Bagaimana Cara Mengantisipasi False Break Out Pada Chart?
Kenapa harga kalau di buy slalu turun. Pas di sell malah naik. Gimana ya pak mengantisipasi false break out pada chart?
@ Mutia:
Itu artinya Anda selalu salah posisi. Untuk menghindari kemungkinan salah posisi, Anda harus mempunyai metode entry dan strategi yang kemungkinan benarnya besar. Kemungkinan benar adalah jika arah trend benar dan saat entry didukung oleh momentum yang tepat. Arah trend bisa dilihat dari indikator trend (moving averages, ADX, parabolic SAR, MACD), dan momentum yang tepat bisa diamati dari indikator oscillator (RSI, stochastic, CCI).
Mengenai false breakout memang tidak jarang terjadi, tetapi ada sinyalnya, atau didahului oleh price action yang memberikan sinyal akan terjadinya false breakout, misal bullish atau bearish engulfing, morning star atau evening star dsb. Untuk valid atau tidaknya false breakout harus dikonfirmasi dengan indikator juga.
gmn cara identifikasi false breakout? apakah tunggu sampai candle nya jadi utuh? lalu time frame berapa yg paling akurat untuk validasi false breakout?
@ Prima S.:
Ya, menunggu candle yang disinyalir sebagai false break tersebut utuh. Anda bisa entry pada candle berikutnya, setelah terkonfirmasi oleh indikator teknikal. Sebagai contoh, berikut false break pada EUR/USD H4:
False breakout terkonfirmasi oleh indikator parabolic SAR, MACD dan ADX. Mengenai time frame, sinyal false breakout berlaku untuk semua time frame, tetapi semakin tinggi time frame akan semakin akurat karena pada timeframe rendah banyak terjadi noise atau kesalahan sinyal.
Saya mau nanya seandainya kita sudah menentukan suport dan resisten nya terus harga tiba-tiba balik arah setelah kta pasang open posisi. Apa yg harus kita perbuat.....?
@ Reski:
Anda masuk posisi (entry) seharusnya berdasarkan sinyal yang ada, tidak hanya mengacu pada level support atau resistance.
Level support atau resistance biasanya sebagai acuan untuk menentukan stop loss (SL) dan target profit (TP), tetapi momen untuk entry ditentukan dari sinyal yang ada semisal dari price action yang terbentuk, dan telah dikonfirmasi oleh indikator teknikal.
Untuk Stephen,
Cara sederhana untuk mengetahui apakah breakout yang terjadi tersebut valid atau malah berujung false breakout adalah menunggu hingga proses breakout telah sepenuhnya selesai. Penjelasan lebih lengkapnya, silakan baca pada laman ini : Cara Menentukan Candle Breakout Terkonfirmasi.
Apa yang harus dilakukan ketika terjadi false signal? Apakah ada tanda2 ketika akan muncul false signal? Tq
@Tafia Layalia: Apa yang harus dilakukan ketika terjadi false signal?
- Kalau signal valid, entry.
- Kalau yang terjadi malah false (tidak valid), skip (jangan entry).
Apakah ada tanda2 ketika akan muncul false signal?
False signal hampir tidak bisa diketahui karena modelnya sama persis dengan signal valid.
Hal yang lebih baik Anda lakukan adalah menguji strategi trading yang Anda gunakan untuk melihat winrate.
Dari hasil winrate akan terlihat berapa banyak loss diakibatkan oleh false signal.
Ujungnya, Anda akan lebih disiplin menggunakan money management karena pada dasarnya false signal tidak bisa 100% dihindari.
@ Sanjaya Adi Wangsa:
False breakout adalah breakout yang ternyata gagal. False breakout adalah keadaan ketika harga menembus level support atau resistance yang terjadi saat konsolidasi, namun tidak melanjutkan pergerakan ke arah tersebut. Yang terjadi justru hanyalah lonjakan harga yang begitu cepat namun kemudian harga kembali bergerak berlawanan arah.
Untuk mengetahui gagal atau tidaknya breakout bisa diamati dari price action yang terbentuk pada level support atau resistance yang ditembus, dan dikonfirmasikan dengan indikator teknikal. Jika ternyata gagal breakout maka harga akan bergerak ke arah sebaliknya. Semakin kuat level support atau resistance yang gagal ditembus, maka akan semakin valid arah pergerakan harga tsb. Dalam hal ini kita bisa memanfaatkan keadaan false breakout tsb untuk membuka posisi.
Berikut contoh membuka posisi ketika terjadi false breakout:
Dari indikator MACD dan RSI, breakout level resistance tidak terkonfirmasi, sehingga harga akan berbalik arah dan meneruskan kondisi bearish. Dalam hal ini kita bisa buka posisi sell.
Untuk penjelasan mengenai strategi trading dari false breakout, silahkan baca:
Strategi False Breakout: Peluang Dari Sebuah Kepalsuan
@Romo: False break out terjadi agar para big trader mendapatkan likuiditas.
Sebagai contoh, saat harga menembus resisten, maka banyak buyer yang mengikuti penembusan tersebut sehingga volume menjadi meningkat.
Hal ini dimanfaatkan oleh big trader untuk mendapatkan likuditas yang besar sehingga dapat melakukan sell dalam jumlah besar.
Alhasil, setelah terjadi false breakout harga kemungkinan besar berubah arah.
Jika menggunakan timeframe besar seperti D1, apakah tingkat false break dapat diminimalisir?
Kalau pakai trading plan, batas toleransi kita sebaiknya kita tetapkan naik/turun berapa persen ya dalam mengakali false breakout kayak gini?