Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 15 jam lalu, #Saham Indonesia

3 Kelebihan Dan Kekurangan Income Investing

Satrya Heli Oriza 26 Sep 2019
Dibaca Normal 5 Menit
bisnis > saham >   #passive-income
Siapa sih yang tidak ingin punya penghasilan tetap dari investasi? Coba cermati ulasan berikut tentang income investing, yang dapat menjadi rujukan sobat investor.

Halo sobat trader dan investor di seluruh Indonesia! Apa kabar? Kali ini kami menulis artikel tentang income investing. Apa itu income investing? Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangannya? Yuk, simak ulasan berikut ini.

 

Apa Itu Income Investing?

Adalah pendapatan atau penghasilan rutin (passive income) dari hasil investasi. Jenis investasi itu sendiri sangat beragam. Sobat dapat memilih sesuai dengan selera masing-masing, di antaranya saham, properti, obligasi, dan lain sebagainya. Namun, khusus untuk artikel ini, kita akan membahas tentang income investing melalui investasi saham.

Bagaimana cara memperoleh penghasilan melalui investasi saham? Sobat investor tentunya sudah menemukan jawabannya. Ya, yaitu melalui dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan merupakan sumber utama dari penghasilan seorang investor saham selain melalui capital gain. Semakin banyak lembar saham sebuah emiten yang dimiliki oleh seorang investor, maka semakin besar pula jumlah dividen saham yang akan diterima selanjutnya.

Perusahaan-perusahaan yang rutin membagikan dividen umumnya merupakan perusahaan-perusahaan yang sudah matang dan biasanya memberikan rasio dividen tahunan sebesar 4%. Jadi, jika sobat memegang sebuah saham perusahaan yang rutin membagikan dividen, itu artinya sobat sudah memiliki passive income dari saham tersebut. Menarik bukan? Untuk lebih memahami peluang-peluang yang dapat diperoleh melalui income investing dalam saham, kita akan membahas kelebihan dan kekurangan dari income investing.

pengertian income investing


Kelebihan Income Investing

1. Memperoleh Passive Income Secara Rutin

Dengan metode income investing, sobat dapat memperoleh pendapatan tetap melalui pembagian dividen perusahaan. Pembagian dividen tersebut memiliki jangka waktu yang berbeda-beda. Ada yang membagikan dividen pada bulan Januari, Februari, atau ada pula yang membagikan di akhir tahun. Periode pembagian dividen itu menjadi fokus kita dalam menggunakan metode income investing. Kalau ingin punya pendapatan rutin setiap bulan, sobat investor dapat menanam modal di lebih dari satu perusahaan. Hal itu dikarenakan satu emiten dengan emiten lainnya memiliki jadwal pembagian saham yang berbeda.

Contohnya, perusahaan A membagikan dividen pada bulan Januari dan perusahaan B membagikan dividen pada bulan Februari, dan seterusnya hingga Desember. Sobat dapat membeli saham di perusahaan A dan B sekaligus. Jadinya, sobat memiliki pendapatan di Januari dan Februari. Dengan cara ini, sobat dapat memperoleh keuntungan dividen setiap bulan selama setahun penuh.

 

2. Tidak Perlu Terlalu Sering Melakukan Analisa

Salah satu hal yang menyebabkan seseorang enggan berinvestasi saham adalah kesulitan untuk melakukan analisa. Apalagi, tidak semua orang menyukai atau bahkan mampu menganalisa dengan baik.
Tapi, saat ini, tidak perlu khawatir lagi, karena dengan metode income investing, sobat akan lebih leluasa untuk melakukan investasi dengan menerapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) atau melakukan pembelian saham secara rutin setiap bulan.

Strategi DCA dianggap lebih aman untuk investor pemula maupun yang sudah profesional sekali pun. Sebab, strategi itu tidak harus menunggu momen dan analisa yang tepat untuk melakukan pembelian saham. Sobat hanya perlu menyisihkan sejumlah uang dengan nominal yang sama pada setiap bulannya untuk membeli saham.

 

3. Bisa Dilakukan Oleh Siapa Saja

Metode income investing dapat diterapkan oleh siapa saja, mulai dari pelajar hingga karyawan yang ingin menyiapkan dana pensiun. Sobat dapat mendaftarkan diri ke sekuritas sesuai dengan pilihan masing-masing. Proses dan caranya pun terbilang mudah, karena semua transaksi dilakukan melalui aplikasi dari masing-masing sekuritas.

kelebihan dan kekurangan income investing

 

Kekurangan Income Investing

Apakah sobat sudah tertarik memilih income investing dari paparan kelebihan-kelebihannya di atas? Sebaiknya, tunggu dulu. Sobat juga perlu tahu tentang kekurangan-kekurangan income investing sebagai berikut.

1. Membutuhkan Dana Yang Tidak Sedikit

Dengan menggunakan metode ini, sobat dituntut untuk memiliki porsi saham dalam jumlah besar, agar dapat meraup dividen dengan nominal yang cukup. Terlebih lagi jika sobat memutuskan untuk mengambil cuan hanya dari pembagian dividen saja.

 

2. Perlu Kesabaran Ekstra

Konsistensi dan kesabaran dari investor sangat dibutuhkan dalam hal ini. Sebab, investor harus membeli saham secara rutin dalam jangka waktu yang lama. Tidak cukup satu bulan atau satu tahun saja, namun dibutuhkan bertahun-tahun jika sobat ingin mendapatkan dividen yang besar.

 

3. Tidak Semua Perusahaan Membagikan Dividen

Pada umumnya, perusahaan yang memberikan rasio dividen di atas 4% adalah perusahaan yang sudah matang dan memiliki harga pasar yang cukup besar. Tapi perlu diingat oleh sobat investor, jumlah dividen yang dibagikan berbeda-beda di setiap perusahaan. Bahkan, ada juga emiten yang tidak membagikan dividen sama sekali. Karena itu, investor harus mencermati baik-baik tentang besaran dividen yang dibagikan oleh setiap perusahaan. Jangan sampai mengoleksi saham di perusahaan yang tidak pernah membagikan dividen.

Untuk mempermudah penjelasan di atas, sobat trader dapat mencermati grafis di bawah ini.

infografis tentang income investing


Nah, sobat trader dan investor, itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dari income investing. Semoga dapat menambah wawasan kita semua mengenai metode-metode dalam berinvestasi saham. Salam profit! Selanjutnya, sobat juga dapat menikmati cerita lika-liku menjadi trader saham.

Terkait Lainnya
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 9 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 9 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 10 jam lalu, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 10 jam lalu, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 15 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Untuk staking, kalian bisa melakukannya di exchanger-exchanger dalam maupun luar negeri.

Keuntungan melakukan staking di exchanger dalam negeri adalah transaksinya bisa menggunakan rupiah dan melalui bank lokal. Selain itu, pastikan juga aplikasi yang digunakan sudah mendapatkan legalitas dari pemerintah Indonesia.

Exchanger yang menyediakan staking

  • Luar negeri: Binance, Kraken, OkeX, Poloniex, dll
  • Lokal: Indodax, Tokocrypto, dan Triv

Baca juga:

 Delvyin |  11 Aug 2022
Halaman: Yield Farming Vs Staking Mana Yang Lebih Menguntungkan

Dari judulnya "passive income dari saving account" aja udah jelas, pake tanya lagi. Lagi itu juga udah dijelasin di artikel dengan sangat jelas. Kelihatan gak baca bener.

 Halim |  1 Dec 2022
Halaman: Cara Menghasilkan Passive Income Dari Crypto Saving Account

Kalau gw lihat ETH udah lebih memiliki banyak fitur dibanding bitcoin, dari pengembangnya juga berusaha terus kembangin ETH biar lebih sempurna lagi. Tetapi kalau dari harga memang kalah ama bitcoin. Menurut gw bitcoin itu lebih mirip emas virtual yang nilai tukarnya kuat banget sedangkan ETH lebih ke uang virtual yang digunakan untuk berbagai macam transaksi. Passive income ETH kalau dari uraian juga sangat menjanjikan sih, keliatan banget kalau ETH lebih bisa digunakan diberbagai macam situasi.

 Rendy |  12 Dec 2022
Halaman: Cara Mendapatkan Passive Income Eth Termudah

Kirim Komentar Baru