Selain Bitcoin, Ethereum juga menjadi aset investasi yang cukup menarik. Apa saja cara investasi Ethereum saat ini? Simak penjelasannya di artikel berikut.
Investasi dalam bentuk mata uang digital atau Cryptocurrency tengah menjadi trend dalam masyarakat. Saat ini, kaum milenial pun juga banyak yang melirik investasi ini karena terkesan lebih mudah diperjualbelikan dan berpeluang besar. Salah satunya aset kripto yang menarik adalah Ethereum.
DI
|
Daftar Isi |
Tahukah Anda, jika Ethereum menjadi Cryptocurrency terbesar kedua di dunia setelah Bitcoin? Jika Anda bertanya-tanya dan penasaran pengertian dan bagaimana cara investasi Ethereum, simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Ethereum Dan Cara Kerjanya
Ethereum diluncurkan tahun 2015 oleh Vitalik Buterin. Sistem ini diciptakan untuk lingkungan yang demokratis yang dimanfaatkan untuk bisnis, berorganisasi hingga mata uang. Buterin dalam proses pengembangannya dibantu oleh developer lainnya, yaitu Gavin Wood dan Joshep Lubin. Mereka membantu Buterin dalam proses crowdfunding.
Dana hasil bantuan tersebut berhasil dikumpulkan sebesar 18 juta dolar AS. Tak hanya itu, Buterin juga melontarkan ide ke Thiel Fellowship sehingga ia mendapatkan dana sebesar 100,000 dolar AS untuk membangun dan mengembangkan Ethereum. Jaringan tersebut berhasil dibuat dan dirilis resmi pada tahun 2015, hingga kini Ethereum terus melakukan pengembangan-pengembangan jaringan.
Ethereum merupakan platform Blockchain yang memungkinkan penggembang untuk membuat smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApp) dan menggunakan Ether (ETH) sebagai mata uangnya.
Dengan menggunakan Ether, platflorm Blockchain Ethereum bisa berjalan. Ketika pengembang ingin membangun sebuah aplikasi desentralisasi (dApp) dan membuat hosting aplikasi di Ethereum, maka harus mengeluarkan biaya produksi.
Disinilah pengembang akan menggunakan mata uang Ether untuk membayar produksi. Makin rumit dan besar pembuatan aplikasinya, makin besar pula Ether yang harus dikeluarkan, begitupun sebaliknya.
Fungsi Ethereum itu sendiri adalah untuk membantu para pengembang yang akan menjalankan proyeknya tanpa mengorbankan informasi pribadi.
Alasan Kenapa Harus Investasi Di Ethereum
Banyak ahli Cryptocurrency yang berpendapat positif tentang masa depan Ethereum. Teknologi Blockchain 2.0 yang dimiliki Ethereum dinilai bisa mengembangkan dan merevolusi berbagai bidang industry.
Di zaman sekarang, makin banyak teknologi yang berkembang dalam industri, seperti asuransi, penyiaran, keuangan, properti dan lainnya yang terhubung dengan internet. Dengan teknologi smart contract dan aplikasi desentralisasi Ethereum bisa dibayangkan akan lebih mudah untuk memandu transaksi.
Selain itu, sejak peluncurannya, harga Ethereum mengalami peningkatan pada 12 November 2018. Harga Ethereum juga pernah mencatat rekor tertingginya sepanjang sejarah, yaitu sebesar USD2,047 per keping. Wow, bukankah angka yang cukup fantastis?
Pada awal tahun 2021, Ethereum hanya di jual dengan harga 10 juta. Walaupun Ethereum menjadi Cryptocurrency terbesar kedua dan sudah memiliki harga tertinggi, kenaikan harga akan masih terjadi di beberapa bulan kedepan.
Kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh keputusan bank terbesar di dunia, yakni Visa yang memfasilitasi fitur berbasis Blockchain dan kripto di dalam jaringan Ethereum. Selain itu, pelelangan berbasis Non Fungible Token (NFT) juga mempengaruhi kenaikan harga Ethereum ini.
Ethereum juga melakukan pengembangan terhadap jaringan Blockchain 2.0. Selain itu, bursa derivatif Chicago Mercantile Excange telah merilis ether futures. Dengan demikian, perilisan ini diharapkan akan memberikan dampak lebih besar tehadap koin ether dan makin besar dibuka peluang untuk investor.
Kelebihan Ethereum dibandingkan dengan Bitcoin, yaitu pertama, tidak ada batasan jumlah Ether yang dibuat (dalam proses mining) sedangkan Bitcoin hanya tersedia 21 juta unit. Kedua, waktu yang dibutuhkan sangat singkat, yaitu hanya butuh waktu beberapa detik sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk transaksi Bitcoin sekitar 10 menit atau lebih.
Cara Investasi Ethereum Di Tahun 2021
Cara investasi Ethereum ini sangat mudah dilakukan baik di lingkungan lokal maupun internasional. Untuk ikut serta dalam investasi Ethereum, kita dapat melakukannya dengan berbagai cara, di antaranya sebagai berikut.
Token ETH
Token merupakan sebuah aset digital yang diterbitkan oleh suatu project tertentu, yang bisa digunakan untuk melakukan pembayaran agar bisa menikmati layanan yang disediakan oleh project tersebut.
Biasanya token di-hosting di Blockchain seperti Ethereum. Pada umumnya token mempunyai tujuan sebagai alat tukar untuk menjalankan sebuah layanan dari project yang menyediakan token. Token juga bisa berfungsi sebagai aset digital hingga mempresentasikan suatu kepemilikan.
Token dibuat dalam aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang di-hosting oleh Blockchain yang berfungsi pada smart contract, seperti Ethereum. Kontrak pintar dibayar dengan koin asli Blockchain, keudian pengguna akan menerima sejumlah token yang dialokasikan, yang pada gilirannya. Hal itu, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan dApp.
DApp yang menerima koin dengan imbalan token, kemudian akan mengembangkan layanannya dengan menggunakan token tersebut sebagai bagian dari project yang akan dibuat. Token sering mewakili beberapa bentuk nilai untuk digunakan di dalam sebuah project. Sementara itu token Ethereum yang sering dijumpai di berbagai platform adalah ERC 20.
Baca Juga: Perbedaan Token Vs Koin Kripto Yang Wajib Anda Ketahui
Untuk menyimpan token ERC-20 diperlukan wallet Ethereum seperti Metamask, MyEtherWallet, Trust Wallet, atau wallet Ethereum lainnya. Cara membuat token ini pun sudah tersedia di berbagai website. Contoh token ERC-20 diantaranya, Tether USD (USDT), Binance Coin (BNB), Maker (MKR), Basic Attention Token (BAT), dan masih banyak lagi lainnya.
CFD ETH
CFD merupakan produk derivatif dimana sebuah broker setuju untuk membayar kepada trader atas perbedaan atau selisih dalam nilai sebuah sekuritas pokok, saham, obligasi dan aset lainnya yang dimulai dengan penentuan diawal dan di akhir aset. CFD ini merupakan salah satu cara untuk berinvestasi ETH.
Beberapa alasan untuk memilih investasi Ethereum melalui trading CFD adalah:
- Dapat memperoleh keuntungan baik pembeli maupun penjual;
- Proteksi pada portofolio investasi;
- Memperoleh akses pasar global melalui satu platform.
Saat memutuskan untuk melakukan CFD, kita harus memilih broker CFD yang telah teregulasi. Platform yang terlisensi oleh lembaga kelas atas seperti FCA, ASIC, atau CySEC punya nilai plus karena keamanannya. Di samping itu, broker CFD mata uang kripto yang teregulasi sudah selayaknya menerima setoran dan penarikan dengan metode pembayaran dunia nyata seperti kartu debit/kredit, rekening bank, atau dompet elektronik, seperti Paypal.
Ketika melakukan trading CFD Ethereum berarti investor tidak akan memiliki instrumen yang mendasarinya. Meskipun demikian, investor masih bisa memperdagangkan Ethereum dengan mata uang kripto lainnya. Sementara itu, pada waktu yang bersamaan juga akan mendapatkan akses ke pasangan kripto ke fiat seperti ETH/USD.
Dalam proses trading CFD, broker merupakan komponen penting dalam melakukan CFD. Seorang trader harus seksama dalam memilih broker. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir penipuan. Berikut tips untuk memilih broker yaitu;
- Pertimbangkan spread yang akan dikenakan, karena hal itu akan mempengaruhi besaran keuntungan yang akan diterima
- Pilih broker yang menyediakan akun demo sebagai sarana latihan
- Cek apakah customer service broker tersebut responsif, bertanggungjawab, professional
- Perhatikan ulasan yang diberikan kliennya, mengarah ke hal positif atau negatif
Trading melalui CFD memiliki beberapa kelemahan, diantaranya sebagai berikut:
- Pembebanan spread yang terlalu tinggi. Artinya seorang trader akan diminta untuk membayar spread baik saat masuk maupun keluar. Dengan ketentuan itu, maka akan mendapatkan profit dari pasar CFD.
- Lemahnya peraturan CFD trading. Artinya peraturang CFD trading tidak diatur secara ketat. Oleh karena itu, perlu kewaspadaan dalam memilih broker yang tepat dan terpercaya.
- CFD trading beresiko tinggi. Karena diimplementasikan berdasarkan margin, yang menyebabkan seorang trader bisa menggunakan modal yang minim. Akan tetapi seorang trader bisa mengalami kerugian yang besar akibat leverage yang tinggi dan situasi pasar.
Simak juga: 5 Bursa Kripto Terbaik Yang Wajib Anda Tahu
Saham Grayscale ETH Trust
Cara investasi Ethereum berikutnya adalah melalui Grayscale. Grayscale adalah suatu bagian dari produk keuangan tradisional yang mengelola harga Cryptocurrency yang ditawarkan oleh Grayscale Investments.
Grayscale Investments merupakan firma manajemen aset digital terbesar di dunia. Grayscale Investments merupakan bagian dari Digital Currency Group (DGC) yang dipimpin oleh pendiri dan CEO, Barry Silbert. DGC juga merupakan perusahaan induk Coindesk.
Grayscale ETH trust adalah sebuah perusahaan manajemenyang investasi yang bergerak untuk mengelola dana amanah (trust fund) Ethereum di dunia. Perusahaan ini terhitung sebagai sarana investasi pertama dari jenis aset kripto yang melaporkan keuangannya secara teratur ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission, SEC). Kini, Grayscale memiliki aset kelolaan sebesar USD27.7 miliar.
Grayscale Ethereum Trust juga merupakan sebuah produk yang berupa dana amanah swasta terbuka yang memberikan akses ETH yang dapat diaudit melalui sebuah sarana investasi. Grayscale Ethereum Trust yang juga diperjualbelikan di OTCQX dan memiliki kode saham ETHE. Aset ini menjadi sarana investasi mata uang digital kedua yang memperoleh status terakreditasi SEC setelah BIT.
ETHE memberikan struktur yang terlindungi bagi publik untuk memperoleh akses ke Ethereum. Dana yang mereka kelola memenuhi syarat OTCQX, pasar teratas yang dioperasikan oleh Pasar OTC dan terdaftar sesuai dengan Bagian 12(g) dari Securities Exchange Act of 1934.
Pada Desember 2020, Grayscale Ethereum Trust sempat ditutup karena harga saham ETHE turun 18% dalam sehari, meski harga Ethereum hanya turun 3% saja. Penurunan tersebut dikarenakan publik menilai kalau ETHE dijual dengan harga yang mahal melebihi harga aslinya sehingga nilainnya anjlok dalam pasar saham.
Namun pada bulan Februari 2021, Grayscale Investments memberikan kabar baik bahwa telah membuka kembali Ethereum Trust setelah dua bulan ditutup. Adapun ketika dibuka kembali, dana amanah tersebut memiliki kelolaan Ethereum sebesar USD4 miliar.
Grayscale adalah salah satu perusahaan induk yang mendaftarkan lima trust baru untuk aset kripto. Beberapa di antaranya terkait dengan Decentralized Finance (DeFi).
Per 24 Februari 2021, harga penawaran ETHE sebesar USD16.65 dengan peningkatan nilai tahunan sebesar 4.24%. Total keuntungan yang dapat diperoleh investor dalam tahun berjalan selama lima tahun menunjukkan grafik yang fluktuatif, tetapi dalam beberapa bulan terakhir, peningkatannya terbilang signifikan.
Ethereum Tracker Certificates
Tracker certificates adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan. Sertifikat pelacak mencerminkan perubahan nilai pergerakan harga aset dasar 1: 1. Aset dasar dapat berupa, misalnya: saham, obligasi, komoditas, mata uang, atau kombinasi berbagai aset dasar.
Sertifikat pelacak biasanya memiliki jatuh tempo yang panjang dan pengembalian simetris yang mengikuti pergerakan harga yang mendasari 1: 1. Sertifikat pelacak memberikan potensi keuntungan di pasar naik (disebut Bull) dan pasar turun (disebut Bear).
ETH Futures di CME
Chicago Mercantile Exchange (CME) adalah bursa berjangka terbesar kedua di Amerika Serikat. Awalnya, perusahaan ini dibentuk pada tahun 1874 dengan nama Chicago Produce Exchange. Lalu di tahun 1919, mereka menggantinya menjadi Chicago Mercantile Exchange yang menjadi titik tolak inovator dalam industri tersebut. CME memperdagangkan kontrak berjangka keuangan, opsi, dan kontrak indeks saham berjangka.
Chicago Mercantile Exchange adalah yang bursa terbesar untuk kontrak berjangka komoditas hidup, mata uang asing, dan Eurodollar. Pada tahun 2007, CME merger dengan Chicago Board of Trade membentuk CME Group, salah satu bursa keuangan terbesar di dunia. Kemudian, di tahun 2008, Chicago Mercantile Exchange (CME) mengakuisisi NYMEX Holdings, Inc. yang merupakan induk dari New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan Commodity Exchange, Inc (COMEX).
Pada tahun 2010, Chicago Mercantile Exchange (CME) membeli 90% saham di saham Dow Jones dan indeks keuangan. Chicago Mercantile Exchange (CME) tumbuh lagi pada tahun 2012 dengan pembelian Kansas City Board of Trade, pemain dominan gandum musim dingin merah keras. Dan pada akhir 2017, Chicago Mercantile Exchange mulai berdagang di Bitcoin berjangka.
Di bulan Februari 2021, Etherum mulai melakukan penjualan di CME setelah mengalami kemerosotan. CME Ether Futures baru yang dikembangkan oleh pasar derivatif terkemuka, paling beragam, dan teregulasi, rumah bagi futures dan opsi Bitcoin digunakan untuk mengelola risiko Cryptocurrency.
Alhasil, program kerjasama berupa peluncuran ETH futures mendorong ETH ke level tertinggi. Pada bursa utama Binance, ETH menguat sampai menuju level harga 1.830 hanya beberapa jam setelah mereka memulai berdagang di CME.
Baca Juga: Bitcoin Vs Ethereum, Mana Yang Lebih Menguntungkan?
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh melalui ETH Future CME, yaitu:
- Kecepatan informasi soal perkembangan harga ETH
- Transparansi harga
- Indeks yang kuat
- Efisiensi modal
Alternatif Investasi Di Mata Uang kripto Lainnya
Investasi berupa mata uang digital memang sedang digemari dan berpeluang profit yang besar. Namun, dengan harga yang fluktuatif juga, mata uang digital ini bisa mengakibatkan kerugian.]Mata uang digital yang poluler di kripto adalah Bitcoin dan ether. Sebenarnya tidak hanya kedua mata uang tersebut karena kripto masih memiliki berbagai jenis mata uang lainnya. Nah, untuk saat ini, mata uang kripto lain yang juga beredar antara lain:
EOS
EOS adalah platform Blockchain yang desainnya berguna untuk memfasilitasi kebutuhan aplikasi komersial, baik untuk web-based maupun mobile-based. Pada mata uang ini, sistem keanggotaan sudah otentikasi, basis data, komunikasi asinkron dan penjadwalan disediakan melalui core dan cluster. Struktur sistem didesain untuk memungkinkan dilakukan skalabilitas, memastikan jutaan transaksi dapat dilakukan setiap detiknya.
Ripple (XRP)
XRP mulai go public pada tahun 2013 setelah sebelumya digunakan secara tertutup untuk transaksi internal di Ripple Network. Pada tahun 2013, Ripple resmi untuk digunakan sebagai alat tukar dan pembayaran secara luas. Di tahun 2021 ini, kapitalisasi pasar RXP menyentuh angka USD 59 miliar atau sekitar Rp 823.8 triliun. Membeli mata uang kripto Riplle tidak mudah, karena Ripple tidak tersedia di bursa perdagangan Coinbase. Harga Ripple saat ini berada di angka USD 0.5. Harga tersebut masih termasuk harga yang murah.
Litecoin
Litecoin dikembangkan oleh Charles Leedi di bursa Cryptocurrency sejak 2011. Litecoin punya waktu transfer yang lebih cepat dan menjadi mata uang digital pertama yang menggunakan sistem keamanan scrypt. Awal tahun 2018, kapitalisasi pasar Litecoin berhasil menyentuh USD 14 miliar (Rp 182 triliun), sedangkan di bulan Mei berada di angka USD 6 miliar. Sementara, 1 LTC saat ini bernilai sekitar USD 107.
Stellar
Stellar fungsinya juga mirip dengan Ethereum, dengan keunggulan biaya transaksi yang kecil, yakni 0.00001. Stellar Lumens (XLM) telah menjadi salah satu aset digital yang mulai banyak dilirik. XLM adalah kripto asli (native) yang beroperasi di atas teknologi perangkat lunak Stellar yang diluncurkan pada 2014.
Visi utama platform Stellar adalah menjadi solusi pembayaran lintas batas atau antar-negara yang menghilangkan perantara (middleman). Platform ini menjanjikan kemampuan menyelesaikan transaksi yang sangat singkat, yaitu hanya 5 detik. Ini lebih cepat dibanding Etheruem yang butuh waktu 3.5 menit.
NEO
NEO menjadi naik daun juga karena pembaruan teknologi smart contract yang mampu melacak dan mengotomasi proses perjanjian dalam Blockchain. Saat ini, Harga NEO berkisar di harga US$ 42 perkeping. Harga tersebut diprediksi akan naik terus dengan melihat record secara year to date yang mencapai 200%.
Cardano (ADA)
Aset kripto cardano ini memiliki valuasi yang mencapai 45,82 miliar dollar AS. Jumlah tersebut setara dengan 2,96 persen dari keseluruhan valuasi pasar mata uang kripto. Cardano sendiri merupakan sebuah platform Blockchain generasi ketiga. Aset kripto ini dikembangkan oleh salah satu pencipta Ethereum, Charles Hoskinson pada tahun 2015 lalu dan mulai diluncurkan pada tahun 2017.
Jaringan Blockchain Cardano diciptakan sebagai alternatif atas Ethereum. Saat ini, harga ADA diperdagangkan di kisaran 1,43 dollar AS. Aset kripto tersebut sempat mencapai harga tertinggi di kisaran 24,5 dollar AS pada pertengahan Mei lalu.
Baca Juga: Koin Alternatif Bitcoin yang Masih Menguntungkan di Tahun 2021
Kesimpulan
Di tahun 2021 ini, mata uang kripto yang bisa dijadikan alternatif investasi selain Bitcoin adalah Ethereum. Ethereum yang masih dalam pengembangan-pengembangan jaringan memberikan peluang positif dalam keuntungan investasi.
Keberhasilan investasi Ethereum tergantung cara kita pandai dalam memahami kapan harus membeli atau menjualnya dan memilih cara trading Ethereum ini yang tepat. Di tahun ini, sudah banyak cara untuk ikut serta dalam investasi di Ethereum (ETH).
Sudah banyak fitur dan platform di internet yang menayangkan grafik ETH sehingga kita mudah untuk memantaunya. Dari beberapa pilihan yang ada, kami telah merangkum 10 chart analisa gratis terbaik untuk kripto.