Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 2 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 2 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 8 jam lalu, #Saham Indonesia

Apa Itu Teori Gelombang Elliott?

Evan 14 Jun 2022
Dibaca Normal 5 Menit
forex > belajar >   #teori-gelombang-elliott
Dengan bantuan Teori Gelombang Elliott, Anda akan mampu memetakan proyeksi pergerakan harga pada semua pair di time frame apapun. Apa itu Teori Gelombang Elliott?

DI

Apakah Anda pernah mendenger tentang Teori Gelombang Elliott? Teori Gelombang Elliott adalah salah satu analisa teknikal yang sering digunakan para trader dan analis untuk memprediksi arah gerak tren dengan mengamati siklus pasar dalam bentuk gelombang. Dengan bantuan Teori Gelombang Elliott, Anda akan mampu memetakan proyeksi pergerakan harga pada semua pair di time frame berapapun.

Elliot Waves Theory

Meskipun Teori Gelombang Elliott mampu mengidentifikasi gelombang dengan benar yang oleh sebagian trader, hal tersebut dianggap sulit dan membingungkan. Kesulitan ini disebabkan karena materi mengenai cara menggunakan Teori Gelombang Elliott masih terbatas, sehingga cukup sulit untuk dipelajari secara otodidak oleh trader pemula. Untuk itu, artikel ini akan memberikan panduan sederhana, supaya Anda bisa melakukan langkah dasar apa saja untuk mempraktekkan strategi trading dengan Teori Gelombang Elliott.

 

Asal Mula Teori Gelombang Elliott

Pada tahun 1930, Ralph Nelson Elliott, seorang ekonom Amerika yang jenius, berasumsi bahwa ada alasan tertentu untuk setiap tren pasar. Elliott mulai menganalisis grafik data pasar yang mencakup 75 tahun untuk mempelajari sifat pergerakan tren harga. Hingga pada bulan Mei 1934, hasil pengamatan Elliott mulai membentuk serangkaian prinsip umum perilaku pasar saham berdasarkan kecenderungan psikologis pasar. Pengamatan ini diterbitkan dalam buku berjudul "The Wave Principle" yang menjelaskan metode ini secara terperinci.

Dalam bukunya, Elliott menuliskan bahwa harga digerakkan oleh para pelaku pasar dalam sebuah siklus berbentuk gelombang dan selalu berulang. Keadaan psikologis kolektif para pelaku pasar membentuk gerakan harga bergelombang ke arah atas dan bawah.

Maka, jika Anda telah terbiasa melakukan analisa gelombang tersebut, memprediksi arah pergerakan harga pasar selanjutnya akan menjadi lebih mudah, lantaran sifat atau karakteristik para pelaku pasar adalah sama, yaitu takut dan tamak (fear and greed).

Intinya, dapat diambil kesimpulan sederhana bahwa Teori Gelombang Elliott adalah salah satu analisa teknikal untuk memprediksi arah gerak tren dengan mengamati siklus pasar dalam bentuk gelombang.

 

Dasar Pola Teori Gelombang Elliott

Biasanya, pola dasar Teori Gelombang Elliott dapat diidentifikasi dengan pola delapan gelombang, yang berisi lima Gelombang Motif (bergerak ke arah tren utama), dan tiga Gelombang Korektif (bergerak ke arah berlawanan).

 

Motive Waves

Motive Waves atau Gelombang Motif selalu bergerak ke arah yang sama dengan tren yang lebih besar. Elliott menyebutnya Pola Lima Gelombang, dan dia menciptakan tiga aturan untuk menggambarkan pembentukannya:

Motive Elliott Waves

  • Gelombang 2 tidak dapat melampaui panjang gelombang 1.
  • Gelombang 4 tidak dapat melampaui panjang gelombang 3.
  • Di antara gelombang 1, 3, dan 5, gelombang 3 tidak bisa jadi yang terpendek, namun kerap menjadi terpanjang. Selain itu, gelombang 3 juga selalu bergerak melewati harga terakhir gelombang 1.

 

Corrective Waves

Tidak seperti Gelombang Motif, Corrective Waves atau Gelombang Korektif biasanya terbuat dari struktur tiga gelombang. Mereka sering dibentuk oleh Gelombang Korektif yang lebih kecil yang terjadi di antara dua Gelombang Motif yang lebih besar. Ketiga gelombang tersebut sering diberi nama A, B, dan C.

Corrective Elliott Waves

Jika dibandingkan dengan Motive Waves, Corrective Waves cenderung lebih kecil karena bergerak melawan tren yang lebih besar. Dalam beberapa kasus, perlawanan counter trend semacam itu juga dapat membuat Gelombang Korektif lebih sulit untuk diidentifikasi karena dapat bervariasi secara signifikan dalam panjang dan kompleksitas.

Lalu bagaimana cara menggunakan kedua gelombang di atas? Berikut contoh penampakan gelombang motif dan korektif pada siklus Teori Gelombang Elliott yang lengkap di pasar bullish maupun bearish.

Bullish Elliott Waves Pattern
Bearish Elliott Waves Pattern

Perhatikan gambar di atas, dalam contoh Bullish Cycle, terdapat lima Gelombang Motif: tiga di gerakan ke atas (1, 3, dan 5), ditambah dua di gerakan ke bawah (A dan C). Sederhananya, setiap gerakan yang sesuai dengan tren utama dapat dianggap sebagai Gelombang Motif. Ini berarti bahwa 2, 4, dan B merupakan tiga Gelombang Korektif. Begitupun sebaliknya dengan Teori Gelombang Elliott Bearish Cycle.

Namun menurut Elliott, pasar uang menciptakan pola pergerakan harga yang bersifat fraktal, atau berbentuk geometris dan dapat dipecah-pecah menjadi lebih kecil dengan bentuk sama seperti sebelumnya. Jadi, jika Anda mengubahnya ke time frame yang lebih rendah, satu Gelombang Motif (gelombang 3) dan satu Gelombang Korektif (gelombang 4) dapat dibagi lagi menjadi 8 gelombang yang lebih kecil serta membentuk siklus Teori Gelombang Elliott lengkap.

Sebaliknya juga, jika Anda melihat ke time frame yang lebih besar, pergerakan dari 1 hingga 5 juga dapat dianggap sebagai Gelombang Motif tunggal (i), sedangkan pergerakan A-B-C dapat mewakili Gelombang Korektif tunggal (ii).

Fractal Elliott Waves

 

Kesimpulan

Berdasarkan tulisan di atas, Teori Gelombang Elliott sebenarnya bisa dianggap sebagai pengembangan 3 prinsip Teori Dow, yaitu pergerakan harga yang terjadi di pasar telah mewakili semua faktor lain (market action discounts everything), terdapat suatu pola kecenderungan dalam pergerakan harga (price moves in trend), dan sejarah akan terulang (history repeats itself).

Namun perdebatan mengenai Teori Gelombang Elliott seakan tak pernah berhenti di kalangan trader dan investor. Ada yang mengatakan bahwa tingkat keberhasilan Teori Gelombang Elliott sangat bergantung pada kemampuan trader dalam melihat secara tepat pergerakan pasar menjadi Gelombang Motif dan Korektif.

Selain itu, Anda juga bisa menggambar garis gelombang dengan beberapa cara, tanpa harus melanggar aturan Teori Gelombang Elliott. Ini artinya bahwa tingkat subjektivitas yang terlibat saat menggambar Teori Gelombang Elliott termasuk tinggi. Hal tersebut membuat para kritikus berpendapat bahwa Teori Gelombang Elliott bukanlah teori yang sahih karena bersifat sangat subjektif.

Di sisi lain, ada ribuan investor dan trader sukses yang berhasil menerapkan prinsip-prinsip Elliott dalam meraih keuntungan. Ada banyak trader yang mencoba menggabungkan Teori Gelombang Elliott dengan indikator teknikal, seperti Fibonacci untuk meningkatkan profit dan mengurangi risiko.

 

Selain Elliot Wave Theory, Anda juga bisa belajar dan memahami psikologi pasar dengan menggunakan beberapa indikator teknikal seperti MACD, ADX, RSI, dan masih banyak lain. Baca ulasan lengkapnya di artikel berjudul, "7 Indikator Analisa Teknikal Untuk Mengetahui Psikologi Pasar".

Kategori Terkait
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 1 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 1 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 2 jam lalu, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 2 jam lalu, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 8 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 8 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 8 jam lalu, #Saham Indonesia

EUR/USD berubah arah setelah komentar hawkish dari Lagarde, 1 hari, #Forex Fundamental

NZD/USD naik menuju level 0.5950 di tengah dolar AS yang lemah, sentimen risk-on, 1 hari, #Forex Teknikal

 XAU/USD pulih karena kewaspadaan pasar, menargetkan level $2,400, 1 hari, #Emas Teknikal

USD/CAD melemah mendekati level 1.3750 karena sentimen risiko yang membaik di tengah dan melemahnya minyak mentah, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penurunan penjualan mobil selama periode Januari–Maret 2024, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka rebound pada perdagangan hari ini, naik 0.35% ke level 7,156, 1 hari, #Saham Indonesia

Pada Rabu (17/April), BEI melakukan pengumuman Unusual Market Activity (UMA) terhadap saham PT Barito Renewables Tbk (BREN), 1 hari, #Saham Indonesia

Kapitalisasi pasar alias market cap PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) makin menggembung, sudah menembus Rp1,063 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia



Komentar[2]    
  Samuel Fritz   |   15 Jun 2022

Di MetaTrader gak ada indikatornya yang secara otomatis ya bray?

  Evan   |   16 Jun 2022

Kalau MT4 ataupun MT5, gak ada. Harus manual. Tapi seingat saya, kalau di TradingView sudah ada yang bikin secara otomatis.