Setelah mendapat kritikan keras atas inisiatif pemangkasan output minyak, Arab Saudi mendapat dukungan dari sejumlah anggota OPEC.
Beberapa negara anggota OPEC menyuarakan dukungan mereka terhadap langkah Arab Saudi untuk melakukan pengurangan produksi minyak bulan ini. Respon ini mencuat setelah meningkatnya perang kata-kata antara Gedung Putih dan Arab Saudi.
Menteri Energi Uni Emirat Arab menyatakan melalui Twitter bahwa keputusan OPEC+ telah disetujui secara bulat dan merupakan keputusan teknis tanpa dilatarbelakangi kepentingan politik.
Senada, SOMO selaku produsen minyak terbesar di Irak mengatakan ada konsensus lengkap yang tercapai di antara negara-negara anggota OPEC. "Pendekatan terbaik yang bisa dilakukan dalam menghadapi kondisi pasar seperti sekarang ini adalah usaha pencegahan dengan mendukung stabilitas pasar dan memberikan panduan di masa mendatang," ungkap SOMO dalam sebuah pernyataan tertulis.
Dukungan lain juga datang dari CEO Kuwait Petroleum Corp, Nawaf Saud al-Sabah. Ia mengutarakan jika langkah pemotongan produksi minyak mendapat sambutan baik karena semua negara anggota OPEC, termasuk Rusia, menginginkan pasar minyak yang seimbang.
Selain itu, Oman, Bahrain, hingga Aljazair ikut memberikan dukungan mengenai pengurangan produksi minyak.
Baca juga: Harga Minyak Naik Setelah OPEC Sinyalkan Pemangkasan Output
Merespon kekompakan para anggota OPEC, minyak Brent menguat 0.61 persen di awal pekan ini (17/Oktober), sementara minyak mentah AS naik 0.94 persen di level $86.41 per barel.
Sebelumnya, harga minyak sempat tertekan oleh memanasnya hubungan AS dan Arab Saudi, terutama setelah pejabat Gedung Putih termasuk Menteri Keuangan Janet Yellen mengecam pemotongan produksi OPEC. Kebijakan tersebut dinilai sebagai tindakan yang kurang bijak di tengah lonjakan inflasi global saat ini.
Saudi tidak tinggal diam. Menteri Pertahanan yang juga putra Raja Salman, Pangeran Khalid bin Salman, mengatakan bahwa keputusan OPEC dilakukan untuk mendukung stabilitas dan keseimbangan pasar minyak dunia. Kebijakan ini diambil secara bulat oleh seluruh anggota OPEC dengan pertimbangan faktor ekonomi.
Belakangan, Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz juga berujar bahwa pihaknya bekerja keras untuk mendukung terwujudnya stabilitas pasar minyak global.