Ingin melakukan trading long term? Berikut strategi, indikator, serta tips yang dibutuhkan untuk mempersenjatai Anda sebelum mulai trading long term.
Seperti namanya, trading long term dilakukan dalam jangka panjang. Kurun waktu long term trading bisa mencakup harian, mingguan, bahkan bulanan. Anda perlu membuat strategi terlebih dahulu agar tidak salah jalan. Sekali melakukan kesalahan, risiko kerugian yang ditanggung bisa sangat besar.
Beberapa trader memilih trading long term karena mereka tidak harus melakukan riset pasar setiap hari. Belum lagi, tingkat stres long term trading juga jauh lebih rendah lantaran trader tak perlu berlama-lama duduk di depan komputer atau sering-sering mengecek chart harga.
Hal inilah yang membuat trading long term sangat direkomendasikan terutama kepada trader dengan kesibukan super padat (tak ada waktu memantau pasar lama-lama). Bisa dikatakan, gaya trading ini mampu memberikan kebebasan bagi trader untuk trading kapanpun mereka punya waktu luang.
DI
|
Daftar Isi |
Aspek Strategi Trading Long Term
Asal tahu saja, jika Anda sudah mumpuni menggeluti dunia trading long term, sebenarnya gaya trading ini bisa menghasilkan keuntungan berlimpah, bahkan jauh berlipat ganda daripada trading short term.
Kesuksesan trading jangka panjang tidak serta merta karena hoki, melainkan dibutuhkan perhitungan serta pertimbangan matang. Lalu, aspek apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan trading long term?
1. Suku Bunga
Suku bunga merupakan salah satu acuan penting bagi trader yang akan melakukan trading dalam jangka panjang. Suku bunga umumnya mencerminkan situasi pasar di masa depan. Selisih suku bunga antar mata uang juga bisa menentukan perolehan trader jangka panjang, karena posisi menginap biasanya dikenai bunga rollover.
2. Aspek Fundamental
Aspek fundamental adalah aspek yang berhubungan dengan kondisi ekonomi suatu negara. Aspek ini sangat berpengaruh pada trading jangka panjang karena setiap negara sering mengalami perubahan kondisi ekonomi.
Unsur-unsur yang termasuk aspek fundamental antara lain tingkat suku bunga, kebijakan ekonomi, kebijakan politik, tingkat penyerapan tenanga kerja, dan sejenisnya. Jika ingin sukses trading jangka panjang, cari tahu berita atau laporan penting yang berdampak pada aset Anda.
3. Aspek Teknikal
Seorang trader sebaiknya memiliki teknik-teknik yang tepat ketika akan melakukan trading dalam jangka waktu yang panjang. Perlu diketahui, trading long term tidak akan membuat Anda kaya mendadak, sehingga dibutuhkan aspek teknikal agar memperlancar strategi memperoleh profit.
Lewat aspek teknikal, Anda bisa mendapatkan analisa-analisa sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
4. Chart Mingguan
Strategi keempat trading long term adalah menggunakan chart mingguan untuk membaca pasar. Kenapa menggunakan chart mingguan, ya?
Dengan chart mingguan, Anda tentu saja lebih menghemat waktu, karena tidak perlu setiap hari membaca daily chart. Chart mingguan dapat memberikan gambaran time frame yang lebih besar sehingga mencegah trader menebak-nebak kondisi pasar selanjutnya.
Cara Membangun Strategi Trading Jangka Panjang
Merencanakan strategi merupakan hal penting sebelum Anda memulai trading long term. Jika Anda masih pemula, manfaatkanlah fasilitas akun demo untuk mencoba strategi yang telah dibuat. Sebagai panduan, berikut aspek-aspek yang perlu Anda perhatikan dalam membangun strategi jangka panjang.
1. Melihat Trend Pada Time Frame Besar (Daily atau Weekly)
Pertama-tama, identifikasi terlebih dahulu trend yang sedang berjalan. Anda perlu memastikan trend di time frame besar karena hal itulah yang menjadi dasar pembacaan trend mayor. Jika Anda trading di chart 4-jam misalnya, identifikasi trend sebaiknya dilakukan di time frame harian atau bahkan mingguan.
(Baca juga: 5 Mitos Trading Dengan Time Frame Harian)
2. Trend Sejajar
Trend sejajar terjadi ketika trend jangka pendek muncul bersamaan dengan trend jangka panjang sehingga membentuk trend sejajar dalam market. Nah, di situlah trader bisa mengambil peluang. Sebaiknya, trader juga harus membandingkan trend jangka panjang dan jangka pendek untuk memperoleh profit besar.
Kondisi trend sejajar artinya trend sedang berjalan searah, sehingga lebih baik mengikuti trend tersebut dan jangan melawan arah. Apabila Anda mencoba melawan arah, maka dipastikan kesempatan loss justru meningkat.
3. Menentukan Area Support dan Resistance
Langkah membangun strategi long term trading selanjutnya adalah menentukan titik area di mana trader akan mengeksekusi harga yang tepat. Area Support dan Resistance bisa diibaratkan sebagai terminal pemberhentian. Jadi, harga di pasar tersebut akan berhenti pada satu titik yang menjadi dasar keputusan trader, kemudian trader akan memutuskan apakah harga akan berlanjut atau berbalik arah dari Support Resistance.
Baca juga: 3 Cara Sederhana Untuk Menentukan Support Dan Resistance
4. Gunakan Pola Candle Pembalikan Untuk Eksekusi
Langkah ketiga adalah menentukan pola candle pembalikan atau reversal. Ada beberapa macam pola candle pembalikan seperti Pin Bar, Engulfing, Bullish Hammer, Morning Star, Three White Soldiers, Percing Line, dll.
Masing-masing pola memiliki ciri yang berbeda dan bisa menandakan pembalikan ke atas atau sebaliknya. Intinya, kemunculan pola candle pembalikan biasanya diikuti dengan reversal harga dari arah pergerakan sebelumnya.
5. Melakukan Open Posisi
Langkah terakhir adalah melakukan open posisi. Ketika semua langkah di atas sudah dilakukan, hasil yang diperoleh dari trend, area Support/Resistance, serta pola candle akan dijadikan acuan untuk open posisi.
Adapun tahapan-tahapan open posisi meliputi analisis trend, cari area Support dan Resisten terdekat dari harga, tunggu sampai pola candle pembalikan muncul, lalu lakukan open posisi dengan menggunakan lot tidak terlalu banyak. Sebagai pengaman, jangan lupa pastikan untuk memasang Stop Loss.
Baca juga: 3 Cara Menghindari Kesalahan Entry Trading
Macam-Macam Strategi Trading Long Term
Setelah mengetahui cara trading long term, kini saatnya memilih strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa jenis strategi yang bisa Anda pertimbangkan.
1. Swing Trading
Swing trading lebih direkomendasikan untuk para trader pemula yang ingin memulai trading long term. Pada dasarnya, strategi ini mencari peluang dari perubahan swing harga sehingga menargetkan keuntungan optimal pada titik-titik pembalikan. Swing Trading bisa dikatakan strategi jangka panjang, tapi dapay pula dianggap sebagai strategi jangka menengah; bergantung pada time frame yang digunakan sebagai acuan.
2. Positional Trading
Beberapa trader menganggap bahwa strategi ini menghemat waktu, tetapi disisi lain ada juga yang beranggapan bahwa positional trading membutuhkan banyak waktu untuk memperoleh keuntungan lebih besar.
Untuk melakukan positional trading, Anda harus memantau chart bulanan atau mingguan saat menganalisa pasar. Selanjutnya, positional trader cenderung hanya akan membuka satu sampai tiga posisi tanpa menghiraukan pergerakan jangka pendek.
3. Carry Trading
Strategi carry trading sedikit berbeda dengan metode lainnya. Jika strategi lain berfokus pada perubahan harga di pasar, carry trading hanya menitikberatkan pada selisih bunga dari dua mata uang. Carry trading biasanya digunakan para trader berpengalaman yang piawai menganalisa kebijakan suku bunga dan tidak ragu memanfaatkan peluang dari berbagai pair (termasuk pair cross) untuk mendapat keuntungan terbaik.
Kesalahan Umum dalam Trading Long Term
Setiap trader pasti pernah melakukan kesalahan yang berakibat penyesalan, tidak terkecuali trader jangka panjang. Agar terhindar dari kesalahan fatal, yuk simak apa saja yang pelu dihindari:
1. Tidak Memperhatikan Harga Tertinggi Dan Harga Terendah
Beberapa trader masih belum paham pentingnya mengetahui harga tertinggi atau terendah. Padahal, harga tertinggi dan harga terendah mempengaruhi profit yang diperoleh karena bisa dimanfaatkan sebagai sinyal untuk melakukan entry dan exit. Trader hanya perlu menganalisa harga tertinggi dan terendah sebelum melakukan entry dengan menentukan level Support dan Resistance atau menggunakan indikator seperti W%R.
2. Entry Tanpa Perhitungan Matang
Terkadang trader hanya asal memilih 1 indikator saja untuk menentukan titik entry. Memilih indikator yang tidak sesuai, apalagi mengkombinasikannya dengan indikator lain, bisa meningkatkan kerugian Anda, lho. Perlu diingat, jangan sampai seenaknya membuka entry baru tanpa mempertimbangkan faktor eksternal seperti desas-desus atau berita fundamental yang bisa saja memiliki dampak bertentangan dengan posisi Anda.
3. Hedging Tanpa Persiapan
Trader sebaiknya hati-hati menggunakan teknik hedging, meskipun sudah jelas bahwa membuka buy dan sell bersamaan tampaknya merupakan metode yang mudah. Jika tidak dibarengi persiapan matang, Anda bisa menutup kedua posisi di saat yang salah dan mengalami kerugian berlipat dari posisi hedging.
Intinya, keberhasilan trading long term sebenarnya tergantung pada cara trader membangun strategi. Kunci kesuksesan trading jangka panjang terletak pada perhitungan yang tepat dan kesabaran tinggi. Oleh sebab itu, jika tidak menginginkan kerugian, lakukanlah trading long term secara tepat dan benar.
Trading long term memiliki kelemahan, yakni dibutuhkannya waktu lama untuk mendapatkan profit. Berbeda dari trading short term yang memperoleh keuntungan dari setiap pips, trader long term memerlukan kesabaran tinggi agar bisa menikmati cuan besar. Karena itu, kesabaran adalah salah satu kunci sukses dalam trading jangka panjang.
Tidak hanya forex, trading jangka panjang juga bisa dilakukan untuk instrumen lain. Pelajari ulasannya di Investasi Saham Vs Kripto untuk Jangka Panjang.