Tak ingin ribet saat transaksi kripto? Solusi terbaik yang bisa dicoba adalah melakukan swap pada salah satu platform Decentralized Exchange berikut ini.
Peran exchange terbilang sangat vital untuk semua transaksi yang terjadi di dalam ekosistem cryptocurrency. Berdasarkan jenisnya, exchange kripto dibagi menjadi dua macam yaitu Centralized Exchange (CEX) dan Decentralized Exchange (DEX).
Centralized Exchange memiliki konsep perdagangan secara terpusat di mana kinerja platform sepenuhnya diatur oleh sebuah perusahaan atau organisasi tertentu. Sebaliknya, platform Decentralized Exchange merupakan evolusi dari CEX yang sepenuhnya menjadi platform terdesentralisasi atau non-custodial. Dengan mengusung sistem smart contract, platform DEX memungkinkan pengguna tetap bisa bertransaksi secara otomatis dengan kontrol penuh atas kepemilikan aset kripto yang dimiliki.
Platform DEX kian diminati karena dianggap sesuai dengan konsep awal lahirnya cryptocurrency, yaitu memungkinkan para pengguanya melakukan transaksi secara Peer-to-Peer (P2P), anonim, dan instan. Di lain sisi, Centralized Exchange masih terpusat dan melibatkan perusahaan atau organisasi tertentu yang bertindak sebagai pihak ketiga untuk menyimpan aset, mengatur pertukaran, dan mengenakan biaya pertukaran.
Baca Juga: Menelisik Decentralized Exchange (DEX) dan Cara Kerjanya
Saat ini, sudah banyak platform Decentralized Exchange yang diluncurkan di berbagai jaringan blockchain. Pada kesempatan kali ini, penulis akan mengulas singkat beberapa platform Decentralized Exchange terpopuler. Apa saja itu?
1. UniSwap (V3)
Platform Decentralized Exchange terpopuler urutan pertama adalah Uniswap yang didirikan oleh Hayden Adams. Dengan platform Uniswap, pembeli dan penjual dapat token ERC-20 tanpa harus menggunakan order book dan perantara lain.
Uniswap tidak membebankan biaya platform atau biaya perantara, melainkan hanya membebankan biaya gas (Gas Fee) pada jaringan-jaringan yang digunakan seperti: Ethereum, Polygon, Optimism, dan Arbitrum. Platform Uniswap juga memiliki tokennya sendiri yaitu UNI.
Uniswap telah mengalami beberapa pembaruan. Versi terbarunya saat ini adalah Uniswap V3 yang rilis pada 5 Mei 2021 silam dengan jumlah aset kripto yang bisa diperdagangkan mencapai lebih dari 600 aset. Volume perdagangan di platform ini sempat menyentuh angka fantastis yaitu sekitar 15 triliun rupiah.
2. dYdX
dYdX adalah platform Decentralized Exchange terpopuler berikutnya yang juga banyak diminati oleh trader kripto. Pasalnya, platform ini juga menawarkan layanan membuka posisi long dan short menggunakan fitur leverage dengan biaya trading murah serta likuiditas tinggi.
dYdX didirikan pada April 2019 dan sempat mencapai volume perdagangan tertinggi di 15 triliun dalam 24 jam saja. Menariknya, pengguna juga bisa meminjam kripto (borrow) atau mendaftar sebagai pemberi pinjaman (lending) sejumlah koin di platform ini. Beberapa koin yang bisa digunakan dalam skema tersebut antara lain ETH, DAI, dan USDC.
Baca juga: Platform Crypto Lending Terbaik untuk Modal Trading
3. PancakeSwap (V2)
PancakeSwap adalah pertukaran terdesentralisasi yang dibangun di atas jaringan Binance Smart Chain (BSC) dengan fungsi dasar perdagangan token-token BEP-20. PancakeSwap digadang-gadang sebagai kompetitor terbesar UniSwap karana platform ini memiliki Gas Fee yang jauh lebih murah menggunakan jaringan BNB. Tak pelak, platform ini banyak digunakan oleh para pemburu koin-koin micin.
Setelah mengalami beberapa kali pembaruan, versi terbaru PancakeSwap saat artikel ini ditulis adalah PancakeSwap V2 yang mulai diluncurkan pada 23 April silam. Di platform ini, pengguna dapat melakukan banyak hal mulai dari farming, staking, hingga mengumpulkan aset NFT khusus sebagai koleksi. PancakeSwap pernah mencatatkan volume perdagangan tertinggi hingga mencapai 8 triliun dalam waktu 24 jam.
Baca Juga: Panduan Bisnis Jual NFT Untuk Pemula
4. 1inch
1inch adalah platform Decentralized Exchange inovatif yang berfokus pada gabungan teknologi kelas atas. Platform ini bekerja dengan algoritma Pathfinder yang membantu pengguna menemukan kesepakatan terbaik dari ribuan penyedia likuiditas.
Dengan demikian, DEX ini seperti halnya platform yang membantu menemukan kesepakatan terbaik untuk tiket pesawat, produk perbankan, dan sejenisnya dari banyak penyedia layanan. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memperoleh harga terbaik saat melakukan transaksi.
Pada tahap awal, dApp 1inch hanya mencari beberapa DEX saja sebagai penawaran. Namun seiring berjalannya waktu, platform 1inch memiliki cakupan yang jauh lebih luas. Tercatat, 1inch saat ini telah mendukung pertukaran antara koin dan token kripto yang sesuai dengan standar token ERC-20, ERC-1155, ERC-721, dan BEP-20.
Baca juga: Apa Itu Token ERC-20?
5. SushiSwap
SushiSwap adalah proyek DeFi yang dijalankan oleh komunitas untuk menyeimbangkan insentif dengan lebih baik bagi peserta jaringan melalui pembagian pendapatan berbasis komunitas. Platform ini pertama kali muncul pada tahun 2020 dan dibangun oleh Chef Nomi dan 0xMakin (nama samaran).
SushiSwap bisa dikatakan sebagai decentralized exchange (DEX) terpopuler saat ini yang dibangun di atas jaringan Ethereum dengan kontrak pintar (smart contract) serta pembuat pasar otomatis (Automated Market Maker/AMM).
Platfform ini memungkinkan pengguna bertransaksi dengan mudah. Biaya yang dibebankan adalah 0.3% untuk memfasilitasi setiap swap, di mana 0.25% masuk ke penyedia likuiditas sementara 0.05% sisanya dikonversi ke SUSHI dan didistribusikan ke pengguna yang melakukan staking token SUSHI.
Baca juga: Perbedaan Token Vs Koin Kripto Yang Wajib Anda Ketahui
6. QuickSwap
QuickSwap adalah Automated Market Maker dan Decentralized Exchange yang dibangun di atas jaringan Polygon (MATIC). QuickSwap merupakan salinan Uniswap yang menawarkan model pool likuiditas serupa.
Pengguna dapat menambahkan pasangan token kripto ke pool likuiditas dan mendapatkan reward dari biaya transaksi pengguna lain yang melakukan swap token pada pool tersebut.
Platform ini telah meraih popularitas karena kecepatan dan biaya transaksi rendah pada jaringan Polygon. QuickSwap juga kompatibel dengan blockchain Ethereum sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan swap token ERC-20. Token QuickSwap sendiri telah dirilis dengan ticker QUICK yang dapat dibeli melalui platform ini ataupun CEX.
Baca Juga: Exchange Kripto Resmi Indonesia Dengan Deposit Terendah
7. Raydium
Platform Decentralized Exchange berikutnya yang tak kalah populer adalah Raydium. Dibangun di atas jaringan Solana (SOL), DEX ini dianggap mampu menangani skalabilitas lebih baik daripada platform DeFi lainnya.
Salah satu masalah utama DeFi adalah biaya transaksi mahal dengan proses yang lambat. Namun, platform Raydium memungkinkan transaksi dapat terjadi dengan biaya relatif lebih rendah serta proses transaksi yang jauh lebih cepat dibanding platform lainnya.
Raydium adalah platform DEX revolusioner yang mendukung order book on-chain AMM pertama pada DeFi. Namun tidak seperti platform AMM lainnya, Raydium menyediakan likuiditas on-chain ke limit order book pusat, sehingga pengguna memiliki akses ke order flow dan likuiditas dari seluruh ekosistem.
Hadirnya Decentralize Exchange disambut cukup positif oleh para penggemar kripto. Selain sifatnya yang terdesentralisasi, DEX juga merupakan cikal bakal dari realisasi Web 3.0 yang digadang-gadang sebagai teknologi masa depan.