Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 1 hari, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 1 hari, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia

5 Jenis Bisnis Fintech Paling Berkembang di Indonesia

Yuvita 27 Jan 2022
Dibaca Normal 13 Menit
bisnis > fintech >   #bisnis   #fintech
Saat ini telah ada lebih dari 100 bisnis fintech di Indonesia, dan 5 fintech ini berkembang pesat hingga mampu membantu menaikkan taraf hidup perekonomian masyarakat.

DI

Fintech atau Financial Technology digunakan oleh perusahaan keuangan sebagai upaya adaptasi terhadap teknologi yang berkembang sangat cepat. Kehadiran fintech di Indonesia merupakan penerapan yang akan berfungsi untuk meningkatkan layanan pengguna jasa perusahaan keuangan tersebut.

Meskipun dalam kegiatannya layanan fintech bergantung pada inovasi teknologi demi menyediakan transaksi keuangan yang praktis, beberapa penyedia layanan fintech juga perlu diwaspadai lantaran marak terjadinya pencurian data. Oleh karena itu, dalam memilih bisnis fintech yang aman dan efisien, Anda perlu memahami bentuk serta regulasi fintech di Indonesia.

5 Jenis Bisnis Fintech

 

Regulasi Fintech Di Indonesia

Berbagai macam startup keuangan mulai muncul di Indonesia pada tahun 2006 yang sekaligus menjadi tanda bahwa Indonesia telah memasuki generasi fintech 3.0.

Walaupun kehadiran fintech di Indonesia terbilang cukup lama, butuh satu dekade bagi startup keuangan untuk dapat membuat masyarakat terbuka akan inovasi baru tersebut. Mulai dari tahun 2006, beberapa sosialisasi telah dilakukan hingga pada September 2015, Indonesia mendirikan Asosiasi Fintech Indonesia dan membuat masyarakat lebih percaya akan inovasi ini.

Dengan berdirinya Asosiasi Fintech Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan peraturan OJK nomor 77 tahun 2016 yang mengatur tentang jasa financial technology. Hal ini disambut baik oleh masyarakat sehingga membuat banyak masyarakat lebih terbuka dan mau menerima kehadiran fintech di Indonesia.

Namun dengan munculnya berbagai macam startup keuangan, pada tahun 2020 OJK merevisi peraturan mengenai jasa fintech dan mengharuskan startup keuangan yang ingin menyediakan layanan fintech untuk mengantongi izin terlebih dahulu. Tercatat hingga Juli 2021, jumlah layanan fintech yang resmi diizinkan dan diawasi oleh OJK berjumlah 121 perusahaan.

Baca juga: 5 Ciri Fintech Bodong Menurut OJK

 

Peran Fintech Bagi Masyarakat

Sebagai salah satu inovasi investasi yang saat ini banyak diminati masyarakat karena kemudahannya, kehadiran fintech di Indonesia jelas memiliki dampak yang sangat signifikan bagi kehidupan ekonomi masyarakat. Teknologi yang diterapkan pada layanan fintech tidak hanya sampai pada membuat pengguna semakin efisien namun juga beberapa hal berikut ini:

 

1. Mempercepat Inklusi Keuangan Negara

Inklusivitas dalam keuangan berarti siapapun dapat memperoleh akses layanan keuangan dengan aman serta nyaman. Sebelumnya, lembaga keuangan formal di Indonesia tergolong sulit untuk memberikan pinjaman pada mereka yang berpenghasilan rendah maupun yang tinggal di daerah.

Namun dengan adanya fintech, siapapun tanpa terkecuali dapat menjangkau layanan keuangan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini tentu saja berdampak pada meningkatnya nilai inklusi keuangan Indonesia yang awalnya hanya mencapai 20%.

Simak Juga: Ingin Dapat Pinjaman Tanpa Takut Riba? Ini Caranya

 

2. Kemudahan Menggunakan Layanan Keuangan dengan Biaya Rendah

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, beberapa masalah yang menjadi penyebab rendahnya inklusivitas keuangan di Indonesia adalah rumitnya proses pencairan dana serta biaya-biaya lain yang dibebankan pada pengguna jasa keuangan. Selain urusan administrasi, beberapa daerah juga belum tentu memiliki kantor cabang yang bervariasi.

Akan tetapi, sejak fintech hadir di Indonesia, jasa keuangan tidak lagi memakan waktu dan biaya yang banyak. Berbekal koneksi internet, masyarakat tidak lagi harus datang ke bank dan membawa berbagai macam dokumen untuk mendapatkan layanan keuangan. Hanya dengan menyediakan kartu identitas dan memberikan informasi singkat, Anda dapat dengan mudah melakukan aktivitas keuangan dari rumah dengan biaya yang tergolong rendah.

 

3. Sistem Pembayaran Otomatis Anti Lupa

Pernahkah Anda hampir lupa membayar suatu tagihan karena harus terlebih dahulu meluangkan waktu untuk pergi ke bank atau ATM terdekat? Jika iya, tidak perlu khawatir karena Anda bisa melakukan setting untuk pembayaran otomatis. Dengan demikian, tagihan yang ada tidak akan terlupakan. Manfaat satu ini tidak hanya dapat dinikmati oleh individu, tetapi juga para pelaku bisnis.

5 Jenis Bisnis Fintech Paling Berkembang Di Indonesia

Bagi masyarakat umum, layanan fintech yang bersifat otomatis dan instan diterima dengan baik karena meminimalisir risiko membayar denda keterlambatan akibat lupa.

Sedangkan bagi para pelaku bisnis, penyedia produk, maupun jasa lainnya, kemudahan pembayaran ini akan dapat membantu operasional perusahaan semakin cepat dan mudah.

 

4. Kemudahan Akses Modal dengan Bunga Rendah

Akses modal dengan bunga yang relatif kecil akan membantu masyarakat terhindar dari pinjaman ilegal berbunga tinggi yang terkadang menagih dengan bentuk ancaman. Selain itu, jika Anda termasuk pengusaha mikro, layanan fintech mampu menyediakan sumber modal bagi usaha Anda.

Sistem lending memang biasanya akan menggunakan syarat yang jauh lebih simpel dan mudah dengan proses pencairan dana yang lebih cepat dibandingkan bank. Sehingga, dana yang diperlukan masyarakat dapat digunakan untuk memenuhi kehidupan ekonomi.

Simak Juga: Trend Bisnis Fintech yang Wajib Diketahui

 

5. Taraf Hidup Menjadi Semakin Meningkat

Akses yang mudah, cepat, dan aman dapat menstimulasi perkembangan keuangan dan pasar seluruh Indonesia. Jika masyarakat dapat memanfaatkannya dengan bijak, kehadiran fintech di kehidupan masyarakat Indonesia akan mampu meningkatkan taraf hidup secara umum.

 

Jenis Fintech yang Ada di Indonesia

Dengan lebih dari 100 fintech yang terdaftar di OJK, kehadiran layanan yang satu ini tentu sangat membantu menyelesaikan masalah keuangan di Indonesia. Jika Anda berminat untuk menggunakan layanan fintech, ada 5 jenis fintech yang bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan, yaitu:

 

Crowdfunding

Pernahkah Anda melihat iklan donasi di sosial media dari KitaBisa.com? Jika iya, penggalangan dana semacam itu adalah salah satu model layanan fintech yang memang populer di berbagai negara termasuk Indonesia. Startup KitaBisa memang didesain dengan model crowdfunding untuk memudahkan masyarakat menyebarkan kebaikan melalui donasi, tanpa harus pergi ke tempat tujuan.

Crowdfunding memungkinkan siapapun yang memiliki inisiatif atau program sosial untuk segera mewujudkan tujuannya. Selain untuk keperluan bencana alam atau kegiatan sosial, crowdfunding juga pernah digunakan sebagai penggalangan dana guna membangun pesawat R80 yang didesain oleh BJ Habibie.

 

Micro Financing

Masih ingat bahwa fintech hadir untuk meningkatkan inklusi di Indonesia? Nah, layanan fintech yang satu ini didesain untuk melayani keperluan finansial masyarakat kelas menengah ke bawah guna membantu meningkatkan taraf hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Masyarakat kelas menengah ke bawah kerap kali tidak mendapatkan akses bantuan keuangan ketika datang ke bank, sehingga semakin menyulitkan mereka untuk mulai memperoleh modal usaha. Namun sejak adanya micro financing, layanan fintech mampu menjadi jembatan dan menyalurkan secara langsung dana yang dibutuhkan ke calon peminjam.

Baca juga: Alasan Utama UKM Perlu Menggunakan Mobile Payment

Solusi yang dihadirkan dirancang agar para calon peminjam bisa mendapatkan modal dengan return yang bernilai kompetitif. Salah satu startup yang menggunakan sistem micro financing adalah Amartha yang dapat menghubungkan pengusaha dari kelas menengah ke bawah di pedesaan dengan para pemilik modal.

5 Jenis Bisnis Fintech Paling Berkembang Di Indonesia

 

Digital Payment System

Digital payment system merupakan layanan fintech yang mampu membantu penggunanya untuk melakukan segala jenis pembayaran seperti tagihan pulsa, listrik, kartu kredit, pascabayar, token listrik PLN, dan banyak lagi.

Payfazz adalah salah satu fintech yang menggunakan model digital payment system di mana mereka fokus untuk menjadi agen di berbagai daerah di Indonesia. Layanan mereka bahkan telah menjangkau daerah yang tidak memiliki akses ke bank.

Simak Juga: Aplikasi Transfer Uang Paling Mudah Digunakan

 

E-aggregator

Banyaknya produk keuangan serta pilihan investasi bisa membuat seseorang bingung memilih produk yang tepat dengan kondisi keuangan. Namun dengan adanya layanan fintech ini, Anda tidak perlu lagi bingung untuk mendapatkan produk yang ideal untuk memenuhi kebutuhan.

E-aggregator memungkinkan penggunanya untuk membandingkan berbagai macam produk keuangan dan membantu membuat perencanaan finansial dengan tepat. Selain itu, layanan ini juga dapat mencarikan informasi investasi yang menarik sebagai tabungan masa depan.

 

P2P Lending

Peer to peer Lending lebih dikenal sebagai layanan fintech yang berfungsi sebagai layanan pinjaman. Jika di bank konvensional segala proses untuk meminjam uang membutuhkan waktu yang tidak sebentar dengan banyaknya dokumen yang dibutuhkan, P2P lending justru dengan mudah memberikan akses pinjam dana dengan lebih sederhana dan bunga yang kompetitif.

Simak Juga: Perbandingan Bunga P2P Lending

 

Perusahaan Fintech Paling Populer di Indonesia

Modalku

Modalku adalah layanan fintech yang menggunakan sistem P2P lending untuk para pemilik UKM. Tingkat pinjaman dana yang bisa diberikan berkisar antara Rp50 juta hingga 500 juta dengan tenor 3 - 12 bulan. Layanan ini diluncurkan pada Januari 2016 dan menerima pendanaan seri B pada tahun 2018 dengan nilai $25 juta.

Jika permohonan pinjaman dana telah disetujui, segala proses hingga ke tahap persetujuan akan muncul pada situs Modalku. Dengan transparansi yang sedemikian rupa, nantinya investor dapat mengetahui jumlah kebutuhan finansial khususnya untuk para UKM.

Setelah calon peminjam mendapat jumlah pinjaman sesuai dengan kebutuhannya dalam rentang waktu yang ditetapkan, Modalku akan melakukan pencairan dana dengan waktu yang cukup singkat. Untuk menghindari kesulitan dan kesalahpahaman, bacalah ketentuan yang diberikan oleh Modalku sebelum mengajukan pinjaman dana.

Kunjungi juga: Kalkulator P2P Lending

Pihak Modalku nantinya akan memperoleh komisi sebanyak 3% dari peminjam dan 3% hingga 4% dari pihak investor. Oleh karena itu, pinjamlah dana sesuai dengan kemampuan serta kebutuhan.

 

Uang Teman

Situs penyedia layanan pinjaman ini didirikan oleh Aidil Zulkifli dan memperoleh pendanaan seri A pada Agustus 2017. Kala itu, pendanaan digawangi oleh Enspire VC, K2 Venture Capital, Alpha JWC Ventures, serta Draper Associates. Pendanaan yang didapatkan oleh Uang Teman diperkirakan sebanyak $12 juta atau sekitar Rp160 miliar.

Dengan pendanaan yang cukup besar, Uang Teman telah tersebar di beberapa kota di Indonesia seperti wilayah Jabodetabek, Solo, Yogyakarta, Magelang, Bandung, Klaten, Surabaya, Bali, Semarang, dan Makassar.

Namun dalam keadaan pandemi seperti ini, Anda tidak perlu lagi datang ke lokasi offline. Pasalnya, Uang Teman telah  menyediakan kemudahan akses layanan melalui website dan aplikasi iOS maupun Android.

Apabila Anda berminat untuk menikmati layanan fintech yang satu ini, Anda bisa mendapatkan pinjaman dana mulai dari Rp1 juta hingga Rp3 juta dengan waktu pengembalian 30 hari tanpa agunan.

 

Kredivo

Salah satu startup yang mengusung konsep pinjaman dana tanpa kartu kredit namun dengan proses pendaftaran dan pencairan dana yang cepat adalah Kredivo. Tidak hanya itu, Kredivo juga dapat memberikan Anda pinjaman tunai dengan bunga yang rendah jika dibandingkan dengan perusahaan fintech lainnya.

bisnis fintech paling berkembang

Dengan menggunakan Kredivo, Anda akan sangat mudah melakukan pembayaran ketika berbelanja di situs e-commerce maupun gerai populer tanpa kartu kredit. Beberapa merchant yang menerima pembayaran menggunakan Kredivo tidak terbatas hanya pada fashion dan perlengkapan rumah tangga, namun juga tersebar di industri gadget, elektronik, hingga layanan jasa.

Kredivo telah memperoleh pendanaan Seri B sebesar US$30 juta atau sekitar Rp435 miliar pada 25 Juli 2018. Beberapa investor yang ikut mendanai yaitu Alpha JWC Ventures, Jungle Ventures, Openspace Ventures, GMO Venture Partners, dan 500 Startups.

 

GoPay

Salah satu aplikasi paling populer di Indonesia saat ini, Gojek, juga memiliki layanan yang hingga kini tetap banyak penggunanya, yaitu GoPay. Layanan ini mendukung Anda untuk dapat melakukan segala jenis transaksi pembayaran non tunai. Selain itu, sebagai pengguna setia, Anda juga akan mendapatkan beberapa keuntungan tambahan seperti diskon dan hadiah lainnya yang dapat ditukar dengan poin.

bisnis fintech gopay

Bahkan, semua pengguna GoPay saat ini dapat menggunakan layanan ini untuk transaksi di luar aplikasi Gojek. Dengan demikian, pengguna dapat memanfaatkan GoPay untuk transfer saldo, penarikan tunai, hingga melakukan pembayaran dengan berbagai macam merchant yang bekerjasama dengan GoPay.

 

OVO

Kompetitor GoPay yang juga masuk kategori high-demand di Indonesia adalah OVO. Perang cashback di berbagai merchant yang bekerjasama dengan GoPay dan OVO merupakan fenomena yang telah lama berlangsung dan tentu saja sangat menggiurkan bagi para penggunanya.

Baca juga: Memahami Fenomena Bakar Duit Ala Dompet Digital

Sama halnya dengan GoPay, OVO juga merupakan aplikasi dompet digital yang membantu penggunanya melakukan pembayaran non tunai. Bahkan untuk memudahkan pengguna setia OVO, perusahaan ini telah bekerjasama dengan lebih dari 200,000 merchant UKM di seluruh Indonesia.

Perusahaan fintech yang ada di bawah LIPPO GROUP ini nantinya tidak hanya fokus pada pembayaran non tunai. Albert Lucius, Chief Product Officer OVO, mengatakan bahwa OVO ke depannya juga akan mengaktifkan fitur Paylater untuk transaksi yang dilakukan melalui Tokopedia, serta pinjaman modal usaha yang tentunya akan mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

 

TaniFund

TaniFund merupakan layanan pinjaman dana untuk usaha, tapi diberikan khusus untuk petani, peternak, dan nelayan yang tersebar di Indonesia. Sebagai suatu inovasi yang baru bagi dunia pertanian, peternakan, dan perikanan, TaniFund menjadi solusi bagi mereka untuk mendapatkan akses keuangan di sektor agri.

TaniFund menjadi semakin unggul dibandingkan layanan fintech lainnya lantaran bekerjasama dengan TaniHub sebagai e-commerce pertanian digital. Dengan demikian, layanannya juga memungkinkan pengguna untuk menyiapkan serta menyalurkan hasil panen ke pembeli yang tersebar di Indonesia, baik dari pasar tradisional, restoran, layanan catering, dan sejenisnya.

 

Ajaib

Ajaib merupakan aplikasi keuangan yang dapat membantu memudahkan penggunanya untuk dapat melakukan investasi sedini mungkin dengan mudah dan cepat. Oleh karena itu, Ajaib lebih memilih untuk memfokuskan targetnya pada generasi milenial agar semakin banyak investor muda bergabung, meskipun masih awam dan baru memulai mempelajari cara berinvestasi.

Para pengguna Ajaib dapat mulai berinvestasi di pasar modal reksadana hanya dengan Rp10,000 dan akan membantu para investor muda mengelola dana mereka. Saat ini, Ajaib telah bekerjasama dengan beberapa manajer investasi seperti Syailendra, Prospera, Ciptadana, dan masih banyak lagi.

Baca juga: 5 Marketplace Reksadana Yang Cocok Untuk Investor Milenial

Perusahaan ini didirikan oleh Anderson Sumarli, Yada Piyajomkwan, dan Kevin Lee. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Anderson Sumarli sebagai Co-Founder Ajaib, ia mengatakan bahwa Ajaib telah mengumpulkan dana investasi hingga Rp10 miliar. Saat ini, mereka telah mendapat dana dari Y Combinator sebanyak $120 ribu atau sekitar Rp1.7 miliar.

 

TCash

Layanan TCash memang sudah lama karena dikeluarkan sekitar tahun 2010 oleh perusahaan Telkomsel. TCash memudahkan pengguna Telkomsel dalam melakukan pembayaran serta transaksi lainnya dengan dompet digital.

Untuk menggunakannya, pelanggan Telkomsel dapat menggunakan beberapa metode yang disediakan oleh TCash. Salah satu metode yang digunakan adalah mendekatkan perangkat NFC untuk melakukan scan QR Code yang berhasil dikembangkan oleh TCash pada tahun 2014.

Simak Juga: 3 Tren Mobile Payment Paling Populer Di Indonesia

Meski awalnya bertujuan untuk memudahkan pelanggan Telkomsel dalam transaksi pembelian pulsa, TCash juga dapat digunakan sebagai pembayaran ketika berbelanja, membayar tagihan, mengirim uang, serta membayar merchant.

Hingga saat ini, terdapat berbagai macam merchant yang telah bekerjasama dengan TCash seperti Belanja.com, Gramedia, Cinema XXI, McDonald's, dan masih banyak lagi. Keamanan TCash juga tidak perlu diragukan lagi, mengingat TCash telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia untuk beroperasi.

 

Akhir Kata

Bisnis fintech di Indonesia memang sudah berjalan sejak dahulu dan hingga kini semakin banyak tawaran yang hadir dari perusahaan fintech. Kehadiran fintech di Indonesia menjadikan kehidupan semakin mudah karena menjangkau siapapun untuk mendapatkan akses keuangan secara cepat, aman, dan nyaman. 

Saat ini telah ada banyak sekali jenis bisnis fintech yang hadir di Indonesia, yaitu crowfunding, micro financing, digital payment system, e-aggregator, dan P2P lending. Beberapa perusahaan fintech yang cukup populer untuk membantu keuangan Anda antara lain adalah Modalku, Uang Teman, Kredivo, GoPay, OVO, TaniFund, Ajaib, dan TCash. Pergunakan tawaran-tawaran fintech tersebut dengan bijak, agar Anda bisa mendapatkan manfaatnya dengan maksimal.

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 1 hari, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 1 hari, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 1 hari, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Kenapa harus merasa terancam hanya karena status atau istilah ITSK (Fintech) yang akan disematkan ke kripto? Lha padahal kalau kripto mau difungsikan sebagai alat pembayaran sah, istilah semacam itu kan wajar. Belum lagi kalau nanti e-Rupiah mau dibikin pakai teknologi blockchain yang sama kayak kripto. Jadi, kenapa harus diributkan?
 Lidia |  7 Nov 2022
Halaman: Status Kripto Terancam Aspakrindo Ruu Psk Wajib Dikawal
Pluang itu adalah aplikasi FIntech dan Aplikasi tidak mendapatkan izin dari baik dari Bappebti maupun OJK. Tetapi, perusahaan perusahaan investasi yang mengembangkan Pluang ini mendapatkan Izin dari Bappebti maupun OJK. Bila anda melihat di website Pluang pada bagian paling bawah website maka akan ada beberapa perusahaan dengan izinnya. Perusahaan itu diantaranya : PT PG Berjangka yang sudah terlisensi oleh Bappebti dimana semua transaksi yang berkaitan dengan Index Futures, Micro E mini dan Saham Amerika sudah ada izin dan legal. Kemudian Perusahaan PT Pluang Emas Sejahtera sudah mendapatkan izin sebagai pedagang Emas oleh Bappebti . PT Bumi Santosa Cemerlang juga terdaftar di Bappebti sebagai pedagang fisik aset kripto. Serta PT Saranaa Santosa Sejati dengan produk reksadana sudah diawasi dan terijin oleh OJK Nah bila kita misalkan berinvestasi di Pluang, misahnya saham AS, maka sebenarnya kita ga berinvestasi di Pluang tetapi di PT PG Berjangka dengan dijembatani oleh Pluang
 Wilson |  27 Jan 2023
Halaman: Maxco Vs Pluang Mana Yang Terbaik Untuk Trading Saham
Yudha: Trading Central itu perusahaan jasa Fintech yang menawarkan fitur analisis trading. Dikarenakan perusahaan, maka untuk mendapatkan Trading Central, anda harus membayar. Dan bila broker menyediakan Trading Central difiturnya maka dengan kata lain, broker membayar mereka. Cakupan dari trading central itu meliputi bukan hanya analisis teknikal saja tetapi dari analisis fundamental, berita/sentimen pasar, analisis ekonomi, hingga penelitian ahli yang digabungkan dalam satu produk yang bernama Trading Central. Sedangkan Autochartist adalah fitur premium yang juga perlu dibeli, yang dikhususkan untuk menganalisa chart, dan membantu trader menemukan pola chart yang bahkan trader sendiri belum menemukan. Bagi aku, autochartist seperti fitur analisa teknikal khusus chart saja.
 Lenny |  7 Feb 2023
Halaman: Daftar Broker Lokal Penyedia Sinyal Trading Central
Moon maaf nihh, sekedar bertanya aja. Dikatakan diartikel bahwa aplikasi trading HSB itu dikembangkan oleh perusahaan Fintech terkemuka. Nah, bukankah ada aplikasi trading misalkan sprti Metatrader yg dikembangkan ama si metaquotes. Nha utk HSB sndiri bisa dikasih tau ga aplikasi trading yg dikemabngkan ama Finetech tsb? Kmudian mengenai HSB sndiri bila mana broker memiliki fitur2 kyk misalkan traidng platform ato misalkan ada beberpa fitur promosi gitu apakah ada pengawasan dari BAPPEBTI itu sndiri? Dan apakah trading platform yg dimaksudkan di HSB ini terbukti aman? dalam arti, klu pengmbangan aplikasi oleh broker sndiri ato fintech sndiri kan terkadang kita jga takut bakalan apabila broker melakukan kecurangan gitu
 Andre |  9 Jun 2023
Halaman: Review Broker Hsb
Halo min, dikatakan bahwa di GKInvest sndiri itu, utk smua akun itu bakalan diberikan fasilitas platform trading berupa MT5 dan Webtrader yg diklaim GKINvest merupakan fasilitas teknologi tinggi saat ini. Utk MT5 sihh maklum sih krna emang merupakan platform trading terbaru dri MEtaquotes yg digadang2 bakal menggantikan MT4 yg udah "usang" mnrt perusahaan fintech tsb. Sedangkan, webtrade sndiri ane blm jelas yg dimaksud itu apa. Apakah webtrader ini adlah wrbtrader GKInvest sndiri ato webtrader dri MT5? Nah, mengenai webtrader jga nih, apa kelbihn yg bsa didapatkan trader dngn menggunakan webtrader bila dibandingkan dngn MT5 ato aplikasi yg perlu diinstal gitu?
 Simson |  9 Jun 2023
Halaman: Tips Memilih Akun Trading Terbaik Di Gkinvest
Halo juga calon trader sukses, semangat terusnya. jangan pantang menyerah untuk mencoba dan menyelami dunia trading. karena sesungguhnya trader yang sukses bukan hanya sekedar julukan namun sudah melalui banyak hal dan belajar banyak strategi berkaitan dengan trading.
memenuhi kebutuhan industri dan kepastian hukum serta memberikan perlindungan bagi para pihak di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, perlu adanya ketentuan yang mengatur mengenai Penerimaan Nasabah Secara Elektronik Online demi kemaanan dari para pengguna broker.
Misanya, Ketika menjalankan bisnis, kamu pastinya akan picky dalam memilih partner. Begitu halnya saat kamu menjalankan bisnis trading forex, broker merupakan partner bisnis yang sangat memengaruhi kesuksesan trading kamu. Broker resmi BAPPEBTI adalah salah satu hal penting yang wajib jadi pertimbangan bahkan sebelum kamu memulai trading.
Hmm, kenapa sih sepenting itu? Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa kamu perlu memilih broker resmi BAPPEBTI. Salah satu alasannya broker yang sudah terdaftar di BAPPEBTI sudah jelas kredibilitasnya sehingga meminimalisir terjadinya pelanggaran yang mungkin saja dilakukan broker. Sebab, fungsi BAPPEBTI sendiri adalah menjalankan pengawasan yang sangat ketat kepada para broker lokal di Indonesia. Kalau broker terbukti melakukan pelanggaran atau penyimpangan, maka BAPPEBTI bisa memberlakukan sanksi, membekukan perizinan perusahaan broker tersebut, bahkan menarik izin usahanya.
Walapun nih ya, jikalau kamu menemukan broker yang menurutmu itu cukup bagus dibandingkan dengan beroker yang sudah tergulasi Bappebti, tapi apakah kamu yakin broker itu aman? Ingat jika terjadi penyelahgunaan dalam akun pribadi dan pengelolaan uang yang anda depositkan, itu akan sulit dilacak oleh pihak resmi.
 Benny |  19 Sep 2023
Halaman: Cara Deposit Withdrawal Di Foreximf
Suku Bunga Kredit
BANK Korporasi Ritel KPR
BRI 8.00% 8.25% 7.25%
BNI 8.05% 8.30% 7.30%
BCA 7.90% 8.10% 7.20%
Mandiri 8.05% 8.30% 7.30%
BTN 8.05% 8.30% 7.30%
OCBC NISP 8.25% 8.75% 8.00%
BTPN 7.64% 10.36% -
Danamon 8.50% 9.00% 8.00%
CIMB Niaga 8.00% 8.75% 7.30%
HSBC Indonesia 7.00% 8.75% 8.00%
Lihat Bank Lain

Kirim Komentar Baru