Hedging adalah strategi trading untuk melindungi dana trader dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan. Lewat Hedging, trader bisa menghindari potensi loss dalam jumlah besar.
Hedging adalah strategi trading untuk "membatasi" atau "melindungi" dana trader dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan. Hedging memberi kesempatan bagi trader untuk melindungi modal dari kemungkinan rugi (loss) meski ia tengah melakukan transaksi. Caranya adalah dengan memperkecil risiko merugi ketika pergerakan nilai tukar mata uang tidak memungkinkan trader meraih profit.
Biasanya, posisi trader yang merugi akan tertutup otomatis ketika harga sampai pada level Stop Loss atau terjadi Margin Call, atau apabila trader melakukan Cut Loss sendiri. Dalam ketiga skenario itu, trader pasti akan menanggung rugi yang tak sedikit.
Namun, bila pelaku pasar menggunakan strategi Hedging, trader berpeluang untuk meminimalisir besaran kerugian, atau malah bisa dibuat impas (break even). Tak hanya itu, Hedging juga bisa membantu pelaku pasar dalam merencanakan posisi trading berikutnya.
Contoh Hedging
Hedging (lindung nilai) bisa digunakan dengan berbagai cara di pasar keuangan manapun. Baik itu pasar saham, pasar komoditas berjangka, maupun pasar forex.
Satu contoh klasik adalah strategi Hedging saham di mana seorang pelaku pasar bertransaksi dua saham perusahaan. Contohnya saham perusahaan A dan saham perusahaan B yang keduanya berasal dari sektor industri yang sama. Trader itu membuka posisi long (buy) atas saham A, sembari juga melakukan short (sell) atas saham B dengan jumlah setengah pembelian saham A.
Baca juga: Mitos Dan Fakta Strategi Hedging
Jika harga saham-saham di sektor industri itu ternyata jatuh, maka besarnya kerugian bisa diminimalkan. Sedangkan bila harga saham di sektor industri itu meningkat, maka sang pelaku pasar tetap mendapatkan profit. Untuk sesi trading berikutnya, ia bisa menggunakan siasat serupa lagi atas saham-saham perusahaan berbeda.
Intinya adalah Hedging dilakukan dengan melakukan buy dan sell atas satu aset yang sama secara bersamaan, atau atas beberapa aset yang berbeda tetapi pergerakan harganya saling berhubungan. Seperti dalam contoh saham tadi, meski berasal dari dua perusahaan berbeda, tetapi basis sektor industri yang sama. Saham-saham dari sektor yang sama biasanya mengalami kenaikan dan penurunan secara serempak dan kompak (sama-sama naik, atau sama-sama turun).
Jika Anda awam dengan dunia trading, perlu dipahami dulu bahwa posisi long (buy) adalah sebutan untuk transaksi yang dilakukan bila trader mengekspektasikan harga akan naik, agar ia bisa mendapat keuntungan dari kenaikan harga. Sedangkan posisi short (sell) dilakukan jika trader memperkirakan harga akan turun, sehingga dia mengharapkan keuntungan dari penurunan harga. Istilah long dan short dalam trading dan hedging tak ada hubungannya dengan jangka waktu.
Tipe-Tipe Hedging
Seiring dengan perkembangan jaman, muncul lebih banyak cara untuk hedging. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Perusahaan ekspor-impor berupaya melindungi diri dari perubahan nilai tukar dengan membeli kontrak Futures atau Forward atas suatu mata uang versus mata uang lain, misal Rupiah ke Dolar AS.
- Perusahaan manufaktur berupaya melindungi diri dari perubahan harga komoditas dengan membeli kontrak Forward atau Futures, misal kontrak Futures Emas, Besi, atau lainnya.
- Spekulan (trader) membeli dan menjual saham dan indeks saham (CFD) pada saat yang bersamaan.
- Trader forex yang terlanjur buy suatu pasangan mata uang, misalnya USD/JPY, ternyata menghadapi kenyataan harganya menurun. Untuk Hedging, ia kemudian membuka posisi sell meski trading buy yang pertama tadi belum ditutup.
- Trader forex membuka dan menjual beberapa pasangan mata uang yang berhubungan di saat bersamaan, misalnya GBP/USD, EUR/GBP, dan EUR/USD.
Tujuan utama Hedging sebenarnya untuk membatasi risiko trading di pasar keuangan. Namun demikian, banyak trader forex menggunakannya sebagai strategi trading harian. Ini karena forex memperdagangkan mata uang yang berpasang-pasangan, sehingga menurun atau menguatnya nilai tukar suatu mata uang selalu berhubungan dengan menurun atau menguatnya nilai tukar mata uang lainnya.
Secara keseluruhan, berikut adalah infografi yang merangkum definisi, tujuan, dan contoh hedging untuk mempermudah pemahaman Anda:
Strategi trading sebaiknya dievaluasi secara berkala. Anda bisa melakukannya pada akhir tahun untuk menentukan strategi trading untuk tahun berikutnya yang lebih sempurna. Jangan lupa, hindari juga kesalahan-kesalahan trader pemula yang bisa menyebabkan kerugian pada trading Anda.
FAQ Hedging
1. Apa yang dimaksud dengan hedging?
Hedging atau lindung nilai adalah strategi yang dilakukan trader untuk membatasi atau melindungi dana dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan. Dengan demikian mereka bisa mengurangi risiko kerugian yang mengintai.
2. Bagaimana cara melakukan hedging?
Hedging bisa dilakukan dengan cara membuka posisi berlawanan (buy dan sell) pada satu yang sata secara bersamaan. Atau bisa juga membuka posisi di beberapa aset berbeda yang pergerakan harganya saling berhubungan.
3. Apa manfaat melakukan hedging?
Dengan melakukan hedging, trader dapat meminimalisir besarnya kerugian. Tak jarang hedging juga dilakukan untuk membantu pelaku pasar menentukan langkah trading berikutnya.
4. Apa risiko yang terjadi jika trader tidak melakukan hedging?
Ketika mengalami kerugian, posisi trader akan tertutup sendiri secara otomatis saat harga mencapai level Stop Loss atau Margin Call. Namun, kerugian yang didapat bisa jadi sangat besar mengingat tidak ada hedging yang berperan sebagai 'asuransi' untuk melindungi dari kerugian.
5. Siapa saja yang melakukan hedging?
Selain trader forex yang berusaha melakukan upaya lindung nilai, hedging juga dilakukan oleh beberapa pihak lain. Misalnya seperti perusahaan ekspor-impor yang berusaha melindungi diri dari perubahan nilai tukar. Umumnya mereka akan membeli kontrak Futures atau Forward suatu mata uang. Perusahaan manufaktur juga melakukan hedging untuk melindungi diri dari perubahan harga komoditas.