MACD dan RSI merupakan dua Indikator yang sering digabungkan dalam trading forex. Bagaimana cara tepat menggabungkan kedua indikator tersebut untuk mengenali peluang pasar?
Indikator MACD dan RSI cukup populer di kalangan Momentum Indicator yang digunakan dalam trading forex. Ketika dikombinasikan, Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Relative Strength Index (RSI) dapat membantu trader melihat peluang trading dan memaksimalkan Risk Management.
Meskipun mirip, MACD dan RSI memiliki fungsi yang berbeda dalam melihat peluang. Perbedaan ini justru membuat mereka menjadi indikator yang baik jika digabungkan untuk evaluasi. Lantas, bagaimana cara menggunakan kombinasi MACD dan RSI?
Memahami MACD dan RSI
Histogram dari MACD memiliki representasi visual yang bisa menunjukkan trend harga forex, sekaligus memperlihatkan sinyal yang mengindikasikan momentum. Contohnya bisa dilihat dalam grafik USD/CAD berikut ini.
Jarak antara EMA 26 (garis biru) dengan Signal Line (garis merah) berkorelasi terhadap momentum harga. Makin besar jarak antara kedua garis ini, makin besar kekuatan trendnya.
Ketika kedua garis MACD bertemu dan menyilang satu sama lain, ini menjadi indikasi perubahan Momentum. Trader bisa menggunakan kesempatan ini untuk exit atau menaruh posisi baru guna mendapatkan keuntungan dari perubahan arah harga.
Sementara itu, RSI tidak hanya mengukur Momentum, tetapi juga menunjukan Momentum melalui pendekatan analisis yang berbeda. RSI bisa mengidentifikasi kesempatan trading di saat pair mata uang sedang Overbought atau Oversold.
Dalam kondisi Overbought, RSI akan menunjukan bahwa kenaikan harga sudah jenuh dan ada kemungkinan untuk terkoreksi. Sedangkan dalam kondisi Oversold, RSI akan mengatakan bahwa trader mungkin sedang bereaksi berlebihan dan menyebabkan penurunan harga melebihi nilai yang seharusnya, sehingga harga akan terkoreksi naik.
Karena dua Indikator ini melihat peluang pasar melalui metode yang berbeda, keduanya bisa bekerja sama dalam memvalidasi sinyal satu sama lain. Ini membuat trader menjadi lebih yakin ketika MACD dan RSI menunjukkan sinyal trading.
Cara Memakai MACD dan RSI
Saat mengaplikasikan MACD dan RSI ke dalam strategi trading, preferensi Anda dalam menggunakan keduanya saat menganalisa akan terlihat. Anda dapat memaksimalkan potensi kedua indikator ini melaui beberapa langkah berikut.
Baca juga: Cara Membaca Indikator MACD Berdasarkan 4 Macam Fungsinya
Menggabungkan MACD dan RSI Untuk Mencari Momentum
Cara paling mudah untuk menggunakan Indikator MACD dan RSI adalah untuk mencari momentum. Jika salah satu indikator memberikan sinyal momentum, lihat apakah indikator yang lain menunjukan momentum yang serupa.
Trader bisa lebih yakin dalam membuat keputusan jika kedua Indikator sepakat. Kekurangannya, Anda bisa kebingungan jika kedua Indikator menunjukkan hasil berbeda.
Contohnya bisa dilihat adalah grafik EUR/USD yang ada di bawah ini. Sinyal RSI dan MACD memberikan perubahan momentum yang serupa satu sama lain. Dalam dua contoh ini, terlihat bahwa terjadi penyilangan di garis-garis MACD yang mengindikasikan penurunan harga. Di saat yang sama, RSI menunjukkan sinyal Overbought yang menandakan koreksi.
Saat hal ini terjadi, biasanya trader mengidentifikasi sinyal RSI terlebih dahulu, kemudian melihat apakah MACD memberikan sinyal yang sama. Jika ya, maka trader bisa membuka posisi untuk .
Exit Saat Sinyal MACD dan RSI Menyilang
Ketika MACD dan RSI memberikan sinyal yang serupa, trader bisa memasang open position. Sebaliknya, ketika MACD dan RSI tidak sepakat, maka trader sebaiknya Exit.
Alasan mengapa divergensi antara MACD dan RSI memicu Exit bisa berbeda-beda, tergantung persepsi trader yang menjalankan. Sebagian trader menganggap bahwa situasi ini bisa menyebabkan pelemahan sinyal dari salah satu indikator. Sebagian lainnya menganggap bahwa divergensi MACD dan RSI merupakan sinyal perubahan momentum harga.
Apapun evaluasi Anda, divergensi yang terjadi dalam indikator MACD maupun RSI adalah perubahan yang bisa dijadikan acuan Exit.
Akhir Kata
Meskipun MACD dan RSI adalah indikator yang sering dipasangkan, bisa saja indikator ini memberikan sinyal yang salah. Anda sebagai trader harus selalu menerapkan Risk Management agar dapat melindungi diri dari risiko Loss.
Ketika MACD dan RSI memberikan sinyal yang sama, hal ini tentu membuat Anda lebih tenang dan percaya diri. Namun, bukan berarti Indikator ini tak memiliki cela. Jadi, selalu gunakan Stop Loss untuk membatasi kerugian yang tidak direncanakan.
Baca juga: Teknik Memasang Stop Loss Terbaik Dalam Trading Forex
Semakin Anda menguji dan memperbaiki analisis strategi forex Anda, semakin Anda bisa menemukan bagian-bagian lain dalam sistem trading yang dibutuhkan. Bisa jadi, MACD dan RSI nantinya hanya akan berkontribusi dalam sebagian kecil strategi Anda.
Selain MACD dan RSI, indikator lain yang bisa menandakan kekuatan trend harga adalah indikator Momentum itu sendiri. Informasi lengkap tentang Indikator Momentum dapat dilihat di sini.