Hal yang membuat biaya renovasi rumahmu menjadi membengkak, biasanya disebabkan oleh tidak adanya perencanaan terkait estimasi biaya renovasi yang baik.
Renovasi rumah seringkali menimbulkan biaya-biaya tidak terduga yang melebihi estimasi biaya. Mengapa? Sebab, biaya renovasi memang membutuhkan biaya yang tidak kecil, apalagi ditambah dengan semakin tingginya harga material bangunan dan kenaikan biaya pekerja. Ini sering menjadi permasalahan yang membuat pemilik rumah mengalami overbudget saat hendak melakukan renovasi rumah.
Mungkin jika kamu memang memiliki budget yang lebih, overbudget tidak begitu menjadi permasalahan. Namun, bagaimana jadinya kalau kamu hanya memiliki anggaran yang pas-pasan? Tentunya, kamu harus memiliki perencanaan matang nan detail terkait estimasi biaya renovasi yang perlu dikeluarkan, agar tidak mengalami overbudget. Berikut trik sederhana untuk menghitung biaya renovasi rumahmu agar tidak membengkak dan sesuai budget kamu:
Tentukan Skala Prioritas
Ketika menekan biaya pengeluaran untuk kebutuhan finansialmu setiap bulannya, kamu perlu membuat daftar skala prioritas dalam resolusi keuanganmu, yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan saat ini berdasarkan tingkat urgensinya. Daftar skala prioritas ini juga dibutuhkan ketika kamu ingin merenovasi rumahmu. Mengapa?
Dengan adanya daftar skala prioritas terkait bagian rumah mana saja yang ingin direnovasi serta bahan-bahan material apa saja yang ingin digunakan, kamu bisa lebih mudah mengetahui estimasi biaya dari renovasi rumahmu tersebut; apakah sudah sesuai dengan budget yang kamu miliki atau tidak? Jika belum, kamu bisa menurunkan biaya renovasi rumahmu dengan cara yang sederhana, yaitu melakukan renovasi rumah untuk bagian yang memang benar-benar perlu diperbaiki saja.
Gunakan Sistem Pembayaran Borongan
Untuk menekan biaya renovasi rumahmu agar tidak membengkak, kamu bisa menggunakan jasa tukang bangunan dengan sistem bayaran secara borongan saja. Jadi, kamu tidak perlu memusingkan lagi terkait harga material dan jumlah tenaga kerja yang dibayarkan karena biaya-biaya tersebut sudah termasuk di dalamnya.
(Baca juga: Beli Rumah Jadi Atau Bangun Sendiri, Pilih Mana?)
Tidak jarang juga, kamu bisa menemukan jasa tukang bangunan yang bisa memberikan daftar bahan-bahan material apa saja yang akan digunakan saat proses renovasi berlangsung. Umumnya, jasa tukang bangunan seperti ini bekerja dengan proses sebagai berikut:
- Tukang bangunan melakukan survei lokasi di bagian rumah yang ingin direnovasi terlebih dahulu.
- Kemudian, tukang bangunan akan berdiskusi langsung dengan pemilik rumah terkait desain, material, dll.
- Setelahnya, mereka akan membuat sebuah draft estimasi biaya yang perlu kamu keluarkan atau disebut Rancangan Anggaran Biaya (RAB), berikut desain gambar kontruksinya. Perlu diketahui, kamu akan dikenakan biaya tambahan untuk desain gambar.
- Jika kamu merasa bahwa biaya jasa tukang bangunan dan biaya material yang ingin ditawarkan cocok dengan budget-mu, kamu bisa mengabari mereka dan memulai proses renovasi rumahmu.
Ingat ya! Pilihlah jasa tukang bangunan yang bisa memberikan penawaran dari segi biaya renovasi yang masuk akal dan logis. Mengapa? Karena, hal ini dapat berhubungan dengan kualitas bahan-bahan material yang mereka gunakan. Pada dasarnya, renovasi rumah yang kamu lakukan merupakan sebuah investasi jangka panjang bagi finansialmu ke depan. Tentu saja, kamu tidak mau donk Jika baru saja merenovasi rumah tapi tak lama kemudian terjadi kebocoran di sana-sini akibat buruknya material yang digunakan oleh jasa tukang bangunan.
Gunakan Material Lama Yang Masih Layak Pakai
Jangan buang-buang biaya hanya untuk membeli bahan material yang baru, jika material lama ternyata masih dinilai layak pakai. Hal ini sering luput dari perhatian kamu, karena kamu menganggap bahwa renovasi itu identik dengan mengganti semua material lama menjadi material baru. Ini akan membuat biaya renovasimu menjadi semakin membengkak (overbudget) padahal kamu masih punya sumber daya yang bisa dimanfaatkan.
Material-material yang biasanya masih layak dipakai seperti kayu, genteng, kusen kayu, dan lain sebagainya. Jika kamu bisa manfaatkan barang-barang lamamu yang masih layak dipakai tersebut, pasti biaya renovasi yang kamu keluarkan bisa dihemat atau ditekan.
Efesien Dan Efektif Adalah Kunci Merenovasi Rumah
Selain melihat kemampuan finansialmu, kamu juga perlu tahu tingkat renovasi rumah yang akan kamu lakukan, apakah itu renovasi kecil atau besar. Sebab, jika renovasi yang dibutuhkan tergolong kecil, kamu lebih efektif dan efisien menggunakan jasa tukang bangunan yang dibayar harian saja, mengingat material-material yang digunakan tidak terlalu banyak. Namun kalau renovasi rumah yang ingin dikerjakan tergolong besar, sebaiknya pilihlah jasa tukang bangunan dengan sistem bayaran borongan yang sudah termasuk dengan biaya material-materialnya.
Bukan hanya soal biaya, kamu juga perlu concern mengenai timing atau waktu pengerjaan dari renovasi rumahmu. Jika proyek renovasi tergolong besar, biasanya kamu perlu menyewa sebuah rumah untuk tempat tinggal sementara waktu, hingga pengerjaan renovasi rumahmu benar-benar rampung. Ini tentunya perlu dipertimbangkan sebagai biaya tambahan. Semakin lama proses renovasi berlangsung, biaya sewa rumah sementara jelas akan semakin membengkak, dan ini bisa menjadi salah satu sumber penyebab overbudget yang signifikan tapi biasanya terlewat dari perencanaan awal.
Berbicara tentang sewa rumah, tahukah kamu jika banyak yang menganggapnya lebih menguntungkan daripada membeli rumah? Ikuti penjelasannya di arikel berjudul "Sewa Rumah Lebih Untung Dari Beli? Ini Alasannya".