Kesuksesan para investor kelas dunia berangkat dari penerapan ajaran trading yang disiplin. Apa saja itu?
Para investor kelas dunia tentu tidak mendadak menjadi sukses begitu saja. Pernahkah Anda berpikir, bagaimana usaha mereka hingga berhasil menjadikan seperti saat ini? Yang pasti, para investor tersebut telah melalui proses panjang dan berliku.
Selain itu, jangan mengira bahwa mereka bisa sukses tanpa merasakan pahitnya kegagalan. Bahkan, kerugian mereka bisa mencapai jutaan Dolar. Namun, mereka berhasil bangkit dan berbenah diri hingga berhasil sukses.
Dari enam investor dunia: Warren Buffet, Carlos Slim, Dennis Gartman, Bill Gross, Pangeran Alwaleed Bin Talal, dan Carl Icahn, Anda bisa mengikuti ajaran trading yang mereka ciptakan berikut ini sebagai motivasi untuk terus berusaha. Apa saja?
DI
|
Daftar Isi |
1. Utamakan Kualitas di Atas Segalanya
"Lebih baik membeli perusahaan istimewa dengan harga yang wajar, daripada membeli perusahaan biasa dengan harga istimewa." -Warren Buffet
Nama dan ajaran trading dari tokoh satu ini tentu sudah tak asing lagi. Seluruh dunia mengenal Warren Buffet, sebagai seorang investor paling sukses dalam sejarah. Ia adalah salah satu orang terkaya di dunia yang memiliki intuisi tajam dalam membaca kondisi keuangan dunia. Bahkan, ada yang berkata bahwa, jika Buffet sudah berbicara, maka pasar akan bergerak sesuai kata-katanya.
Pengaruh Warren Buffet dalam dunia finansial terutama pada dunia saham, memang tak main-main. Anda bisa mendapat dua ajaran trading berharga darinya. Pertama, untuk mengevaluasi sebuah perusahaan, cermati kualitasnya sampai ke akar-akar. Caranya, amati neraca keuangan perusahaan tersebut, membaca berita terkini dari sumber kredibel (untuk mengetahui reputasinya), dan memahami seluk-beluk manajemen perusahaan. Kedua, setelah Anda yakin dengan kualitas perusahaan, silakan mengevaluasi harganya.
Sesuai ajaran trading Buffet, jika kualitas suatu perusahaan tinggi, maka otomatis harga sahamnya tidaklah murah. Sebaliknya, jika kualitas perusahaan tersebut kurang baik, jangan tergesa-gesa membelinya meskipun harganya murah.
Ajaran trading ini sudah berhasil dilakukan oleh Kenny G., seorang investor terkenal sekaligus musisi jazz. Ia berinvestasi di perusahaan Starbucks ketika pertumbuhannya belum sepesat sekarang. Ia pun berhasil mendapat profit luar biasa.
Baca juga: Panduan Sederhana Memilih Saham Terbaik Bagi Pemula
2. Berinvestasi Sekarang untuk Masa Depan
"Saya meyakini bahwa kemiskinan di Meksiko dan Amerika Latin, seperti yang terjadi di China merupakan peluang bagi negara tersebut untuk tumbuh. Ini adalah peluang berinvestasi." -Carlos Slim
Carlos Slim digadang-gadang sebagai Warren Buffet-nya Meksiko. Ia memiliki total kekayaan yang fantastis, yakni sebesar 65 miliar Dolar. Kisah suksesnya berawal saat terjadi krisis ekonomi di Meksiko tahun 1982. Slim yang saat itu berusia 42 tahun, membeli saham perusahaan-perusahaan Meksiko yang mencoba bangkit dari krisis. Kemudian, ia menjualnya lagi dengan harga lebih mahal di masa mendatang.
Begitu juga saat pemerintah Meksiko menjual perusahaan telekomunikasi bernama Telmex tahun 1990 silam. Slim melihat peluang yang besar sehingga ia langsung membelinya. Tak lama kemudian, perusahaan itu tumbuh pesat dan memberikannya profit sebesar 66% selama 15 tahun berturut-turut. Tak heran jika ia kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Sebagai seorang investor, Slim punya ajaran trading yang sangat bagus. Ia tidak terpaku pada apa yang terjadi sekarang, tetapi melihat peluang yang bisa terjadi di masa mendatang. Maka dari itu, ia berinvestasi ke perusahaan-perusahaan yang menurutnya potensial untuk bisa bangkit. Ia juga sudah mempertimbangkan matang-matang kondisi perusahaan tersebut sebelum menanamkan modalnya.
Jadi, jika saat ini Anda masih takut-takut untuk beralih ke investasi jangka panjang, ingat selalu ajaran trading dari Carlos Slim. Lihatlah rekam jejak pertumbuhan perusahaan tersebut. Itu saja sudah cukup untuk meyakinkan Anda apakah perusahaan tersebut stabil atau tidak.
3. Sabar Saat Profit, Jangan Sabar Saat Loss
"Bersabarlah saat Anda memenangkan pasar, tapi jangan sabar saat Anda kalah dari pasar. Silakan berinvestasi dalam jumlah besar, meskipun persentase menang hanya 30%. Asalkan, keuntungan yang Anda peroleh bisa lebih besar dari kerugiannya." -Dennis Gartman.
Ajaran trading tersebut sangat cocok bagi trader muda saat ini. Terlalu tergesa-gesa menjual aset profit, tetapi tidak segera menutup transaksi yang loss adalah kesalahan yang sering terjadi.
Dennis Gartman, seorang investor saham sekaligus editor dan penerbit The Gartman Letter, punya dua ajaran trading yang berharga. Pertama, jangan buru-buru menjual transaksi yang sedang profit. Biarkan floating profit tersebut mencapai titik maksimalnya dulu. Kedua, jangan biarkan posisi yang sedang loss semakin berlarut-larut.
Inilah yang dimaksud Gartman dari ungkapan "sabar saat profit dan jangan sabar saat loss". Dengan mengikuti ajaran trading dari Gartman ini, Anda bisa meminimalisir kerugian sekaligus memaksimalkan potensi keuntungan. Jangan lupa terapkan money management juga untuk mengantisipasi pembalikan arah jika Anda berencana menahan posisi terlalu lama.
Baca juga: Lika-Liku Berkarir Sebagai Trader Saham
4. Diversifikasi Boleh, Tapi Jangan Dipukul Rata
"Apakah Anda menyukai satu saham tertentu? Jika iya, masukkan 10% saja dari portofolio Anda ke dalamnya. Temukan alasan logis kenapa Anda memilihnya, tapi jangan sampai diversifikasi yang Anda lakukan lewat begitu saja tanpa makna." - Bill Gross.
Pendiri perusahaan investasi terbesar dunia Pacific Investment Management Co., Bill Gross, merupakan investor yang memiliki ajaran trading berharga terkait diversifikasi. Diversifikasi adalah tindakan investor yang tidak menempatkan semua modal investasi ke dalam satu aset saja. Pada dasarnya, ajaran trading satu ini adalah aturan yang baik.
Namun, terlalu diversifikasi juga berpotensi mengurangi keuntungan yang Anda peroleh. Misalnya, Anda jelas-jelas tahu aset di depan Anda adalah aset pemenang, tetapi Anda hanya menggunakan 10% dari Balance untuk berinvestasi ke aset itu. Seandainya Anda memasukkan lebih banyak, maka profit Anda juga lebih besar, bukan?
Maka dari itu, Gross memberikan ajaran trading terkait diversifikasi ini. Kenali peluang yang ada berdasarkan riset mendalam. Siapkan juga sejumlah dana khusus yang bisa dipakai sewaktu-waktu saat ada peluang besar pada aset tertentu. Saat momen itu datang, jangan ragu untuk kerahkan modal lebih banyak!
Baca juga: 5 Tips Diversifikasi Portofolio Investasi
5. Siapkan Portofolio Jangka Panjang
"Kita semua merasakan kepedihan, tapi saya merupakan investor jangka panjang." -Pangeran Alwaleed Bin Talal
Ajaran trading di atas memiliki maksud bahwa Pangeran Alwaleed pernah merasakan kepedihan yang sangat pahit. Pangeran Alwaleed sendiri adalah investor terkenal asal Saudi sekaligus pendiri Kingdom Holding Company, sebuah perusahaan investasi untuk jasa keuangan, pariwisata, perhotelan, dan ritel.
Sebelum menjadi investor kelas dunia, ia harus merasakan kepahitan dunia investasi akibat Resesi Hebat tahun 2000-an. Peristiwa ini merupakan penurunan ekonomi paling signifikan sejak Depresi hebat tahun 1930-an. Pasca Resesi Hebat, Pangeran Alwaleed harus rela kehilangan uang dalam jumlah besar ketika berinvestasi di perusahaan real estate di India. Ia juga harus menelan pil pahit saat harga dari 14.9% sahamnya di Citigroup merosot tajam.
Namun, ia memilih untuk menahan investasinya untuk jangka waktu yang lama. Ia menunggu momen yang tepat sebelum mengeluarkannya. Kesabaran tersebut pun berbuah manis. Kini, Pangeran Alwaleed berhasil menjadi investor terkenal dunia dengan total kekayaan mencapai 15.2 miliar Dolar.
Baca juga: Ciri-Ciri Saham Paling Menguntungkan Untuk Jangka Panjang
6. Biasakan Filter Informasi
"Anda ingin belajar dalam bisnis ini. Jika Anda menginginkan teman, carilah anjing." -Carl Icahn
Seorang pengusaha dan investor terkenal dunia asal Amerika pernah memberikan ajaran trading yang sangat berharga. Carl Icahn adalah pendiri Icahn Enterprises, perusahaan induk yang berbasis di New York. Dengan kekayaan total senilai 17 miliar Dolar di tahun 2019, Icahn punya beberapa saham terkenal, seperti Time Warner, Yahoo, Clorox, dan Blockbuster Video.
Meskipun sedikit sarkas, ada makna mendalam dari ajaran trading Carl Icahn di atas. Selama ini mungkin Anda terlalu bergantung pada informasi orang lain yang mengaku "teman". Padahal, dunia investasi itu sangat tak kenal ampun. Jadi, jangan pernah mengandalkan orang lain, tetap gunakan analisa sendiri dan sumber-sumber tepercaya sebagai basis pengambilan keputusan.
Menggunakan rekomendasi dari pihak lain boleh-boleh saja, tetapi tempatkan saran tersebut sebagai pertimbangan minor. Ajaran trading berharga dari Icahn ini sudah terbukti ampuh pada dirinya meski ia terkenal punya banyak "musuh".
Baca juga: 5 Strategi Unik Trading Saham Demi Profit Menarik
Dari enam ajaran trading di atas, Anda bisa melihat bahwa investasi dan trading bukanlah hal yang mudah. Anda dituntut untuk terus belajar tanpa henti, berdiri di atas kaki sendiri, dan berkomitmen pada aturan yang sudah dibuat.
Enam investor kelas dunia di atas berhasil menciptakan ajaran trading karena pengalaman yang sudah dilaluinya. Selain keenam tokoh di atas, ada pula 5 tokoh yang terkenal punya mental trading terbaik.