Mungkinkah mendulang profit kripto dengan trading di pasar bearish? Jawabannya mungkin saja. Pelajari manfaat dan tips lengkapnya di bawah ini.
Ketika Anda trading di pasar kripto, Anda akan menjumpai pergerakan harga yang naik turun. Pergerakan tersebut disebut didorong oleh sentimen bullish dan bearish. Kebanyakan trader lebih memilih untuk trading saat pergerakan pasar bullish karena dianggap lebih menguntungkan. Tapi tahukah Anda bahwa trading di pasar bearish juga bisa mendatangkan keuntungan yang menjanjikan? Bagaimana caranya?
Manfaat Trading di Pasar Bearish
Umumnya, kondisi bearish di pasar kripto ditandai ketika sebuah aset mengalami kemerosotan sebesar 20% dari posisi awalnya. Ketika pasar berubah bearish, bukan berarti Anda kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Apa saja manfaat trading ketika pasar kripto sedang bearish?
Kunjungi juga: Koin Kripto dengan Penurunan Terbesar Hari Ini
1. Keuntungan dari Buy the Dip
Buy the dip merujuk pada sikap para investor yang memborong suatu aset ketika harganya sedang turun, dengan prinsip beli di harga rendah dan jual di harga tinggi. Cara ini sering ditemui di pasar modal, namun saat ini metode ini mulai sering diaplikasikan untuk trading di pasar bearish kripto. Pada periode bearish, investor dan trader menganggap bahwa penurunan harga sebuah aset adalah saat yang tepat untuk mengakumulasi portofolio asetnya. Mereka mengacu pada konsep gelombang harga (price waves), di mana penurunan harga dianggap bersifat sementara, sehingga mereka bisa mendapatkan profit ketika harga aset tersebut kembali naik.
Sebagai contoh, anggaplah sebuah aset kripto turun dari Rp500,000 menjadi Rp400,000 per coin. Jika Anda ingin buy the dip pada cryptocurrency tersebut, maka Anda bisa membeli saat harga turun di level Rp400,000. Katakanlah harga kemudian naik ke Rp550,000 dan Anda menjual aset di harga itu, maka Anda sudah berhasil mendapatkan keuntungan yang menjanjikan, bukan?
Yang perlu diingat, strategi buy the dip tak selamanya bisa menghasilkan cuan. Tak sedikit trader yang justru menderita kerugian akibat tak melakukan analisa dengan hati-hati. Sebagai contoh, jika aset yang Anda beli tadi justru semakin terperosok ke Rp250,000 per coinnya, bisa-bisa dana trading Anda tersedot kerugian. Jadi, ada baiknya memasang stop loss di level Rp300,000 untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar.
2. Prospek Investasi
Trading di pasar bearish bisa menjadi prospek investasi yang menarik jika dijalankan dengan benar. Bisa saja cryptocurrency yang Anda beli dengan murah saat ini, menjadi ladang profit besar di masa depan. Namun karena trading di pasar bearish penuh dengan spekulasi, Anda harus bersabar.
Jika Anda terburu-buru memasang posisi, bisa jadi Anda malah menderita kerugian besar karena harga aset kripto masih terus berjalan turun. Sebaliknya, apabila Anda terburu-buru keluar karena takut rugi lebih besar, bisa jadi Anda kehilangan prospek investasi yang bagus. Oleh karena itu, diperlukan riset mendalam sebelum Anda benar-benar berinvestasi.
Baca juga: Waktu Yang Tepat Untuk Trading Bitcoin
Jika melihat betapa tingginya volatilitas cryptocurrency, investasi jangka panjang terasa sangat mengintimidasi. Padahal, kunci trading di pasar bearish adalah kesabaran dan prospek di masa depan. Adanya fase bearish justru menjadi katalis terbaik untuk investasi jangka panjang. Contohnya saja, harga Bitcoin pernah diperdagangkan di $4,000 pada bulan Maret 2020. Tetapi, pada bulan Januari 2021, nilainya sudah melonjak jauh mencapai $33,000. Apabila Anda membeli Bitcoin saat harganya turun di bulan Maret 2020, maka keuntungan yang diperoleh bisa mencapai sekitar 800% hanya dalam waktu 8 bulan.
Cara Mengenali Reversal dari Pasar Bearish
Jika tak ingin terjebak entry saat penurunan masih kencang, Anda perlu masuk pasar ketika sinyal reversal mulai terdeteksi. Dalam hal ini, Anda bisa memperhatikan perubahan swing harga. Namun, jangan terburu-buru memasang posisi. Perhatikan dulu pergerakan pasar dengan memanfaatkan price action. Tunggu hingga harga aset stabil dan momentum upswing tampak, lalu manfaatkan indikator momentum untuk memperkuat analisa Anda sebelum memasuki pasar.
Baca juga: 5 Indikator Bitcoin Terbaik Versi Para Pakar
Selain menggunakan indikator, pola candlestick juga bisa dimanfaatkan untuk mencari posisi saat trading di pasar bearish. Misalnya, formasi Engulfing dan Three Inside Down bisa digunakan untuk mencari titik reversal. Anda juga bisa mencari breakout dari pola candlestick bullish di ujung fase bearish.
Tips Trading Saat Pasar Bearish
Selain menggunakan metode di atas, ada beberapa tips yang bisa dilakukan ketika trading di pasar bearish. Beberapa tips di bawah ini memang terkesan remeh, namun bisa membantu Anda menghadapi tantangan yang muncul nantinya.
1. Investasi Sesuai Kemampuan
Jangan pernah investasi melebihi kemampuan Anda. Tips ini mungkin sudah sering terdengar jika Anda sudah lama bermain di dunia trading kripto. Meski demikian, tak sedikit trader modal nekat yang menggunakan dana melebihi kemampuan toleransinya. Tak jarang, mereka menggunakan tabungannya untuk trading karena percaya pasti mendulang profit. Mereka baru panik ketika terjebak kerugian terus-menerus dan kehilangan semua dana. Ingat, tradinglah dengan uang yang tidak terpakai. Jadi, ketika Anda rugi dan uang tersebut hilang, kehidupan Anda masih bisa berjalan dengan semestinya.
2. Jangan Terbawa FOMO
Fear of Missing Out (FOMO) adalah salah satu faktor yang harus dihindari, terutama saat trading di pasar bearish. Jangan sampai merugi karena Anda ikut-ikutan tren yang belum jelas asal-usulnya. Misalnya, saat ini token A sedang jatuh, tapi teman-teman Anda membeli token tersebut karena ada rumor bahwa harganya akan kembali meroket. Gara-gara FOMO, Anda pun memutuskan untuk ikut-ikutan beli tanpa melakukan riset terlebih dahulu. Ternyata, prediksi tersebut salah dan Anda pun rugi besar. Hal ini bisa dihindari jika Anda rajin mencari tahu fakta di balik rumor tersebut.
Baca juga: 7 Forum Bitcoin Terbaik untuk Belajar Kripto
3. Gunakan Analisa Terbaik
Sebelum membuka posisi saat trading di pasar bearish, ada baiknya Anda melakukan analisa lebih dahulu. Fungsinya adalah untuk mencari posisi terbaik dalam pergerakan suatu aset kripto. Anda bisa menggunakan analisa fundamental, teknikal, atau menggabungkan keduanya untuk hasil yang lebih akurat. Saat ini, ada banyak indikator untuk menganalisa pergerakan aset kripto yang bisa digunakan.
Kesimpulan
Meski terdengar mustahil, trading di pasar bearish bisa mendatangkan keuntungan yang menggiurkan. Sebab, harga aset yang sedang jatuh artinya Anda bisa membeli suatu cryptocurrency dengan harga lebih murah dari biasanya. Namun demikian, pastikan dulu jika aset tersebut masih berpeluang naik, baik dari sisi fundamental maupun teknikal. Jika Anda memaksakan diri trading di pasar bearish pada aset kripto yang peruntukannya belum jelas, maka Anda bisa terjebak dalam ketidakpastian yang biasanya berujung dengan kerugian besar.
Agar tak salah memilih aset kripto, ada baiknya Anda memperhatikan koin-koin mana saja yang memiliki potensi jangka panjang sehingga masih didukung oleh minat investor yang tinggi. Beberapa contohnya bisa Anda temukan di 10 Jenis Mata Uang Kripto Paling Populer Selain Bitcoin.