Cara menganalisa pergerakan harga aset di pasar finansial berdasarkan data dan berita ekonomi tertentu. Dalam forex, analisa fundamental berkaitan dengan berita yang mempengaruhi nilai tukar mata uang.
Cara menganalisa pergerakan harga suatu aset di pasar finansial menggunakan perangkat statistik, seperti grafik (bar, line, atau candlestick) dan rumus matematis.
1. Saya mau nanya bagaimana caranya atau analisa yang digunakan dalam menentukan posisi supply and demand pada saat trading?
2. Apakah posisi supply and demand akan terus sama dari waktu ke waktu atau ada kemungkinan posisi tersebut berubah-ubah?
Untuk Alif,
Jika harga belum mencapai area yang Supply / Demand, anda bisa memasang Order pending Sell Limit dan Buy Limit.
Jika harga sudah mencapai area Supply / Demand anda bisa langsung Sell / Buy.
Resiko 1. dari semuanya harga berbalik arah/ atau melanjutkan menguat/melemah. Anda bisa mesang Stop Loss.
Resiko 2. harga berbalik arah/ atau melanjutkan menguat/melemah namun kemudian berbalik arah kembali (pullback)
Terima kasih.
Untuk Hizkia,
1. Silahkan baca :
2. Zona supply atau demand akan tetap sama dari waktu ke waktu selama zona tersebut masih fresh atau masih belum pernah diuji/retest. Sebuah zona tentu akan berubah range-nya jika harga telah menguji zona tersebut. Dan sebuah zona akan menjadi tidak valid atau sudah tidak berlaku hanya jika harga mampu mempenetrasinya.
Semoga bisa membantu.
@KangEwok: Sore kang Ewok, salam kenal. Pengukuran area supply and demand memakai analisis supply and demand mas. Materi supply and demand juga banyak referensinya, silahkan semuanya temukan di situs ini.
@Fadhal Ahmad: Tidak ada patokan khusus atau aturan terperinci dalam menggambar area SnD. Menggambar zona SnD bersifat relatif bagi setiap trader, tergantung dari sisi pengamatan dan pengalaman yang dimiliki. Semakin tinggi jam terbang seorang trader, maka semakin bijak dirinya dalam menentukan zona SnD tersebut. Satu-satunya aturan yang perlu diingat dan ditanamkan dalam menggambar zona SnD adalah:
Zona SnD adalah saat OHLC (open, high, low, close) saling berhimpitan hingga candle terlihat seperti sedang berbaris sejajar dan rapi.
@aldi wakid: Cara menggambar area supply and demand ada 2. Pertama menggunakan OHLC candle saling berhimpitan hingga candle terlihat seperti sedang berbaris dengan sejajar dan rapi. Kedua, menggunakan candlestick seperti pin bar dan engulfing.
Silakan baca baik-baik dan perbanyak latihan karena area supply and demand ini memang bersifat relatif bagi setiap trader, tergantung dari sisi pengamatan dan pengalaman yang dimiliki. Semakin tinggi jam terbang seorang trader, maka semakin bijak dirinya dalam menentukan area supply and demand tersebut.
Salam kenal, dan salam profit untuk Anda bung Yulius.
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih terlebih dahulu atas apresiasi Anda selama ini terhadap media kami. Selain disini (Inbizia), Anda juga bisa mengunjungi media Seputar Forex untuk mempelajari materi-materi lain yang berkaitan dengan trading forex.
Semoga bisa membantu.
Apakah Supply And Demand dan Support And Reistance itu memiliki cara kerja yang sama?
Untuk Fugari,
Prinsip penerapan antara level support/resisten dan zona supply/demand pada dasarnya hampir sama. Keduanya digunakan untuk mencari pentujuk apakah terdapat reaksi harga yang mengindikasikan akan adanya breakout ataupun reversal.
Semoga bisa membantu.
@Alfanura:
Betul pak. Memang banyak sekali versi Supply And Demand yang beredar di Internet sekarang. Baik itu artikel gratisan ataupun Course berbayar. Kalau ditanya yang benar, semua sebenarnya benar kok pak. Perbedaan nama itu biasanya muncul karena perbedaan preferensi dari pembuatnya saja. Tapi yang penting sebenarnya bapak paham sama konsep dari masing-masing SND. Konsepnya secara umum ada 3.
Pertama, ada Supply And Demand yang memanfaatkan Equillibrium atau zona keseimbangan. SND ini umumnya memanfaatkan prinsip Breakout yang terjadi pada zona keseimbangan yang terbentuk saat harga Sideway. Ada juga beberapa yang menggunakan konsep Retest, dll. Untuk lebih lengkapnya, bapak bisa baca pada artikel tentang zona Supply And Demand untuk pemula berikut.
Kedua, ada Supply And Demand yang memanfaatkan zona Imbalance atau zona ketidakseimbangan. Beda dengan zona keseimbangan, SND yang satu ini memanfaatkan zona-zona yang terbentuk saat harga dalam keadaan extreme atau tidak normal. Umumnya ada pada Swing High Swing Low harga. Prosedur tradingnya sendiri lebih ke arah Retest ke zona Imbalance tersebut untuk mencari sisa-sisa order yang masih ada di sana. Untuk lengkapnya bisa bapak coba baca di artikel Supply And Demand untuk trader pro ini.
Ketiga dan yang paling banyak dibahas di internet saat ini adalah Supply And Demand yang memanfaatkan zona manupulasi. Berbeda dari kedua pendahulunya di atas, kalau zona manipulasi ini memanfaatkan konsep harga yang sering dimanipulasi untuk menipu trader-trader Breakout ataupun Retest. Pola dan prosedurnya secara singkat merupakan gabungan dari kedua SND di atas. Pola-pola ini sekarang sering dikenal dengan nama Quasimodo Level, Diamond Level, dll. Contohnya sebagai berikut:
Jadi mengenai mana yang benar, semua yang bapak baca dan pelajari tersebut sudah benar. Mengenai mana yang paling menguntungkan, jika digunakan dengan disiplin dan konsisten semuanya akan menguntungkan kok pak. Secara pribadi sendiri, zona keseimbangan biasanya menawarkan cara yang paling aman, zona imbalance menawarkan ringkat Risk:Reward Ratio yang stabil, sedangkan zona manipulasi menawarkan tingkat Win Rate yang paling tinggi.
Terima kasih, semoga bisa membantu.
Betul sekali pak, memang metode yang paling mudah dalam menentukan zona SnD adalah dengan melihat pola Candlestick reversal yang terbentuk sebelumnya. Hanya saja metode ini hanya bisa digunakan jika bapak berpatokan pada zona-zona Imbalance tempat dimana harga berpotensi membentuk Reversal. Oleh karena itu pola-pola Candlestick yang digunakan juga biasanya berpatokan dengan pola candlestick Reversal. Mengenai pola mana yang lebih baik, menurut pengalaman saya pribadi ada 2 pola, yaitu:
a. Bullish/Bearish Engulfing
Yang pertama dan utama adalah pola Engulfing baik itu Bullish ataupun Bearish Engulfing. Selain bisa digunakan untuk melihat titik-titik pembalikan trend, pola ini juga bisa menjadi patokan Retrace sebagai titik-titik penerusan trend. Kelebihan utama pola ini karena akan banyak order-order yang muncul di sekitaran pola tersebut muncul sebagai upaya untuk menunggu Retest. Namun perlu diingat, pola ini jauh lebih efektif semakin cepat harga melakukan Retest atau Retrace ke sekitaran pola/zona.
b. Morning/Evening Star
Pola selanjutnya yang juga memiliki tingkat Winrate yang tinggi sebagai tempat terbentuknya zona SnD adalah Morning/Evening Star. Berbeda dengan Engulfing, Pin Bar dan beberapa pola reversal lainnya, pola ini memiliki tingkat akurasi tinggi sebagai zona SnD karena memang jarang sekali terbentuk terutama pada time frame H4 ke atas. Sehingga tidak akan banyak False Signal atau zona yang bisa menipu terbentuk dari pola candlestick satu ini.
Selain pola-pola di atas, pola Candlestick reversal lainnya seperti Pin Bar, Doji juga tetap bisa digunakan sebagai patokan zona. Hanya saja seperti yang ibu ketahui memang, pola-pola ini bisa muncul dimana dan kapan saja sehingga bisa sedikit menipu.
Terima kasih atas pertanyaannya, semoga bisa sedikit membantu.
saya mau bertanya..
bagaimana cara menggambar garis suply dan demand yg benar??
Karena saya bingung sekali
Hallo Mas erik.. salam kenal.. saya Yulius dari Jambi..
Saya baru menemukan blog ini tadi malam, sy juga trader, masih pemula.. 1 tahun terakhir sy trading menggunakan S&D dan sy kira tulisan ini cukup menambahbah wawasan saya tentang itu.. sy inin menanyakan apakah forum di blog ini masih aktif,,,? atau barangkali ada media terbaru tentang forex yang mas erik kelola akhir2 ini... Terima kasih..
Selamat malam, saya mulai mengenal Supply And Demand beberapa bulan belakangan dari ebooknya Samibegod dan mulai mendalami sejak saat itu. Tapi semakin belajar, kenapa banyak sekali versi SND ya? Dan berbeda-beda jatuhnya. Terlebih lagi ketika mulai masuk banyak jenis-jenis Setup. Ada yg namanya sama tapi berbeda, ada yg jenisnya sama tp justru namanya berbeda. Sebenarnya versi mana yang benar dan menguntungkan? thx
bagaimana menyikapi supply atau demand yang sudah di break / bahkan setelah di retest?
Mohon bantuan, di buku snd yang saya pelajari ada banyak sekali pola candlestik yg bisa dipake untuk zona snd. Dari semua pola candle itu, adakah pola-pola yang memang lebih tinggi akurasinya daripada yang lain? Terima kasih
Kak, untuk mengetahui supply atau demand itu kuat dr mna nya ya? Terkadang di dlm satu chart ada snd yg saling berdekatan. Nah untuk mngetahui kuat atau tidaknya itu gmn?
@Adi Permana: Ada 2 hal yang Anda gunakan untuk melihat kuat tidaknya S&D.
1. Panjang candle setelah S&D terbentuk.
Semakin penjang candle yang terbentuk setelah S&D maka semakin kuat S&D-nya begitupun sebaliknya.
2. Cepatnya harga berbalik (reject) setelah mengenai S&D tersebut.
Semakin cepat harga berbalik dari S&D maka semakin kuat S&D tersebut, begitupun sebaliknya.
Apabila terdapat 2 S&D kuat yang berdekatan, cari parameter baru yang menguatkan contohnya garis trendline atau bisa juga menggunakan fibonacci retracement.
Bagaimana sebenarnya orang tahu bahwa di satu zona terdapat pending order tersisa yang bisa membuat harga bereaksi hingga akhirnya menemukan strategi snd ini pak. mohon pencerahannya
@Muhammad Hilmi: Jawaban pastinya tidak ada yang benar-benar tahu pada zona tersebut ada pending order tersisa sehingga harga bisa pantul pada level tersebut.
Pertama, ini dulu dipahami, karena banyak yang salah kaprah menganggap cara ini seperti holy grail. Setiap zona harus pantul, maka apabila beberapa kali loss mereka sudah mundur.
Padahal kalau dilihat secara keseluruhan winrate zona tersebut berkisar 55-60%. Sudah cukup baik tinggal dikombinasikan dengan rasio risk/reward yang diatas 1/2.
Kedua, jawaban dari yang bapak/mas inginkan butuh banyak latihan untuk menjawabnya.
Salah satu cara yang saya gunakan untuk melihat zona S&D yang bagus bukan hanya dari zona tapi strukturnya.
Untuk menjelaskannya hal ini cukup susah karena harus berhadapan chart dan menjelaskannya satu persatu.
Kalau mau lebih jelas, nanti bisa tanyakan di grup telegram Seputarforex Belajar sistem trading: https://t.me/belajarsistemtrading
Saya akan menjelaskan dengan rinci jawaban ini.
Kriteria level Supply Demand yang kuat itu seperti apa kak?
@Nirwana: Berikut beberapa kriteria level supply/demand yang kuat.
1. Candlestick memiliki body panjang dan shadow kecil (atau tanpa shadow) setelah membuat base supply/demand
Candlestick dengan body panjang dan shadow kecil ini menandakan adanya tekanan salah satu pihak (seller atau buyer) yang dominan dan akan menjadi level ini apabila tersentuh.
2. Candlestick body panjang tersebut berhasil menembus (break) level support/resisten
Jika candlestick body panjang (poin 1) ini berhasil menembus level support/resisten artinya salah satu pihak mengalami kerugian cukup besar karena biasanya stop loss trader diletakkan pada level support/resisten tersebut.
Akibatnya, jika hal ini terjadi maka peluang harga akan melanjutkan arah menjadi lebih besar dan peluang harga pantul pada saat datang kembali ke level supply/demand juga lebih besar.
3. Terjadi rejection yang kuat pada level supply/demand tersebut sebelumnya
Rejection yang kuat ini adalah berbentuk shadow panjang saat memasuk level supply/demand.
Hal ini menandakan adanya seller/buyer yang sangat kuat dan menjaga level tersebut. Oleh karena itu, level seperti ini patut kita tandai sebagai level supply/demand yang kuat.
Halo selamat sore mas Rizki, Saya baru dalam dunia trading, dan pengetahuan saya masih minim. Bila berkenan berbagi ilmu nya, pengukuran demand zone dan supply zone dari analisis apa ya? Terimakasih. Wassalam.
Saya sudah mempelajari SND di artikel Supply And Demand Untuk Pemula tapi saya masih belum paham dalam menggambar garis SND ini, apakah dalam menggambar garis SND memiliki patokan khusus ?
@ Fadhal Ahmad:
Pada dasarnya area supply dan demand adalah resistance dan support. Jika supply dan demand biasanya direpresentasikan dalam bentuk area, maka resistance dan support direpresentasikan dalam level. Tetapi fungsinya sama. Area demand menyatakan level-level support, dan area supply menyatakan level-level resistance.
Untuk menentukan level-level support dan resistance (demand dan supply), silahkan baca: 5 Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Level Support-Resistance
@Nirwana:
Ada banyak kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kekuatan sebuah zona. Namun beberapa yang penting adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan harga saat membentuk zona
Kekuatan ini dapat dilihat dari bagaimana cara harga meninggalkan zona pasca pembentukan. Jika harga bergerak kuat tanpa terseok-seok pasca pembentukan maka bisa dipastikan zona tersebut juga memiliki status yang kuat. Namun jika harga bergerak lambat pasca pembentukan maka zona juga bisa dinilai lemah.
2. Terjadi Break pada level tertentu
Jika pada poin pertama dilihat bagaimana cara harga bergerak pasca zona terbentuk, maka poin kedua adalah apa yang telah harga capai pasca zona tersebut terbentuk. Hal ini bisa apa saja yang berhubungan dengan Key level dari Break pada level SnR, Break pada zona yang berlawanan, Break pada level indikator, dll.
3. Berapa kali harga telah Retest pada zona
Poin terakhir adalah telah berapa kali harga menyentuh, masuk ataupun melakukan Retest pada zona. Semakin sering harga Retest pada zona, maka akan semakin kecil pula kemungkinan zona tersebut akan bekerja di kemudian hari.
Sebenarnya ada banyak lagi hal-hal yang bisa dipantau seperti seberapa jauh jarak pergerakan harga, seberapa lama zona tersebut telah terbentuk, dll. Hanya saja ketiga poin yang telah disebutkan di atas merupakan poin yang paling penting dan harus selalu diperhatikan dalam menilai kekuatan sebuah zona.
@Adi Permana, @Kiki R:
Bener ini. Lihat aja body candle terdekat. Body candle gede, berarti S&D kuat. Body cancle makin tipis, makin lemah lesu.
Jawaban untuk Pandu Wicaksono:
Ada. Beberapa pola candlestick mempunyai akurasi area S&D yang lebih tinggi daripada yang lain.
Contoh pola candlestick untuk area S&D yang memiliki akurasi tinggi adalah pola engulfing.
Muhammad Hilmi:
Semua upaya membaca grafik itu pada dasarnya "perkiraan berwawasan", alias "informed prediction", berdasarkan fluktuasi harga yang terjadi pada masa lalu. Tapi, orang yang memprediksi itu sendiri tidak tahu persis bagaimana kondisi saat ini: baik berapa banyak pending order tersisa, berapa banyak yang buy, berapa banyak yang sell, dan seterusnya.
Ini berlaku untuk analisis SND, juga penggunaan alat analisis teknikal lainnya.
Jadi, bagaimana orang bisa bisa tahu ada zona ini dan itu untuk menjalankan strategi snd? Yaa, dengan memiliki wawasan yang cukup untuk memprediksi kondisi pasar.
mana yg lebih penting?
analisa atau money management?
Untuk Sudarma...
Menurut saya kedua-duanya tidak bisa dipisahkan, Pinter mengatur uang namun tidak bisa menganalisa / punya strategi maka tidak akan ada aksi jual beli. Demikian pun pinter ngatur strategi tapi minim dalam pengaturan keuangan modal bisa jebol. maka setelah mengetahui stuktur pasar forex, lakukan analisa kemudian atur money managment, atau sebalikya.
Thanks.
Mungkin yang dimakusdkan bukan pilih salah satunya. Tapi ketika sudah punya dua2ny (analisa dan money management), mana yang lebih baik ditonjolkan? analisa atau money management?
Sy juga jadi ingin tahu, karena beberapa waktu lalu ada sumber yang mengatakan money management lebih penting, karena sudah terbukti ada trader yang bisa sukses karena money managementnya sangat andal, tapi tidak seberapa paham analisa.
Apa ini nyata dan jika iya bagaimana bisa terjadi yang seperti itu?
Untuk Bayu Dewangga
Ada dua cara dalam penggunaan Money management dan analisa ini.
1. Ada yang melakukan analisa dulu setelah yakin, seorang trader mengatur keuangan (money management),
ia mengambil taget dan mengambil risk sekian % dari balance.
2. Ada pula yang sebaliknya, mengatur keuangan (money management) terlebih dahulu, mengambil risk
sekian % dari balance kemudian melakukan analisa.
Menurut saya mustahil keduanya dipisahkan, money mangement tanpa analisa bagaimana ia akan open posisi. Analisa tanpa money management ia akan asal open, BUY SELL seenaknya tanpa melihat balance berkurang.
Thanks.
Selamat siang pak. untuk pemula yg baru mau mulai trading sendiri mana yg harus saya pelajari duluan? cara menganalisa atau cara mengatur mm?
Ada bagian utama yang paling penting untuk dipelajari oleh trader pemula sebelum mengenal analisa atau MM yaitu mindset/pola pikir.
Pola pikir apakah yang dimaksud?
Pola pikir atau mindset adalah cara berfikir yang benar sebagai seorang trader.
Apa tujuannya?
Agar trader pemula tidak terjebak "berjudi" di market.
Mereka perlu memahami trading ini seperti apa dan siapa yang mereka hadapi di market.
Salah satu buku terbaik yang membahas psikologi salah Trading in the Zone yang ditulis oleh Mark Douglas. Ada juga trading for a living karangan Alexander Elder.
Setelah mempelajari mindset, baru masuk ke analisa. Terakhir, trader pemula belajar money management.
3 bagian ini (mindset, analisa, MM) pada dasarnya tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan satu sama lain.
Dear pak Sudarma, menurut saya MM dan analisa tentunya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa MM, analisa anda tidak akan terarah terutama penentuan daya tahan modal terhadap floating loss. Dan sedangkan tanpa analisa, MM yang diterapkan juga akan susah untuk mendapat profit yang diinginkan.
Tetapi menurut saya, MM harus dilakukan pertama kali agar menjadi fondasi dasar ketentuan peraturan trading. Mengetahui daya tahan modal, membatasi pembukaan posisi, leverage yang akan digunakan dan sebagainya.
Langkah selanjutnya barulah anda menyesuaikan MM dengan strategi trading yang akan dijalankan. Pelajari analisa fundamental dan teknikal yang kemudian menjadi dasar pengambilan keputusan dalam trading.
Dengan mempelajari MM dan analisa, anda bisa melakukan trading dengan resiko yang sesuai dengan nilai modal anda. Dengan kata lain, menghindari kerugian yang tidak diinginkan, contohnya open posisi terlalu banyak sehingga mengalami margin call.
MM dulu nggak sih Pak supaya analisa kita makin gacor. Malah kalau analisa analisa terus tanpa MM, jadinya buntung.
Cuma emang dua-duanya saling berkaitan sih. Masalah penting dan nggak penting, dua-duanya penting menurut kesotoyan saya hehehe...
Setuju, saya rasa MM lebih basic lah. Dengan MM dulu, kita bisa menyesuaikan dengan trading yang akan dijalankan.
Ibarat pengen jualan mobil, udah tau supplier, udah tau cara pemasarannya, udah tau komponen didalam jadi bisa jelasin ke konsumen, dan udah tau modal berapa dan keuntungan berapa serta udah tentuin simulasi kreditnya. Pokoknya yang mendukung penjualan, tetapi tiba tiba ga jadi dan ternyata karena ga mampu dilakukan soalnya modal sebenarnya cuma bisa jualan motor.
Ini pendapat saya ya, hehehehe kan forum diskusi jadi bisa saling beri masukan
Jika bukan judi, bagaimana cara menghadi kekalahan? Jujur saat ini aku kalo trading dan mengalami loss masih terlintas dipikiranku kek mindset judi "sedang gak hoki" gt pak.
Cara terbaik menghadapi kekalahan (loss) di market adalah dengan menerimanya sebagai bagian dari trading (accept losing as a part of the game).
Ini kata kuncinya:
Trading adalah permainan peluang (trading is a game of probabilities)
Lihatlah trading dari sudut pandang peluang.
Contoh, winrate trading Anda sebesar 60%.
Artinya:
Anda tidak bisa menebak di posisi mana transaksi Anda akan berakhir profit dan yang mana yang berakhir loss.
Artinya, kalau Anda loss berturut-turut, bukan berarti trading Anda buruk atau tidak profitable.
Lihatlah dalam sudut pandang peluang atau secara statistik.
apa saja analisa trading yg perlu dilakukan untuk menjadi countertrend trader???
@ Arta:
Mungkin yang Anda maksud adalah sell di area resistance pada kondisi uptrend, dan buy di area support pada kondisi downtrend, seperti contoh berikut ini:
Kalau memang demikian maka cara trading Anda adalah ‘buy the dip, sell the rally’. Dalam hal ini Anda mengambil keuntungan pada saat koreksi atau retracement. Robot atau EA (Expert Advisor) untuk sistem trading tersebut bisa dibuat asal Anda tentukan kriteria level resistance dan support-nya dengan jelas.
Counter memiliki arti "melawan". Melawan bisa diartikan sebagai membalas, menjawab, maupun membantah. Namun dari itu semua counter trend sering dimanfaatkan trader dalam menanggapi pembalikan market. Terlepas dari penyebab terjadinya pembalikan, biasanya trader yang sudah profesional dalam melakukan counter sangat menyukai sideway dengan ciri pending limit sebagai order.
Hedging, averaging, m singgihgale tampaknya akan menjadi analisa yang bisa dipakai bagi yang ingin melawan market.
Thanks.
@Ratih Dewi:
Betul sekali bu, ada banyak sekali buku yang mereferensikan penggunaan strategi trading berbasis Trend Following jika dibandingkan dengan Countertrend. Hal ini juga diikuti dengan statistik umum bahwa strategi Trend Following ini juga lebih banyak digunakan secara umum pada kalangan trader jika dibandingkan dengan yang lain.
Namun, kalau mengenai pertanyaan apakah strategi berbasis Trend Following jauh lebih baik dari Countertrend itu masih banyak menjadi perdebatan. Secara umum kedua jenis strategi ini sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun kalau kita bicara statistik dan pengukuran dasar hasil performa trading, maka kira-kira hasilnya seperti berikut:
1. Winrate
Kalau menggunakan salah satu strategi paling simple di Trend Following yaitu Breakout Moving Average atau nilai High/Low maka rata-rata Winrate yang dihasilkan strategi tersebut hanya akan ada di kisaran 35-45%. Jauh berbeda dari strategi Countertrend paling sederhana seperti penggunaan Stochastics yang rata-rata menghasilkan Winrate di kisaran 55-65%.
2. Risk:Reward Ratio
Dari sisi perbandingan dari Risk:Reward Ratio-nya sendiri hasil yang didapatkan akan berbalik jika dibandingkan dengan Winrate. Rata-rata strategi trading yang menggunakan Countertrend hanya mencetak angka perbandingan di kisaran 0.7-1.5 Reward dari setiap 1 Risk yang digunakan. Jauh di atas itu, strategi sederhana Trend Following rata-rata mampu mencetak 2-5 Reward dari setiap 1 Risk yang digunakan.
*Catatan: Perlu diingat, data statistik di atas hanya hasil dari sebuah pengaplikasian strategi simpel dari Trend Following dan Countertrend. Hasil ini bisa lebih bervariatif bergantung dari tingkat kesulitan atau kompleksnya strategi yang digunakan.
Jadi mana yang lebih baik strategi berbasis Trend Following vs Countertrend? Kalau menurut hemat saya, keduanya sama baiknya jika dibandingkan dari sisi hasil statistik yang diperoleh menggunakan 2 parameter pengukuran di atas. Namun kalau bingung ingin memilih, saya sarankan untuk memilih sesuai dengan tipe kepribadian yang ibu miliki. Contohnya jika ibu percaya dengan konsep jual saat harga sedang tinggi, dan beli saat harga sedang rendah maka Countertrend tentunya akan jauh lebih cocok untuk ibu.
Kalau untuk trader professional sendiri biasanya akan menggabungkan kedua jenis strategi tersebut sebagai langkah diversifikasi portofolio yang mereka susun. Secara statistik sendiri, penggunan keduanya dalam waktu yang bersamaan akan menurunkan tingkat Drawdown dan menaikkan Net Profit yang dihasilkan strategi.
Terima kasih, semoga membantu.
@Sagita Muslimat:
Tentu saja bisa pak. Ada banyak sekali jenis strategi teknikal dengan memanfaatkan prinsip Countertrend pada time frame besar seperti H4 dan Daily. Namun umumnya strategi Counter ini berbasiskan Mean Reversion ataupun Divergensi dan sangat sulit dilakukan untuk jenis strategi Counter Fade In Move.
Contoh Mean Reversion yang paling terkenal dan banyak digunakan adalah penggunaan EMA periode 21 dan 8 dan dipadukan dengan pola Candlestick Reversal pada time frame Daily.
Singkatnya, posisi akan dibuka berlawanan dari arah Trend jika pola Candlestick Reversal sudah terbentuk dengan titik pengambilan keuntungan ada pada Moving Average.
Strategi Counter trend lain yang cukup populer adalah memanfaatkan terbentuknya Divergence pada Oscillator seperti RSI, MACD, Stoch sebagai dasar penbukaan posisi.
Kedua jenis strategi ini sangat banyak digunakan baik dari trader retail ataupun professional dan telah banyak diajarkan di berbagai buku ataupun artikel di internet. Namun, selalu ingat untuk terlebih dahulu melakukan pengujian Backtest dan Forward Test sebelum menggunakan strategi ini secara langsung.
Terima kasih, semoga bisa sedikit membantu.
apakah menerapkan analisa counter trend pada time frame h4 bahkan daily bisa profitable? terima kasih
Di banyak buku atau artikel trading selalu dijelaskan kalau selalulah trading dengan mengikuti trend yang ada. Apakah ini brarti strategi follow trend pasti lebih baik dari countertrend?
Saya punya gaya trading sendiri ketika buka posisi berlawanan dengan tren. di garis resisten dan support mendalam, dengan tp beberapa point. Bisa dibilang melawan trend.
Alhasil profit lumayan juga. Setahu anda trading seperti ini mengarah sistem trading apa ia.... Scalperkah atau yang lain atau adakah sistem robot yang seperti ini.....?
Saran pair yang bagus untuk strategi counter trend bang? Selain forex juga gpp...makasih
@Pamungkas: Sebaiknya gunakan strategi counter trend pada pair forex. Alasannya, karena pergerakan forex lebih banyak sideways daripada instrumen lainnya seperti saham, futures, dst.
Untuk counter trend, sebaiknya gunakan major pair karena spread lebih kecil dan pergerakan juga tidak terlalu besar.
Anda bisa mengatur risiko dengan lebih presisi jika menggunakan major pair.
Major pair ini seperti EURUSD, GBPUSD, USDJPY, dst.
Apakah counter trend berisiko bila digunakan pada market sideways? Bagaimana cara menerapkan counter trend pada trend sideways?
"Apakah counter trend berisiko bila digunakan pada market sideways?"
Ya, karena ketika tren di time frame yang lebih besar berlanjut, maka posisi Anda bisa terkena floating yang besar.
"Bagaimana cara menerapkan counter trend pada trend sideways?"
Cara menerapkan counter tren pada keadaan market sideways adalah entry pada level support/resisten ujung bukan pada tengah area sideways/ranging.
Sebagai contoh, pair EUR/USD sedang sideways/ranging di harga 1.1100 sampai 1.1200 dan pada time frame yang lebih tinggi arah tren turun.
Artinya ketika Anda entry buy, pada dasarnya Anda sedang counter tren.
Cara entry buy adalah masuk pada level support ujung yaiut 1.1100. Jangan masuk buy di tengah area ranging seperti 1.1150.
Kalaupun support 1.1100 break, artinya harga melanjutkan tren turun.
@Basuki Rahmat:
Secara umum strategi trading berbasis counter trend sangat berisiko. Tidak peduli jenis marketnya baik Sideways maupun trending semuanya tetap berisiko. Berbeda dengan Trend Following yang bisa bertahan lama saat posisi dalam keadaan profit, dalam Counter Trend justru posisi yang sedang mengalami kerugian dapat terbuka dengan waktu yang lama. Ungkapan simpelnya, jika dalam Trend Following terdapat kemungkinan untuk memperoleh keuntungan tanpa batas, maka pada Counter Trend terdapat kemungkinan memperoleh kerugian tanpa batas.
Perbedaan antara masuk saat Sideways dan Trending ada pada Win Rate yang akan dihasilkan pada strategi Counter Trend tersebut. Dalam market Sideways, Win Rate yang dihasilkan akan sedikit lebih besar dibandingkan masuk saat market sedang trending.
Strategi yang paling cukup terkenal adalah dengan memanfaatkan Bollinger Bands. Saat kondisi sedang Sideways, ketiga garis pembentuk Bollinger Bands akan berada dalam keadaan sejajar satu sama lain. Dalam keadaan ini, saat harga berhasil ditutup di atas Top BB yang menandakan bahwa terdapat Momentum ke atas, Anda bisa masuk dengan membuka posisi berlawanan arah (Sell). Begitupula sebaliknya, saat harga ditutup di bawah Low BB (momentum ke bawah), Anda bisa membuka posisi Sell.
Saat trading melawan trend dan berjalan sesuai keinginan, apakah posisi terus ditahan hingga terbentuk trend baru lagi?
Jawaban untuk Novita Sari:
Tidak. Market forex bergerak seperti faktal dan saat ada reversal di suatu TF, belum tentu reversal di TF yang lain.
Contoh, Anda entry sell melawan tren di TF H1 dan berhasil sehingga Anda sedang floating profit.
Harga turun belum tentu tren di Daily berubah, bisa jadi tren turun di H1 tersebut adalah koreksi dari tren naik Daily.
Jadi, saat trading melawan tren lebih baik dipertimbangkan penggunakan SL dan TP yang tepat.
Pamungkas:
Nggak sependapat deh dengan bank Kiki. Counter trend malah sebaiknya dalam saham. Justru strategi counter trend itu dulu asalnya dari saham, trus baru nyebar ke yang lain-lain.
Hanya saja, counter trend saham itu mesti menggabungkan teknikal dan fundamental. Harus ngerti kriteria saham yang harga pasar dan valuasi murah.
Belajarnya susah & lama. Tapi kalau udah bisa, itu nantinya kayak Warren Buffet, bisa borong saham murah dan langsung cuan melimpah pas harganya naik.
Kalau counter trend forex itu riskan bgt. Biasanya trader pakai divergent RSI atau stochastic, bisa pair apa aja. Tapi berdasar pengalaman sih nggak begitu akurat. atau mungkin aku aja yang ngga bisa...
Novita Sari:
Ada kata pepatah, "cut your losses short, and let your profits run". Artinya apa? Kalau loss, buruan di-cut setelah sampai SL. Kalau profit, biarkan jalan terus.
Biar profit jalan terus sampai kapan? Nah, ada beberapa pendapat diantara trader:
Mana yang lebih baik? Nah, keputusannya bisa beda-beda untuk tiap orang. Coba demo dulu kalau ragu-ragu, baru terapkan riil kalau sudah mahir.