Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 2 jam lalu, #Saham Indonesia

3 Kesalahan Fatal Saat Trading dengan Doji Pattern

Kiki R 28 Dec 2022
Dibaca Normal 5 Menit
forex > candlestick >   #doji   #kesalahan   #trading
Meski terlihat mudah, ternyata masih banyak trader salah dalam memanfaatkan doji pattern saat trading. Apa saja kesalahannya?

Trading memanfaatkan pola candlestick bisa menjadi salah satu strategi yang bisa diandalkan. Pasalnya, pola candlestick cukup mudah digunakan, sederhana, dan memiliki tingkat akurasi yang bagus. Lazimnya, trader menggunakan pola candlestick untuk deteksi sinyal, salah satunya yang paling populer adalah candle doji. Pola doji pada dasarnya memiliki arti netral, namun jika kemunculannya berada di akhir tren menandakan ada potensi pembalikan arah (reversal).

Meskipun cukup sederhana, namun ternyata ada banyak trader yang salah dalam menggunakan pola doji ini. Sehingga, hasil yang didapat kurang maksimal. Alih-alih ingin mendulang profit, namun trader justru mendapatkan loss besar. 

Nah, pada kesempatan kali ini penulis akan mencoba membedah beberapa kesalahan fatal dalam penggunakan pola candlestick doji. Simak selengkapnya pada ulasan berikut ini.

Candle Doji

 

Apa Itu Candlestick Doji?

Sebelum masuk ke inti pembahasan, alangkah baiknya jika Anda memahami dulu definisi candlestick doji. Dari bahasa asalnya yaitu Jepang, doji memiliki arti "hal yang sama". Ini merujuk pada bentuk candle yang mencerminkan harga pembukaan dan harga penutupan yang sama.

Baca juga: Formasi Doji Candlestick: Pengertian Dan Cara Menggunakan Dalam Trading

Sehingga, bentuk pola candlestick doji ini mirip seperti tanda tambah "+" (plus). Agar lebih mudah dalam memahami, silahkan lihat gambar candlestick doji di bawah ini.

3 Kesalahan Fatal Saat Trading dengan Doji Pattern

Pola candlestick doji biasanya muncul pada saat market sedang berkonsolidasi atau berada di dalam kondisi ketidakpastian. Sehingga, pada saat pola ini muncul sangat disarankan agar Anda tidak terburu-buru dalam melakukan entry posisi. Akan jauh lebih baik jika Anda menggunakan indikator trading untuk mengkonfirmasi sinyal.

Selain itu, ada banyak kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukan pemula pada saat trading menggunakan pola candlestick doji ini. Apa saja?

 

1. Trading Pada Kondisi Market Ranging atau Sideways

Kesalahan paling umum yang biasa dilakukan trader saat trading menggunakan pola candlestick doji adalah tidak mengetahui kondisi market. Padahal, trading tanpa mengetahui kondisi pasar adalah tindakan yang cukup gegabah. 

Alangkah baiknya jika Anda melihat kondisi pasar terlebih dahulu dengan mengamati struktur market. Secara garis besar, struktur market dibagi menjadi dua macam yaitu trending dan sideways. Secara umum, pola candlestick doji sangat cocok digunakan pada kondisi market sedang trending.

Mudahnya, market trending adalah kondisi dimana pergerakan harga naik atau turun secara signifikan. Kondisi trending juga dibagi menjadi dua macam yaitu uptrend (tren naik) dan downtrend (tren turun). Kondisi tren naik ditandai dengan adanya Higher High dan Higher Low. Sebaliknya, tren turun ditandai dengan adanya Lower Low dan Lower High.

Namun, pada saat kondisi market sedang sideways, akan lebih baik jika Anda bersabar terlebih dahulu atau mencari peluang entry pada pair lain yang sedang trending. Memaksakan trading pada kondisi sideways, tentu hasilnya akan kurang maksimal. Secara garis besar, market sideways ditandai dengan terbentuknya gunung kecil, dan lembah yang dangkal dengan candle hijau dan merah pendek-pendek, pergerakan market stabil tidak naik tidak juga turun.

Baca juga: Cara Trading Forex Di Pasar Sideways

 

2. Menganggap Setelah Pola Doji Muncul Harga Pasti Berbalik Arah

Pola doji adalah cerminan dari kondisi pasar sedang dalam kondisi ketidakpastian. Beberapa trader menganggap, bahwa pola doji ini mengisyarakatkan momentum yang kurang baik untuk trading. Namun di beberapa kasus, banyak trader justru meyakini bahwa candlestick doji adalah awal kemunculan dari sinyal reversal atau pembalikan arah trend. 

Pernyataan tersebut memang tidak sepenuhnya salah, kecuali jika Anda menganggap bahwa setelah candlestick doji muncul, harga pasti akan mengalami reversal. Padahal, belum tentu. Doji pada dasarnya menunjukkan ketidakpastian, arahnya bisa naik atau bisa juga turun.

Dalam trading forex, pergerakan market sepenuhnya tidak bisa diprediksi secara akurat hingga 100%. Selain itu, pola candlestick doji ini juga tidak digunakan sendirian. Untuk lebih amannya, Anda bisa menggunakan pola doji ini dengan mengkombinasikannya dengan indikator teknikal guna mendapatkan proyeksi pergerakan harga yang lebih jelas.

Baca juga: Strategi Trading H4 dengan Doji Candle

 

3. Tidak Menunggu Konfirmasi dari Candle Berikutnya

Telah disinggung di atas bahwa candle doji seharusnya tidak digunakan sendirian. Pada dasarnya, semua teknik trading dengan pola candlestick, termasuk doji pasti membutuhkan konfirmasi lanjutan. Konfirmasi ini bisa bermacam-macam, mulai dari menggunakan indikator atau dengan menunggu hingga kemunculan candlestick berikutnya. 

Sebagian trader lebih memilih teknik konfirmasi yang kedua yaitu dengan menunggu kemunculan candle berikutnya sebagai penunjuk harga akan lanjut atau justru berbalik arah. Banyak trader terutama pemula kurang sabar atau bahkan enggan menggunakan konfirmasi ini. Padahal, melakukan konfirmasi sebelum entry sangat penting dilakukan.

Baca juga: Memahami Cara Konfirmasi Candlestick Dalam Strategi Price Action

Apapun alasannya, jangan pernah terburu-buru saat berada di market. Perlu diingat bawha market forex digerakkan oleh para trader besar. Mereka mempunyai dana yang sangat besar sehingga bisa menggerakkan market sesui keinginan.

Lantas, seperti apa konfirmasi arah dari pola candlestick doji? Mudahnya, jika harga berhasil menembus harga tertinggi atau harga terendah, maka arah pergerakan menjadi valid. Sebagai contoh, silahkan lihat chart berikut ini.  

3 Kesalahan Fatal Saat Trading dengan Doji Pattern

Dapat diamati pola candlestick doji telah terbentuk pada akhir tren naik (uptrend). Konfirmasi pembalikan arah terkonfirmasi jika harga berhasil turun dibawah harga terendah (shadow bawah) candlestick doji.

Sebaliknya, doji yang terbentuk pada akhir tren turun mempunyai konfirmasi pembalikan arah jika harga berhasil naik lebih tinggi daripada harga tertinggi (shadow atas) candlestick doji. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini.

3 Kesalahan Fatal Saat Trading dengan Doji Pattern

 

Candlestick doji memiliki banyak jenis, salah satunya yang paling umum adalah pola Gravestone Doji yang diketahui mampu mendeteksi sinyal reversal dengan akurat. Ketahui selengkapnya di Cara Menggunakan Gravestone Doji Untuk Trading.

Terkait Lainnya
 
Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 2 jam lalu, #Saham Indonesia

EUR/USD berubah arah setelah komentar hawkish dari Lagarde, 20 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD naik menuju level 0.5950 di tengah dolar AS yang lemah, sentimen risk-on, 20 jam lalu, #Forex Teknikal

 XAU/USD pulih karena kewaspadaan pasar, menargetkan level $2,400, 21 jam lalu, #Emas Teknikal

USD/CAD melemah mendekati level 1.3750 karena sentimen risiko yang membaik di tengah dan melemahnya minyak mentah, 21 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penurunan penjualan mobil selama periode Januari–Maret 2024, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka rebound pada perdagangan hari ini, naik 0.35% ke level 7,156, 1 hari, #Saham Indonesia

Pada Rabu (17/April), BEI melakukan pengumuman Unusual Market Activity (UMA) terhadap saham PT Barito Renewables Tbk (BREN), 1 hari, #Saham Indonesia

Kapitalisasi pasar alias market cap PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) makin menggembung, sudah menembus Rp1,063 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Muhammad Yusuf |  29 Oct 2017

Izin bertanya master...Jika saya sudah mempunyai metode trading yang menurut saya profitable, amankah jika saya menerapkannya di semua pair major(yang di hubungkan dengan USD)? jika di pair tertentu belum ada sinyal, saya memantau pair lainnya dan jika ada 3 pair sekaligus yg memberi sinyal saya transaksi ketiga2nya. benarkah cara seperti itu master? konsep ini masih di benak saya dan saya berniat melaksanakannya jika memang efektif.

Lihat Reply [9]

@ Muhammad Yusuf:

Kalau untuk scalping atau trading jangka pendek bisa karena waktu antara entry dan exit relatif cepat, tetapi untuk jangka menengah dan panjang dari pengalaman saya tidak bisa, harus ditest pada masing-masing pasangan mata uang (pair) yang hendak Anda tradingkan.

Dalam hal ini Anda bisa test di akun demo dulu, cobalah untuk sekian kali trade, jika rata-rata profit setelah sekian kali trade lebih besar dari rata-rata loss-nya (atau persentase profitnya lebih tinggi dari 50%), maka kemungkinan untuk memperoleh profit yang konsisten besar.

Misal dengan metode dan strategi tertentu Anda lakukan test pada pasangan USD/JPY sebanyak 50 kali trade pada time frame H4 atau daily. Jika 30 trade profit (atau persentase profitnya lebih dari 50%), maka metode dan strategi tersebut bisa digunakan. Sebaliknya jika persentase profitnya kurang dari 50% maka Anda harus mengevaluasi lagi metode dan strategi tersebut.

Hal tersebut bisa terjadi karena karakteristik pergerakan masing-masing pair dalam jangka menengah panjang berbeda-beda.

M Singgih   1 Nov 2017

@Elsa Salim

Selamat malam bu, jawabannya sebenarnya bergantung pada jenis strategi apa yang digunakan bu. Untuk strategi-strategi yang simple seperti strategi trading Bollinger Bands misalnya akan ada kecenderungan bahwa strategi tersebut dapat bekerja pada instrumen lain. Namun dapat bekerja bukan berarti hasil yang didapatkan juga akan sama pada setiap instrumen tempat strategi dijalankan.

Contohnya, jika menggunakan strategi Breakout Bollinger Bands pada pair EUR/USD dan GBP/USD time frame H4 periode 2018-2022. Berikut penampakan strategi:

bb-strat

Dan berikut hasil yang didapatkan:

EUR/USD:

bb-eu

GBP/USD:

bb-gu

Seperti yang terlihat di atas, strategi Breakout Bollinger Bands bekerja dan menghasilkan keuntungan pada kedua instrumen. Hanya saja di pair GBP/USD, dengan Winning Percentage yang sedikit lebih rendah, profit yang dihasilkan lebih tinggi daripada di pair EUR/USD. Hal ini umum terjadi karena adanya perbedaan karakteristik dasar dari kedua instrumen. Dimana GBP/USD cenderung bergerak lebih lebar dan cepat dibandingkan dengan EUR/USD yang stabil.

Nur Salim   17 May 2022

apakah kalau satu strategi profitable dalam satu pair misalnya eurusd maka strategi tersebut juga akan profitable di mata uang lain yang berkaitan erat dengan usd seperti gbpusd, usdcad, dll?

Elsa Salim   17 May 2022

@ Elsa Salim:

Tidak juga, harus dilakukan uji coba dengan backtest dan juga forward test pada pair dan time frame yang digunakan. Setiap pair mempunyai karakteristik yang berbeda meskipun ada persamaan pasangan mata uang. Misal karakteristik GBP/USD dan EUR/USD pada time frame yang sama bisa berbeda meskipun sama-sama berpasangan dengan USD.

M Singgih   16 Jan 2023

@M Singgih:

Master, kalau dalam forex kan ada korelasi pair gitu. Contohnya pair kayak EU, GU itu punya korelasi tinggi. Nah, misal sistem trading yang cocok buat EU, bukanlah nantinya langsung cocok juga buat GU?

Rosalina   20 Jan 2023

@ Rosalina:

EU dan GU mempunyai korelasi positif. Tetapi sistem trading yang berjalan dengan baik pada pair EU belum tentu bisa berjalan dengan baik pada pair GU. Harus diuji dengan cara backtest dan atau forward test.

Perlu diketahui bahwa suatu sistem trading bisa berjalan dengan baik pada pair tertentu dan pada time frame tertentu. Jika berbeda pair meskipun mempunyai korelasi positif belum tentu bisa berjalan dengan baik, karena pada dasarnya setiap pair mempunyai karakteristik pergerakan harga yang berbeda. Dalam hal EU dan GU, GU lebih volatile dengan range yang lebih cepat berubah dibandingkan EU.

M Singgih   23 Jan 2023

Pengen tanya nih seputer trading di beberapa pair forex. Ini saya langsung semburkan aja ya pertanyaan yg ingin saya sampaikan :

1. jadi gimana sih dampaknya kalo kita pake sistem trading yang sama di beberapa pair forex sekaligus?
2. Apa sih untung dan ruginya?
3. Terus, bagaimana cara kita ngatur risiko dan dapetin untung maksimal waktu kita trading beberapa pair? Trus, ada gak bedanya efektivitas sistem trading kita kalo dipake buat berbagai pair?
4. Gimana caranya kita bisa sesuaikan strategi trading buat semua pair biar tetep efektif dan konsisten?
5. Dan terakhir, kira-kira ada nggak ya pair forex tertentu yang lebih cocok dipake buat sistem trading yang sama daripada pair lainnya?

Agatha   23 Jul 2023

@ Agatha:

1. Setahu saya tidak bisa. Biasanya sistem trading dibuat untuk pair tertentu dengan time frame tertentu. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.
2. Maksudnya untung rugi apanya?
3. Seperti jawaban saya di point 1), sistem trading dibuat untuk pair tertentu dengan time frame tertentu.
4. Seperti jawaban saya di point 1), sistem trading dibuat untuk pair tertentu dengan time frame tertentu.
5. Maksudnya bagaimana ya?

 

M Singgih   30 Jul 2023

Agatha:

Ada satu hal penting yang perlu dipahami dulu: Setiap pair forex punya karakteristik berbeda-beda.

Master Singgih sudah mengatakan bahwa sistem trading biasanya dibuat untuk pair tertentu dan timeframe tertentu. Kenapa begitu? Karena satu sistem trading belum tentu cocok untuk semua pair dengan karakteristiknya yang berbeda-beda.

Bisakah kita membuat satu sistem trading agar cocok untuk semua pair? Menurut saya pribadi, itu tidak mungkin. Karena karakteristik tiap pair berbeda-beda.

Gambaran sederhanyanya begini:

Mari ambil contoh EUR/USD dan USD/CHF saja. EUR/USD bisa bergerak antara 100 sampai 300 pips sehari. USD/CHF biasanya bergerak beberapa belas atau beberapa puluh pips sehari, setinggi-tingginya cuma sekitar 100 pips dalam kondisi pasar yang wajar. 

Umpamanya kamu punya satu sistem trading dengan target profit 50 pips. Sistem itu bisa sukses pada EUR/USD, tapi jelas nggak realistis untuk USD/CHF. 

Bagaimana kalau kamu menurunkan target profit sistem itu jadi 20 pips saja? Memang realistis untuk USD/CHF, tapi hasilnya jadi nggak optimal untuk EUR/USD. Lha wong EUR/USD bisa cuan sampai 100 pips sehari, kok malah target profit cuma 20 pips.

Aisha   4 Aug 2023
 Mas Sinar |  20 Mar 2018

selamat malam, saya ingin bertanya tentang candlestick doji dan pinbar. itu tingkat keberhasilannya bagusan mana y?

Lihat Reply [24]

@ Mas Sinar:

Sama saja. Keduanya perlu dikonfirmasi oleh bar / candle berikutnya, dan juga kalau ingin lebih valid dikonfirmasi juga oleh indikator trend seperti misalnya MACD dan OSMA.

Doji sebenarnya termasuk dalam jenis pin bar, yaitu:
- pin bar yang berekor panjang,
- biasanya terbentuk pada keadaan uptrend, pada keadaan downtrend ada yang menyebut dragonfly doji, ada juga yang menamakan hammer
- harga pembukaan sama atau hampir sama dengan harga penutupan. Ini menunjukkan bahwa setelah harga dibawa naik atau turun dengan tajam, pelaku pasar kembali mendorong pergerakan harga ke arah sebaliknya, yang berarti menunjukkan keragu-raguan, atau lazim disebut dengan konsolidasi.

Nah, karena keadaan ragu-ragu atau sedang konsolidasi tersebut, maka perlu adanya konfirmasi atau kepastian dari bar berikutnya.
Berikut contoh doji dan pin bar yang muncul pada AUD/USD H4, dan telah terkonfirmasi oleh indikator MACD dan OSMA:

                 
Harga bergerak bearish setelah level terendah doji / pin bar ditembus, dan kurva MACD berada dibawah kurva sinyal (warna merah), serta garis histogram OSMA berada dibawah dibawah level 0.0.

M Singgih   21 Mar 2018

Kalau dengan 1 pola candle jika dibandingkan dengan 3 candle lebih profitable mana pak m singgih? thx

Mas Sinar   29 Mar 2018

@ Mas Sinar:

Peluang keberhasilan sinyal dari pola candle sama besarnya, baik 1 candle (misal pin bar, engulfing), 2 candle (misal tweezer top / bottom) maupun 3 candle (misal morning / evening star).

Pola-pola candle mencerminkan sentimen pelaku pasar atau price action. Syarat agar peluang keberhasilannya tinggi harus dikonfirmasi oleh indikator teknikal. Semakin banyak indikator teknikal yang mengkonfirmasi akan semakin besar keberhasilannya. Tanpa konfirmasi indikator ada kemungkinan gagal.

M Singgih   2 Apr 2018

saya ingin bertanya master, bagaimana pengaplikasian price pattern dan candle stick pattern pada chart? karena seringkali saya melihat pola cadle stick seperti pinbar tapi fake signal. saya juga ingin mengetahui pola candle stick pattern dan price pattern secara lengkap master beserta pengaplikasiannya. trims atas bantuannya selama ini master2 kami.com

Muhammad Yusuf   6 May 2018

@ Muhammad Yusuf:

Untuk candlestick pattern atau pola candlestick berhubungan dengan price action. 

Baik candlestick pattern atau price pattern mencerminkan arah sentimen pasar, jadi Anda harus mengamati pattern (pola)-nya untuk memprediksi arah pergerakan harga selanjutnya.

M Singgih   7 May 2018

Saya ingin bertanya, buku apa yg merangkum pola candlestick? 

semacam kamus atau bible untuk candlestick dalam bahasa indonesia? atau SF sudah pernah membuat artikel menganai pertanyaan sya tersebut? terimaksih
Achmad Dirham   5 Aug 2018

Mengenai kumpulan artikel tentang Candlestick tentu saja kami punya banyak. Anda bisa coba membacanya di sini.

Kalau mengenai buku sendiri, ada buku lengkap karangan Steve Nilson dengan judul Japanese Candlestick Charting Techniques.

Admin   6 Aug 2018

@Anggun_bowo: Caranya dengan melihat gambaran besar dari pergerakan harga terlebih dahulu, baru masuk ke level dan signal menggunakan doji.

1. Tentukan dulu di TF yang Anda gunakan apa struktur harga yang sedang terjadi. Apakah trending atau sideways?

2. Tentukan dimana level-level penting yang akan menjadi acuan entry.

3. Signal entry menggunakan doji.

Jadi, menggunakan pola candlestick doji adalah bagian terakhir sebagai signal entry market.

Kiki R   25 Mar 2022

@Sugiyanto Ach:

Jika diberikan pilihan antara kedua pola tersebut baik untuk kripto maupun instrumen lain, saya pribadi akan lebih memilih pada Pin Bar bu. Dari dasar pola candlesticknya sendiri, sebenarnya Doji itu bukan merupakan pertanda akan adanya penurusan atau pembalikan yang valid. Doji hanya menandakan bahwa ada keraguan yang muncul pada posisi harga saat itu dalam pasar. Bisa diperhatikan pada gambar di bawah ini. Kemunculan Doji tidak serta merta menyatakan atau mengindikasikan apapun. Ada yang muncul ditengah-tengah reversal dan menjadi penyebab pergerakan besar. Ada yang muncul diujung harga dan menjadi awal dari reversal. Ada pula yang muncul ditengah-tengah penurunan yang kemudian dilanjutkan dengan reversal sebelum akhirnya dipatahkan kembali oleh Bear yang menguat.

doji

Berbeda dengan pola candlestick Pin Bar yang sejatinya memang menandakan adanya tekanan dari pihak lawan ketika muncul di ujung-ujung pergerakan harga. Pin Bar mengisyaratkan akan terjadinya Reversal atau penerusan bergantung pada dimana pola tersebut muncul.

pin-bar-btc

Namun bukan berarti Doji juga tidak bisa digunakan sama sekali atau tidak dapat diandalkan. Ada beberapa cara khusus yang bisa digunakan memanfaatkan Doji untuk trading dalam kripto. Selain itu, daripada memperdebatkan pola Candlestick yang hanya berisikan 1 buah Candle saja, ada baiknya mungkin bapak mencoba untuk melihat pola-pola Candlestick lain yang tersusun dari 2 hingga 3 buah Candlestick. Pola-pola seperti Engulfing, Morning Star, Three White/Black meskipun jarang muncul, tapi akurasinya jauh lebih tinggi daripada pola yang hanya berisikan 1 Candlestick saja.

Terima kasih, semoga bisa sedikit membantu.

Nur Salim   23 Apr 2022

Selamat malam, ijin bertanya. Mana yang lebih valid dijadikan acuan saat trading di kripto, pola doji atau pinbar untuk hasil yg menguntungkan?

Sugiyanto Ach   23 Apr 2022

Bagaimana cara menggunakan Doji Candlestick yang benar?

Anggun_bowo   25 Mar 2022

Apakah pola pin bar bisa digunakan untuk semua instrumen trading, seperti saham, kripto, oil, dll?

Adam Zack   8 Jun 2022

@Adam Zack: Tentu saja bisa. Pada mulanya pola candlestick hanya diterapkan pada pasar saham lalu masuk forex dan instrumen lainnya seperti kripto.

Kiki R   8 Jun 2022

Jika sedang terjadi breakout, kemudian muncul candle doji, apakah akan terjadi reversal dalam waktu dekat?

Imam   12 Aug 2022

@Imam: Belum tentu. Ada 2 hal penting yang perlu Anda lihat.

1. Bentuk candlestick dojinya yang seperti apa.

Apakah gravestone/dragonfly? Atau doji star atau long legged doji? Bentuk ini mempengaruhi penilaian kemungkinan breakout.

2. Bagaimana candlestick yang break S&R sebelum doji terbentuk

Kalau bentuknya pendek apalagi shadownya panjang, maka kemungkinan false breakout yang terjadi.

Namun kalau yang break adalah candle dengan body panjang dan berhasil break jauh dari S&R, maka kemungkinan besar harga sudah breakout.

Jadi, tidak bisa mengambil kesimpulan hanya dengan satu komponen saja yaitu candle terakhir doji. Karena pada dasarnya candle doji adalah candlestick yang menunjukkan pause (berhenti sementara).

Kemungkinannya masih 50:50, sehingga kita memerlukan petunjuk tambahan dalam menilai.

Kiki R   15 Aug 2022

Bang, jika Dragonfly doji tapi muncul di kondisi tren naik. menandakan penerusan atau reversal?

Ghofur   10 Oct 2022

Menandakan sinyal penerusan.

Kiki R   10 Oct 2022

Imam:

Doji itu sendiri kan tanda pasar sedang ragu2. Jadi gak bisa dipake ambil keputusan.

Biar bisa jadi referensi, harus investigasi situasi yang lain dulu. Bisa menengok posisi & bentuk candle seperti yang dilakukan bank Kiki. Atau, alternatif lain, coba lihat candle apa yang terbentuk setelah candle doji itu.

Biasanya, ya, kalau di pair mayor di TF Daily:

  • Kalau candle setelah doji itu doji lagi, berarti bakal sideways.
  • Kalau candle setelah doji itu body bullish gede, berarti habis itu kemungkinan naik lagi.
  • Kalau candle setelah doji itu body bearish gede, berarti habis itu kemungkinan turun lagi. 
Sofiyan   6 Mar 2023

Jawaban untuk Mas Sinar: Tidak ada pola candle tunggal atau kombinasi pola candle tertentu yang secara otomatis lebih profitable daripada pola candle lainnya. Profitabilitas suatu pola candle tergantung pada kondisi pasar dan faktor-faktor lain seperti faktor fundamental dan sentimen pasar, serta strategi trading yang digunakan.

Beberapa pola candle tunggal seperti pola doji, hammer, dan hanging man, dapat memberikan sinyal tentang arah pergerakan harga dan potensi reversal. Namun, dalam beberapa kasus, kombinasi dari beberapa pola candle atau pola candle dengan indikator teknikal lain dapat memberikan konfirmasi yang lebih kuat untuk sinyal entry atau exit dalam trading.

Dalam memilih pola candle atau strategi trading yang digunakan, penting untuk menguji dan mengevaluasi strategi tersebut secara konsisten untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang profitabilitasnya dalam berbagai kondisi pasar.

Kiki R   6 Mar 2023

Adam Zack:

Tentu saja bisa pak. Bahkan tidak hanya di saham, kripto, oil saja, seluruh instrumen baik barang ataupun jasa bisa dianalisis pergerakan harganya dengan pola Candlestick seperti Pin Bar dll. Pola Candlestick sendiri awal mula terbentuknya dari perdagangan beras di pasar Jepang dahulu kala.

Nur Salim   7 Mar 2023

Jawaban untuk Sugiyanto Ach:

Pola pin bar lebih menguntungkan. Doji bermakna reversal dan continue sehingga kurang akurat digunakan sebagai penanda reversal.

Kiki R   12 Mar 2023

Mas Sinar:

Secara keseluruhan sebenarnya tidak bisa dipastikan mengingat banyak faktor lain yang bekerja dalam perhitungan profitnya apalagi jika pola candle digunakan dengan bantuan indikator atau teknikal lainnya.

Namun secara umum tanpa bantuan indikator lain, menggunakan pola candlestick 3 candle akan meningkatkan Win Rate pola tersebut namun mengurangi jumlah sinyal yang diperoleh. Sedangkan dengan menggunakan 1 Candle, Win Rate akan berkurang namun sinyal yang diperoleh akan meningkat.

Nur Salim   15 Mar 2023

Jawaban untuk Achmad Dirham:

Salah satu buku terbaik yang merangkum dan menjelaskan mengenai candlestick adalah buku Japanese Candlestick Charting Techniques yang ditulis oleh Steve Nison.

Kiki R   16 Mar 2023

Anggun_bowo:

Selain beberapa hal yang telah disebutkan pak Kiki R di atas, selalu gunakan atau tunggu terbentuknya konfirmasi 1 buah Candle setelah pola doji terbentuk. Pola ini sendiri sebenarnya menandakan ketidakpastian yang sedang muncul pada market. Sehingga dibutuhkan konfirmasi mengenai keputusan market kemana arah pergerakannya sebelum masuk. Hal ini biasanya terjadi 1 Candle setelah doji itu sendiri terbentuk.

Nur Salim   20 Mar 2023
 Rendy |  29 Oct 2020

Salam sejahtera mastah, saya mau tanya, rencana modal saya 50$ dengan ketahanan poin 400 pips, anggap saja dalam 1 transaksi saya stoploss 50 pips, dan saya akan daftar ke akun mikro dengan spesifikasi yang tertera adalah leverange 1:1000, Margin call 40%/10%. Saya harus menggunakan lot berapa? Jika seandainya loss terus, di nilai berapa atau pada modal yang tersisa berapa saya akan mengalami margin call atau di stop oleh broker? terima kasih mastah, mohon pencerahannya.

Lihat Reply [80]

Bagi mereka penganut hedging / swing Trading hedging mungkin tak masalah karena mereka bisa mengunci dan bisa  kembali membuka kuncinya saat yang tepat.  kalau saja Jaraknya masih dekat mungkin salah satunya bisa dikorbankan. Kalau jaraknya sangat jauh anda bisa injek dana atau anda masuk dengan lot  lot kecil untuk  TP dan menyelamatkan akun anda minimal sampai BEP.

Thanks

Basir   4 Jun 2021

@akzam: Dalam keadaan akun yang ter-hedging karena posisi yang salah arah hingga floating loss banyak maka perlu hati-hati dalam membuka hedging. Tidak ada yang benar-benar tahu dengan pasti seberapa jauh suatu harga akan naik begitupula dengan turun. Untuk kasus sekarang, cara terbaik adalah menunggu momentum untuk membuka posisi sell/buy dengan melihat trend di time frame besar seperti Monthly dan Weekly. Pembukaan hedging perlu diperhatikan ketahanan dana sehingga akun tidak margin call (MC). Salah satu alternatif lain juga adalah deposit dana secukupnya untuk menahan floating agar akun tidak MC.

Sebagai contoh, apabila pergerakan trend di Monthly dan Weekly adalah trend turun, maka kita perlu menunggu koreksi naik untuk membuka posisi buy yang floating loss dari atas. Tentu dalam membuka posisi loss buy harus diperhitungkan jumlah lot yang pas.

Kondisi ini bisa dicegah dari awal apabila kita menggunakan stop loss, sehingga ketika arah posisi kita salah maka kerugian segera dibatasi. 

Kiki R   22 Sep 2021

@ Rendy:

Jika ketahanan total direncanakan sebesar 400 pip (untuk sekian kali trade), maka Anda harus trading dengan pip value (USD 50) / 400 pip = (USD 0.125) / pip. Dengan demikian Anda bisa trading maksimal sebesar 0.01 lot (karena 0.0125 lot pada Metatrader tidak bisa). Dalam hal ini dengan akun micro.

Perhitungan tersebut belum termasuk margin. Dengan leverage 1:1000 atau 0.1% dari nilai kontrak, maka marginnya relatif kecil.
Misal Anda buy atau sell 0.01 lot EUR/USD pada harga 1.1800, maka margin =  (USD 100,000)  x 0.01 x 0.1% x 1.1800 = USD 1.18.

Margin call 40%/10%. Artinya level margin call (MC) adalah 40% dan level stop-out adalah 10%, dihitung dari Margin Level.

Margin Level = (Equity / Margin total) x 100%
Dalam hal ini jika Margin Level sudah mencapai 40% maka Anda akan diberitahu untuk menambah dana tetapi Anda masih bisa terus trading. Jika Margin Level sudah mencapai 10% maka proses trading secara otomatis akan dihentikan.

Jika ada 1 posisi dengan margin USD 1.18 seperti contoh di atas, maka Anda akan terkena MC jika Equity = 40% dari margin total atau = 40% x USD 1.18 = USD 0.47. Dan trading akan dihentikan (terkena SO) jika Equity = 10% dari margin total atau = 10% x USD 1.18 = USD 0.12.

M Singgih   12 Nov 2020

@ Hasan:

Kalau Anda trading 0.01 lot (micro lot) pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD), maka nilai per pip = USD 0.1. Jika profit 10 pip, maka nilainya = 10 x USD 0.1 = USD 1. Tetapi dengan dana USD 10 dan trading 0.01 lot, marginnya mungkin tidak mencukupi.

Dengan leverage 1:100 atau 1% dari nilai kontrak, jika Anda buy atau sell EUR/USD pada harga 1.2200, maka margin = (USD 100,000)  x 0.01 x 1% x 1.2200 = USD 12.2. Dengan demikian untuk trading 0.01 lot, Anda harus menambah dana. Dengan dana USD 10, Anda bisa trading pada akun Cent.

M Singgih   17 Dec 2020

Pak, penghitungan seperti ini sangat wajib dilakukan ga sih pak, sebelum trading?

Atau mungkin ada kalkulatornya kah? Biar perhitungannya lebih cepat gt..

Jamal   18 Dec 2020

@ Jamal:

Mengenai perhitungan margin, trader harus paham karena hal tsb merupakan pengetahuan dasar dalam trading. Tanpa mengetahui perhitungan margin dan pip value, maka akan sulit menentukan besarnya modal yang akan ditradingkan. Biasanya broker akan memberikan pengetahuan tsb sebelum Anda membuka akun.

 

M Singgih   20 Dec 2020

@ Juda:

Diasumsikan Anda menggunakan leverage 1:500 atau 0.2% dari nilai kontrak. Jika Anda buy atau sell 0.01 lot GBP/USD pada harga 1.3600, maka margin yang dibutuhkan =  (USD 100,000)  x 0.01 x 0.2% x 1.3600 = USD 2.72. (Keterangan: USD 100,000 adalah nilai kontrak).
Nilai per pip 0.01 lot GBP/USD adalah USD 0.1.
Dana Anda untuk menahan posisi tersebut sampai terkena margin call adalah: (USD 50 - USD 2.72) / USD 0.1 = 472 pip.
Keterangan: Dalam hal ini diasumsikan broker Anda menetapkan margin level = 100% untuk mengenakan margin call, dan tidak mengenakan swap ketika posisi Anda menginap (swap free).

 

M Singgih   4 Jan 2021

Kalau ada bonus deposit dengan minimal deposit $10 dulu. Apakah nanti kalo profit, uangnya bisa di WD pak?

Tejo   29 Jan 2021

@ Tejo:

Bisa Pak. Tetapi biasanya kalau trading dengan modal bonus, broker menentukan minimal jumlah lot yang harus ditradingkan agar bisa withdraw. Jadi tergantung dari ketentuan broker.

 

M Singgih   31 Jan 2021

@ Bodong:
Dengan modal USD 10, Anda bisa trading pada akun Cent, yang mana untuk pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD) nilai per pip untuk 1 Cent lot adalah USD ¢ 0.1 atau 0.1 sen US Dollar.


- lalu kalau perhitungan ingin menggunakan modal 10% dari modal, perhitungan lotnya berapa?

Mungkin maksudnya risikonya 10% dari modal, yaitu 10% x USD 10 = USD 1 atau USD ¢ 100 (100 Sen USD).
Diasumsikan Anda trading pada pair XXX/USD. Untuk menentukan besarnya lot, tentukan besarnya risiko atau stop loss (SL) dalam pip, misal SL=50 pip. Maka Anda harus trading dengan nilai per pip: (USD ¢ 100) / 50 pip = (USD ¢ 2) / pip.

Dengan demikian besarnya lot adalah: (USD ¢ 2) / (USD ¢ 0.1) = 20 Cent lot. Jadi Anda bisa trading pada pair XXX/USD sebesar 20 Cent lot.

M Singgih   11 Feb 2021

Pak, pair apa yang spreadnya paling kecil dan agar tahan lama di akun cent? Saya sudah 2 kali trading di pair XAU/USD ga sampai sehari sudah ludes...

Mifta   23 Feb 2021

@ Mifta:

Ketahanan modal tidak tergantung dari jenis pair dan besarnya spread, tetapi tergantung dari sistem trading yang Anda gunakan. Anda bisa berganti-ganti pair, tetapi kalau tidak menggunakan sistem trading yang profitable, maka hasil trading secara keseluruhan bisa minus atau loss.

Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management. Untuk ketahanan modal, Anda bisa fokus pada money management, yaitu dengan mengatur besarnya risiko per trade dan menggunakan risk/reward ratio pada setiap trade lebih tinggi dari 1:1 agar dalam jangka panjang hasil trading Anda bisa profit.

Untuk penjelasan mengenai money management dan pengaturan risiko, silahkan baca:

M Singgih   24 Feb 2021

@ Marsiani:

Dengan modal USD 200, jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD) maka bisa trading dengan akun micro dengan besaran minimal 0.01 lot. Dengan demikian ketahanan modal Anda adalah sekitar (USD 200) / (USD 0.1) = 2000 pip, yang mana USD 0.1 adalah nilai per pip untuk 0.01 lot pair XXX/USD.

Jika Anda trading pada pair XAU/USD, Anda juga bisa trading dengan besaran minimal 0.01 lot. Dengan demikian ketahanan modal Anda adalah sekitar (USD 200) / (USD 0.01) = 20000 pip, yang mana USD 0.01 adalah nilai per pip untuk 0.01 lot pair XAU/USD.

 

M Singgih   19 Mar 2021

Apakah leverage pada yang digunakan bisa diubah? Misalnya sekarang menggunakan 1:500 pada saat modal masih $500, tapi ketika modal saya sudah jadi $1000, saya ingin mengubah leverage saya jadi 1:200. 

Amar Maruf   25 Mar 2021

@Amar Maruf:

Setahu kami leverage bisa diubah, dengan cara menghubungi broker. Proses perubahannya juga cepat.

 

M Singgih   25 Mar 2021

@ Yusak:

Anda trading pada pair apa?

Jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD), dan open buy atau sell sebesar 0.01 lot (atau 1 micro lot), maka ketahanan modal Anda adalah sekitar: (USD 50) / (USD 0.1) = 500 pip, yang mana USD 0.1 adalah nilai per pip untuk 0.01 lot pair XXX/USD.

Jika Anda trading pada pair XAU/USD, dan open buy atau sell sebesar 0.01 lot (atau 1 micro lot), maka ketahanan modal Anda adalah sekitar: (USD 50) / (USD 0.01) = 5000 pip, yang mana USD 0.01 adalah nilai per pip untuk 0.01 lot pair XAU/USD.

 

M Singgih   31 Mar 2021

Memang beda pair bisa membuat banyak silisih perhitungan kah pak?

Ginting   8 Apr 2021

@ Ginting:

Dalam perhitungan nilai per pip (pip value), antara pair XXX/USD, USD/XXX dan cross pair (XXX/YYY) berbeda.
Pengetahuan mengenai hal ini adalah dasar dalam trading
. Jika tidak mengetahui perhitungan nilai per pip, bagaimana Anda tahu nilai profit atau loss dari setiap posisi yang Anda buka?

 

M Singgih   11 Apr 2021

@ Frans:

Pada akun cent nilai kontrak 1 lot adalah seperseratus dari akun micro yaitu USD 10 atau 0.0001 dari standard lot, atau sama dengan 10 x USD ¢ 100 = USD ¢ 1000.

Nilai per pip untuk 1 Sen lot (1 lot ¢) EUR/USD adalah USD ¢ 0.1. Jika risiko yang Anda tetapkan 10000 pip (atau ketahanan yang Anda inginkan adalah 10000 pip), maka minimal modal adalah 10000 x USD ¢ 0.1 = USD ¢ 1000 atau USD 10 (belum termasuk margin).

Margin adalah jaminan untuk membuka posisi.
Jika Anda trading dengan leverage 1:500 atau 0.2% dari nilai kontrak, dan Anda buy atau sell 1 lot ¢ EUR/USD pada harga 1.2200, maka margin yang dibutuhkan =  (USD ¢ 1000)  x 1 x 0.2% x 1.2200 = USD ¢ 2.44.

Dengan demikian modal minimal (plus margin) = USD ¢ 1000 + USD ¢ 2.44 = USD ¢ 1002.44.

M Singgih   11 Jun 2021

Aku pernah baca artikel ada yang menyebutnya pipette, ada juga yang pip. Yang benar yang mana ya pak?

A. Sahuri   16 Jun 2021

@ A. Sahuri:

Dalam sistem harga 5 digit, angka terkecil pada harga disebut pipette. Misal EUR/USD bergerak dari 1.21135 ke 1.21138, maka EUR/USD bergerak 3 pipette, atau 0.3 pip.
1 pip = 10 pipette.

 

M Singgih   17 Jun 2021

@ Cucu Karmila:

Jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD), maka ketahanannya adalah: (USD 100) / (USD 0.1) = 1000 pip. Jadi masih aman.

Jika trading pada XAU/USD, maka ketahanannya adalah (USD 100) / (USD 0.01) = 10000 pip. Relatif masih aman.

 

M Singgih   14 Aug 2021

Jika trading di selain pair yg bapak sebutkan, apakah masih aman juga? Misalnya trading di pair NZD/CAD, EUR/GBP, CAD/JPC, dll.

Bagong   16 Aug 2021

@ Bagong:

Kalau Anda trading pada pair EUR/GBP, dan harga GBP/USD saat itu = 1.3800, maka nilai per pip 0.01 lot EUR/GBP = 0.01 x 0.0001 x 100,000 x 1.3800 = USD 0.138.
Dengan demikian ketahanannya adalah: (USD 100) / (USD 0.138) = sekitar 725 pip. Jadi masih aman.
Untuk menghitung ketahanan adalah: (besarnya modal) / nilai per pip.

 

M Singgih   17 Aug 2021

Jadi gitu rumusnya....

Sama satu lagi pak....ini yg saya alami, ketika trading di pair NZD/CAD itu saya merasa TPnya lama...beda kalo trading di EUR/USD, TPnya cepet. Itu kenapa ya pak?

Bagong   19 Aug 2021

@ Bagong:

Mengenai lamanya target terkena (SL ataupun TP), tidak bisa diperkirakan, tentunya tergantung dari volatilitas pergerakan harga. Mungkin saja ketika Anda trading EUR/USD volatilitas pergerakan harganya sedang tinggi.

 

M Singgih   20 Aug 2021

@ Trie:

- Jika saya punya saldo $100 dan leverage yg disediakan broker 1/100. Maka minimum dan maksimum lot yg bisa digunakan berapa lot?

Dalam hal ini Anda harus menentukan ketahanan dalam pip.
Jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD) dan ketahanan yang Anda inginkan adalah 500 pip, maka Anda harus trading dengan ukuran lot : (USD 100) / 500 pip = (USD 0.2) / pip, atau sebesar 0.02 lot, yang mana nilai per pip dari 0.02 lot pair XXX/USD adalah USD 0.2.

Perhitungan diatas belum termasuk margin atau jaminannya. Margin ditentukan oleh leverage. Untuk leverage 1:100 maka margin = 1% dari nilai kontrak. Jika Anda trading 0.02 lot pada pair XXX/USD, maka margin yang diperlukan adalah sekitar: 1% x USD 100,000 x 0.02 = USD 20.
Dengan demikian ketahanan riil Anda = (USD 100 – USD 20) / USD 0.2 = 400 pip.

Untuk penjelasan mengenai leverage dan margin silahkan baca: Leverage Dan Margin Dalam Trading Forex

- Kalo saya mau full margin berarti saya harus menggunakan lot 1.42 x70 pips= 99.4 Apakah bisa seperti itu?

Kalau ketahanan USD 100 Anda tentukan sebesar 70 pip, maka Anda harus trading pada: (USD 100) / 70 pip = sekitar (USD 1.4) / pip, atau trading sebesar 0.14 lot pada pair XXX/USD, yang mana nilai per pip dari 0.14 lot pair XXX/USD adalah USD 1.4.
Perhitungan tsb belum termasuk margin atau jaminannya.

M Singgih   31 Aug 2021

Apakah pemilihan leverage semakin tinggi semakin baik? Saya kemarin buka akun dengan deposit $100, namun leverage yang sy pilih leverage 1:1000. Apakah bagus untuk jangka panjangnya?

Bima   10 Nov 2021

@ Bima:

Sebenarnya semakin tinggi leverage akan semakin menguntungkan karena margin yang diperlukan semakin kecil. Tetapi ada juga kekurangannya terutama jika trader kurang bisa mengendalikan emosi, dan ingin sering-sering entry karena free margin tentu akan lebih besar jika margin yang digunakan untuk jaminan kecil.

Kekurangan menggunakan leverage tinggi adalah ketika trader terkena margin call (MC) atau stop-out, maka equity atau dana yang tersisa akan lebih kecil dibandingkan dengan yang menggunakan leverage yang lebih rendah.
Jika Anda trading dengan menerapkan money management dengan benar, leverage tinggi tidak masalah.

Mengenai risiko dalam menggunakan leverage tinggi, silahkan baca:

M Singgih   11 Nov 2021

Jika saya punya saldo $50 dan leverage yg disediakan broker 1/500. Maka minimum dan maksimum lot yg bisa digunakan berapa lot?

Apakah bisa dengan balance $50 saya ingin full margin yaitu saya siap kehilangan $50 dan saya juga siap profit $50. dan saya hanya mengincar sekitar 10 pips (100 points) yg berarti lot nya diperbesar.

Kalo saya mau full margin berarti saya harus menggunakan lot 1.42 x100 pips= 142

Apakah bisa seperti itu? Mmohon penjelasannya

IRWANTONI   8 Dec 2021

mohon info ketentuan sistem trading yg profitable pak? trm ksh

Alan Suparlan   17 May 2022

apakah benar pair XAUUSD pergerakannya sangat cepat dibandingkan pair lain?

Alfian Zahrul   17 May 2022

berapa besarnya risk reward yang ideal digunakan untuk scalping?

Salman Al Farisi   17 May 2022

bagaimana cara menentukan waktu yang tepat untuk entry master? mohon info. trims

Andi Setiawan   17 May 2022

Master kalau modal 10$ max lot yang boleh di gunakan berapa? lalu kalau perhitungan ingin menggunakan modal 10% dari modal, perhitungan lotnya berapa?

Bodong   10 Feb 2021

Equity saya $50 di akun mikro..sy open 1 pair di GU dengan lot 0.01 broker 4 digit. Dengan kondisi begitu..bisa menahan minus sampe brp pip? 

 

Juda   31 Dec 2020

Mau tanya suhu, kalo saya modal $10, pake akun micro 1:100 terus saya naik 10 pips berapa kira2 keuntungan saya suhu. Dan ketahanan dana saya berapa?

Terimakasih

Hasan   13 Dec 2020

Pak, klo saya menggunakan modal awal 200$ dengan leverage 1:500 berapa lot yang aman untuk di buka?

Marsiani   17 Mar 2021

Sy ingin trading di akun cent EUR/USD dan sy ingin punya 10000 pip. Berapa margin sy utk jalan di pair ini?

Frans   9 Jun 2021

Minta bantu penjelasannya suhu, 

Deposit 50$ akun mikro(1lot =1000) leverage 1:500, ketahanan nya brapa ya? Terima kasih 🙏

Yusak   28 Mar 2021

Jika saya punya saldo $100 dan leverage yg disediakan broker 1/100. Maka minimum dan maksimum lot yg bisa digunakan berapa lot?

Apakah bisa dengan balance $100 saya ingin full margin yaitu saya siap kehilangan $100 dan saya juga siap profit $100. dan saya hanya mengincar sekitar 7 pips (70 points) yg berarti lot nya diperbesar.

Kalo saya mau full margin berarti saya harus menggunakan lot 1.42 x70 pips= 99.4

Apakah bisa seperti itu? Mmohon penjelasannya

Trie   30 Aug 2021

Izin bertanya,

Apakah lot 0.01 aman untuk modal $100..?

Cucu Karmila   13 Aug 2021

Salam, Mas. Tolong nasehati saya. Trading sy bermasalah sejak pergerakan turun. Sampai sekarang terpaksa saya hedging dengan jumlah lot yg sama pada posisi buy dan sell. Sedih rasanya, Mas. Sampai sekarang saya kesulitan keuangan. Dan sampai kapan pergerakan turun ini terus? Moga nasehat Mas berguna bagi saya. Matur Nuwun.

Akzam   4 Jun 2021

Sebelum melakukan trading lanjutan, manajemen keuangan yang kurang baik adalah cara cepat untuk menggerus keuntungan atau kehilangan uang.

Kecuali Anda melakukan Scalping dengan chart TF yang lebih rendah, trading dengan tren merugi akan menghantam S/L Anda dan tidak lama lagi modal akan habis.

Saran saya:

S/L 16 pips.

T/P juga 16 pips dengan catatan: minimum Risk to Reward ratio.

 

Dan untuk pertanyaannya, dengan modal sebesar $1.000, saya pakai leverage 100:1, dengan ukuran lot sekitar 0,03 -- 0,09.

Set S/L pada 20 pips (200 poin), lalu geser secara manual chart S/Lon mendekati level risiko 1-2%. Ini kira-kira berada di sekitar $20 keuntungan per trade.

Semoga berhasil.

Mipsy   2 Jul 2022

Ya saya paham itu. Ini adalah strategi 2:1 dengan winrate yang lumayan tinggi. Saya mau coba backtest.

Saya belum mencoba live traders, cuma ingin tahu perhitungan ukuran lot dan bagaimana cara pakainya. Oh iya, dan time frame yang saya pakai adalah 5 menit.

 

Hasan   2 Jul 2022

Pertama-tama, Anda perlu menghitung 2% yang Anda maksud dalam modal awal Anda.

Misal, dengan modal $1.000, maka risikonya adalah: 1.000 x 0.02 = $20.

Baru setelah itu, mengecek besaran pip dari instrumen yang Anda pakai.

Misal: EURUSD --> 1 lot = $10.

Ketiga, Anda bisa mengecek jarak besaran level S/L dalam pips.

Misal: Anda mau set S/L pada 10 pips dari Entry point.

 

Setelah menghitung tiga poin di atas, barulah Anda bisa menentukan ukuran lot yang cocok dengan trading Anda.

Dalam hal ini, Anda menaruh $20 sebagai risiko dengan menyetel S/L pada 10 pips dari entry point.

Maka,

Ukuran lot = 0,2.

Kenapa? Karena 0,2 lot = $2 per pip.

Jadi, kalau Anda kena S/L, maka --> 2 x 10 = $20 (sebagaimana rencana 2% risiko Anda).

ATAU Anda bsa coba pakai kalkulator:

Bilal   2 Jul 2022

20 USD dibagi 8 pips dengan yields nilai pips sebesar 2,5 USD. 1 Lot pair XXX/USD punya nilai pip sebesar 10 USD. Jadi ukuran lot yang Anda gunakan adalah sebesar 0.25 lot. Untuk pair, yang currency-nya selain USD, nilai pip bisa diatur di 10 unit dari currency tersebut, semisal 10 AUD dalam pair GBPAUD.

Mengalikan 10 AUD dengan suku bunga AUD/USD sekitar 0,73, maka Anda bisa mendapatkan nilai pip dalam USD untuk 1 lot GBPAUD -- sebesar 7,3 USD.

Nah karena Anda ingin nilai pip sebesar 2,5 USD per pip, maka ukuran lot yang paling cocok adalah 2,5/7,2 = 0,34 lot.

Minarti   2 Jul 2022

Saat pair currency-nya dihitung melawan US dollar, persamaannya akan jadi seperti berikut:

Ukuran lot = ((margin x persentase) : jumlah pip) : 100k.

Menggunakan contoh dalam fambar di atas yakni EURUSD, ukuran lot = ((34,449 x 2,5%) : 0,0029) : 100.000 = 2,97 lot.

Wedhari   2 Jul 2022

Halo, semuanya, Saya belakangan ini pusing dalam menghitung berapa besaran lot yang sebaiknya saya gunakan jika saya menargetkan keuntungan 2% dalam trading. Ada yang bisa bantu saya?

Contoh:

  • platform: ctrader
  • currency: semua currency seperti EUR, USD, GBP, dan lain-lain
  • Target yang saya inginkan: untung $20 pada setiap sesi trading
  • Stop Loss: 16 pips
  • Profit TP: 8 pips.

Nah dengan skenario seperti di atas, bagaimana ya caranya menghitung ukuran lot yang ideal, jika memperhitungkan besaran akun, komisi, dan sebagainya? Sehingga saya bisa merencanakan dan mengeksekusi ukuran lot yang benar tersebut dan mendapatkan keuntungan $20 setelah semua beban fee dan komisi?

Belum ada jawaban yang simpel yang saya temukan untuk permasalahan ini, dan sepertinya perhitungannya terlalu banyak. Tapi saya tidak kunjung menemukan cara menghitung jika memasukkan sebaran (spread) dan komisi.

Ada yang bisa bantu cara lebih simpel untuk masalah semacam ini? Terima kasih banyak.

Hasan   2 Jul 2022

Seperti sudah saya tulis di atas, kamu akan kehilangan semua uangmu kalau pakai setting-an ini. Mau berapapun ukuran lot-nya, kalau S/L dua kali lebih besar dari T/P, bahaya.

Mipsy   28 Jul 2022

Assalamualaikum maaf pak boleh tanya misal saya dengan modal $1300 itu baiknya berapa lot dan berapa kali entry ya? Mohon untuk bantuannya pak dan pencerahannya. Terima kasih 

Wahyu Muji   21 Oct 2022

Waalaikumsalam.

Dengan modal berapapun, lot atau volume transaksi harus menggunakan aturan risiko atau yang biasa disebut money management.

Dalam trading, sebelum melakukan entry Anda harus sudah mempunyai besaran risiko per transaksi. Besaran risiko per transaksi yang disarakan adalah 1-3%.

Kita ambil contoh 2% per transaksi. Nilai 2% dari modal $1300 adalah $26.

Jadi, setiap transaksi risikonya maksimal $26 atau 2%.

Pada saat trading, nilai risikonya ini tinggal Anda bagi dengan jumlah pips stoploss (SL).

Misalnya stop lossnya sebesar 20 pips.

Lot = (26/20) /10 =0.13

Jadi, lotnya menyesuaikan berapa SL yang Anda gunakan, tapi nilainya tetap sama 2% atau $26.

Itu jawaban yang pertama mengenai lotnya berapa.

Kedua mengenai berapa kali entry tidak bisa saya jawab. Kenapa? Karena setiap trader punya metode dan gaya yang berbeda-beda.

Seorang scalper bisa entry lebih dari 5 kali dalam sehari sedangkan intraday trading hanya entry 1-3 kali dalam sehari.

Lalu berapa kali yang paling ideal? Lihat history transaksi yang sudah Anda lakukan selama 2 bulan terakhir, hitung rata-rata transaksi per harinya.

Kiki R   24 Oct 2022

bang mau tanya dasar yang harus dipelajari sebelum trading forex apa aja? Terima kasih

Anon-im   9 Mar 2023

@ Wahyu Muji:

Itu tergantung dari apakah modal tsb akan dipakai untuk sekali trade atau beberapa kali trade. Jika ingin digunakan untuk sekali trade berarti Anda merisikokan seluruh modal dalam sekali trade tsb. Dalam hal ini bisa ditentukan ketahanan modal tsb.

Untuk modal sebesar USD 1,300, jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD), maka bisa menggunakan akun mini dengan minimal 0.1 lot. Dengan demikian ketahanan Anda adalah USD 1,300 / USD 1 = sekitar 1300 pip (belum termasuk margin). Keterangan: USD 1 adalah nilai per pip untuk 0.1 lot pair XXX/USD.

Jika ingin trading XAU/USD, maka bisa menggunakan 0.1 lot juga, yang mana ketahanannya adalah sekitar USD 1,300 / USD 0.1 = 13000 pip (belum termasuk margin). Keterangan: USD 0.1 adalah nilai per pip untuk 0.1 lot XAU/USD.

Jika tidak ingin untuk sekali trade, maka silahkan tentukan besarnya risiko per trade, kemudian tentukan besarnya lot yang akan ditradingkan berdasarkan position sizing.

Mengenai kuat berapa kali entry, itu tergantung dari profitabilitas atau win rate dari sistem trading Anda.
Jika sering loss maka tentu tidak bisa bertahan lama. Untuk ini silahkan Anda amati Margin Level dan Free Margin.  Jika Margin Level terus turun berarti Anda sering loss. Benahi lagi sistem trading Anda.

Margin Level = (Equity / Margin total) x 100%
Free Margin = Equity - Margin total

M Singgih   12 Mar 2023

Jawaban untuk Anon-im: Yang paling pertama dan penting adalah belajar mindset yang benar.

Alasannya, mindset inilah yang menentukan apakah Anda trading atau "berjudi" di market.

Dan faktanya, sebagian besar trader sebenarnya "berjudi" di market.

Kalau Anda masuk ke grup atau forum trader, Anda akan banyak melihat trader yang menggunakan lot secara ugal-ugalan, entry sebanyak-banyaknya dan tidak memikirkan risiko. Mereka dengan bangga pamer-pamer profit seakan-akan bilang mereka tidak pernah loss dan selalu profit.

Pada kenyataannya, mereka hanya menipu diri mereka sendiri. Realitanya, loss adalah hal yang biasa dan wajar terjadi. Selama masih sesuai dengan pengendalian risiko, maka loss tetap terkendali.

Dengan demikian, gunakan waktu Anda untuk benar-benar membaca buku atau ebook tentang mindset atau psikologi trading.

Kiki R   12 Mar 2023

Jika modal akun tidak cukup biar bisa jaga risk tetap 1% per trade gimana ya solusinya pak? Soalnya ada minimal lot 0.01 sedangkan akun saya hanya 100 USD dan rata-rata Stop Loss saya ada di 50 pip.

Kalana Tien   13 Mar 2023

Apabila saya modal 7000$ sd 8000$ dengan saya menggunakan lot 0.10 3 sd 5 layer, apakah ini termasuk high risk mid atau low risk?

Boleh saya minta saran, dengan modal segtu.. apabila saya ingin mendapatkan 10% /hari 

Bagaimana perhitungan Lot nya dan berapa layer yang saya bisa OP kan?

Terima Kasih

 

 

Yudi   14 Mar 2023

@ Kalana Tien:

Maksudnya modal akun tidak cukup bagaimana ya?
Berapapun modalnya kan kalau risiko 1% ya tinggal dikalikan 1%.
Maaf, saya tidak mengerti pertanyaannya. Silahkan dikasih contoh.

M Singgih   14 Mar 2023

halo min modal sy 500$ dengan leverage 1:200 mau trading eurusd, apakah ambil 1 lot aman?

Firaa   15 Mar 2023

@ Yudi:

Maaf, saya tidak mengerti apa maksudnya layer dalam trading. Mungkin bisa diberikan contohnya.

Kalau mengenai target profit (TP), dalam aturan money management yang benar, disarankan untuk menentukan risiko terlebih dahulu, baru TP ditentukan dengan risk/reward ratio minimal 1:1, kalau bisa lebih besar seperti 1:1.5 atau 1:2 agar dalam jangka panjang hasil trading secara keseluruhan profit. Sedangkan ukuran besarnya lot ditentukan berdasarkan position sizing.

 

M Singgih   16 Mar 2023

@ Firaa:

Ini maksudnya seluruh modal dirisikokan untuk sekali trade? Kalau demikian tidak aman, ketahanannya sangat kecil. Nilai per pip 1 lot EUR/USD adalah USD 10, jadi ketahanan modal Anda hanya USD 500 / USD 10 = 50 pip, belum termasuk margin untuk leverage yang 1:200.

Saran kami minimal trading dengan akun mini atau 0.1 lot yang mana nilai per pip 0.1 lot EUR/USD adalah USD 1, jadi ketahanan modal Anda adalah USD 500 / USD 1 = 500 pip (belum termasuk margin).
Kalau mau aman trading dengan akun micro atau 0.01 lot, yang mana nilai per pip utuk 0.01 lot EUR/USD adalah USD 0.1, jadi ketahanan modal Anda adalah USD 500 / USD 0.1 = 5000 pip (belum termasuk margin).

M Singgih   16 Mar 2023

M Singgih:

Modal saya kurang lebih 100 usd pak. sedangkan jika pakai risiko 1% berarti hanya 1 usd per transaksi. itu perhitungan lotnya kan jika sl 50 pips menjadi 0.002 sedangkan minimal lot di mt4 adalah 0.01. mohon solusinya dan maaf jika pertanyaannya kurang jelas

Kalana Tien   17 Mar 2023

@ Kalana Tien:

Ya, benar, 0.001 lot di Metatrader tidak ada, minimal 0.01. Dengan demikian jika ingin tetap dengan modal USD 100 Anda bisa memperbesar risiko mnimal 5% sehingga besarnya stop loss (SL) dalam satuan uang adalah USD 100 x 5% = USD 5. Dengan SL sebesar 50 pip, maka Anda bisa trading dengan ukran minimal sebesar USD 5 / 50 pip = USD 0.1 / pip, atau 0.01 lot (micro lot).

Jika tetap ingin risiko 1% dan modal USD 100, Anda bisa trading dengan Cent lot dan menggunakan akun Cent.

M Singgih   19 Mar 2023

Jawaban untuk Yudi:

Kita ambil tengahnya anggaplah modal $7500. Lot 0.1 artinya nilai pergerakan per pipsnya sebesar $1. Anggaplah layernya sekitar 4 layer.

Dari lot 0.1 4 layer:

  • Posisi floating 50 pips, maka nilainya $200.
  • Posisi floating 100 pips, maka nilainya $400.
  • Posisi floating 200 pips, maka nilainya $800.

Apakah ini high risk, mid atau low?

Saya kurang paham dengan penentuan risk seperti ini karena saya hanya menggunakan money management (MM) yang mengatur risiko per transaksi maksimum 1-3% per transaksi.

Saya sarankan hentikan cara trading layer seperti ini karena drawdownnya akan tinggi. Lebih baik gunakan risiko per transaksi yang terukur, misalnya 2% risiko per transaksi.

Selanjutnya tentang keinginan mendapatkan 10% per hari, ini adalah tindakan yang mustahil. Kenapa mustahil?

10% per hari = 200% perbulan = 480% pertahun

Lalu bagaimana risikonya? Sudah pasti sangat tinggi.

Cara seperti ini tidak akan bisa konsisten dan akan membuat modal Anda habis di market.

Saya pribadi menyarankan hentikan cara trading seperti ini karena risiko terlalu besar.

Kiki R   19 Mar 2023

Jawaban untuk Firaa:

Dengan modal $500, 1 lot hanya akan bertahan sekitar 50 pips.

Risikonya terlalu besar.

Disarankan menggunakan risiko per transaksi maksimal 1-3% saja.

Kiki R   19 Mar 2023

Anon-im:saya selalu ingat pesan dari seorang kawan lama, yaitu: sebelum investasi dalam bentuk uang, investasi dulu ke otak, alias pahami dulu ilmunya. 

Anda harus memahami kalau trading forex itu bukan jalan pintas cepat kaya seperti yang didengung2kan oleh para penjual robot trading atau partner broker abal2. Sama seperti bisnis lainnya, Anda harus mau belajar membaca pasar, tahu kapan waktu yang tepat untuk entry exit, manajemen emosi, serta manajemen risiko. 

Bacaan bagus bisa cek artikel ini: 

Hal ini meskipun terdengar klise, tapi memang seperti itulah adanya. Kecuali kalau memang Anda punya uang dingin tak terbatas dan pengen trading forex hanya sebagai iseng-iseng, kehilangan uang tidak masalah, ya tinggal klik-klik saja di platform trading atau hape.

Ananta   20 Mar 2023

Jawaban untuk Kalana Tien:

Solusinya adalah gunakan akun cent sehingga modal 100USD akan dikonversi menjadi 10000 USD (cent).

Dengan akun cent, maka Anda bisa menggunakan risiko 1% per transaksi.

Kiki R   27 Mar 2023

Kiki R: halo kak, ikut nimbrung disini ya. Aku jga bingung isitlah buka 1 lot dan 0.1 lot itu bisa ada perbedaan. Dikatakan kan klu 1 pips di 0.1 lot itu $1.

Brarti 1 pips di 1 lot Jadi $10 ya. Dan berarti setiap gerakan 1 pips maka akan nimbul antara untung ato rugi tergantung dri lot ya?

Dan sedangkan pips itu sndiri itungnya kan misalkan 1.0000 jadi 1.0001 itu 1 pips. Klu itung 1 pips di USD/JPY yang cuma ada 2 angka dibelakang koma itu bagaimana? Selain it bagaimana bsa tau klu 1 pips itu berapa USD? Makasih

Hendi   27 Mar 2023

Jawaban untuk Hendi:

Ya, dengan 1 lot maka setiap gerakan 1 pipsnya bernilai $10 baik untung maupun rugi.

Untuk USD/JPY, nilai per pipsnya ditentukan dari perubahan di desimal kedua. Misalnya 131.00 ke 131.30 maka perubahannya sebesar 30 pips.

Nanti tinggal dikonversi sesuai lot. Dengan perubahan 30 pips dan 1 lot maka nilainya sebesar $30. Ini gambaran kasarnya.

Kiki R   29 Mar 2023

@ Hasan:

Makudnya 2:1 itu apakah reward/risk rationya, yang mana target profit (TP) : stop loss (SL) = 2:1 ?

Untuk penentuan lot, trader biasanya menggunakan position sizing dengan cara menentukan besarnya risiko (SL) dalam satuan uang terlebih dahulu, kemudian disesuaikan dengan besarnya SL dalam pip. Dari situ bisa ditentukan besarnya lot yang ditradingkan.

 

M Singgih   31 Mar 2023

Proses yang benar bagaimana pak, apakah punya modal baru kita hitung Lot sesuai dengan risiko dan strategi yang digunakan atau punya strategi terlebih dahulu baru mencari modal yang tepat untuk bisa mentradingkan strategi tersebut?

Ahmad Huda   31 Mar 2023

Ahmad Huda: Lebih enak kite nentuin dlu strategi trading kita sperti apa. Setelah mengetahui strategi trading yg tepat baru bisa menentukan modal yg diperlukan. Hal ini dikarenakan modal scalping dngn modal position trader bsa berbeda krna ini menyangkut ketahanan modal juga.

Setelah modal sudah ada, kita bisa menentukan besaran lot ato posisi trading yg diinginkan. Biasanya sih untuk pemula trading dngn lot kecil sprti 0.1 lot ato klu ada 0.01 lot itu udah cukup kok.

moga mmbntu ya!

Ashley   5 Apr 2023

@ Ahmad Huda:

Silahkan mencari sistem trading terlebih dahulu, yaitu sistem trading yang telah teruji dan terbukti profitable untuk pair yang akan Anda tradingkan pada time frame tertentu. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management. Dari hasil pengujian sistem trading tsb bisa diketahui win rate atau persentase profitnya.

Misal persentase profitnya adalah sekitar 60%, maka jika diterapkan pada akun riil, kemungkinan profit yang dihasilkan juga akan sekitar 60%, berapapun modal yang Anda gunakan.

M Singgih   9 Apr 2023

@ Irwantoni:

Anda trading pada pair apa?

Dalam hal ini Anda harus menentukan ketahanan modal. Jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD) dengan ketahanan hingga 500 pip, maka Anda harus trading dengan nilai per pip = USD 50 / 500 pip = USD 0.1 / pip. Dalam hal ini Anda bisa trading di akun micro dengan minimal 0.01 lot, yang mana nilai per pip untuk 0.01 lot XXX/USD adalah USD 0.1.

Jika Anda trading pada pair XAU/USD dengan ketahanan 1000 pip, maka Anda harus trading dengan nilai per pip = USD 50 / 1000 pip = USD 0.05 / pip. Dalam hal ini Anda bisa trading di akun micro dengan 0.05 lot, yang mana nilai per pip untuk 0.05 lot XAU/USD adalah USD 0.05.

- …. Kalo saya mau full margin berarti saya harus menggunakan lot 1.42 x100 pips= 142 Apakah bisa seperti itu?

Maaf, saya tidak mengerti cara perhitungan Anda tsb..

M Singgih   16 Apr 2023

Maaf, pemla disini. Aq mau tanya, ini money management klu dibaca2 ujung2nya sepertinya kita disuruh utk mengurangi rsiko trading ya? Dan dibaca2 lagi kok kyknya mirp dngn manajemen resiko? Ada beda gak ya antara manjemen reisko dengan manjemen keuangan? Selain itu, klu ada beda, kira2 mana yg diutamakan? Apakah risk management ato money management?

Kmudian mengenai trading plan itu sndiri, selian manajemen2seperti risk dan juga money ya klo beda. Kira2 apa aja faktor2 yg harus diperhatikan jga agar traidng plan kita jadi lebih sempurna ya? Mohon bntuannya ya master2, makasih bnyk

Hugo   10 Jun 2023

@ Hugo:

- … Aq mau tanya, ini money management klu dibaca2 ujung2nya sepertinya kita disuruh utk mengurangi rsiko trading ya?

Bukan mengurangi, tetapi mengatur atau mengendalikan sesuai dengan besarnya modal atau equity.

- … Dan dibaca2 lagi kok kyknya mirp dngn manajemen resiko?

Money management terdiri dari risk management atau managemen risiko dan pengaturan risk/reward ratio.

- … Ada beda gak ya antara manjemen reisko dengan manjemen keuangan?

Loh, managemen risiko itu termasuk dalam money management atau managemen keuangan, seperti jawaban di atas.

M Singgih   15 Jun 2023

Jawaban untuk Hugo: Dibuat simple saja.

  • Risk management termasuk dalam money management.
  • Selain risk management, money management juga termasuk pengaturan risk/reward.
  • Trading plan selain money management lebih berfokus ke hal-hal teknis seperti kriteria pemilihan pair, kriteria entry dan exit.
Kiki R   15 Jun 2023

Kiki R:

Tolong dong, saya bingung menentukan position sizing pada XAUUSD. Jika modal saya $300 dan Stop Loss per trade 50 pips, maka lot yg dibuka per trade pada akun standar dan mini, berapa ya?

Elle   26 Jul 2023

Elle: Ijin jawab! 

Pertama nentuin dlu batas persentase resiko, asumsikan 2% dari $300 
Stop Loss per trade 50 pips.
Dalam akun standar, setiap pip nilainya kira-kira $10 untuk XAU/USD.

Risiko per trade = 50 pips x $10/pip = $500.
2% dari modal $300 = 2% x $300 = $6.

Sekarang, kita bisa hitung lot yang harus dibuka:
Lot = Risiko maksimum per trade / Risiko per lot
Lot = $6 / $500 = 0.012 lot (atau sekitar 0.01 lot).

Jadi, di akun standar, buka posisi sekitar 0.01 lot.

Semoga membantu ya!

Haryo   30 Jul 2023

Jawaban untuk Elle

Pertama tentukan dulu risiko per transaksi. Misalnya risiko per transaksi 2% ata nilainya $6.

Sekarang, kita hitung lot yang akan kita gunakan.

Lot =($6/50) : 10 = 0.01

Lot yang Anda gunakan adalah sebesar 0.01 lot.

Kiki R   30 Jul 2023
 Ginanjar |  2 Dec 2020

Oversold atau Overbought, seharusnya open posisi apa? Soalnya ketika oversold kan harga jenuh >> kemungkinan akan naik lagi>>Jadi saya buka BUY. Tapi kok harganya semakin jatuh ya pak, ga kunjung balik? Dan sebaliknya untuk overbought juga sama harga semakin naik. Apakah saya yang salah setting RSI nya?

Lihat Reply [31]

@ Ginanjar:

Sinyal overbought dan oversold yang ditunjukkan oleh indikator oscillator (RSI, stochastic dsb) digunakan untuk entry pada saat pergerakan harga sedang sideways atau ranging, yaitu bergerak dalam range yang terbatas. Sebagai referensi bacaan, silahkan simak 3 Tips Trading Dengan Indikator RSI berikut.

Jika pergerakan harga sedang trending atau berubah dari sideways menjadi trending (baik uptrend atau downtrend), maka sinyal overbought dan oversold tidak berlaku. Untuk mengetahui pergerakan harga sedang sideways atau trending, bisa diamati dari indikator ADX. Jika ADX melebihi level 25, maka diasumsikan pergerakan harga sedang trending. 

M Singgih   3 Dec 2020

Hemmm..berarti saya salah pakai indikator ini..soalnya benar, benar seperti yang Anda bilang, saya tradingnya trendnya kebetulan naik..

Kalau pakai indikator ADX biasanya dipasangkan sama indikator apa gan? Apa cukup dengan indikator ADX aja?

Ginanjar   4 Dec 2020

@ Ginanjar:

Kombinasi indikator trend biasanya adalah moving average (SMA atau EMA), MACD, parabolic SAR dan ADX. Untuk melihat volatilitas pergerakan harga bisa digunakan indikator Bollinger Bands bersamaan dengan indikator trend.

 

M Singgih   6 Dec 2020

Pak ketika terjadi Overbought dan Oversold,..itu dianjurkan untuk buka posisi atau justru dilarang ya? Soalnya ada beberapa artikel yang menyarankan dan ada juga yang tidak menyarankan pembukaan posisi saat Overbought/Oversold.

Kalau iya dianjurkan buka posisi. Gimana skemanya? pembukaan posisi dilakukan ketika sudah terjadi Overbought dan Oversold, atau candle hendak mengalami Overbought/Oversold (mem-break garis 80/30)? Makasih pak

Robin   25 Feb 2021

@ Robin:

- Pak ketika terjadi Overbought dan Oversold,..itu dianjurkan untuk buka posisi atau justru dilarang ya?

Jika pergerakan harga sedang sideways, maka keadaan overbought atau oversold adalah sinyal untuk membuka posisi. Saat overbought maka open sell, dan saat oversold open buy.


- … pembukaan posisi dilakukan ketika sudah terjadi Overbought dan Oversold, atau candle hendak mengalami Overbought/Oversold (mem-break garis 80/30)?

Pembukaan posisi dilakukan ketika kurva indikator oscillator (RSI, stochastic atau CCI) sudah berada pada area overbought atau oversold. Bukan candle-nya, tetapi kurva indikatornya. Candle tidak mengenali keadaan overbought atau oversold.

M Singgih   26 Feb 2021

@Edi Aminoto: Ada, namanya komisi. Ada broker yang tanpa komisi dan ada juga yang menggunakan komisi.

Lihat di detail akun yang Anda gunakan mengenai komisi transaksi.

Kiki R   5 Apr 2022

@ Darminto:

Adanya istilah overbought atau jenuh beli dan oversold atau jenuh jual pada indikator jenis oscillator (RSI, stochastic, CCI, dsb) adalah sebagai sinyal untuk membuka posisi pada saat pergerakan harga dalam keadaan sideways.

Ketika harga berada pada area overboght atau jenuh beli berarti sinyal untuk sell, dan sebaliknya ketika harga berada pada area oversold atau jenuh jual berarti sinyal untuk buy.

Jika pergerakan harga dalam keadaan trending, baik uptrend maupun downtrend, atau berubah dari sideways menjadi trending, maka sinyal dari overbought dan oversold tidak berlaku. Dalam hal ini trader bisa mengamati keadaan divergensi antara pergerakan harga dan penunjukkan kurva indikator oscillator.

Untuk penjelasan mengenai fungsi overbought dan oversold, silahkan baca:
Apa Fungsi Overbought Dan Oversold Dalam Trading Forex?

M Singgih   11 Apr 2022

@ Aslam Khan:

Overbought atau keadaan jenuh beli dan oversold atau keadaan jenuh jual hanya berlaku atau valid jika pergerakan harga sedang sideways. Ketika pergerakan harga sedang trending (uptrend atau downtrend) maka keadaan overbought dan oversold tidak valid.

Mengenai time frame, semakin tinggi time frame yang digunakan maka akan semakin akurat area overbought dan oversold yang ditunjukkan. Misal overbought dan oversold yang terjadi pada time frame daily akan lebih akurat dibandingkan dengan yang terjadi pada time frame 30 menit (M30).

M Singgih   13 Apr 2022

@ Ardi Yanto:

Sinyal untuk entry biasanya diamati dari price action yang terbentuk, kemudian konfirmasikan dengan indikator teknikal. Jika terkonfirmasi berarti sinyal tsb valid dan bisa entry. Sebaliknya jika tidak terkonfirmasi oleh indikator teknikal, maka jangan entry dulu, tunggu sampai terkonfirmasi.

Price action bisa berupa single candle seperti pin bar, doji, hammer, shooting star, dsb. Bisa juga double candle seperti bullish / bearish engulfing, double top, double bottom, dsb. Bisa tripe candle seperti morning star dan evening star. Bisa juga multi candle yaitu pola-pola pada chart seperti head and shoulders.

Misal terjadi bullish engulfing candle dan indikator trend misal titik parabolic SAR berada di bawah candle, maka sinyal bullish terkonfirmasi dan trader bisa entry buy.

Untuk penjelasan mengenai entry berdasarkan price action, silahkan baca: Trading Dengan Metode Price Action

M Singgih   27 Apr 2022

@Sofy Amalia:

Tentu saja bisa bu. Ada dua cara untuk melihat kondisi Overbought dan Oversold pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD). Cara pertama dan yang paling sering digunakan adalah dengan melihat perpotongan antara Histogram MACD dengan level MACD Line.

macd--ob-1

Overbought terjadi saat Histogram MACD berhasil Cross level MACD Line dari bawah ke atas. Sedangkan Oversold terjadi saat Histogram MACD Cross level MACD Line dari atas ke bawah (lihat gambarpada bagian yang dilingkari di atas)

Cara kedua adalah menarik garis secara manual pada Histogram MACD dengan menghubungkan level-level tempat terjadi pembalikan di Histogram MACD. Penarikannya sama seperti ketika ibu menarik garis Support dan Resistance pada chart.

macd-ob-2

Overbought terjadi saat Histogram MACD berada pada bagian atas garis Resistance yang ditarik. Sedangkan kondisi Oversold terjadi saat Histogram MACD berada pada bagian bawah garis Support yang ditarik.

Nur Salim   30 Apr 2022

Fungsi overbought dan oversold dalam trading?

Darminto   7 Apr 2022

Time frame apa yang akurat untuk menentukan overbought dan oversold?

Aslam Khan   12 Apr 2022

Min, kalau MACD termasuk jenis Oscillator, bagaimana caranya ya kita melihat overbought dan oversoldnya?

Sofy Amalia   30 Apr 2022

bagaimana cara memahami signal agar tidak salah memasang open posisi?

Ardi Yanto   26 Apr 2022

Adakah biaya yang dikeluarkan saat open posisi?

Edi Aminoto   5 Apr 2022

Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda? Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?

Patrick   10 Jun 2022

@Patrick: Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda?

Berbeda, dari dasar perhitungan kedua indikator ini saja berbeda.

Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?

Saya menyarankan stochastic daripada RSI. Alasannya karena secara default stochastic lebih sensitif daripada RSI.

Pada time frame rendah, sensitifitas sangat diperlukan karena perubahan harga lebih cepat.

Kiki R   13 Jun 2022

Untuk menentukan overbought atau oversold, baiknya menggunakan time frame mana ya kak? Terima kasih

Endah   20 Jul 2022

@Endah: Boleh di semua time frame, namun sebaiknya gunakan sesuai gaya trading Anda.

Misalnya Anda seorang daytrading (intraday trader), Anda bisa menentukan overbought dan oversold pada time frame H4 atau H1.

Kiki R   21 Jul 2022

Pak, apakah overbought dalam saham itu sama dengan overvalued?

Nana   26 Oct 2022

@ Nana:

Pada perdagangan saham, istilah overbought bisa diartikan secara fundamental atau secara teknikal. Secara fundamental, sebuah saham dianggap overbought ketika price-earnings ratio (P/E ratio)-nya melebihi indeks relevan atau lebih tinggi dibanding rata-rata sektornya. Investor cenderung menganggap saham ini  overvalued  dan menahan diri untuk tidak melakukan pembelian.

Secara teknikal, keadaan overbought dan oversold terjadi ketika pergerakan harga sedang sideways atau ranging. Ketika pergerakan harga sedang bergerak trending baik uptrend maupun downtrend, maka overbought dan oversold tidak berlaku.

Secara teknikal, keadaan overbought bukan berarti harga saham tersebut telah overvalued, tetapi secara sentimen pasar telah jenuh beli. Hal ini bisa terjadi ketika volume beli sudah cukup banyak sehingga minat beli semakin kecil hingga harga saham sulit untuk naik lebih tinggi lagi. Di level tersebut, harga saham itu dinamakan dengan overbought atau jenuh beli. Overbought dan oversold bisa diamati dari indikator oscillator seperti RSI, stochastic atau CCI.

M Singgih   27 Oct 2022

@ Sofy Amalia:   

Sebenarnya MACD bukan termasuk indikator ienis oscillator. Tetapi kalau mau dipaksakan sebagai oscillator dan mengamati area overbought dan oversold-nya, maka amati bentukan histogram MACD. Meski demikian, pengamatan overbought dan oversold berdasarkan histogram MACD kurang akurat.

 

M Singgih   2 Oct 2023

@ Edi Aminoto:  

Saat membuka posisi, trader akan dikenakan margin atau jaminan untuk posisi tersebut. Besarnya margin tergantung dari leverage yang digunakan. Semakin besar leverage maka semakin kecil margin yang dibutuhkan.
Silahkan baca: Leverage Dan Margin Dalam Trading Forex

 

M Singgih   2 Oct 2023

@ Patrick:   

- Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda?

Maksudnya penunjukan overbought dan oversold-nya? Kalau penunjukkannya sama Pak. Keduanya sama-sama indikator jenis oscillator. Ketika kurva indikator RSI menunjukkan keadaan overbought, maka kurva indikator stochastic juga menunjukkan keadaan overbought. Sebaliknya, ketika kurva indikator RSI menunjukkan keadaan oversold, maka kurva indikator stochastic juga menunjukkan keadaan oversold.

Hanya saja cara perhitungannya berbeda. RSI dihitung berdasarkan nilai rata-rata yang positif vs yang negatif (average gain vs average loss), sedangkan stochastic dihitung berdasarkan range pada periode tertentu (level tertinggi - level terendah), tetapi dalam menunjukkan kondisi overbought dan oversold sama saja.


- … Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?

Sama saja, asalkan pergerakan harga sedang dalam kondisi sideways. Kalau pergerakan harga sedang trending, baik uptrend maupun downtrend, maka overbought dan oversold tidak berlaku dan bisa diabaikan. Dalam kondisi trending, amati apakah terjadi divergensi pada RSI atau stochastic.

M Singgih   2 Oct 2023

Jawaban untuk Darminto: Overbought dan oversold berfungsi sebagai pertanda harga sudah mengalami kejenuhan dan akan mungkin akan berbalik.

  • Overbought mengindikasikan bahwa suatu aset keuangan (misalnya, saham, pasangan mata uang, atau komoditas) telah mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam periode waktu tertentu.
    Ketika suatu aset dianggap overbought, hal ini sering dianggap sebagai tanda bahwa harga kemungkinan akan mengalami penurunan atau koreksi dalam waktu dekat.
  • Oversold mengindikasikan bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan harga yang signifikan dalam periode waktu tertentu.
    Ketika suatu aset dianggap oversold, hal ini sering dianggap sebagai tanda bahwa harga kemungkinan akan naik atau mengalami koreksi ke atas dalam waktu dekat.

Penting untuk diingat bahwa overbought dan oversold hanya merupakan indikasi potensial, dan tidak selalu berarti bahwa harga akan bergerak sesuai dengan ekspektasi. Oleh karena itu, trader sering menggunakan analisis dan konfirmasi tambahan dan konfirmasi untuk mengambil keputusan trading.

Kiki R   3 Oct 2023

Jawaban untuk Aslam Khan: Tidak ada time frame yang "akurat" secara mutlak untuk mengidentifikasi overbought dan oversold.

Yang paling penting adalah Anda memiliki trading plan yang konsisten dan memahami bagaimana time frame yang Anda pilih memengaruhi analisa Anda.

Semakin pendek time frame, semakin sering sinyal overbought atau oversold akan muncul, tetapi sinyal ini kurang dapat diandalkan. Di sisi lain, time frame yang lebih panjang mungkin memberikan sinyal yang lebih kuat, tetapi Anda mungkin harus bersabar lebih lama menunggu sinyal muncul.

Kiki R   3 Oct 2023

@ Endah:   

Indikator oscillator bisa menunjukkan keadaan overbought dan oversold pada semua time frame. Meski demikian, belum tentu penunjukkan pada time frame yang satu sama dengan time frame lainnya. Misal pada time frame 1 jam (H1) indikator oscillator menunjukkan keadaan overbought, pada time frame daily (D1) belum tentu akan menunjukkan overbought juga.

Dengan demikian seharusnya Anda fokus pada time frame yang Anda gunakan untuk trading, dengan sistem trading yang telah diuji. Perlu diketahui bahwa penunjukkan keadaan overbought atau oversold dari indikator oscillator hanya akurat ketika pergerakan harga sedang sideways.

M Singgih   4 Oct 2023

Darminto:

Fungsi overbought & oversold itu simpel aja:

  • Overbought membantu kita tahu kapan harga udah kemahalan.
  • Oversold membantu kita tahu kapan harga udah murah.

Gambarannya gini. Umpamanya km mau borong beras buat dijual lagi. Apakah km bakal beli beras waktu harganya kemahalan? Atau cari harga yang murah? Atau malah nggak peduli?

Kalau nggak tahu soal overbought/oversold, berarti sama seperti km nggak peduli soal harga beras udah kemahalan atau masih murah. Km mungkin bisa tetep untung kalau kebetulan borong beras saat harga murah. Tapi bisa tekor dobel dobel kalau malah borong saat harganya udah kemahalan.

Aisha   17 Oct 2023

Aslam Khan:

Kayaknya tergantung deh ya. Tiap trader kan pakai timeframe yang beda-beda, maka otomatis acuan buat overbought/oversold yang akurat juga beda-beda. Nggak ada aturan kaku.

Sofiyan   17 Oct 2023

Jawaban untuk Sofy Amalia: MACD lebih tepatnya adalah indikator trend bukan oscillator. Adapun jika kita ingin mengamati kondisi overboard dan oversold maka kita melihat dari seberapa tinggi atau seberapa rendah histogram MACD.

Semakin tinggi histogramnya maka semakin overbought dan semakin rendah histogramnya maka semakin oversold.

Kiki R   23 Oct 2023

Patrick:

Setuju sama bung Kiki.

Buat TF Daily ke bawah, Stoch itu lebih peka.

Tapi ada baiknya juga nambah indikator lain buat konfirmasi, soalnya terlalu peka itu kadang juga bikin masalah.

Sofiyan   24 Oct 2023
 Bimo |  18 Mar 2021

Pak akun saya ini kenapa ya kok kalo login selalu gagal dan ada keterangan invalid login. Apakah akun saya kena hack? Soalnya kapan hari ada email masuk password sudah diganti, padahal saya tidak pernah melakukan itu.

Lihat Reply [16]

@ Bimo:

Mengenai hal tsb, silahkan Anda tanya langsung ke broker.

 

M Singgih   23 Mar 2021

Aku di hack 

May Joelprin Purba   6 Aug 2021

Apakah platform MT4 bisa dipasangi verifikasi 2 langkah dengan kode OTP seperti pada email?

Chiko   22 Sep 2021

@ Chiko:

Setahu saya tidak bisa.

 

M Singgih   24 Sep 2021

Kami informasikan hal ini membutuhkan verifikasi data customer terlebih dahulu. Mohon bantuannya untuk customer diarahkan ke live chat di mifx.com atau email ke support@mifx.com untuk pengecekan lebih lanjut.

MIFX Support   9 May 2022

Saya mengalami gagal login di akun trading monex karena lupa password. Gimana solusinya?

Acho   30 Aug 2021

Cara Recovery password di MetaTrader5 gimana ya caranya? Ada yang tahu?

Buggy   4 Jul 2022

@Buggy: Jika Anda lupa password MT5 akun Anda, silakan klik "forgot password?" atau "lupa password" saat login akun yang terletak di bawah kolom login.

Server akan mengirimkan email berisi password ke email yang Anda gunakan saat membuat akun MT5.

Kiki R   5 Jul 2022

Apakah trader bisa mengubah rekening withdraw setelah berhasil membobol akun trading saya?

Rohman   4 Aug 2022

@Rohman: Tidak.

Aturan deposit dan withdrawal broker saat ini mengharuskan rekening deposit dan withdrawal berasal dari rekening yang sama.

Saat deposit dan withdrawal berbeda, hal ini dianggap sebagai upaya cuci uang (money laundry) atau bisa juga dianggap pembobolan akun.

Kiki R   5 Aug 2022

Kalau akun di dana nasabah ditradingkan oleh pegawai broker, kemudian loss...apakah seperti itu bisa dikatakan scam? Apakah broker memperbolehkan cara seperti itu?

Capung   8 Sep 2022

@Capung: 1. Akun nasabah hanya boleh ditradingkan oleh nasabah, KECUALI jika terdapat perjanjian/kesepakatan diantara keduanya.

Pertanyaan 1: apakah tidak ada kesepakatan diantara keduanya (nasabah & pegawai broker)?

2. Jika terdapat keuntungan dan kerugian, maka dikembalikan ke perjanjian/kesepakatan keduanya.

- Profit - bagaimana pembagian saat profit?

- Loss - bagaimana pembagian saat loss?

Pertanyaan 2: bagaimana pembagian saat profit dan lossnya dalam perjanjian tersebut?

Dalam hal ini, kegiatan antara pegawai broker dan nasabah adalah kesepakatan pribadi bukan terhadap brokernya.

Jika terjadi loss seperti yang disebutkan di atas, ini BUKAN scam, melainkan LOSS trading.

Pegawai broker tidak boleh mentradingkan akun nasabah kecuali ada kesepakatan pribadi antara keduanya.

Kiki R   9 Sep 2022

@ Rohman:  

Tidak bisa. Identitas di rekening harus sama dengan identitas yang ada di akun trading.

 

M Singgih   15 Sep 2023

@ Capung:  

Tidak, broker dikatakan scam jika membawa kabur dana nasabah atau tidak membayarkan dana nasabah yang diwithdraw. Kalau mengenai ditradingkan oleh orang broker dan ternyata loss, itu bukan kesalahan brokernya, tetapi kesalahan trader.

M Singgih   18 Sep 2023

Jawaban untuk Chiko: Untuk saat ini MT4 belum bisa verifikasi 2 langkah.

Kiki R   23 Sep 2023

Buggy:

Recovery password di metatrader kayaknya nggak bisa yah. Kita cuma bisa reset password. Kalau udah lupa password lama ya udah, bikin password baru.

Pilihan caranya ada dua:

  • Ketika lupa password lama, klik aja tulisan "forgot password?" atau "lupa kata sandi?" yang biasanya di bawah kolom login metatrader. Setelah itu, server bakal ngirim link dengan password baru ke email yang sebelumnya dipakai buat bikin akun itu.
  • Masuk ke client area di situs broker, lalu ganti password lewat opsi yang ada di situ. Server bakal ngirim link dengan password baru ke email yang sebelumnya dipakai buat bikin akun itu.
  • Kalau dua cara di atas masih gagal, misalnya karena km sendiri nggak bisa login ke email km, maka pilihan terakhir: hubungi CS broker.
Aisha   11 Oct 2023
 

Komentar @inbizia

Tidak ada jawaban yang pasti mengenai apakah konfirmasi entry yang lebih baik antara pola candlestick, pola grafik, atau indikator teknikal seperti stochastic. Pilihan konfirmasi entry yang tepat akan tergantung pada preferensi pribadi dan gaya trading Anda.
1. Pola Candlestick: Pola candlestick dapat memberikan sinyal tentang sentimen pasar dan perubahan harga yang potensial. Pola-pola seperti doji, hammer, engulfing, atau shooting star dapat memberikan petunjuk tentang pembalikan harga atau kelanjutan tren. Keuntungan dari menggunakan pola candlestick adalah bahwa mereka memberikan sinyal yang cepat dan langsung. Anda dapat mengidentifikasi perubahan harga yang mungkin terjadi dengan cepat melalui pola candlestick yang terbentuk. Namun, perlu diingat bahwa pola candlestick harus dikonfirmasi dengan analisis teknikal lainnya sebelum mengambil keputusan trading. Anda dapat mengkombinasikan pola candlestick dengan level support dan resistance, garis tren, atau indikator teknikal untuk meningkatkan validitas sinyal.
2. Pola Grafik: Pola grafik terbentuk oleh pergerakan harga dalam jangka waktu yang lebih panjang dan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang perubahan tren. Pola seperti double top, double bottom, head and shoulders, atau ascending triangle adalah beberapa contoh pola grafik yang umum. Kelebihan menggunakan pola grafik adalah bahwa mereka memberikan pandangan yang lebih holistik tentang pergerakan harga dalam jangka waktu yang lebih lama. Pola grafik juga cenderung memberikan sinyal yang lebih jelas dan kuat karena mereka memerlukan waktu yang lebih lama untuk terbentuk. Namun, seperti halnya pola candlestick, pola grafik juga harus dikonfirmasi dengan analisis teknikal lainnya sebelum mengambil keputusan trading.
3. Indikator Teknikal: Indikator teknikal adalah alat matematis yang digunakan untuk mengidentifikasi sinyal beli atau jual berdasarkan perhitungan mereka sendiri. Contoh indikator teknikal populer adalah stochastic, RSI, MACD, atau moving average. Keuntungan dari menggunakan indikator teknikal adalah bahwa mereka memberikan sinyal yang objektif dan dapat diukur. Anda dapat mengatur parameter indikator sesuai dengan preferensi dan kebutuhan Anda. Indikator teknikal dapat membantu Anda mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold, divergensi, atau perpotongan garis yang memberikan sinyal entry. Namun, perlu diingat bahwa indikator teknikal juga dapat menghasilkan sinyal palsu jika digunakan tanpa konfirmasi dari analisis teknikal lainnya. Penting untuk menggabungkan indikator dengan pola candlestick atau pola grafik untuk mendapatkan konfirmasi yang lebih kuat.

Sebagai tambahan, penting untuk diingat bahwa tidak ada metode konfirmasi entry yang sempurna. Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Penting untuk menguji dan eksperimen dengan berbagai metode konfirmasi entry untuk menemukan apa yang paling cocok dengan gaya trading dan preferensi pribadi Anda. Anda juga dapat mengkombinasikan berbagai metode untuk meningkatkan validitas sinyal entry. Selain itu, pelajari dan pahami dengan baik metode konfirmasi yang Anda gunakan, dan kembangkan pemahaman yang mendalam tentang cara mereka berinteraksi dengan kondisi pasar dan strategi trading Anda secara keseluruhan. Hal ini akan membantu Anda membuat keputusan trading yang lebih baik dan mengurangi kemungkinan sinyal palsu.

 Kiki R |  31 May 2023
Halaman: Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala Mifx

Utk cara ngebacain potensi balik harga (reversal) itu tricky abis dalam trading. Pasar finansial tuh ribet dan dipengaruhi banyak hal, jadi nggak ada metode yang bisa ngejamin 100% akurasi prediksi harga di masa depan.

Mnrt aku sndiri, ada beberapa teknik simpel yang bisa dipakai buat bantu kita ngecek kemungkinan balik harga:

  • Liat Pola Candlestick: Cek pola candlestick kaya hammer, shooting star, doji, dll. Pola-pola ini bisa ngasih petunjuk kalo harga mungkin bakal balik arah.
  • Pake Indikator Oscillator: Ada indikator keren kaya RSI atau Stochastic Oscillator. Mereka bisa ngebantu kita liat kapan harga udah overbought (kayak terlalu naik) atau oversold (kayak terlalu turun), yang bisa jadi tanda harga bakal balik.
  • Support dan Resistance: Perhatiin level support (harga cenderung naik) dan resistance (harga cenderung turun). Itu bisa jadi area potensial buat balik harga.
  • Divergence: Kalo ada divergence, artinya harga nggak sejalan sama indikator tertentu (misalnya MACD). Itu bisa jadi tanda kekuatan tren mulai berkurang dan harga mau balik.

Ingat, bro, trading tetep ada risikonya. Jadi, selalu pakai manajemen risiko yang oke, misalnya pake stop loss buat batasin kerugian. Jangan cuman liat analisis teknikal aja, tapi perhatiin juga berita dan sentimen pasar biar kita bisa ambil keputusan lebih pinter.

 Faisal |  29 Jul 2023
Halaman: Kesalahan Memasang Stop Loss Menurut Mifx

Halo aku ingin bertanya mengenai modal yg disiapkan antara emas yg batangan dngn emas CFD. Misalkan aja asumsi, trading dngn emas CFD itu kan di Monex bisa dibuka dngn minimal 0.01 lot. Dan dlm hal ini, kan dlm trading emas sekitar 1 lot itu adalah 100 Troy Ons dan klo dikonversikan ke gram maka sekitar 3110 gr. Berarti dlm hal ini 1 lot = 3.1 ton, shngga klu trading dngn 0.01 lot brrti di kisaran 0.31 ton ato sekitar 31.1 gr emas.

Nah bila kita trading dngn emas batangan asli, apakah itu berarti modal yg diperlukan utk emas batangan asli itu cukup besar modalnyaa? Mengingat broker Monex menyediakan trading dngn minimal deposit Rp 500.000 aja.

Baca Juga: Kesalahan Investasi Emas dan Cara Menghindarinya

 Ardi |  2 Aug 2023
Halaman: Keuntungan Trading Emas Di Broker Monex

Fortuner888: Paham, paham. Jadi, yang loe lihat ini sebenernya ada kaitannya sama pola candlestick dan bagaimana loe bisa ngambil keputusan trading berdasarkan pola itu. Kalau diliat dari contohnya yang loe sebutin, tampaknya itu adalah contoh dari pola "Three Inside Up" yang merupakan jenis pola pembalikan bullish.

Jadi, di sini, ketika loe lihat tiga candlestick bullish pertama dengan ekor yang pendek, ini bisa ngindikasiin perubahan arah dari downtrend ke uptrend. Terus, si candlestick keempat itu bearish, tapi dia nggak nembus bawah dari candlestick ketiga, yang artinya ada kemungkinan harga nggak akan turun lebih jauh dan ada potensi buat balik naik lagi. Lalu, candle kelima yang bullish menunjukkan bahwa uptrend mungkin lagi kebangkitan.

Tapi ini nggak selalu berlaku, sih. Pola candlestick itu kayak petunjuk buat analisis loe, tapi nggak bisa jadi patokan pasti buat masukin order di satu candle tertentu. Nggak semua pola bakal selalu berhasil atau memberi sinyal yang bener, karena faktor lain juga bisa mempengaruhi pergerakan harga, kayak berita ekonomi atau peristiwa global.

Buat cara lainnya, loe bisa pakai konfirmasi dari indikator lain, misalnya moving average atau RSI. Ini bisa bantu loe dapetin gambaran yang lebih lengkap sebelum loe putusin buat entry.

Baca Juga: 3 Cara Menghindari Kesalahan Entry Trading

 Sabarianto |  25 Aug 2023
Halaman: Cara Mengenali Pola Three White Soldiers Ala Broker Hsb

Adri: Bantu jawab ya! Divergence itu kayak kode rahasia buat ngecek tanda2 di trading. Jadi, bayngin aja lagi main game dan ada petunjuk rahasia yng ngasih tau kamu kapan harus jalan ke arah lain. Dalam trading, divergence ini ngasih tanda kalau arah pergerakan harganya mungkin bakal berubah.

Jadi, ada dua tipe utama:

  • Bullish Divergence: Ini kaya petunjuk kalau meskipun harga lagi turun, tenaganya bakal melemah. Jadi, bisa jadi tanda2 bakal naik.
  • Bearish Divergence: Kalau ini, meskipun harga lagi naik, tenaganya mulai lemah. Jadi bisa jadi tanda2 bakal turun.

Kelebihan dari divergence ini:

  • Ramalan Pembalikan Arah: Bisa jadi petunjuk bagus buat ngebayngin kapan tren berubah. Jadi, kalo lagi nyari waktu pas buat masuk atau keluar, bisa jadi bantuan.
  • Bantu Baca Tren: Bisa jadi tambahan kode buat bantu baca pergerakan harga. Jadi, lebih yakin dalam keputusan trading.
  • Hindarin Kesalahan: Ngebantu hindarin kesalahan yng bisa aja muncul kalau cuma lihat harga doang. Ini bisa kurangin risiko.

Tapi, ingat ya, divergence ini bukan jaminan 100%. Tetep ada risiko dalam trading, jadi jangan lupa gabungin dengan analisis lain dan pertimbangkan kondisi pasar. Sebelum jadi penggemar divergence atau teknik apapun, pastiin kamu paham betul dan bisa make itu dengan baik dalam tradingmu. (Lbbh lengkap, coba join di forum ini : Bagaimana Cara Memahami Pola Divergence)

 Nick |  25 Aug 2023
Halaman: Rekomendasi Buku Trading Terbaik Versi Finex

David F Maulana: Bantu jawab yee! Berikut ini gue paparin dahh langkah-langkah sederhana untuk memulai trading forex dengan gaya yang lebih santai, selengkapnya bisa baca di artikel ini : Cara Menjadi Trader yang Baik

  • Belajar Dasar-dasar: Pahami istilah-istilah dan konsep dasar forex. Ini seperti mengenal dasar-dasar permainan sebelum bermain.
  • Pilih Broker Keren: Cari broker yang punya fitur bagus dan legalitas terpercaya. GKInvest contohnya, mereka punya analisis canggih buat bantu kamu.
  • Praktik di Demo: Gunakan akun demo buat latihan. Ini kayak bermain game sebelum lomba.
  • Atur Strategi: Tentukan bagaimana kamu mau main. Analisis teknikal, fundamental, atau keduanya?
  • Mulai dengan Modal Kecil: Pas kamu siap trading sungguhan, mulailah dengan modal kecil dulu.
  • Jaga Risiko: Hindari taruhan besar. Risikonya harus dalam batas aman, contohnya cuma 1-2% dari modal.
  • Belajar dari Kesalahan: Kalau ada yang salah, jangan putus asa. Pelajari dari kesalahan dan tingkatkan dirimu.
  • Jadi Trader Profesional: Kalau sudah terbiasa, perlahan-lahan tingkatkan modal dan keterampilanmu.
  • Keep It Cool: Ingat, kesuksesan nggak datang dalam semalam. Tetap tenang dan jaga pikiran positif.

Jadi, trading itu seperti permainan yang butuh strategi dan pelajaran. Banyak yang bisa didapatkan, tapi jangan lupa jaga keseimbangan dan nikmati prosesnya!

 Agus Arianto |  26 Aug 2023
Halaman: Tips Trader Pro Akun Vip Atau Raw Zero Gkinvest

Kamus Forex

Quantitative Trading

Strategi trading yang bergantung pada perhitungan matematis untuk mendeteksi peluang trading. Fokus Quantitative Trading biasnaya tertuju pada Harga dan Volume. Termasuk dalam jenis strategi ini adalah High-Frequency Trading dan Algorithmic Trading yang sering diaplikasikan oleh institusi finansial dan lembaga Hedge Fund.

Sinyal Trading

Update analisa trading yang memberikan saran untuk membuka posisi trading (buy/sell) pada harga dan jangka waktu tertentu. Sinyal trading biasanya ditawarkan oleh broker atau analis forex, baik secara berbayar maupun gratis.

Platform Trading

Fasilitas trading yang memungkinkan trader mengatur dan mengeksekusi order secara real-time di pasar forex. Platform trading biasanya dipasang sebagai aplikasi di PC atau Smartphone, bisa pula dibuka sebagai halaman web di browser. Fasilitas ini wajib disediakan broker forex untuk para tradernya. Selain memiliki fitur untuk mengatur dan memasang order, platform juga umum dilengkapi dengan chart harga real-time dan berbagai tool analisa.

Contoh platform yang umum ditawarkan adalah MetaTrader (dari MetaQuotes), cTrader (dari SpotWare), dan jenis platform yang dikembangkan sendiri oleh broker (proprietary).

Overtrading, Over Trading, Overtrade

Melakukan trading secara berlebihan, baik dengan membuka satu posisi trading dalam jumlah lot besar, atau membuka terlalu banyak posisi dalam satu waktu. Disebabkan oleh emosi trading yang kurang stabil, overtrading disebabkan oleh salah satu atau kedua skenario berikut:

  1. Serakah mengejar profit.
  2. Bernafsu mengganti kerugian dari posisi loss.
Day Trading

Strategi yang dilakukan trader dengan membuka dan menutup posisi trading dalam hari yang sama, sehingga kepastian Loss/Profit dapat diketahui segera.

Swing Trading

Strategi trading yang menargetkan keuntungan semaksimal mungkin, dan dilakukan dengan menempatkan posisi Buy atau Sell pada titik pembalikan harga.

Carry Trade, Carry Trading

Strategi trading yang lebih memanfaatkan selisih suku bunga antara dua mata uang yang diperdagangkan, daripada perubahan nilai tukar.

Accomodation Trading

Termasuk aktivitas trading ilegal karena satu pedagang mengakomodasi yang lain dengan memasukkan order pada harga yang tidak kompetitif.

Kamus Candlestick

Three Outside Up
Three Outside Up
Indikasi : Bullish Reversal
Akurasi :

Terdiri dari 3 candlestick. Dua candlestick pertama adalah pola Bullish Engulfing, kemudian diikuti oleh pola candlestick ketiga yang mengkonfirmasi bullish reversal.

Contoh di Chart
(klik untuk memperbesar gambar)
Bearish Doji Star
Bearish Doji Star
Indikasi : Bearish Reversal

Terdiri dari 3 candlestick. Pola pertama adalah candlestick bullish panjang, diikuti candlestick kedua berupa doji yang membentuk gap naik dan tidak memiliki body karena harga dibuka dan ditutup di level yang nyaris sama. Candlestick ketiga mengkonfirmasi pembalikan dengan membentuk bearish panjang dan gap turun dari doji.

Contoh di Chart
(klik untuk memperbesar gambar)
Inverted Hammer
Inverted Hammer
Indikasi : Bullish Reversal
Akurasi :

Terdiri dari 1 candlestick yang dibuka lebih rendah dari candlestick sebelumnya. Setelah bergerak menguat, candlestick kemudian ditutup di dekat atau pada harga pembukaannya (Open). Semakin panjang sumbu atas dan semakin kecil body candlestick, maka semakin signifikan pula sinyal bullish-nya.

Contoh di Chart
(klik untuk memperbesar gambar)
Evening Star
Evening Star
Indikasi : Bearish Reversal
Akurasi :

Terdiri dari 3 candlestick. Pola pertama adalah candlestick bullish panjang, diikuti oleh candlestick kedua yang membentuk gap naik dan ber-body kecil (harga pembukaan dan penutupan nyaris sama). Candlestick ketiga merupakan konfirmator karena bersifat bearish. Semakin besar body candle ketiga, semakin tinggi akurasi sinyal bearish reversal-nya.

Contoh di Chart
(klik untuk memperbesar gambar)
Ingin mengetahui pola-pola Candlestick lainnya yang memiliki akurasi tinggi. Lihat Daftarnya Disini.

Kirim Komentar Baru