Trading kripto dengan mengikuti trend berdasarkan pola candlestick penerusan menawarkan peluang untung dengan probabilitas tinggi. Simak caranya berikut ini.
Dalam dunia trading kripto, Anda tentu pernah mendengar istilah follow the trend. Istilah ini sering disampaikan oleh para trader untuk menanamkan pentingnya trading sejalan dengan big player atau whale. Karena pada dasarnya, yang membentuk trend adalah para big player.
Pergerakan harga yang besar dan cepat hanya bisa dilakukan oleh institusi atau perorangan modal besar dengan melakukan pembelian atau penjualan dalam volume besar. Para trader retail dengan modal kecil yang melawan akan "dimakan" oleh mereka.
Lalu bagaimana caranya agar bisa trading mengikuti trend?
Salah satu cara yang bisa Anda gunakan adalah dengan melihat pola candlestick penerusan trend. Pola ini mempunyai bentuk yang spesifik dan probabilitas tinggi apabila sejalan dengan trend di time frame lebih besar.
Namun jika Anda seorang pemula, Anda mungkin bingung mulai belajar dari mana. Oleh karena itu, artikel ini kami susun secara detail untuk Anda.
DI
|
Daftar Isi |
Apa Itu Candlestick?
Candlestick adalah salah satu jenis grafik dalam analisis teknikal yang memuat informasi mengenai harga tertinggi (high price), harga terendah (low price), harga pembukaan (open price), dan harga penutupan (close price) dari suatu koin kripto.
Simak Juga: Tips Membaca Candlestick Simpel Dan Akurat, Tak Perlu Hafalan
Susunan Candlestick
Satu buah candlestick terdiri dari dua bagian yang disebut badan candle (body) dan sumbu/ekor (shadow). Badan candle menunjukkan perbedaan antara harga pembukaan dan harga penutupan, sedangkan ekor menunjukkan sejauh mana harga tertinggi dan harga terendah yang pernah tercapai.
Candlestick Bullish, Bearish, dan Doji
Berdasarkan harga pembukaan dan penutupannya, candlestick terbagi menjadi 3 bagian yaitu candlestick bullish, bearish, dan doji.
Baca juga: Panduan Lengkap Cara Membaca Candlestick Cryptocurrency
Candlestick bullish adalah candlestick yang mempunyai harga penutupan (close price) lebih tinggi daripada harga pembukaan (open price) dan biasanya berwarna hijau. Candlestick bullish menunjukkan bahwa buyer sedang mendominasi market dengan mendorong harga naik lebih tinggi daripada harga pembukaan.
Candlestick bearish adalah candlestick yang mempunyai harga penutupan (close price) lebih rendah daripada harga pembukaan (open price) dan biasanya berwarna merah. Terbentuknya candlestick ini menunjukkan bahwa seller sedang mendominasi market dan mendorong harga turun lebih rendah dari harga pembukaan.
Terakhir, candlestick doji adalah candlestick yang tidak mempunyai badan (body) candle karena mempunyai harga pembukaan sama atau hampir sama dengan harga penutupan. Bentuk candle ini seperti tanda plus (+) yang mempunyai shadow atas dan shadow bawah saja.
Baca juga: Trading Kripto dengan Candlestick Doji
Munculnya candle doji menandakan bahwa seller dan buyer sedang dalam keadaan hampir seimbang sehingga harga ditutup kembali ke harga pembukaan.
Cara Membaca Candlestick
Untuk membaca candlestick dengan tepat, ada 4 poin penting yang menggambarkan pertarungan kekuatan antara seller dan buyer di market kripto.
Baca juga: 5 Pola Candle Bullish Terbaik untuk Trading Bitcoin
1. Ukuran Badan Candlestick
Ukuran badan candlestick menggambarkan kekuatan salah satu pihak yang mendominasi. Candlestick bullish dengan ukuran badan yang panjang menunjukkan kekuatan buyer lebih dominan. Sebaliknya, ukuran badan candlestick bearish yang panjang menunjukkan kekuatan seller lebih signifikan.
2. Panjang Ekor Candlestick
Panjang ekor (shadow) candlestick memberikan petunjuk mengenai volatilitas harga yang sedang terjadi. Semakin panjang ekor candlestick berarti semakin tinggi volatilitas harga, begitupun sebaliknya. Ekor candlestick yang panjang biasanya terjadi pada level kunci seperti support/resisten atau supply/demand.
3. Rasio Panjang Badan dan Ekor Candlestick
Rasio panjang badan dan ekor candlestick juga menunjukkan kondisi pertarungan seller dan buyer di market. Badan candlestick yang panjang dan ekor candlestick pendek biasanya terjadi pada kondisi market trending (momentum tinggi). Sebaliknya, ekor candlestick panjang dan badan candle pendek biasanya terjadi pada market sideways.
Simak Juga: Cara Jitu Analisa Trend Dengan Pola Candlestick
4. Posisi Badan Candlestick
Badan candle yang terletak di tengah-tengah dengan ekor atas dan ekor bawah sama panjang menunjukkan bahwa market sedang dalam ketidakpastian. Kekuatan seller dan buyer hampir sama kuat sehingga harga hanya bolak-balik dalam range tertentu.
Apabila terbentuk candlestick dengan ekor panjang dan posisi badan di salah satu ujung, hal ini memberikan informasi adanya perlawanan.
Pola Candlestick Penerusan Trend
Terdapat 5 pola candlestick penerusan terbaik yang bisa Anda gunakan dalam trading kripto.
1. Gap
Pola gap banyak digunakan oleh trader jangka pendek sebagai salah satu pola penerusan dan menunjukkan setup entry mengikuti trend. Gap bisa terjadi pada semua aset finansial termasuk kripto dan disebabkan karena adanya volume transaksi dalam jumlah sangat besar.
Baca juga: Apa Itu Volume Trading Kripto Palsu?
Gap bullish terbentuk dari harga pembukaan candle kedua lebih tinggi daripada harga penutupan candle pertama, sementara harga terendah (low) candle kedua tidak sampai harga penutupan candle pertama. Gap biasanya terjadi oleh banyaknya buyer pada sesi market yang baru.
Gap bearish adalah kebalikan dari gap bullish. Gap bearish terbentuk dari harga pembukaan candle kedua lebih rendah daripada harga penutupan candle pertama, sementara harga tertinggi (high) candle kedua tidak sampai ke harga penutupan candle pertama.
Pola candlestick penerusan trend dalam gap terbagi 3 yaitu Tasuki Gap, Gapping Play, dan Side By Side White Lines.
Tasuki Gap
Tasuki gap adalah pola candlestick penerusan yang terbentuk dari 3 candle, di mana gapnya terjadi antara candle pertama dan kedua, lalu dilanjutkan candle ketiga menutup gap. Pola penerusan ini mudah terlihat dan memberikan potensi entry setup dengan harga entry yang bagus.
Pola ini menunjukkan adanya tekanan buyer yang kuat dan mengakibatkan gap setelah candle pertama. Kemudian dilanjutkan oleh candle kedua dengan arah yang sama walaupun tidak sekuat candle pertama.
Candle ketiga mengalami koreksi dan berlawanan arah sampai menyentuh area gap. Posisi entry bisa masuk pada candle keempat setelah candle ketiga valid atau menutup di dalam area gap.
Gapping Play
Gapping play merupakan pola candlestick penerusan yang terbentuk atas 4 atau 5 candle. Pola ini terbentuk dari candle pertama yang panjang dan diikuti dua sampai tiga candle kecil dengan harga tertinggi yang sama. Selanjutnya, candle keempat atau candle kelima terbentuk dengan body yang besar.
Pola candlestick ini menunjukkan adanya tekanan buyer atau seller yang kuat sehingga menyebabkan gap setelah candle ketiga atau keempat tertahan di support/resisten. Candle terakhir yang mempunyai body besar mengkonfirmasi arah trend dan gap sebelumnya.
Side By Side White Lines
Side By Side White Line mirip dengan Tasuki Gap namun semua candlenya satu arah atau mempunyai warna yang sama. Pola ini menunjukkan adanya tekanan buyer atau seller yang kuat pada candle pertama sehingga menyebabkan gap.
Setelah gap terbentuk, candle kedua koreksi ke harga gap lalu candle ketiga naik kembali dan tutup di atasatau di bawah gap. Setelah candle ketiga tutup, maka pola candlestick ini valid dan bisa digunakan untuk setup entry meneruskan arah dari candle pertama.
2. Three White Soldiers/Three Black Crows
Three White Soldiers adalah pola candlestick penerusan yang terbentuk dari 3 buah candlestick bullish dengan body panjang dan shadow pendek. Sedangkan Three Black Crows merupakan 3 buah candlestick bearish dengan body panjang dan shadow pendek.
Simak Juga: Three White Soldiers Dan Three Black Crows, Tiga Pola Candlestick Menguntungkan
Kedua pola ini mudah terlihat disebabkan bentuknya yang berbeda dari pola-pola candle pada umumnya. Terbentuknya kedua pola ini menunjukkan adanya perubahan sentimen market.
3. Rising/Falling Three Methods
Pola ini terbentuk dari satu buah candle dengan body panjang yang diikuti tiga candle kecil berlawanan arah dari candle pertama. Kemudian, candle keempat membentuk candle dengan body panjang dan sesuai arah candle pertama.
Baca juga: 3 Pola Candlestick Untuk Open Posisi Buy
Pola ini menunjukkan adanya tekanan seller atau buyer yang kuat pada candle pertama dan diikuti koreks 3 buah candle. Dikutip dari ThePatternSite, pola ini mempunyai probabilitas tinggi yaitu sebesar 74% untuk Rising Three Methods dan 71% untuk Falling Three Methods.
4. Separating Lines
Pola Separating Lines terdiri dari dua jenis yaitu Bullish Separating Lines dan Bearish Separating Lines. Pola ini terdiri dari 2 candlestick, di mana candle pertama melawan trend yang sedang berlangsung lalu candle kedua melanjutkan trend dengan harga pembukaan sama dengan candle pertama. Pola Separating Line Bullish mempunyai peluang penerusan sebesar 72% dan Separating Lines Bearish sebesar 63%.
5. Matching High/Matching Low
Pola ini terdiri dari 2 candlestick yang mempunyai harga tertinggi atau harga terendah yang sama. Terjadinya breakout dari harga tertinggi/terendah pola ini memberikan sinyal penerusan trend. Entry dengan pola ini bisa dengan breakout yaitu entry saat harga berhasil menembus harga tertinggi/terendah.
Hal Penting Dalam Menggunakan Pola Candlestick Penerusan Trend
Dalam trading menggunakan pola candlestick penerusan trend, ada 3 hal penting yang harus diperhatikan agar peluang berhasil menjadi lebih besar.
1. Perhatikan Struktur Harga
Memperhatikan struktur harga di time frame terbentuknya pola candlestick penerusan akan meningkatkan peluang kesuksesan. Alasannya, dengan mengetahui struktur harga yang terjadi, maka Anda bisa menghindari masuk pada market sideways.
Entry terbaik menggunakan pola candlestick penerusan ada pada market yang sedang trending. Entry pada market sideways cenderung tidak profitable karena harga akan bermain dalam range tertentu, sedangkan take profit Anda menghendaki harga terus mengikuti trend.
Jangan memaksakan masuk market apabila sedang sideways walaupun terbentuk pola candlestick penerusan. Dengan melakukan hal ini, Anda telah selangkah lebih baik dalam mengatur risiko dan menaikkan peluang berhasil.
2. Entry Hanya di Level-Level Penting
Walaupun harga sedang trending, namun Anda tidak bisa entry sembarangan tanpa melihat adanya level-level penting. Level penting yang bisa Anda gunakan termasuk support/resisten, supply/demand, Pivot Point, Fibonacci Retracement, dst.
Dengan entry pada level-level penting, maka peluang berhasil Anda menjadi lebih baik karena pada level tersebut banyak trader yang akan bertransaksi.
3. Apabila Ragu, Tambahkan Indikator Teknikal Lainnya
Kadang juga Anda melihat bahwa terbentuknya pola penerusan di level penting meragukan. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan indikator teknikal lainnya sebagai konfirmator entry.
Sebagai contoh, Anda bisa gunakan indikator berjenis trend seperti Moving average (MA), MACD, Bollinger Bands, dll untuk melihat adanya potensi harga meneruskan trend.