Maxco dan Asiapro merupakan broker-broker yang cukup lama eksis di Indonesia. Dengan memahami aspek-aspek penunjang keamanannya, trader jadi lebih mudah memutuskan mana yang sesuai untuk mereka.
Keamanan trading adalah hal yang tidak bisa dikompromikan karena berhubungan dengan dana kita. Ketika memilih broker, tentu kita ingin mencari broker yang bisa memberikan ketenangan saat bertransaksi.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas keamanan broker Maxco VS Asiapro dengan poin-poin yang diperhatikan meliputi pengalaman, regulasi, serta fitur-fitur lain yang mencerminkan keamanan trading suatu broker.
Pengalaman Broker
Pengalaman broker dalam menyediakan layanan trading dapat memberikan gambaran soal kualitas layanan dan reputasinya. Perusahaan yang telah beroperasi selama bertahun-tahun lazimnya telah mengalami dan mengatasi berbagai masalah yang mungkin terjadi, serta memberikan pelayanan sesuai zaman.
Broker yang berpengalaman juga menunjukkan bahwa perusahaan tersebut stabil dan mampu bertahan dalam jangka panjang. Sebaliknya, perusahaan yang baru berdiri atau memiliki sejarah yang pendek belum teruji ketahanannya dalam menghadapi risiko pasar dan perubahan trend trading dari waktu ke waktu.
Jika dilihat dari pengalaman broker, Maxco didirikan pada tahun 1990 dengan nama Panin Investment Department, kemudian berganti nama menjadi Maxco Futures sekitar tahun 2000-an. Umur broker Maxco per tahun 2023 sudah mencapai 33 tahun.
Baca Juga: Apa Saja Keuntungan Trading di Broker Berlatar Perbankan?
Sementara itu, Asiapro berdiri sejak 2006 dengan nama PT Overseas Commercial Futures, lalu berganti menjadi PT Cerdas Indonesia Berjangka di tahun 2016, hingga akhirnya menggunakan nama PT Asiapro Berjangka pada tahun 2021. Umur broker Asiapro pada tahun 2023 adalah 17 tahun.
Regulasi
Regulasi broker sangat penting untuk menjamin keamanan dana dan transaksi investor. Regulasi yang kuat dapat memastikan bahwa broker menyimpan dana klien dalam rekening terpisah dari dana operasional perusahaan. Selain itu, perusahaan harus memastikan mereka memiliki dana cadangan yang cukup untuk menutupi potensi kebangkrutan.
Regulator juga bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap broker dan menyelidiki aduan pelanggan. Jika broker tidak memenuhi standar regulasi, regulator dapat memberikan sanksi seperti denda atau bahkan pembekuan aktivitas perusahaan.
Secara umum, regulasi yang kuat dapat memberikan keyakinan kepada investor bahwa broker tersebut aman dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, ketika memilih broker, penting untuk memverifikasi bahwa broker tersebut diatur oleh regulator keuangan yang resmi dan dikenal.
Baik Maxco maupun Asiapro sama-sama memiliki regulasi dari Bappebti selaku regulator broker forex Indonesia. Berikut adalah detail nomor regulasinya:
- Maxco: 931/BAPPEBTI/PN/8/2006
- Asiapro: 862/BAPPEBTI/SI/1/2006
Fitur Negative Balance Protection
Perlindungan saldo negatif (Negative Balance Protection) adalah fitur yang diterapkan oleh beberapa broker forex yang memastikan bahwa trader tidak akan kehilangan lebih dari modal yang diinvestasikan. Ketika saldo akun trading mencapai saldo negatif, broker akan secara otomatis menutup semua posisi trader dan menghentikan aktivitas trading.
Fungsi utama dari perlindungan saldo negatif adalah untuk melindungi trader dari kerugian yang tidak terkendali. Dalam pasar forex, kerugian bisa terjadi dengan cepat dan mengejutkan, terutama jika trader tidak memiliki manajemen risiko yang baik. Tanpa perlindungan saldo negatif, trader bisa kehilangan lebih dari yang diinvestasikan dan mengalami masalah keuangan yang serius.
Perlindungan saldo negatif juga sangat penting untuk menjaga stabilitas pasar dan mencegah tindakan yang merugikan pihak lain. Tanpa perlindungan saldo negatif, trader yang mengalami kerugian besar dapat terus menambah posisi dan menyebabkan kerugian lebih besar lagi, yang pada akhirnya dapat merugikan broker atau bahkan pasar secara keseluruhan.
Baik broker Maxco maupun AsiaPro tidak memberikan informasi mengenai fitur ini. Namun soal keamanan dana, broker Maxco memiliki keunggulan karena di backup oleh bank Panin.
Metode Deposit Withdrawal
Asiapro menyediakan fasilitas deposit dan Withdrawal melalui Bank BCA, Bank Mandiri, dan China Construction Bank (Bank CCB) Indonesia. Di samping itu, broker penyedia fitur Swap Free ini menghadirkan kurs tetap yang dijamin lebih rendah dari bank dengan perhitungan $1 = Rp10,000.
Di sisi lain, proses deposit dan penarikan dana di broker Maxco didukung oleh lembaga keuangan terpercaya di Indonesia seperti Bank BCA dan Panin. Konfirmasi pembayaran bisa dilakukan sepanjang jam kerja dari Senin hingga Jumat tanpa harus menunggu lama. Waktu yang dibutuhkan untuk memproses deposit bervariasi tergantung pada metode dan mata uang yang dipilih.
Kesimpulan
Jika disajikan dalam bentuk tabel, berikut ini perbandingan keamanan broker Maxco VS AsiaPro:
Fitur Keamanan |
Maxco | AsiaPro |
⏳Tahun Berdiri |
1990 | 2006 |
💼Nomor Regulasi |
931/BAPPEBTI/PN/8/2006 | 862/BAPPEBTI/SI/1/2006 |
📂Segregated Account |
✅ | ✅ |
☔Negative Balance Protection |
Tidak ada keterangan | Tidak ada keterangan |
💳Metode Deposit Withdrawal |
Bank BCA dan Bank Panin | Bank BCA, Bank Mandiri, dan China Construction Bank (Bank CCB) Indonesia |
ℹ️Informasi Tambahan |
Pialang dengan latar belakang perbankan (Panin Group) |
Menyediakan fitur Swap Free tanpa batas |
Dari segi regulasi dan pengalaman broker, baik Maxco maupun Asiapro seimbang karena telah diakui legalitasnya oleh Bappebti dan melayani trader Indonesia di atas 10 tahun. Kedua broker juga telah beberapa kali mengalami pergantian nama namun tetap memberikan pelayanan trading yang artinya masih mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Selain soal keamanan, broker Maxco juga kerap dibandingkan dalam hal biaya trading karena keistimewaannya menyediakan spread dan komisi yang terjangkau. Salah satu ulasannya bisa disimak di Perbandingan Biaya Trading Broker Maxco Vs GKInvest.