Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 1 hari, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 1 hari, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia

Apakah Proof of Authority Lebih Baik Dari PoS dan PoW?

Cahyaning 17 Sep 2021
Dibaca Normal 6 Menit
kripto > belajar >   #pos
Proof of Authority sering dianggap lebih baik dari protokol konsensus blockchain lainnya. Benarkah demikian? Apa saja keuntungan dan kerugiannya?

DI

Dalam transaksi kripto, ada beberapa jenis konsensus yang umum dipakai di dalam sebuah blockchain. Algoritma konsesus ini memiliki cara kerja yang berbeda-beda, namun tujuannya sama, yaitu memastikan keamanan transaksi yang terjadi di dalam blockchain.

Sejauh ini, ada dua jenis konsesus yang paling banyak dikenal, yakni Proof of Work atau PoW dan Proof of Stake blockchain atau PoS. Namun dengan seiring berjalannya waktu, banyak algoritma lain yang bermunculan sebagai alternatif, salah satunya adalah Proof of Authority atau PoA.

 

Apa Itu Proof of Authority (PoA)?

Pada dasarnya PoA adalah sebuah algoritma konsesus berbasis reputasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dari jaringan blockchain. Terminologi ini dibuat pada tahun 2017 oleh salah satu penggagas aset kripto Ethereum, Gavin Wood.

Proof of Authority menggunakan nilai identitas seorang validator. Alih-alih koin, validator blok harus mempertaruhkan reputasinya untuk menjalankan konsensus ini. Karena itu, protokol konsensus ini diamankan dengan node validasi yang dipilih sebagai pihak terpercaya. Algoritma PoA sering kali dianggap sebagai solusi yang lebih efektif.

Saat ini sudah ada beberapa aset kripto yang menggunakan Proof of Authority. Salah satunya adalah Polkadot. Aset kripto ini beroperasi dengan PoA yang dikelola oleh enam validator milik Web3 Foundation. Hal itu membuat transaksi di dalam blockchain Polkadot lebih aman karena menggunakan lebih dari satu validator.

Baca juga: Koin Alternatif Bitcoin yang Masih Menguntungkan di Tahun 2021

 

Bagaimana Cara Kerja PoA?

Jaringan PoA tidak bergantung pada aktivitas mining di dalam blockchainnya. Jenis konsensus ini juga tidak membutuhkan banyak sumber daya. Hal inilah yang membedakan PoA dengan tipe algoritma konsesus lainnya seperti PoW dan PoS. Sebaliknya, PoA bergantung pada pengguna lain yang bertindak sebagai moderator di dalam sebuah sistem.

Syarat algoritma konsesus PoA biasanya berbeda tergantung sistem. Syarat yang paling umum adalah identitas yang benar dan dapat dipercaya, sehingga penting bagi para validator di dalam jaringan PoA untuk mengkonfirmasi identitas mereka. Lalu bagaimana caranya menjadi seorang validator? Yang utama adalah mau menginvestasikan uang dan reputasinya sebagai jaminan.

Baca juga: Siapkan 5 Hal Ini Sebelum Investasi Kripto

Proses pemilihan validator untuk Proof of Authority harus sama dan setara untuk semua kandidat. Akan tetapi, proses ini sangat rumit dan tidak mudah. Tujuannya adalah untuk mengeliminasi pihak-pihak yang tidak dapat dipercaya. Melalui proses pemilihan ini, dapat dipastikan bahwa sebuah blockchain memiliki validator yang mampu menjaga komitmen jangka panjang.

Proof of Authority

 

Bagaimana Dengan PoW dan PoS?

Proof of Authority sering kali dibanding-bandingkan dengan Proof of Work dan Proof of Stake. Jika dibandingkan, apakah benar Proof of Authority lebih baik dari pada Proof of Stake dan Proof of Work? Secara garis besar, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri.

 

1. Proof of Work

Proof of Work adalah jenis mekanisme blockchain yang digunakan oleh aset kripto seperti Bitcoin. Banyak yang menganggap Proof of Work sebagai konsensus blockchain yang aman. PoW pertama kali diperkenalkan oleh Hal Finney di tahun 2004. Akan tetapi, Satoshi Nakamoto-lah yang menggunakan mekanisme konsesus ini untuk pertama kalinya pada tahun 2009.

Kelebihan PoW bisa terlihat dari fungsinya dalam jaringan blockchain. Seperti diketahui, konsensus ini digunakan dalam jaringan Bitcoin yang terdistribusi dalam buku besar blockchain, dimana semua transaksi Bitcoin tercatat dan diatur di dalam blok. Sistem ini memastikan tidak ada pengguna yang melakukan double-spending. Pengguna PoW dapat mendeteksi gangguan melalui hash atau rangkaian angka panjang yang berfungsi sebagai bukti kerja.

Selain Bitcoin, PoW juga diadopsi oleh Ethereum dan Litecoin. Meski dianggap aman, ternyata PoW juga memiliki masalah.

 

Kekurangan PoW

Salah satu kerugian dari PoW adalah penggunaan energi yang tinggi. Bahkan, Bitcoin disebut-sebut bertanggung jawab atas produksi 69 juta metrik C02. Sistem keamanan PoW juga tak sepenuhnya dapat diandalkan. Misalnya, jika ada sekelompok penambang yang berhasil mendapatkan 51% dari Bitcoin hash rate, mereka dapat menguasai jaringan dan melakukan berbagai hal. Hal serupa pernah terjadi pada kasus peretasan Ethereum Classic di tahun 2020.

Baca juga: Awas, Ini 5 Cara Hacker Mencuri Uang Kripto

 

2. Proof of Stake

Proof of Stake diciptakan sebagai alternatif Proof of Work untuk mengatasi kekurangannya. Saat ini, hanya Altcoins saja yang menggunakan konsep PoS di dalam jaringannya. Proses validasi PoS tak serumit PoW, dimana miner hanya dapat menambang aset kripto dan memvalidasi transaksi sesuai dengan kepemilikan asetnya. Hal ini membuat PoS mampu meredam lebih banyak penggunaan energi daripada PoW.

ilustrasi blockchain

 

Kekurangan PoS

Awalnya, Proof of Stake diciptakan untuk mengatasi kelemahan yang ada di dalam Proof of Work. Namun, ada risiko yang mengintai di balik Proof of Stake. Karena sistem pemilihan miner yang didasarkan pada kepemilikan aset dalam jaringan (stake), biaya yang dibutuhkan untuk melakukan hal ini tentu tidak sedikit.

 

Jadi, Apakah PoA Lebih Baik?

Hal yang membedakan Proof of Authority dengan PoW adalah konsensus ini tak bergantung pada mining. Sehingga, tidak ada kompetisi di kalangan para miner di dalam jaringan blockchain ini. Apalagi, mekanisme Proof of Authority blockchain hampir tak memerlukan energi listrik ketika beroperasi, menjadikan konsensus ini lebih ramah lingkungan dibandingkan yang lainnya.

Proof of Authority tak memerlukan banyak validator. Bahkan, jaringan PoA dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam pembentukan blok sehingga ada lebih banyak transaksi yang bisa diproses dalam waktu singkat. Fitur ini semakin memudahkan transaksi yang terjadi di dalam protokol Proof of Authority.

Apakah PoA lebih baik

Banyak perusahaan yang lebih menyukai PoA karena privasi mereka lebih terjaga. Ditambah lagi, mereka bisa mendapatkan keuntungan dari teknologi blockchain.

Meskipun Proof of Authority tidak menyembunyikan identitas para validator, umumnya mereka sudah siap dengan risiko ini. Dari segi kesehatan lingkungan pun, PoA bisa dikatakan lebih baik karena tidak membutuhkan terlalu banyak listrik. Apalagi, saat ini para ahli sedang khawatir akan penggunaan energi yang digunakan oleh perusahaan mining pool.

Baca juga: 5 Negara Penambang Kripto Terbesar di Dunia

 

Kesimpulan

Proof of Authority sering kali disebut lebih aman dan lebih baik dari pada Proof of Work atau Proof of Stake. Secara garis besar, PoA memang hemat energi jika dibandingkan dengan kedua konsensus tersebut. Hal ini karena Proof of Authority blockchain menggunakan validator untuk mengkonfirmasi transaksi di dalam jaringannya. Para validator ini dipilih melalui proses seleksi yang rumit dan ketat guna mencegah adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dan tidak ditentukan berdasarkan hashpower atau kepemilikan aset dalam jaringan.

 

Memahami seluk beluk kripto dan konsesusnya memang tidak mudah. Selain banyak belajar, ada baiknya Anda juga berdiskusi bersama pelaku pasar lain di forum-forum. Coba saja manfaatkan 7 forum Bitcoin terbaik ini untuk mencari ilmu dari sesama pengguna kripto.

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 1 hari, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 1 hari, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 1 hari, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Gunawan |  30 Mar 2012

Sore Master..mo nanya lagi nih kalau kt salah posisi langkah apa yang harus kt lakukan,kita lakukan cut loss apa kita pasang heaging..Terima kasih master..

Lihat Reply [28]

@ Sodiq:

Tidak ada Pak. Kalau ingin cut loss (secara manual), maka semakin kecil pip yang di-cut tentunya akan semakin menguntungkan, karena besarnya kerugian akan semakin sedikit. Jika ingin menunda realisasi kerugian, Anda bisa menggunakan teknik hedging (locking). Silahkan baca: Apa Itu Hedging?

Cara yang dianjurkan adalah dengan menggunakan Stop Loss (SL) setiap kali Anda entry, sehingga tidak harus melakukan cut loss secara manual, yang biasanya dilakukan setelah floating loss-nya besar. Silahkan baca: Teknik Memasang Stop Loss Terbaik Dalam Trading Forex

M Singgih   21 Jan 2019

Anda bisa cut loss atau posisikan dengan Stop loss, Heding bisa saja digunakan, tapi Hedging ini sangat beresiko, jika belum terampil. Anda BUY EUR/USD -30 , lalu anda SELL -3 ( dari spread ) maka total minus jadi -33.

Tapi bag mereka penganut Hedging justru kesalahan Open posisi adalah tidak menjadi kecemasan, Justru Dia melakukan open yang lainnya. Ilmu Hedging Ini tentu perlu dipelajari.

Hedging tidak selalu dalam pair yang sama, tapi bisa juga dalam pair yang berbeda, Ini bisa disebut Hedging Cross atau dengan  Hedging corelation. Misal anda SELL EUR/USD karena arah berbeda maka anda BUY GBP/USD. Ini Cross karena GBP dan EUR adalah mata uang serumpun. Hedging Corelation adalah mencari  corelasi dari mata uang yang ada.

Thanks

Basir   30 Mar 2012

Apakah ada kemungkinan mata uang serumpun seperti EURUSD & GBPUSD itu punya pergerakan yang berbeda, dan korelasinya jadi negatif?

Andra Ismail   30 Jan 2015

Untuk Andra Ismail :

Bisa saja terjadi, namun jarang terjadi. Thanks.

Basir   31 Jan 2015

Untuk Gunawan,

Anda dapat memilih opsi cut loss ataupun melakukan hedging ketika Anda menyadari bahwa posisi yang diambil salah. Karena kedua opsi tersebut sama-sama berfungsi untuk mengontrol kerugian. Jika Anda melakukan cut loss, maka kerugian akan langsung direalisasikan. Dengan begitu, Anda tidak mempunyai bebas posisi (margin) maupun beban psikologi lagi. Akan tetapi, lain halnya jika Anda memilih untuk menggunakan teknik hedging.

Teknik hedging berfungsi untuk mengunci atau menunda kerugian. Sehingga, Anda menunda untuk merealisasikan kerugian yang ada dengan mengunci posisi tersebut. Dengan begitu, jumlah kerugian tidak akan bertambah ataupun berkurang meskipun harga bergerak sejauh apapun.

Misalnya, Anda mengambil posisi Buy EUR/USD sebesar 1 lot pada harga 1.1250. Lalu ketika harga turun ke level 1.1240 (10 pips) maka Anda mengalami kerugian sebesar USD 100. Mengantisipasi akan adanya kerugian yang lebih besar, Anda berencana menggunakan teknik hedging dengan mengambil posisi Sell pada harga 1.1240 sebesar 1 lot. Dengan begitu, kerugian Anda akan tetap terjaga (tidak bertambah dan tidak pula berkurang) atau terkunci sebesar 10 pips atau sebesar USD 100 meskipun harga bergerak turun sejauh apapun.

Sedangkan untuk membuka posisi yang terkunci sebenarnya sama dengan membuka posisi yang baru. Yakni ketika Anda memperkirakan harga akan naik, posisi Buy lah yang tetap dipertahankan (posisi Sell harus ditutup). Sebaliknya, ketika Anda memperkirakan harga akan turun, maka posisi Sell lah yang harus dipertahankan (posisi Buy yang harus ditutup).

Meskipun terdengar sederhana, nyatanya membuka posisi yang terkunci menyimpan resiko yang jauh lebih besar. Ketika Anda salah dalam menganalisa pasar, dan salah membuka arah kuncian, maka yang ada adalah kerugian yang makin membesar. Oleh karena itu, teknik lock atau hedge ini sangat tidak disarankan untuk digunakan (kecuali jika Anda telah terbiasa). Jika belum terbiasa, alangkah baiknya menggunakan metode Stop Loss atau Cut Loss saja.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   8 Jul 2019

@ ricky m singgih:
Hingga jam 00:45 hari ini (4-2-2016) masih bergerak bullish (lihat keterangan chart daily dibawah), jadi biarkan dulu hingga ada sinyal dari price action dan perubahan dari indikator MACD dan ADX, Anda bisa tutup yang posisi buy (ambil profitnya yang dari posisi buy).
Kemudian tunggu sampai seberapa jauh harga akan turun.
- Jika mendekati 1111.00 tampak akan naik, Anda bisa open buy lagi, tetapi sekarang locking areanya menjadi lebih sempit (locking pip-nya lebih kecil).
- Jika terus turun dibawah 1111.00, Anda bisa tutup yang posisi sell (ambil profitnya yang dari posisi sell).


Pergerakan harga sekarang sedang bullish:
1. Harga telah menembus kurva resistance simple moving average (sma) 200 day dan bergerak diatasnya.
2. Harga bergerak pada kurva upper band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR (parabolic Stop And Reverse) berada di bawah bar candlestick.
3. Kurva indikator MACD bergerak diatas kurva sinyal (warna merah) dan garis histogram OSMA juga bergerak diatas level 0.00.
4. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau dan diatas level 25, menunjukkan sentimen bullish yang cukup kuat.
Semoga bisa membantu.

M Singgih   4 Feb 2016

@ Edward:

Karena keterangan Anda kurang jelas, saya asumsikan sebelum masuk ke posisi yang sebaliknya, Anda lakukan cut loss terlebih dahulu pada posisi sebelumnya yang merugi. Kalau memang demikian strategi yang Anda gunakan biasa disebut dengan switching, atau cut switch.

Kalau posisi yang sebelumnya tidak di cut loss, berarti Anda menggunakan strategi hedging, dimana Anda punya 2 posisi yang berlawanan pada pair yang sama.
Dalam hal strategi hedging, bagi yang belum berpengalaman atau sering melakukan, kami tidak menganjurkan karena kebanyakan berakhir dengan kerugian.

Untuk strategi switching bisa diterapkan dan kemungkinan besar bisa profit jika pergerakan harga sedang trending, dan ketika terjadi pergantian arah trend. Jadi Anda harus memastikan pasar sedang dalam keadaan trending, bisa dari price action dan indikator (MACD, ADX dsb). Dan ketika terjadi pergantian arah trend, Anda juga harus memastikan dengan sinyal dari price action, misal ketika terjadi engulfing candle, pin bar berekor panjang, doji dsb.

Ketika harga bergerak sideways tidak perlu dilakukan switching. Anda bisa masuk sell ketika indikator oscillator (RSI, stochastic, CCI) berada pada area overbought, dan masuk buy ketika indikator oscillator berada pada area oversold.

M Singgih   11 Sep 2017

Jika hal ini terjadi, ada bisa melakukan penyelamatan open position dengan hedging atau melakukan m singgihgale, namuan kedua sistem tersebut perlu keterampilan khusus. Jika anda ragu, maka ada bisa melakukan cut loss jika melebihi Margin ( antara 30-50 pips dari nilai minus )

Thanks.

Basir   13 Oct 2014

Tanya idealnya stop loss itu berapa Pip pak?

Wisman   19 Aug 2021

@ Wisman:

Biasanya besarnya exit target yaitu stop loss (SL) dan juga target profit (TP) ditentukan berdasarkan jarak harga open ke level support atau resistance terdekat, jadi tidak bisa dikira-kira atau di-fix sekian pip.

Khusus untuk SL, bisanya ditentukan dari besarnya risiko yang disepakati, misalnya sekian persen dari equity atau modal, kemudian besarnya lot yang ditradingkan ditentukan berdasarkan besarnya pip, dengan menggunakan perhitungan position sizing. Untuk penjelasan lebih lanjut, silahkan baca: 5 Dasar Money Management Forex Yang Perlu Anda Tahu

M Singgih   20 Aug 2021

@Mayangsari: Pada dasarnya, tidak ada aturan baku mengenai titik cut loss seperti apa.

Namun, saya akan berikan logika panduan agar bisa menggunakan cut loss dengan baik.

Tujuan cut loss adalah mengurangi kerugian dengan cara menutup posisi tanpa harus membiarkan harga mengenai stoploss (SL) karena peluang harga sangat besar akan mencapai SL.

Baca Juga: Teknik Memasang Stop Loss Terbaik Dalam Trading Forex

Jadi, tujuan dari cut loss jelas dan sederhana: mengurangi kerugian.

Bagaimana cara kerjanya di market? Saya berikan contoh ilustrasi.

Misalnya Anda entry sell pair XXX/XXX pada harga 1.2050 dengan SL di 1.2100 (50 pips) dan TP di 1.2000 (50 pips).

Harga sempat turun ke 1.2040 (floating +10 pips) namun harga naik ke 1.2080.

Pada titik harga 1.2080 ini, Anda melihat harga mempunyai peluang besar akan mengenai SL karena harga naik sangat kuat. Disinilah Anda melakukan cut loss di harga 1.2080 (-30 pips).

Jadi, kerugian Anda -30 pips bukan -50 pips (kena SL).

Bagaimana Anda bisa tahu di titik mana harga punya peluang besar akan kena SL? Lakukan pengujian (backtest/forward test) atau buka jurnal trading Anda.

Untuk menentukan titiknya, Anda perlu data berdasarkan puluhan transaksi, bukan hanya 1-2 transaksi. Dalam trading, kita selalu berpedoman pada statistik.

Kiki R   5 Apr 2022

Baiknya berapa pips selisih antara cut loss dengan SL menurut master? Tq b4

Handy Kilua   6 Apr 2022

@Handy Kilua: Bukan pips, karena SL tiap transaksi bisa beda-beda.

SL intraday trader mungkin cuma sekitar 10-25 pips, sedangkan SL swing trader bisa 30-70 pips. Jadi kurang pas kalau patokannya pips.

Lebih pas patokannya ke berapa persen jarak dari SL ke harga entry.

Cut loss dipertimbangkan kalau harga sudah floating lebih dari 70% jarak SL.

Misalnya, Anda memasang posisi dengan SL 20 pips, maka pertimbangan cut loss ketika sudah floating -14 pips (70% dari 20 pips) atau tinggal 6 pips lagi kena SL.

Kalau SL-nya 30 pips, pertimbangan cut loss ketika sudah floating 21 pips (70% dari 30 pips) atau tinggal 9 pips lagi kena SL.

Kiki R   6 Apr 2022

Selamat pagi pak. saya sering menggunakan 2 posisi kalu posisi ke 1 rugi. saya ambil posisi sebaliknya. alhamdulillah masih bisa untung. mohon koreksi cara saya. Terima kasih

Edward   9 Sep 2017

Saya lagi ke kunci di posisi sell 1111.00 dan buy di 1130.. sampai tgl 3 - 2 - 2016, moho n bantuan utk melepasnya di posisi brp ? Terima kasih pakm;

Ricky Martin   3 Feb 2016

Saat terjadi tren yang lg berlawanan sm posisi trading, kpn saat yg tepat utk cut loss?

Trio Indarto   13 Oct 2014

Adakah trik khusus dalam melakukan cut loss supaya oting saya pada akun ga makin parah?

Sodiq   18 Jan 2019

Cara menentukan titik cut loss yang benar bagaimana ya pak? tq

Mayangsari   4 Apr 2022

Biasanya master akan melakukan cut loss jika sudah rugi berapa pips?

Bagaskara   10 Oct 2022

Seperti yang telah dijelaskan di atas, aturan cut loss yang saya menggunakan persentase jarak SL dan berpatokan pada history atau jurnal dari hasil trading sebelumnya.

Biasanya saya akan mempertimbangkan cut loss ketika sudah mencapai 50% dari jarak SL. Apabila ciri-ciri harga mempunyai kemungkinan yang besar untuk terus mencapai SL, maka saya langsung cut loss.

Apabila tidak, maka saya akan menahan posisi lebih lama.

Untuk melakukan hal ini, Anda butuh data jurnal dari transaksi yang Anda lakukan.

Kiki R   10 Oct 2022

Bagaskara:

Bukan master sih, tapi biasanya pakai 2 rules ini buat CL, tergantung mana yang kena duluan:

  • Rasio RR 1:2. Kalau jarak loss sudah setengah dari TP, maka CL.
  • Support/Resisten. Misal sedang buy, kalau harga balik sudah sampai ke bawah support sebelumnya, maka CL. Misal sedang sell, kalau harga balik sampai ke atas resisten sebelumnya, maka CL. Bisa juga lihat indikator/candle yang jadi sinyal open sebelumnya.
Sofiyan   20 Feb 2023

Handy Kilua:

Sedikit menambahkan dari jawaban mas Kiki R. Cut Loss juga bisa dilakukan ketika sudah muncul sinyal pembalikan dari harga meskipun belum mengenai Stop Loss.

Misalkan Open Posisi Buy dilakukan saat harga Breakout dari Moving Average 200 di time frame Daily dengan Stop Loss dipasang pada nilai Low Candlestick Breakoutnya. Namun, ketika penutupan hari, ternyata Candlestick ditutup kembali pada bagian bawah MA 200 meskipun belum mengenai Stop Loss. Pada kasus ini bapak bisa dengan cepat mengambil keputusan untuk Cut Loss bahkan sebelum harga mengenai SL mengingat sinyal yang diberikan sudah dipatahkan. 

Nur Salim   27 Feb 2023

Sodiq:

Trik khusus yang mungkin bisa dicoba adalah segera melakukan Cut Loss begitu ada sinyal berlawanan yang muncul dari setelah posisi dibuka. Contoh paling sederhana misalnya ketika menggunakan MA, saat membuka posisi setelah harga Breakout ke arah atas MA dengan Stop Loss di Support terdekat. Pada kasus ini sebenarnya Anda tidak perlu menunggu hingga harga menyetuh Stop Loss terlebih dahulu. Anda sudah bisa Cut Loss begitu harga berhasil Breakout balik ke arah bawah MA.

Nur Salim   28 Feb 2023

Saya pernah baca ada trader yang make cara Swap trading, katanya trading dengan memanfaatkan perbedaan bunga bank gitu... kalo trading yang model gitu masuknya ke hedging ndak ya? Lalu apakah cara tersebut mudah dipelajari? Mohon share x

Devan Anaviso   6 Apr 2023

Edward:

Seperti kata pak M Singgih di atas, mohon diperjelas terlebih dahulu apakah ini masuk kategori Switching dimana posisi sebelumnya ditutup terlebih dahulu atau Hedging dimana posisi sebelumnya tidak ditutup.

Selain itu banyak parameter-parameter lain seperti jenis strategi yang digunakan, Risk Management posisinya, dll. Lalu, mohon informasi telah berapa lama melakukan cara seperti ini dan bisa konsisten untung? Jika usianya minimal sudah bisa lebih dari 3 bulan hingga 1 tahun maka cara ini sebenarnya sah-sah saja untuk dilanjutkan pak. 

Nur Salim   7 Apr 2023

Bagaskara:

Untuk yang saat ini saya gunakan ada 3 jenis.

1. tidak ada Cut Loss dan murni menggunakan nilai Stop Loss yang telah ditetapkan di awal.

2. Tutup posisi (baik dalam kondisi rugi atau untung) jika harga berhasil memunculkan sinyal yang berlawanan dari posisi yang telah dibuka.

3. Tutup posisi setelah harga berjalan dari waktu yang telah ditetapkan (dalam hitungan bar/candlestick).

Nur Salim   7 Apr 2023

Devan Anaviso: Swap trading itu trading yang mencari untung dari selisih bunga antara dua mata uang atau instrumen keuangan. Jadi, misalnya kamu beli mata uang dengan bunga rendah dan jual mata uang dengan bunga lebih tinggi untuk dapet untung dari selisih bunganya.

Ini beda sama hedging, yang tujuannya untuk melindungi risiko. Hedging adalah strategi untuk mengurangi risiko kerugian pada investasi atau posisi trading dengan posisi bertolak belakang. Hedging biasanya dilakukan dengan tujuan melindungi nilai aset atau mengunci keuntungan yang sudah diperoleh.

David   7 Apr 2023

Jawaban untuk Devan Anaviso:

Swap trading adalah strategi trading yang memanfaatkan perbedaan suku bunga antara dua mata uang. Pada dasarnya, trader melakukan trading dengan membeli mata uang dengan suku bunga yang lebih tinggi dan menjual mata uang dengan suku bunga yang lebih rendah. Tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan dari selisih suku bunga antara kedua mata uang.

Swap trading tidak selalu masuk dalam kategori hedging. Hedging adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi risiko dengan membuka posisi yang berlawanan dengan posisi asli. Hal ini bertujuan untuk melindungi posisi dari fluktuasi harga yang tidak diinginkan. Di sisi lain, Swap trading adalah strategi trading yang murni berfokus pada memperoleh keuntungan dari selisih suku bunga antara dua mata uang.

Swap trading bisa dipelajari dengan mempelajari prinsip-prinsip dasar suku bunga dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan suku bunga. Trader perlu memahami bagaimana suku bunga mempengaruhi nilai mata uang, dan bagaimana mereka dapat mengidentifikasi peluang trading dengan memanfaatkan perbedaan suku bunga antara dua mata uang. Selain itu, trader juga perlu memahami bagaimana faktor-faktor seperti kebijakan moneter bank sentral dan perkembangan ekonomi mempengaruhi pergerakan suku bunga.

Namun, seperti halnya dengan strategi trading lainnya, Swap trading tidak mudah dan membutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk dilakukan dengan sukses. Trader perlu melakukan riset dan analisis yang cermat untuk mengidentifikasi peluang trading yang potensial dan mengelola risiko dengan tepat. Oleh karena itu, untuk menguasai Swap trading, trader perlu berlatih dan terus belajar dari pengalaman mereka.

Kiki R   10 Apr 2023
 Alan Dharma |  1 Oct 2014

Berapa banyak posisi trading yang dibutuhkan untuk menentukan win ratio saat menguji metode trading?

Lihat Reply [22]

Rasio tersebut bisa Anda temukan pada salah satu tool yang kami sediakan, yakni Rasio Jual/Beli. Anda dapat memilih informasi mengenai kekuatan posisi buy dan sell dari beberapa broker sekaligus.

Thanks

Basir   16 May 2012

Menguji sebuah Metode trading sebaiknya dilakukan diakun demo. Disisi lain anda pun harus memahami bagai mana kinerja dari sistem trading tersebut. Apakah sistem Scalper, daily atau longterm. Perhatikan juga lot yang digunakan. Berapa margin yang dikunci oleh broker.

Anda menggunakan modal $100 misalnya, jika anda menggunakan Lot 0.01 ($0.01) dan margin yang dikunci sebesar $0.30 maka jikapun floating minus sampai 100 pips, maka anda minus sebesar $1. Berapa banyak posisi yang bisa dilakukan, hal ini tergantung sistem trading yang digunakan. Ana bisa trading menggunakan sistem Averaging, m singgihgale atau Scalper.

Thanks

Basir   1 Oct 2014

@ alan dharma:
Tidak ada aturan bakunya, semakin banyak semakin akurat, tetapi minimal kira-kira 50 kali trade atau 50 posisi untuk setiap kondisi pasar, jadi untuk kondisi pasar trending dan sideways totalnya 100 posisi. Misal Anda bisa profit 30 posisi untuk trending dan profit 15 posisi untuk sideways maka sistem Anda cocok untuk kondisi trending dengan persentasi profit atau winning rate : (30/50) x 100% = 60%.

M Singgih   4 Oct 2015

@ Mini 4FX:

Sebenarnya tidak ada teori yang membatasi besarnya perbandingan risk dan reward. Hanya saja, dalam prakteknya Anda harus realistis dalam menentukan risk/reward ratio, yaitu disesuaikan dengan keadaan pergerakan pasar saat itu. Dalam keadaan pasar yang sedang trending dengan kuat, biasanya maksimal risk/reward ratio adalah sekitar 1:4.

Trader lebih prefer menggunakan fasilitas trailing stop untuk pasar yang sedang trending dengan kuat, untuk menghindari salah prediksi.
Misal Anda tentukan stop loss = 100 pip. Risk/reward ratio = 1:10, berarti target profit = 1000 pip. Untuk pair manapun, sangat sulit melihat kemungkinan kenaikan atau penurunan 1000 pip kedepan dalam sekali pergerakan trend. Dengan demikian risk/reward ratio 1:10 sebenarnya tidak realistis.

M Singgih   2 Apr 2018

@ Endy susiyanto:

Menurut saya di-close semua. Usahakan sebisa mungkin jangan main locking. Dengan locking seperti itu berarti Anda sudah mengalami kerugian tetapi belum direalisasikan.

Membuka locking tidak mudah, apa lagi yang jaraknya sudah ribuan pip seperti posisi trading Anda. Pada dasarnya membuka locking sama saja dengan membuka posisi baru, yang mana Anda harus bisa memperkirakan arah trend. Kalau meleset atau salah buka maka jarak kuncian akan bertambah lebar yang berarti kerugiannya akan tambah besar. Jadi lebih baik tutup semua posisi dan cari momentum untuk membuka posisi baru.

Saran kami selalu gunakan money management, yaitu tentukan stop loss sesuai dengan resiko yang Anda sepakati, dan tentukan target profit dengan risk/reward ratio minimal 1:1.

Tetapi kalau tetap ingin membuka locking, amati trend harga saat ini. Misal saat ini sedang uptrend, maka closed semua (atau salah satu) posisi sell Anda, dan biarkan yang buy. Tetapi ketika nanti harga kembali turun hingga melebihi posisi saat Anda membuka locking, maka Anda harus lock lagi di harga tersebut karena kalau tidak kerugian Anda akan bertambah atau lebih besar dari sebelum membuka posisi locking.
Kalau harga berlanjut naik biarkan hingga setidaknya kerugian Anda yang di posisi sell (yang telah direalisasikan) tertutupi atau impas dengan profit yang didapat dari posisi buy.

M Singgih   5 Jun 2018

@ Adrian Soerjo: 

Tidak ada ketentuan dalam jumlah posisi yang dibuka, selama dana untuk mengcover margin mencukupi. Meski demikian biasanya tergantung dari type trading Anda, apakah scalper, day trader, atau jangka menengah panjang. Scalper dan day trader biasanya membuka posisi lebih banyak dari pada swing trader (jangka menengah panjang). 

M Singgih   22 Nov 2020

Saya minta saran dari master trader di sini, dengan modal $100 sebaiknya memilih leverage berapa? dan ketika buka posisi trading berapa lot yang ideal? Serta perhari maksimal berapa kali open posisi yang disarankan?

Semoga direspon...

Abu Rizal   24 Nov 2020

@ Abu Rizal:

Dalam hal ini Anda harus menentukan ketahanan modal disesuaikan dengan besarnya pip yang Anda inginkan. Ketahanan modal artinya kemampuan dana Anda untuk menahan semua posisi terbuka yang mengalami kerugian (floating loss) sebelum Anda terkena margin call. Tujuan Anda mengetahui ketahanan modal adalah untuk menentukan besarnya resiko sesuai dengan modal.

Diasumsikan Anda ingin merisikokan semua dana Anda pada satu posisi. Dengan USD 100, kami sarankan Anda trading di akun micro dengan minimal 0.01 lot. Untuk 1 micro lot (0.01 lot) pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD), nilai per pip-nya adalah USD 0.1. Dengan demikian ketahanan modal Anda adalah sekitar: (USD 100) / (USD 0.1) = 1000 pip. Ketahanan 1000 pip untuk pair XXX/USD adalah reasonable.

Jika Anda menentukan besarnya risiko per posisi yang Anda buka, maka besarnya lot bisa dihitung dengan cara position sizing.

Untuk keterangan lebih lanjut seputar Money Management, silahkan baca: Cara Bermain Forex Aman Dengan Money Management


- … Serta perhari maksimal berapa kali open posisi yang disarankan?

Untuk jumlah posisi yang dibuka, seperti penjelasan di atas, jika lebih dari satu posisi sebaiknya Anda menentukan besarnya risiko per posisi dengan cara position sizing. Intinya Anda harus menentukan Stop Loss (SL) dan Target Profit (TP) agar tidak terkena Margin Call (MC) ataupun Stop-Out (SO). Untuk lebih dari satu posisi, kami sarankan tetap sekitar 0.01 lot, tetapi dengan menentukan risiko (SL) per posisi yang dibuka.

M Singgih   27 Nov 2020

Baik, saya akan mencoba beralih ke broker yang menyediakan lot micro..

Untuk SL...jarak meletakkan SL paling idealnya itu berapa pip pak kalo untuk modal segitu? Maaf saya masih awam banget dan masih beberapa minggu pakai akun ril. Terima kasih

Abu Rizal   2 Dec 2020

@ Abu Rizal:

SL dan TP biasanya ditentukan berdasarkan level support atau resistance terdekat (dalam satuan pip). Dengan demikian jarak antara level entry dan level support atau resistance tsb adalah besarnya SL dalam satuan pip.

Sebelum menentukan SL dalam pip, tentukan besarnya risiko dalam satuan uang, misal 2% atau 3% dari modal Anda. Setelah itu dikonversikan dalam pip dan tentukan besarnya lot atau volume trading yang akan Anda gunakan.

M Singgih   3 Dec 2020

@ Ambar:

Jika Anda trading pada pair XXX/USD (EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD) yang mana untuk 0.1 lot nilai per pip-nya adalah USD 1, kalau Anda setting stop loss (SL) setiap kali entry sebesar 25 pip atau besarnya risiko = USD 1 x 25 = USD 25, maka maksimal Anda bisa entry sebanyak (USD 100) / (USD 25) = 4 kali, jika setiap kali entry selalu loss.

Jika Anda trading pada pair XAU/USD yang mana untuk 0.1 lot nilai per pip-nya adalah USD 0.1, kalau Anda setting stop loss (SL) setiap kali entry sebesar 200 pip atau besarnya risiko = USD 0.1 x 200 = USD 20, maka maksimal Anda bisa entry sebanyak (USD 100) / (USD 20) = 5 kali, jika setiap kali entry selalu loss.

Jadi berapa kali entry tergantung dari besarnya risiko yang Anda tetapkan setiap kali entry.

M Singgih   26 Oct 2021

Mohon pencerahan nya teman2....

saya punya dana 100 usd, jika saya open posisi di 0,1 lot di leverage 1:500 saya bisa open berapa kali secara bersama..?

Ambar   25 Oct 2021

Posisi account saya buy 1333.10 2 lot, 1329.20 1lo,t sel masing-masing 1lot  di 1288.90, 1289.10, dan 1290.40. Mohon solusinyaa

 
Endy Susiyanto   4 Jun 2018

Gan, saya kan baru belajar forex. Katanya kalo pemula itu ga boleh buka posisi banyak-banyak ya? Lalu berapa idealnya posisi yang dibuka perharinya pak? 

Adrian Soerjo   20 Nov 2020

Om master, bisa minta infonya gimana caranya mengetahui rasio real-time posisi order yg lagi buy dan sell? makasih

Billy   16 May 2012

Selamat sore, saya ingin bertanya, adakah sistem trading dengan Risk reward rasionya bisa sampai 1:10? Kalau ada boleh saya tahu apa? saya ingin belajar pak

Mini 4FX   29 Mar 2018

lebih baik mana pak kalau untuk trend following, menggunakan metode fixed risk:reward seperti ini, apa mengikuti arah pergerakan market saja dengan memasang trailing stop?

Hanif Kurniawan   20 Sep 2022

Lebih baik memasang trailing stop.

Selain itu, Anda harus menentukan seberapa kuat tren yang sedang terjadi.

Pada market yang mengalami tren kuat, performa trailing stop akan lebih baik karena mendapatkan jumlah pips yang lebih besar.

Namun, saat market trending lemah ataupun sideways, maka metode fixed risk/reward memberikan hasil yang lebih baik daripada trailing stop yang terlalu cepat tertutup.

Kiki R   21 Sep 2022

Jawaban untuk Ambar:

  • saya punya dana 100 usd, jika saya open posisi di 0,1 lot di leverage 1:500 saya bisa open berapa kali secara bersama..?

Jika Anda memiliki dana sebesar $100 dan ingin membuka posisi dengan ukuran lot 0,1 pada leverage 1:500, maka Anda dapat membuka posisi sebanyak 1 kali saja.

Lot 0.1 = $1 per pips.

Menggunakan lot 0.1, akun Anda sudah habis jika terkena floating 100 pips.

Risiko transaksi ini sangat besar.

Lot 0.1 floating loss 10 pips saja, sudah -$10 atau -10% dari modal Anda.

Gunakan money management dengan membatasi risiko per transaksi maksimal 3% saja. Ini akan membuat akun Anda bisa bertahan dalam jangka panjang.

Kiki R   13 Jan 2023

Jawaban untuk Adrian Soerjo:

Banyaknya posisi yang dibuka dalam sehari bergantung gaya trading yang Anda gunakan.

Sebagai contoh, gaya trading scalping bisa membuka posisi lebih dari 10 kali dalam sehari. Banyak scalper yang masuk posisi sampai puluhan.

Gaya trading day trading bisa membuka posisi sekitar 1-5 posisi per hari.

Sedangkan swing trading bisa membuka 1-2 posisi sehari, dan sering terjadi tidak ada posisi.

Jadi, tidak ada patokan tepat berapa harus membuka posisi dalam sehari. Semua kembali ke apa gaya trading yang Anda gunakan.

Kiki R   16 Jan 2023

@Hanif Kurniawan:

Secara umum memasang Trailing Stop akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada menggunakan metode Fixed RR. Hanya saja akan sangat sulit menentukan batasan Step dan Stop yang digunakan agar hasil yang diraih juga maksimal. Pada sebagian kecil instrumen dalam pengujian saya, metode Fixed RR lebih baik daripada menggunakan Trailing Stop. Hanya saja hal ini masih bersifat subjektif mengingat Rules Entry yang saya gunakan terbatas.

Satu hal yang mungkin bisa bapak coba adalah menggabungkan keduanya. Jadi selain menetapkan Stop Loss dan Take Profit di awal, lalu kemudian diikuti dengan Trailing Stop saat harga telah berjalan profit nanti. Gabungan keduanya ini memiliki keuntungan Drawdown yang kecil dan keuntungan yang lebih besar daripada hanya menggunakan Trailing Stop tanpa target profit.

Nur Salim   23 Jan 2023

Jawaban untuk Endy Susiyanto:

Ini adalah kesalahan fatal trader yang tidak menggunakan stop loss. Lot yang besar dan trading tanpa stoploss sudah hampir dipastikan MC, tinggal waktunya kapan.

Pastikan jangan mengulangi hal ini kalau tidak ingin MC lagi. Selalu gunakan stop loss setiap entry.

Sekarang masuk ke solusi. Dalam konteks pertanyaan ini dibuat pada 4 juni 2018, jarak antara posisi sell dan posisi buy Anda sekitar 400 pips.

Solusi terbaik cuma 1, ikuti tren besar di TF Weekly atau Monthly sambil pelan-pelan bukan hedgingan/lockingan.

Dalam hal ini gold tren besarnya naik sehingga pelan-pelan buka posisi sell saat harga perlahan turun. Jika modal Anda terlalu sempit, tambahan deposit lagi.

Kiki R   24 Jan 2023
 Musliaty Mahmud |  24 Oct 2015

Mohon tanya sbb : trailing stop jauh lebih mudah daripada memakai rasio 1:2., mana lebih baik menggeser SL atau tutup posisi pada saat sudah mencapai profit tertentu ? trm kasih.

Lihat Reply [26]

Untuk Arief...

Ini berarti ada kekeliruan set Harga. Jika anda BUY, bearti SL harus dibawah harga BUY dan TP diatas harga BUY. Dalam hal ini, perhatikan juga berapa jarak minimal yang diminta.

Demikian juga saat anda SELL, SL harus diatas harga SELL, dan TP dibawah harga SELL. Biasanya seting ini untuk order jenis pending dibawah/atas harga yang ditawarkan di market watch.

Maka anda bisa BUY / SELL dulu, lalu setelah harga masuk ke Pasar (terlihat harga order bergerak di Mt4), anda bisa set TP dan SL. Untuk set harga seperti petunjuk diatas, arahkan mouse ke harga yang yang sudah masuk, klik kanan lalu set TP dan SL nya.

Thanks.

Basir   29 Feb 2016

@ MACHFUD:
Disebut keadaan floating jika sudah terjadi dan ada hasilnya, floating profit jika hasil sementaranya positif dan floating loss jika negatif. TP dan SL adalah exit point, dan belum terjadi (harga belum sampai pada point tsb), jadi tidak sama dengan floating. Dalam hal ini yang akan Anda lakukan seperti trading biasa, open posisi dengan SL dan TP yang besar. By the way dari mana Anda tahu suatu pair harganya sedang paling bawah?

1. Balance yang Anda butuhkan minimal sebesar dana untuk menahan SL plus margin untuk membuka posisi tersebut.
Besarnya dana untuk menahan SL tergantung dari ukuran lot Anda, misal trading EUR/USD pada 1 lot standard yang per pip=nya = USD 10 tentu berbeda dengan 1 mini lot yang per pip-nya = USD 1. Kalau Anda tentukan SL misalnya = 1000 pip maka dengan standard lot dana untuk menahan = USD 10,000 sedang dengan mini lot = USD 1,000.
Besarnya margin untuk membuka posisi tergantung dari leverage yang Anda gunakan. Misal Anda trading dengan leverage 1:200 maka margin yang Anda butuhkan adalah 0.5% dari nilai kontrak. Untuk EUR/USD standard lot nilai kontarknya adalah EUR 100,000 dan untuk mini lot nilai kontraknya adalah EUR 10,000. Semakin tinggi leverage semakin kecil marginnya.

2. Setahu sy belum ada. Yang umum adalah SL dan TP ditentukan sesuai dengan keadaan pasar saat itu dengan menerapkan money management sesuai rencana. Agar dalam jangka panjang bisa profit biasanya TP selalu lebih tinggi dari SL, atau risk/reward ratio-nya selalu lebih tinggi dari 1:1. Untuk penjelasan bisa baca: Belajar Memahami Money Management.

M Singgih   25 Aug 2016

@ Musliaty Mahmud:
Tergantung dari kondisi pasar, jika pasar sedang trending dengan kuat maka trailing stop jauh lebih menguntungkan dimana level stop loss Anda akan selalu bergeser mendekati harga pasar, dan jika pergerakan trend tetap kuat maka tidak ada yang membatasi profit Anda, atau profit Anda terus bergerak sesuai dengan arah trend. Tujuan teknik trailing stop memang untuk memaksimalkan profit.

Sebaliknya jika trend sedang tidak begitu kuat, atau ada kemungkinan akan bergerak sideways, maka lebih menguntungkan jika kita menentukan target profit pada level tertentu (biasanya level support atau resistance), karena kemungkinan terjadinya pergerakan reversal cukup besar. Menentukan target profit memang disarankan dengan risk/reward ratio yang lebih besar dari 1:1. tetapi tidak harus 1:2, jadi bisa 1:1.2 atau 1:1.5 dsb.
Jika pada awalnya Anda menggunakan stop loss dan target tetapi ditengah jalan trend pasar bergerak dengan kuat maka Anda bisa menggeser stop loss Anda (atau menggunakan trailing stop) dan mendisable target profit.

M Singgih   27 Oct 2015

Untuk Ari Nuh

Trader yang menerapkan perhitungan risk/reward ratio pada setiap posisi tradingnya dan dilakukan dengan disiplin akan mendapatkan profit yang konsisten. Kita bisa bebas memilih strategi apa saja untuk diterapkan dalam trading, tetapi dengan setting risk dan reward yang memadai sangat mungkin diperoleh profit yang konsisten walaupun setup strategi trading kita belum benar-benar matang.

Penerapan risk/reward ratio memberi trader kesempatan yang sama untuk memperoleh profit yang konsisten, oleh karena itu bisa dikatakan bahwa metode risk/reward adalah holy grail dalam trading, dan hal yang paling utama disamping faktor disiplin dan pengendalian emosi.

Thanks.

Basir   11 Dec 2015

@ Ari Nuh:
Besar kecilnya range stop loss (SL) ditentukan berdasarkan keadaan riil di pasar. Ketika pasar sedang trending dan volatilitas sedang tinggi maka stop loss relatif lebih besar (lebar) dibandingkan ketika pasar sedang sideways. Acuan untuk menentukan batas-batas level stop loss bisa dari level support atau resistance, level Fibonacci retracement atau expansion, kurva dari indikator Bollinger Bands atau level tertinggi atau terendah sebuah bar candlestick (price action).
Target profit (TP) juga ditentukan berdasarkan keadaan riil di pasar. Acuan batas-batas level TP juga bisa dari level support atau resistance, level Fibonacci retracement atau expansion, kurva dari indikator Bollinger Bands atau dari price action.
Tidak ada hubungan antara pencapaian TP dengan besar kecilnya SL. Kemungkinan keberhasilannya ditentukan oleh penyesuaian kita terhadap keadaan riil di pasar. Selain itu kita juga harus mempertimbangkan risk/reward ratio, yaitu SL dibanding dengan TP. Biasanya minimal perbandingannya 1:1, atau minimal SL=TP. Kalau bisa usahakan TP lebih besar dari SL.

M Singgih   17 Dec 2015

@ Abdul Rohman:
Besarnya stop loss (dalam satuan pip) tidak tergantung dari time frame trading, tetapi ditentukan dari besarnya resiko (dalam satuan uang) yang Anda sepakati untuk trade tersebut. Misal equity Anda saat itu USD 1000 dan Anda sepakat untuk mengambil resiko 2%, maka resiko maksimal Anda adalah USD 1000 x 2% = USD 20. Nah, besarnya stop loss (SL) Anda untuk trade tersebut maksimal harus USD 20.

Kemudian dari kondisi pasar yang ada (pada time frame berapapun), Anda bisa menentukan level stop loss yang paling obyektif dan logis, dan besarnya pip tergantung dari pergerakan harga saat itu, biasanya ditentukan pada level resistance terdekat (untuk posisi sell) atau pada level support terdekat (untuk posisi buy). Cara lain bisa dengan indikator Bollinger Band atau yang lain.

Dengan stop loss yang obyektif (sesuai dengan kondisi pasar) maka kemungkinan untuk kena lebih kecil dibandingkan dengan penentuan stop loss yang asal-asalan. Setelah besarnya stop loss dalam satuan pip cukup aman, baru Anda tentukan ukuran trading (lot). Misal stop loss-nya 100 pip, maka ukuran trading: USD 20 / 100 pip = USD 0.2 per pip, atau 2 micro lot jika Anda trading EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD atau NZD/USD.

M Singgih   15 Apr 2016

@ Ridwan:

Cara yang Anda gunakan tsb sama dengan menggunakan trailing stop, tetapi diterapkan secara manual. Bedanya dengan trailing stop yang otomatis adalah dengan cara manual Anda bisa leluasa menggeser stop loss (SL) sesuai dengan besarnya pip yang Anda inginkan, sedangkan jika menggunakan trailing stop maka besarnya pip yang digeser sesuai dengan setting trailing pip.

Menerapkan trailing stop, baik yang otomatis maupun yang manual memang digunakan untuk memaksimalkan profit, tetapi yang harus Anda ketahui adalah:
1. Pergerakan harga saat itu harus sedang trending, karena kalau sedang tidak trending maka stop loss bisa kena.
2. Anda tidak harus memasang target profit (TP), karena jika pergerakan harga sedang trending dengan kuat, maka profit tidak perlu dibatasi. Seperti halnya pada trailing stop otomatis, tidak diharuskan memasang TP karena potensi profit bisa tidak terbatas.

M Singgih   24 Jan 2021

kalau tanpa pasang TP beararti exit tradingnya secara manual atau nunggu kena SL yang digeser tadi pak?

Ridwan   25 Jan 2021

@ Ridwan:

Kalau Anda selalu memonitor pergerakan harga, maka TP bisa ditentukan secara manual, yaitu clse harga sesuai yang diinginkan. Tetapi jika tidak selalu memonitor pergerakan harga, maka tidak perlu diset TP, selama pergerakan harga masih trending dengan kuat karena kita tidak tahu kapan harga akan berhenti trending. Jika Anda tentukan TP ketika pergerakan harga masih trending dengan kuat, berarti Anda membatasi profit, sehingga profitnya tidak maksimal.

M Singgih   26 Jan 2021

Nah itu pak, untuk mengetahui trend akan berakhir atau tidak itu pakai indikator apa?

Maaf banyak bertanya pak..hehe

Ridwan   26 Jan 2021

@ Ridwan:

Untuk mengetahui kemungkinan terjadi koreksi atau reversal bisa diamati dari price action yang terbentuk, yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal. Price action yang mengisyaratkan reversal bearish misalnya bearish pin bar, doji, shooting star atau evening star, sementara yang mengisyaratkan reversal bullish misalnya bullish pin bar, hammer, atau morning star.

Untuk mengetahui apakah trend masih kuat atau sudah mulai melemah, bisa diamati dari indikator ADX. Jika ADX masih di atas level 20, diasumsikan trend masih kuat.

M Singgih   27 Jan 2021

"1. Pergerakan harga saat itu harus sedang trending..."

"Trending" maksud bapak ini uptrend atau downtrend ya pak? 

Kalau untuk di kripto ini kurang cocok kah pak? Kan harganya cepat naik dan cepat turun. 

Kebetulan lagi trading di BTC, dan nemu tema ini...menarik juga..

Mansyur   27 Jan 2021

@ Mansyur:

- "Trending" maksud bapak ini uptrend atau downtrend ya pak?

Kalau pada contoh chart di atas pada pertanyaan ini, tentunya kalau harga terus bergerak bearish atau downtrend.

- … Kalau untuk di kripto ini kurang cocok kah pak? Kan harganya cepat naik dan cepat turun.

Teknik trailing stop berlaku umum, termasuk pada pair mata uang kripto, asalkan pergerakan arah trend masih kuat. Untuk mengetahui apakah trend masih kuat atau tidak bisa diamati dari indikator ADX. Jika ADX berada di atas level 20, diasumsikan trend masih kuat dan kemungkinan besar akan terjadi penerusan arah trend. Baca Juga: 3 Teknik Paling Ampuh Untuk Mengukur Kekuatan Trend

M Singgih   28 Jan 2021

Indikator ADX biasanya dipasangkan dengan indikator apa pak sebagai konfirmatornya?

Mansyur   28 Jan 2021

@ Mansyur:

Indikator ADX sendiri adalah sebagai konfirmator apakah trend sedang kuat atau tidak. Memang indikator ini cenderung lagging atau lambat dalam merespon pergerakan harga, karena dibuat berdasarkan perhitungan matematis, sehingga harga bergerak duluan baru hasil perhitungan muncul. Tetapi untuk melihat apakah trend sedang kuat atau sudah mulai melemah, indikator ini masih bisa diandalkan.

Kalau ingin dikombinasikan dengan indikator trend yang lain, bisa dengan indikator parabolic SAR, Bollinger Bands atau MACD.

M Singgih   29 Jan 2021

Apakah Indikator ADX ini dikombinasikan dengan 3 garis Moving Average bisa cocok pak? Maksud saya bisa menangkap sinyal dengan baik?

Francois   9 Feb 2021

@ Francois:

Bisa saja. Dalam hal ini ADX sebagai konfirmator. Misal jika ketiga kurva indikator moving average tsb menunjukkan sinyal buy, tetapi ADX tidak konfirm, maka sebaiknya dipertimbangkan lagi karena kekuatan trend tidak mendukung.

 

M Singgih   10 Feb 2021

@Mokas Abadi: Stoploss (SL) yang benar menggunakan persentase risiko yang sesuai dengan money management (MM). Jadi nilai risiko stoploss sudah ditentukan sebelum entry market.

Misalnya Anda entry dengan risiko 2%. Maka nilai USD dari 2% tersebut akan dibagi jarak SL untuk mendapatkan lot.

Untuk teknik menentukan stoploss ada banyak, berikut variasinya:

  • Meletakkan SL diatas harga tertinggi harian atau dibawah harga terendah harian
  • Menggunakan indikator ATR, bisa setting SL dengan melihat berapa nilai ATR
  • Meletakkan SL pada harga tertinggi/harga terendah dari pola grafik atau pola candlestick
  • Menggunakan indikator bollinger band (BB), bisa setting SL diluar bands

SL bervariasi karena sistem trading sangat beragam. Oleh karena itu, pilihlah yang sesuai dengan sistem trading yang Anda gunakan.

Kiki R   30 Mar 2022

Pak, mohon penjelasan cara menggunakan stop loss? Terima kasih

Mokas Abadi   28 Mar 2022

Apakah dengan menggeser-geser stop loss, bisa memaksimalkan profit trading? Misalnya seperti ini:

gbpusd

Misalkan stop loss saya geser ke area take profit, dan take profitnya saya naikkan lagi. Menurut master, apakah strategi demikian efektif untuk menaikkan jumlah profit?

Terima kasih

Ridwan   22 Jan 2021

Salam para master,

saya ingin bertanya, kira-kira besaran Stop Loss (SL) pada TF H4 berapa ya umumnya jika patokannya menggunkan MM? saya menggunakan SL 40pip, namun sering kesabet SLnya, kemudian harga balik sesuai prediksi.

Terima Kasih

Abdul Rohman   13 Apr 2016

salam Gan,
saya masih latihan di akun demo & waktu saya masukkan order buy ada keterangan S/L ATAU T/P/ TIDAK SESUAI. artinya apa ya gan?? tolong di bantu
trims

Arief   26 Feb 2016

Apa master setuju dengan ini?:
Besaran range SL akan berpengaruh pada derajat keyakinan kita akan keberhasilan pencapaian TP
Jadi semakin kecil SL kita makin kecil juga keyakinan kita bakal profit?
Tks.

Ari Nuh   11 Dec 2015

semua trader rupanya bertujuan mencari profit,bagaimana kalau kita fokus membuat floating positip dulu untuk menahan floating negatip baru kemudian cari profit, jadi kita membuat TP jauh diatas dan SL jauh dibawah pada pair yang harganya sedang paling bawah
pertanyaan saya: 1. apakah ini butuh balance yang besar?
2. apakah sudah ada yang melakukan sistem ini?

MACHFUD   22 Aug 2016

untuk nambah keuntungan, geser SL ini lebih baik sampai jadi trailing stop apa cukup sampai BEP saja ya pak? 

Yanti Rizki   12 Sep 2022

Bergantung momentum harganya.

Kalau momentum harganya kuat, lebih baik gunakan trailing stop. Namun kalau momentumnya lemah, gunakan SL ke BEP.

Anda juga bisa backtest ulang strategi trading Anda dan melihat apakah lebih efektif trailing stop atau geser SL ke BEP.

Kiki R   14 Sep 2022
 Binsar |  27 Dec 2016

Saya mau solusinya bapak/ibu
Saya punya posisi
1 buy di 1190
1 buy di 1148
1 sell di 1137
2 sell di 1133
Harga running di 1137
Kira2 dalam kondisi seperti apa yang harus aku buat.

Lihat Reply [16]

@ Binsar:
Dalam hal ini Anda punya 4 posisi terbuka yang saling mengunci (hedging atau locking). Saya kira Anda tidak memasang stop loss dan target profit. Dengan running price sekarang, kondisi profit / loss dalam pip adalah:
1137.00 - 1190.00 (buy) = -5300 pip
1137.00 - 1148.00 (buy) = -1100 pip
1137.00 (sell) - 1137.00 = 0
1133.00 (sell) - 1137.00 = -400 pip
total loss = -6800 pip.

Solusinya ada 2 pilihan:
1. Hedging / locking dibuka satu per satu sehingga loss bisa diperkecil atau mungkin malah bisa profit kalau membukanya benar, tetapi tidak mudah dilakukan.
2. Semua posisi di-closed sehingga marginnya bisa digunakan untuk membuka posisi baru atau menambah ketahanan pada posisi baru.

Kalau saya pilih alternatif ke 2, yaitu close semua posisi dan buka posisi baru tetapi dengan memasang stop loss dan target profit yang proporsional, yaitu menggunakan money management dengan risk/reward ratio yang lebih besar dari 1:1.


Jika sudah menentukan stop loss bersamaan dengan saat open posisi maka seharusnya tidak khawatir karena Anda telah menentukan besarnya resiko dari awal. Setiap kali membuka posisi biasakan untuk menentukan level stop loss dan target dan sebisa mungkin hindari hedging.

Kalau Anda pilih alternatif pertama (membuka hedging/locking), maka harus bisa memprediksi arah pergerakan harga dengan benar, kalau salah maka jarak locking akan semakin lebar atau kerugian Anda akan bertambah besar. Sebaliknya kalau benar maka jarak locking bisa semakin sempit atau bahkan bisa berbalik jadi profit.

Dari pengalaman saya, membuka locking tidak semudah yang dibayangkan karena harga tidak selalu bergerak seperti yang kita rencanakan. Selain itu kita harus selalu memonitor pergerakan harga jangan sampai terlambat action.

Hedging adalah cut loss yang belum direalisasikan atau cut loss yang ditunda. Mungkin Anda bisa mengurangi jarak hedge pip Anda sedikit demi sedikit bahkan lama-lama bisa berbalik jadi profit (hedging-nya jadi positif), tetapi itu sama saja dengan Anda membuka posisi baru setelah posisi hedging Anda tutup semua. Secara psikologis memang tampaknya hedging yang negatif bisa jadi positif kalau cara membukanya tepat, tetapi sebenarnya sama saja dengan Anda melakukan cut-loss dan membuka posisi baru.

M Singgih   29 Dec 2016

Halo Noru.

Kami memiliki Floating Spread yang termasuk ketat, mulai dari 0,6 Pip. Informasi spread untuk pair lainnya dapat Anda lihat langsung di PlatfromTrading MT4 kami.

OctaID Official   22 Apr 2022

@ Sayyid:

Margin Level = (Equity / Margin total) x 100%
Margin level = 85%, Margin (total) = USD 600.
Dalam hal ini broker Anda menentukan level stop out (SO) jika margin level telah mencapai berapa persen?

Jika diasumsikan broker Anda menentukan level SO jika margin level telah mencapai 30%, maka posisi Anda akan otomatis ditutup ketika terkena SO, yaitu ketika:
Margin Level = (Equity / Margin total) x 100% = 30%, atau ketika: Equity / USD 600 = 30%, atau ketika Equity = USD 600 x 30% = USD 180.

Equity akan berubah dengan cepat (bisa semakin bertambah atau semakin berkurang) jika Anda telah membuka locking.

- 1. Apabila saya tidak menambah modal saya, berapa pips saya mampu bertahan?

Untuk mengetahui berapa pip bisa bertahan, Anda trading berapa lot?
Jika diasumsikan Anda trading 0.1 lot XAU/USD, dan broker Anda menentukan level SO jika margin level telah mencapai 30%, maka Anda akan terkena SO:
Equity saat ini = USD 500. Akan terkena SO jika equity telah mencapai USD 180, atau jika telah berkurang (USD 500 – USD 180) = USD 320 lagi.
Jika Anda trading dengan 0.1 lot, maka akan terkena SO jika telah loss sebesar (USD 320) / (USD 0.1) = 3200 pip lagi. (Keterangan: USD 0.1 adalah nilai per pip untuk 0.1 lot XAU/USD).


- 2. Jika saya harus menambah modal, berapa sebaiknya yang harus ditambah untuk menjaga ketahanan saya dan untuk memperbaiki portofolio saya?

Anda bisa menambah modal sebelum terkena SO. Jika Anda terkena Margin Call (MC) maka bisa segera menambah modal sebelum margin level mencapai level SO.

Mengenai berapa besar modal yang ditambahkan, itu memang tergantung dari ketahanan modal yang Anda inginkan. Ketahanan modal artinya kemampuan dana Anda untuk menahan semua posisi terbuka yang mengalami kerugian (floating loss) sebelum Anda terkena Margin Call.

Jika Anda menginginkan ketahanan sebesar 5000 pip lagi, dengan asumsi Anda trading dengan 0.1 lot, maka dana yang ditambahkan adalah sebesar 5000 x USD 0.1 = USD 500.

M Singgih   10 May 2022

Bagaimana kondisi ketahanan modal saya dengan skenario seperti dibawah ini:
- XAUUSD, contract size 100
- Floating loss sudah mencapai sekitar $29.900
- Modal + Profit $30.500
- Equity $500
- Free Margin -$95
- Margin $600
- Margin Level 85%
- Swap Fee kurang lebih $5/hari
- Posisi saat ini sudah locking, sehingga equity tetap bertahan, namun setiap hari berkurang karena harus membayar biaya swap

Pertanyaannya:
1. Apabila saya tidak menambah modal saya, berapa pips saya mampu bertahan?
2. Jika saya harus menambah modal, berapa sebaiknya yang harus ditambah untuk menjaga ketahanan saya dan untuk memperbaiki portofolio saya?

Terima Kasih

Sayyid   4 May 2022

Octa Menggunakan Spread floating atau fixed?

Noru   4 Apr 2022

Berapa lama floating minus perlu ditunggu hingga profit?

Teguh Suwandi   19 Sep 2022

Tidak ada aturan baku/pasti mengenai waktu tunggu floating profit.

Namun, pendekatan yang ideal adalah dengan melihat di time frame berapa Anda entry.

Sebagai contoh, Anda entry di time frame M15. Idealnya floating loss Anda tidak lebih dari satu hari.

Alasannya, karena dengan patokan entry di M15, artinya struktur harga di H1, maka ketika floating loss sudah lebih dari 1 hari kemungkinan besar harga sudah balik arah dan jika Anda menggunakan stoploss, stoploss Anda sudah terkena.

Lain halnya kalau Anda entry di time frame Daily, maka floating sehari bukanlah apa-apa. Floating loss Anda bisa berlangsung berhari-hari sampai maksimal seminggu.

Jadi, perhatikan time frame entry yang Anda gunakan sebagai acuan floating minus. Tidak kalah pentingnya, selalu gunakan stoploss. 

Kiki R   20 Sep 2022

Jika sedang floating profit...bagaimana melihat bahwa harga akan segera berbalik ya bang?

Sandi Uno   5 Dec 2022

Ada 2 hal penting yang bisa Anda jadikan acuan yaitu level dan pola harga.

Saat floating profit, perhatikan apabila harga masuk ke area atau level yang kuat seperti key level.

Jika harga tetap mempertahankan momentum bergeraknya, maka Anda tidak perlu khawatir.

Namun, jika ternyata momentum harga melambat dan terbentuk pola pembalikan seperti head and shoulders atau double top/bottom, maka Anda harus memutuskan apakah posisi ditutup atau ditahan.

Pola pembalikan yang terbentuk di area level penting bisa menjadi tanda yang kuat potensi harga segera berbalik.

Kiki R   6 Dec 2022

@Teguh Suwandi:

Saya setuju dengan pernyataan pak Kiki R bahwa tidak ada patokan waktu tertentu dan lebih kepada harus menyesuaikan ke time frame yang digunakan.

Saya hanya ingin mencoba memberikan pandangan lain yang juga sering digunakan oleh trader-trader profesional. Ada ungkapan yang pasti sudah sering bapak denganr yaitu Cut Your Losser Short, Let Your Profit Run. Ungkapan ini menjelaskan bahwa pada beberapa strategi trading terutama yang menggunakan basis trend following, jika posisi dibuka berdasarkan Momentum yang terjadi pada pasar, posisinya seharusnya tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan keuntungan. Jika dalam selang waktu tertentu harga masih belum mendapatkan keuntungan, ada baiknya posisi ditutup saja.

Nur Salim   13 Jan 2023

@Sandi Uno

Ada banyak sekali caranya pak. Cara-cara ini juga biasanya bergantung pada jenis strategi apa yang digunakan untuk membuka posisi.

Contoh pertama untuk yang open posisi dengan pola Candlestick. Biasanya untuk mengetahui bahwa harga akan segera berbalik juga dengan mengamati pola Candlestick berlawanan dari posisi yang dibuka.

Contoh kedua adalah posisi yang dibuka dengan menggunakan indikator-indikator trend yang bersifat trend following seperti MA, BB, dll. Di sini upaya dini untuk mendeteksi pembalikan harga adalah melihat nilai indikator tersebut. Contohnya dalam MA, jika tingkat kemiringan (Slope) MA berkurang, maka kenaikan/penurunan harga dipastikan telah melemah dan berpotensi untuk terjadi pembalikan.

Contoh ketiga adalah Entry yang menggunakan basis Oscillator seperti Stoch,RSI, dll. Cara yang paling mudah adalah melihat nilai Oscillator terhadap level Overbought dan Oversoldnya. Cara yang sedikit susah adalah dengan melihat Divergensi antara harga dan indikator yang terjadi.

Masih banyak cara lain yang dapat digunakan untuk melihat potensi pembalikan harga dan tidak dapat dijelaskan secara keseluruhan di sini. Cara-cara di atas juga tidak terkait langsung dengan Entry yang digunakan, serta dapat dikombinasikan dengan jenis Entry lain.

Nur Salim   16 Jan 2023

Jawaban untuk Sayyid:

1. Apabila saya tidak menambah modal saya, berapa pips saya mampu bertahan?

Untuk mengetahui berapa pips ketahanan Anda, saya harus mengetahui berapa selisih lot yang terbuka saat ini.

Dengan berasumsi Anda locking atau hedging full (lot buy=lot sell), maka ketahanan Anda lebih ke berapa hari sampai swap memakan equity Anda.

Dengan swap $5 per hari dan equity $500, maka ketahanan Anda: $500/$5 = 100 hari.

Ketahanan akun Anda cuma bisa bertahan 100 hari.

2. Jika saya harus menambah modal, berapa sebaiknya yang harus ditambah untuk menjaga ketahanan saya dan untuk memperbaiki portofolio saya?

Dengan swap $5 per hari, penambahan modal dibawah $100 tidak cukup berarti. $100 hanya bisa menambah sekitar 20 hari saja atau sebulan.

Mengenai penambahan modal, tentu nilainya bergantung kemampuan Anda.

Namun, pertimbangannya swap sudah terlalu besar.

Penambahan modal $500 menambah umur akun 100 hari sedang penambahan $1000 menambah umur akun 200 hari.

Kiki R   17 Jan 2023

mau bertanya: kalau floating minus misalkan Buy saldo 300dollar, entry 130 dolar lalu floating minus 70 sisa margin 100= tapi harga kembali sebelumnya?

*yang jadi pertanyaan margin 130 dollarnya ilang? apa kembali jadi 300 dollar lagi* 

Belajar   19 Jul 2023

Belajar:

Selama posisi trading masih floating, maka dana yang dipakai untuk open posisi awal akan menjadi USED MARGIN.

Dana dalam Used Margin ini tidak bisa dipakai untuk trading, selama posisi belum di-close.

Kalau posisi sudah di-close, maka Used Margin akan kembali ke dalam saldo margin yang bisa ditarik atau dipakai untuk trading (Available Margin atau Free Margin).

Aisha   4 Aug 2023

@ Belajar:  

- … entry 130 dolar lalu floating minus 70 sisa margin 100= ….

Maaf, saya tidak mengerti pertanyaannya.
Apa maksud entry 130 dollar? Maaf, Anda trading pada pair apa, dan entry sebesar berapa lot?

M Singgih   7 Aug 2023

Jawaban untuk Belajar: Tidak hilang, selama masing floating loss (belum ada posisi yang ditutup), bisa kembali ke $300 lagi.

Kiki R   9 Aug 2023
 Hizkia |  5 Sep 2019

1. Saya mau nanya bagaimana caranya atau analisa yang digunakan dalam menentukan posisi supply and demand pada saat trading?

2. Apakah posisi supply and demand akan terus sama dari waktu ke waktu atau ada kemungkinan posisi tersebut berubah-ubah?

Lihat Reply [35]

Untuk Alif,

Jika harga belum mencapai area yang Supply / Demand, anda bisa memasang Order pending Sell Limit  dan Buy Limit.

Trading Supply Demand

Contoh trading Supply Demand

Contoh trading Supply Demand 2

Jika harga sudah mencapai area Supply / Demand anda bisa langsung Sell / Buy.

Resiko 1. dari semuanya harga berbalik arah/ atau melanjutkan menguat/melemah. Anda bisa mesang Stop Loss.

Resiko 2. harga berbalik arah/ atau melanjutkan menguat/melemah namun kemudian berbalik arah kembali (pullback)

Terima kasih.

Basir   12 Nov 2019

Untuk Hizkia,

1. Silahkan baca :

2. Zona supply atau demand akan tetap sama dari waktu ke waktu selama zona tersebut masih fresh atau masih belum pernah diuji/retest. Sebuah zona tentu akan berubah range-nya jika harga telah menguji zona tersebut. Dan sebuah zona akan menjadi tidak valid atau sudah tidak berlaku hanya jika harga mampu mempenetrasinya.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   8 Sep 2019

@KangEwok: Sore kang Ewok, salam kenal. Pengukuran area supply and demand memakai analisis supply and demand mas. Materi supply and demand juga banyak referensinya, silahkan semuanya temukan di situs ini.

Kiki R   21 Feb 2020

@Fadhal Ahmad: Tidak ada patokan khusus atau aturan terperinci dalam menggambar area SnD. Menggambar zona SnD bersifat relatif bagi setiap trader, tergantung dari sisi pengamatan dan pengalaman yang dimiliki. Semakin tinggi jam terbang seorang trader, maka semakin bijak dirinya dalam menentukan zona SnD tersebut. Satu-satunya aturan yang perlu diingat dan ditanamkan dalam menggambar zona SnD adalah:

Zona SnD adalah saat OHLC (open, high, low, close) saling berhimpitan hingga candle terlihat seperti sedang berbaris sejajar dan rapi.

Kiki R   26 Feb 2020

@aldi wakid: Cara menggambar area supply and demand ada 2. Pertama menggunakan OHLC candle saling berhimpitan hingga candle terlihat seperti sedang berbaris dengan sejajar dan rapi. Kedua, menggunakan candlestick seperti pin bar dan engulfing.

Silakan baca baik-baik dan perbanyak latihan karena area supply and demand ini memang bersifat relatif bagi setiap trader, tergantung dari sisi pengamatan dan pengalaman yang dimiliki. Semakin tinggi jam terbang seorang trader, maka semakin bijak dirinya dalam menentukan area supply and demand tersebut.

Kiki R   7 Apr 2020

Salam kenal, dan salam profit untuk Anda bung Yulius.

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih terlebih dahulu atas apresiasi Anda selama ini terhadap media kami. Selain disini (Inbizia), Anda juga bisa mengunjungi media Seputar Forex untuk mempelajari materi-materi lain yang berkaitan dengan trading forex.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   4 Jan 2022

Apakah Supply And Demand dan Support And Reistance itu memiliki cara kerja yang sama?

Fugari   5 Jan 2022

Untuk Fugari,

Prinsip penerapan antara level support/resisten dan zona supply/demand pada dasarnya hampir sama. Keduanya digunakan untuk mencari pentujuk apakah terdapat reaksi harga yang mengindikasikan akan adanya breakout ataupun reversal.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   6 Jan 2022

@Alfanura:

Betul pak. Memang banyak sekali versi Supply And Demand yang beredar di Internet sekarang. Baik itu artikel gratisan ataupun Course berbayar. Kalau ditanya yang benar, semua sebenarnya benar kok pak. Perbedaan nama itu biasanya muncul karena perbedaan preferensi dari pembuatnya saja. Tapi yang penting sebenarnya bapak paham sama konsep dari masing-masing SND. Konsepnya secara umum ada 3.

Pertama, ada Supply And Demand yang memanfaatkan Equillibrium atau zona keseimbangan. SND ini umumnya memanfaatkan prinsip Breakout yang terjadi pada zona keseimbangan yang terbentuk saat harga Sideway. Ada juga beberapa yang menggunakan konsep Retest, dll. Untuk lebih lengkapnya, bapak bisa baca pada artikel tentang zona Supply And Demand untuk pemula berikut.

Kedua, ada Supply And Demand yang memanfaatkan zona Imbalance atau zona ketidakseimbangan. Beda dengan zona keseimbangan, SND yang satu ini memanfaatkan zona-zona yang terbentuk saat harga dalam keadaan extreme atau tidak normal. Umumnya ada pada Swing High Swing Low harga. Prosedur tradingnya sendiri lebih ke arah Retest ke zona Imbalance tersebut untuk mencari sisa-sisa order yang masih ada di sana. Untuk lengkapnya bisa bapak coba baca di artikel Supply And Demand untuk trader pro ini.

Ketiga dan yang paling banyak dibahas di internet saat ini adalah Supply And Demand yang memanfaatkan zona manupulasi. Berbeda dari kedua pendahulunya di atas, kalau zona manipulasi ini memanfaatkan konsep harga yang sering dimanipulasi untuk menipu trader-trader Breakout ataupun Retest. Pola dan prosedurnya secara singkat merupakan gabungan dari kedua SND di atas. Pola-pola ini sekarang sering dikenal dengan nama Quasimodo Level, Diamond Level, dll. Contohnya sebagai berikut:

snd1

Jadi mengenai mana yang benar, semua yang bapak baca dan pelajari tersebut sudah benar. Mengenai mana yang paling menguntungkan, jika digunakan dengan disiplin dan konsisten semuanya akan menguntungkan kok pak. Secara pribadi sendiri, zona keseimbangan biasanya menawarkan cara yang paling aman, zona imbalance menawarkan ringkat Risk:Reward Ratio yang stabil, sedangkan zona manipulasi menawarkan tingkat Win Rate yang paling tinggi.

Terima kasih, semoga bisa membantu.

Nur Salim   22 Jan 2022

Betul sekali pak, memang metode yang paling mudah dalam menentukan zona SnD adalah dengan melihat pola Candlestick reversal yang terbentuk sebelumnya. Hanya saja metode ini hanya bisa digunakan jika bapak berpatokan pada zona-zona Imbalance tempat dimana harga berpotensi membentuk Reversal. Oleh karena itu pola-pola Candlestick yang digunakan juga biasanya berpatokan dengan pola candlestick Reversal. Mengenai pola mana yang lebih baik, menurut pengalaman saya pribadi ada 2 pola, yaitu:

a. Bullish/Bearish Engulfing

Yang pertama dan utama adalah pola Engulfing baik itu Bullish ataupun Bearish Engulfing. Selain bisa digunakan untuk melihat titik-titik pembalikan trend, pola ini juga bisa menjadi patokan Retrace sebagai titik-titik penerusan trend. Kelebihan utama pola ini karena akan banyak order-order yang muncul di sekitaran pola tersebut muncul sebagai upaya untuk menunggu Retest. Namun perlu diingat, pola ini jauh lebih efektif semakin cepat harga melakukan Retest atau Retrace ke sekitaran pola/zona.

b. Morning/Evening Star

Pola selanjutnya yang juga memiliki tingkat Winrate yang tinggi sebagai tempat terbentuknya zona SnD adalah Morning/Evening Star. Berbeda dengan Engulfing, Pin Bar dan beberapa pola reversal lainnya, pola ini memiliki tingkat akurasi tinggi sebagai zona SnD karena memang jarang sekali terbentuk terutama pada time frame H4 ke atas. Sehingga tidak akan banyak False Signal atau zona yang bisa menipu terbentuk dari pola candlestick satu ini.

morning-snd

Selain pola-pola di atas, pola Candlestick reversal lainnya seperti Pin Bar, Doji juga tetap bisa digunakan sebagai patokan zona. Hanya saja seperti yang ibu ketahui memang, pola-pola ini bisa muncul dimana dan kapan saja sehingga bisa sedikit menipu.

Terima kasih atas pertanyaannya, semoga bisa sedikit membantu.

Nur Salim   13 Apr 2022

saya mau bertanya..
bagaimana cara menggambar garis suply dan demand yg benar??
Karena saya bingung sekali

Aldi Wakid   4 Apr 2020

Hallo Mas erik.. salam kenal.. saya Yulius dari Jambi..

Saya baru menemukan blog ini tadi malam, sy juga trader, masih pemula.. 1 tahun terakhir sy trading menggunakan S&D dan sy kira tulisan ini cukup menambahbah wawasan saya tentang itu.. sy inin menanyakan apakah forum di blog ini masih aktif,,,? atau barangkali ada media terbaru tentang forex yang mas erik kelola akhir2 ini... Terima kasih..

Bang Yul   3 Jan 2022

Selamat malam, saya mulai mengenal Supply And Demand beberapa bulan belakangan dari ebooknya Samibegod dan mulai mendalami sejak saat itu. Tapi semakin belajar, kenapa banyak sekali versi SND ya? Dan berbeda-beda jatuhnya. Terlebih lagi ketika mulai masuk banyak jenis-jenis Setup. Ada yg namanya sama tapi berbeda, ada yg jenisnya sama tp justru namanya berbeda. Sebenarnya versi mana yang benar dan menguntungkan? thx

Alfanura   20 Jan 2022

bagaimana menyikapi supply atau demand yang sudah di break / bahkan setelah di retest?

Alif   9 Nov 2019

Mohon bantuan, di buku snd yang saya pelajari ada banyak sekali pola candlestik yg bisa dipake untuk zona snd. Dari semua pola candle itu, adakah pola-pola yang memang lebih tinggi akurasinya daripada yang lain? Terima kasih

Pandu Wicaksono   13 Apr 2022

Kak, untuk mengetahui supply atau demand itu kuat dr mna nya ya? Terkadang di dlm satu chart ada snd yg saling berdekatan. Nah untuk mngetahui kuat atau tidaknya itu gmn? 

Adi Permana   9 Jun 2022

@Adi Permana: Ada 2 hal yang Anda gunakan untuk melihat kuat tidaknya S&D.

1. Panjang candle setelah S&D terbentuk.

Semakin penjang candle yang terbentuk setelah S&D maka semakin kuat S&D-nya begitupun sebaliknya.

2. Cepatnya harga berbalik (reject) setelah mengenai S&D tersebut.

Semakin cepat harga berbalik dari S&D maka semakin kuat S&D tersebut, begitupun sebaliknya.

Apabila terdapat 2 S&D kuat yang berdekatan, cari parameter baru yang menguatkan contohnya garis trendline atau bisa juga menggunakan fibonacci retracement.

Kiki R   9 Jun 2022

Bagaimana sebenarnya orang tahu bahwa di satu zona terdapat pending order tersisa yang bisa membuat harga bereaksi hingga akhirnya menemukan strategi snd ini pak. mohon pencerahannya

Muhammad Hilmi   31 Jul 2022

@Muhammad Hilmi: Jawaban pastinya tidak ada yang benar-benar tahu pada zona tersebut ada pending order tersisa sehingga harga bisa pantul pada level tersebut.

Pertama, ini dulu dipahami, karena banyak yang salah kaprah menganggap cara ini seperti holy grail. Setiap zona harus pantul, maka apabila beberapa kali loss mereka sudah mundur.

Padahal kalau dilihat secara keseluruhan winrate zona tersebut berkisar 55-60%. Sudah cukup baik tinggal dikombinasikan dengan rasio risk/reward yang diatas 1/2.

Kedua, jawaban dari yang bapak/mas inginkan butuh banyak latihan untuk menjawabnya.

Salah satu cara yang saya gunakan untuk melihat zona S&D yang bagus bukan hanya dari zona tapi strukturnya.

Untuk menjelaskannya hal ini cukup susah karena harus berhadapan chart dan menjelaskannya satu persatu.

Kalau mau lebih jelas, nanti bisa tanyakan di grup telegram Seputarforex Belajar sistem trading: https://t.me/belajarsistemtrading

Saya akan menjelaskan dengan rinci jawaban ini.

Kiki R   2 Aug 2022

Kriteria level Supply Demand yang kuat itu seperti apa kak?

Nirwana   2 Aug 2022

@Nirwana: Berikut beberapa kriteria level supply/demand yang kuat.

1. Candlestick memiliki body panjang dan shadow kecil (atau tanpa shadow) setelah membuat base supply/demand

Candlestick dengan body panjang dan shadow kecil ini menandakan adanya tekanan salah satu pihak (seller atau buyer) yang dominan dan akan menjadi level ini apabila tersentuh.

2. Candlestick body panjang tersebut berhasil menembus (break) level support/resisten

Jika candlestick body panjang (poin 1) ini berhasil menembus level support/resisten artinya salah satu pihak mengalami kerugian cukup besar karena biasanya stop loss trader diletakkan pada level support/resisten tersebut.

Akibatnya, jika hal ini terjadi maka peluang harga akan melanjutkan arah menjadi lebih besar dan peluang harga pantul pada saat datang kembali ke level supply/demand juga lebih besar.

3. Terjadi rejection yang kuat pada level supply/demand tersebut sebelumnya

Rejection yang kuat ini adalah berbentuk shadow panjang saat memasuk level supply/demand.

Hal ini menandakan adanya seller/buyer yang sangat kuat dan menjaga level tersebut. Oleh karena itu, level seperti ini patut kita tandai sebagai level supply/demand yang kuat.

Kiki R   3 Aug 2022

Halo selamat sore mas, Saya baru dalam dunia trading, dan pengetahuan saya masih minim. Bila berkenan berbagi ilmu nya, pengukuran demand zone dan supply zone dari analisis apa ya? Terimakasih. Wassalam.

KangEwok   19 Feb 2020

Saya sudah mempelajari SND di artikel Supply And Demand Untuk Pemula tapi saya masih belum paham dalam menggambar garis SND ini, apakah dalam menggambar garis SND memiliki patokan khusus ?

Fadhal Ahmad   26 Feb 2020

@ Fadhal Ahmad:

Pada dasarnya area supply dan demand adalah resistance dan support. Jika supply dan demand biasanya direpresentasikan dalam bentuk area, maka resistance dan support direpresentasikan dalam level. Tetapi fungsinya sama. Area demand menyatakan level-level support, dan area supply menyatakan level-level resistance.

Untuk menentukan level-level support dan resistance (demand dan supply), silahkan baca: 5 Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Level Support-Resistance

M Singgih   19 Jan 2023

@Nirwana:

Ada banyak kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kekuatan sebuah zona. Namun beberapa yang penting adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan harga saat membentuk zona

Kekuatan ini dapat dilihat dari bagaimana cara harga meninggalkan zona pasca pembentukan. Jika harga bergerak kuat tanpa terseok-seok pasca pembentukan maka bisa dipastikan zona tersebut juga memiliki status yang kuat. Namun jika harga bergerak lambat pasca pembentukan maka zona juga bisa dinilai lemah.

2. Terjadi Break pada level tertentu

Jika pada poin pertama dilihat bagaimana cara harga bergerak pasca zona terbentuk, maka poin kedua adalah apa yang telah harga capai pasca zona tersebut terbentuk. Hal ini bisa apa saja  yang berhubungan dengan Key level dari Break pada level SnR, Break pada zona yang berlawanan, Break pada level indikator, dll.

3. Berapa kali harga telah Retest pada zona

Poin terakhir adalah telah berapa kali harga menyentuh, masuk ataupun melakukan Retest pada zona. Semakin sering harga Retest pada zona, maka akan semakin kecil pula kemungkinan zona tersebut akan bekerja di kemudian hari.

Sebenarnya ada banyak lagi hal-hal yang bisa dipantau seperti seberapa jauh jarak pergerakan harga, seberapa lama zona tersebut telah terbentuk, dll. Hanya saja ketiga poin yang telah disebutkan di atas merupakan poin yang paling penting dan harus selalu diperhatikan dalam menilai kekuatan sebuah zona.

Nur Salim   20 Jan 2023

@Adi Permana, @Kiki R:

Bener ini. Lihat aja body candle terdekat. Body candle gede, berarti S&D kuat. Body cancle makin tipis, makin lemah lesu.

Sofiyan   20 Jan 2023

Jawaban untuk Pandu Wicaksono:

  • di buku snd yang saya pelajari ada banyak sekali pola candlestik yg bisa dipake untuk zona snd. Dari semua pola candle itu, adakah pola-pola yang memang lebih tinggi akurasinya daripada yang lain?

Ada. Beberapa pola candlestick mempunyai akurasi area S&D yang lebih tinggi daripada yang lain.

Contoh pola candlestick untuk area S&D yang memiliki akurasi tinggi adalah pola engulfing.

Kiki R   20 Jan 2023

Muhammad Hilmi:

Semua upaya membaca grafik itu pada dasarnya "perkiraan berwawasan", alias "informed prediction", berdasarkan fluktuasi harga yang terjadi pada masa lalu. Tapi, orang yang memprediksi itu sendiri tidak tahu persis bagaimana kondisi saat ini: baik berapa banyak pending order tersisa, berapa banyak yang buy, berapa banyak yang sell, dan seterusnya.

Ini berlaku untuk analisis SND, juga penggunaan alat analisis teknikal lainnya.

Jadi, bagaimana orang bisa bisa tahu ada zona ini dan itu untuk menjalankan strategi snd? Yaa, dengan memiliki wawasan yang cukup untuk memprediksi kondisi pasar.

Aisha   21 Feb 2023

@ Aldi Wakid:  

Dalam trading, level demand adalah level support dan level supply adalah level resistance. Jadi menentukan level-level demand dan supply sama dengan menentukan level-level support dan resistance. Untuk itu silahkan baca: 5 Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Level Support-Resistance

M Singgih   29 Sep 2023

@ Alif:   

Maksudnya Anda ingin entry?

Kalau untuk entry, Anda harus mengamati apakah ada sinyal dari price action atau tidak. Kalau ada sinyal silahkan entry, kalau tidak ada sinyal jangan entry dulu meskipun sudah break level support atau resistance. Sinyal dari price action tersebut juga harus terkonfirmasi oleh indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX dan juga MACD.

 

M Singgih   29 Sep 2023

Jawaban untuk Alfanura: Benar, detail penerapan S&D bisa berbeda-beda dengan setiap trader.

Saya pribadi menggunakan S&D namun dengan menggabungkannya dengan struktur harga yang spesifik untuk mencari area buy/sell.

Mengenai versi terbaik, Anda harus meriset sendiri dengan menguji versi S&D-nya.

Saya pun diawal-awal menggunakan S&D demikian. Awalnya saya menggunakan S&D versi standar yaitu dengan menandai setiap area harga yang valid dan hasilnya dalam 1 grafik saya ada banyak area S&D.

Namun, seiring berjalannya waktu, saya memadukan dengan struktur harga yang spesifik dan hasilnya dalam 1 grafik saya hanya menandai 1-2 area S&D saja yang saya anggap spesifik.

Kiki R   3 Oct 2023

@ Kangewok:  

Mungkin maksud Anda bagaimana menentukan zona demand dan zona supply pada chart. Dalam trading, zona atau level demand adalah sama dengan level atau area support, dan zona atau level supply adalah sama dengan level atau area resistance.

Penentuan level atau area support dan resistance yang benar adalah dimulai dari time frame yang paling tinggi hingga time frame dimana Anda trading. Ini dilakukan agar level atau area support dan resistance tersebut akurat, yang mencakup support dan resistance mayor dan minor. Untuk penjelasan mengenai hal ini, silahkan baca: 3 Cara Sederhana Untuk Menentukan Support Dan Resistance

M Singgih   4 Oct 2023

@ Alfanura:

Mengenai ebook yang Anda maksud, saya pribadi belum pernah membaca.

- … Ada yg namanya sama tapi berbeda, ada yg jenisnya sama tp justru namanya berbeda.
Maaf, saya tidak mengerti maksudnya, bisa diberikan contoh?

Dalam hal area atau level demand dan supply, yang paling penting adalah bagaimana menentukan level atau zona demand dan level atau zona supply pada chart. Dalam trading, zona atau level demand adalah sama dengan level atau area support, dan zona atau level supply adalah sama dengan level atau area resistance.

Penentuan level atau area support dan resistance yang benar adalah dimulai dari time frame yang paling tinggi hingga time frame dimana Anda trading. Ini dilakukan agar level atau area support dan resistance tersebut akurat, yang mencakup support dan resistance mayor dan minor.

Untuk penjelasan mengenai hal ini, silahkan baca: 3 Cara Sederhana Untuk Menentukan Support Dan Resistance

M Singgih   16 Oct 2023

@ Adi Permana:

Dalam trading, zona atau level demand adalah sama dengan level atau area support, dan zona atau level supply adalah sama dengan level atau area resistance.

Penentuan level atau area support dan resistance yang benar adalah dimulai dari time frame yang paling tinggi hingga time frame dimana Anda trading. Ini dilakukan agar level atau area support dan resistance tersebut akurat, yang mencakup support dan resistance mayor dan minor.

Untuk penjelasan mengenai hal ini, silahkan baca:
Beberapa Tips Dalam Menentukan Support Dan ResistancePermintaan Dan Penawaran Dalam Pasar Forex

Yang Anda maksud dengan level support / demand dan juga level resistance / supply yang kuat adalah yang valid dan akurat. Seperti penjelasan di atas, semakin tinggi time frame, level support dan resistance akan semakin valid atau yang dinamakan dengan level support dan resistance mayor.

Jadi mulailah dengan menentukan level-level support dan resistance pada time frame yang paling tinggi, kemudian turun ke time frame yang lebih rendah. Mengenai berdekatan atau tidak, itu tergantung dari pengamatan dan pergerakan harga yang telah terjadi yang membentuk level-level support dan resistance tsb.

Amati pada time frame di mana Anda trading, mana level-level support dan resistance mayor dan mana yang minor. Yang mayor jelas lebih kuat dari yang minor.

 

M Singgih   19 Oct 2023

Aldi Wakid:

Kalau sepaham saya ya, kita nggak perlu nggambar garis supply-demand sendiri. Sudah kelihatan kok dari chart candlestick. Candle bullish itu demand. Candle bearish itu supply.

Atau...saya salah ya?

Saliha   3 Nov 2023
 

Komentar @inbizia

Agus: Maaf kak aku nimbrung di komentar ini ya! Aku ada pertanyaan dn ini jujur agak mengganggu aku swaktu ngecoba trading. Jd, pertama kli aku trading yaa, aksu dihadapkan dngn situasi dmana broker yg aku pilih ( udah deposit dan buka akun live) itu memaksa aku utk trading dngn 0.1 lot ( ga ada pilihan 0.01 lot) sedangkan saat ini, trnyata ada broker yg menawarkan trading dngn 0.01 lot yakni broker Monex. Kira2 utk pemula dan yg udah ahli, apakah lbh menguntungkan buat kita trading dngn 0.1 lot ato 0.01 lot? Terus bsa dicontohkan ga yaa perbedaan antra 0.1 lot dan 0.01 lot dalam bentuk mata uang USD misalnya. Seklai lgi aku mnta maaf ya nimbruing, dna klu bsa, moga dijwab yaa agar aku clear dan ngerti mengenai perbedaan 0.1 lot dan 0.01 lot. Terima kasih!
 Shinta |  23 Oct 2023
Halaman: Perbandingan Akun Pro Finex Dan Standard Monex
"Selain itu, sentimen pasar juga dapat mempengaruhi pergerakan GBP/USD, terutama ketika ada kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi global." Utk sikon saat ini, terjadi perang dmana2. Ukraina VS Rusia yg ga abis2nyaa, ditambah dngn perang meletus antara Palestina ama Israel, blm lagi dampak pandemi covid yg ngebuat ekonomi yg sblmnya udah terseok2 makin terseok2 dan jga belm lagi terjadi krisis pangan dmana2. Kira2 dngn kondisi saat ini, bila muncul berita eknomi global yg positif misalnyaa, apakah GBP/USD cndrung naik ato turun terhadap situasi ekonomi global? Trus utk pergerakan GBP/USD saat ini cendurung naik ato turun ya?? Trus selain ekonomi global, kira2 ada ga korealsi antara GBP/USD dengan emas jga?? Dan misalkan trader mau melakukan diversifikasi portofolio, apakah GBP/USD ini cock dngn trading emas??
 Sonny |  23 Oct 2023
Halaman: Perbandingan Trading Gbpusd Di Akun Finex
Bima: Halo! Jad gini yaa, untuk Pilihan instrumen dan aset yang tersedia dalam setiap jenis akun trading di suatu broker dapat bervariasi, dan seringkali tergantung pada tipe akun yang Anda pilih. Dalam hal ini, akun Silver di MRG mungkin dirancang untuk trader yang lebih fokus pada trading Forex atau aset lainnya. Keterbatasan dalam jumlah instrumen yang dapat diperdagangkan dalam akun Silver mungkin disebabkan oleh beberapa faktor: Akun Silver mungkin dianggap sebagai tipe akun dasar atau pemula. Broker sering menyediakan lebih banyak instrumen dan fleksibilitas dalam akun-akun dengan tingkat yang lebih tinggi atau deposit yang lebih besar. Broker berupaya menyediakan beragam tipe akun untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis trader. Trader dengan preferensi trading yang berbeda mungkin memilih akun yang sesuai dengan tujuan dan gaya trading mereka. Moga membantu ya!
 Bobby |  24 Oct 2023
Halaman: Perbandingan Akun Mrg Untuk Trading Saham
Pagi smua, artikel cukup bagus dan menarik serta menambh pengetahuan tentang sukuk. tp ada beberapa hal yg mau sy tanyakan, krna sy msh blm tau benar ttg sukuk. bagaimana caranya kita utk bs mendapatkan atau membeli sukuk tsb? dan apa saja syaratnya. trus bagaimana kita bisa mndpatkan imbal hasil jika investasi melalui sukuk? apakah spt kita investasi deposito atau bagaimana ya? mgkin ada senior yg udah pengalaman diinvestasi sukuk ritel bs sharing2 gitu. mksh sblmnya.
 Rosa |  25 Oct 2023
Halaman: Kenali Risiko Investasi Di Sukuk Ritel Sr
Misii yaa gw mau ngejawab masalah jumlah keuntungan dr sukuk ritel, jd gini ketika kita membeli sukuk ritel, pihak penjual atau mitra distribusi bakal ngasih tau brapa persen imbal hasil yg bakal kita dapetin tiap bulannya. tp perlu diingat setiap seri sukuk jumlah imbal hasilnya berbeda-beda. tp yg jelas biasanya imbal hasil yg didapat dr sukuk ritel ini lebih besar perhitungannya dr bunga deposito per tahunnya. biasanya imbal hasil yg diberikan sukuk ritel antara 5% hingga 6% per tahun. dan itu bukan bunga lhoo, tp imbal hasil atau bagi hasil. nah kita tinggal itung aja tuh dr 5% per tahun berapa imbal hasil yg kita dptkan dr sukuk ritel utk tiap bulannya, krna imbal hasil tsb bs kita dptkan tiap bulan. thanks.
 Triya |  30 Oct 2023
Halaman: Kenali Risiko Investasi Di Sukuk Ritel Sr
Abby: proses penarikan dana trading emang membutuhkan waktu dan tdk bs lngsung masuk ke rekening, sbnarnya hal itu jg demi keamanan dana kakak sendiri. berbeda dg proses deposit yg begitu transfer dana lgsung masuk ke akun. Withdraw emg mmbthkan waktu krna butuh waktu utk berbagai verifikasi, misalnya apakah bnr yg melakukan penarikan adalah pemilik akun sendiri, trus apakah benar rekening tmpat masuk dana usai penarikan adlah rekening milik pemilik akun, dan ada bbrapa hal lain yg dibutuhkan demi keamanan pemilik akun. jd emang wajar jika penarikan dana tdk serta merta bs lgsung masuk ke rekening kakak. Dan gak perlu was2 atau khawatir dana gak masuk ke rekening, asalkan bnar pake broker resmi dan bukan abal2. thanks.
 Vidi |  31 Oct 2023
Halaman: Broker Lokal Yang Menyediakan Withdrawal Instan

Kamus Forex

Open Position, OP

Membuka transaksi di platform trading. Pada umumnya, open posisi ada dua jenis, yakni Long Position (posisi Buy) dan Short Position (posisi Sell). Namun ada juga pembukaan posisi pending (tertunda) yang memungkinkan trader untuk menetapkan target harga terlebih dulu sebelum order tereksekusi.

Long Position

Tindakan mengambil posisi BUY (membeli suatu aset) ketika pasar sedang Bullish. Long position artinya trader atau investor ingin mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai suatu aset. Kebalikan dari Long Position adalah Short Position.

Short Position

Transaksi yang ditempatkan oleh para trader atau investor untuk mendapatkan keuntungan dari penurunan harga. Istilah Short Position juga bisa disebut sebagai posisi sell atau jual, dan merupakan kebalikan dari Long Position.

Close Position

Order untuk menutup transaksi yang sedang terbuka (Floating Position) dengan tujuan merealisasikan kerugian maupun keuntungan.

No Deposit Bonus, Bonus Tanpa Deposit

Penawaran broker forex yang memberikan sejumlah dana kepada trader sebagai deposit akun. Aturan pada No Deposit Bonus terkait syarat penarikan dan masa berlaku promo sangat penting diperhatikan oleh trader.

Deposit, Deposit Forex

Sejumlah dana yang harus diberikan kepada broker sebagai modal trading dan menikmati layanan yang diberikan (oleh broker tersebut).


Kirim Komentar Baru