Fear of Missing Out adalah fenomena yang ramai menjangkiti trader. Bagaimana cara menghindari penyakit ini?
Fenomena FOMO (Fear of Missing Out) semakin terasa pada berbagai bidang belakangan ini. Salah satunya di pasar kripto. Banyak orang nekat membeli mata uang kripto seperti BTC dan ETH saat harga melambung tinggi tanpa memahami apa itu cryptocurrency. Mereka berharap bisa kaya mendadak seperti orang lain yang lebih dulu membelinya. Inilah fenomena takut ketinggalan yang disebut sebagai FOMO.
Apakah Anda termasuk trader FOMO? Jika iya, sebaiknya hentikan ketakutan tidak kebagian tersebut karena sangat berbahaya.
Pengertian FOMO
Istilah Fear Of Missing Out semakin populer semenjak adanya media sosial. Apalagi di tengah situasi pandemi seperti saat ini yang menuntut setiap orang untuk stay tune dan memantau setiap perkembangan berita di luar sana.
Mulanya, FOMO menjadi label bagi seseorang yang kecanduan media sosial lantaran takut akan ketinggalan berita, informasi, maupun gosip lainnya. Hal inilah yang memaksa orang tersebut untuk online terus menerus.
FOMO dalam Trading dan Investasi
Tidak hanya di dunia media sosial, fenomena FOMO juga merebak di sektor pasar saham, forex, hingga cryptocurrency. FOMO dalam dunia trading dan investasi merujuk pada trader maupun investor yang takut ketinggalan membeli aset saat harganya naik. Mereka memaksakan diri untuk membeli pada harga yang sangat tinggi karena khawatir ketinggalan momen. Sering kita temui, banyak orang membeli cryptocurrency seperti Bitcoin karena ikut-ikutan tanpa tahu apa itu Bitcoin.
Fenomena FOMO ini pada intinya sama, yaitu takut ketinggalan kesempatan untuk menjadi kaya seperti orang lain yang lebih dulu mendapatkannya.
DI
|
Daftar Isi |
Penyebab FOMO
Sebenarnya, apa penyebab FOMO itu terjadi? Kenapa banyak orang tergiur untuk membeli Bitcoin pada harga yang sangat tinggi? Mari kita tinjau dari segi psikologis.
FOMO (Fear of Missing Out) sangat berkaitan erat dengan Psikologi Trading, tepatnya Recency Bias. Istilah Recency Bias berarti kondisi di mana pengalaman terkini sangat mempengaruhi cara berpikir seseorang.
Baca juga: Belajar Mempersiapkan Mental Sebelum Trading
Seperti yang kita ketahui dari pemberitaan di portal media online, harga Bitcoin terus melambung dari waktu ke waktu. Pernyataan ini menjadi dasar pemikiran bahwa harga Bitcoin cenderung naik terus di masa depan.
Padahal, faktanya belum tentu begitu. Harga yang terus naik, tidak menjamin bahwa harga akan terus menguat di masa depan. Bisa saja, ada situasi tertentu yang menyebabkan harga anjlok.
Media menjadi salah satu penyebab meluasnya dampak FOMO terhadap dunia trading dan investasi, terutama media sosial. Pasalnya, berbagai informasi terkait saham, forex, dan Bitcoin yang terus naik menjadi topik perbincangan menarik di grup, forum, maupun komunitas online. Apalagi, semua hal tersebut begitu mudah diakses oleh setiap orang.
Rasa takut akan kehilangan momen biasanya menguatkan tekad seseorang untuk terus update informasi terkini. Apabila ada yang posting sedang profit, maka saat itulah seseorang yang sedang mengalami FOMO akan merasa harus melakukan sesuatu! Yaitu dengan ikut terjun dan tidak mau kehilangan kesempatan.
Dari ilustrasi di atas, dapat kita simpulkan bahwa FOMO terjadi karena dipicu oleh beberapa emosi yang merugikan, diantaranya:
- Keserakahan: Emosi ini memicu seseorang untuk mendapatkan profit yang besar dalam waktu singkat.
- Ketakutan: Rasa ketakutan akan ketinggalan tidak mendapatkan profit.
- Iri: Timbulnya rasa iri pada orang-orang yang sudah mendapatkan profit lebih dulu.
Ketiga emosi tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar kepada seseorang untuk nekat membeli di harga yang terlalu tinggi.
Bahaya FOMO terhadap Trading
Melihat tiga faktor emosi yang memicu FOMO saja sudah menunjukkan hal yang buruk. Apalagi, bahaya yang ditimbulkan oleh FOMO pada aktivitas trading.
FOMO menimbulkan konsekuensi yang benar-benar serius bagi trader karena mengurangi kemampuan mereka untuk mengambil keputusan secara objektif selama trading. Mengejar keuntungan yang seperti itu justru menyebabkan trader mengambil resiko lebih besar. Jika harga tiba-tiba anjlok, maka mereka yang akan rugi besar.
Ingat, tidak ada pesta yang tidak usai. Harga memang terus naik, namun pada suatu saat akan turun secara cepat atau lambat.
Cara Menghindari FOMO Kripto
Inilah hal yang terpenting dan harus kita pelajari. Jangan sampai FOMO mempengaruhi analisa trading Anda. Untuk itu, terapkan cara menghindari FOMO kripto berikut ini.
1. Jangan Sering Membuka Internet dan Market
FOMO memang menjadi faktor naik turunnya harga sebuah aset kripto. Namun, Anda bisa menghindarinya dengan cara termudah yaitu membatasi diri untuk tidak berselancar di dunia maya, tidak sering-sering membuka media sosial, dan tidak memantau market secara terus-menerus.
Bukankah diskusi forum tentang prediksi harga untuk meraih keuntungan adalah hal penting? Benar, asalkan Anda bisa mengikuti beberapa orang saja untuk berdiskusi, terutama orang yang telah berpengalaman. Bisa saja pengalaman berharga Anda dalam memprediksi luntur karena pengaruh dari teknik orang lain. Bagaimanapun juga, memiliki prinsip berdasar pada pengalaman pribadi akan membantu Anda terhindar dari kebimbangan dan sikap FOMO.
Baca juga: Teknik Trading Kripto Apa Saja yang Menguntungkan?
Begitu pula kebiasaan update grafik chart selama 24 jam non stop tidak akan berarti penting, karena kenaikan beberapa jam saja tidak akan mempengaruhi pergerakan aset secara garis besar. Jadi, keuntungan yang akan Anda peroleh tidak akan seberapa, kecuali modalnya besar.
Terlalu lama memperhatikan grafik justru akan merugikan diri sendiri karena menimbulkan kepanikan saat terjadi penurunan atau kenaikan harga.
Nah, untuk mengalihkan fokus Anda, lakukan hal lain seperti olahraga, membaca buku, menonton film, dan sebagainya. Mengalihkan fokus seperti ini bisa membuat emosi dan rasa cemas Anda mereda dari kepanikan dan ketinggalan sesuatu.
2. Tidak Selamanya Anda akan Untung
Perlu Anda ingat bahwa dalam investasi apapun itu, pasti ada yang namanya untung dan rugi. Tidak mungkin Anda akan untung terus atau sebaliknya. Oleh karena itu, bersikaplah realistis dan menerima kerugian apabila Anda memang salah dalam melakukan entry market dengan volatilitas tinggi.
Lakukan berbagai cara untuk menghindari kerugian dan tetap tenang selama trading dengan membuat strategi. Ketika Anda sudah memiliki sistem trading, maka akan ada panduan dalam setiap pengambilan keputusan trading, baik ketika masuk pasar maupun tidak.
Libatkan pula psikologis saat Anda hendak masuk pasar, sesulit apapun itu. Sebagai contoh, tanyakan diri Anda sendiri, "Mengapa saya harus masuk di harga ini?", "Apakah keputusan ini sudah sesuai dengan rencana trading yang sudah saya buat?", "Apa risiko dari keputusan saya ini?", dan sebagainya.
Dengan berhenti sejenak untuk bertanya pada diri sendiri sebelum masuk pasar, maka Anda akan terbiasa berpikir logis dan membuat keputusan dengan lebih objektif.
Baca juga: 3 Cara Menghindari Kesalahan Entry Trading
3. Lihat Statistik untuk Mendapatkan Gambaran Nyata
Siapa yang tidak tergiur oleh profit besar apalagi yang bisa diperoleh dalam waktu singkat? Namun, iming-iming tersebut tidak akan berarti jika Anda belum paham teknik trading dan dunia kripto.
Ambil saja contoh kisah BTC dan ETH yang membangkitkan imajinasi banyak trader dan investor tidak berpengalaman. Kisah tersebut membuat setiap koin yang memasarkan dirinya sebagai "New Bitcoin" tampak sebagai peluang unik untuk menciptakan kekayaan. Padahal, kebanyakan klaim seperti itu tidaklah sesuai kenyataan.
Untuk menghilangkan FOMO oleh iming-iming "New Bitcoin" ini, sebaiknya Anda lihat beberapa statistik untuk menyadari bahwa diantara BTC atau ETH, ada ratusan shitcoin yang hanya berpura-pura menjadi revolusioner atau inovasi guna menarik investor. Jadi, jangan gegabah investasi pada "New Bitcoin" ya!
Lihat juga: Daftar Koin Kripto Terbaik
4. Jangan Berpatokan pada Intuisi
Faktanya, banyak orang lebih memilih mendengarkan nyali dan intuisi daripada logika untuk menghasilkan uang. Apabila Anda memiliki "feeling" tentang koin-koin tertentu, sebaiknya tahan keinginan untuk segera membelinya. Terkadang, alam bawah sadar yang bermaksud baik tidak melulu mendukung Anda membuat keputusan yang baik.
5. Baca tentang Penipuan Berbasis FOMO
Skema pump and dump adalah salah satu jenis penipuan terkenal yang dimainkan di FOMO. Singkatnya, kelompok dibalik skema ini membuat harga beberapa shitcoin naik tajam sehingga menarik banyak trader untuk percaya bahwa mereka telah melihat "trend besar berikutnya". Ketika harga sudah mencapai level tertentu, oknum yang menyebarkan klaim akan menjual koin mereka dan mendapat banyak profit dengan mengorbankan pemain lain. Untuk menghindari dampak FOMO ini, lebih realistislah dan pelajari lagi statistik suatu koin baru.
Ingat, penipu selalu memiliki banyak trik untuk mengelabui banyak orang demi mendapatkan uang. Banyak kasus menunjukkan, penipu mengeksploitasi FOMO untuk mencapai hal ini.
Baca juga: 5 Kasus Penyalahgunaan Kripto Yang Menggegerkan Dunia
6. Analisis Kesalahan yang Dibuat karena FOMO
Tidak dipungkiri, setiap trader kripto memiliki riwayat kegagalan akibat FOMO. Oleh karena itu, ada baiknya untuk selalu mengevaluasi setiap kesalahan karena FOMO.
Silahkan lihat beberapa dana yang sudah Anda hilangkan, lalu tindakan apa yang akan Anda lakukan menghadapi kerugian tersebut. Tindakan apa pula yang Anda lakukan untuk menghindari FOMO di waktu mendatang? Evaluasi menjadi upaya terpenting untuk memperbaiki emosi dan logika dalam menghadapi FOMO yang akhir-akhir ini kerap terjadi.
7. Buat Target Profit
Trading kripto merupakan momentum. Tanpa adanya target profit, maka Anda akan kelelahan dan mudah terkena FOMO. Contoh target profit adalah 3%, 5%, atau 10%.
Apabila suatu koin secara fundamental bagus pada suatu momen, maka Anda bisa targetkan 10%. Namun, jika fundamental sedikit meragukan, sebaiknya targetkan 3% saja.
Bagaimana dengan model long-term? Saat memutuskan hal ini, maka Anda harus memperhatikan fundamentalnya terlebih dulu, apakah aset tersebut memiliki projek jangka panjang yang bagus atau tidak.
Baca juga: Cara Staking Coin Untuk Pemula
Tidak hanya hold long-term, short-term juga harus mempertimbangkan fundamental dari trust market aset kripto. Apabila suatu aset sudah berada di bawah ranking 50 coinmarketcap, lebih baik lakukan short trade.
Itulah 7 cara menghindari FOMO kripto bagi trader supaya tidak merugi. Jangan terburu-buru membeli suatu koin kripto hanya karena provokasi dari orang lain. Percayalah pada fundamental atau analisa diri Anda sendiri. Jangan lupa untuk terus belajar dan percaya pada data valid, trend market, maupun media terpercaya untuk analisa fundamental ya.
Setelah mengetahui bahaya FOMO trading, ada lagi risiko kripto yang perlu diwaspadai jika Anda masih pemula. Salah satunya adalah potensi penipuan ICO. Kenapa hal ini patut diperhatikan? Simak ulasannya di Mengapa Sebagian Besar ICO Gagal.