kenalan mereka untuk bergabung di MIFX. Bonus referral sebesar 10% dari total deposit teman yang diundang dapat digunakan untuk trading atau ditarik ke rekening bank trader.

    Selain itu, program referral MIFX juga dapat membantu MIFX dalam memperluas jangkauan pasar mereka. Semakin banyak trader yang bergabung di MIFX, semakin besar pula potensi keuntungan yang dapat diperoleh oleh MIFX.

  • Syarat Program Referral MIFX
  • Untuk dapat mengikuti program referral MIFX, trader harus terlebih dahulu mendaftar dan memiliki akun trading di MIFX. Selain itu, trader juga harus memperoleh kode referral yang dapat digunakan untuk mengundang teman atau kenalan.

    Bonus referral akan diberikan setelah teman yang diundang melakukan deposit pertama. Bonus referral dapat ditarik setelah trader memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh MIFX.

  • Cara Mengikuti Program Referral MIFX
  • Trader dapat mengikuti program referral MIFX dengan mudah melalui situs resmi MIFX. Trader hanya perlu mendaftar dan memperoleh kode referral yang dapat digunakan untuk mengundang teman atau kenalan. Setelah teman yang diundang melakukan deposit pertama, bonus referral sebesar 10% akan diberikan kepada trader.

  • Keuntungan Trading di MIFX
  • Selain program referral, MIFX juga menyediakan berbagai keuntungan bagi trader yang bergabung di MIFX. MIFX menawarkan spread yang kompetitif, leverage yang tinggi, dan platform trading yang user-friendly. Selain itu, MIFX juga menyediakan program edukasi yang lengkap dan bermanfaat bagi trader, terutama yang masih pemula.

    Untuk membuat akun demo di MIFX, trader dapat mengunjungi situs resmi MIFX dan memilih opsi "Buka Akun Demo" di menu utama. Setelah itu, trader akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan melakukan verifikasi email. Setelah akun demo berhasil dibuat, trader dapat langsung mencoba platform trading MIFX tanpa harus menggunakan uang sungguhan.

     Kiki R |  18 Jul 2023
    Halaman: Raih Rebate Usd Per Lot Dari Monex Manfaatkan Keuntungan Ekstra

    Yanni:Hallo kak, ijin bntu jwb ya min.

    Mengingat kakak krj diperusahaan, jd kmgkinan kakak hnya bisa trading di waktu malem atau pas hr libur. Pdhal sbnrnya pr trader sngat mnghindari trading di hr libur atau akhir pekan, krn volume transaksi dihri2 itu biasanya turun, rendah, dan krg stabil. Tp bukan berarti kakak gak bs trading di wktu luang kakak.

    Bnyk hal yg berpengaruh dlm trading selain waktu, salah satunya adlh strategi dan beberapa faktor lain spt gejolak geopolitik maupun likuiditas.

    Mgkin jk kakak blm bs menemukan strategi trading yg tepat berdasarkan waktu, ada bbrapa strategi lain yg bs menyesuaikan dg rutinitas dan kondisi finansial kakak.

    Misalnya strategi brdsrkan kcndrungan pola volume sesi perdagangan. Atau bs jg strategi bersarkan waktu harian dg menandalkan analisis tren grafik dan dt pergerakan hrga dg wktu harian. Kakak bs mncri pola yg mncul dr analisa dt tsb.

    Kakak bs jg trading brdsarkan analisa kndisi pasar berdasarkan gejolak geopolitik dan peristiwa global yg sedang terjadi.

    Saran dr saya pilihlah strategi terbaik dan hal itu hny bs ditentukan oleh kakak sendiri, krna preferensi individu satu dg yg lainnya bs jauh berbeda.

     Gerry |  21 Aug 2023
    Halaman: Kapan Waktu Trading Terbaik Di Broker Mifx

    Kirim Komentar Baru