Daripada beli emas batangan yang mahal, 7 cara investasi emas ini membutuhkan modal lebih rendah dengan potensi untung lebih besar!
Investasi emas termasuk salah satu usaha untuk mengembangkan kekayaan yang paling disukai di Indonesia. Namun, tak banyak yang tahu kalau cara investasi emas itu bukan hanya membeli emas batangan untuk disimpan dan dijual kembali di masa depan. Masih ada sedikitnya 7 cara investasi emas lain yang boleh jadi lebih aman dan menguntungkan dibandingkan dengan membeli emas batangan. Modal yang diperlukan pun tak semahal biaya membeli satu batang emas utuh. Apa saja itu? Mari simak ulasannya.
1. Tabungan Emas
Harga emas batangan saat ini sudah berkisar antara Rp600,000 per gram. Apabila Anda ingin membeli emas batangan, maka dana sebesar itulah yang harus disiapkan. Bagaimana jika tak punya dana sebesar itu? Tabungan Emas jawabannya.
Saat ini, Tabungan Emas difasilitasi oleh bank syariah dan pegadaian. Untuk ikut serta, Anda cukup datang ke kantor pegadaian atau bank syariah terdekat, kemudian mengungkapkan keinginan untuk membuka tabungan emas. Modal yang perlu disiapkan berbeda-beda untuk setiap lembaga, tetapi umumnya kurang dari Rp10,000 per hari. Amat ringan, bukan!?
Bedanya, tabungan emas di bank syariah bersifat pembiayaan (kredit), sedangkan di pegadaian termasuk transaksi pembelian dengan cicilan. Sebagai transaksi pembelian, Anda bisa mencairkan emas pegadaian segera setelah mencapai nilai minimal cetak 1 gram tanpa penentuan di perjanjian awal. Sedangkan tabungan emas di bank syariah baru dapat dicairkan setelah mencapai berapa gram emas yang ditentukan saat akad awalnya.
2. Jual Beli Emas Online
Di era digital ini, apa sih yang tidak bisa diadakan secara online? Bukan hanya jualan pakaian dan investasi reksadana saja yang bisa dilakukan melalui internet, jual beli emas pun bisa lebih lancar jika dilakukan lewat dunia maya. Langkah-langkahnya amat sederhana:
- Unduh aplikasi jual beli emas digital di Playstore. Ada banyak pilihan aplikasi seperti ini, misalnya e-mas, Tamasia, Indogold, dan Pegadaian Digital.
- Buat akun di aplikasi tersebut. Biasanya, Anda akan diminta mengisi data diri, serta mengunggah pula scan atau fotokopi identitas diri (KTP/Paspor) dan NPWP.
- Setelah itu, top-up dana ke akun via ATM atau e-banking, untuk dibelikan emas secara online lewat aplikasi yang sama. Syarat pembelian jual beli emas online juga bisa sangat rendah dibandingkan logam mulia batangan, yaitu mulai dari 0.0002 gram, Rp10,000, atau sejenisnya (persyaratan setiap aplikasi akan berbeda-beda). Jadi, Anda bisa top-up berapapun sesuai dengan dana yang siap diinvestasikan.
- Beli emas terus dengan mencicil sedikit demi sedikit seperti menabung. Keuntungan bisa diambil dengan dua cara: (i) Setelah mencapai 1 gram atau jumlah lain yang dapat dicetak, Anda bisa meminta kepada pengelola aplikasi untuk mencetak dan mengirim emas itu ke rumah. Biasanya, pihak aplikasi akan mengenakan fee sebesar beberapa persen dari harga emas; (ii) Apabila tak ingin dicetak, Anda juga bisa membiarkan emas terakumulasi di akun tersebut hingga tak terbatas, lalu menjualnya secara online melalui aplikasi tersebut ketika harganya bagus.
Cara investasi emas yang satu ini sangat praktis dan memudahkan, karena Anda bisa mulai mengumpulkan emas mulai dari jumlah yang sangat kecil. Anda juga tak perlu pusing memikirkan tempat penyimpanan emas sendiri. Namun, Anda perlu berhati-hati untuk memastikan aplikasi benar-benar kredibel dan memiliki izin yang sesuai.
3. Arisan Emas Batangan
Arisan motor? Arisan mobil? Wah, kuno. Sekarang jamannya arisan emas batangan yang tidak hanya bersifat konsumtif, melainkan juga bernilai investasi. Pengajian ibu-ibu atau arisan keluarga pun bisa jadi lebih seru dan bermakna.
Bagaimana jika pemenang arisan awal malah mangkir bayar? Hal ini bisa dicegah dengan membuat kontrak perjanjian awal, atau dengan mengikuti program arisan emas Pegadaian. Setiap peserta menjadi terikat secara hukum untuk membayar sejumlah tertentu secara berkala dan rutin hingga semua menerima emas batangan dalam bobot yang sama.
4. Bisnis Emas Daur Ulang
Tahukah Anda bahwa perangkat elektronika seperti komputer dan ponsel itu mengandung emas? Jumlahnya per unit sangat kecil karena hanya digunakan sebagai electroplating (pelapis), tetapi jika dikumpulkan bisa jadi lumayan. Menurut World Gold Council yang dikutip oleh media Business Insider, setiap unit ponsel diperkirakan mengandung rata-rata 50 miligram emas, sedangkan setiap satu ton papan sirkuit komputer mengandung 200-250 gram emas.
Untuk memisahkan emas dari komponen elektronika dan mengumpulkannya menjadi logam yang dapat dijual kembali, hanya dibutuhkan bahan kimia dan pengetahuan cara melakukannya saja. Apabila sudah memahaminya, maka dengan investasi kecil bisa membangun bisnis emas daur ulang yang cukup menguntungkan.
5. Berburu Emas Second Hand
Pernahkah Anda mendengar mengenai lelang Pegadaian? Lelang Pegadaian mungkin lebih sering terdengar sebagai salah satu modus penipuan yang sedang marak saat ini. Namun, nyatanya kantor cabang Pegadaian memang sering mengadakan lelang secara berkala atas inventori yang tidak ditebus oleh pemiliknya. Sebagian properti lelang berupa barang-barang elektronik, tetapi sebagian lagi merupakan emas batangan, emas koin, dan perhiasan emas.
Harga barang saat lelang biasanya lebih rendah antara Rp50,000-100,000 dibandingkan harga resmi di toko perhiasan atau gerai Antam. Nah, apabila Anda masih bersikukuh untuk membeli emas fisik, maka ini merupakan opsi yang lebih hemat dan menguntungkan daripada membeli emas di toko perhiasan atau gerai Antam. Keamanannya terjamin, karena setiap item disertai surat-surat lengkap. Pembeliannya pun bisa dilakukan dengan mencicil ke Pegadaian, tidak harus dengan uang tunai.
6. Membeli Saham Perusahaan Emas
Cara investasi emas tidak harus dengan langsung memegang emasnya, melainkan dapat pula dengan perantaraan perusahaan yang menambang dan mengelola emas. Cara ini sering dianggap lebih aman dan menguntungkan karena perusahaan tentunya tidak hanya menambang emas saja, sehingga Anda terlindung dari kemungkinan jatuhnya harga emas, sedangkan keuntungan bisa lebih tinggi dengan modal yang lebih rendah.
Untuk memiliki saham perusahaan emas amat mudah, sama dengan cara investasi saham biasa. Anda cukup mendaftar dan membuka rekening di perusahan sekuritas, kemudian menyetorkan dana untuk dibelikan saham yang diinginkan. Saat ini, setidaknya ada lima emiten yang berhubungan dengan emas di Bursa Efek Indonesia, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT United Tractors Tbk (UNTR), J Resources Asia Pasifik (PSAB), PT Hartadinata Abadi Tbk (HTRA).
(Simak juga: Harga Emas Hari Ini)
7. Trading Emas Spot (Forex) atau Emas CFD
Cara investasi emas terakhir ini paling canggih dan potensial, tetapi juga berisiko paling tinggi. Sifatnya bukan investasi jangka panjang, melainkan trading dengan menargetkan keuntungan dari fluktuasi naik-turun harga emas harian. Pelaku trading emas spot (forex) atau emas CFD bisa mendapatkan keuntungan ketika harga naik ataupun ketika harga turun, dan keuntungan bisa diperoleh dalam hitungan jam atau bahkan menit.
Caranya sama dengan trading forex atau CFD instrumen lain, yaitu dengan mendaftar dan membuka akun di suatu pialang berjangka (futures broker), kemudian menyetorkan dana untuk digunakan modal trading. Namun, opsi ini sebaiknya hanya dilakukan oleh orang yang sudah belajar forex dulu. Mengapa demikian? karena risikonya sangat tinggi. Fluktuasi harga emas di pasar spot atau CFD bahkan lebih drastis dibandingkan fluktuasi nilai tukar valas biasa, sehingga pemula yang tak memiliki bekal memadai biasanya langsung menderita kerugian besar.
Nah, diantara ketujuh opsi cara investasi emas ini, mana yang terbaik? Pilihan setiap orang berbeda-beda. Namun, apapun pilihan Anda, pastikan Anda telah memahami kekurangan dan kelebihannya. Sebelum mendaftar ke lembaga keuangan tertentu, ketahui perijinannya dan baca dulu baik-baik aturan investasinya. Hati-hati, banyak orang terjebak dalam penipuan emas bukan karena investasi emas itu buruk melainkan karena mereka bergabung dengan perusahaan yang salah.