Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 16 jam lalu, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

4 Metode Manajemen Risiko Dalam Trading Forex

Wiji Purnama 21 Nov 2016
Dibaca Normal 6 Menit
forex > belajar >   #risiko   #manajemen-risiko
Trading forex tanpa manajemen risiko sama bahayanya dengan berkendara tanpa rem. Mengapa manajemen risiko begitu penting dalam belajar trading forex?

Salah satu kunci sukses dalam belajar trading forex adalah manajemen risiko. Anda bisa mengklaim punya strategi trading ampuh atau menggunakan analisa terpercaya, tapi percuma saja jika itu semua diterapkan tanpa manajemen risiko. Mengapa? Karena tanpa adanya manajemen risiko, cepat atau lambat trading Anda akan gagal meraih hasil yang profitable.

Dalam pasar forex tak ada ilmu pasti yang bisa 100% memperkirakan pergerakan harga dengan benar. Sebaik-baiknya suatu sistem pasti ada potensi kesalahan prediksi yang bisa membuat posisi trading Anda loss. Oleh karena itu, saat belajar trading forex Anda wajib membiasakan diri dengan pengaturan manajemen risiko yang baik. Mengutip kata para ahli, "risiko itu pasti ada, tinggal bagaimana kita mengelolanya".

manajemen risiko untuk belajar trading forex
Lantas, bagaimana cara trader belajar trading forex untuk mengatur manajemen risiko yang baik? Ada beberapa solusi manajemen risiko yang bisa Anda terapkan, di antaranya adalah sebagai berikut:

 

1. Menentukan Besar Risiko Per Trade

Katakanlah Anda mempunyai modal sebesar 1,000 USD. Setelah 'diungkit' dengan leverage 1:100, maka saldo trading yang bisa Anda gunakan berjumlah 100,000 USD. Sekarang pertanyaannya, apakah Anda langsung memakai 100,000 USD tersebut dalam sekali trade?

Jika ya, maka artinya Anda sama sekali tidak memperhitungkan manajemen risiko saat belajar trading forex. Menggunakan semua saldo yang ada dalam satu posisi itu namanya sama saja dengan bertaruh. Jika menang maka profitnya banyak, namun apabila kalah semua dana Anda bisa langsung habis karena merugi. Padahal, kesempatan trading tak hanya sekali. Kenyataannya, ada banyak sekali peluang yang bisa senantiasa Anda temukan dari pergerakan harga di pasar forex.

Jadi agar bisa bertahan lama di pasar forex, sebaiknya terapkan cara trading forex dengan menentukan besar risiko per trade. Risiko per trade dianjurkan seukuran 0.5% sampai 2% dari modal trading. Jadi apabila punya modal 1,000 USD, tetapkan risiko per trade antara 5 USD hingga 20 USD saja. Menerapkan metode manajemen risiko ini akan sangat bermanfaat untuk mencegah risiko loss berlebih, sekaligus memberikan kesempatan lebih banyak bagi Anda untuk bertrading.

 

2. Membatasi Open Posisi

Sudah menjadi rahasia umum bila broker forex memperkenankan Anda untuk membuka beberapa posisi dalam satu waktu. Cara trading forex seperti ini bagus dilakukan untuk memanfaatkan peluang dari beberapa pair sekaligus. Namun jika ada terlalu banyak posisi yang dibuka secara simultan, maka sama saja Anda telah merisikokan ukuran trading yang sangat besar.

Sebagai contoh, dengan besar risiko per trade sebanyak 2% dan leverage 1:200, membuka 40 posisi sekaligus sama saja dengan mempertaruhkan semua dana di akun Anda. Idealnya, Anda disarankan untuk tidak membuka lebih dari 4 posisi dalam satu waktu. Kontrol manajemen risiko seperti ini akan mempermudah Anda mengukur potensi kerugian trading.

 

3. Mengatur Rasio Risk Reward

Tips manajemen risiko ini berkenaan dengan pemanfaatan fungsi stop loss dan take profit. Dalam materi belajar trading forex sebelumnya, telah disebutkan bahwa stop loss bermanfaat melindungi posisi trading dari kerugian lebih banyak. Sedangkan take profit dapat digunakan untuk mengunci profit.

Dalam kaitannya dengan pengaturan manajemen risiko, Anda bisa sesuaikan pengaturan level stop loss dan take profit dengan rasio risk reward (laba rugi) tertentu. Sebaiknya rasio risk ditetapkan lebih kecil dari reward, supaya capaian profit yang Anda kumpulkan bisa lebih banyak dari jumlah kerugian.

Misalnya, ketika belajar trading forex Anda dapat menggunakan metode manajemen risiko dengan rasio risk reward 1:2. Maka perhitungan stop loss dan take profitnya adalah sebagai berikut: entry buy EUR/USD pada level 1.1280 ditentukan dengan stop loss pada 1.1260 (jarak 20 pips), dan take profit pada 1.1320 (selisih 40 pips dari level entry). Jika digunakan secara konsisten dengan strategi trading yang telah teruji, maka rasio risk reward tersebut dapat menunjang profitabilitas trading Anda dalam jangka panjang.

 

4. Memanfaatkan Trailing Stop

Satu lagi cara mengatur manajemen risiko yang bisa Anda gunakan adalah dengan menggunakan trailing stop. Fasilitas ini sebenarnya adalah pelengkap stop loss yang bisa diatur untuk menyempurnakan fungsi take profit. Bagaimana bisa? Coba simak dulu contoh penggunaannya di bawah ini:

Ida membuka order buy EUR/USD di 1.1280 dengan rasio risk reward 1:2 (stop loss di 1.1260 dan take profit 1.1320). Untuk mengamankan profit, ia mengatur trailing stop 5 pips ketika harga bergerak naik sesuai perkiraannya. Artinya, setiap kali harga naik 5 pips, maka stop loss juga akan bergeser ke atas sebanyak 5 pips. Katakanlah harga meningkat jadi 1.1285, maka stop loss yang tadinya di 1.1260 akan mengekor naik dan berada di level 1.1265. Apabila nantinya harga tiba-tiba turun sebelum mencapai take profit, misalnya di level 1.1310, maka keuntungan yang sudah diraih tak akan hilang, karena stop loss akan tereksekusi di level 1.1290.

Dengan demikian, jelaslah bahwa trailing stop ini membantu Anda untuk memaksimalkan fungsi stop loss dan take profit. Namun demikian, ada satu kunci manajemen risiko penting yang perlu Anda camkan baik-baik di sini: Trailing stop paling bermanfaat jika diterapkan di pasar trending, ketika harga sedang menguat atau menurun tajam. Di kondisi pasar sideways atau ranging, penggunaan take profit justru bisa membuat posisi Anda terkena stop loss lebih awal sebelum profit trading terkumpul.

Trailing stop merupakan fitur yang sudah banyak ditawarkan broker untuk melengkapi kebutuhan pengelolaan manajemen risiko trader. Namun karena tak digunakan sebanyak stop loss dan take profit, ada juga beberapa broker yang tidak melengkapi platform tradingnya dengan fungsi trailing stop. Apabila Anda memerlukan fasilitas ini untuk menyempurnakan manajemen risiko, pilihlah broker forex terbaik yang menawarkan fitur trailing stop.

 

Metode Manajemen Risiko Mana Yang Terbaik?

Saat belajar trading forex. manajemen risiko perlu dipahami karena berperan melindungi trading Anda dari risiko pergerakan pasar yang tak menentu. Teknik trading yang bagus selalu memuat rencana manajemen risiko, termasuk trading otomatis yang dikelola dengan penggunaan robot trading forex terbaik.

Manajamen risiko bisa diatur dengan beberapa cara. Anda bisa memilih salah satu tips di atas, atau menerapkan semua metode yang direkomendasikan di artikel ini sebagai cara belajar forex terbaik. Sebagai rekomendasi, sebaiknya pilihlah cara trading forex yang menurut Anda mudah, bisa diterapkan, dan sesuai dengan pengelolaan dana trading Anda.

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 16 jam lalu, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 16 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 22 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 22 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Halo gue coba berikan tanggapan yaa! Buat minimal 75 pips sehari tuh gak gampang, tapi bisa dicoba day trading atau scalping. Cari momen-momen bagus buat entry dan exit, pakai Price Action, support dan resistance, serta pola candlestick. Jangan terlalu fokus sama target harian, tapi lebih pentingnya, kuasai analisis teknikal dan manajemen risiko dengan baik. Sbnrnyua EUR/USD tuh pasangan yang oke, lumayan stabil dan bisa diprediksi shgga cocok banget utk trader pemula. Jadi, coba pakai metode itu buat analisis. Sebelum main pakai uang sungguhan, pastiin loh udah paham betul tentang trading dan latih skill di akun demo dulu. Pilih broker yang tepercaya dan cocok buat modal kamu, kayak MIFX, bisa jadi pilihan terbaik. Ingat, trading ada risikonya, jadi main dengan bijaksana dan gak ambil resiko yang gak bisa ditanggung ya! Semangat dan good luck, bro!
 Andi |  3 Aug 2023
Halaman: Karakteristik Eurusd Menurut Mifx
Jadi, sebagai trader, pastiin banget deh kita nggak kejebak sama broker yang mencurigakan. Nyari broker yang ngasih platform bagus, layanan oke, dan biayanya terjangkau itu penting banget buat ngurangin beban dan lancarin proses trading biar bisa dapet profit. Nih, gue kasih penjelasan lebih santai. Jadi, broker yang bagus mungkin punya izin dari Belize, BVI (British Virgin Islands), Cayman Island, Seychelles, Rusia, Vanuatu, atau negara lainnya. Tapi ya, inget lo, kalo misalnya ada masalah kayak dana nggak masuk rekening, urusannya bakal ribet banget, dan hukum dari negara itu nggak bisa bantu lo. Apalagi kalo broker itu tiba-tiba bangkrut atau ditutup karena melanggar aturan di negara asalnya, hukum sana nggak bisa nolongin nasabah dari Indonesia. Broker resmi biasanya punya izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), regulator yang ada di bawah Kementerian Perdagangan Indonesia. Terus, mereka juga jadi anggota di salah satu bursa berjangka di Indonesia, kayak Jakarta Future Exchange (JFX) dan Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX). Selain itu, broker resmi juga daftar sebagai anggota di Lembaga kliring berjangka di Indonesia, kayak Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan Indonesia Clearing House (ICH). Jadi, lembaga kliring itu bakal jamin kalo transaksi lo berjalan dengan baik. Jelasnya, broker-broker yang nggak resmi itu biasanya nggak sesuai sama standar yang diatur dalam peraturan-perundang-undangan industri berjangka di Indonesia. Mereka nggak ikut peraturan yang mengatur banyak hal penting dalam industri ini, kayak permodalan, pemasaran, penjualan, perpajakan, manajemen risiko, sampe perlindungan buat perusahaan dan nasabah. Jadi, pertanyaannya sekarang, broker yang lo suka itu udah legal di Indonesia belum? Ingat, lo harus cermat dalam pilih broker buat jaga keamanan transaksi, dana yang lo invest, dan buat punya perlindungan hukum. Kalo lo mau tau lebih lanjut, gue saranin baca artikel "4 Jenis Broker Forex Yang Perlu Diwaspadai" biar lo punya panduan buat pilih broker yang beneran bagus dan aman, bukan yang cuma buat tampang doang.
 Clarissa |  23 Aug 2023
Halaman: Perbandingan Aplikasi Trading Maxco Vs Dcfx
Nadeo : Kedua broker yg loe sebutkan memiliki perbedaan kecil dalam leverage. Jadi ibarat beda 100 kali lipat saja shngga dari sisi resiko itu sama2 memiliki resiko leverage yang cukup besar. Utk preferensi broker mana yg terbaik, gue ga bsa saranin yaa. Coba deh utk perhatiin, ada faktor lain ga yg bsa mengurangi biaya trading ato membantu proses trading loe misalkan seperti spread, komisi, jenis akun, layanan pelanggan, dan fitur platform yg harus dipertimbangkan. Sebelum memilih, pastikan loe memahami dengan baik aturan dan biaya trading dari kedua broker. Dalam memilih leverage, penting untuk memahami bahwa tingginya leverage bisa meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga risiko kerugian. Jika loe pemula, lebih baik memulai dengan leverage yg lebih rendah dan fokus pada pembelajaran serta manajemen risiko yg baik. Dalam trading, keselamatan modal lebih penting daripada potensi keuntungan besar. Baca Juga: Cara Memilih Leverage Bagi Trader Pemula Apa Itu Leverage Dalam Trading Forex? Berapa Leverage yang Cocok untuk Trader Pemula? Cara Trading Aman Dengan Leverage Forex Yang Tinggi
 Suliman |  30 Aug 2023
Halaman: Membandingkan Biaya Trading Maxco Dan Javafx
Zorro: Simplenya gini gan, gue bantu jawab ya! Yg pertama, trading dengan target harga: Ini cocok untuk trader yg ingin memiliki rencana yang lebih pasti dan mengukur potensi keuntungan dan risiko secara lebih konservatif. Target harga digunakan untuk ngambil keputusan trading dan manajemen risiko. Trading tanpa Target Harga (Open-ended): Beberapa trader lebih suka tidak memiliki target harga yg pasti dan mungkin memilih utk membiarkan posisi terbuka dngnn harapan bahwa harga akan trus bergerak sesuai tren. Ini mungkin lebih sesuai utk trader jangka panjang atau swing trading. So, kseimpulannya, scalper umumnya memiliki target harga yg sangat singkat dan sangat spesifik. Mereka sering menetapkan target keuntungan kecil dan keluar dari posisi mereka begitu target tercapai. Jadi, target harga dapat sangat penting dalam trading scalping. But ini back to trader masing2 ya, apakah ingin trading dngn target harga or not, ini up to trader serta trading plan yg udah direncakana masing2
 Foden |  17 Oct 2023
Halaman: Kupas Tuntas Pola Quasimodo Bersama Broker Hsb
Hal pling menarik di artikel ini adalah pendapat si author dmana menyatakan klo Bicara soal biaya dan minimal modal trading forex, tentu tidak ada patokan pasti, karena hal ini bergantung pada sebesar apa dana yang siap kalian risikokan. Nah prtanyaan aku ckup sederhana aja, kira2 modal yg sbnrnya paling cocok utk ngelakuin trading itu berapaan sih? Apakah modal lbh kecil lebih memiliki keterbatasan dlm hal tertentu ato justru modal lbh kecil itu memiliki potensi keuntungan yg sama dngn modal yg lebh besar? Mhn pencerahaannya saudara2 Inbizia. Soalnya Forex itu emang resiko tinggi, dan aku sndiri ga akan nyiapin modal yg cukup gede apabila emang klu modal kecil itu trnyata memiliki btsan2 trading yg cukup signifikan dibandingkan dngn modal yg lebh besar. Moohn jawabannyaa, makasih bnyk !
 Fidel |  23 Oct 2023
Halaman: Perbandingan Biaya Trading Finex Dan Asiatrade Futures
Bima: Yo 1 gan! Jangankan modal 50 juta, elo modal 1 juta dngn leverage 1:500 aja udah memiliki daya trading yg sangat tinggi. Utk kategori leverage tinggi itu umumnya di kisaran 1:100 ke atas. So, 1:500 itu termasuk leverage tinggi meskipun dngn modal yg agak kecil sekalipun. Emang bahwa Leverage tinggi meningkatkan potensi keuntungan dan kerugian. Dengan leverage 1:500, risiko sangat besar apalagi dngn modal besar shngga bisa saja ada potensi kerugian besar, terus belm lagi lebih cepat terjadi margin call akibat overtrading, dan nyebabkan emosi yang tidak stabil. Untuk mengelola risiko sihh cukup terapin manajemen resiko dan mnrt gue bisa dikombinasikan dngn stop loss: Pilih leverage yang lebih rendah jika elo belum berpengalaman, bila ada pilihan leverage nya yee Pahami pasar dan praktikkan dengan akun demo dlu. Dan yg paling penting adalah hanya gunakan modal yang siap loe hilangkan alias uang dingin yg ga kepake.
 Voris |  23 Oct 2023
Halaman: Perbandingan Akun Finex Pro Vs Hfx Premium

Komentar[2]    
  Ciro   |   8 Jun 2022

Ada gak aplikasi yang bisa ngitungin mm secara otomatis? Gw males ngitung soalnya wkwkwkw

  Evan   |   10 Jun 2022

Ada. Silahkan dibuka link Kalkulator Money Management