Bursa kripto Kraken akan memulai perdagangan saham dalam waktu dekat, 2 hari, #Kripto Fundamental   |   Harga emas berada di dekat level terendah sejak bulan Maret karena USD menguat dan imbal hasil yang lebih tinggi, 2 hari, #Emas Fundamental   |   GBP/USD mendapatkan tekanan jual, perhatian utama tertuju pada level 1.2100, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mengalami kesulitan untuk menghentikan rangkaian penurunan di sekitar level 1.0500, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Uniswap berencana menganggarkan $15 juta per tahun dalam bentuk reward komunitas untuk membiayai proyek DeFi mereka, 2 hari, #Kripto Fundamental   |   Mantan CEO IcomTech Marco Ruiz Ochoa mengaku bertanggung jawab atas skema ponzi yang dilakukan oleh perusahaannya, 2 hari, #Kripto Fundamental   |   Kripto lain yang melemah adalah XRP (-0.13%), ADA (-0.55%), DOGE (-0.03%), DOT (-0.31%), dan MATIC (-0.64%), 2 hari, #Kripto Teknikal   |   Ethereum (ETH) menguat 0.67% ke level $1602 secara harian, tetapi masih -0.87% dalam 7 hari terakhir, 2 hari, #Kripto Teknikal   |   Meski menguat 0.58% ke $26,399, Bitcoin (BTC) masih turun 2.24% dalam basis mingguan, 2 hari, #Kripto Teknikal   |   Zona support AUD/USD selanjutnya terletak pada level rendah 3 November 2022 di 0.6272, sedangkan titik pertemuan MA 10 dan 21 di 0.6415/20 menjadi area resistance, 2 hari, #Forex Teknikal   |   AUD/USD melemah sebesar 0.70% dan ditutup di bawah 0.6358, area Double Bottom sekaligus level terendah 2023, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Zona resistance EUR/USD terletak pada 1.0616 (MA 10) dan 1.0680 (MA 21), 2 hari, #Forex Teknikal   |   Jika penurunan EUR/USD melampaui 1.0485, waspadai penargetan support berikutnya di 1.0402, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Pasca menembus level terendah sejak 15 Maret di 1.0516, area support EUR/USD selanjutnya terletak pada level terendah 6 Januari di 1.0486, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD melemah sekitar 0.66% setelah kenaikan imbal hasil obligasi AS yang mendukung penguatan USD, 2 hari, #Forex Fundamental   |   PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berpotensi menghasilkan kinerja yang lebih baik pada semester kedua 2023 dibanding paruh pertama tahun ini, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengumumkan pembayaran dividen interim Rp157.82 miliar senilai Rp82 per saham, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Baru masuk di hari kedua, perdagangan Bursa Karbon sepi peminat. Hingga akhir perdagangan, harga unit karbon IDTBS mandek di level Rp77,000 per tCO2, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah menyelesaikan kewajiban pembayaran tahap kedua kepada seluruh kreditur melalui cash flow available for debt service (CFADS) senilai Rp76.97 miliar, 2 hari, #Saham Indonesia
Selengkapnya

Cara Membaca Indikator MACD Berdasarkan 4 Macam Fungsinya

Wiji Purnama 19 May 2017
Dibaca Normal 7 Menit
forex > indikator >   #indikator   #macd
Ingin mencoba MACD tapi masih bingung bagaimana menggunakannya? Artikel ini akan mengungkap cara membaca indikator macd berdasarkan 4 macam fungsinya

MACD (Moving Average Convergence Divergence) merupakan salah satu indikator teknikal paling populer yang banyak diandalkan dalam trading forex. Dibandingkan indikator lain, MACD memang tergolong multi-fungsi, sehingga bisa diandalkan alat bantu dalam beberapa jenis strategi trading. Akan tetapi, banyak pemula ternyata merasa kesulitan saat pertama kali menggunakan MACD. Untuk mengatasi masalah tersebut, artikel ini akan mengungkap cara membaca indikator MACD berdasarkan fungsi-fungsi utamanya.

Cara Membaca Indikator MACD

 

Sekilas Tentang Indikator MACD

MACD adalah indikator pilihan yang sejak lama telah menjadi fitur bawaan MetaTrader. Meski dimasukkan dalam kategori Oscillator, banyak ahli trading forex berpendapat jika MACD bukanlah murni Oscillator, melainkan indikator yang bisa difungsikan sebagai Oscillator.

Pada dasarnya, cara membaca indikator MACD perlu diawali dengan pemahaman terhadap komponen-komponen yang membentuknya. Indikator MACD di MetaTrader 4 terdiri dari dua aspek, yaitu Area MACD dan garis sinyal. Area MACD merupakan histogram yang dihitung dari selisih nilai EMA (Exponential Moving Average) periode 12 dengan EMA periode 26. Tampilan area ini bisa naik turun dan kadang-kadang melintasi batas netral di level 0.

Komponen Indikator MACD

Sementara itu, garis sinyal MACD tampil sebagai grafik yang bergerak beriringan dengan area MACD. Komponen ini merupakan penjelmaan dari garis SMA (Simple Moving Average) yang dihitung dari MACD periode 9, sehingga tampak lebih lagging dari area MACD itu sendiri.

 

Cara Membaca Indikator MACD Sebagai Penunjuk Arah Trend

Fungsi indikator MACD yang paling utama adalah untuk menunjukkan arah trend dan momentum pasar. Ketika trend harga sedang naik, area MACD berada di zona positif atau di atas level 0. Sementara ketika harga berada dalam downtrend, area MACD bergerak di zona negatif atau di bawah level 0.

Dari situ, Anda kemudian bisa menjadikan pergantian posisi area MACD sebagai sinyal perubahan arah trend. Jika ingin mengenali sinyal lebih awal, Anda dapat mengambil posisi sell ketika area MACD mulai menurun di area positif, atau open buy saat area MACD semakin menanjak di area negatif.

Untuk mengkonfirmasi, Anda bisa memperhatikan crossing garis sinyal dari area MACD. Dalam hal ini, tunggu hingga garis sinyal benar-benar memotong area MACD dari atas ke bawah sebelum entry sell, atau konfirmasikan crossing garis sinyal dari bawah ke atas untuk membuka posisi buy.

Entry MACD Sesuai Trend

 

Cara membaca indikator MACD dengan sinyal EMA

Sebagai salah satu indikator forex terbaik, banyak trader juga mengkombinasikan MACD dengan Exponential Moving Average (EMA) untuk mendapatkan konfirmasi entry yang lebih baik.

Cara Membaca Indikator MACD dan EMA

Aplikasi indikator MACD dan dua garis EMA di atas menunjukkan bahwa perubahan trend dari bullish ke bearish diiringi dengan pergeseran area MACD dari zona positif ke negatif. Sinyal itu kemudian dikonfirmasi oleh crossing garis sinyal MACD ke bawah level 0, serta perpotongan dua garis EMA (EMA periode besar memotong EMA periode kecil dari bawah ke atas).

Informasi yang didapat dari cara membaca indikator MACD tersebut seringkali dijadikan sebagai pedoman entry dalam trading forex. Trader akan memasang open sell ketika area dan garis sinyal MACD menyeberang ke zona negatif, serta terjadi perpotongan garis-garis EMA 26 dan EMA 12. Sebaliknya, trader bersiap open buy ketika area dan garis sinyal MACD melintas dari daerah negatif ke positif, serta EMA 12 memotong EMA 26 dari bawah ke atas.

 

Cara Membaca Indikator MACD Sebagai Pengukur Momentum

Tidak hanya arah trend, indikator MACD juga bisa menunjukkan momentum yang bisa menginformasikan kekuatan trend saat ini. Dengan mengetahui momentum, Anda bisa memperkirakan apakah trend masih akan menguat atau justru sedang melemah. Dalam trading forex, memahami cara membaca indikator MACD sebagai pengukur momentum dapat menghindarkan Anda dari kesalahan entry di penghujung trend.

Parameter momentum pada indikator MACD adalah ukuran batang-batang histogram yang membentuk area. Jadi, cara membaca indikator MACD sebagai pengukur momentum adalah dengan mengetahui tinggi rendah area yang terbentuk.

Cara Membaca Indikator MACD Untuk Mengetahui Momentum

Contoh grafik di atas menunjukkan bahwa pergerakan harga yang kuat selalu diiringi dengan bentukan batang histogram yang panjang-panjang. Ketika trend baru terbentuk dan pasar masih mengumpulkan tenaga, area MACD tampil pendek-pendek namun semakin membesar. Puncak trend terjadi ketika kekuatan pasar terisi penuh dan ditandai oleh batang histogram MACD yang tampil paling panjang.

Sedangkan cara membaca indikator MACD untuk momentum yang mulai melemah adalah dengan mewaspadai histogram yang terus mengecil. Ketika pasar bersiap untuk beralih posisi, area MACD mulai melandai dan tampak semakin mengecil. Pada akhirnya, pola histogram akan mengulang siklus yang sama di area berlawanan.

 

Cara Membaca Indikator MACD Sebagai Oscillator

Metode ini berkaitan erat dengan cara membaca indikator MACD sebagai pengukur momentum, sebab masih melibatkan pengamatan pada batang histogram di area MACD. Indikator MACD sebenarnya tidak mempunyai standard oversold dan overbought, dua hal yang menjadi syarat utama Oscillator. Namun demikian, banyak trader menggunakan puncak area MACD di zona positif sebagai batas overbought, dan dasar area MACD di zona negatif sebagai titik oversold.

MACD Sebagai Indikator Oscillator

 

Cara Membaca Indikator MACD Sebagai Penunjuk Sinyal Divergence

Dalam trading forex, divergence adalah perbedaan harga dengan indikator penunjuk momentum dan merupakan sinyal reversal. Cara membaca indikator MACD dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan strategi divergence pada umumnya. Ketika harga cenderung naik (membentuk higher high) tapi area MACD justru menurun (menciptakan formasi lower high), maka uptrend tak lama lagi akan berbalik menurun. Hal ini karena kenaikan harga tidak didukung oleh penguatan momentum.

Cara Membaca Indikator MACD Untuk Mengetahui Sinyal Divergence

Sebaliknya, downtrend yang tampak di chart harga (ditandai oleh lower low) bisa berbalik ke atas apabila area MACD di zona negatif justru semakin meningkat (membentuk higher low). Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun seller masih berkuasa, momentum bullish terus menguat. Pada akhirnya, downtrend harga akan berubah menjadi uptrend ketika area MACD benar-benar menyebrang ke zona positif.

 

Kesimpulan

MACD adalah salah satu indikator forex terbaik yang bisa dimanfaatkan untuk menunjukkan berbagai sinyal. Meski belum terhindar dari kekurangan perangkat teknikal yang bersifat lagging, indikator MACD bisa memberikan sinyal leading jika digunakan sebagai penanda divergence. Dengan demikian, Anda bisa mengantisipasi reversal seawal mungkin, bahkan sebelum pembalikan itu benar-benar terjadi.

Meskipun demikian, Anda tetap dianjurkan untuk mencari tool pelengkap saat trading forex dengan indikator MACD. Sinyal MACD yang bisa memberikan beragam manfaat nyatanya tidak selalu benar 100%. Jadi, akan lebih baik jika indikator MACD dikombinasikan dengan tool atau metode teknikal lain, seperti EMA, teknik price action, atau analisa chart pattern.

 

FAQ Tentang Indikator MACD

Berikut kumpulan pertanyaan-pertanyaan beserta jawaban singkat mengenai indikator MACD:

 

Apa itu indikator MACD?

MACD adalah indikator teknikal pilihan para trader yang menjadi fitur bawaan MetaTrader. Meski dimasukkan dalam kategori Oscillator, banyak ahli trading forex berpendapat jika MACD bukanlah murni Oscillator, melainkan indikator yang bisa difungsikan sebagai Oscillator.
 
 

Kapan buy dan sell saat menggunakan MACD sebagai penunjuk trend?

Posisi sell bisa diambil ketika area MACD mulai menurun di zona positif dan buy saat garis MACD semakin menanjak ke area negatif. Untuk mengkonfirmasi, Anda bisa memperhatikan crossing garis sinyal dari area MACD dengan menunggu sampai garis sinyal benar-benar memotong area MACD dari atas ke bawah.

 

Apakah sinyal MACD akurat?

Meskipun MACD bisa memberikan sinyal leading penanda divergence, Anda tetap dianjurkan untuk menggunakan tool tambahan saat trading forex dengan indikator MACD karena sinyal MACD tidak selalu benar 100%. Anda bisa mengkombinasikan MACD dengan tool atau indikator teknikal lain.
 

Bagaimana Cara Membaca Indikator MACD Sebagai Pengukur Momentum?

Parameter momentum pada indikator MACD tampak seperti batang-batang histogram yang membentuk area, di mana momentum diukur dari tinggi-rendahnya area yang terbentuk. Ketika trend baru terbentuk dan pasar masih mengumpulkan tenaga, area MACD tampil pendek-pendek namun semakin membesar. Saat puncak trend, batang histogram terlihat paling panjang. Sedangkan pada saat momentum melemah, histogram akan terus mengecil.

Terkait Lainnya
 

Forum Terkait

 Yuri Wijayanto |  11 Jun 2012

Menurut master, biasanya para big player menggunakan indikator teknikal apa? di tf berapa?

Lihat Reply [21]

@ yuri wijayanto:
Dari info yang saya dapatkan, kebanyakan trader profesional dan big boys hampir tidak menggunakan indikator teknikal kecuali moving averages untuk mengetahui harga rata-rata dalam periode tertentu dan arah trend. Hal itu disebabkan karena mereka tahu bahwa hampir semua indikator teknikal selalu terlambat dalam merespons pergerakan harga pasar. Time frame trading biasanya di tf tinggi (H4, daily, weekly), dan untuk tools biasanya menggunakan Fibonacci retracement dan pivot.

M Singgih   1 May 2016

Apa trik yg dipakai steve cohen main forex bos ku ?? Dan selain moving average apa gak ada trik lain untuk mengetahui posisi sell atau buy agar terkonfirmasi ke kita untuk masuk pasar dn mengambil posisi??

Fan   2 May 2019

Mengenai strategi trading Steve Cohen, silahkan baca: Investing: What is Steve Cohens Trading Strategy? 

- …. selain moving average apa gak ada trik lain untuk mengetahui posisi sell atau buy agar terkonfirmasi ke kita untuk masuk pasar dn mengambil posisi?

Yang akurat adalah dengan mengamati price action yang terbentuk, dan dikonfirmasi oleh indikator teknikal.

M Singgih   8 May 2019

Apakah trader forex kelas george soros juga menggunakan indikator teknikal pada saat trading? Apakah indikator teknikal hanya digunakan oleh trader-trader kecil saja?

Sandra   27 Sep 2022

Seperti yang sudah disebutkan di atas, trader besar dalam hedge fund seperti steve cohen juga menggunakan indikator teknikal.

Kiki R   28 Sep 2022

Apakah para big player dan market maker di forex itu sama saja? Dan apakah mereka benar-benar membuat harga yang mereka inginkan? Thanks

Marawi   17 Oct 2022

Sama saja, pada dasarnya sebutan big player, market maker, big boys, whale, dst mempunyai makna yang sama.

Sebutan ini disematkan kepada suatu institusi/organisasi/bank yang mempunyai modal sangat besar dan melakukan transaksi di pasar forex dengan volume transaksi yang sangat besar.

Contoh big player di pasar forex adalah JPmorgan, Deutche Bank, UBS, XTX Markets, Citigroup, Bank of America, Goldman Sachs, dan HSBC.

Kiki R   18 Oct 2022

Jika para market tidak bisa diprediksi. Lantas, bagaimana cara para big player ini mempengaruhi/menggerakkan harga di market?

Erlingga   21 Nov 2022

Big player mempengaruhi/menggerakkan harga di market dengan melakukan pembelian/penjualan secara besar-besaran melalui jaringan interbank.

Mekanisme pasar adalah permintaan dan penawaran. Sell dan buy.

Jika volume seller lebih besar daripada volume buyer, maka harga akan turun. Sebaliknya, jika volume buyer lebih besar daripada seller maka harga akan naik.

Semakin tinggi perbedaan seller dan buyer maka semakin kuat pergerakan harganya.

Anda bisa melihat fenomena ini saat terjadi news besar dimana terbentuk candle yang panjang dan searah.

Kiki R   21 Nov 2022

@ Marawi:

Big player adalah bank-bank besar, hedge fund manager besar, dan juga institusi keuangan besar. Mereka memang market maker dan bisa mengatur harga seperti yang diinginkan, tetapi jumlah atau ukuran lot transaksinya harus super besar dan tidak mudah dilakukan. Jika ingin mengatur harga harus dengan sindikasi dari beberapa big player seperti ketika George Soros membuat nilai tukar GBP melemah tajam.

M Singgih   15 Dec 2022

Ya, para trader forex kelas kakap itu juga menggunakan indikator teknikal. Hanya saja, ada perbedaan antara indikator teknikal yang digunakan oleh mereka dan yang dipakai trader kelas teri seperti kita. 

Apa bedanya? Antara lain...

  • Umumnya mereka membuat indikator teknikal mereka sendiri yang di-copyright khusus, bukan menggunakan indikator teknikal pasaran seperti yang tersedia untuk publik seperti setting default metatrader. Indikator teknikal itu juga nggak asal bikin, melainkan hasil kerja analis teknikal, matematikawan, ahli statistik, dll yang lulusan universitas ternama dunia seperti MIT dan lain-lain.
  • Mereka bukan hanya memasang indikator teknikal sendiri, melainkan juga dilengkapi dengan algoritma canggih yang bisa memberi notifikasi atau bahkan mengeksekusi entry/exit/hedging/cut loss secara otomatis.

Salah satu contoh yang paling legendaris adalah Jim Simmons, seorang matematikawan lulusan Berkeley dan MIT. Ia menggalang tim untuk membuat sistem trading kuantitatif menggunakan model matematis dan algoritma untuk mengelola hedge funds bikinannya, sehingga mendapatkan julukan manajer hedge fund paling sukses sepanjang masa di Wall Street.

Aisha   19 Dec 2022

Kalau buat indikator itu gimana caranya kak? Apakah harus punya skill pemrogaman?

Bambang   4 Jan 2023

@Bambang:

Untuk membuat indikator, yang diperlukan bukan skill pemrograman, melainkan aneka skill seperti forecasting (salah satu cabang dalam statistika), modelling matematis (mathemathical modelling), dan seterusnya.

Indikator teknikal itu kan dibuat agar mampu membaca pola-pola pergerakan harga historis, untuk kemudian diterapkan untuk memaca kondisi pasar saat ini dan memprediksi kondisi pasar mendatang. Apakah skill pemrograman saja bisa melakukan itu? Tentu saja tidak.

Matematikawan gaek seperti Jim Simons itu malah bisa bikin formula indikator sendiri, lalu (seandainya nggak bisa programming) merekrut orang IT yang bisa membuat algoritmanya buat dia. Tapi orang IT pure seperti Mark Zuckerberg itu belum tentu bisa bikin formula sendiri. Padahal, poin paling penting dalam suatu indikator adalah formulanya.

Gambaran kasarnya begini: Yang terpenting dari pembuatan indikator Moving Averages (misalnya), bukanlah garis MA panjang yang kelihatan di monitor platform trading kita. Yang terpenting dari pembuatan indikator Moving Averages adalah formula ini:

MA = (n1 + n2 + n3 + …) / n

di mana n adalah jumlah periode, sedangkan n1 dan seterusnya adalah data harga per periode.

Setelah ada rumusan seperti itu, kita bisa langsung menggunakannya untuk analisis teknikal atas data pergerakan harga di pasar. Itulah yang dilakukan oleh para trader dunia sebelum ada komputer, internet, dan teknologi online trading.

Setelah ada teknologi online trading, rumusan-rumusan seperti itu barulah dibuatkan software-nya agar kita bisa trading otomatis tanpa perlu menghitung manual sendiri.

Aisha   4 Jan 2023

Ooo mereka bukan pakai sistem robot gt ya pak? Apa memang manual para hedge manager tersebut?

Marawi   5 Jan 2023

Apakah transaksi mereka dilakukan secara manual seperti trader retail pada umumnya?

Marawi   5 Jan 2023

@ Marawi:

Menurut saya perusahaan hedge fund dan juga para hedge fund manager tidak menggunakan robot trading. Mereka adalah bagian terbesar yang menentukan pergerakan harga. Biasanya mereka masuk pasar berdasarkan isu-isu fundamental ekonomi.

 

M Singgih   5 Jan 2023

Jawaban untuk Marawi:

  • Apakah transaksi mereka dilakukan secara manual seperti trader retail pada umumnya?

Tidak, para big player ini mengeksekusi posisi langsung ke jaringan interbank.

Trader retail tidak punya akses langsung ke jaringan interbank karena membutuhkan deposit yang sangat besar.

Apakah mereka menggunakan indikator teknikal?

Ya, tapi trading mereka berbeda dengan retail karena mereka trading dengan sangat besar maka mereka butuh liquidity yang besar untuk masuk ke market.

Kiki R   8 Jan 2023

Erlingga:

Cara Big Player menggerakkan harga kurang lebihnya sama dengan kita trader retail pada umumnya yaitu dengan melakukan transaksi jual beli. Yang membedakan kita dan mereka hanyalah ada pada Volume transaksi yang dapat dilakukan oleh mereka yang nilainya mungkin sangat jauh dari kemampuan trader retail. Namun karena banyaknya dana ini bukan berarti mereka juga bisa seenaknya. Dalam transaksi forex secara umum, jika ingin membeli maka harus ada penjual terlebih dahulu.

Begitu pula sebaliknya, harus ada pembeli terlebih dahulu sebelum mereka dapat menjual. Karena transaksi mereka besar, maka pertukaran ini juga memerlukan nilai yang besar di sisi lainnya. Anggap saja mereka ingin membeli dengan jumlah yang besar, maka harus ada penjual dengan jumlah yang besar pula yang tersedia. Di sinilah kesulitan yang muncul saat bapak menjadi Big Player.

Nur Salim   26 Jan 2023

Apakah mungkin para Big Player ini juga menggunakan robot untuk transaksi trading mereka pak atau justru mereka murni manual ya?

Moch Amri   29 Jan 2023

Moch Amri:

Seperti halnya ritel, para Big Player bisa trading manual maupun dengan menggunakan robot. Lembaga keuangan multinasional besar bisa punya beberapa desk sekaligus dengan tanggung jawab berbeda-beda: ada desk algo-trading, desk fundamental, desk teknikal, dst.

Aisha   1 Feb 2023

Jawaban untuk Moch Amri:

Big player saat ini sudah banyak menggunakan Algo dalam trading. Algo ini bukan seperti robot atau EA yang biasa digunakan sama trader retail.

Algo lebih kompleks dengan menggunakan analisa kuatitatif. Trading algo saat ini banyak digunakan di low time frame yang biasa disebut HFT (high frequency trading).

Namun bukan berarti mereka semua pakai algo, masih ada di trading desk mereka trader manual yang mereka latih untuk trading big money.

Kiki R   4 Feb 2023
 Asep Wawan |  29 Jul 2012

Salam master! saya baru trading $8 loss. saya pake indicator yang dari custum itu psar 0.02 dan 0.2 dan bolinger band 20 dan 2,dan rsi dan stoc dan ma 14 dan ma100?

apa indicator itu tidak mngdukung dalam setingan m1? apa baik nya buat pemula pake m1 atau h1? trus kalo kita pertama pake m1 terus kedua op h1 , pergerakan setiap menitnya yang ikut bergerak gak

Lihat Reply [23]

indikator adalah hanya alat bantu. pengggunaan TF tidak akan banyak berfungsi jika kita tidak paham bagaimana penggunaannya. jika kita menggunakan M1, berarti 1 candle mewakili  1 menit, jika kita mennggunakan H1, bearti dalam 1 hari ada 24 candle. jika kita menggunakan H4 berarti 1 candle mewakili pergerakan selama 4 jam. Dan dalam 1 hari ada 6 candle. dan seterusnya.Open sebaiknya di sesuaikan dengan TF yang digunakan. kalau awalnya kita menggunakan M1 dan Menjadikan H1 sebagai konfirmasi, maka 1 candle H1 = 1 jam. dan M1 akan menunjukan  1 candle bergerak selama 1 menit, dan akan ada 60 candle selama 1 jam.

60 candle di M1 sama dengan 1 candle di H1. demikian kesimpulannya

Jadi open itu sebaiknya ketika candle baru muncul. kalau M1 kayak nya kita akan sedikit pusing karena tiap 1 menit candle berubah. sebaiknya M15 dan H1 saja.

ketahui juga di pasar mana kita melakukan trade. perhatikan  range harian. Jika kita membuat rumusan sehari GBP/USD 125 pips. dan saat kita melihat MT4 bergerak sudah 75 pips , maka sisanya tinggal 50 pips lagi ( HIGH - LOW ). harga bisa saja 50 lagi menembus HIGH dan Menembus low kebawah.

Thanks.

Basir   29 Jul 2012

@Asep Wawan: Untuk menghindari akun loss lebih banyak lagi sebaiknya berlatih di akun demo terlebih dahulu. Kembali ke akun real ketika hasil trading telah menunjukkan profit yang konsisten minimal 3 bulan.

Untuk indikator, pahami terlebih dahulu jenis dan fungsinya masing-masing. Ada 3 jenis indikator, yaitu indikator trend, oscillator dan volume. Fungsi indikator trend adalah untuk membaca trend, indikator oscillator untuk membaca area oversold dan overbought, sedangkan indikator volume untuk membaca ritme volume di market. 

Jangan menggunakan indikator ini di time frame kecil (di bawah H1) karena time frame tersebut terlalu banyak signal palsu (fake signal). Saya pribadi menyarankan memulai dari time frame Daily karena grafiknya lebih sedikit signal palsu dan trend yang terbentuk lebih jelas.

Terima Kasih

Kiki R   10 Oct 2019

@Asep Wawan indikator mendukung untuk TF 1 menit, banyak para trader dengan teknik scalping gunakan M1, kunci scalping ini adalah kemampuan trader untuk melihat perubahan dari buy ke sell atau sebaliknya dan melakukan entry. Saya juga trading pakai M1, karena awalnya dulu saya pakai teknik scalping dengan M1, walaupun sekarang udah jadi trading jam-jaman tapi karena udah terbiasa dengan TF M1 sampai sekarang pun masih pakai M1.

Pak kuncinya pakailah indikator, teknik dan TF yg sesuai dengan gaya kita, kalau kita nyaman pakai M1 silahkan, mau pakai H4 silahkan, trading forex ini tidak kaku, ada 1000 jalan ke roma, ada 1000 jalan untuk profit, kita para trader punya banyak jalan yg mungkin hanya cocok buat kita saja, orang lain belum tentu cocok. benar kata Master @Rizky kembali ke akun demo, belajar lagi dengan tekun, jangan paksakan kalau loss-loss beruntun. 8 dollar itu jika dirupiahkan 100ribuan cukup buat beli beras 9kg, kalau 9kg itu disumbangkan ke panti asuhan pasti anak-anak yg kurang beruntung itu pasti sangat berterima kasih.

Kita trading bukan untuk loss, kalau kita loss artinya ada yg salah dengan teknik dan sistem trading kita. Perbaiki dulu di akun demo, jika sudah mantap baru masuk ke akun sebenarnya. 

Joni Harianto S   14 Oct 2019

Untuk Deni,

Jika anda ingin Scalping di TF1, anda bisa menggunakan Stochastic Osilator. Langsung bawaan dari Mt4.

Sell jika ada diarea 80. Buy Jika ada di area 20.

Terima kasih.

Basir   16 Oct 2018

Admin mau tanya dong saya deposit 20$ di akun BTC dana beli 0.01 di TRX/USDT naiknya lemot saya gabung akun demo lebih cepat akun demo dari pada yg rill,minta penjelasanya, makasih 

Ahmad   26 Sep 2021

Untuk Liam Tan,

Tidak. Bertrading dengan metode apapaun jika menggunakan timeframe rendah tidak akan menjanjikan akurasi yang maksimal. Bertrading di timeframe rendah beresiko fake sinyal dan noise yang sangat tinggi. Apalagi di timeframe 1 menit, yang mana bentuk dan pola candle yang terbentuk biasanya sangat tidak beraturan dan sulit untuk dibaca. Kesimpulannya, karena banyaknya noise tersebut maka timeframe 1 menit tidak disarankan untuk digunakan bertrading price action.

Argo Gold Spotter   19 Jan 2022

Jika trading pada timeframe 1 menit dan menggunakan analisa price action, apakah candlesticknya bisa menghasilkan sinyal yang akurat?

Liam Tan   12 Jan 2022

Indikator apa yang harus saya gunakan jika trading di time frame 1menit ?

Deni   13 Oct 2018

Bagaimana membuka banyak posisi secara otomatis di level tertentu pada TF M1?

Subandi   22 Aug 2022

@Subandi: Anda bisa menggunakan pending order seperti limit order atau stop order. Jadi ketika harga menyentuh harga yang diinginkan, posisi sell/buy bisa langsung tereksekusi.

Atau Anda bisa menggunakan fitur one-click trading yang sudah tersedia secara default di MT4 Anda.

Apakah Pemula Cocok Dengan Indikator Di M1

Saat harga sudah di level yang Anda inginkan, Anda tinggal klik sell/buy dan posisi langsung masuk ke market.

Kiki R   23 Aug 2022

Di chart trading ga muncul timeframe M1, itu kenapa ya kak?

Barny   10 Oct 2022

Pertama cek kondisi sambungan internet di perangkat Anda, kalau ada sambungan berarti bukan masalah internet.

Selanjutnya, cek akun di MT4 Anda, apakah terhubung atau tidak.

Apabila kedua hal diatas sudah dicek dan terhubung namun grafik tetap tidak muncul, silakan tanyakan ke customer services (CS) broker Anda.

Kiki R   10 Oct 2022

Jawaban untuk Liam Tan: Tidak. Trading price action di M1 menghasilkan banyak signal palsu sehingga akurasi akan menjadi sangat buruk jika tidak memahami detail secara mendalam.

Meskipun candlestick bisa memberikan sinyal yang akurat pada timeframe yang lebih tinggi, tetapi pada timeframe 1 menit, kemungkinan terjadinya kesalahan dalam memberikan sinyal menjadi lebih tinggi.

Kiki R   16 Feb 2023

@ Subandi:

Bisa menggunakan pending order, tergantung harga saat ini ada di mana. Kalau harga saat ini di bawah level yang Anda inginkan, Anda bisa buka dengan order Buy Stop (untuk posisi buy) atau Sell Limit (untuk posisi sell). Kalau harga saat ini di atas level yang Anda inginkan, Anda bisa buka dengan order Buy Limit (untuk posisi buy) atau Sell Stop (untuk posisi sell).

 

M Singgih   16 Feb 2023

Basir:

Apa bedanya antara TF M1 & tickchart? Mana yang lebih baik buat nubi?

Samawa   27 Feb 2023

@ Barny:

Silahkan tanya langsung ke brokernya.

 

M Singgih   5 Mar 2023

Jawaban untuk Samawa:

Timeframe M1 (1 menit) dan tick chart adalah dua jenis chart yang berbeda dalam representasi data harga pada pasar keuangan.

Chart M1 menampilkan data harga pada setiap periode waktu 1 menit. Ini berarti setiap candle pada chart M1 menunjukkan pergerakan harga dalam jangka waktu 1 menit. Sementara itu, tick chart menampilkan data harga pada setiap pergerakan harga (tick) pada pasar. Dalam tick chart, setiap bar terbentuk setelah sejumlah tick tertentu terjadi pada pasar.

Karena keduanya memiliki cara yang berbeda dalam merepresentasikan pergerakan harga, maka penggunaannya pun berbeda. Chart M1 lebih umum digunakan oleh trader jangka pendek seperti scalper, karena memberikan gambaran yang lebih terstruktur dan berkesinambungan mengenai pergerakan harga dalam jangka waktu 1 menit. Sementara itu, tick chart lebih sesuai digunakan oleh trader yang ingin melihat pergerakan harga secara detail, atau dalam situasi pasar yang volatile dan cepat berubah.

Namun, untuk pemula atau nubi, sebaiknya memulai dengan chart M1 terlebih dahulu karena lebih mudah dipahami dan memiliki pola pergerakan harga yang lebih terstruktur. Selain itu, chart M1 juga lebih umum digunakan dan memiliki dukungan dari banyak platform trading.

Kiki R   6 Mar 2023

Ahmad:

Mohon maaf akun demo yang dimaksudkan apakah dibuka pada Exchange yang sama dengan deposit akun BTC-nya? Jika sama maka besar kemungkinan tidak akan ada perbedaan antara pergerakan keduanya. Selain itu boleh diperjelas dengan naiknya lemot maksudkan? apakah pergerakan harganya atau keuntungannya yang lama naik?

 

Nur Salim   7 Mar 2023

Jawaban untuk Deni:

Berikut beberapa indikator yang biasanya digunakan dalam trading time frame 1 menit:

  • Moving Average: Indikator ini dapat membantu mengidentifikasi tren dan level support/resistance pada time frame 1 menit. Moving average yang paling umum digunakan adalah Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA).
  • RSI (Relative Strength Index): Indikator RSI dapat membantu Anda mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold pada time frame 1 menit, yang dapat memberikan sinyal untuk pembalikan tren atau koreksi harga.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): Indikator MACD dapat membantu mengidentifikasi tren dan momentum pada time frame 1 menit, serta memberikan sinyal pembalikan tren dan peluang trading.
  • Bollinger Bands: Indikator ini dapat membantu mengidentifikasi level support/resistance dan volatilitas pada time frame 1 menit, yang dapat memberikan sinyal untuk entry atau exit posisi trading.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada indikator yang sempurna dalam trading. Indikator harus selalu digunakan sebagai alat bantu untuk membantu Anda mengambil keputusan trading. Selalu lakukan uji coba indikator terlebih dahulu di akun demo sebelum digunakan dalam trading riil, dan selalu gunakan indikator yang sesuai dengan gaya trading dan strategi Anda.

Kiki R   12 Mar 2023

Numpang tanya. Dari pemaparan dari suhu2 diatas, kyknya M1 itu lebih ke scalping yaa. Nah, saya ingin bertanya apakah ada kegunaan lain dari M1 selain utk scalping? setau saya kan klu timeframe yg makin kecil itu berarti pergerakan harga pasar yg ditampilkan itu bisa sangat2 detail. Cma emang akibatnya, perubahan harganya dan grafiknya yg ditampilkan itu agak berbeda dngn timeframe lain.

Tpi menilik dari kelebihan timeframe M1 itu, makanya akan sangat disayangkan klu aku ga gunain itu. Jadi, ada ga ya kegunaan yg mngkn ada selain utk melihat harga minimum dan melakukan scalping disana?? Mohn bntuannyaa, makasih bnyk

Hendra   17 Jun 2023

@ Hendra:

- Numpang tanya. Dari pemaparan dari suhu2 diatas, kyknya M1 itu lebih ke scalping yaa. Nah, saya ingin bertanya apakah ada kegunaan lain dari M1 selain utk scalping?

Ya, tentu saja untuk trading dengan cara scalping. Tidak bisa untuk day trading apalagi jangka panjang.

- …. setau saya kan klu timeframe yg makin kecil itu berarti pergerakan harga pasar yg ditampilkan itu bisa sangat2 detail.

Maksudnya detail itu yang bagaimana? Semakin rendah time frame maka akan semakin banyak juga noise atau kesalahan pergerakan harga. Jadi hati-hati jika trading dengan time frame yang sangat rendah.

- …. Jadi, ada ga ya kegunaan yg mngkn ada selain utk melihat harga minimum dan melakukan scalping disana??

Tidak ada. Kegunaannya ya untuk trading dengan cara scalping.

M Singgih   20 Jun 2023

Jawaban untuk Hendra: Timeframe M1 (1 menit) sering digunakan untuk scalping karena memberikan gambaran yang sangat detail tentang pergerakan harga.

Kegunaan M1 memang untuk trading scalping, daytrader apalagi swing trader tidak menggunakan M1. Terlalu banyak noise atau sinyal palsu yang terbentuk.

Kiki R   22 Jun 2023

Hendra:

Setauku juga nggak ada yang pake M1 selain scalper.

Soalnya kayak dibilang master Singgih, banyak noise, kelewat ruwet, jadinya malah bikin salah sinyal kalau pakai M1 buat strategi lain.  

Sofiyan   2 Jul 2023
 Aminos |  28 Jul 2015

Malam master , 1. saya pengangum indikator MACD tapi untuk exit pasar di saat sdh propit saya masih kurang paham saat tepatnya , tolong penjelasannya master. 2 . Di indikator MACD gmn settingannya untuk TF1,TF4. trims master.

Lihat Reply [21]

MACD masih dalam keluarga yang sama seperti RSI, CCI, dan Stochastics. Perbedaannya adalah indikator ini dapat digunakan untuk membantu trader mencari momentum pasar, arah, dan entri dengan memahami garis MACD, garis sinyal, garis nol, dan histogram.

Thanks.

Basir   29 Jul 2015

@ Aminos:
1. Berikut ini contoh pada EUR/USD H1 (1 jam):


- Selain indikator utama MACD, sebaiknya gunakan juga indikator OSMA yang biasanya satu paket dengan MACD.
- Sebaiknya gunakan juga indikator lain sebagai konfirmator, biasanya indikator trend seperti moving average atau ADX.
- Selain MACD dan OSMA, pada contoh diatas digunakan juga ema 50 dan 100, Bollinger Bands, dan ADX (14).
- Entry buy ketika kurva indikator MACD memotong kurva sinyal dari bawah, dan garis histogram OSMA bergerak diatas level 0.00 (A). Pada saat itu garis histogram ADX juga dominan bullish (berwarna hijau).
- Exit ketika kurva indikator MACD memotong kurva sinyal dari atas, dan garis histogram OSMA bergerak dibawah level 0.00 (B). Pada saat itu garis histogram ADX dominan bearish (berwarna merah) yang menunjukkan kemungkinan berakhirnya pergerakan bullish. Bisa juga exit setelah harga bergerak dibawah kurva middle band indikator Bollinger Bands.

2. Setting indikator yang direkomendasikan oleh pembuatnya (Gerald Appel) dan yang biasa digunakan adalah 12,26 dan 9, yaitu ema 12, ema 26 dan sma 9 untuk kurva sinyal. Setting ini berlaku untuk semua time frame, dari 1 menit (M1) hingga monthly (bulanan).

Sebagai bahan bacaan bisa menyimak: Cara Membaca Indikator MACD Berdasarkan 4 Macam Fungsinya

Semoga bisa membantu.

M Singgih   31 Jul 2015

Lalu untuk penentuan SL bagaimana kak? Jika sya brencana menutup posisi saya ketika sinyal berbalik arah

Putranto   1 Jan 2023

@ Putranto:
Ada beberapa cara menentukan stop loss, salah satu yang populer adalah berdasarkan level support atau resistance yang terdekat, disamping level Fibonacci retracement atau expansion. Dalam konteks contoh EUR/USD H1 diatas (posisi buy), Anda bisa menentukan stop loss pada level support terdekat, yaitu 1.0925 (Anda bisa lihat di artikel: Analisa Teknikal 27 Juli - 1 Agustus 2015  pada EUR/USD).

M Singgih   4 Jan 2023

Untuk pemasangan stop loss pada saat menggunakan indikator MACD itu gimana ya bang?

Sandi   26 Aug 2022

@Sandi: Stoploss (SL) lebih baik dipasang pada level support terdekat (posisi buy) atau resisten terdekat (kalau sell).

Kiki R   26 Aug 2022

izin menyambung yg di atas pak. untuk TP sendiri apakah jg ditempatkan pada level SnR terdekat meskipun RR-nya tidak sehat (lebih besar risk daripada reward)?

Firda Fauziah   8 Sep 2022

Tentu tidak. Kriteria entry yang Anda gunakan haruslah berpatokan terhadap manajemen risiko yang profitable, jadi RR harus diperhatikan.

Kalau winrate strategi yang Anda gunakan 50% atau kurang dari 50%, tentu Anda tidak boleh entry dengan RR kurang dari 1:1.

Lalu bagaimana caranya memperbesar RR?

Perbaiki timing entry Anda. Lakukan riset lagi agar timing entry Anda pas sehingga SL tidak perlu terlalu jauh atau TP bisa diperbesar.

Kiki R   10 Sep 2022

Kalau kak Kiki untuk meningkatkan akurasi timing entry pake timeframe berapa?

Firda Fauziah   27 Sep 2022

@Firda Fauziah: Untuk timing, saya riset entry di time frame yang lebih kecil lagi.

Saya biasanya menggunakan acuan struktur harga dan level di time frame H1/H4, dan entry di M5.

Kiki R   28 Sep 2022

Terus kalau untuk exitnya gimana pak?

Arifin Ilham   17 Oct 2022

Exit menggunakan TP di level penting seperti support/resisten atau supply/demand di timeframe H1/H1.

Kiki R   18 Oct 2022

Bergantung di time frame berapa setup yang terjadi.

Misalnya setupnya intraday di time frame H4, maka biasanya saya masuk di M15 atau M5 dengan timing yang bagus agar mendapatkan rasio risk/reward yang lebih besar.

Namun, kalau timing saya masih salah, maka SL saya bisa kena berkali-kali sebelum akhirnya harga bergerak ke arah yang saya inginkan.

Sedangkan jika setupnya di Weekly/Daily yang tipenya swing trading, biasanya masuk di H4/H1 saja.

Untuk timing entry ini memang Anda harus membuat riset yang detail karena dari pengalaman saya, ini yang paling berat risetnya.

Kiki R   11 Nov 2022

Selamat siang, apakah MACD ini juga lebih akurat jika digunakan di tf besar seperti indikator lainnya pak?

Erlangga Nareswara   21 Dec 2022

@Erlangga Nareswara: Benar, indikator MACD lebih akurat jika digunakan di TF besar.

Sinyal yang muncul lebih sedikit dibandingkan di TF kecil tapi akurasinya lebih tinggi.

Kiki R   22 Dec 2022

Izin melanjutkan pak, apakah MACD ini bisa digunakan dengan multi time frame? Misalnya MACD di atas level 0 pada tf h4nya, kita cari sinyal dari tf m15 misalnya yg searah degnan tf h4. Bisakah ini meningkatkan akurasi daripada sekedar menggunakan tf m15 atau h4 saja? Terima kasih atas penjelasannya

Erlangga Nareswara   5 Jan 2023

Jawaban untuk Erlangga Nareswara: 

Bisa, MACD bisa digunakan untuk multi time frame.

Gunakan MACD bersama dengan indikator MA dan ADX.

MA untuk filter trend, ADX untuk mengukur kekuatan trend, dan MACD untuk signal entry (trigger).

Pertama lihat dulu arah/trennya menggunakan MA, lalu cek apakah trendingnya kuat menggunakan ADX. Dua-duanya di time frame H4.

Kalau dua-duanya terpenuhi, arahnya jelas dan trendnya kuat maka Anda bisa entry di M15 menggunakan MACD.

Kiki R   8 Jan 2023

@ Sandi:

Biasanya level stop loss (SL) ditentukan berdasarkan level-level support atau resistance terdekat, tidak tergantung dari indikator yang digunakan. Jika level-level support atau resistance tidak tampak jelas, bisa digunakan level-level Fibonacci retracement atau expansion untuk menentukan support atau resistance-nya.

M Singgih   11 Jan 2023

Jawaban untuk Putranto:

  • Lalu untuk penentuan SL bagaimana kak? Jika sya brencana menutup posisi saya ketika sinyal berbalik arah

Untuk SL, Anda bisa meletakkannya pada level support terdekat (posisi buy) atau level resisten terdekat (posisi sell).

Kiki R   12 Jan 2023

@Putranto:

Ada banyak cara menentukan Stop Loss. Antara lain:

  • Pakai acuan Risk/Reward atau RR minimal 1:2. Contohnya kalau TP 100 pips, maka SL 50 pips.
  • Pakai acuan analisis teknikal. Contohnya pakai support/resisten terdekat seperti yang disebut bung Kiki. Bisa juga pakai garis-garis Fibonacci, Pivot Point, dll.
  • Pakai acuan pattern. Kalau awalnya entry posisi berdasarkan pattern seperti Pola Harmonik, pola candlestick, dll, maka bisa menggunakan kaidah pola itu juga untuk menentukan SL (pelajari dulu cara trading menggunakan polanya).

Selain itu, ada juga cara menentukan Stop Loss yang kurang umum, yaitu dengan acuan fundamental. Saat open trade, catat asumsi fundamental apa saja yang dijadikan dasar pemikirannya. Kemudian ketika ada reversal, pertimbangkan apakah asumsi itu masih berlaku. Kalau sudah nggak berlaku, cut loss.

Aisha   16 Jan 2023

Erlangga Nareswara:

Akurasi atau Win Rate secara umum tidak akan berubah secara signifikan berapapun Time Frame yang digunakan. Yang berubah sebenarnya adalah jumlah sinyal yang akan dihasilkan oleh suatu indikator. Semakin besar time frame yang digunakan maka semakin sedikit pula sinyal yang akan diterima. Berkurangnya jumlah sinyal inilah yang akan membuat berkurangnya pula False Signal yang dapat muncul sehingga tingkat keuntungan juga akan berubah. Namun perubahan ini biasanya ada pada peningkatan performa di kisaran 5-10% saja.

Nur Salim   26 Jan 2023
 Gio |  24 Dec 2016

Saya telah menggunakan strategi scalping sistemnya menggunakan indikator EMA 8 & 21, RSI (9), dan PSAR. Tapi saya pernah baca salah satu artikel dari website ini juga, ada yg menyarankan utk menambah indikator MACD, kalo boleh tau setingan MACD-nya berapa yah? trus kalo boleh disertakan jg tips dan pengalaman master menggunakan strategi ini yah :D. terimakasih :)

Lihat Reply [20]

@ Gio:
- Penambahan indikator MACD adalah untuk konfirmasi saat yang paling tepat untuk entry, yaitu ketika kurva MACD tepat berpotongan dengan kurva sinyal.

- Setting MACD gunakan default, yaitu 12, 26, 9, atau ema 12, ema 26 dan sma 9. Parameter dalam MACD tidak seharusnya diubah-ubah karena akurasinya bisa berbeda, ini menurut penemunya (Gerald Appel). Selain itu MACD bisa digunakan dan valid pada semua time frame, hanya saja pada time frame yang rendah akan cenderung lagging (lebih lambat dalam merespon perubahan harga).

- Tips: kalau Anda trading di time frame 5 menit atau 1 menit tidak perlu dikonfirmasi dengan MACD, cukup ema 8 dan 21. Parabolic SAR dan RSI periode 9. Dengan ditambah MACD Anda akan terlambat entry karena respon MACD pada tf M5 dan M1 lambat, lebih cepat RSI. Tetapi jika trading di tf yang lebih tinggi (15 menit keatas) bisa dikonfirmasi dengan MACD.

M Singgih   28 Dec 2016

cara menentukan untuk entry nya sperti apa ya.?

Heri   13 Dec 2019

@Heri: Setelah mengetahui trend harga maka cara menentukan entry bisa menggunakan indikator MACD dan histogram OSMA. Entry tidak harus pada time frame 4-hour, tetapi bisa pada time frame yang lebih rendah sesuai dengan kebiasaan kita.

Setup Buy:

Buy jika kurva MACD telah memotong garis sinyal dari bawah ke atas dan pada saat yang bersamaan histogram OSMA bergerak di atas level 0.00. Dalam keadaan tersebut, momentum uptrend sedang kuat, dan semakin lebar jarak antara kurva MACD dan garis sinyal maka trend semakin kuat.

Scalping Dengan MA Dan

Exit ketika kurva MACD telah memotong garis sinyal dari atas ke bawah dan pada saat yang bersamaan histogram OSMA bergerak di bawah level 0.00. Pada kondisi tersebut, momentum uptrend sedang melemah dan kemungkinan harga akan berbalik arah.

Setup Sell:

Sell ketika MACD memotong garis sinyal dari atas ke bawah dan OSMA bergerak di bawah level 0.00. Kemudian, exit jika MACD memotong garis sinyal dari bawah ke atas dan OSMA di atas level 0.00.

Scalping Dengan MA Dan

Dengan metode ini level stop bisa ditentukan agak ketat, dan berapapun besarnya risk/reward ratio yang direncanakan, trader harus exit ketika momentum trend telah mulai melemah.

Terima Kasih

Kiki R   19 Dec 2019

Kok sama dgn saya? saya Psar, RSI (10) & EMA 50,100 & 150. trend jangka pendek = psar. jangka panjang EMA, & kekutaan momentum RSI. ada artikel kombinasi indikator, urutan terbaik ke terburuk : 1.EMA, MFI, dan RSI : 199 kejadian2.MA, MFI, dan RSI : 198 kejadian3.MA, MACD, dan MFI : 129 kejadian4.MA, MACD dan RSI : 95 kejadian5.EMA, MACD, dan MFI : 39 kejadian6.EMA, MACD, dan RSI: 30 kejadian. 

Utk MACD sudah ada artikelny kok, lupa settingannya.

Ade Bf   28 Dec 2020

Jika sudah muncul banyak candle hijau, dan MACD membengkak, apakah sinyal uptrend bisa dibilang valid?

Restu   30 Jun 2022

@Restu: Seperti yang sudah disebutkan di atas, sinyal buy dari indikator MACD yaitu saat garis MACD dan garis signal bersilang dan histogram mulai naik diatas angka 0.

Kiki R   30 Jun 2022

Bagaimana meningkatkan akurasi indikator MACD untuk day trader?

Wicaksono   13 Jul 2022

@Wicaksono: Caranya adalah dengan pemilihan struktur harga yang benar yaitu trending.

Indikator MACD akan lebih profitable jika digunakan pada market yang trending. Sedangkan pada market sideways hasil trading akan banyak loss karena harga tidak bergerak satu arah.

Jadi, kalau Anda ingin menggunakan indikator ini, terlebih dahulu pastikan tren yang sedang terjadi adalah trending.

Kiki R   14 Jul 2022

Jika pada indikator MACD pada grafik barnya (yang warna hijau) semakin panjang atau melebar, apakah itu pertanda ada penambahan volume trading?

Firman   3 Aug 2022

@Firman: Benar, jika histogram MACD (bar hijau) melebar, artinya selisih antara garis MACD terhadap garis signal melebar.

Selisih yang melebar artinya terdapat volatilitas atau bolume yang bertambah pada periode terakhir.

Semakin tinggi volatilitas, semakin tinggi volume didalamnya.

Kiki R   4 Aug 2022

Jika muncul divergence seperti ini, apakah konfirmasinya seperti yang saya tandai di gambar ini? Apakah snyal tradingnya nanti akan valid.

MACD

Ibrahim   5 Aug 2022

@Ibrahim: Benar, setelah divergence terbentuk, ketika histogram berada di atas, maka sinyal entry buy menjadi valid.

Kiki R   6 Aug 2022

Ijin bertanya pak, MACD kan dibuat berdasarkan perhitungan 2 buah Moving Average, kalau begitu apakah MACD ini juga sifatnya Lagging seperti MA?

Nugroho   24 Aug 2022

@Nugroho: Benar, indikator MACD sifatnya lagging.

Walaupun lagging, namun kualitas sinyal pembalikan arah lebih bagus. Ketika arah tren berubah, Anda bisa mengikuti arah yang sudah ditunjukkan oleh MACD.

Kiki R   25 Aug 2022

mohon info pak, kenapa garis di macd saya cuma 1 sedangkan contoh di atas ada 2. apakah itu macd khusus?

Fira Christi   29 Sep 2022

Benar. MACD yang mempunyai 2 garis di atas adalah MACD custom, bukan MACD bawaan metatrader 4.

MACD bawaan metatrader 4 hanya mempunyai 1 garis.

Kiki R   30 Sep 2022

Selamat pagi pak, ijin bertanya. Selama ini saya baca-baca teknik trading divergen dengan macd biasanya digunakan pada time frame h1 ke atas. pertanyaan saya apakah metode divergen dengan macd ini juga bisa digunakan pada time frame kecil seperti m15 bahkan m5? 

Shaffiyah Kalana   8 Nov 2022

Hi, kak Shafiiyah.

Ya, strategi trading divergen bisa juga digunakan pada time frame kecil seperti M15 dan M5.

Kiki R   9 Nov 2022

Bagaimana cara deteksi adanya Divergence pada MACD dan chart ya kak? Saya masih belum paham. 

Rivan Aditya   10 Nov 2022

Cara mendeteksi divergence menggunakan MACD simple kok mas.

Anda tinggal memperhatikan harga tertinggi (high) dan harga terendah harga (low) yang baru terbentuk.

Jadi, patokan pertama yang harus Anda lihat adalah harganya dulu.

Divergence terjadi apabila ada perbedaan antara harga dengan MACD.

Misalnya, harga membentuk harga tertinggi baru (higher high) tapi MACD malah cuma harga tertinggi yang lebih rendah (lower high) 

Setting Macd Untuk Strategi Scalping

Sebaliknya, divergence juga terjadi pada harga yang membentuk harga terendah baru (lower low) tapi MACD malah higher low.

Setting Macd Untuk Strategi Scalping

Kiki R   11 Nov 2022
 Adimas |  17 Jun 2017

Tolong kasih rekomendasi indikator bawaan metatrader penunjang trading dengan price action + settingannya serta cara menggunakannya ketika sedang trading. Terima kasih.

Lihat Reply [17]

Untuk Adimas..

Untuk hal ini anda harus mengetahui dulu apa itu Price Action. Price Action adalah aksi /pergerakan harga dari sebuah instrument (mata uang, saham atau komoditas). Ada banyak dasar untuk mengetahui aksi dari pergerakan harga, dimana harga bisa dianalisa dengan pola Candle, level Support dan yang lainnya. Sebagai rujukan anda bisa membaca ulasannya di Mengenal Price Action

Untuk indicator bawaan MetaTrader, anda bisa menggunakan Stochastic Oscillator. Indikator ini sangat cocok untuk mengetahui trend, level atau titik jenuh. Terkait penggunaannya, ada bisa membaca ulasannya di signal stochastic.

Terima kasih.

Basir   20 Jun 2017

@ Muhammad Yusuf:

Yang dipantau (baik resistance maupun support) adalah level yang gagal ditembus minimal 2 kali.
Menurut teknik CSR 100: RBS yang valid adalah yang sudah di-retest minimal 2 kali. Kalau terjadi false break dan harga penutupan candlenya masih dibawah level resistance yang di-break maka belum valid. Retest candle adalah candle yang harga penutupannya diatas level resistance yang di-break.

Jadi kalau sudah di-retest minimal 2 kali maka level resistance tersebut jadi support, atau BS-nya valid.
Berikut contohnya pada EUR/USD H4:

M Singgih   24 Nov 2017

@Zainal Arifin: Saya menyarankan indikator moving average atau stochastic.

  • Untuk struktur, Anda bisa melihat indikator moving average.
  • Untuk level, gunakan support/resisten atau supply/demand
  • Untuk trigger entry, gunakan indikator stochatic.

Anda bisa menggunakan banyak kombinasi indikator, namun panduannya adalah struktur, level dan signal.

Kiki R   8 Mar 2022

@ Kyubi Hamuro:

Untuk mengkonfirmasi valid tidaknya price action adalah dengan indikator trend. Indikator trend yang biasa digunakan adalah moving average, MACD, parabolic SAR dan juga ADX.

 

M Singgih   19 Apr 2022

Indikator apa yang cocok digabungkan dengan strategi price action

Kyubi Hamuro   18 Apr 2022

bagusnya price action dikombinasikan dengan indikator apa ya?

Zainal Arifin   8 Mar 2022

Apakah strategi Price Action membutuhkan timeframe besar agar mendapatkan sinyal trading valid?

Eka Sujana   30 May 2022

@Eka Sujana: Tidak, tunakan time frame sesuai kebutuhan.

Seorang scalper tidak perlu melihat ke time frame Daily, Weekly dan Monthly untuk mendapatkan sinyal trading valid. Cukup di time frame H1/H4 untuk menentukan arah dan masuk di M5/M1.

Sedangkan bagi trader swing wajib untuk melihat time frame Daily dan Weekly karena posisinya masuk pada time frame H4/H1 dan bisa ditahan berhari-hari.

Jadi, penggunaan time frame bagi masing-masing trader berbeda-beda.

Kalau Anda menggunakan sinyal trading dari price action berupa pola candlestick, maka Anda disarankan menggunakan time frame H4 keatas. Kenapa?

Karena pola candlestick pada time frame H1 kebawah mempunyai banyak false signal sehingga kalau Anda belum paham mana yang false dan true maka pasti Anda banyak mengalami loss.

Sedangkan apabila Anda menggunakan H4, potensi berhasilnya lebih besar dan lebih sedikit false signal.

Kiki R   1 Jun 2022

izin bertanya coach, Jika Saya ingin menggunakan teknik csr100, suport dan resistance mana yang di pantau? jika resistance sudah di break namun false break lalu ter jadi break lgi dan berubah jadi rbs apakah itu rbs yang valid?

Muhammad Yusuf   22 Nov 2017

Jika trading menggunakan sinyal dari candlestick dari price action, pola candle seperti apa yang bisa dijadikan acuan sebagai penerusan trend? Dan pola apa yang bisa dijadikan acuan penanda reversal? Makasih

Logan   8 Jun 2022

@Logan: Pola candle penerusan yang bisa Anda gunakan sebagai acuan penerusan trend adalah marubozu yang mempunyai ciri-ciri batang candle yang panjang dan tanpa shadow.

Munculnya candle ini menandakan seller/buyer sangat agresif dan kemungkinan besar akan melanjutkan trend.

Sedangkan pola yang bisa dijadikan acuan reversal trend adalah engulfing dan pin bar. Kedua pola candlestick ini jika terbentuk pada level yang penting mempunyai tingkat keberhasilan yang bagus.

Kiki R   8 Jun 2022

Bagaimana penerapan strategi price action untuk swing trading? Dan indikator apa saja yang diperlukan?

Rendy Gustiawan   10 Jun 2022

@Rendy Gustiawan: Penerapan strategi price action untuk swing trading sama seperti yang sudah dijelaskan di atas.

1. Struktur >> tujuannya melihat arah harga >> keputusan sell/buy/wait

2. Level >> tujuannya melihat area harga entry 

3. Signal >> tujuannya melihat kapan bisa entry >> entry atau tidak

3 poin di atas bisa Anda jalankan dengan full price action atau dengan indikator.

Bila menggunakan price action:

1. Struktur menggunakan high dan low

2. Level menggunakan support/resisten atau supply/demand

3. Signal menggunakan pola candlestick atau pola grafik

Sedangkan apabila menggunakan indikator, contoh indikator yang bisa digunakan:

1. Struktur menggunakan moving average (indikator berjenis trend)

2. Level menggunakan pivot point/fibonacci retracement/RSI/stochastic

3. Signal menggunakan stochastic, MACD

Kiki R   13 Jun 2022

Apakah trader price action juga memerlukan analisa trend harian? Bagaimana cara menggabungkannya dengan teknik price action dan analisa trend?

Ucok Sanjaya   12 Sep 2022

Trader price action juga menggunakan analisa tren harian, khususnya yang bertipe daytrader.

Cara menggabungkannya keduanya juga sederhana.

Tren untuk mengidentifikasi arah harga. Sedangkan price action untuk menentukan level dan trigger entry.

  • Kalau tren naik >> fokus posisi buy
  • Kalau tren turun >> fokus posisi sell

Selanjutnya, menentukan level bisa menggunakan support/resisten atau supply/demand.

Terakhir, trigger entry bisa menggunakan pola grafik atau pola candlestick.

Kiki R   14 Sep 2022

@Kyubi Hamuro: Strategi price action cocok digabungkan dengan indikator stochastic atau RSI untuk melihat divergence sebagai signal pembalikan.

Selain itu, bisa juga dipadukan dengan indikator berjenis tren seperti moving average dan MACD.

Kiki R   17 Dec 2022

@ Rendy Gustiawan:

Strategi trading dengan price action untuk trader harian dan trader jangka menengah panjang (swing trader) sama saja. Ketika entry, amati price action yang terbentuk, dan konfirmasikan dengan indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX dan juga MACD.

M Singgih   19 Dec 2022
 

Komentar @inbizia

Tenang aja, bro! Memang banyak pola candlestick yang bisa memberikan informasi tentang kemungkinan tren pasar. Tapi gak perlu bingung, ada cara lain untuk mengenali pola candlestick selain menghafal satu per satu. Pertama, kamu bisa memanfaatkan indikator teknikal yang telah dikembangkan berdasarkan pola candlestick. Misalnya, ada indikator yang otomatis mengenali pola candlestick dan memberikan sinyal beli atau jual. Kamu bisa mencari indikator semacam itu di platform trading atau menggunakan plugin tambahan. Kedua, kombinasikan pola candlestick dengan indikator teknikal lainnya. Misalnya, gunakan indikator RSI atau MACD untuk mengkonfirmasi sinyal yang diberikan oleh pola candlestick. Dengan menggabungkan beberapa indikator, kamu bisa mendapatkan konfirmasi yang lebih kuat tentang arah pergerakan pasar. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan konteks pasar secara keseluruhan. Jangan hanya mengandalkan satu pola candlestick untuk mengambil keputusan. Perhatikan juga level support dan resistance, tren jangka panjang, dan faktor fundamental yang mempengaruhi pasar. Semoga membantu ya!
 James |  29 Jun 2023
Halaman: Cara Mengambil Keuntungan Trading Ala Hsb
Kalau untuk time frame dibawah D1 (jangka pendek) memang lebih akurat digunakan EMA (Exponential Moving Average) yang responsnya lebih cepat, karena kalau Anda trading jangka pendek tentu Anda menginginkan respons yang lebih cepat untuk bisa memberikan sinyal entry sesegera mungkin.

Namun periode ema-nya tidak harus 50 dan 200, tetapi disesuaikan dengan time frame yang digunakan, semakin rendah time frame semakin kecil periode ema. Periode berapa yang paling cocok bisa diketahui dengan melakukan backtest. SMA periode 200 dan 50 memang biasanya digunakan pada tf daily. Mengenai perpotongan antara 2 ma, sebaiknya dikonfirmasi dengan indikator sebelum memutuskan untuk entry, baik pada tf D1 maupun tf yang lebih rendah. Berikut ini contoh konfirmasi sebelum entry untuk EUR/USD D1:



Entry buy ketika:
- kurva sma 50 telah memotong kurva sma 200 dari arah bawah dan bergerak diatasnya
- kurva indikator MACD telah memotong kurva sinyal (warna merah) dari arah bawah dan bergerak diatasnya, dan garis histogram OSMA juga telah berada di atas level 0.0
- kurva indikator RSI berada diatas level 50
- garis histogram ADX berwarna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.
 Jane |  21 Jun 2023
Halaman: Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi Mifx
Jawaban untuk Vera: Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu mengurangi kemungkinan menerima sinyal palsu saat menggunakan pola trading. Berikut adalah beberapa saran yang bisa Anda pertimbangkan: Pelajari pola dengan baik: Penting untuk benar-benar memahami pola trading yang Anda gunakan. Pelajari semua detail tentang pola tersebut, termasuk kriteria masuk dan keluar yang dianjurkan, serta faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil posisi. Semakin dalam pemahaman Anda tentang pola tersebut, semakin baik Anda dapat mengenali situasi di mana pola tersebut mungkin menghasilkan sinyal palsu. Gunakan konfirmasi tambahan: Selain mengandalkan pola tunggal, gunakan indikator atau metode konfirmasi tambahan. Misalnya, Anda dapat menggabungkan pola candlestick dengan indikator teknikal seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk memvalidasi sinyal. Konfirmasi tambahan dapat membantu mengurangi kemungkinan menerima sinyal palsu. Gunakan time frame yang lebih tinggi: Menggunakan time frame yang lebih tinggi dapat membantu menghilangkan sinyal palsu yang muncul pada time frame yang lebih rendah. Sinyal yang muncul pada time frame tinggi biasanya lebih kuat dan lebih bisa diandalkan. Namun, perlu diingat bahwa dengan menggunakan time frame yang lebih tinggi, Anda mungkin akan memiliki sedikit peluang trading, jadi pertimbangkan dengan bijak. Gunakan manajemen risiko yang baik: Manajemen risiko yang baik sangat penting dalam trading. Tetapkan level stop loss yang rasional untuk setiap perdagangan dan patuhi rencana Anda. Jika Anda melihat sinyal yang meragukan atau tidak sesuai dengan rencana trading Anda, lebih baik melewatinya daripada memaksakan perdagangan yang berisiko.
Selain menetapkan level stop loss yang rasional, penting juga untuk memperhatikan rasio risk/reward yang seimbang. Idealnya, Anda harus mencari peluang dengan potensi keuntungan yang lebih besar daripada risiko yang diambil. Jika Anda melihat sinyal yang meragukan atau tidak sejalan dengan rencana trading Anda, lebih baik bersabar dan menunggu peluang yang lebih baik daripada memaksa masuk ke perdagangan yang berisiko. Tinjau kembali hasil trading Anda: Tetaplah melacak dan meninjau hasil trading Anda secara berkala. Analisis ini akan membantu Anda mengidentifikasi pola atau situasi yang cenderung menghasilkan sinyal palsu. Jika Anda menemukan pola yang sering menghasilkan sinyal palsu, pertimbangkan untuk menghindari pola tersebut atau menyesuaikan strategi Anda untuk meminimalkan risiko. Latih kemampuan pengenalan pola: Praktikkan pengenalan pola secara konsisten melalui latihan dan pengalaman. Semakin banyak pengalaman yang Anda dapatkan, semakin baik Anda akan mengenali sinyal yang valid dan menghindari sinyal palsu. Latihan dengan akun demo atau menggunakan backtesting dapat membantu meningkatkan kemampuan Anda dalam mengenali pola secara akurat.
 Kiki R |  22 Jun 2023
Halaman: Cara Trading Menggunakan Ascending Triangle Pattern
Jawaban untuk Sandy: Untuk memperkuat sinyal pola ascending triangle, Anda dapat menggunakan berbagai indikator teknikal yang dapat memberikan konfirmasi tambahan. Berikut ini beberapa indikator yang sering digunakan dalam kombinasi dengan pola ascending triangle: Volume: Volume perdagangan adalah indikator penting untuk dikaitkan dengan pola ascending triangle. Dalam pola ascending triangle yang valid, biasanya volume cenderung menurun selama pembentukan segitiga dan meningkat saat terjadi breakout ke atas. Ini mengindikasikan minat dan partisipasi yang meningkat dari para trader, yang dapat memperkuat sinyal bullish. Jika volume tinggi terjadi saat breakout terjadi, ini dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kekuatan tren naik yang potensial. Moving Averages (MA): Moving averages adalah indikator yang umum digunakan untuk mengidentifikasi tren dan memperkuat sinyal pola. Anda dapat menggunakan MA dengan periode yang sesuai untuk mengkonfirmasi tren naik yang terbentuk oleh pola segitiga. Misalnya, ketika harga bergerak di atas MA yang lebih panjang (misalnya MA 50 atau MA 200), ini menunjukkan tren naik yang kuat. Perpotongan antara MA yang lebih pendek (misalnya MA 20) dengan MA yang lebih panjang juga dapat memberikan sinyal beli tambahan. Perpotongan MA tersebut dapat mengindikasikan adanya perubahan arah tren dan memberikan konfirmasi bahwa harga kemungkinan akan melanjutkan pergerakan naik setelah breakout dari pola segitiga. Relative Strength Index (RSI): RSI adalah indikator osilator yang dapat membantu mengidentifikasi apakah pasar sedang overbought atau oversold. Dalam pola segitiga naik, Anda dapat mencari konfirmasi dari RSI yang menunjukkan kondisi jenuh jual atau konvergensi positif. Ketika harga mendekati support dalam pola segitiga, sementara RSI mencapai atau mendekati area oversold, ini dapat menjadi indikasi bahwa tekanan penjualan mulai berkurang dan harga memiliki potensi untuk melakukan breakout ke atas. Selain itu, jika RSI menunjukkan konvergensi positif, yaitu RSI membuat lembah yang lebih tinggi sementara harga membuat lembah yang lebih rendah, ini dapat menunjukkan adanya divergensi bullish dan meningkatkan kepercayaan terhadap potensi breakout ke atas. MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator tren dan momentum yang terdiri dari dua garis (line) dan histogram. Dalam konteks pola segitiga naik, Anda dapat mencari perpotongan garis MACD (garis sinyal melintasi garis MACD) yang mengindikasikan adanya perubahan momentum ke arah bullish. Histogram positif yang menguat juga dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kemungkinan breakout ke atas. Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator volatilitas yang terdiri dari tiga garis: upper band, middle band, dan lower band. Dalam pola segitiga naik, ketika harga mendekati lower band dan mulai bergerak naik di sepanjang middle band, ini dapat memberikan indikasi adanya tekanan beli yang meningkat. Breakout di atas upper band juga dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kelanjutan tren naik.
 Kiki R |  22 Jun 2023
Halaman: Cara Trading Menggunakan Ascending Triangle Pattern
Utk cara ngebacain potensi balik harga (reversal) itu tricky abis dalam trading. Pasar finansial tuh ribet dan dipengaruhi banyak hal, jadi nggak ada metode yang bisa ngejamin 100% akurasi prediksi harga di masa depan. Mnrt aku sndiri, ada beberapa teknik simpel yang bisa dipakai buat bantu kita ngecek kemungkinan balik harga: Liat Pola Candlestick: Cek pola candlestick kaya hammer, shooting star, doji, dll. Pola-pola ini bisa ngasih petunjuk kalo harga mungkin bakal balik arah. Pake Indikator Oscillator: Ada indikator keren kaya RSI atau Stochastic Oscillator. Mereka bisa ngebantu kita liat kapan harga udah overbought (kayak terlalu naik) atau oversold (kayak terlalu turun), yang bisa jadi tanda harga bakal balik. Support dan Resistance: Perhatiin level support (harga cenderung naik) dan resistance (harga cenderung turun). Itu bisa jadi area potensial buat balik harga. Divergence: Kalo ada divergence, artinya harga nggak sejalan sama indikator tertentu (misalnya MACD). Itu bisa jadi tanda kekuatan tren mulai berkurang dan harga mau balik. Ingat, bro, trading tetep ada risikonya. Jadi, selalu pakai manajemen risiko yang oke, misalnya pake stop loss buat batasin kerugian. Jangan cuman liat analisis teknikal aja, tapi perhatiin juga berita dan sentimen pasar biar kita bisa ambil keputusan lebih pinter.
 Faisal |  29 Jul 2023
Halaman: Kesalahan Memasang Stop Loss Menurut Mifx
David: Menurut ane sndiri, metatrader 4 (MT4) adlh platform trading yg lebih cocok untuk trader yg ingin menggunakan pendekatan sederhana dan stabil dalam trading mereka. Meskipun ada trader pro yg masih menggunakan MT4, platform ini memiliki keterbatasan dalam mendukung strategi yg lebih kompleks dan perdagangan dengan kecepatan eksekusi yg sangat tinggi. Sekarang, dengan adanya Metatrader 5 (MT5), yg lebih canggih dan dapat mengatasi beberapa keterbatasan MT4, banyak trader profesional beralih ke MT5. MT5 memiliki fitur yg lebih baik untuk perdagangan instrumen yg beragam, dukungan untuk strategi yg lebih kompleks, kecepatan eksekusi yg lebih baik, dan alat analisis yg lebih canggih. Jadi, jika u adlh seorang trader pro yg ingin memanfaatkan fitur yg lebih canggih dan mendukung strategi trading yg lebih kompleks, Metatrader 5 mungkin akan menjadi pilihan yg lebih baik daripada MT4. Meskipun begitu, beberapa trader pro mungkin masih memilih MT4 karena kenyamanan atau kebiasaan mereka dan ga sedikit yg masih menggunakan MT4 meskipun mereka udah pro loh. Baca Juga: 3 Indikator Paling Bermanfaat di MetaTrader 5
 Aswin |  26 Aug 2023
Halaman: Fitur Terbaik Mifx Untuk Trader Profesional

Kamus Forex

MACD

Singkatan dari Moving Average Convergence Divergence, yaitu indikator teknikal yang berfungsi menunjukkan arah tren dan momentum harga aset di pasar keuangan.

Indikator Ekonomi

Data statistik yang digunakan oleh analis dan pelaku pasar untuk mengetahui kondisi ekonomi terkini maupun memproyeksikan peluang ekonomi di masa depan. Indikator ekonomi juga dapat digunakan untuk menentukan sehat-tidaknya perekonomian suatu negara.

Indikator Teknikal

Alat yang dibuat berdasarkan perhitungan matematis atas histori harga, volume, atau minat pasar terhadap sebuah instrumen investasi atau kontrak keuangan. Penggunaan indikator teknikal bertujuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.


Komentar[21]    
  Maria   |   14 Jan 2021

Indikator MACD jeleknya agak lambat membaca sinyal daripada price action. Jadi saranku sih, lebih baik dikombinasikan sama indikator lain, kayak stochastic gitu.

  Rujak   |   14 Jan 2021

Berarti kalau mau tahu sinyal overbought dan oversold bisa pakai MACD ya?

  Arsip   |   14 Jan 2021

Bisa saja, tapi tujuan utama MACD bukan untuk mengetahui kondisi OB atau OS, jadi kurang afdol. Lebih baik pakai RSI

  Totok   |   14 Jan 2021

MACD enaknya digabung sama indikator apa ya?

  Dion   |   14 Jan 2021

Aku sukanya pakai stochastic sih. Tapi banyak yang lain, kayak RVI, MF, RSI

  Cloase   |   17 Feb 2021

buy itu tombol hijau ya?

  Heritor   |   26 Feb 2021

iya benar

  Ahmadi   |   16 Aug 2021

Kok garis sinyal di macd gak tampil kok cuma satu garis gimna cara menampilkan dua garis

  Inbizia   |   16 Aug 2021

Selamat pagi, Ahmadi. Anda bisa menggunakan chart tradingview dan menambahkan indikator MACD, otomatis akan muncul 2 garis.

  Ridwan   |   29 Sep 2021

Indikator apa yang cocok digabungkan dengan MACD?

  Huda M   |   29 Sep 2021

bisa indikator Stochastic, RSI dan masih banyak indikator yang lain

  Riki Mr   |   27 Feb 2022

ideal untuk open Buy atau seal dalam rentang waktu berpa menit

 

  Yuniar A   |   3 Aug 2022

Cara baca histogram batang MACD itu gimana ya?

  Kiki R   |   9 Aug 2022

@Yuniar A: Histogram mempunyai 2 fungsi yaitu untuk melihat potensi pembalikan arah dan mengukur kekuatan trend.

Dalam melihat histogram MACD untuk potensi pembalikan arah, yang Anda perhatikan adalah penembusan harga terhadap garis tengah (0.00).

  • Apabila histogram mulai naik dari angka negatif (merah) menuju nol dan menjadi angka positif (hijau), hal ini menunjukkan potensi perubahan arah dari turun menjadi naik.
  • Apabila histogram mulai turun dari positif (hijau) menuju nol dan menjadi negatif (merah), hal ini menunjukkan potensi perubahan arah dari naik menjadi turun.

Adapun cara membaca histogram untuk mengukur kekuatan trend adalah dengan melihat kenaikan angka dan batang histogram.

  • Semakin tinggi batang histogram menunjukkan kekuatan bullish yang meningkat.
  • Semakin rendah batang histogram menunjukkan kekuatan bearish semakin meningkat.
  Yuniar A   |   12 Aug 2022

Tapi histogram kan lagging ya? Terus bagaimana cara mengatasi kelemahannya itu?

  Kiki R   |   15 Aug 2022

@Yuniar A: Laggingnya histogram pada MACD adalah hal yang baik, tujuannya agar tidak terlalu banyak sinyal palsu yang terbentuk.

Kalau terlalu sensitif (terlalu cepat memberikan sinyal), maka indikator MACD khususnya histogramnya akan banyak memberikan sinyal palsu dan ini tidak baik terutama trader yang bertipe pengikut trend (trend-follower).

Ketika histogram telah berubah dari positif menjadi negatif atau dari negatif ke positif, maka hal ini menandakan arahnya berubah.

  Rian   |   8 Sep 2022

Cara Membaca Indikator Macd Berdasarkan 4 MacamBikin divergen pake macd itu seperti ini ya? Udah bener belum?

  Nur Salim   |   12 Sep 2022

@Rian:

Betul pak. Lebih baik lagi jika dibuatkan garis pada bagian harganya juga sehingga benar-benar tampak divergence-nya.

  Linda   |   18 Oct 2022

Apakah histogram pada MACD itu berfungsi sama seperti cloud pada Ichimoku?

  Nur Salim   |   31 Oct 2022

@Linda:

Kedua indikator tersebut memang dibentuk dengan komponen yang sama, yaitu perbedaan jarak antara dua buah MA. Fungsi dasarnya sama, untuk melihat kondisi trend dan kekuatannya saat itu. Pembedanya nanti ada pada Cloud yang juga bisa digunakan sebagai level SnR sedangkan histogram pada MACD tidak bisa. Sedangkan histogram pada MACD bisa digunakan untuk melihat konvergensi/divergensi harga sedangkan Cloud tidak bisa.

  Mudi Janek   |   9 Jan 2023

Min, bagaimana cara untuk ngasih alert saat ada perpotong garis MACD dari 12 memotong ke 26 memakai tradingview ?