Komentar-komentar Powell dan Bailey akan dirilis hari ini, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD mencoba menembus penghalang psikologis di level 1.2500, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap di atas 0.9100 mendekati level tertinggi sejak Oktober, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar AS menguat menjelang pidato the Fed dan data perumahan, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Indeks Dolar AS mencetak candle bullish besar dan ditutup dekat level tertinggi 5 bulan, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Data CPI AS yang lebih tinggi dari eskpektasi telah mengurangi peluang penurunan suku bunga The Fed, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Harga emas sempat menguat tajam, namun ditutup dengan candle mingguan yang bearish, 4 jam lalu, #Emas Teknikal   |   Grafik harian menunjukkan price action harga emas masih bearish, tetapi ada potensi kenaikan karena ketegangan di Timur Tengah, 4 jam lalu, #Emas Teknikal   |   Sinyal buy dapat diantisipasi setelah harga emas terkonfirmasi bullish di atas level 2373, 4 jam lalu, #Emas Teknikal   |   GBP/USD masih tertekan setelah membentuk Gravestone Doji yang tertolak di resistance 1.2710, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD membentuk support di 1.3556 dari pengujian candle doji, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/JPY menguat tajam setelah breakout dari resistance kunci 152, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Harga Bitcoin sempat rebound di atas 66,000 pada akhir pekan lalu, namun kini sudah kembali terkoreksi di kisaran 62,000, 4 jam lalu, #Kripto Teknikal   |   Regulator Hong Kong (SFC) akhirnya menyetujui peredaran aset ETF untuk Bitcoin dan Ethereum, 4 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   Analis Bloomberg Eric Balchunas memperingatkan investor agar tak terlalu berekspektasi terhadap ETF Bitcoin dan Ether dari pasar Hong Kong, 4 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   Penurunan harga Bitcoin akhir-akhir ini dipengaruhi oleh arus keluar sebanyak $110 juta. Hal ini sehubungan dengan aksi risk-off yang dipicu oleh konflik geopolitik dan memudarnya momentum reli BTC, 4 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   Market cap Bitcoin mencapai 55% dari nilai total pasar kripto sebesar $2.4 triliun. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2021 silam, 4 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berhasil mencetak pertumbuhan kinerja sepanjang 2023. SBMA membukukan pendapatan sebesar Rp113.36 miliar. Raihan ini meningkat 9.38% secara tahunan, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) resmi melantai pada hari ini. Hingga pukul 09.01 WIB, saham ATLA melonjak 35% ke posisi harga Rp135 per saham, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 pagi ini adalah: PT Bank Jago Tbk (ARTO) -8.7%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -7.29%, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -6.67%, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG melemah pada awal perdagangan hari ini usai libur panjang Lebaran 2024 sebesar 2.88% ke 7,076, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

Apa Saja Jenis Blockchain Yang Perlu Diketahui?

Nandini 27 Feb 2022
Dibaca Normal 9 Menit
kripto > belajar >   #blockchain
Teknologi Blockchain yang mendasari mata uang kripto ternyata terdiri dari beberapa jenis. Apa saja perbedaannya dan mengapa hal ini penting dipelajari?

DI

Ketenaran mata uang kripto telah banyak mencuri perhatian masyarakat. Banyak contoh orang yang mendadak kaya hanya karena trading kripto. Sayangnya, beberapa orang mereka mencoba mengikuti tren ini tanpa mengenal dasar-dasar ilmunya.

Dunia kripto identik dengan Blockchain. Sebagian dari Anda yang sudah wara-wiri di dunia kripto pasti sudah tidak asing dengan istilah yang satu ini. Namun biasanya, para pemula belum terlalu paham dengan konsep Blockchain yang sebenarnya sangat penting dalam ekosistem kripto ini.

Apa Saja Jenis Blockchain Yang Perlu Diketahui?

 

Apa itu Blockchain?

Secara etimologi, Blockchain berasa dari dua kata, yaitu 'block' yang artinya blok atau kelompok dan 'chain' yang artinya rantai. Hubungan dari kedua kata tersebut adalah lahirnya berbagai block yang berkumpul membuat satu kesatuan berupa rantai block.

Dengan demikian, Blockchain adalah sebuah rantai block yang dirangkai bersama dan didistribusikan di antara pengguna. Lalu apa kegunaan dari Blockchain itu sendiri?

Block di sini bukanlah sebuah blok biasa, melainkan ibarat buku besar yang mencatat seluruh transaksi atau disebut juga dengan ledger. Ibarat kita memiliki sebuah rekening di bank, seluruh transaksi yang kita lakukan tercatat dalam buku rekening apabila dicetak seluruhnya.

Terdapat tiga elemen yang membangun block di kripto, yakni data, hash, dan hash dari block sebelumnya.

  1. Data terdiri dari seluruh informasi data yang menyangkut mata uang tertentu. Misalnya, data Bitcoin berisi seluruh transaksi, jumlah koin pengirim dan penerima, serta semua yang berhubungan dengan transaksi Bitcoin.
  2. Sementara itu, hash adalah data yang berupa informasi kode unik dan rahasia, seperti sidik jari atau tanda tangan. Hash digunakan untuk mengidentifikasi block dan seluruh isinya.
  3. Kemudian, hash dari block sebelumnya akan mengamankan rantai Blockchain yang membawa jejak informasi sebelumnya.

Blockchain dianggap sebagai teknologi baru yang dikembangkan untuk penyimpanan data digital. Seluruh informasi yang tercatat tidak akan bisa diubah dan bersifat terdesentralisasi. Sifat ini membuatnya tidak bergantung pada otoritas eksternal untuk validasi transaksi dan keaslian data.

Blockchain sangat bermanfaat dan membantu sekali dalam bidang keuangan. Transaksinya pun lebih aman dan transparan, sehingga akan menghindarkan kita dari segala bentuk kecurangan. Selain itu, ada beberapa bentuk Blockchain yang bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Nah, apa saja sih tipe-tipe Blockchain yang telah berkembang?

 

4 Tipe Blockchain Paling Populer Saat ini

Pada awal kemunculannya, Blockchain hanya ada satu jenis yaitu Blockchain publik dengan peruntukan transaksi cryptocurrency. Kehadirannya ini mendasari lahirnya sistem DLT (distributed ledger technology).

Sistem DLT adalah protokol yang memungkinkan basis data digital terdesentralisasi. DLT dianggap berhasil memberikan alternatif transaksi dibandingkan sistem perbankan yang tersentralisasi dan memiliki banyak kekurangan. Namun, Blockchain publik tidak begitu memecahkan masalah sehingga kemudian dibutuhkan-lah sistem Blockchain yang lain.

Oleh karena itu, sekarang muncul berbagai macam tipe Blockchain yang dirancang sesuai dengan permintaan pengguna.

 

Blockchain Tipe Publik

Public Blockchain adalah tipe yang paling umum dan dirancang sepenuhnya terdesentralisasi. Blockchain ini memungkinkan semua orang untuk turut serta di dalamnya mulai dari pengguna, pengembang, miner, dan lain sebagainya (open source based).

Baca juga: 10 Rekomendasi Software Mining Bitcoin Terbaik

Poin plus utama dari tipe ini adalah semua pengguna bebas mengontrol transaksi, tidak seperti konsep tersentralisasi yang dikontrol seorang pihak/lembaga. Ditambah lagi, semua transaksi bersifat transparan, jadi siapa pun bisa melihatnya meskipun dengan nama samaran atau anonim.

Bisa dikatakan, public Blockchain ideal untuk dikembangkan suatu organisasi yang transparan dan saling percaya. Verifikasi transaksi biasanya dilakukan dengan beberapa metode konsensus, seperti Proof-of-Work (PoW), Proof-of-Stake (PoS), dan konsensus lainnya.

Baca juga: Apakah Proof of Authority Lebih Baik Dari PoS dan PoW?

Contoh dari Blockchain publik adalah Blockchain mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan sejenisnya. Blockchain tipe ini sangat jarang memiliki kode sumber berlisensi (proprietary), sehingga pengguna umumnya menggunakan kode dari repository bebas akses seperti pada Github.

Tidak lengkap rasanya jika kita tidak membahas keunggulan dan kelemahan dari tipe Blockchain yang satu ini. Apa saja plus dan minusnya? Berikut kami sajikan informasinya.

 

Keunggulan Blockchain Tipe Publik

Sifatnya yang open source menjadikan banyak pihak turut dapat menggunakan dan ikut mengembangkannya, terutama para developer. Dalam tipe ini, pengguna tidak diminta verifikasi pihak ketiga, sehingga siapa pun bebas menggunakannya dengan mudah.

Selain itu, terdapat ketentuan-ketentuan yang ketat dan tidak bisa diubah guna melindungi para penggunanya. Bahkan, para developer pun tidak bisa mengubahnya. Tipe ini sangat cocok untuk cryptocurrency, penggalangan dana, dan voting.

 

Kelemahan Blockchain Tipe Publik

Sistem open source bisa memberikan kesan positif dan negatif. Negatifnya adalah ada pihak yang bisa mencari celah bug di Blockchain publik, lalu menyerang dan memodifikasi modelnya.

Namun, kelemahan ini masih bisa ditangani oleh pengguna lain yang pintar, sehingga bisa menangkal kemungkinan penyerangan itu terjadi. Kembali ke konsepnya, public Blockchain tidak bersifat tersentralisasi.

Simak juga: 7 Game Penghasil Cuan Terbaik yang Berbasis Blockchain

 

Blockchain Tipe Private

Berbeda dengan tipe publik yang semua pihak bisa join, tipe private membatasi pihak-pihak yang ingin ikut berpartisipasi. Dengan kata lain, private Blockchain hanya diperuntukkan untuk close network saja.

Karena pihak yang ikut sedikit, kode sumber dan proprietary-nya dirahasiakan dan termasuk dalam hak intelektual. Biasanya, Blockchain tipe ini hanya diperuntukkan bagi perusahaan tertentu.

blockchain tipe private

Misalnya, ada tiga orang berkawan: Tono, Tina, dan Toni. Mereka ingin melakukan transaksi tanpa melibatkan pihak ketiga seperti bank. Kemudian, mereka membuat grup percakapan dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, antara lain: folder kosong, kertas, dan pena untuk mencatat setiap transaksi.

Suatu hari, Tina mengirimkan sejumlah koin kripto kepada Toni. Dia pun mengumumkannya di grup percakapan mereka. Setiap anggota bisa dengan bebas memeriksa kiriman saldo kepada Toni tersebut.

Anggota lain akan otomatis mencatat transaksi itu dan diberikan segel khusus sebelum masuk ke dalam folder. Tujuan penyegelan itu tidak lain agar anggota lain tidak bisa mengubah transaksinya dan bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Seandainya suatu hari mereka akan memasukkan anggota baru, katakanlah namanya Toti, maka ia bisa langsung mendapatkan salinan transaksi yang ada di folder itu. Mereka yang tidak termasuk anggota, jelas tidak dapat mengaksesnya.

Konsep tertutup seperti ini sangat cocok untuk instansi negara atau perusahaan tertentu karena keamanan dan kerahasiaannya yang terjamin. Hal ini dikarenakan hanya pihak-pihak yang terlibatlah yang memiliki kontrol atas Blockchain, termasuk aksesibilitas dan autorisasinya.

Baca juga: 10 Perusahaan Top Ini Bersaing di Dunia Metaverse

 

Keunggulan Blockchain Tipe Private

Jenis Blockchain ini menawarkan sistem yang lebih scalable dibandingkan tipe publik. Alasannya karena terdapat node yang diizinkan untuk melakukan validasi. Jika suatu saat jaringannya makin berkembang, tetap tidak akan ada masalah dalam hal kecepatan. Kemampuannya bekerja dengan cepat dan efektif selama pengambilan keputusan dibatasi dalam satu kelompok saja.

 

Blockchain Tipe Konsorsium

Tipe Blockchain yang ketiga adalah Blockchain konsorsium. Jenis yang satu ini dianggap sebagai Blockchain unik karena seperti gabungan Blockchain tipe publik dan private. Bagaimana perkembangannya di era sekarang?

blockchain tipe konsorsium

Dari berbagai informasi yang dikumpulkan, Blockchain konsorsium merupakan tipe yang paling diminati sekarang ini. Bahkan, banyak perusahaan rintisan yang ingin mengembangkannya karena alasan bisa menjadi tren di masa depan.

Tipe ini merupakan Blockchain yang dikembangkan oleh suatu komunitas expert secara mandiri dalam bidang Blockchain. Sehingga, mereka pasti sudah menyiapkan produknya sebelum diluncurkan dan digunakan oleh publik. Bisa dibilang, Blockchain-nya termasuk unggulan.

Consortium Blockchain bisa dikatakan sebagai gabungan public dan private karena beberapa data organisasi yang menggunakannya bisa dipublikasikan, sementara beberapa lainnya akan dibiarkan private.

Ada yang beranggapan tipe ini saudara kembar tipe private karena masih mengamankan data agar terjamin privasinya. Akan tetapi, perbedaannya jelas terletak pada pengembangnya yang bisa mencakup lebih dari satu grup, tidak seperti tipe private yang terbatas hanya satu.

Sistem konsensusnya dikendalikan oleh node-node yang telah diatur sebelumnya. Terdapat juga validator node untuk memastikan Blockchain ini berjalan dengan semestinya dan dapat melakukan dua fungsi: memvalidasi transaksi dan memulai/menerima transaksi.

Baca juga: Cara Membeli dan Menukar Bitcoin ke Rupiah

Yang perlu digarisbawahi, meskipun Blockchain konsorsium dikembangkan oleh suatu grup, Blockchain ini tetap bersifat terdesentralisasi. Artinya, tidak ada satu pihak yang terpusat dan mengendalikan.

 

Keunggulan Blockchain Tipe Konsorsium

Konsorsium dianggap sebagai Blockchain yang ramah kantong karena ada pengurangan biaya transaksi dan pengulangan data. Sistem ini dikategorikan sebagai pengganti sistem lama dengan penyederhanaan penanganan dokumen dan mengubah sistem compliance yang sebelumnya manual.

 

Blockchain Tipe Hybrid

Blockchain jenis hybrid sedang naik daun khususnya dalam dunia pendidikan. Tipe Blockchain ini dikendalikan suatu komunitas atau pengembang yang juga diperuntukkan beberapa pengguna, tetapi dengan syarat tertentu.

Dengan demikian, hybrid dianggap sebagai tipe semi-private dan mirip seperti tipe ketiga atau tipe konsorsium. Perbedaan yang menonjol dari tipe hybrid dan konsorsium adalah konsep yang diusung; consortium bersifat terdesentralisasi, sementara hybrid tidak. Penggunaan hybrid seringnya untuk sektor pemerintahan guna mengelola data pencatatan, catatan tanah, catatan publik, dan lainnya.

Apa Saja Jenis Blockchain Yang Perlu Diketahui?

 

Keunggulan Blockchain Tipe Hybrid

Pemanfaatan sistem tersentralisasi memudahkan pusat untuk menyaring dan membuat perubahan pada Blockchain. Selain itu, meskipun sistem kerjanya close source, beberapa pihak masih bisa mengaksesnya.

Yang lebih menarik, hybrid Blockchain resisten dari serangan 51% yang biasanya terjadi pada Blockchain akibat ulah sekelompok penambang untuk mengendalikan lebih dari 50 persen tingkat mining hash jaringan.

 

Tahukah Anda? Serangan 51% merupakan salah satu bentuk ancaman yang patut diwaspadai dalam cryptocurrency. Selain itu, masih ada beragam cara hacker kripto melancarkan aksinya yang bisa Anda pelajari di sini.

Terkait Lainnya
 
Komentar-komentar Powell dan Bailey akan dirilis hari ini, 1 jam lalu, #Forex Fundamental

GBP/USD mencoba menembus penghalang psikologis di level 1.2500, 1 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CHF tetap di atas 0.9100 mendekati level tertinggi sejak Oktober, 2 jam lalu, #Forex Teknikal

Dolar AS menguat menjelang pidato the Fed dan data perumahan, 3 jam lalu, #Forex Fundamental

Indeks Dolar AS mencetak candle bullish besar dan ditutup dekat level tertinggi 5 bulan, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

Data CPI AS yang lebih tinggi dari eskpektasi telah mengurangi peluang penurunan suku bunga The Fed, 4 jam lalu, #Forex Fundamental

Harga emas sempat menguat tajam, namun ditutup dengan candle mingguan yang bearish, 4 jam lalu, #Emas Teknikal

Grafik harian menunjukkan price action harga emas masih bearish, tetapi ada potensi kenaikan karena ketegangan di Timur Tengah, 4 jam lalu, #Emas Teknikal

Sinyal buy dapat diantisipasi setelah harga emas terkonfirmasi bullish di atas level 2373, 4 jam lalu, #Emas Teknikal

GBP/USD masih tertekan setelah membentuk Gravestone Doji yang tertolak di resistance 1.2710, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CAD membentuk support di 1.3556 dari pengujian candle doji, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/JPY menguat tajam setelah breakout dari resistance kunci 152, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

Harga Bitcoin sempat rebound di atas 66,000 pada akhir pekan lalu, namun kini sudah kembali terkoreksi di kisaran 62,000, 4 jam lalu, #Kripto Teknikal

Regulator Hong Kong (SFC) akhirnya menyetujui peredaran aset ETF untuk Bitcoin dan Ethereum, 4 jam lalu, #Kripto Fundamental

Analis Bloomberg Eric Balchunas memperingatkan investor agar tak terlalu berekspektasi terhadap ETF Bitcoin dan Ether dari pasar Hong Kong, 4 jam lalu, #Kripto Fundamental

Penurunan harga Bitcoin akhir-akhir ini dipengaruhi oleh arus keluar sebanyak $110 juta. Hal ini sehubungan dengan aksi risk-off yang dipicu oleh konflik geopolitik dan memudarnya momentum reli BTC, 4 jam lalu, #Kripto Fundamental

Market cap Bitcoin mencapai 55% dari nilai total pasar kripto sebesar $2.4 triliun. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2021 silam, 4 jam lalu, #Kripto Fundamental

PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berhasil mencetak pertumbuhan kinerja sepanjang 2023. SBMA membukukan pendapatan sebesar Rp113.36 miliar. Raihan ini meningkat 9.38% secara tahunan, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) resmi melantai pada hari ini. Hingga pukul 09.01 WIB, saham ATLA melonjak 35% ke posisi harga Rp135 per saham, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 pagi ini adalah: PT Bank Jago Tbk (ARTO) -8.7%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -7.29%, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -6.67%, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG melemah pada awal perdagangan hari ini usai libur panjang Lebaran 2024 sebesar 2.88% ke 7,076, 7 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Setau ane, kalau suatu produk di blockchain sudah ditetapin pake currency tertentu ya harus pake currency itu. Dan biasanya, kalo udah berbeda blockchain gitu, ente kudu ubah dulu ke token atau koin yang sesuai dengan blockchainnya. Buat paling gampangnya, ente bisa beli USDT atau stablecoin lainnya, buat invest ke banyak semua koin yang ada di exchange tanpa harus cross swap macam cross currency.
 Abdul |  13 Dec 2022
Halaman: Kripto Murah Terbaik Untuk Investasi Pemula
Halo kak Yuni, Untuk BTC sendiri biasanya memang bisa cross swap dengan hampir semua kripto lainnya. Dan kalau di mata uang fiatkan, akan terlihat ada perbedaan. Contohnya seperti di bawah ini, antara ETH = BTC = IDR:
 Inbizia Support |  14 Dec 2022
Halaman: Apa Itu Cross Chain Pada Jaringan Blockchain Kripto
Nah, klo menurut gw sih, Bitcoin ini hanya sebagai role model pertama untuk penggunaan teknologi blockchain oleh bank sentral sebagai pembayaran yang sah. Terlepas dari pengurangan emisi, teknologi blockchain bisa beroperasi secara otomatis sesuai dengan smart contract selama 7x24 jam non-stop. Ini tentu bisa bikin perputaran ekonomi semakin cepat.
 Ciro |  19 Dec 2022
Halaman: Penambangan Bitcoin Bisa Mencegah Perubahan Iklim Mitos Atau Fakta
Numpang nanya nih, saya masih belum sepenuhnya mengerti akan fork yang terdapat pada blockchain kripto. Untuk Soft Fork saya sepertinya lumayan mengerti ini hanya sekedar ngeupdate tambahan tanpa ngerubah blockchain. Dari penjelasan artikel ini saya bisa tau kalau hard fork itu seperti game-lah ya, jadi terdapat update besar-besaran misalkan seperti game yang saya mainkan biasanya contohnya pes 2020 ke pes 2021. Jadi engine game akan berbeda tetapi aset yang sudah didapat bisa diconvert ke sana tetapi ada beberapa aset yang akan digantikan. Nah pertanyaan saya apakah hard fork dalam kripto ini misalkan saya punya 10 ETH, apakah dengan perubahan hard fork ke The Ethereum 2.0 saya masih akan tetap memiliki 10 ETH (Baik ga perlu convert ataupun digantikan otomatis) karena engine/blockchain udah berbeda?
 Fernando |  21 Dec 2022
Halaman: Perbedaan Hard Fork Vs Soft Fork Pada Blockchain Kripto
Buat aku, cryptocurrency itu mata uang halu. Blockchain itu hanya akal-akalan orang-orang Silicon Valley belaka. Kalo mau mencegah climate change kita semua harus balik ke zaman batu.
 Yora |  27 Dec 2022
Halaman: Penambangan Bitcoin Bisa Mencegah Perubahan Iklim Mitos Atau Fakta
@Hubert, menurut saya kalau dibilang akan menjadi mata uang yang sah di masa depan, belum benar-benar dapat dipastikan tetapi kalau untuk penggunanya mungkin akan semakin banyak karena ada beberapa keunggulan dari crypto yang transparan dan kecepatan transaksi. Oh iya selain itu crypto yang berbasis Ethereum sendiri sekarang menyediakan smart contract dalam arti sederhana bila syarat-syarat dalam kontrak terpenuhi, transaksi kripto baru akan dilakukan. Berbicara soal keamanan sebenarnya kripto benar-benar aman lho dan mustahil mengehack blockchainnya, yang tidak amannya adalah ketika anda memberitahukan password atau passcode wallet (temnpat anda simpan kripto) anda kepada orang lain. Ibaratnya anda memberitahukan PIN kartu debit/kredit anda atau menginstal APK yang ternyata ngehack ke M-banking anda. Berbicara soal fisik, nowadays, ketika anda transfer melalui m-banking atau e-banking ataupun melakukan transaksi scan QR juga tidak memegang uang fisik lagi. Kripto pun demikian, dan karena dia uang virtual, anda bisa menukarkan kripto ke bentuk rupiah di exchange kripto dan memiliki nilai. Mengenai spekulasi dalam kripto sebetulnya juga terjadi di mata uang kita, mengingat banyak juga spekulan juga di Forex. Yang terkenal adalah George Soros. Dimana ada sesuatu yang menguntungkan disitu ada spekulan. Nah yang membedakannya adalah kripto itu terkadang dibuat sesuka hati oleh beberapa orang dengan tujuan itu. Sedangkan untuk kripto lama yaitu bitcoin dan ETH itu fundamentalnya udah kuat karena terbukti bertahun-tahun masih memiliki nilai dan beberapa negara juga menerima pembayaran dengan kripto terutama bitcoin.
 Wily |  27 Dec 2022
Halaman: Alasan Nabung Kripto Cocok Bagi Milenial

Kirim Komentar Baru