Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 23 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 23 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia

Cara Investasi Reksadana Untuk Pemula Mulai Dari Nol

Febrian Surya 16 Dec 2019
Dibaca Normal 16 Menit
bisnis > reksadana >   #investasi-reksadana   #reksadana
Ingin coba berinvestasi tapi bingung mulai dari mana? Ikuti saja panduan cara investasi reksadana berikut sebagai referensi Anda.

Mungkin Anda sudah menyadari betapa pentingnya berinvestasi untuk keperluan masa depan, karena investasi bukanlah sekedar menabung. Karena kurangnya informasi, banyak orang-orang yang mengira bahwa investasi dilakukan ketika kita sudah mempunyai uang yang melimpah. Padahal tidak harus seperti itu juga.

Justru waktu investasi terbaik adalah dilakukan sedini mungkin agar berpeluang mendapatkan hasil yang maksimal. Jadi, jika kalian sekarang belum melakukan investasi maka sekaranglah saat yang tepat untuk berinvestasi. Lalu instrumen apa yang sebaiknya dicoba? Salah satunya yang paling ngetren hingga saat ini adalah investasi reksadana. Bagaimana caranya? Nah, pada artikel ini, penulis akan mengulas cara investasi reksadana untuk pemula mulai dari nol

investasi reksadana

 

Apa Itu Investasi Reksadana?

Investasi Reksadana adalah sebuah himpunan dana masyarakat pemodal (investor) yang dikelola oleh manajer investasi dalam waktu tertentu untuk dimasukkan ke dalam beberapa instrumen investasi seperti obligasi, saham, atau deposito. Setelah mencapai batas waktu tersebut, investor reksadana akan mendapatkan imbal hasil sesuai dengan perolehan hasil pengelolaan manajer investasi dikurangi biaya penyertaan yang telah ditentukan.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Di Indonesia, produk reksadana diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Mengapa Orang Memilih Investasi di Reksadana?

Reksadana adalah pilihan populer di kalangan investor karena mereka umumnya menawarkan fitur berikut:

  • Dana dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman
  • Diversifikasi risiko. Metode ini populer dengan peribahasa "Jangan letakkan semua telur Anda dalam satu keranjang." Reksadana biasanya berinvestasi di berbagai perusahaan dan industri sehingga menurunkan risiko jika satu perusahaan gagal.
  • Mudah dijangkau. Sebagian besar reksadana menetapkan jumlah nominal investasi yang relatif rendah untuk investasi awal dan pembelian selanjutnya. 
  • Likuiditas. Investor reksadana dapat dengan mudah menjual portofolio investasi mereka setiap saat, yang dikenal dengan istilah nilai aset bersih (NAB) saat ini ditambah biaya penebusan.

 

Cara Kerja Investasi Reksadana

Sebelum membahas lebih detail cara investasi reksadana, alangkah baiknya mari kita bahas cara kerja investasi reksadana. Pada prakteknya, perusahaan penerbit reksadana (manajer investasi) akan menerbitkan prospektus reksadana yang memuat rincian mengenai:

  • Perizinannya
  • Kebijakan investasi (kriteria pemilihan instrumen investasi)
  • Rekam jejak manajer investasi
  • Metode perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB)
  • Biaya-biaya yang dikenakan, dan lain sebagainya.

Apabila calon investor menyukai rincian yang dipaparkan dalam prospektus, maka ia dapat membeli unit penyertaan pada produk reksadana tersebut.

cara kerja reksadana

Selama masa penyertaan, manajer investasi akan memberikan laporan berkala mengenai kinerja historis (Fund Fact Sheet). Setelah beberapa waktu berlalu, investor dapat menjual kembali unit penyertaannya untuk mencairkan dana pokok dan keuntungan investasi setelah dikurangi biaya-biaya.

Biaya penyertaan reksadana mencakup Subscription Fee (biaya pembelian unit penyertaan), Redemption Fee (biaya penjualan unit penyertaan), dan Switching Fee (biaya pengalihan jika Anda ingin mengganti produk reksadana berbeda di bawah manajer investasi yang sama). Masing-masing berkisar antara 0 hingga 5 persen, dan seharusnya sudah dijelaskan dalam prospektus. Lantas bagaimana cara investasi reksadana yang benar? 

 

Mengenal Jenis - Jenis Reksadana

Cara investasi reksadana berikutnya adalah dengan memahami jenis-jenisnya. Pada dasarnya reksadana berbeda dengan saham dan reksadana juga dibagi menjadi beberapa jenis kategori yang mewakili jenis efek yang diinvestasikan oleh Manajer Investasi, antara lain:

 

1. Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap fokus pada investasi yang memberikan tingkat imbal hasil tetap, seperti surat utang negara (Government Bonds), obligasi korporasi (Corporate Bonds), atau instrumen utang lainnya. Secara sederhana, reksadana pendapatan tetap adalah portofolio dana yang menghasilkan pendapatan bunga dan pendapatan tersebut dapat diteruskan kepada pemegang reksadana.

 

2. Reksadana Saham

Reksadana saham fokus pada investasi di bursa saham dan memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, juga reksadana pasar uang. Reksadana tersebut bertujuan untuk memberikan pertumbuhan modal jangka panjang bagi pemegang reksadana. Investasi pada reksadana saham cocok bagi investor dengan profil risk taker, sehingga tidak cocok bagi investor dengan profil risk adverse.

 

3. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang berkaitan dengan investasi secara menyeluruh pada instrumen pasar uang, antara lain obligasi yang jatuh tempo kurang dari satu tahun, deposito, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Invstasi pada reksadana pasar uang memiliki risiko paling rendah di antara semua jenis reksadana, baik itu reksadana saham, campuran, ataupun reksadana pendapatan tetap.

 

4. Reksadana Campuran

Reksadana campuran adalah jenis investasi yang menggabungkan komponen saham, obligasi, dan pasar uang dalam satu portofolio. Secara umum, model hibrida ini berpegang pada campuran saham dan obligasi yang relatif tetap, sehingga mencerminkan orientasi komponen yang konservatif. Investasi pada reksadana campuran cocok bagi investor dengan profil risk adverse.

 

Cara Investasi Reksadana Sesuai Profil Risiko

Cara investasi reksadana untuk pemula yang salah adalah mengabaikan profil risiko diri sendiri. Padahal, mengetahui profil risiko sebelum berinvestasi sangatlah penting agar bisa menentukan jenis reksadana yang cocok, sesuai dengan return yang diharapkan, serta tingkat risiko yang bisa ditoleransi. Secara garis besar, terdapat tiga jenis profil risiko, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Termasuk yang manakah Anda? Selengkapnya simak penjelasan di bawah ini. 

cara investasi reksadana sesuai profil risiko

 

1. Profil Risiko Konservatif

Jika profil risiko Anda adalah konservatif, berarti Anda masuk kategori profil risiko rendah, yang mana Anda sangat menghindari jenis investasi yang berisiko mengalami kerugian besar. Pilihan investasi reksadana yang cocok, yaitu reksadana pasar uang dengan skema investasi jangka panjang. Reksadana jenis ini memiliki tingkat return yang tidak telalu besar namun stabil untuk memaksimalkan hasil investasi Anda.

Sementara itu, reksadana pendapatan tetap juga bisa menjadi opsi terbaik untuk profil risiko konservatif. Dengan skema investasi jangka menengah hingga jangka panjang, Anda bisa mendapatkan hasil investasi yang lebih tinggi.

 

2. Profil Risiko Moderat

Investor dengan profil risiko moderat mencari keseimbangan dari segi return dan risiko kerugian reksadana yang bisa ditanggung. Jenis reksadana yang cocok adalah reksadana campuran dan reksadana saham dengan skema jangka menengah dan jangka panjang.

Salah satu hal yang mencolok dari profil risiko moderat, yaitu mereka cenderung memilih jenis instrumen investasi yang memberikan tingkat return yang stabil.

 

3. Profil Risiko Agresif

Jenis investasi reksadana yang sesuai dengan profil risiko agresif adalah reksadana saham. Reksadana saham diketahui merupakan jenis reksadana yang memiliki tingkat return paling tinggi dibanding dengan jenis reksadana lainnya. Selain itu, risiko kerugian dari berinvestasi reksadana saham juga cukup tinggi. Ini merupakan kecenderungan yang akan dipilih oleh calon investor yang memiliki profil risiko agresif.

Pilihan investasi dengan "high gain high risk" seperti saham memang selalu menjadi suatu daya tarik dari profil risiko ini dengan skema investasi jangka panjang, yaitu lebih dari 5 tahun.

 

Mau Belajar Cara Investasi Reksadana, Butuh Modal Berapa?

Pertanyaan seperti ini kerap kali dilontarkan pemula saat awal-awal belajar cara investasi reksadana, dan hal ini sangatlah lumrah. Fakta menariknya, kunci sukses belajar cara berinvestasi di reksadana adalah dengan segera memulainya. Sehingga di sini, modal juga diperlukan untuk menunjang kebutuhan tersebut. Secara umum terdapat tiga jenis biaya yang ada dalam Reksadana yang diklasifikasikan oleh siapa yang membayarnya. Biaya yang dibayar oleh Investor, Reksadana dan juga Perusahaan Aset Manajemen.

marketplace reksadana online(Baca juga: Jenis-Jenis Biaya Dalam Investasi Reksadana)

Namun jangan khawatir, investasi reksadana masih bisa Anda jangkau dengan modal yang sangat kecil. Mengenai nominal modal yang dibutuhkan, kini Anda sudah bisa membeli reksada di marketplace dengan harga murah, cukup dengan 50 ribu bahkan 10 ribu saja. Namun tidak semua marketpalce menyediakan reksadana dengan range harga tersebut. 

 

Rekomendasi Marketplace Reksadana Terbaik

Cara investasi reksadana untuk pemula tahap berikutnya adalah memilih marketplace paling sesuai. Marketplace reksadana berbentuk APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana), sehingga fungsinya hanya menjual produk reksadana milik manajer investasi. Bila Anda membeli reksadana dari marketplace, dana akan ditempatkan dalam Portofolio Efek yang dikelola oleh Manajer Investasi. Berikut 5 marketplace reksadana yang sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bisa jadi pertimbanganmu:

 

1. Bareksa

bareksa

Bareksa adalah marketplace reksadana online terintegrasi pertama di Indonesia yang berada pada kendali PT Bareksa Portal Investasi. Marketplace ini didirikan pada Februari 2013 silam. Bareksa menjadi perusahaan teknologi pertama yang mendapat lisensi sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APRD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2016.

Selain menyediakan platform untuk melakukan jual-beli reksadana secara online, Bareksa juga memberikan data market, tools untuk memudahkan investor menganalisa kondisi pasar, berita, analisa, forum untuk berdiskusi. Marketplace ini juga menawarkan Bareksa Umroh. Pada fitur itu, investor bisa memilih nabung reksadana syariah untuk dikumpulkan demi berangkat umrah. Ada paket-paket yang bisa dipilih investor yang dibedakan berdasarkan harga dan durasi umrah. Modal awal investasi di Bareksa hanya sebesar Rp 50 ribu.

 

2. Bibit

bibit

Bibit diperkenalkan kembali pada 2019 dan telah mendapat izin dari OJK. Platform ini cocok untuk investor pemula yang baru menanamkan uangnya di reksadana. Investor tidak perlu memilih produk reksa dana yang harus dibeli, tetapi semua itu akan dilakukan oleh robot pintar yang terdapat di aplikasi Bibit. Yang lebih menarik lagi, modal awal investasi reksadana di Bibit hanya sebesar Rp 10 ribu. Ringan sekali, bukan?

Dalam situs resminya, Bibit menyatakan teknologi yang digunakan sesuai dengan Teori Modern Portfolio yang diperkenalkan oleh ekonom Harry Markowitz. Teknologi itu terbukti mampu memaksimalkan keuntungan, meminimalisasi risiko lewat diversifikasi. Beberapa kelebihan bibit diantaranya adalah mudah digunakan karena tampilan interface yang user friendly, gratis konsultasi dengan ahli, pembayaran dapat menggunakan Go-Pay, dan dilengkapi dengan Robo Advisor.

 

3. Tanamduit

tanamduit

tanamduit adalah platform investasi yang berada dibawah naungan PT Star Mercato Capitale. tanamduit diluncurkan pada Februari 2018 dan telah terdaftar di OJK. Produk yang ditawarkan diantaranya adalah reksadana, asuransi, dan Surat Berharga Negara (SBN). Kamu sudah bisa mulai investasi reksadana mulai Rp 10 ribu.

tanamduit sangat mudah digunakan oleh investor pemula karena dalam pemilihan produk reksadana akan disesuaikan dengan profil risiko investor masing-masing. Keamanan aplikasi juga menjadi nilai plus karena login bisa menggunakan sidik jari sehingga pengguna tidak perlu menggunakan user dan password.

 

4. Ipotfund

ipotgo

IPOTFUND adalah produk PT Indo Premier Sekuritas yang merupakan salah satu broker terkemuka di Indonesia dan teregulasi oleh OJK. Berdiri pada 2014, IPOTFUND sebagai supermarket reksadana online memiliki 253 reksadana dan 40 manajer investasi.

Beberapa keunggulan yang dimiliki IPOTFUND di antaranya adalah gratis biaya transaksi, fasilitas auto-investment, tidak ada minimum setoran, memiliki tool data dan analisa komprehensif gratis. Minimun pembelian reksadana di IPOTFUND adalah senilai Rp 100 ribu.

 

5. Ajaib

Ajaib

Platform reksadana Ajaib berada di bawah naungan PT Takjub Teknologi Indonesia. Marketplace ini telah bekerjasama dengan beberapa manajer investasi seperti Kresna, RHB, dan Syailendra.

Ajaib nampaknya memang didesain untuk investor pemula. Hal ini terlihat dari fitur Investasi Bertema yang ditawarkan, yakni mengganti nama produk reksadana rekomendasi dengan deskripsi singkat yang menarik dan informatif, seperti Saham Terbaik Pilihan Para Ahli, Dana Kas Terbaik Pilihan Para Ahli, dan lain-lain.

Meskipun produk reksadana Ajaib tidak terlalu banyak namun produknya sudah cukup populer. Nilai investasi minimal yang diberlakukan Ajaib sebesar Rp 10 ribu. Selain itu Ajaib sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 

Jenis-Jenis Risiko Yang Dihadapi Investor Reksadana

Kemudian tahap berikutnya cara investasi reksadana mulai dari nol adalah mengenali jenis-jenis risikonya. Reksadana bisa menjadi pintu masuk investor pemula yang ingin belajar dunia pasar modal. Reksadana kerap diminati newbie karena lebih terkontrol risikonya serta tidak membutuhkan banyak analisa seperti saham.

jenis-jenis risiko investasi reksadana(Baca Juga: Tips Hindari Kerugian Dalam Investasi Reksadana)

Meski terbilang relatif aman, instrumen investasi reksadana juga memiliki risiko. Sebagai investor, Anda perlu mengenal beberapa risiko-risiko yang patut Anda waspadai berikut.

 

1. Nilai Aktivasi Bersih (NAB) Turun

NAB adalah jumlah total dana investasi Anda yang dikelola manajer investasi. NAB yang naik mengindikasikan profit dan sebaliknya. NAB bisa turun atau berkurang karena adanya penurunan harga aset dalam suatu portofolio reksadana karena banyak faktor. Di antaranya adalah kinerja emiten, situasi ekonomi nasional maupun global, kondisi politik yang tidak stabil, hingga terjadi bencana alam yang mengganggu aktivitas ekonomi.

 

2. Risiko Cidera Janji

Investor reksadana juga menghadapi risiko cidera janji. Risiko ini timbul karena salah satu pihak yang terlibat dalam suatu transaksi reksadana gagal memenuhi kewajiban. Akibat mangkir dari kewajiban, dana yang ditanamkan oleh investor bisa hilang dari nilai investasi.

Oleh karena itu penting bagi investor mengenal dan mempelajari profil Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang akan mengelola produk reksadana Anda.

 

3. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas muncul akibat Manajer Investasi gagal melakukan pembayaran hasil penjualan unit penyertaan reksadana. Dengan begitu bisa dikatakan bahwa reksadana tidak likuid alias sulit dicairkan. Sulit bukan berarti tidak bisa, tapi hanya tertunda saja. Hal ini tentu mengganggu cash flow investor yang membutuhkan dana mendesak.

 

Cara Menghitung Profit Atau Loss Reksadana

Cara investasi reksadana untuk pemula berikutnya adalah memahami dasar menghitung profit atau loss investasi Anda. Pada dasarnya, nilai investasi tergantung pada NAB/NAV. Saat membeli reksadana, artinya Anda membeli unit penyertaan yaitu satuan yang menunjukkan kepemilikan di reksadana tersebut. Unit penyertaan ini dihargai dengan NAB (Nilai Aktiva Bersih) atau NAV (Net Asset Value)

cara menghitung reksadana

Teknisnya seperti apa? Langkah pertama cara investasi reksadana pemula adalah pilih produk dan manajer investasi. Anda bisa membeli marketplace atau di bank sebagai agen penjual reksadana. Setelah membeli reksadana, Anda akan mendapatkan informasi tentang berapa NAB dari produk investasi reksadana yang dibeli. Saat NAB naik tersebut naik, bisa dijual dan Anda akan dapat untung. Begitupun sebaliknya. Agar lebih jelas, silahkan lihat contoh perhitungan di bawah ini.

Contoh:

Anda melakukan transaksi jual beli reksadana dengan detail sebagai berikut:

  • Transaksi Beli
  • Tanggal beli: 30 Mei 2012
  • Nama produk: Reksadana Schroders Istimewa
  • Nominal: Rp5,000.000 NAB: Rp2,000
  • Maka unit penyertaan yang Anda miliki adalah 5,000,000/2,000 = 2,500 unit penyertaan.

Transaksi Jual:

  • Tanggal jual: 10 April 2013
  • NAB/unit: Rp3,000
  • Maka total investasi yang saya dapatkan adalah 3,000 x 2,500 = Rp7,500,000

 

Kesimpulan:

Investasi untung Rp7,500,000-Rp5,000,000 = Rp2,000,000 atau return on investment-nya adalah 50 persen.
Bagaimana mengetahui investasi reksadana kita menguntungkan? Apa saja yang harus diperhatikan? Dalam melakukan investasi reksadana, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor berikut ini:

 

1. NAB Per Unit

NAB per unit ini ibarat ‘harga’ dari reksadana yang Anda miliki. Nilainya berubah setiap hari sesuai dengan kinerja Reksadana. Transaksi jual atau beli reksadana perlu mempertimbangkan ini karena merupakan indikator utama untung atau rugi dari investasi reksadana Anda.

 

2. Unit Penyertaan

Saat transaksi beli reksadana, otomatis Anda akan mendapatkan info berapa unit penyertaan yang diperoleh yang terkait dengan NAB di atas. Informasi unit penyertaan ini juga akan diinformasikan oleh Manajer Investasi Anda secara berkala, bisa melalui email atau metode lainnya. Jumlah unit penyertaan yang naik artinya nilai investasi Anda bertambah, begitu pun sebaliknya.

 

Cara Mudah Cek Untung Rugi Investasi Reksadana

Cara perhitungan untung rugi reksadana paling mudah menggunakan fasilitas platform reksadana online. Melalui reksadana online semua data yang Anda butuhkan termasuk NAB dan Unit Penyertaan tersedia secara online dan bisa diakses dari mana saja.

Bagi investor pemula, ikuti langkah-langkah sederhana berikut untuk membuat keputusan cerdas tentang berinvestasi reksadana.

  • Investasikan 15 persen dari penghasilan Anda. Membangun kekayaan membutuhkan kerja keras dan disiplin.
  • Diversifikasikan portofolio investasi Anda. Anda bisa memilih empat jenis reksa dana dan menyebarkan investasi Anda secara merata di setiap jenis reksadana.
  • Jangan mengejar return investasi di luar kewajaran alias serakah.

"Investasi bukan tentang seberapa besar imbal balik yang akan Anda terima, tapi pastikan Anda bisa menerima kondisi seberapa besar uang Anda akan hilang (rugi). Dengan demikian Anda akan bijak dalam berinvestasi."

 

Memilih Manajer Investasi Reksadana Unggulan

Tahap terakhir cara investasi reksadana untuk pemula adalah memimilh manajer investasi. Manajer Investasi ini memegang peran penting dalam kesuksesan investor. Oleh karena itu, calon investor wajib jeli memilih dan mempelajari profil tiap manajer investasi sebelum mengalokasikan dananya. Nah, berikut adalah rekomendasi 5 Manajer Investasi yang bisa Anda pertimbangkan sebagai mitra Anda:

manajer investasi reksadana

 

1. PT Danareksa Investment Management (DIM)

PT Danareksa Investment Management (DIM) telah mendapatkan izin dari OJK (dulu Bapepam) pada 1992. DIM merupakan pionir produk reksadana di Indonesia, tepatnya mulai Juli 1996. Bagi investor lama, tentu mengenal produk reksadana legendaris Danareksa Melati, Danareksa Anggrek, dan Danareksa Mawar.

Hingga kini, DIM sudah mengelola lebih dari 30 reksadana dengan total dana kelolaan (AUM) reksadana senilai Rp 19.16 triliun di 2018. Tak salah jika DIM punya reputasi baik di bidang investasi reksadana.

 

2. PT Schroder Investment Management Indonesia

Schroder Investment Management Indonesia berdiri pada 1991 dan 99 persen sahamnya dimiliki oleh Schroder Plc. Schroder mendapatkan izin dari OJK pada 1997. Manajer investasi ini sukses meraup dana kelolaan reksadana sebesar Rp 46.29 triliun pada 2018 lalu dengan beberapa produk unggulan yang cukup populer di mata investor reksadana. Di antaranya adalah Schroder Dana Prestasi, Schroder Dana Prestasi Plus dan Schroder Syariah Balanced Fund.

 

3. PT Mandiri Manajemen Indonesia (MMI)

Mandiri Manajemen Investasi (MMI) berdiri sejak 2008 sejak memisahkan diri dari PT Mandiri Sekuritas. Perusahaan ini merupakan manajer investasi nasional terbesar yang sudah terdaftar resmi di OJK.

Periode emas MMI yaitu pada 2008 saat sukses membukukan dana kelolaan reksadana sebesar Rp 42.03 triliun. Produk unggulan MMI seperti Mandiri Investasi Cerdas Bangsa (MICB), Mandiri Pasar Uang Syariah (MPUS), Mandiri Pasar Uang Syariah (MPUS) dan Mandiri Investa Dana Utama (MIDU).

 

4. PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM)

PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen berdiri sejak 1996 dan sukses membukukan total dana kelolaan sebesar Rp40,34 triliun. BPAM menawarkan beberapa produk unggulan seperti Batavia Dana Kas Maxima, Batavia Dana Obligasi Ultima, Batavia Dana Saham Syariah. Salah satu produknya yang cukup populer yaitu Batavia Dana Obligasi Ultima, yang termasuk kategori reksadana pendapatan tetap. BPAM mengklaim produk tersebut bisa memberi keuntungan 163,67% sejak peluncurannya di Februari 2007.

 

5. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)

Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) berdiri sejak 1996 dan mengantongi izin operasional dari OJK mulai 1997. MAMI memperoleh izin sebagai penasihat investasi pada 2018 setelah sukses membukukan total dana kelolaan MAMI sebesar Rp27,79 triliun dengan 24 produk reksadana. Beberapa produk unggulan di antaranya adalah Manulife Dana Saham (MDS), Manulife Pendapatan Bulanan (MPB) II dan Manulife Dana Kas Syariah (MDKS).

Mudah sekali, bukan!? Nah itu lah tadi panduan cara investasi reksadana untuk pemula mulai dari nol yang bisa Anda ikuti. Tidak perlu modal besar, cukup beli reksadana dengan menyisihkan dana tertentu dari pendapatan bulanan secara rutin. Kelak, Anda dapat mencairkan atau menjualnya kembali, kemudian memanfaatkan dana pokok dan keuntungannya untuk naik haji, membayar sekolah anak, atau memenuhi cita-cita lain. 

Terkait Lainnya
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 23 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 23 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 1 hari, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 1 hari, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Karina |  14 Apr 2021

Mau coba-coba ikut investasi yang lagi ngetren sekarang, antara investasi reksadana dan P2P Lending, mana yang lebih menguntungkan dan recommended ya kak? Kebetulan saya ingin mengalokasi dana saya ke salah satu investasi tersebut antara Reksadana atau P2P Lending. Budget estimasi 20jt. Mohon sarannya.

Lihat Reply [11]

@ Tristan:

Dari informasi yang kami dapatkan, investasi di P2P lending, atau sebagai pemberi pinjaman (lender) prospeknya cukup menjanjikan karena saat ini sedang jadi tren. Hanya saja Anda harus menggunakan penyelenggara fintech P2P lending yang sudah terdaftar atau mendapatkan ijin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) agar dana Anda aman.

- … Dan butuh modal berapa jika ingin investasi di P2P lending?
Dari informasi yang kami dapatkan, dengan modal mulai Rp 100 ribu, Anda sudah bisa terdaftar sebagai pemberi pinjaman (lender).

Mengenai bisnis P2P lending, silahkan baca:

M Singgih   14 Apr 2021

@ Karina:Mengenai P2P lending, saya pribadi belum pernah berinvestasi, dan setahu saya jenis investasi ini masih relatif baru sehingga belum banyak diketahui apa saja kelebihan dan kekurangannya. Untuk produk reksadana sudah dikenal secara luas dan banyak yang mendapatkan keuntungan dengan berinvestasi di reksadana. Kalau saya pribadi lebih memilih berinvestasi di reksadana.

Mengenai bisnis P2P lending, silahkan baca:

Mengenai reksadana, silahkan baca:

M Singgih   15 Apr 2021

Numpang tanya juga, kalo dalam investasi reksadana. Bank kustodian ini siapa ya? Apakah seperti BCA, BRI, BNI, dll gitu?

Susilo   16 Apr 2021

@ Susilo:

Bank kustodian adalah pihak yang bekerja sama dengan manager investasi perusahaan penerbit reksadana untuk menyimpan modal reksadana para investor. Modal ini berarti seluruh aset yang diinvestasikan oleh investor, termasuk semua jenis saham, obligasi, dll.

Bank kustodian juga harus mendapatkan ijin dari Bank Indonesia sebagai bank yang bertanggung jawab untuk menyimpan aset investasi reksadana para investor. Bank kustodian juga bertanggung jawab atas administrasi yang berhubungan dengan investor, seperti pengurusan surat konfirmasi jual beli, perhitungan unit, pengalihan, dan pengiriman laporan.

Di Indonesia ada beberapa bank kustodian diantaranya BCA, CIMB Niaga, Citibank, Bank Danamon, Bank DBS Indonesia, dll. Selengkapnya bisa Anda lihat pada daftar bank Kustodian yang terdaftar di OJK berikut.

M Singgih   17 Apr 2021

Lama investasi di Reksadana paling ideal berapa tahun pak?

Subastian   22 Apr 2021

@ Subastian:

Karena reksadana merupakan jenis investasi jangka panjang, menurut kami bisa ditahan minimal setahun.

 

M Singgih   22 Apr 2021

Bunga kompetitif yang ideal untuk bisnis P2P Lending itu di kisaran berapa ya pak?

Wahyono   29 Apr 2021

Mohon maaf, apakah maksud Anda berapa besar bunga yang cocok untuk diterima pendana atau penerima dana?

Tidak ada acuan tentang bunga kompetitif yang ideal secara umum untuk bisnis P2P Lending. Bagi pendana, yang terpenting bunga lebih tinggi daripada bunga deposito bank terkini. Bagi penerima dana, tergantung bisnisnya mampu menanggung bunga berapa besar. Itu saja.

Anna   3 May 2021

Apakah bisnis atau investasi pada P2P lending bagus untuk jangka panjang? Dan butuh modal berapa jika ingin investasi di P2P lending?

Tristan   13 Apr 2021

Yang dimaksud p2p ini adalah saya meminjamkan dana saya kepada suatu bisnis lewat perantara

Saya akan mendapatkan return dan bunga sesuai dengan jumlah tingkat bunga yang sudah ditentukan ya? Saya baru tau kalau ini isitilahnya p2p karena sering banget saya temui bahkan pernah saya hampir mencobanya.

Tetapi bukankah dana yang sudah disetor tidak akan bisa ditarik dalam waktu dekat kan, kalau seperti ini lebih baik reksadana saja ya meski bunga agak kecil tapi bisa ditarik setiap saat

Mumun   27 Nov 2022

Dana milik investor dalam P2P memang lazimnya tertahan selama beberapa waktu, atau tepatnya hingga peminjam dana membayar cicilan.  

Apakah ini lebih baik atau lebih buruk daripada reksadana? Yah, itu sih pilihan masing-masing.

Prospek keuntungan P2P itu lebih besar daripada reksa dana, bahkan sampai 20% atau 30% per tahun. Itulah sebabnya mengapa banyak orang suka jadi pendana/investor dalam P2P. 

Namun, potensi keuntungan P2P yang tinggi juga disertai dengan risiko yang tinggi. Ada risiko gagal bayar, juga risiko terkait terkuncinya dana sampai peminjam mengembalikan. 

Kalau kamu nggak suka risiko-risiko itu, maka memang lebih baik berinvestasi dalam reksa dana saja. Tapi, yaaa, jangan berharap memperoleh untung fantastis seperti P2P.

Aisha   30 Nov 2022
 Bilqis |  11 May 2021

Apakah saham dengan reksadana saham memiliki cara kerja yang sama? Dan juga ada istilah trading saham, kalau di reksadana saham apakah juga ada trading reksadana saham?

Lihat Reply [38]

@ Bilqis:

- Apakah saham dengan reksadana saham memiliki cara kerja yang sama?

Dalam hal trading saham, investor atau trader mengelola sendiri dananya dengan membeli saham-saham pilihan yang listing di Bursa efek Indonesia (BEI) sesuai dengan hasil analisanya. Bedanya dengan reksadana saham: Reksadana saham adalah instrumen investasi yang menempatkan sebagian besar atau seluruh portofolionya dalam saham yang listing di BEI. Pengelolaan dana pada reksadana dilakukan oleh manajer investasi dari perusahaan penerbit produk reksadana . Investor reksadana bisa memantau NAB (Nilai Aktiva Bersih) dari reksadana yang dibeli, yang nilainya bisa berubah setiap waktu. 

Dengan demikian cara kerjanya berbeda dalam hal pengelolaan dananya. Kalau trader saham mengelola dananya sendisi sedangkan investor reksadana dananya dikelola oleh manajer investasi.


- Dan juga ada istilah trading saham, kalau di reksadana saham apakah juga ada trading reksadana saham?

Trading saham artinya membeli atau menjual sejumlah saham perusahaan yang listing di suatu bursa lewat perusahaan pialang saham (broker saham). Untuk reksadana saham tidak ada istilah trading reksadana seperti halnya trading saham atau forex. Dalam hal reksadana, Anda bisa membeli atau menjual suatu produk reksadana baik secara offline maupun online di perusahaan sekuritas (broker saham), bank, atau lembaga keuangan lainnya yang menawarkan produk reksadana.

M Singgih   14 May 2021

@ Fahrudin:

PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) dan PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) adalah portal marketplace reksadana yang memperjual-belikan produk investasi Reksadana secara online. Keduanya telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jadi legalitasnya jelas.

Di Bareksa, ada banyak pilihan produk Reksadana yang berasal dari berbagai perusahaan management investasi, sementara Bibit membrikan rekomendasi portofolio Reksadana terbaik.

Menurut kami baik Bareksa maupun Bibit sama saja, keduanya adalah perusahaan yang sudah berpengalaman dalam memberikan rekomendasi produk Reksadana.

 

M Singgih   20 Jun 2021

tapi kalau dari review-reviewnya, katanya pilihan manajer investasinya lebih banyak di Bareksa ya kak?

Fahrudin   22 Jun 2021

@ Fahrudin:

Mengenai hal tsb saya kurang tahu, karena saya pribadi bukan pengamat Reksadana. Mungkin ada pembaca yang lebih tahu silahkan sharing di sini.

 

M Singgih   23 Jun 2021

Nitip pertanyaan juga, misalnya kita punya dana 12 juta, dan mau diinvestasikan ke reksadana. Bagusnya 12 juta langsung dibelikan semuanya di awal atau dibagi menjadi 12x dalam setahun, jadi sebulan invest 1 juta? 

Aprilio   2 Jul 2021

@ Aprilio:

Menurut kami, jika ada waktu sebaiknya tidak dibelikan sekaligus. Bisa dicicil sambil mengamati naik turunnya nilai investasi reksadana Anda melalui NAB (Nilai Aktiva Bersih).
Baca juga: Reksadana Sedang Profit Atau Loss? Begini Cara Menghitungnya

 

M Singgih   5 Jul 2021

Nitip tanya juga dong, kalau untuk SUKUK apakah cara investnya juga sama dengan reksadana?

Wijanarko   13 Jul 2021

@ Wijanarko:

Mengeai caranya, silahkan menghubungi salah satu mitra distribusi Sukuk berikut ini:
PT. Bank Central Asia Tbk
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Permata Tbk
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
PT. Bank Maybank Indonesia Tbk
PT. Bank Panin Tbk
PT. Bank CIMB Niaga Tbk
PT. Bank DBS Indonesia
PT. Bank OCBC NISP Tbk
PT. Bank HSBC Indonesia
PT. Bank Commonwealth
PT. Bank UOB Indonesia
PT. Bank Mega Tbk
PT. Bank Syariah Mandiri.
PT. Bank BRISyariah Tbk
PT. Bank Muamalat Tbk
PT. Bank BNI Syariah
PT. Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
PT. Danareksa Sekurita
 PT. Bahana Sekuritas
PT. Mandiri Sekuritas
PT. Sinarmas Sekuritas
PT. Bareksa Portal Investasi (Bareksa)
PT. Star Mercato Capitale (Tanamduit)
PT. Nusantara Sejahtera Investama (Invisee)
PT. Investree Radhika Jaya
PT. Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku)
PT. Lunaria Annua Teknologi (Koinworks).

 

M Singgih   14 Jul 2021

@ Paman Joe:

Biasanya yang volatilitas NAB-nya tinggi adalah reksadana saham., Jika IHSG sedang drop memang NAB bisa turun.  Dari informasi yang kami dapatkan, penurunan NAB tahunan (selama setahun) ada yang mencapai 26.72%. Informasinya bisa dibaca di halaman ini.

 

M Singgih   25 Jul 2021

Hemmm gt ya pak....nah pada saat minus sampai sebanyak itu, apakah itu sinyal untuk di-cut pak?

Paman Joe   26 Jul 2021

@ Paman Joe:

Mengenai apakah reksadana Anda layak untuk dicairkan (dijual) karena telah mengalami kerugian, silahkan Anda berkonsultasi dengan manager investasi dari perusahaan penerbit reksadana tersebut, karena pihak manager investasi yang bisa memberikan rekomendasi berdasarkan pengalamannya mengelola portofolio reksadana.

 

M Singgih   27 Jul 2021

Apakah saldo kita yang terkumpul di manager investasi reksadana, akan ditradingkan sebagian ke forex juga?

Piloo   3 Aug 2021

@ Piloo:

Tergantung Anda milih reksadana jenis apa. Kalau reksadana saham ya hanya ditradingkan di saham. Kalau reksadana campuran bisa dimainkan di deposito, obligasi dsb.

 

M Singgih   4 Aug 2021

Iya pak, saya main di reksadana campuran. Untuk tau modal kita ditradingkan di instrumen apa aja gimana ya pak caranya? Makasih sebelumnya

Piloo   4 Aug 2021

@ Piloo:

Silahkan tanya langsung pada manager investasi perusahaan reksadana tsb. 

 

M Singgih   4 Aug 2021

Pak Investasi Reksadana melalui bareksa apakah aman?

Mr Tan   24 Sep 2021

@ Mr Tan:

Bareksa adalah sebuah marketplace khusus untuk produk-produk finansial dan investasi pertama di Indonesia, yang telah mendapat lisensi resmi sebagai agen penjual reksadana dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Dengan demikian membeli atau berinvestasi reksadana melalui Bareksa tentunya aman.

 

M Singgih   26 Sep 2021

Kok penjual saham/reksada regulasinya dari OJK, tapi kok forex yang ngatur itu Bappebti ya pak?

Jerome   4 Nov 2021

@ Jerome:

Karena forex termasuk dalam perdagangan berjangka, maka diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sementara perdagangan saham di pasar modal yang bukan perdagangan berjangka diatur oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Sejak tahun 2013, tugas dan fungsi Bapepam berpindah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 

M Singgih   5 Nov 2021

Reksadana termasuk investasi yang tak membutuhkan investasi minimal dalam jumlah besar. Kita bisa mulai berinvestasi hanya dengan modal Rp10 ribu saja melalui aplikasi investasi reksa dana seperti Ajaib, Tanamduit, dan lain-lain.

Tapi, berapa minimal investasi reksa dana yang ideal? Hal ini tergantung rencana dan tujuan investasi masing-masing.

Mari ambil contoh dari pengalaman saya. 

Saya punya beberapa jenis reksa dana. Ada reksa dana yang ditujukan untuk dana darurat, ada yang ditujukan untuk mengimbangi risiko trading saham & forex, dan lain-lain.

Untuk dana darurat, saya memilih jenis reksa dana pasar uang (RDPU). Awalnya saya setor dana setara pengeluaran 3 bulan ke dalam RDPU tersebut. Setelah itu, saya menyetor uang Rp20 ribu tiap minggu ke dalam reksa dana tersebut. 

Untuk mengimbangi risiko trading, saya memilih jenis reksa dana pendapatan tetap (RDPT). Saya menganut prinsip portofolio berimbang 50:50, sehingga dana yang disetorkan ke RDPT adalah sama besarnya dengan dana yang disetorkan ke akun trading.

Aisha   2 Apr 2022

Perbedaan mendasar antara investasi saham dan reksa dana sama ada tiga:

  • Pengelolaan Dana Investasi

Untuk investasi saham, kita harus menganalisis sendiri dan membeli saham sendiri. Kita bisa memilih saham yang cocok dengan minat dan tujuan investasi kita, tetapi kita harus rajin belajar dan menganalisis sendiri.

Sedangkan kalau berinvestasi melalui reksa dana saham, kita cukup setor dana untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi. Manajer Investasi belum tentu membeli saham yang kita inginkan, tetapi kita jelas tidak perlu repot menganalisis sendiri.

  • Kebutuhan Modal

Untuk investasi saham, kita harus menyiapkan modal sesuai dengan harga saham per lot yang ingin kita beli. Umpama harga saham BBCA Rp7700 per lembar, maka kita harus menyiapkan modal minimal Rp770.000 per lot.

Sedangkan dalam reksa dana, kita dapat berinvestasi mulai dari Rp10 ribu atau Rp100 ribu saja. Kita tidak harus memiliki seluruh dana yang dibutuhkan untuk membeli 1 lot saham dulu.

  • Potensi Risiko dan Return

Kalau berinvestasi saham sendiri, kita dapat memperoleh keuntungan dari capital gain dan dividen secara langsung. Semua itu akan masuk ke rekening efek, yang kemudian bisa langsung ditarik ke rekening bank kita.

Sedangkan dalam reksa dana saham, keuntungan dari hasil pengelolaan Manajer Investasi akan tertampung dalam reksa dana itu. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana akan meningkat, sehingga dana investasi kita bertumbuh. Tapi kita tidak akan menerima capital gain dan dividen secara langsung dari reksa dana saham.

Jadi, mana yang lebih untung antara investasi saham dan reksa dana saham? Hal itu tergantung kebutuhan kamu sendiri. Bagi seorang pemula, reksa dana saham mungkin lebih baik karena tidak perlu menganalisis sendiri dan bisa dijadikan bahan belajar. Tapi bagi investor berpengalaman, investasi saham langsung jelas akan jauh lebih menguntungkan. 

Perlu diketahui, rata-rata kinerja tahunan reksa dana saham di Indonesia biasanya lebih rendah daripada kinerja IHSG. Reksa dana saham juga sering tersangkut skandal saham gorengan yang berakhir fatal seperti Asabri dan Jamsostek.

Aisha   20 Apr 2022

bagaimana dengan reksadana saham, reksadana saham apa yg bagus?

Ansharullah El Rahman   18 May 2022

saya baru mendengar istilah "Sukuk", sukuk itu apa ya? mohon infonya. trims

Paprika Merah   18 May 2022

tips agar terhindar dari investasi saham abal2?

Rahayu Pujiwati   20 May 2022

apakah investasi saham yang dimaksud disini sama dengan trading saham?

Erni Puspikasari   20 May 2022

kak.. bantu rekomendasi reksadana yang bagus saat ini apa? trims

Naufal Zidane   20 May 2022

@ Paprika Merah:

Sukuk adalah salah satu bentuk surat utang negara yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia untuk membantu membiayai pembangunan Negara. Jadi termasuk obligasi.
Silahkan baca juga: Ragam Jenis Obligasi di Indonesia yang Harus Anda Ketahui

 

M Singgih   21 May 2022

@ Ansharullah El Rahman:

Silahkan lihat perubahan NAB (Nilai Aktiva Bersih) dalam periode waktu tertentu. Jika NAB setelah periode waktu tertentu mengalami kenaikan, berarti reksadana tsb menguntungkan.

Untuk penjelasan mengenai return (imbal hasil) dari reksadana, silahkan baca:
Cara Mudah Menghitung Return Reksadana
Cara Menghitung NAB Reksadana

 

M Singgih   21 May 2022

Asalkan kamu buka rekening efek pada sekuritas yang sudah terdaftar di OJK dan BEI, maka kamu tidak akan kena modus investasi saham abal-abal.

Aisha   24 May 2022

Istilah "investasi saham" mengarah pada beli saham untuk disimpan dalam jangka panjang, dengan target keuntungannya mencakup dividen dan capital gain.

Sedangkan istilah "trading saham" mengarah pada beli saham untuk dijual demi keuntungan dalam jangka pendek. Target keuntungan biasanya hanya capital gain. 

Kita bisa membandingkan investasi saham dengan reksa dana saham, karena dua-duanya sama-sama untuk jangka panjang. Tapi "trading saham" dan reksa dana saham tidak bisa diperbandingkan, karena targetnya berbeda. 

Aisha   24 May 2022

Aplikasi reksa dana online biasanya sudah dilengkapi dengan alat untuk menyaring reksa dana berdasarkan kinerjanya. Kamu bisa dapat rekomendasi reksa dana yang bagus dengan memanfaatkan alat yang tersedia di sana, sehingga real-time berdasarkan reksa dana yang bagus pada saat kamu mau beli.

Aisha   24 May 2022

Apa perbedaan mendasar investasi saham vs reksadana saham? MAna yang lebih menguntungkan untuk investor jangka panjang?

Zaenal Mustofa   18 Apr 2022

Berapa ya minimal investasi yang ideal untuk reksadana? Trm ksh

Reisa Bawazir   28 Mar 2022

Bagaimana cara diversifikasi investasi reksadana yang benar?

Bondan   15 Dec 2021

Saya mau tanya, Reksadana saham saya minus lebih dari 10% apakah memang masih tahap wajar? Makasih

Paman Joe   23 Jul 2021

Saya baru belajar mengenai Reksadana, antara Bareksa dan Bibit mana yang lebih cocok untuk pemula? 

Fahrudin   18 Jun 2021

Cara diversifikasi investasi reksa dana yang benar adalah yang sesuai dengan tujuan investasi kamu.

Setiap investor bebas menentukan cara diversifikasi sendiri yang sesuai dengan tujuan investasi masing-masing. Jadi, tidak ada istilah "cara diversifikasi reksadana yang benar". Semua cara itu benar, asalkan sesuai dengan tujuan investasi kamu.

Contohnya: Investor saham ternama Lo Kheng Hong berinvestasi paling besar dalam saham, tetapi ia juga menyimpan sejumlah dananya dalam reksa dana pendapatan tetap (RDPT). Tujuannya melakukan diversifikasi reksa dana seperti ini adalah karena likuiditas yang bagus, sehingga dana dapat disimpan dalam RDPT dulu sebelum diinvestasikan ke dalam saham.

Orang lain pun tentu bisa punya strategi diversifikasi reksa dana berbeda yang sama-sama jitunya. Contoh lain: seorang ibu rumah tangga menyimpan sebagian besar uangnya dalam reksa dana pasar uang (RDPU) dengan niat menabung dana darurat keluarga. Kemudian sebagian lagi diinvestasikan dalam reksa dana pendapatan tetap (RDPT), karena ingin mendapatkan return lebih tinggi tapi tak mau menanggung risiko saham.

Aisha   3 Jun 2022

Erni Puspikasari: Investasi saham dan trading saham itu beda. Meskipun keduanya ngelakuin jual-beli saham di pasar, tapi tujuannya, cara ngelakuinnya, dan waktu yang dipake beda banget.

  • Investasi Saham: Kalo investasi saham, tujuannya adalah beli saham perusahaan dan pegang lama-lama dengan harapan nilainya naik atau dapat dividen. Biasanya, investor saham fokus pada hal-hal dasar kayak kinerja keuangan perusahaan, peluang pertumbuhan, dan manajemen. Mereka biasanya mikirin jangka panjang dan nggak terlalu sering jual-beli.

  • Trading Saham: Nah, kalo trading saham, lebih ke aktivitas jual-beli saham dengan ngejar keuntungan dari perubahan harga saham dalam waktu singkat. Trader saham sering pake analisis teknikal, grafik harga, dan indikator teknikal buat cari peluang trading cepat dan untung. Mereka lebih aktif dan mungkin sering jual-beli dalam hitungan menit atau beberapa hari.

Pokoknya, intinya investasi saham itu buat jangka panjang dan menekankan pertumbuhan nilai, sedangkan trading saham lebih ke jangka pendek buat manfaatin fluktuasi harga.

Boateng   11 Jul 2023
 Nur Hadi |  15 Jul 2021

Untuk pemula, lebih disarankan investasi di obligasi dan reksadana? Butuh rekomendasi dan alasan mendasarnya min. Soalnya baru masuk di dunia investasi. Makasih

Lihat Reply [17]

@ Nur Hadi:

Menurut saya tidak juga. Obligasi dan deposito adalah instrumen investasi dengan pendapatan tetap tetapi returnnya kecil. Reksadana returnnya bisa lebih besar tetapi bisa mengalami kerugian. Kalau ingin aman, memang bisa investasi pada obligasi atau deposito.

Silahkan baca:

M Singgih   16 Jul 2021

Wah terima kasih banyak pak rekomendasi bacaannya.

Jangka waktu investasi deposito idealnya berapa tahun pak, kebetulan saya memiliki modal 10 juta dan saya memutuskan menaruh uang saya di Deposito. Terima kasih

Nur Hadi   16 Jul 2021

@ Nur Hadi:

Kalau menurut saya, lebih enak yang jangka waktunya satu bulan dengan kondisi diperpanjang otomatis (Automatic Roll Over atau ARO). Memang yang jangka waktu satu tahun mungkin bunganya lebih tinggi, tetapi pada kondisi saat ini terpautnya tidak begitu besar. Selain itu kalau jangka waktunya satu bulan, kita bisa lebih cepat menarik dananya jika kita butuh untuk investasi lainnya yang lebih menguntungkan.

 

M Singgih   19 Jul 2021

Hemmm gt....investasi lainnya ini maksutnya investasi di obligasi jenis lainnya gt ya pak?

Saya juga mau tanya, apakah berita fundamental memiliki pengaruh besar terhadap obligasi seperti pada forex dan saham? Matur suwun

Nur Hadi   21 Jul 2021

@ Nur Hadi:

Jenis obligasi ada obligasi pemerintah dan obligasi perusahaan.

Pengaruh berita fundamental terhadap harga obligasi tidak signifikan seperti halnya pada forex. Yang berpengaruh terutama adalah pengumuman rating dari lembaga pemeringkat utang.

 

M Singgih   22 Jul 2021

Beda signifikan antara obligasi dan reksadana itu apa Gan? Kalau ditinjau dari upaya untuk cuan, yang mana peluangnya yang lebih besar? Kalau Surat utang negara dan sukuk itu, itu masuknya obligasi ya? Berapa lama investasi kita akan memperlihatkan hasilnya, contoh kasus: kita punya dana 50 juta sebagai modal investasi. Terima kasih.

Sulaiman   23 Nov 2022

Simplenya gan, obligasi adalah bagian dari beberapa produk reksadana sedangkan reksadana itu sendiri adalah kumpulan dari beberapa instrumen investasi yang dana nya dikelola oleh Manajer Investasi. 

Benar, obilgasi itu salah satunya adalah surat utang negara dan untuk lama dan seberapa besar hasil investasi dari obligasi biasanya sih akan dihitung perkiraannya di beberapa platform investasi. Jadi ada kalkulatornya sendiri dan bisa agan cek sendiri.

Afgan   5 Jan 2023

@Sulaiman:

-->Beda signifikan antara obligasi dan reksadana itu apa Gan?

Dalam investasi obligasi, kita membeli surat utang dari pemerintah/perusahaan. Pemerintah/perusahaan akan memberikan kupon (bunga/bagi hasil) kepada kita secara reguler sampai jatuh tempo. Saat jatuh tempo, semua investasi kita akan dikembalikan.

Jangka waktu investasi obligasi bermacam-macam, yang paling pendek sekitar 1-3 tahun, yang paling panjang bisa berpuluh-puluh tahun. Kita tidak bisa mencairkan dana investasi sebelum jatuh tempo. Kalau butuh mencairkan sebelum jatuh tempo, kita cuma bisa menjual obligasinya ke pihak lain (dengan harga yang biasanya lebih murah daripada harga beli awal).

Dalam investasi reksa dana, kita menyetorkan uang untuk dikelola oleh Manajer Investasi (MI) sesuai pilihan aset kita. Pilihan asetnya bermacam-macam, termasuk saham, obligasi, deposito, dll. Apabila kita memilih reksa dana obligasi (disebut juga reksa dana pendapatan tetap), maka MI akan menginvestasikan uang kita ke dalam bermacam-macam obligasi.

Setiap produk reksa dana terbagi dalam unit. Nah, kita membeli unit-unit tadi sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit. Umpamanya NAB reksa dana kamu Rp1000 dan kamu punya uang Rp2 juta, maka kamu beli reksa dana 2000 unit.

Keuntungan dari kelolaan MI itu akan muncul sebagai peningkatan Nilai Aktiva Bersih (NAB). Umpamanya investasi obligasinya untung Rp25 per unit, maka NAB naik menjadi Rp1025. Kamu bisa mencairkan reksa dana dengan menjualnya setelah NAB meningkat.

Reksa dana terbuka tidak memiliki jangka waktu tertentu. Kita bisa mencairkan investasi kapan saja.

perbedaan obligasi dan reksa dana

--->yang mana peluangnya yang lebih besar?

Bervariasi, tergantung kondisi pasar serta jenis reksa dana yang dibandingkan dengan obligasinya.

Obligasi vs reksa dana obligasi? Sebanding. Keduanya punya underlying asset yang sama.

Obligasi vs reksa dana saham? Kalau saham sedang bagus, tentu lebih untung reksa dana. Kalau saham jelek, obligasi lebih baik.

--->Kalau Surat utang negara dan sukuk itu, itu masuknya obligasi ya?

Ya, SUN dan sukuk termasuk obligasi.

--->Berapa lama investasi kita akan memperlihatkan hasilnya? 

Kupon obligasi dibayar secara reguler tergantung perjanjian awal. Bisa jadi sebulan sekali, tiga bulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali. Jadi, kapan hasil investasi obligasi akan terlihat? Tergantung frekuensi pembayaran kupon dari obligasi yang kamu beli.

NAB reksa dana dihitung sekali sehari setelah penutupan bursa. Jadi, kapan hasil investasi reksa dana akan terlihat? Semestinya kamu sudah melihat NAB naik/turun dalam hitungan beberapa hari setelah menyetor dana (meskipun ya, cuma beberapa belas rupiah).

Aisha   6 Jan 2023

Bagaimana cara beli obligasi dan reksadana? Mungkin ada info kantor apa yang harus saya datangi, trus syarat apa saja yang harus saya lengkapi? Jika belum punya NPWP apakah boleh ikut beli? 

Dewa   30 Jan 2023

Dewa:

-->Bagaimana cara beli obligasi dan reksadana? Mungkin ada info kantor apa yang harus saya datangi, trus syarat apa saja yang harus saya lengkapi?

Pembelian obligasi dan reksa dana saat ini sudah bisa offline maupun online. Syarat pendaftaran biasanya mencakup mengisi formulir pendaftaran, melampirkan salinan kartu identitas (e-KTP/paspor), serta rekening bank aktif untuk keperluan pencairan dana investasi.

Kalau mau online, silakan unduh aplikasi investasi online via Playstore atau Appstore. Contohnya Tanamduit, Bareksa, dll. Proses pendaftaran akan dipandu langsung dalam aplikasi.

Kalau mau offline, silakan kunjungi kantor bank ternama seperti BNI dan Mandiri. Datang ke CS, lalu sampaikan niat untuk membuka rekening investasi. CS nantinya akan memandu langkah-langkah selanjutnya, mulai dari pembukaan rekening sampai cara beli obligasi dan reksa dana.

 

--->Jika belum punya NPWP apakah boleh ikut beli?

Ya, siapa pun boleh beli obligasi dan reksa dana, baik dengan NPWP maupun tanpa NPWP. Hanya saja, investor tanpa NPWP akan dikenai pajak bunga obligasi yang lebih besar.

Aisha   31 Jan 2023

Aisha: halo selamat sore, saya mau bertanya untuk investor pemula seperti saya, sebaiknya memulai investasi apakah di Saham atau Obligasi atau Reksadana kak?

Kemudian kan dari penjelasan kakak bahwa obligasi dan reksa dana penerbitnya berbeda, jadi Obligasi itu yang ngeluarin pemerintah sedangkan reksadana dari perusahaan.

Kalau posisi saya sebagai investor pemula bila memilih antara obilgasi atau reksadana? Mana yang lebih aman dan menjanjikan ya kak?? Terima kasihh

Lidya   1 Feb 2023

Pada saat berinvestasi di Obligasi, risiko terbesar apa yang akan saya dapatkan sebagai investor? Makasih

Mohammad Bimo   1 Feb 2023

Lidya:

--->Pemula sebaiknya memulai investasi apakah di Saham atau Obligasi atau Reksadana?

Pemula sebaiknya mulai dari reksa dana dulu, atau tepatnya jenis Reksa Dana Pasar Uang. Return naik-turun, tapi risikonya sangat rendah. Hampir tidak pernah rugi.

--->Dari penjelasan kakak bahwa Obligasi dan reksa dana penerbitnya berbeda, jadi Obligasi itu yang ngeluarin pemerintah sedangkan reksadana dari perusahaan.

Maaf, sepertinya kami nggak pernah mengatakan demikian ya. Dan pernyataan itu sebenarnya keliru.

Faktanya, obligasi dapat diterbitkan oleh pemerintah maupun korporat (perusahaan BUMN dan swasta). Pada prinsipnya sama.

Hanya saja, pemerintah juga menyediakan obligasi khusus untuk ritel dengan investasi minimal Rp1 juta dan jangka waktu 2-3 tahun (SBN Ritel). Ini lebih terjangkau daripada investasi minimal obligasi korporat yang dapat mencapai puluhan juta dan jangka waktu beragam.

--->Kalau posisi saya sebagai investor pemula bila memilih antara obligasi atau reksadana? Mana yang lebih aman dan menjanjikan ya kak??

Sebenarnya kembali lagi kepada apa tujuan investasi dan berapa banyak modal investasi yang disiapkan.

Ada satu perbedaan utama antara reksa dana dan obligasi yang wajib diketahui pemula: SBN Ritel nggak bisa dicairkan kapan saja. Investor baru bisa mencairkan pada akhir jatuh tempo, atau pada akhir masa holding period (tergantung ketentuan tiap seri obligasi yang bisa berbeda-beda). Sedangkan reksa dana bisa dicairkan kapan saja.

Kalau punya dana banyak dan siap untuk menyimpannya dalam jangka panjang, SBN Ritel adalah pilihan yang bagus. Tapi kalau hanya punya recehan atau tidak siap jangka panjang, maka reksa dana itu lebih baik.

Aisha   1 Feb 2023

Aisha: Kalau menurut kakak, untuk saya yang bermodal 10 juta. Akan lebih direkomendasikan memilih obligasi atau deposit ya kak? Saya masih ragu2. Makasih

Ragil A   2 Feb 2023

Ragil A:

Kembali lagi kepada kamu sendiri.

  • Apa tujuanmu berinvestasi?
  • Apakah kamu ingin menyimpan uang 10 juta itu untuk jangka panjang, atau jangka pendek? Atau lebih tepatnya, kamu siap untuk nggak menyentuh uang itu sampai berapa lama?

Perhatikan poin tentang jangka waktu.

Obligasi nggak bisa dicairkan kapan saja, karena ada aturan waktunya. Obligasi yang paling singkat itu SBN Ritel keluaran pemerintah, dan itu pun punya jangka waktu antara 2-3 tahun.

Kalau kamu berniat simpan 10 juta untuk jangka panjang, obligasi itu bisa jadi pilihan. Tapi kalau kamu ingin bisa tarik uang sewaktu-waktu, maka sebaiknya ke reksadana saja.

Aisha   2 Feb 2023

Mohammad Bimo:

Beberapa risiko investasi obligasi, antara lain:

  • Risiko likuiditas: Sebagaimana diketahui, obligasi baru bisa dicairkan setelah jatuh tempo atau setelah masa holding period berakhir. Jadi, uang investasi kamu tidak bisa ditarik sewaktu-waktu.
  • Risiko gagal bayar: Umpama kamu berinvestasi di obligasi suatu perusahaan, lalu perusahaannya bankrut, maka investasimu hangus. Risiko ini bisa diabaikan jika kamu berinvestasi di obligasi pemerintah (SBN), karena pembayarannya dijamin oleh undang-undang.
  • Risiko inflasi: Kalau inflasi naik lebih tinggi daripada bunga kupon obligasi, maka kamu rugi.
  • Risiko bunga: Kalau bunga bank naik lebih tinggi daripada bunga kupon obligasi, maka kamu rugi.

Risiko inflasi dan risiko bunga sebenarnya bisa diatasi dengan mudah. Hindari obligasi fixed yang bunganya tetap. Pilihlah obligasi yang punya kupon floating atau floating with floor, sehingga kupon akan naik seiring dengan kenaikan suku bunga.

Aisha   6 Feb 2023

Mohammad Bimo: obligasi merupakan aset investasi yang risikonya bisa dibilang paling kecil, terutama jika Anda berinvestasi pada obligasi yang dikeluarkan oleh negara.

Meskipun begitu, Anda harus tetap mewaspadai risiko penalty jika melakukan penarikan dana sebelum masa investasinya habis. Biasanya ini terjadi kalau dana yang digunakan untuk investasi bukan benar-benar uang dingin, akhirnya terburu-buru diambil. 

Ananta   27 Feb 2023
 

Komentar @inbizia

Reksadana memang jadi salah satu cara berinvestasi yang simpel dan murah. Bahkan, semua orang bisa menyisihkan uangnya agar tiap bulan bisa memperbaharui portfolionya. Tapi, tolong diingat ya teman-teman, kalau dalam berinvestasi apapun, jangan menggunakan uang dapur. Istilahnya, pastikan dulu uang yang digunakan itu benar-benar uang yang sudah tidak terpakai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bukan apa-apa, kayak yang dibilang mimin di artikel di atas, kita harus siap dengan risiko-risiko yang kemungkinan akan timbul. Bukan hanya siap dapat cuan berkali-kali lipatnya. Tapi siap juga untuk teliti, smart, dan tahu bidang apa yang kita masuki tersebut. Jadi, harus mau belajar banyak agar dapat meminimalkan risiko-risiko yang mungkin akan terjadi.

Yang lebih ditekankan lagi; kita juga harus mengenal diri kita sendiri, sebagai tipe investor yang mana. Risk taker, risk averse atau moderat. Kalau kita agresif (risk taker) dalam mengejar cuan tanamkan prinsip: siap kaya dari reksadana, berarti harus siap miskin juga dari ini.

Kalau yang moderat, biasanya memilih reksadana jenis campuran. Biasanya jenis investor ini paham kalau investasi reksadana bisa bergerak naik dan turun. Ini tipe yang berjaga-jaga kalau pasar sedang turun, setidaknya ada jenis lain yang mendapatkan pasar naik. Jadi meskipun keuntungannya nggak drastis banget gitu, tetap ada cuannya bos.

Nah, tapi yang ane bingung nih yang tipe konservatif alias main aman gini, dapat keuntungannya biasanya dalam jangka waktu lama, apa bisa juga dalam jangka dekat dapat keuntungan yang tinggi?

 Doni |  16 Nov 2022
Halaman: Cara Investasi Reksadana Untuk Pemula Mulai Dari Nol

Deposito penalti adalah denda yang dikenakan kepada nasabah bank jika nasabah tersebut menarik dana deposito sebelum jatuh tempo yang telah ditentukan.

Denda ini dikenakan untuk mengurangi kerugian bank yang disebabkan oleh penarikan dana sebelum jatuh tempo, karena bank memperoleh pendapatan dari bunga deposito.

Nah, ini yang perlu digarisbawahi: deposito penalti hanya dikenakan jika dana ditarik SEBELUM jatuh tempo. Jadi kalau kita menaruh deposito dan tetap hold sampai masa jatuh tempo selesai, tidak akan kena penalti.

Jadi memang sebenarnya deposito itu investasi untuk orang yang dananya sudah cukup gede, punya banyak uang dingin yang tidak butuh dipakai urgent.

Untuk yang dana masih terbatas tapi ingin memutar dana, bisa diversifikasi investasi ke Reksadana online saja yang lebih fleksibel, modalnya kecil, dan tidak ada penalti penarikannya.

 Sefiana |  14 Jan 2023
Halaman: Perhitungan Dan Pengelolaan Bunga Deposito

Yang Anda @Tiara sebutkan dan sarankan tersebut sudah termasuk jenis investasi emas digital. Karena si Investor tidak secara langsung menyimpan emas fisik. Dan mungkin emas digital bisa menjadi alternatif lain untuk @Ratu.

Karena nantinya dalam jangka waktu yang sudah ditentukan Anda bisa mencetak emas tersebut dan tetap mendapatkan emas fisik, yang benar-benar murni, tanpa campuran logam apa pun.

Dan memang risikonya jika Anda sudah memiliki emas secara fisik, harus ada tempat penyimpanan yang aman, dan itu tidak bisa dihindari lagi.

Mungkin @Ratu juga bisa mencoba investasi emas yang lain, misalnya seperti reksadana emas. Jenis investasi reksadana emas merupakan investasi bagi Anda yang memang tidak ingin ribet, tapi bisa mendapatkan keuntungan lumayan besar.

Jika memang memerlukan alternatif lainnya, Anda mungkin bisa cek di sini

 Meimei |  25 Jan 2023
Halaman: Kesalahan Investasi Emas Dan Cara Menghindarinya

Klo elo tertarik invest di Surat Berharga Negara (SBN), kamu bisa nih kontak pihak bank atau perusahaan sekuritas yang jualan SBN. Gampang banget, banyak kok bank atau sekuritas yang bisa bantu kamu buat mulai invest. Biasa bank2 besar jga menyediakan SBN kok.

Sebelum kamu merapat ke investasi SBN, biasanya ada beberapa syarat yang harus kamu penuhi, tergantung sama lembaga atau sekuritasnya. Nggak usah khawatir, biasanya cuma hal-hal standar aja, kayak buka rekening investasi, kasih data diri, dan tanda-tangan kontrak.

Nah, bedanya SBN sama Reksadana tuh gini, bro: SBN itu kaya utang negara yang dikeluarin pemerintah buat dana anggaran dan proyek infrastruktur. Makanya SBN dianggap aman, karena negara yang nerbitin, jarang deh gagal bayar.

Sementara Reksadana, itu kaya wadah yang ngumpulin duit dari banyak orang buat diinvestasikan di berbagai macem instrumen keuangan, kayak saham, obligasi, dan pasar uang. Reksadana diurus oleh manajer investasi yang bakal ambil keputusan biar hasil investasi maksimal buat para investor.

Jadi, kalo kamu mau investasi yang relatif aman dan lebih cenderung risiko rendah, SBN bisa jadi pilihan yang oke. Tapi tetep, perlu diinget ya, semua investasi ada risikonya, termasuk SBN. Jadi, sebelum terjun ke investasi, pastiin dulu kamu paham banget dan sesuai sama tujuan keuangan kamu. Kalo perlu, konsultasi sama ahli keuangan buat bantu kamu ambil keputusan yang tepat.

 Herison |  30 Jul 2023
Halaman: Investasi Jangka Pendek Terbaik Menurut Broker Finex

Mau numpang nanya nih min, gw emang sering denger ttng reksadana dan itu mrpkan slh satu jenis investasi, tp gw blm paham2 bener nih ttg investasi itu. Jd gw mo nanya gimna sih crnya investasi reksadana?

Trus apa investasi reksadana itu langkah2nya ribet ya? Itu sih yg gw denger dr temen, ktrnya butuh macem2 utk bs inves reksadana, gak smudah klo kita inves emas, dolar, forex atau saham.

Kata temn gw lg nih, klo inves reksadana ktnya jg dikit untungnya jd gak cocok utk investor pemula apalgi yg utk org br mau mulai masuk ke dunia reksadana ini. Bener gak sih min? mhon ptnjuk dan informasinya ya min. thanks.

 Martha |  13 Sep 2023
Halaman: Peluang Investasi Saat Dolar As Melemah

Martha: hai kak...

jd gini kak, sbnrnya reksadana itu sederhananya mrpkan tmpat dana kolektif dr bbrapa org atau investor yg kmudian dikelola utk investasi.

bntuk investasinya mcem2 kak, bs deposito, obligasi, atau saham melalui prusahaan manager investasi yg lgsung diawasi oleh OJK.

nah di perusahaan investasi itu ada org yg sangat ahli dan bersertifikasi dan dipercaya utk mengelola kumpulan dana investasi.

Nah untuk memulai investasi mungkin kakak bs belajar investasi reksadana di sini

sebenernya gak perlu pake ribet kok klo mau investasi reksadana, apalagi saat ini udah bnyk aplikasi online yg nyediain fitur investasi reksadana, tinggal klik aja dan gak perlu modal yg banyak.

klo masalah untung atau rugi sbnrnya semua jenis investasi sama kok, bisa untung dikit, untung banyak, bahkan bisa rugi jd wlpun msh pmula gak perlu takut deh kak utk coba inves reksadana.

 Okky |  15 Sep 2023
Halaman: Peluang Investasi Saat Dolar As Melemah

Komentar[1]    
  Doni   |   16 Nov 2022

Reksadana memang jadi salah satu cara berinvestasi yang simpel dan murah. Bahkan, semua orang bisa menyisihkan uangnya agar tiap bulan bisa memperbaharui portfolionya. Tapi, tolong diingat ya teman-teman, kalau dalam berinvestasi apapun, jangan menggunakan uang dapur. Istilahnya, pastikan dulu uang yang digunakan itu benar-benar uang yang sudah tidak terpakai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bukan apa-apa, kayak yang dibilang mimin di artikel di atas, kita harus siap dengan risiko-risiko yang kemungkinan akan timbul. Bukan hanya siap dapat cuan berkali-kali lipatnya. Tapi siap juga untuk teliti, smart, dan tahu bidang apa yang kita masuki tersebut. Jadi, harus mau belajar banyak agar dapat meminimalkan risiko-risiko yang mungkin akan terjadi.

Yang lebih ditekankan lagi; kita juga harus mengenal diri kita sendiri, sebagai tipe investor yang mana. Risk taker, risk averse atau moderat. Kalau kita agresif (risk taker) dalam mengejar cuan tanamkan prinsip: siap kaya dari reksadana, berarti harus siap miskin juga dari ini.

Kalau yang moderat, biasanya memilih reksadana jenis campuran. Biasanya jenis investor ini paham kalau investasi reksadana bisa bergerak naik dan turun. Ini tipe yang berjaga-jaga kalau pasar sedang turun, setidaknya ada jenis lain yang mendapatkan pasar naik. Jadi meskipun keuntungannya nggak drastis banget gitu, tetap ada cuannya bos.

Nah, tapi yang ane bingung nih yang tipe konservatif alias main aman gini, dapat keuntungannya biasanya dalam jangka waktu lama, apa bisa juga dalam jangka dekat dapat keuntungan yang tinggi?