Pola candlestick Inside Bar sering menjadi pilihan populer karena mudah dikenali serta dikombinasikan dengan indikator pendukung. Strategi kali ini mengupas cara mencari sinyal entry Daily Inside Bar dan Trendline.
Trading forex sebenarnya dapat dilakukan dengan sistem sederhana yang bisa diterapkan mulai dari trader pemula hingga mereka yang sudah makan asam garam di pasar. Dalam hal ini, pola candlestick Inside Bar sering diperhatikan untuk mencari peluang entry.
Hal mendasar yang harus dipahami terkait penggunaan Inside Bar adalah bahwa formasi ini bukanlah pola satu candlestick, juga bukan pola banyak candlestick. Simpel saja, Inside Bar adalah susunan dua candlestick dengan karakteristik sebagai berikut:
- Candle pertama merupakan candle induk (Mother Candle). Batang kedua di sebelahnya adalah candle turunan yang merupakan Inside Bar itu sendiri.
- Nilai tertinggi (high) candlestick kedua selalu lebih rendah daripada high candle pertama. Low candle kedua selalu lebih tinggi dari candle induk. Jadi secara visual, candlestick turunan akan selalu berada "di dalam" candle induk.
Tampilannya kurang lebih demikian:
Terlihat dari gambar di atas bahwa candlestick pertama terbentuk saat dinamika harga bergerak ke salah satu sisi, sementara candle kedua bergerak sebatas range high dan low candle pertama. Formasi demikian terbilang sering ditemukan pada akhir sebuah tren. Dengan kata lain, Inside Bar merupakan sinyal reversal atau pembalikan arah.
Bila dicermati lebih jauh, Inside Bar sesungguhnya menunjukkan bahwa penjual tidak mampu menekan harga ke bawah nilai low. Di saat yang sama, pembeli juga gagal mendorong harga ke atas nilai high candlestick sebelumnya.
Lalu bagaimana cara menemukan Inside Bar dalam chart? Trader pemula sering tidak yakin apakah formasi yang diamatinya pada chart sungguh-sungguh Inside Bar. Anda yang sudah punya jam terbang tinggi mungkin tidak menemui kesulitan ini. Namun apabila masih pemula dan sering bingung dalam menemukan Inside Bar dengan mata telanjang, serahkan saja urusan ini kepada chart. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan custom indicator yang secara khusus dapat mengenali dan menampilkan sinyal kemunculan Inside Bar di chart.
Variasi Inside Bar
Tampilan Inside Bar di chart memiliki berbagai kemungkinan, di antaranya:
- Multi-Inside Bar: terdiri dari beberapa Inside Bar dengan satu bar induk yang sama. Ini menunjukan periode ketidakpastian yang panjang dan tanpa trend.
- Inside Bar Berliku: terjadi ketika ada minimal dua Inside Bar yang membentuk arah seolah berliku ke atas dan mengecil. Hal ini biasanya mensinyalkan kontraksi pasar dengan harga berangsur-angsur menunjukan arah aslinya serta siap menghentak dalam lonjakan yang kentara.
- Inside Bar Palsu: ini terjadi ketika candle sempat menembus harga tertinggi atau terendah Mother Bar, namun kemudian justru kembali ke dalam kisaran harga atau bahkan melawan arah harga.
- Pola Ganda (Inside Bar dengan Pin Bar): umumnya menunjukkan penundaan pergerakan harga, dengan munculnya Pin Bar menambah kekuatan sinyal.
Beberapa Kesalahan Umum Saat menggunakan Inside Bar
-
Tidak Mempertimbangkan Inside Bar pada Chart Daily
Patut diperhatikan bahwa ketika trading dengan metode price action, maka sinyal-sinyal yang dihasilkan pada time frame rendah banyak mengandung noise. Akibatnya, sinyal yang ditunjuk oleh Inside Bar boleh jadi menipu; tampaknya valid, tapi ternyata gagal menghasilkan profit. Tambahan lagi, trading Inside Bar pada time frame lebih kecil kerap memicu overtrading. Untuk itu, Inside Bar akan sangat tepat digunakan dalam chart daily karena dapat menunjukkan gambaran yang lebih lengkap tentang keadaan pasar.
-
Tidak Memanfaatkan Inside Bar sebagai Trend Following
Trading yang searah dengan pergerakan tren (trend following) cenderung lebih mudah dalam meraup profit, baik itu dalam jangka panjang maupun pendek. Dalam kaitan ini, kendati formasi Inside Bar dapat mengindikasikan potensi reversal, namun kemunculannya dalam tren yang berlanjut juga bermanfaat.
Tidaklah berlebihan bila dikatakan jika formasi Inside Bar mengindikasikan keraguan pasar di mana terjadi tarik ulur antara trader bull dan trader bear. Inilah yang menyebabkan sinyal entry Inside Bar masih memerlukan dukungan dari indikator lain seperti Bollinger Bands, Moving Average, ataupun tools teknikal seperti trendline.
Inside Bar dengan Dukungan Trendline
Nah, paparan selanjutnya akan berfokus pada upaya menerapkan Inside Bar dengan bantuan trendline. Kombinasi keduanya boleh dibilang pendekatan yang relatif tidak memusingkan namun peluang profitnya cukup lumayan.
Penasaran?
Setelah Inside Bar dan variasinya dalam chart ditemukan, mari aplikasikan pola ini untuk trading. Ini dia beberapa aturan agar pemanfaatan Inside Bar efektif:
- Temukan Inside Bar dalam chart daily.
- Beralih ke chart dengan time frame lebih kecil, misalnya chart 30 menit atau 1 jam untuk menemukan peluang di mana sebuah trendline dapat digambarkan, baik yang sifatnya uptrend maupun downtrend, dengan memanfaatkan high dan low yang bisa ditemukan.
- Cermati dan antisipasi bila harga menembus garis tren. Di sini, ada dua hal yang perlu diingat:
- Bila harga memotong trendline dengan posisi sedikit di atas atau di bawah chart 30 menit atau 1 jam, lakukan order pending buy stop atau sell stop 2 pips di atas atau di bawah candlestick.
-
Penempatan stop loss dapat dilakukan dengan dua alternatif, yaitu 2 pips di bawah low atau high candlestick breakout atau 2 pips di bawah low high terdekat.
Seperti ini kurang lebih visualisasinya.
- Tetapkan target profit antara 100-200 pips sambil terus mengikuti kekuatan pasar, untuk menentukan apakah harga benar-benar bergerak ke arah yang diharapkan.
- Tunggulah barang satu hingga tiga hari sebelum target profit tercapai. Tentu saja, dalam hal ini trader harus bergeser menggunakan chart daily.
Baca juga: 4 Cara Mengenali Pola Inside Bar Yang Menguntungkan
Tips Sukses Trading dengan Inside Bar
- Harap dicatat bahwa trading Inside Bar hanya memperhitungkan nilai high dan low saja, tanpa memperdulikan posisi body atau badan candle. Tidak masalah jika harga open atau close candle kedua menerobos range badan candle pertama.
- Inside Bar seringkali muncul sebelum terjadi pergerakan harga besar dan karenanya, formasi ini dapat dikatakan sebagai titik konsolidasi sebelum harga mengalami breakout ke salah satu arah.
- Indikator pendukung pada tulisan ini adalah trendline. Meski demikian, ini tidak mutlak, dalam arti bahwa trader dapat memodifikasi indikator tambahan yang digunakannya sesuai gaya trading masing-masing. Jadi, faktor keunikan berperan di sini, sehingga tingkat kesuksesannya tidak bisa dibanding-bandingkan antara pelaku pasar satu dengan yang lainya.
- Inside Bar tidak harus dicari dengan mata telanjang karena ada custom indicator yang dapat menunjukkannya dengan tepat kepada trader.
- Semakin banyak candle dalam range Daily Inside Bar, semakin kuat sinyal yang ditunjukkan. Ini berarti kisaran harga candle induk cukup kuat sebagai support dan resistance. Begitu resisten Mother Bar tertembus, harga akan bergerak kuat pada satu arah. Inilah yang dinantikan para trader untuk meraup profit maksimal.
- Hindari Inside Bar ketika harga sedang sideways. Jika terjadi hal demikian, sebaiknya tunggu harga melewati daerah support resisten atau paling tidak wait and see dulu.
Tahukah Anda? pasar sideways dan choppy sering dianggap sebagai kondisi trading yang paling kurang menguntungkan sehingga banyak dihindari oleh para trader. Namun selain itu, ada pula beberapa kondisi yang sebaiknya tidak dijadikan acuan untuk melakukan analisa apalagi mengambil posisi. Simak info lengkapnya di 4 Waktu Trading Yang Paling Tidak Tepat Untuk Bermain Forex.