Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 17 jam lalu, #Saham Indonesia
Forum  > Broker Forex

Apa Bedanya ECN Dan Tidak ECN?

  Edgar |   9 Sep 2015 |   5806

Saya pemula di forex, apa bedanya ECN dan tidak ECN, apakah benar ada pergerakan yang diatur jika dalam trading yang tidak ECN? Saya kurang pede dengan long time trading atau swing, lebih pede dengan scalper , untuk scalper yang biasa dipakai indikator apa ya? Dengan modal <5jt max pakai lot brp?
Thanks banyak atas pencerahannya....

  M Singgih   |   11 Sep 2015

@ edgar:

Broker jenis ECN bukan market maker, order Anda akan diteruskan ke berbagai jenis likuiditor pasar uang seperti bank-bank besar dan institusi keuangan besar, sehingga Anda bisa bertransaksi langsung ke pasar uang yang sesungguhnya, dan Anda bisa mendapatkan harga bid dan ask yang terbaik, bahkan kadang-kadang spread-nya bisa nol jika pasangan mata uang yang Anda tradingkan sedang sangat likuid. Jika trading pada broker ECN, Anda akan dikenakan biaya komisi setiap kali melakukan transaksi, dan ada yang tidak memperbolehkan hedging, disamping dana deposit awal (minimum deposit) yang biasanya lebih tinggi dari broker yang non-ECN.

Setahu sy tidak ada pengaturan pergerakan harga di broker yang non-ECN. Jika diatur maka harganya bisa menyimpang jauh dari harga pasar dan broker tersebut bisa tidak laku. Tetapi memang ada isu tentang software tertentu yang bisa mengacaukan posisi trading semisal stop loss yang cepat kena (stop loss hunter) dsb.

Untuk scalping:
Dari pengalaman sy, selalu gunakan analisa price action (formasi candlestick) dikombinasi dengan indikator.
Jika volatilitas sedang rendah gunakan indikator Bollinger Bands, exponential moving average (ema) 8 dan 21, dan stochastics atau RSI.
Jika volatilitas sedang agak tinggi atau tinggi gunakan indikator ema 55 pada time frame tingginya, dan ema 8 dan 21 serta MACD pada time frame untuk entry (bisa juga ditambahkan Bollinger Bands).

Katakan modal Anda Rp 5 juta, atau sekitar USD 350.00 (USD 1 = Rp.14.300,-), maka jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD) untuk amannya sebaiknya trading di micro lot dimana nilai per pip-nya = USD 0.1,-, sehingga total ketahanan Anda adalah sekitar USD 350 / 0.1 = 3500 pip. Dikurangi dengan margin dsb katakan total ketahanan Anda sekitar 3000 pip, masih sangat aman dibandingkan jika Anda trading di mini account yang nilai per pipnya USD 1,- dimana ketahanan Anda hanya kurang lebih sekitar 300 pip.

Untuk memperbesar profit, jika kondisi pasar sedang bagus Anda bisa menggandakan ukuran lot-nya, misal entry dengan 0.2 lot atau 0.3 lot dsb.

  Berburu Dollar   |   18 Mar 2022

Mohon info perbedaan dari broker ECN vs broker STP? Tq

  Kiki R   |   19 Mar 2022

@Berburu Dollar: Broker ECN (Electronic Communication Network) langsung dapat masuk ke real market, ordernya bertemu langsung dengan bank, pemerintah dan institusi besar lainnya. Broker ECN mempertemukan antara kliennya ke real market secara online dan real-time.

Sedangkan broker STP tidak langsung namun menjembatani antara order trader (klien) ke broker lainnya sebagai likuiditornya. Dengan demikian, order dari STP akan melewati broker ECN atau institusi keuangan besar.

  Aidan   |   13 Jun 2022

mohon info, apakah broker di Indonesia ada yang ECN? Lalu apa saja yang perlu diperhatikan kalau memilih broker ECN? Cocok tdk ya kalau untuk trader modal cekak under 10jt? Thanks infonya.

  Aisha   |   16 Jun 2022

Berdasarkan ketentuan mekanisme perdagangan pasar komoditi di Indonesia, broker hanya bisa menggunakan sistem STP atau market maker. Jadi, tidak ada broker ECN yang teregulasi Bappebti.

Kalau ingin trading dengan broker ECN, silakan pilih broker regulasi mancanegara. Broker Australia, Inggris atau Siprus itu banyak sekali yang ECN.

Yang perlu diperhatikan saat memilih broker ECN:

  • Status regulasinya. Kalau status regulasinya tidak jelas, kemungkinan dia broker ECN abal-abal.
  • Platform trading-nya. Broker ECN tulen meneydiakan DOM (Depth of Market) yang bisa dilihat secara transparan oleh trader.
  • Biaya trading atau komisinya. Spread broker ECN sudah pasti sesuai dengan pasar dan tidak bisa dikendalikan broker, tapi broker bisa menentukan komisi per lot. Komisi yang lebih murah tentunya lebih menguntungkan buat kita.

Banyak broker ECN yang terima modal minimal di bawah 10 juta, jadi ya cocok-cocok saja untuk trading modal cekak. Tapi kamu juga perlu pertimbangkan faktor lain-lain tadi ya.

  Iqbalfx   |   17 Jun 2022

Mau tanya kak, mengapa broker ECN selalu menerapkan komisi yang lumayan tinggi? Terima kasih

  Aisha   |   21 Jun 2022

Broker ECN itu hanya menyalurkan order trader ke liquidity provider, sehingga mereka tidak mendapatkan keuntungan dari spread (spread pada broker ECN = spread liquidity provider). Oleh karena itu, broker ECN mengambil keuntungan dari biaya komisi saja.

Ini bedanya broker ECN dengan STP dan Market Maker. STP dan Market Maker bisa markup spread, sehingga bisa mengurangi biaya komisi karena sudah ada keuntungan dari spread.

  Kiki R   |   25 Dec 2022

@Aidan: Saat ini, tidak ada satupun broker lokal di Indonesia yang termasuk broker ECN.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih broker ECN:

1. Regulasi. Pilih broker ECN yang diawasi oleh badan regulasi yang ketat.

2. Komisi. Broker ECN menawarkan trading dengan spread yang sangat kecil, namun ada komisi. Pilihlah broker ECN dengan komisi yang tidak terlalu besar.

3. Platform trading. Broker ECN biasanya mempunyai platform trading dengan fitur DOM (Depth of Market).

4. Minimal deposit. Meskipun banyak yang mensyaratkan minimal deposit besar, namun ada juga Broker ECN yang mempunyai minimal deposit di bawah 10 juta.

  M Singgih   |   27 Dec 2022

@ Aidan:

Setahu saya broker di Indonesia tidak ada yan berjenis ECN karena pihak regulator (Bappebti) tidak mengatur ijin untuk broker berjenis ECN.

Untuk broker luar negeri, demi keamanan trading dan dana Anda, kami sarankan memilih broker ECN yang telah teregulasi oleh badan regulator yang kredibel secara internasional yaitu: CFTC, NFA, FCA, FSA, FINMA, MiFID, ASIC dan FMA.

- Cocok tdk ya kalau untuk trader modal cekak under 10jt?
Besarnya modal tidak berpengaruh pada jenis broker. Setiap broker mempunyai ketentuan minimal deposit, baik yang berjenis ECN maupun yang non-ECN.

  Irwanto Kusumo   |   29 Dec 2022

Lalu di Indonesia itu brokernya termasuk jenis broker apa ya pak?

  M Singgih   |   31 Dec 2022

@ Irwanto Kusumo:

Pertanyaan ini sulit dijawab. Untuk mengetahui jenis broker apa, kita mesti ikut kerja di broker tersebut sehingga tahu persis status order-ordernya, apakah dilempar atau ditahan.

Kalau hanya dari spesifikasi yang diberikan atau dari pengakuan orang-orang yang kerja di broker tsb, mungkin belum tentu benar. Misal ada broker yang mengaku berjenis STP (Straight Through Processing) tetapi ternyata order-ordernya banyak yang ditahan (tidak dilempar ke afiliasinya), kan bisa jadi itu broker bandar atau market maker.

Menurut saya jenis broker lokal beragam, tidak semuanya sama. Mungkin ada yang STP, mungkin juga ada yang market maker.

  Antarosa H   |   8 Sep 2022

kalau untuk masalah slippage, requote, dll lebih jarang ditemui di STP atau ECN pak?

  Kiki R   |   10 Sep 2022

Lebih jarang ditemui di ECN dibandingkan STP.

  Aisha   |   29 Sep 2022

Broker ECN sepertinya tidak mungkin ada requote. Hanya saja, ECN bisa terjadi slippage.

Slippage ini wajar, karena harga yang kita inginkan belum tentu ketemu penawaran yang cocok di market. Agar order kita bisa tereksekusi secepatnya, sistem platform trading akan otomatis mencari penawaran terdekat dengan harga yang kita ajukan. Ketika transaksi dieksekusi pada harga berbeda dengan harga yang kita ajukan di awal, itulah terjadi slippage.

Tapi meski wajar terjadi, slippage/requote itu tentunya nyebelin ya. Kita juga bisa menghindarinya kok. Pertama, jangan trading dekat waktu rilis news, karena slippage/requote paling sering terjadi dalam masa-masa ini. Kedua, aktifkan fitur Maximum Deviation di Metatrader. Uraian lengkapnya bisa dibaca pada artikel berikut ini: Cara Menghindari Requote Broker Forex.

  M Singgih   |   21 Dec 2022

@ Antarosa H:

Slippage dan requote bisa saja terjadi di broker jenis apapun, yaitu ketika volatilitas peergerakan harga sedang sangat tinggi akibat hasil rilis data ekonomi berdampak tinggi, atau akibat pernyataan pejabat yang tidak terduga, atau akibat peristiwa penting yang tidak terduga.

  Giovanny   |   30 Oct 2022

Dari diskusi di sini, saya merasa ecn itu lebih transparan. Tapi kenapa regulator indonesia hanya memperbolehkan trading dengan sistem market maker?

  Andi   |   31 Oct 2022

Yah, soal itu sih ya, silakan tanya langsung ke Bappebti, hehehe

  Ananta   |   21 Dec 2022

Regulator broker forex di Indonesia, yaitu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), memperbolehkan trading dengan sistem market maker karena beberapa hal:

1. Sistem ini dianggap lebih aman bagi para trader. Sistem market maker berarti bahwa broker forex tersebut memiliki pasar sendiri dan dapat menjamin likuiditas yang cukup pada setiap saat, sehingga para trader tidak perlu khawatir akan terjadi slippage atau loncatan harga yang tiba-tiba

2. Sistem market maker juga memungkinkan broker forex untuk mengontrol spread yang ditawarkan kepada para trader, sehingga trader dapat memprediksi biaya trading dengan lebih pasti.

Namun, perlu diingat bahwa sistem market maker tidak selalu sesuai untuk semua trader. Bagi trader yang lebih suka menggunakan strategi scalping atau memanfaatkan fluktuasi harga yang kecil, sistem market maker mungkin tidak cocok karena spread yang lebih tinggi dapat mengurangi keuntungan yang diperoleh.

  Anonim   |   27 Dec 2022

Pertanyaan ini sebenarnya sama dengan:

  • kenapa hukuman koruptor di Indonesia dalam KUHP BARU malah diturunkan?
  • kenapa indonesia ini negara maritim, tapi transportasi maritimnya jelek banget?
  • kenapa indonesia ini katanya swasembada beras, tapi impor beras melulu?

mari kita tanyakan kepada rumput yang bergoyang :)

  Darren Willianto   |   14 Jan 2023

Waduh, baru saja mau tanya broker Indo mana yang ECN, ternyata bahasan di sini sudah lumayan panas ya bung. Kalau begini, berarti cari broker ECN harus ke broker luar negeri ya?

Aman gak sih kalau kita trading di broker luar negeri begitu?

Apakah worth antara risiko trading di broker luar dengan keuntungan yang didapatkan saat menggunakan broker ECN?

Para sepuh yang udah coba banyak broker monggo komen.

  Mathias   |   20 Dec 2022

Bagaimana cara menentukan apakah sebuah broker benar-benar merupakan broker ECN? Saya takut kalau cuma kena jebak broker yang mengklaim sebagai ECN. Lalu apakah broker ECN selalu menawarkan spread yang lebih ketat dibandingkan dengan broker lainnya?

  M Singgih   |   20 Dec 2022

@ Mathias:

- Bagaimana cara menentukan apakah sebuah broker benar-benar merupakan broker ECN?

Maaf, saya tidak tahu detail bagaimana ciri-ciri broker jenis ECN. Saya hanya melihat dari regulatornya saja. Selama broker tersebut teregulasi oleh badan regulator yang kredibel secara internasional, yaitu: CFTC, NFA, FCA, FSA, FINMA, MiFID, ASIC dan FMA, maka dianggap bisa dipercaya.

- Lalu apakah broker ECN selalu menawarkan spread yang lebih ketat dibandingkan dengan broker lainnya?

Setahu saya spread memang lebih rendah dibandingkan broker non-ECN. Bahkan kadang bisa nol. Dalam hal ini broker langsung mengikuti spread yang diberikan oleh penyedia likuiditas. Meski demikian di broker ECN akan dikenakan komisi per transaksi.

  Nur Salim   |   29 Dec 2022

@Mathias:

Umumnya untuk broker ECN memiliki nilai Spread yang lebih tipis jika dibandingkan dengan broker Non-ECN. Selain itu biasanya akan diterapkan komisi pada transaksi yang dilakukan. Akan sangat sulit untuk mengetahui mana yang benar-benar ECN dan tidak. Yang bisa diketahui dengan pasti adalah saat broker menetapkan dirinya sebagai broker ECN namun memiliki Spread yang tinggi dan transaksi ditarik komisi secara bersamaan, maka besar kemungkinan broker tersebut bukan sebuah ECN.

  Hendry   |   14 Jan 2023

Mohon maaf, saya sudah membaca pembahasan agan-agan mengenai broker Indonesia yang sebetulnya tidak STP atau ECN. Bagaimana dengan broker luar lainnya, seperti yang teregulasi misalnya apakah ada jaminan dia STP atau bukan?

Dan Apakah aman untuk trading dengan broker luar negeri, sedang kan bila saya mengakses broker luar negeri maka sering diblokir sama pemerintah.

  Aisha   |   23 Jan 2023

--->Apakah broker luar yang teregulasi itu memiliki jaminan STP atau bukan?

Hal ini tergantung pada badan regulator yang mengawasi broker itu sendiri. Broker teregulasi AS, Inggris, dan Australia dilarang memberikan klaim yang menyesatkan klien. Jadi kalau mereka mengklaim STP, maka benar STP. Kalau ECN, maka benar ECN. Kalau market maker pun harus mengaku market maker.

Broker bisa mengakali dengan suatu cara yang mirip "keluar kantong kanan, masuk kantong kiri". Dulu pernah ada broker AS yang mengaku STP, tapi order kliennya dioper ke perusahaan penyedia likuiditas yang berafiliasi dengan dia juga (kedua perusahaan itu berada di bawah satu grup). Mereka kena sanksi akibat skandal itu. Setelah terjadi beberapa skandal lagi, mereka kemudian tidak berstatus broker teregulasi AS lagi.

Bagaimana dengan broker IFSC, broker Belize, dan lain-lain? Nah, badan regulator tidak bisa memberikan jaminan, karena pada dasarnya perusahaan broker hanya "registered" (terdaftar) dan tidak benar-benar berada di bawah pengawasan ketat seperti regulasi AS, Inggris, atau Australia.

--->Apakah aman untuk trading dengan broker luar negeri, padahal sering diblokir sama pemerintah?

Nah, di sini kembali lagi pada diri masing-masing. Risiko apa yang siap ditanggung?

Setiap aktivitas kita selalu mengandung risiko. Menyeberang jalan, berisiko tertabrak. Jalan kaki di trotoar, juga bisa tertabrak. Bahkan duduk-duduk di beranda rumah sendiri pun bisa tertabrak bis yang remnya blong.

Semuanya mengandung risiko, tapi tingkat risikonya berbeda-beda. Risiko menyeberang jalan tentunya lebih besar daripada risiko duduk-duduk di beranda rumah sendiri. Tapi toh, tetap ada orang yang mau menyeberang jalan!?

Demikian pula dengan memilih broker. Kalau memilih broker luar negeri, berarti harus siap pula bergerilya gonta-ganti VPN, kena blokiran, atau bahkan mungkin kena scam broker yang tidak teregulasi.

Banyak sekali trader yang sudah berurusan dengan broker luar negeri, dan sukses. Tapi ada pula trader yang boncos. Sukses dan boncos dalam trading itu wajar. Jadi, masalahnya di sini: kita siap menghadapi risiko yang seperti apa?

  M Singgih   |   30 Jan 2023

@ Hendry:

- Bagaimana dengan broker luar lainnya, seperti yang teregulasi misalnya apakah ada jaminan dia STP atau bukan?

Kita tidak akan tahu pasti apakah suatu broker itu murni market maker atau STP kecuali kita ikut kerja di broker tsb sehingga mengetahui dengan pasti apakah order-ordernya ditahan atau dilempar.


- Dan Apakah aman untuk trading dengan broker luar negeri, sedang kan bila saya mengakses broker luar negeri maka sering diblokir sama pemerintah.

Demi keamanan trading dan dana Anda, kami sarankan untuk memilih broker yang sudah diregulasi oleh badan regulator yang kredibel secara internasional, yaitu: : CFTC, NFA, FCA, FSA, FINMA, MiFID, ASIC dan FMA.

Badan regulator yang kredibel adalah yang telah teruji dan diakui dunia, dan memberikan sanksi dengan tegas kepada broker jika ternyata melanggar ketentuan yang telah disepakati. Badan regulator tersebut juga bertanggung jawab terhadap keamanan dana klien.

Memang hampir semua web broker luar negeri diblokir pemerintah. Untuk membuka web broker yang terblokir, trader biasanya menggunakan VPN.

  Yudi Riza   |   25 Jan 2023

Selamat sore pak, mohon pendapat dari pengalamannya yang sudah-sudah, broker jenis mana yang kira-kira tingkat kecurangan terhadap trader yang lebih minim ya? ECN atau STP?

  Pandu Wijaya   |   25 Jan 2023

Yudi Riza: Wah klu ane sendiri belum pernah ngerasain ya siapa yang lebih curang. Dan curangnya dalam hal apa ya gan?
soalnya kedua broker ini sama-sama meneruskan orderan agan ke Market.

Kalau STP ke bank, institut keuangan sekunder, ataupun ke broker ECN, sedangkan broker ECN itu meneruskan orderan agan ke bank sentral atau pelaku pasar Forex Utama. Untuk transparasi jelas broker ECN lebih transparan tapi ga berarti STP juga ga transparan.

Yang jelas kedua jenis broker ini menurut ane minim banget curang. coba baca artikel ini aja gan buat lebih jelasnya

  Yudi Riza   |   26 Jan 2023

Pandu Wijaya:

Tingkat kecurangan yg umum sih pak seperti SL dan TP yang suka geser-geser sendiri bahkan hilang, spread yang suka berubah drastis padahal tidak dalam kondisi news. sudah berapa tahun pak di forex? kecurangan-kecurangan ini nyata loh pak pada beberapa broker yang bahkan terkenal di Indo. Banyak pemula seperti saya yang karena belum terlalu mengerti sering kena. Ketika dikonfirmasi, hanya dijawab kesalahan teknis oleh CS-nya.

  Andreas   |   14 Feb 2023

Yudi Riza: mengenai SL dan TP yg "ga berfungsi" umumnya sih kena slippage. jdi saat terjadi slippage, lonjakan harganya bsa sangat tinggi menyebabkan SL dan TP ga berfungsi. Trkdng news yg mengguncang sprti saat Inggris ngalamin krisis itu bisa lho trjadi hal kyk gt. Cuma klu SL dan TP geser sndiri, apakah agan ada pasang traling stop?

Kemudian spread yg bisa melebar emang wjar aja gan klu pake variable spread. Saran aj, nyari yang fix spread aje biar saat ga ada news jga ga ngelebar.

Spread itu bisa lebar dipengaruhi volatilitas dan likuidtas. Klu agan tradingnya selain EUR/USD,biasa spreadnya emang agak gampang nge lebar. Buat nguji spreadnya jujur ato ga di EUR/USD ajee. itu saran anee

Tetpi klu emang mnrut agan misalnya mencurigakan dan ga ada solusi, mending laporin ke Bappebti aja gan. Di website Bappebti pada kolom "hubungi kami" agar broker yg agan pake bisa diinvestigasi lbh lnjut n klu dah ga ykin ama broker tsb ya cabut ajaa.

jujur ya, klu emang broker Indo bnyk yg "curang" sehrsnya ada laporan dari trader dan hrsnya udah dicbut izinnya..

  Handoyo   |   28 Feb 2023

@Yudi Riza:

Sebaiknya diingat bahwa tidak semua broker sama, dan ada baiknya melakukan riset yang cermat sebelum memilih broker mana yang ingin digunakan. Baik ECN atau STP adalah jenis broker yang memproses order secara elektronik tanpa campur tangan manusia. Kedua jenis broker ini pada dasarnya menyediakan akses langsung ke pasar antarbank (interbank market) untuk perdagangan mata uang.

Namun, dalam hal tingkat kecurangan terhadap trader, tidak dapat disimpulkan bahwa salah satu jenis broker lebih curang daripada yang lain. Kecurangan dapat terjadi pada broker jenis apapun, dan tergantung pada praktek bisnis yang dilakukan oleh masing-masing broker. Oleh karena itu, penting untuk memilih broker yang terpercaya dan teregulasi dengan baik oleh otoritas keuangan yang terkemuka, seperti CFTC (Commodity Futures Trading Commission) di Amerika Serikat atau FCA (Financial Conduct Authority) di Inggris.

  Dhoffar   |   9 Feb 2023

Apkah bisa mengenali broker Ecn dari aplikasi tradingnya? Saya biasa pakai metatrader,, apkh ada aplikasi trading lain yang bisa memberikan info soal depth of market seprti yang dijelaskan oleh para master di komen2 ini?

  M Singgih   |   13 Feb 2023

@ Dhoffar:

Setahu saya kalau di platform Metatrader, dari tampilannya sama saja, hanya spread-nya kadang bisa nol, dan bisa melihat Depth Of Market (DOM) atau posisi order-order dari partisipan pasar lainnya.
Selain platform Metatrader, platform TradingView juga menyediakan Depth Of Market sebagai trading tool.

  Kiki R   |   14 Feb 2023

Jawaban untuk Dhoffar:

1. Tidak. Metatrader broker ECN dan yang tidak ECN sama saja.

2. Metatrader pun mempunyai DoD (depth of market). Selain metatrader, aplikasi lain yang menyediakan fitur depth of market adalah cTrader, JForex, atau NinjaTrader.

Kategori Forum
  • Terpopuler
  • Banyak Dibaca
  • Reply Terakhir
  • Terbaru
  • Metatrader
  • Indikator
  • Investasi
  • Reversal
  • Support Resistance
  • Belajar Forex
  • Broker Mancanegara