Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 1 hari, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 1 hari, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia

Bagaimana Cara Memakai OCO Order yang Efisien?

Cahyaning 16 Aug 2021
Dibaca Normal 7 Menit
forex > strategi >   #oco
Memakai OCO order bisa menjadi solusi trading untuk strategi breakout ataupun reversal. Bagaimana cara penggunaannya?

DI

Saat Anda terjun ke dunia trading forex, ada beberapa 'perintah' yang bisa Anda berikan kepada broker ketika menjalankan aktivitas trading. Hal ini disebut juga sebagai order. Secara singkat, order adalah permintaan trader yang diberikan kepada broker. Ada beberapa jenis order yang bisa digunakan trader untuk mempermudah aktivitas mereka di pasar. Salah satunya adalah OCO. Bagaimana cara memakai OCO order yang baik?

 

Berkenalan Dengan OCO Order

OCO atau One Cancels the Other Order adalah jenis market order yang sering dipakai oleh trader. Secara sederhana, OCO merupakan jenis perintah yang melibatkan dua jenis order. Salah satu order akan otomatis di batalkan ketika order yang lainnya tereksekusi. Tipe order ini biasanya digunakan oleh trader yang memasang posisi di area berseberangan.

Cara memakai OCO order yang umum adalah dengan menggabungkan order sell dan buy di platform trading. Ketika salah satu target harga tercapai dan order tereksekusi, maka order yang lainnya akan langsung dibatalkan. Dengan demikian, trader tak akan menderita kerugian akibat menjalankan dua posisi trading yang berlawanan.

Baca juga: Kerugian Hedging Dan Cara Mengatasinya

 

Memasang OCO Order

Ada berbagai cara memakai OCO order dalam forex. Namun, sebelumnya Anda harus memastikan apakah platform trading Anda sudah support jenis order ini. Beberapa platform trading memberikan opsi untuk memasang OCO guna memudahkan penggunanya. Lalu, bagaimana dengan software trading populer seperti MetaTrader?

Banyak trader yang menggunakan platform MetaTrader dalam kegiatan tradingnya. Sayangnya, OCO sendiri bukanlah bawaan MetaTrader. Meski demikian, Anda tetap bisa menggunakan OCO di MetaTrader. Caranya adalah dengan mengunduh software sejenis Expert Advisor untuk menambahkan fungsi ini pada platform trading Anda. EA sendiri merupakan software otomatisasi yang memungkinkan trader menempatkan order dengan aturan spesifik. 

Baca juga: MetaTrader 4, Platform Trading Andalan Trader Dan Broker Forex

Secara garis besar, ada dua jenis OCO order yang bisa Anda aplikasikan sebagai bagian strategi trading. Yaitu OCO breakout dan OCO reversion. Apa perbedaan dari dua jenis OCO order ini?

 

1. OCO Reversion

OCO reversion sebetulnya mirip dengan OCO order, namun dengan tujuan yang berbeda. Jika OCO pada umumnya akan membatalkan order, maka OCO reversion hanya membatasi order saja. Dengan menggunakan jenis OCO ini, profit bisa didapatkan dari pergerakan yang sudah lengkap dan akan terjadi pullback.

Anda bisa mengaplikasikan OCO jika sudah mengidentifikasi harga yang memiliki kemungkinan berbalik arah. Caranya bisa dengan menempatkan entry price sebagai order limit dengan harapan harga akan memantul kembali dari titik open posisi.

 

2. OCO Breakout

Jenis yang kedua adalah OCO breakout. Template order ini bisa digunakan ketika trader berharap akan terjadi breakout. Karena order ini bisa diisi dengan dua order sekaligus, maka trader tak perlu repot mengira-ngira kemana arah breakout akan terjadi. Anda bisa menggunakan satu order untuk posisi buy stop, dan yang lainya untuk sell stop. Dengan demikian, ke manapun arah berakout melangkah, posisi akan tereksekusi sesuai target dan tetap aman karena posisi lain yang berlawanan akan di-cancel oleh sistem OCO breakout.

Cara memakai OCO Order(Baca juga: Apa Itu Breakout Trading?)

 

Memakai OCO Agar Efisien

Seorang trader berpengalaman tentu sudah paham dengan penggunaan market order seperti OCO order. Akan tetapi, hal ini biasanya tak dipahami oleh para pemula yang belum mengetahui cara memanfaatkan perintah ini secara efisien. Yang perlu Anda ketahui, ada dua cara memakai OCO order agar efisien.

 

1. Menggunakan Support dan Resistance

Salah satu kunci sukses memakai OCO order adalah memahami support dan resistance. Sebab kedua garis tersebut akan menjadi indikator penentu order. Contohnya seperti ini, anggaplah asset yang Anda incar berada di range $20 dan $22. Maka Anda bisa memasang OCO order dengan buy stop di atas $22 dan sell stop di bawah $20 apabila mengharapkan breakout. Jika harga berhasil menembus garis resitance atau garis support, maka order akan langsung tereksekusi. Sementara itu, order lainnya yang tidak tereksekusi akan langsung dibatalkan.

Baca juga: 3 Cara Sederhana Untuk Menentukan Support Dan Resistance

Nah, jika trader ingin menggunakan strategi retracement, maka yang harus dilakukan adalah memasang posisi buy pada support dan sell pada resitance. OCO order yang dipasang adalah buy limit pada posisi $20 dan sell limit di sekitar $22. Jangan lupa untuk menanyakan informasi kepada broker Anda terkait kebijakan order. Pastikan apakah ada biaya rollover yang dikenakan jika satu posisi tertahan satu hari lebih lama.

 

2. Memanfaatkan Inside Bar

Cara memakai OCO order yang lain adalah dengan menggunakan pola Inside Bar. Strategi ini sebetulnya cukup populer di kalangan day trader dan scalper, karena formasi harganya mudah dijumpai di berbagai time frame. Candlestick ini menunjukan keadaan konsolidasi saat pasar istirahat sejenak setelah bergerak dengan tren yang kuat.

Inside Bar adalah jenis candlestick dengan body dan ekor sepenuhnya berada dalam range Bar sebelumnya (Mother Bar). Candlestick ini juga disebut dengan harami. Pembetukan Inside Bar biasanya diikuti dengan penerusan trend. Namun, tak jarang terjadi retracement atau pembalikan arah tren jika harga gagal menembus level support atau resitance penting. 

Inside Bar

Pada umumnya, Inside Bar digunakan untuk strategi trading breakout, baik break high maupun break low. Dengan demikian, OCO Breakout bisa digunakan untuk mengamankan posisi buy stop di harga tertinggi (high) Mother Bar dan sell stop di harga terendah (low) Mother Bar.

Baca juga: Trading Dengan Strategi Inside Bar

 

Order Serupa

Selain OCO order, ada juga jenis order lain yang masih berkaitan. Kedua order ini juga bisa dipelajari sebagai tambahan bekal trading.

 

1. Order-Sends-Order (OSO)

OSO atau order sends order merupakan jenis oder yang berlawanan dengan OCO. Ketika menggunakan OSO, trader tetap bisa memasang dua posisi. Ketika salah satu posisi tereksekusi, maka posisi lainnya akan diaktifkan. Jadi kedua posisi yang dipasang dalam order ini haruslah saling melengkapi satu sama lainnya.

Tujuan dari OSO adalah untuk mengurangi kerugian dan mendapatkan profit di posisi lainnya. Biasanya, OSO digunakan dengan mengaplikasikan sell limit order dengan sell stop order. Sebagai contoh, Anda memasang stop order untuk membeli sebuah aset, di saat yang sama, Anda juga memasang limit order. Ketika posisi Anda terlaksana, maka order yang lain akan tereksekusi.

Cara memakai OCO order

 

2. One-Cancels-All (OCA)

Selain OSO ada pula OCA atau Order Cancels All. Sebetulnya OCA sedikit mirip dengan OCO, bahkan keduanya sering tertukar. Bedanya, oder ini biasanya terdiri dari setidaknya tiga order yang ditempatkan bersamaan. Ketika salah satu order teralaksana, maka order yang lain akan langsung dibatalkan. OCA biasanya digunakan untuk mengoptimasi entry price di satu aset.

Baca juga: 3 Cara Menghindari Kesalahan Entry Trading

Meski terdengar menguntungkan dan mudah dilakukan, namun OCA memiliki risiko. Ketika order pertama tereksekusi, ada kemungkinan order lainnya akan ikut terpenuhi sebelum sempat dibatalkan. Tentu saja ini dapat membuat Anda merugi, karena itu biasanya perintah ini lebih baik dilakukan oleh trader yang berpengalaman. Selain itu, tidak semua broker memperbolehkan penggunaan OCA. Namun, kebanyakan broker menyediakan fitur conditional order yang mirip dengan OCA.

 

Kesimpulan

Kunci memakai OCO order yang efektif ada dua. Pertama menggunakan indikator support dan resistance, sedangkan yang kedua adalah dengan strategi trading Inside Bar. Meski tampaknya mudah, namun order ini kurang disarankan untuk trader pemula dan belum memahami betul kondisi pasar. Beberapa broker tidak mengizinkan pemasangan OCO, jadi ada baiknya untuk memastikan hal ini sebelum memasang order.

 

Salah satu kunci kesuksesan untuk memakai order adalah memastikan Anda menggunakan sofware trading yang terpercaya. Selain OCO order, temukan apa saja software trading forex yang bisa mempermudah kegiatan trading di sini.

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 1 hari, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 1 hari, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 1 hari, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 1 hari, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Asep Wawan |  29 Jul 2012

Salam master! saya baru trading $8 loss. saya pake indicator yang dari custum itu psar 0.02 dan 0.2 dan bolinger band 20 dan 2,dan rsi dan stoc dan ma 14 dan ma100?

apa indicator itu tidak mngdukung dalam setingan m1? apa baik nya buat pemula pake m1 atau h1? trus kalo kita pertama pake m1 terus kedua op h1 , pergerakan setiap menitnya yang ikut bergerak gak

Lihat Reply [23]

indikator adalah hanya alat bantu. pengggunaan TF tidak akan banyak berfungsi jika kita tidak paham bagaimana penggunaannya. jika kita menggunakan M1, berarti 1 candle mewakili  1 menit, jika kita mennggunakan H1, bearti dalam 1 hari ada 24 candle. jika kita menggunakan H4 berarti 1 candle mewakili pergerakan selama 4 jam. Dan dalam 1 hari ada 6 candle. dan seterusnya.Open sebaiknya di sesuaikan dengan TF yang digunakan. kalau awalnya kita menggunakan M1 dan Menjadikan H1 sebagai konfirmasi, maka 1 candle H1 = 1 jam. dan M1 akan menunjukan  1 candle bergerak selama 1 menit, dan akan ada 60 candle selama 1 jam.

60 candle di M1 sama dengan 1 candle di H1. demikian kesimpulannya

Jadi open itu sebaiknya ketika candle baru muncul. kalau M1 kayak nya kita akan sedikit pusing karena tiap 1 menit candle berubah. sebaiknya M15 dan H1 saja.

ketahui juga di pasar mana kita melakukan trade. perhatikan  range harian. Jika kita membuat rumusan sehari GBP/USD 125 pips. dan saat kita melihat MT4 bergerak sudah 75 pips , maka sisanya tinggal 50 pips lagi ( HIGH - LOW ). harga bisa saja 50 lagi menembus HIGH dan Menembus low kebawah.

Thanks.

Basir   29 Jul 2012

@Asep Wawan: Untuk menghindari akun loss lebih banyak lagi sebaiknya berlatih di akun demo terlebih dahulu. Kembali ke akun real ketika hasil trading telah menunjukkan profit yang konsisten minimal 3 bulan.

Untuk indikator, pahami terlebih dahulu jenis dan fungsinya masing-masing. Ada 3 jenis indikator, yaitu indikator trend, oscillator dan volume. Fungsi indikator trend adalah untuk membaca trend, indikator oscillator untuk membaca area oversold dan overbought, sedangkan indikator volume untuk membaca ritme volume di market. 

Jangan menggunakan indikator ini di time frame kecil (di bawah H1) karena time frame tersebut terlalu banyak signal palsu (fake signal). Saya pribadi menyarankan memulai dari time frame Daily karena grafiknya lebih sedikit signal palsu dan trend yang terbentuk lebih jelas.

Terima Kasih

Kiki R   10 Oct 2019

@Asep Wawan indikator mendukung untuk TF 1 menit, banyak para trader dengan teknik scalping gunakan M1, kunci scalping ini adalah kemampuan trader untuk melihat perubahan dari buy ke sell atau sebaliknya dan melakukan entry. Saya juga trading pakai M1, karena awalnya dulu saya pakai teknik scalping dengan M1, walaupun sekarang udah jadi trading jam-jaman tapi karena udah terbiasa dengan TF M1 sampai sekarang pun masih pakai M1.

Pak kuncinya pakailah indikator, teknik dan TF yg sesuai dengan gaya kita, kalau kita nyaman pakai M1 silahkan, mau pakai H4 silahkan, trading forex ini tidak kaku, ada 1000 jalan ke roma, ada 1000 jalan untuk profit, kita para trader punya banyak jalan yg mungkin hanya cocok buat kita saja, orang lain belum tentu cocok. benar kata Master @Rizky kembali ke akun demo, belajar lagi dengan tekun, jangan paksakan kalau loss-loss beruntun. 8 dollar itu jika dirupiahkan 100ribuan cukup buat beli beras 9kg, kalau 9kg itu disumbangkan ke panti asuhan pasti anak-anak yg kurang beruntung itu pasti sangat berterima kasih.

Kita trading bukan untuk loss, kalau kita loss artinya ada yg salah dengan teknik dan sistem trading kita. Perbaiki dulu di akun demo, jika sudah mantap baru masuk ke akun sebenarnya. 

Joni Harianto S   14 Oct 2019

Untuk Deni,

Jika anda ingin Scalping di TF1, anda bisa menggunakan Stochastic Osilator. Langsung bawaan dari Mt4.

Sell jika ada diarea 80. Buy Jika ada di area 20.

Terima kasih.

Basir   16 Oct 2018

Admin mau tanya dong saya deposit 20$ di akun BTC dana beli 0.01 di TRX/USDT naiknya lemot saya gabung akun demo lebih cepat akun demo dari pada yg rill,minta penjelasanya, makasih 

Ahmad   26 Sep 2021

Untuk Liam Tan,

Tidak. Bertrading dengan metode apapaun jika menggunakan timeframe rendah tidak akan menjanjikan akurasi yang maksimal. Bertrading di timeframe rendah beresiko fake sinyal dan noise yang sangat tinggi. Apalagi di timeframe 1 menit, yang mana bentuk dan pola candle yang terbentuk biasanya sangat tidak beraturan dan sulit untuk dibaca. Kesimpulannya, karena banyaknya noise tersebut maka timeframe 1 menit tidak disarankan untuk digunakan bertrading price action.

Argo Gold Spotter   19 Jan 2022

Jika trading pada timeframe 1 menit dan menggunakan analisa price action, apakah candlesticknya bisa menghasilkan sinyal yang akurat?

Liam Tan   12 Jan 2022

Indikator apa yang harus saya gunakan jika trading di time frame 1menit ?

Deni   13 Oct 2018

Bagaimana membuka banyak posisi secara otomatis di level tertentu pada TF M1?

Subandi   22 Aug 2022

@Subandi: Anda bisa menggunakan pending order seperti limit order atau stop order. Jadi ketika harga menyentuh harga yang diinginkan, posisi sell/buy bisa langsung tereksekusi.

Atau Anda bisa menggunakan fitur one-click trading yang sudah tersedia secara default di MT4 Anda.

Apakah Pemula Cocok Dengan Indikator Di M1

Saat harga sudah di level yang Anda inginkan, Anda tinggal klik sell/buy dan posisi langsung masuk ke market.

Kiki R   23 Aug 2022

Di chart trading ga muncul timeframe M1, itu kenapa ya kak?

Barny   10 Oct 2022

Pertama cek kondisi sambungan internet di perangkat Anda, kalau ada sambungan berarti bukan masalah internet.

Selanjutnya, cek akun di MT4 Anda, apakah terhubung atau tidak.

Apabila kedua hal diatas sudah dicek dan terhubung namun grafik tetap tidak muncul, silakan tanyakan ke customer services (CS) broker Anda.

Kiki R   10 Oct 2022

Jawaban untuk Liam Tan: Tidak. Trading price action di M1 menghasilkan banyak signal palsu sehingga akurasi akan menjadi sangat buruk jika tidak memahami detail secara mendalam.

Meskipun candlestick bisa memberikan sinyal yang akurat pada timeframe yang lebih tinggi, tetapi pada timeframe 1 menit, kemungkinan terjadinya kesalahan dalam memberikan sinyal menjadi lebih tinggi.

Kiki R   16 Feb 2023

@ Subandi:

Bisa menggunakan pending order, tergantung harga saat ini ada di mana. Kalau harga saat ini di bawah level yang Anda inginkan, Anda bisa buka dengan order Buy Stop (untuk posisi buy) atau Sell Limit (untuk posisi sell). Kalau harga saat ini di atas level yang Anda inginkan, Anda bisa buka dengan order Buy Limit (untuk posisi buy) atau Sell Stop (untuk posisi sell).

 

M Singgih   16 Feb 2023

Basir:

Apa bedanya antara TF M1 & tickchart? Mana yang lebih baik buat nubi?

Samawa   27 Feb 2023

@ Barny:

Silahkan tanya langsung ke brokernya.

 

M Singgih   5 Mar 2023

Jawaban untuk Samawa:

Timeframe M1 (1 menit) dan tick chart adalah dua jenis chart yang berbeda dalam representasi data harga pada pasar keuangan.

Chart M1 menampilkan data harga pada setiap periode waktu 1 menit. Ini berarti setiap candle pada chart M1 menunjukkan pergerakan harga dalam jangka waktu 1 menit. Sementara itu, tick chart menampilkan data harga pada setiap pergerakan harga (tick) pada pasar. Dalam tick chart, setiap bar terbentuk setelah sejumlah tick tertentu terjadi pada pasar.

Karena keduanya memiliki cara yang berbeda dalam merepresentasikan pergerakan harga, maka penggunaannya pun berbeda. Chart M1 lebih umum digunakan oleh trader jangka pendek seperti scalper, karena memberikan gambaran yang lebih terstruktur dan berkesinambungan mengenai pergerakan harga dalam jangka waktu 1 menit. Sementara itu, tick chart lebih sesuai digunakan oleh trader yang ingin melihat pergerakan harga secara detail, atau dalam situasi pasar yang volatile dan cepat berubah.

Namun, untuk pemula atau nubi, sebaiknya memulai dengan chart M1 terlebih dahulu karena lebih mudah dipahami dan memiliki pola pergerakan harga yang lebih terstruktur. Selain itu, chart M1 juga lebih umum digunakan dan memiliki dukungan dari banyak platform trading.

Kiki R   6 Mar 2023

Ahmad:

Mohon maaf akun demo yang dimaksudkan apakah dibuka pada Exchange yang sama dengan deposit akun BTC-nya? Jika sama maka besar kemungkinan tidak akan ada perbedaan antara pergerakan keduanya. Selain itu boleh diperjelas dengan naiknya lemot maksudkan? apakah pergerakan harganya atau keuntungannya yang lama naik?

 

Nur Salim   7 Mar 2023

Jawaban untuk Deni:

Berikut beberapa indikator yang biasanya digunakan dalam trading time frame 1 menit:

  • Moving Average: Indikator ini dapat membantu mengidentifikasi tren dan level support/resistance pada time frame 1 menit. Moving average yang paling umum digunakan adalah Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA).
  • RSI (Relative Strength Index): Indikator RSI dapat membantu Anda mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold pada time frame 1 menit, yang dapat memberikan sinyal untuk pembalikan tren atau koreksi harga.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): Indikator MACD dapat membantu mengidentifikasi tren dan momentum pada time frame 1 menit, serta memberikan sinyal pembalikan tren dan peluang trading.
  • Bollinger Bands: Indikator ini dapat membantu mengidentifikasi level support/resistance dan volatilitas pada time frame 1 menit, yang dapat memberikan sinyal untuk entry atau exit posisi trading.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada indikator yang sempurna dalam trading. Indikator harus selalu digunakan sebagai alat bantu untuk membantu Anda mengambil keputusan trading. Selalu lakukan uji coba indikator terlebih dahulu di akun demo sebelum digunakan dalam trading riil, dan selalu gunakan indikator yang sesuai dengan gaya trading dan strategi Anda.

Kiki R   12 Mar 2023

Numpang tanya. Dari pemaparan dari suhu2 diatas, kyknya M1 itu lebih ke scalping yaa. Nah, saya ingin bertanya apakah ada kegunaan lain dari M1 selain utk scalping? setau saya kan klu timeframe yg makin kecil itu berarti pergerakan harga pasar yg ditampilkan itu bisa sangat2 detail. Cma emang akibatnya, perubahan harganya dan grafiknya yg ditampilkan itu agak berbeda dngn timeframe lain.

Tpi menilik dari kelebihan timeframe M1 itu, makanya akan sangat disayangkan klu aku ga gunain itu. Jadi, ada ga ya kegunaan yg mngkn ada selain utk melihat harga minimum dan melakukan scalping disana?? Mohn bntuannyaa, makasih bnyk

Hendra   17 Jun 2023

@ Hendra:

- Numpang tanya. Dari pemaparan dari suhu2 diatas, kyknya M1 itu lebih ke scalping yaa. Nah, saya ingin bertanya apakah ada kegunaan lain dari M1 selain utk scalping?

Ya, tentu saja untuk trading dengan cara scalping. Tidak bisa untuk day trading apalagi jangka panjang.

- …. setau saya kan klu timeframe yg makin kecil itu berarti pergerakan harga pasar yg ditampilkan itu bisa sangat2 detail.

Maksudnya detail itu yang bagaimana? Semakin rendah time frame maka akan semakin banyak juga noise atau kesalahan pergerakan harga. Jadi hati-hati jika trading dengan time frame yang sangat rendah.

- …. Jadi, ada ga ya kegunaan yg mngkn ada selain utk melihat harga minimum dan melakukan scalping disana??

Tidak ada. Kegunaannya ya untuk trading dengan cara scalping.

M Singgih   20 Jun 2023

Jawaban untuk Hendra: Timeframe M1 (1 menit) sering digunakan untuk scalping karena memberikan gambaran yang sangat detail tentang pergerakan harga.

Kegunaan M1 memang untuk trading scalping, daytrader apalagi swing trader tidak menggunakan M1. Terlalu banyak noise atau sinyal palsu yang terbentuk.

Kiki R   22 Jun 2023

Hendra:

Setauku juga nggak ada yang pake M1 selain scalper.

Soalnya kayak dibilang master Singgih, banyak noise, kelewat ruwet, jadinya malah bikin salah sinyal kalau pakai M1 buat strategi lain.  

Sofiyan   2 Jul 2023
 Fajar |  31 Aug 2016

master, pair yang paling cocok untuk scalping apa aja ya? dan jam tradingnya paling aman jam berapa?

Lihat Reply [29]

@ Fajar:
Semua pair cocok untuk scalping, hanya saja jika belum mahir jangan masuk ke pair yang volatilitasnya tinggi terutama GBP/USD dan GBP/JPY.
Jam trading yang cocok untuk scalping biasanya di sesi Asia (sekitar jam 6 - 12 WIB) dan menjelang dan setelah pasar New York tutup (sekitar jam 3 - 6 WIB). Pada jam-jam tersebut volatilitas pasar relatif rendah. Hindari waktu menjelang saat akan dirilis data fundamental berdampak tinggi, konperensi pers bank sentral, pidato pejabat bank sentral atau event berdampak tinggi lainnya.

M Singgih   4 Sep 2016

saya mencoba scalping menggunakan indikator yang dijelaskan disini, tapi kok lama ya nunggu sinyal buy/sell.. saya trading seperti yang master sarankan antara jam 6-12.. pertanyaan saya adakah yang salah dalam pemasangan indikatornya? kan strategi scalping itu mendapatkan profit kecil tapi dilakukan berulang-ulang.. mohon bantuannya master.. terimakasih..

Fajar   29 Sep 2016

@ Fajar:
Kalau pasangan mata uang yang Anda pilih sedang slow, lihat pasangan mata uang lainnya termasuk juga yang cross currency pair (bukan yang versus USD). Diantara sekian banyak pasangan mata uang pasti ada yang pergerakannya lumayan volatile. Bisa juga Anda buat template dengan indikator-indikatornya, kemudian pasangkan pada setiap pair yang Anda amati, pilih pair mana yang volatilitasnya lumayan dan bisa ditradingkan.

Indikator yang digunakan terutama adalah exponential moving average (ema), coba gunakan ema 8 dan ema 21, parabolic SAR (setting default) dan RSI dengan periode 9. Seperti tanggal 30 September lalu, volatilitas pair NZD/USD pada tf 5 menit antara jam 6-12 WIB lumayan tinggi dan bisa untuk scalping:


Prioritas untuk mengambil keputusan adalah pada kurva ema 8 (warna merah) dan ema 21 (biru). Jika kurva ema 8 diatas ema 21 maka open buy dan jika ema 8 dibawah ema 21 open sell. Indikator parabolic SAR dan RSI untuk konfirmator. RSI diatas level 50.0: buy, dibawah 50.0: sell.
Penentuan level resistance dan support bisa digunakan Fibonacci retracement dari level high dan low terdekat. Amati juga price action-nya.
Semoga bisa membantu.

M Singgih   2 Oct 2016

Kalo scalping setelah rilis news ada triknya gak om?kan harga naik turunnya cepat jadi gak lama-lama nunggu sinyalnya.

Gendon   3 Oct 2016

Terima kasih master.. akan saya pelajari lagi... saya selalu fokus pada eur/usd karena spread paling kecil diantara pair lainya.. apakah tidak apa2 jika scalping pada pair yang spreadnya lumayan besar?

Fajar   4 Oct 2016

@ Gendon:
Masuk pasar minimal 30 menit setelah data dirilis dimana volatilitas pergerakan harga sudah turun dan pasar kembali tenang. Hindari entry pada saat data dirilis karena biasanya volatilitas tinggi dan sangat mungkin Anda terkena slippage (loncatan harga) jika pasang pending order, atau requote berkali-kali ketika melakukan instant execution (berdasarkan market price).

Sebagai contoh berikut ini EUR/USD saat rilis data Non Farm Payrolls (NFP) AS 3 Juni lalu:


Tampak pada chart 15 menit (M15) diatas, pergerakan harga mulai stabil setelah 30 menit data dirilis, dan saat itu Anda bisa masuk. Mengenai sinyal bisa diamati dari pergerakan harga saat data dirilis (dalam hal ini bullish), juga dari hasil rilisnya (saat itu NFP AS jeblok sehingga USD melemah), jadi sentimen pasar jelas bearish untuk USD. Amati juga indikator teknikal dan price action-nya.


@ Fajar:
Kalau Anda trading di broker yang memang menawarkan scalping maka spread sudah disesuaikan untuk semua pair.

Memang EUR/USD pada hampir semua broker spread-nya paling rendah karena paling banyak diperdagangkan, tetapi kalau hanya terpaut nol koma sekian pip dalam scalping pengaruhnya tidak berarti, yang penting range dan arah pergerakannya. Meskipun spread rendah kalau harga tidak bergerak tentu tidak bisa ditradingkan.

Setahu saya mereka yang scalpingan tidak hanya trading pada satu pair, melainkan sekaligus pada beberapa pair, oleh karena itu broker yang menawarkan scalping selalu pasang leverage tinggi supaya marginnya bisa kecil.

M Singgih   5 Oct 2016

kalau untuk money management scalping yang aman itu seperti apa? saya masih bingung tentang MM untuk scalping..

Fajar   16 Nov 2016

@ Fajar:
Money management untuk scalping atau tidak scalping sama saja, yaitu menentukan besarnya resiko setiap kali entry dan mengatur risk/reward ratio.

Untuk resiko setiap kali entry, tentukan ukuran lot atau volume sesuai dengan stop loss yang Anda tetapkan. Misal stop loss diset 20 pip, equity Anda USD 1,000 dan Anda trading EUR/USD di akun mini (mini lot) atau 0.1 dari nilai kontrak. Anda tentukan resiko setiap kali entry 2%, berarti resikonya USD USD 20.
Maka volume trading Anda tentukan sbb: (USD 20) / 20 pip = USD 1 per pip, jadi volume trading Anda adalah 0.1 lot (untuk EUR/USD).

Untuk risk/reward ratio dianjurkan untuk lebih besar dari 1:1. Dalam hal ini kalau stop loss 20 pip maka take profit harus lebih dari 20 pip. Kalau tidak memungkinkan jangan entry. Risk/reward ratio yang lebih besar dari 1:1 dalam jangka panjang akan profitable.

M Singgih   17 Nov 2016

Master @m singgih saya babak belur di XAUUSD saya pikir dulu fokus di 1 pair saja lebih baik, ternyata pendapat itu salah. kalau kata buku, trader itu tidak boleh punya opini, master ahlinya itu yg wajib punya opini. Master tadi saya coba EURUSD profit ketika pagi jam 7 WIB. Kalau untuk teknik scalping pair-pair apa saja yg favorit orang tradingkan? kemudian jam-jam berapa saja teknik scalping ini cocok dipraktekan untuk ambil 2-3 dollar? kalau untuk scalping ini berapa sih lot idealnya, tadi saya pakai lot 0.5 kira-kira dengan lot segitu udah ideal master? pertanyaan terakhir master, jika kita mau trading perlukah membuat daftar mata uang terkuat dan mata uang terlemah? terima kasih atas jawabannya master, maaf banyak nanya masih newbie belum tau apa-apa.

Nicolas   25 Sep 2019

@ Nicolas:

- Kalau untuk teknik scalping pair-pair apa saja yg favorit orang tradingkan?

Sebenarnya semua pair bisa ditradingkan dengan cara scalping. Tetapi karena tinggi rendahnya volatilitas tidak bisa ditentukan waktunya, maka banyak scalper yang masuk di pair kombinasi dari hard currency (USD, EUR, JPY, GBP).
Setahu saya banyak trader yang main scalping di pair GBP/JPY, EUR/JPY, EUR/USD, USD/JPY, EUR/GBP dan juga GBP/USD.

- … kemudian jam-jam berapa saja teknik scalping ini cocok dipraktekan

Bisa pada saat jam-jam pembukaan sesi dan saat overlapping antar sesi. Hindari waktu menjelang dan pada saat rilis data berdampak tinggi karena arah pergerakan harga tidak bisa diperkirakan, dan sinyal bisa meleset.


- ….. untuk ambil 2-3 dollar?

Untuk profit yang akan dihasilkan dalam satuan uang, tergantung dari besarnya ukuran lot (volume) yang ditradingkan. Semakin besar lot akan semakin besar juga profit dalam satuan uang.

- … kalau untuk scalping ini berapa sih lot idealnya

Tidak ada patokannya. Tergantung dari modal Anda. Semakin besar modal tentu semakin berani mengambil risiko (memperbesar risiko). Semakin besar lot yang ditradingkan, risiko juga semakin besar.

- …. jika kita mau trading perlukah membuat daftar mata uang terkuat dan mata uang terlemah?

Tidak perlu Pak. Cara seperti itu terlalu njlimet. Kalau sibuk membuat daftar, kapan kita masuk pasarnya? Sedangkan mata uang terkuat atau terlemah bisa berubah setiap saat.
Yang penting lihat arah trend, ada sinyal langsung masuk. Jangan lupa pasang stop loss (SL) dan target profit (TP).

M Singgih   3 Oct 2019

Untuk Naga..

Anda bisa konsentrasi pada salah satu mata uang saja. Karena Scalping sendiri intinya Open - Pofit - Closed. Itupun dengan kondisi dimana seorang trader fokus didepan komputer.

thanks.

Basir   4 Jan 2017

@ Naga:
Maksimal pasangan mata uang tidak dibatasi. Bagi scalper yang berpengalaman semakin banyak pasangan mata uang yang ditradingkan akan semakin banyak pula peluangnya.

Dari pengalaman scalping, saya anjurkan untuk tidak terpaku pada satu pasangan mata uang karena belum tentu ada pergerakan berarti dari pasangan mata uang tersebut, kadang bergerak choppy (tidak beraturan dengan range yang sangat kecil) sehingga sulit ambil posisi.
Jadi lihat pair-pair yang lain yang pergerakannya signifikan termasuk pasangan cross, tetapi sesuaikan juga dengan free margin yang ada karena setiap open posisi akan dikenakan margin.

M Singgih   6 Jan 2017

@ Bakrie:

Scalper biasanya mengharapkan volatilitas pergerakan harga yang tinggi, atau daily range yang cukup besar untuk mendapatkan peluang entry yang sering. Jika demikian, bisa dicoba pair GBP/JPY, GBP/USD atau EUR/USD.

 

M Singgih   19 Jan 2021

Pak, kalau scalping di mata uang kripto apakah disarankan? Kan kripto juga memiliki volatilitas tinggi...

Makasih

Umar   3 Feb 2021

@ Umar:

Saya pribadi belum pernah trading cryptocurrency, tetapi menurut saya pergerakannya tidak jauh berbeda dengan pair forex. Memang untuk pair BTC/USD, akhir-akhir ini volatilitasnya cukup tinggi. Menurut saya jika Anda tertarik bisa saja dicoba untuk scalping.

 

M Singgih   5 Feb 2021

Untuk menghindari slippage saat scalping gimana pak?

Wardana   19 Mar 2021

@ Wardana:

Sebenarnya slippage tidak bisa dihindari, bisa terjadi sewaktu-waktu tergantung dari sentimen pasar saat itu.

Untuk mencegah terkena slippage, hindari untuk entry menjelang atau pada saat rilis data ekonomi berdampak tinggi.

 

M Singgih   21 Mar 2021

Untuk scalping setting MA tf 5 menit berapa.?dan untuk analisis di TF berapa.?

Balance $1000 batas risk 2% R:R=1:3

untuk pair Xxx/USD maksimal berapa lot pertrade.? Berapa pips untuk SL.?

Sedang untuk xau/USD berapa lot yang saya trading kan.?untuk lost berapa pips.?

Jika saya transaksi 3trade sekaligus 2forex Xxx/USD dan xau/USD berapa lot untuk masing2 pertrade.?

Dengan acuan risk yang yang saya jelas kan di awal.

Terimakasih 🙏

Nanti   18 Dec 2021

@ Nanti:

- Untuk scalping setting MA tf 5 menit berapa.?

Maksudnya bagaimana ya? Kalau jenis moving average dan periode yang digunakan, bisa dengan kombinasi EMA 8 dan EMA 21.

- dan untuk analisis di TF berapa.?

Bisa pada time frame M30 untuk mengamati arah trend.

- Balance $1000 batas risk 2% R:R=1:3 untuk pair Xxx/USD maksimal berapa lot pertrade.? Berapa pips untuk SL.?

Berarti risiko = USD 1,000 x 2% = USD 20.
Untuk SL ditentukan dalam pip berdasarkan level support atau resistance terdekat. Misal dari pengamatan support/resistance ditentukan SL = 50 pip.
Maka Anda bisa trading dengan USD 20 / 50 pip, atau USD 0.4 / pip. Dengan demikian Anda bisa menggunakan 0.04 lot (micro lot), yang mana untuk 0.04 lot pair XXX/USD nilai per pip-nya adalah USD 0.4.

- Sedang untuk xau/USD berapa lot yang saya trading kan.?untuk lost berapa pips.?

Risiko = USD 1,000 x 2% = USD 20.
Misal dari pengamatan support/resistance ditentukan SL = 1000 pip.
Maka Anda bisa trading dengan USD 20 / 1000 pip, atau USD 0.02 / pip. Dengan demikian Anda bisa menggunakan 0.02 lot, yang mana untuk 0.02 lot pair XXX/USD nilai per pip-nya adalah USD 0.02.

- Jika saya transaksi 3trade sekaligus 2forex Xxx/USD dan xau/USD berapa lot untuk masing2 pertrade.?

Maksudnya ingin 5 kali trade dengan risiko yang tetap 2%?
Kalau risiko tetap 2% atau USD 20, maka bisa dibagi jadi 5 trade yang mana masing-masing trade risikonya adalah USD 20 / 5 = USD 4.
Silahkan hitung sesuai dengan contoh perhitungan SL yang telah ditentukan seperti pada contoh di atas.

M Singgih   21 Dec 2021

Pair paling menguntungkan untuk main scalping 15 menit?

Bakrie   15 Jan 2021

Saya suka main scalping, tapi berapa maksimal pasangan mata uang yang harus saya tradingkan sebagusnya

Naga   2 Jan 2017

Strategi Pipsing dan Scalping terlihat mirip karena sama-sama melakukan transaksi pada jangka waktu pendek. Apa perbedaan strategi pipsing dengan scalping?

Yendri   18 Jul 2022

@Yendri: Pipsing adalah strategi trading jangka pendek yang memanfaatkan persentase poin, yaitu unit minimum untuk kuotasi.

Forex Pipsing merupakan strategi trading tercepat yang potensial untuk dilakukan dalam waktu singkat, dengan memanfaatkan fluktuasi harga minimum, serta memiliki potensi keuntungan maksimum (dilihat dari sisi teknis dan psikologis).

Sekilas, strategi Pipsing dan Scalping terlihat mirip karena sama-sama melakukan transaksi pada jangka waktu pendek, bahkan kisaran waktunya hanya beberapa menit.

Perbedaannya terletak pada strategi dan alasan untuk membuka posisi, yang pada akhirnya akan menghasilkan trading efektif. Scalping beracuan pada jangka waktu yang pendek, sedangkan Pipsing beracuan pada pergerakan harga dan mengambil keuntungan hanya beberapa pips.

Kiki R   19 Jul 2022

Salam cuan para suhu, saya mau nnya, apakah pemula bisa belajar scalping juga tidak? dan apakah pasangan mata uang yang paling cocok utk pemula itu adalah EUR/USD (ini berdasarkan asumsi saya saja krna pips yg ditawarkan slalu kecil disetiap broker). Terima kasih!

Seto   27 Feb 2023

@ Seto:

- … saya mau nnya, apakah pemula bisa belajar scalping juga tidak?

Silahkan, tentu saja bisa kalau Anda tertarik dengan scalping.


- … dan apakah pasangan mata uang yang paling cocok utk pemula itu adalah EUR/USD (ini berdasarkan asumsi saya saja krna pips yg ditawarkan slalu kecil disetiap broker).

Mungkin maksud Anda spread yang ditawarkan kecil. Menurut saya tidak hanya EUR/USD, semua pair mayor bisa untuk scalping seperti USD/JPY, AUD/USD, GBP/USD dan juga USD/CHF. Setahu saya banyak scalper yang trading di pair-pair tsb.

M Singgih   1 Mar 2023

M Singgih: Kak, kok bisa ya pair Major itu bisa memiliki spread yang kecil kecil sedangkan saya perhatiin, beberapa pasangan mata uang yang ga ada dollar di dalamnya keliatan spreadnya agak ngelebar jadi takut bngt buat trading di sana.

Sedikit out of toppic, misalkan trading di pasangan mata uang tanpa ada dollar amerika gitu apakah bisa memiliki keuntungan yg lbh besar?? mksh..

Shinta   1 Mar 2023

@ Shinta:

- Sedikit out of toppic, misalkan trading di pasangan mata uang tanpa ada dollar amerika gitu apakah bisa memiliki keuntungan yg lbh besar??

Profitabilitas dalam trading tergantung dari sistem trading yang digunakan, tidak tergantung dari pair yang ditradingkan. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management. Jika sistem trading yang digunakan telah terbukti profitable dengan win rate yang tinggi ketika diuji di akun demo, maka kemungkinan besar akan profitable juga ketika diterapkan di akun riil.

M Singgih   3 Mar 2023

Yendri:

Setahuku pipsing itu punya TP/SL lebih kecil daripada scalping. SL ketat banget, sampai floating loss dikit aja langsung close. soalnya trader langsung nentuin TP/SL sekian pips, dan jumlahnya kecil bgt, misalnya 5 pips atau 10 pips. TF juga biasanya antara M1-M15 aja

Kalau scalping itu lebih bebas ya. TP/SL nggak mesti sekian pips tertentu. TF juga bisa M5, M10, M15, M30, berapa aja asal di bawah H1.

Yanyan   6 Mar 2023

Jawaban untuk Seto:

Tentu saja pemula dapat belajar dan mencoba scalping sebagai salah satu strategi trading. Namun, perlu diingat bahwa scalping adalah strategi trading yang cenderung agresif dan membutuhkan pemahaman yang kuat tentang analisis teknikal, manajemen risiko, dan eksekusi trading yang cepat dan akurat. Oleh karena itu, sebaiknya pemula memahami risiko dan karakteristik scalping sebelum mencoba menerapkannya dalam trading.

Adapun pasangan mata uang yang paling cocok untuk scalping, ini sangat tergantung pada preferensi dan strategi trading individu. Meskipun EUR/USD seringkali dianggap sebagai pasangan mata uang yang stabil dan mudah diperdagangkan, namun ada juga pasangan mata uang lain seperti USD/JPY dan GBP/USD yang juga cocok untuk scalping.

Penting untuk diingat bahwa setiap pasangan mata uang memiliki karakteristik yang berbeda, termasuk volatilitas, spread, dan likuiditas. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis pasar dan memilih pasangan mata uang yang sesuai dengan strategi dan preferensi trading Anda.

Kiki R   6 Mar 2023
 Eric |  11 Mar 2017

Pada TF berapa Heiken ashi paling cocok digunakan?
Bagaimana cara entry dengan indikator tsb?

Lihat Reply [6]

Untuk Eric..

Di TF berapapun bisa digunakan. Hanya saja pola candle yang dihasilkan ditiap broker bisa berbeda. Hal ini terkait Harga pembukaan dan penutupan. Serta Time server dari tiap broker.

Namun demikian, disamping kekurangannya tentunya Indikator ini memiliki kelebihan. Sistem trading dengan indikator Heiken Ashi (HA) memungkinkan Anda untuk trading sesuai dengan arah trend, dan tidak harus exit sebelum waktunya karena pada dasarnya HA menyaring noise dan fluktuasi harga minor yang tidak berguna.

Sistem ini menggunakan candlestick yang arah pergerakannya sama dengan yang terjadi di pasar, tetapi ada perbedaannya.

Thanks.

Basir   14 Mar 2017

Bedanya heiken ashi sama candlestick biasa?

Wisnu   15 Mar 2017

Untuk Wisnu..

Bedanya, Heiken adalah Indikator berbentuk Candlestik. Sementara Candlestik adalah salah satu bentuk chart dari pergerakan harga.

Thanks

Basir   16 Mar 2017

@ Eric:

Pada TF berapa Heiken ashi paling cocok digunakan?
Jawaban: pada dasarnya metode trading dengan Heikin Ashi candlestick bisa diterapkan pada semua time frame, hanya saja semakin rendah time frame akan semakin kurang akurat karena meski Heikin Ashi candlestick bisa menyaring noise tetapi harga open, high, low dan close (OHLC)-nya dihitung berdasarkan candlestick biasa (normal) dimana semakin rendah time frame semakin banyak noise-nya. Noise pada candlestick biasa bisa muncul pada harga open, high, low maupun close.

Kurang akurat artinya probabilitas keberhasilannya tidak sebesar pada time frame tinggi.

Bagaimana cara entry dengan indikator tsb?
Jawaban: pada dasarnya metode analisanya sama dengan candlestick biasa termasuk metode entry-nya, jadi bisa digunakan indikator teknikal biasa, tetapi untuk mengetahui akurasinya (persentase profit-nya) sebaiknya di-backtest atau di-forward test terlebih dahulu sebelum digunakan di akun riil.

Salah satu metode entry adalah dengan menggunakan kombinasi 2 moving averages.


@ Wisnu:
Beda candlestick biasa (normal) dengan candlestick Heikin Ashi (HA) adalah pada perhitungan harga open, high, low dan close (OHLC).

Jika candlestick biasa (normal) tanpa ada perhitungan OHLC, OHLC langsung dilihat dari pergerakan harga saat itu. Namun pada candlestick Heikin Ashi (HA) setiap candle dihitung berdasarkan besaran-besaran dari candle sebelumnya, yaitu:
- HA open = (HA open candle sebelumnya + HA close candle sebelumnya) / 2
- HA close = (harga open candle sekarang + harga close candle sekarang + harga tertinggi candle sekarang + harga terendah candle sekarang) / 4
- HA high = yang paling tinggi diantara: harga tertinggi candle sekarang, HA open atau HA close
- HA low = yang paling rendah diantara: harga terendah candle sekarang, HA open atau HA close

Dengan demikian penampakannya pada chart jelas berbeda.
Contohnya pada XAU/USD daily berikut ini:

width=750

M Singgih   6 Apr 2017

Untuk heiken ashi apakah bisa dipasang indikator standar seperti ma dan bb pak?

Hilda Putri   11 Oct 2022

Bisa kak. Anda bisa menggabungkan indikator heiken ashi dengan indikator lain seperti stochastic.

Kiki R   13 Oct 2022
 

Komentar @inbizia

Blh bertanya ya min....apakah dngn spread yg agak tinggi, komisi agak rendah sperti broker HFX yg nawarin spread 2.8-3.2 pips mengambang, komisi $1 per lot itu harus selalu trading dngn gaya trading menengah ke lama sprti swing trading dan positioning trading?? AKu bertanya kyk gini krna aku sbnrnya tertarik dngn broker Maxco krna memiliki akun trading yg hnya ada satu snhngga ga bervariatif dan broker ini cocok dngn kriteria yg aku pengen yakni cukup 1 jenis akun trading aja. Sedangkan, biaya trading yg ada ternyata lbh tinggi dibagian spread dan rncana aku pengen ngelakuin day trading aja krna swing aku rasa agak kelamaan aja. Sementara itu, broker HFX nawarin spread yg lbh rendah tetapi komisi lbh tinggi, jenis akun jga terlalu bnyk shngga aku bingung mau milih akun yg mana. So, bila akun day trading Gold, Maxco msh cocok dan worth it ga sih?? Mohon bntuannya! Makasih
 Bima |  23 Oct 2023
Halaman: Hfx Vs Maxco Pilih Mana Untuk Trading Emas
Gue kan tipe trader nya itu bebas alias ga pengen terikat dngn aturan trading yg orang lain tetapkan krna pada prinsipnya cara trading trader yg satu dngn trader yg lain berbeda2. Nah, dari beberapa buku yg disarankan ama Finex ini, penulisnya aja memiliki pengalaman2 yg berbeda2 antara 1 ama yg lain, dan merekan menuangkan segala pengetauan dan pengalaman yg didpatkan dlm bentuk buku. Utk itu mngkn gue rasa gue pengn belajar sndiri krna klu ngikutin yg di buku itu blm tentu cocok dngn preferensi trading plan gue. Tetapi krna Forex itu unik dan susah, bnyk trader yg ngecoba belajar dan meng-copy basic2 dari para ahil forex td. Cma apakah memungkinkan bagi kita utk trading tnpa perlu ikutin arahan dri penulis?
 Rendy |  23 Oct 2023
Halaman: Rekomendasi Buku Trading Terbaik Versi Finex
Apakah dlm cara deteksi peluang yg disampaikan itu ada memperhatikan support dan resistance?? Kira2 cara deteksi dngn trend line itu bila dibandingkan dngn menentukan support dan resistance, manakah yg mngkn lbh mudah bagi trader pemula? Dan apakah wajib bagi kita sbagai trader pemula utk belajar trendline? Dan ada ga sudut tertentu misalkan berapa derajat gitu dlm menentukan suatu trend? Krna aku lihat di artikel, trendline yg diperlihatkan cendeurung garisnya ga ekstreme ke atas maupun ke bawah, jadi dia bertahap gitu mulai dari bawah ke atas shngga ga landai maupun ga curam garisnyaa.. Trus misalkan trendline ini paling cocok dikombinasikan dngn analisa tools yg mana ya? (Misalkan MA dll gitu)
 Shinta |  23 Oct 2023
Halaman: Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala Mifx
Assan: Mnrt gue sndiri, trading dngn platform trading yg ribet itu sulit. Dah mumet kita nganalisa sana sini trus ditambah platform trading yg ribet, adanya tambah mumet asli. Selain itu perlu diketaui nih gan klo trading itu ga segampang yg dilihat, jd klu bsa uahain cari yg ga ribet dah. Gue sndiri bnrn saranin, kalo lu tuh masih pemula, mendingan jangan terlalu gancang coba platform trading yang ribet-ribet banget. Mulai dari yang simpel dulu, belajar dasarnya, trus pake akun demo buat nyoba-ngyoba tanpa risiko. Baru deh pelajari analisis pasar, cari strategi yang cocok, dan jangan lupa atur manajemen risiko yang bener. Begitu lu udah nyaman, bisa coba platform yang lebih advanced. Tapi yang paling penting, terus belajar dan jaga emosi, ya! Good luck, bro!
 Vincent |  23 Oct 2023
Halaman: Perbandingan Trading Saham Finex Vs Dcfx
Irvin: Sebenarnya Leverage 1:100 sudah termasuk dlm kategori leverage yg cukup besar dan leverage ini adalah salah satu tingkat leverage yg paling umum ditawarkan oleh broker2. Leverage seperti ini bisa memberikan fleksibilitas bagi trader dengan modal yg beragam. Namun, penting untuk diingat bahwa leverage juga membawa risiko tinggi. Semakin tinggi leverage, semakin besar potensi keuntungan, tetapi juga semakin besar risiko kerugian. Itu sebabnya beberapa trader, terutama yg memiliki modal besar, mungkin memilih untuk menurunkan leverage agar risiko mereka lebih terkendali. Sebelum menentukan apakah leverage 1:100 dan modal minimal $25,000 cocok untuk Loe, Loe perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti Pengalaman, Risiko Toleransi, Strategi Trading, dan Manajemen Risiko. So, ini tergantung preferensi pribadi juga apakah leverage ini sesuai dngn kriteria pribadi kita
 Harry |  24 Oct 2023
Halaman: Tips Trader Pro Akun Vip Atau Raw Zero Gkinvest
Peter: Sebetulnya Pilihan antara akun Standard dan akun Pro di Finex akan tergantung pada seberapa besar pengalaman dan modal trading yang elo miliki, serta preferensi trading elo. Dalam konteks trading scara umum, bila emang udah ada pengalaman dalam trading, elo bsa mempertimbngkn beberapa faktor yg ada seperti misalnya : Modal Awal: Perhatiin apakah akun yg ditawarkan memiliki modal yg sesuai dengan modal yg dimiliki. Contohnya aja, Akun Standard mungkin memerlukan modal awal yang lebih rendah daripada akun Pro, sehingga bisa menjadi pilihan yang baik jika Anda memiliki modal yang lebih terbatas. Komisi dan Spread: Perhatikan biaya komisi dan spread. Akun Pro mungkin menawarkan spread yang lebih rendah, tetapi mungkin ada komisi yang lebih tinggi. Akun Standard mungkin memiliki spread yang sedikit lebih tinggi tetapi tanpa komisi. Ini akan memengaruhi biaya trading elo. Ya mngkn itu adllh tiips dari akunya sihh yaa. Yg terpenting bukan akun yg ingin dipake tetapi akun mana yg cocok dngn trading elo
 Victor |  24 Oct 2023
Halaman: Cara Trading Tanpa Deposit Di Broker Finex

Kirim Komentar Baru