Mulai dari RSI hingga Ichimoku, berikut adalah daftar indikator MT4 paling populer yang bisa trader coba untuk memaksimalkan aktivitas trading. Apa saja?
Pada saat trading, trader biasanya menggunakan alat atau teknik tertentu guna membantu mereka dalam memprediksi pergerakan harga. Salah satu alat yang kerap digunakan oleh sebagian besar trader adalah indikator teknikal. Pasalnya, indikator teknikal dapat membantu trader dalam mengambil keputusan trading, terutama saat menghadapi situasi pasar yang kompleks.
Dalam hal ini, platform trading MetaTrader 4 (MT4) adalah salah satu platform yang banyak digunakan oleh trader di seluruh dunia. MT4 menyediakan berbagai macam indikator teknikal yang sangat berguna untuk trader. Namun, dari sekian banyak pilihan hanya ada beberapa indikator trading MT4 paling populer yang kerap dipilihan oleh trader. Apa saja? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
1. Relative Strength Index (RSI)
Indikator RSI dipublikasikan pertama kali oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978. RSI menjadi salah satu indikator terpopuler yang digunakan dalam analisa teknikal. Indikator RSI dapat memberikan sinyal keadaan pasar yang jenuh beli (Overbought) atau jenuh jual (Oversold), sehingga dapat membantu para trader dalam mengambil keputusan trading yang tepat.
Baca juga: 3 Tips Trading Dengan Indikator RSI
Rumus RSI
Indikator RSI memiliki rumus dasar sebagai berikut:
RSI = 100 - (100 / (1 + RS))
Hasil dari perhitungan ini secara otomatis ditampilkan pada grafik forex sebagai garis sinyal.
Cara Memasukkan RSI ke MT4
RSI merupakan indikator bawaan yang ada di setiap platform MT4. Untuk memasukkan indikator ini ke grafik MT4, trader dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini.
- Klik Insert
- Pilih Indicators
- Pilih Oscillators
- Pilih Relative Strength Index.
Periode secara otomatis diatur ke 14, tetapi Anda dapat mengganti periodenya sesuai keinginan Anda.
Cara Menggunakan Indikator RSI
Lantas, bagaimana cara menggunakan indikator Relative Strenght Index? Pada dasarnya, indikator RSI dapat digunakan dalam beberapa cara. Ini adalah tiga cara penggunaan indikator RSI paling umum, antara lain:
1. Identifikasi Kondisi Overbought atau Oversold
Ketika RSI naik di atas level 70, ini menunjukkan kondisi pasar jenuh beli (Overbought); dan ketika grafik RSI jatuh di bawah level 30, kondisi pasar menunjukkan jenuh jual (Oversold). Ketika pasar Overbought, ini bisa menjadi sinyal untuk Sell; Sedangkan pada kondisi Oversold, ini bisa menjadi sinyal untuk Buy.
Baca juga: Apa Fungsi Overbought Dan Oversold Dalam Trading Forex?
2. Sinyal Entry dari Divergensi RSI.
Divergensi terjadi ketika harga dan garis RSI bergerak dalam arah yang berlawanan. Divergensi bullish terjadi ketika harga membuat lower low, sementara garis RSI membuat higher low. Hal ini menunjukkan bahwa momentum penurunan harga sedang berkurang dan dapat menjadi sinyal penguatan harga yang akan datang.
Sebaliknya, divergensi bearish terjadi ketika harga membuat higher high, sementara garis RSI membentuk lower high. Ini menunjukkan bahwa momentum kenaikan harga sedang berkurang dan dapat menjadi tanda-tanda pelemahan harga.
3. RSI Sebagai Konfirmator
RSI dapat digunakan sebagai konfirmator sinyal trading lainnya, seperti pola candlestick, indikator tren, atau level support dan resistance. Misalnya, jika Anda melihat pola candlestick yang mengindikasikan pembalikan harga, Anda dapat menggunakan RSI untuk mengkonfirmasi sinyal ini dengan mencari divergensi atau melihat apakah RSI menunjukkan kondisi Overbought atau Oversold.
2. Fibonacci Retracement/Extension Tool
Retracement atau pullback dalam suatu tren sudah menjadi sifat alami pasar dan akan terus akan terus berulang di masa depan. Oleh karena itu, setiap trader sangat memerlukan tools untuk menentukan di mana Retracement akan berakhir dan di mana trend akan kembali lanjut. Inilah mengapa tools Fibonacci Retracement dan Fibonacci Extension sangat diminati oleh banyak trader.
Pada platform trading MT4, Anda tidak akan melihat keduanya dalam pilihan indikator. Fibonacci digolongkan sebagai alat dan akan ditemukan di bawah tab "Alat/tools".
Baca juga: Trik Trading Menggunakan Fibonacci Retracement Versi Finex
Indikator Retracement Fibonacci adalah alat trading yang didasarkan pada urutan rasio angka khusus. Angka tersebut ditentukan oleh seorang matematikawan Italia yang memberi nama pada alat trading ini. Setiap urutan Fibonacci adalah deretan empat belas bilangan bulat, di mana bilangan berikutnya dihasilkan dengan menambahkan bilangan sebelumnya dan bilangan saat ini. Jadi, pada urutan bilangan 0.1,1,2,3,5,8,13,34,55,89,144, dan 233, Anda akan melihat bahwa bilangan berikutnya adalah bilangan saat ini ditambah dengan bilangan terakhir.
Ketika Anda membagi bilangan terakhir dengan bilangan saat ini, Anda akan mendapatkan nilai yang mendekati apa yang dikenal sebagai Rasio Emas. Rasio-rasio ini adalah 0.236, 0.382. 0.5, 0.618, 0.786, 0.886, 1.0, 1.272, 1.414, 1.618, dll. Rasio di atas 1.0 adalah level ekstensi, sedangkan di bawah 1.0 adalah rasio Retracement.
Kabar baiknya, alat Fibonacci Retracement secara otomatis akan menentukan rasio-rasio ini pada grafik MT4. Fibonacci Retracement memiliki garis tren putus-putus yang digunakan untuk menentukan pergerakan harga (yaitu dari high ke low pada Downtrend atau dari lower terbaru ke high terbaru pada kondisi Uptrend).
Cara Memasukkan Fibonacci Retracement/Extension ke MT4
Anda dapat mengakses alat tersebut dan menambahkannya ke dalam grafik MT4 dengan mengklik menu Insert -> Fibonacci -> Retracement. Klik pada opsi "Use last X bars" saat menyesuaikan pengaturan alat untuk mengaktifkan fungsi ini.
Setelah level Retracement Fibonacci telah ditentukan, level tersebut dapat berfungsi sebagai area support atau resistance.
Cara Menggunakan Fibonacci Retracement/Extension
Fibonacci Retracement digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance potensial. Di lain sisi, Fibonacci Extension digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi level target harga yang potensial. Untuk selengkapnya, berikut adalah langkah-langkah menggunakan Fibonacci Retracement dan Fibonacci Extension:
Baca juga: Strategi Jangka Pendek dengan Moving Average dan Fibonacci
Fibonacci Retracement:
-
Identifikasi tren pasar. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi trend pasar yang sedang terjadi. Jika pasar sedang dalam trend naik, maka Fibonacci Retracement dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support. Sedangkan jika pasar sedang dalam trend turun, maka Fibonacci Retracement difungsikan untuk mengidentifikasi level resistance.
-
Identifikasi titik awal dan titik akhir. Titik awal biasanya dipilih pada titik high atau low dari tren pasar yang sedang terjadi, sedangkan titik akhir dipilih pada pergerakan harga yang terbaru.
-
Tentukan level Retracement. Fibonacci Retracement menggunakan level Retracement dari 0% hingga 100%, yang menunjukkan seberapa jauh pergerakan harga dapat mundur dari trend pasar. Level Retracement paling umum adalah 38.2%, 50%, dan 61.8%, yang dihitung berdasarkan rasio Fibonacci. Trader dapat menambahkan level-level lainnya sesuai yang diinginkan.
- Identifikasi level support dan resistance potensial. Setelah menentukan level Retracement, trader dapat mengidentifikasi level-level support dan resistance potensial. Level-level ini menunjukkan di mana harga mungkin akan berbalik arah atau mengalami koreksi sebelum melanjutkan trend yang sedang terjadi.
Fibonacci Extension:
-
Identifikasi titik awal dan titik akhir. Seperti Fibonacci Retracement, Fibonacci Extension juga menggunakan titik awal dan titik akhir dari pergerakan harga yang akan dianalisis. Titik awal biasanya dipilih pada titik tertinggi atau terendah dari trend terkini, sedangkan titik akhir dipilih pada pergerakan harga terbaru.
-
Tentukan level Extension. Fibonacci Extension menggunakan level Extension yang ditempatkan di atas atau di bawah titik akhir. Level Extension umumnya adalah 61.8%, 100%, 161.8%, 261.8%, dan 423.6%, yang dihitung berdasarkan rasio Fibonacci.
- Identifikasi level target harga potensial. Level-level ini menunjukkan di mana harga mungkin akan mencapai level tertentu sebelum melanjutkan trend yang sedang terjadi.
3. Ichimoku Kinko Hyo
Ichimoku Kinko Hyo adalah indikator MT4 populer berikutnya yang kerap digunakan oleh trader. Meskipun banyak trader enggan menggunakannya karena terlalu kompleks, indikator ini terbukti dapat diandalkan sangat bermanfaat bagi penggunanya.
Alasan utama trader merasa indikator ini terlalu kompleks adalah karena terdiri dari beberapa komponen. Namun, inilah yang membuatnya menjadi indikator yang sangat fleksibel. Trader dapat menggunakan setiap komponen dengan cara yang berbeda, tergantung pada situasi pasar dan preferensi perdagangan masing-masing.
Baca juga: Mengenal Indikator Ichimoku Kinko Hyo
Secara garis besar, Ichimoku Kinko Hyo terdiri dari enam komponen utama, antara lain:
- Kumo (nama Jepang untuk "awan")
- Tenkan sen (garis)
- Kijun sen (garis)
- Senkou span A line
- Senkou span B line
- Chikou Span
Kumo adalah komponen yang penting dalam Ichimoku Kinko Hyo karena dapat memberikan informasi penting tentang trend dan level support dan resistance potensial. Pada kondisi Uptrend, Kumo disebut Up Kumo; sedangkan pada kondisi Downtrend, Kumo dikenal sebagai Down Kumo.
Cara Memasukkan Ichimoku Kinko Hyo ke MT4
Indikator Ichimoku Kinko Hyo diklasifikasikan sebagai indikator trend pada platform trading MT4. Untuk memasukkan indikator ichimoku ke dalam grafik harga MT4, Anda dapat mengikut langkah-langkah berikut ini:
- Klik Insert
- Pilih Indicators
- Pilih Trend
- Pilih Ichimoku Kinko Hyo.
Cara Menggunakan Ichimoku Kinko Hyo
Ketika digunakan untuk identifikasi support-resistance, garis Senkou span berfungsi sebagai support saat harga berada di atas Kumo. Sedangkan, saat di bawah Kumo, garis tersebut berfungsi sebagai level resistance berurutan. Biasanya, ketika harga berada di dalam Kumo, pasar berkonsolidasi menjadi range. Breakout Kumo ke utara (atas) atau selatan (bawah) menunjukkan trend baru, dan kerap dijadikan acuan dalam menentukan titik entry dan exit market.
Baca juga: Dua Fungsi Indikator Ichimoku Yang Belum Diketahui Trader
Garis Senkou span berfungsi sebagai alat support dan resistance, yang tergantung pada posisi harga dalam hubungannya dengan Kumo.
Untuk melakukan trading reversal dan breakout, garis Tenkan Sen dan Kijun Sen (di mana "sen" berarti garis) digunakan. Trading reversal tren ditunjukkan oleh persilangan garis Tenkan di atas atau di bawah garis Kijun (TK cross), mendorong para trader untuk melakukan open posisi Buy atau Sell sesuai arah TK cross.
Garis Chikou span digunakan sebagai filter trading bukan sebagai sinyal untuk Buy atau Sell. Apakah harga sedang tren naik atau turun, atau sideways, ditentukan oleh lokasi harga dalam hubungannya dengan Chikou span. Harga dianggap bullish ketika harga berada di atas Chikou, sementara harga dianggap bearish jika harga berada di bawah Chikou span.
Nah itulah tadi beberapa indikator trading MT4 paling populer yang bisa trader pilih. Namun, tahu kah Anda? Selain indikator di atas, ada juga indikator teknikal yang diklaim bisa memperkirakan arah harga dengan lebih akurat berdasarkan perubahan sentimen psikologi pasar. Apa saja itu? Simak selengkapnya di 7 Indikator Analisa Teknikal Untuk Mengetahui Psikologi Pasar.