Hammer dan Hanging Man merupakan dua contoh pola candlestick yang sering muncul dan mudah dikenali untuk mendeteksi reversal. Berikut cara penggunaannya.
Sebagai trader mungkin saat ini kamu sudah familiar dengan pola candlestick dasar seperti Spinning Top, Marubozu, dan doji. Pada artikel ini, sedikit banyaknya kamu akan diajari bagaimana cara deteksi reversal dengan pola Hammer dan Hanging Man.
Ketika pola-pola tersebut muncul di chart, harga berpotensi mengalami pembalikan (reversal). Hammer menandakan reversal dari penurunan menuju kenaikan, sedangkan Hanging Man mengindikasikan pembalikan dari trend naik menjadi trend turun. Bagaimana cara mengenali kedua pola tersebut? Dan seperti apa aplikasinya dalam trading?
Formasi Hammer Dan Hanging Man
Pola Hammer dan Hanging Man terlihat persis sama tetapi memiliki arti yang berbeda saat pergerakan harga sedang downtrend maupun uptrend. Keduanya sama-sama mempunyai bentuk layaknya palu, dengan body kecil dan sumbu panjang di bawah melebihi ukuran body.
Bedanya, pola Hammer muncul selama harga sedang downtrend dengan bentuk palu (body) berwarna putih, sementara Hanging Man muncul selama harga sedang uptrend dengan bentuk palu (body) berwarna hitam.
(Baca juga: Tips Membaca Candlestick Simpel Dan Akurat, Tak Perlu Hafalan)
Walaupun sering dinilai berakurasi rendah karena merupakan pola 1 candle, Hammer dan Hanging Man tetap memiliki arti penting yang menyiratkan perubahan kekuatan pasar sebelum terjadi perubahan arah trend.
Ketika harga jatuh, palu memberi sinyal bahwa harga terbuka dan tertutup di level yang berdekatan. Sumbu panjang di bawah menandakan tekanan seller yang kuat, tapi buyer pada akhirnya menguasai pertarungan karena harga tertutup di atas level pembukaan (body berwarna putih). Inilah yang kemudian menyebabkan terbentuknya pola Hammer.
Di sisi lain, ketika palu terbentuk saat harga sedang naik, sumbu panjang di bawah mengindikasikan dorongan seller yang kuat. Buyer berusaha mempertahankan posisi, tapi akhirnya menyerah dan membiarkan seller memenangkan pertarungan; ini terlihat dari body palu yang kemudian berwarna hitam, mengisyaratkan harga ditutup di level lebih rendah daripada harga pembukaan. Inilah yang menyebabkan terbentuknya pola Hanging Man.
Cara Trading Dengan Pola Candlestick Hammer Dan Hanging Man
Ketika menemukan pola Hammer ataupun Hanging Man, bukan berarti kamu secara otomatis disarankan membuka order buy atau sell sesuai indikasi reversal. Bagaimanapun juga, keduanya merupakan pola satu candlestick sehingga akurasinya lebih rendah jika dibandingkan dengan sinyal reversal dari pola dua candlestick maupun tiga candlestick. Untuk meningkatkan akurasi, kamu bisa memperhatikan kriteria Hammer dan Hanging Man yang valid, contohnya sebagai berikut:
Kriteria Pola Hammer Dan Hanging Man
- Sumbu bawah menunjukkan panjang sekitar dua sampai tiga kali dari body.
- Sedikit atau tidak ada sumbu atas.
- Body berada di posisi ujung atas dari trading range.
Setelah memastikan validitasnya, kamu bisa gunakan metode analisa teknikal lain untuk mencari petunjuk entry atau konfirmator. Kamu dapat memanfaatkan indikator, Support Resistance, atau bahkan analisa lain seperti divergence dan pola chart. Infografis di bawah ini bisa dijadikan acuan untuk mengenali pola Hammer dan Hanging Man.
Inverted Hammer Dan Shooting Star
Saat belajar cara trading dengan Hammer dan Hanging Man, ada dua pola candlestick lain yang sebenarnya juga wajib dipelajari. Hal itu karena keduanya merupakan formasi kebalikan dari Hammer dan Hanging Man, serta sama-sama menunjukkan sinyal reversal.
Dikenal sebagai pola Inverted Hammer dan Shooting Star, kedua pola ini memiliki lokasi sumbu yang berbeda dari Hammer dan Hanging Man. Inverted Hammer dan Shooting Star sama-sama mempunyai body (palu) kecil, tapi sumbu panjangnya terletak di bagian atas, sementara sumbu bawahnya sangat kecil atau bahkan tidak ada. Jika terbentuk di puncak uptrend atau downtrend, maka pembalikan bisa segera terjadi.
(Baca juga: Mengupas Tiga Strategi Trading Forex Dengan Trend Reversal)
Yang perlu diperhatikan, trading dengan pola candlestick apapun sebaiknya tidak dilakukan tanpa konfirmator sama sekali. Selalu gunakan alat bantu lain untuk mengkonfirmasi sinyal, karena berpedoman pada pola candlestick saja bukan merupakan pilihan trading yang bijak. Suatu strategi buy yang didukung dengan Inverted Hammer saja akan dianggap memiliki akurasi yang lebih rendah ketimbang persiapan buy atas dasar terbentuknya Inverted Hammer dan persilangan garis-garis Moving Average.
Jika kamu tertarik mempelajari trading reversal dengan sinyal pola candle, ada pola-pola 3 candlestick yang dianggap lebih akurat daripada Hammer, Hanging Man, Inverted Hammer, dan Shooting Star. Apa sajakah itu? Simak dalam Pola 3 Candle Terbaik Penanda Reversal.
FAQ Pola Hammer dan Hanging Man
1. Apakah pola Hammer mengindikasikan sentimen Bullish?
Pola Hammer muncul saat harga sedang downtrend dengan bentuk body berwarna hijau. Umumnya ini mengindikasikan bahwa harga akan segera berbalik naik.
2. Apa perbedaan pola Hammer dan Hanging Man?
Keduanya sama-sama memiliki bentuk seperti palu dengan body yang kecil dan sumbu panjang melebihi ukuran body. Tetapi, pola Hanging Man muncul saat harga sedang uptrend dan menandakan harga akan berbalik turun.
3. Apakah pola Hammer dan Hanging Man akurat?
Keduanya merupakan pola satu candlestick, sehingga memiliki akurasi yang rendah jika dibandingkan dengan sinyal reversal dari pola dua candlestick maupun tiga candlestick. Untuk itu, trader disarankan menambahkan indikator lain.
4. Indikator apa yang bisa digunakan bersama pola Hammer dan Hanging Man?
Untuk mencari petunjuk entry atau konfirmator, trader bisa memanfaatkan indikator, Support Resistance, atau bahkan analisa lain seperti divergence dan pola chart.
5. Bagaimana cara memastikan validitas pola Hammer dan Hanging Man?
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi oleh Pola Hammer dan Hanging Man
- Sumbu bawah memiliki panjang sekitar dua hingga tiga kali body candle
- Sedikit atau tidak ada sumbu atas
- Body berada di posisi ujung atas trading range untuk Hanging Man. Sedangkan Hammer memiliki posisi di ujung bawah trading range.