Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 1 hari, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 1 hari, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 1 hari, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 1 hari, #Saham Indonesia
Forum  > Indikator

Cara Mencari Exit Position Dengan Indikator?

  Aan Lee |   29 Oct 2014 |   3708

bagaimana caranya mencari exit position dengan indikator teknikal?

  Basir   |   29 Oct 2014

Untuk hal ini tergantung dari indikator yang digunakan.

Thanks.

  Christar   |   2 Nov 2014

Sebaiknya menggunakan indikator trading seperti trend dan oscillator, dan saat harga sudah jenuh dan tidak sesuai trend sebaiknya posisi segera ditutup. terimakasih

  Sugiono   |   8 Nov 2014

Tapi gan, oscillator kan meski udah jenuh tetep bisa aja terus melanjutkan perjalanannya. Nanti kalau udah terlanjut di close posisinya yang rugi ga ketutup donk. Yang untung juga malah tambah dikit profitnya.

  Mas Sinar   |   8 Aug 2018

Betul kata pak Sugiono. kalau patokannya oscillator bisa lanjut terus meski udah ovebought atau oversold. Mari serahkan ke pak m singgih atau tim Inbizia saja jawabannya.

  M Singgih   |   13 Aug 2018

@ aan lee, ChrisTar:

Dengan exit point yang mengandalkan indikator teknikal, berarti Anda akan menutup posisi secara manual, atau tidak menentukan target ketika entry. Dengan exit secara manual, belum tentu risk/reward ratio Anda lebih besar dari 1:1. Biasanya exit secara manual dilakukan kalau Anda trading dengan cara scalping, yaitu begitu profit langsung keluar.

Untuk exit secara manual berdasarkan indikator teknikal, tergantung dari kondisi pergerakan harga, sedang trending atau sideways. Jika sedang trending, Anda bisa exit berdasarkan penunjukan indikator trend seperti moving average, MACD, parabolic SAR atau Bollinger Bands.
Jika sedang sideways, exit manual bisa berdasarkan indikator oscillator seperti RSI atau stochastic, dengan mengamati area oversold / overbought.

Untuk mengetahui pergerakan harga sedang trending atau sideways, bisa diamati dari indikator ADX, moving average, atau MACD.

@ Sugiono:


Ya, benar, untuk itu sebelum closing secara manual, pastikan pergerakan harga sedang trending atau sideways, dengan mengamati indikator ADX, moving average, atau MACD.

Biasanya kurva atau garis histogram ADX yang menurun menunjukkan trend yang sedang melemah, dan jika sudah di bawah level 20-25, biasanya pergerakan harga akan cenderung sideways. Tetapi kalau ADX masih di atas 25 dan tidak ada tanda-tanda penurunan, maka trend masih kuat, dan tidak harus exit berdasarkan indikator oscillator.

indikator-adx-1

  Gheara Wiratama   |   20 Apr 2022

Bagaimana cara untuk mencari posisi exit dengan menggunakan indikator?

  M Singgih   |   20 Apr 2022

@ Gheara Wiratama:

Jika ingin exit dengan bantuan indikator teknikal, maka amati indikator tsb hingga menunjukkan posisi yang berlawanan dengan saat ketika Anda membuka posisi.

Misal ketika pergerakan harga sedang uptrend dan posisi titik indikator parabolic SAR berada di bawah bar candlestick, Anda buka posisi buy. Dalam hal ini Anda bisa exit ketika posisi titik indikator parabolic SAR berpindah tempat ke atas bar candlestick yang mengisyaratkan pergerakan harga akan bearish.

Atau ketika pergerakan harga sedang sideways dan Anda buka posisi sell ketika kurva indikator RSI berada pada area overbought. Dalam hal ini Anda bisa exit ketika kurva indikator RSI telah berada pada area oversold yang mengisyaratkan pergerakan harga akan bullish.

  Kiki R   |   15 Dec 2022

@Gheara Wiratama: Caranya bermacam-macam bergantung indikator apa yang digunakan.

Contohnya stochastic oscillator, jika Anda masuk posisi buy dan harga sudah floating profit, maka exit bisa dilakukan apabila stochastic menyilang di atas angka 80.

  Bagas Alam   |   19 Sep 2022

Saya menggunakan indikator RSI dan double EMA, bagaimana cara menentukan posisi exit dan take profit dengan indikator tersebut?

  Kiki R   |   20 Sep 2022

Posisi exit bisa menggunakan persilangan garis EMA yang berlawanan dengan arah posisi Anda.

Sedangkan untuk take profit (TP) sebaiknya gunakan support/resisten.

  M Singgih   |   12 Aug 2023

@ Bagas Alam:

Exit point terdiri dari stop loss (SL) dan take profit (TP). Biasanya ditentukan pada saat entry. SL ditentukan berdasarkan level support atau resistance terdekat, sedangkan TP ditentukan berdasarkan risk/reward ratio, minimal 1:1.

Kalau ingin exit point berdasarkan penunjukan indikator (atau secara manual), jika Anda entry buy maka exit ketika terjadi perpotongan EMA berikutnya, dan ketika indikator RSI berada di bawah center line (level 50).

  Sofiyan   |   11 Oct 2023

Bagas Alam:

Ada banyak sekali alternatif cara exit, antara lain:

  • Exit berdasarkan aturan risk/reward sesuai strategi money management pribadi. Misal risk/reward 1:2, maka target profit selalu dua kali lipat stop loss. Umpama stop loss 10 pips, targetnya 20 pips.
  • Exit berdasarkan puncak high/low terakhir. Misalnya high EURUSD terakhir di 1.0900 dan low terakhir di 1.0800, maka target buy ditaruh di 1.0900 dan stop loss di 1.0800.
  • Exit berdasarkan indikator EMA.

Umpamanya kalau sedang open buy, maka cut loss ketika muncul death cross. Atau kalau sedang open sell, maka cut loss ketika muncul golden cross. Bisa juga exit berdasarkan apakah grafik harga breakout ke atas atau ke bawah garis EMA, dibandingkan dengan posisi trading sendiri.

  • Exit berdasarkan indikator RSI.

Pada dasarnya exit tergantung pada acuan open yang dipakai. Apakah asalnya open trade berdasarkan sinyal overbought, oversold, divergence, atau lainnya? Aturan exitnya bisa ditentukan berdasarkan itu.

Kalau diceritakan bisa panjaaaaaaang banget, mungkin kayak kuliah 2 SKS sendiri. Intinya sih km mesti paham cara pakai indikator yang mau dipakai. Semua indikator itu punya aturan entry-exit sendiri.

  Awan   |   18 Jul 2023

Kira2 dari sekian indikator yg disediakan, terutama trading platform MT4, manakah y gmngkn paling gampang dipahami dan digunakan?

Dan menilik dari judul forum ini, cara mencari exit indikator dngn teknikal itu dngn indikator yg gampang itu seperti apa? Terus kira2 berapa indikator teknikal maksimal yg digunakan dalam trading Forex ya?

  Aisha   |   4 Aug 2023

Awan:

--indikator paling gampang dipahami dan digunakan?

Moving Averages. Ini indikator paling jadul, tapi bisa populer terus sampai sekarang. Kenapa? Karena gampang dipakai dan cocok untuk apa saja mulai dari forex, saham, komoditas, sampai kripto.

--cara mencari exit indikator dngn teknikal itu dngn indikator yg gampang itu seperti apa?

Menurut saya, cara mencari exit dengan teknikal dan benar itu TERGANTUNG PADA INDIKATOR YANG DIPAKAI SAAT ENTRY.

Setiap indikator punya cara penggunaan yang berbeda-beda. Kita nggak bisa pakai aturan exit RSI kalau entry-nya pakai Stochastic saja. Kita juga nggak bisa pakai aturan exit Fibonacci kalau entry-nya pakai Pivot Point saja.

Umpamanya saat awal entry menggunakan kombinasi RSI dan Stochastic, maka exit bisa pakai acuan salah satu atau keduanya. Tapi kalau entry cuma pakai acuan Stochastic saja, maka jangan tetiba exit pakai RSI.

Apakah itu gampang? Perkara gampang atau tidaknya, kembali lagi ke sistem trading kamu sendiri. Kalau bisa entry gampang pakai suatu indikator, maka seharusnya juga bisa exit pakai indikator itu. Kalau cuma bisa entry doang dengan suatu indikator, itu namanya sontoloyo.

--berapa indikator teknikal maksimal yg digunakan dalam trading Forex ya?

Tidak ada aturan tentang berapa banyak indikator yang boleh dipergunakan dalam trading forex. Tapi trader umumnya cuma menggunakan antara 2 sampai 4 indikator.

Selain itu, para trader berpengalaman biasanya lebih suka trading tanpa indikator (naked trading) atau dengan jumlah indikator yang sangat sedikit. Alasannya, analisis harus mengacu pada pergerakan harga itu sendiri, sedangkan indikator cuma alat bantu. Sehingga penempatan indikator pada chart tidak boleh sampai menutupi grafik harga ataupun mengganggu upaya kita menganalisis harga.

  Kiki R   |   9 Aug 2023

Jawaban untuk Awan: 1. Moving averages. Simple dan efektif.

2. Bergantung dengan indikator yang Anda gunakan. Untuk exit, setiap indikator berbeda-beda pembacaannya.

3. Tidak ada patokan seberapa banyak indikator maksimal yang digunakan dalam trading. Yang menjadi patokan adalah fungsinya.

Indikator harus bisa menjawab 3 hal: arah (trend), level (area entry) dan signal (trigger entry).

Misalnya, untuk tren menggunakan indikator moving average, untuk level menggunakan pivot point dan signal menggunakan stochastic oscillator.

Dalam hal ini, ketiga indikator ini mempunyai fungsinya masing-masing.

Ada juga yang menggunakan 2 indikator seperti MA untuk tren dan level menggunakan indikator RSI. Adapun signal menggunakan pola candlestick.

Intinya, indikator dilihat bukan dari jumlahnya tapi dari fungsinya.

Kategori Forum
  • Terpopuler
  • Banyak Dibaca
  • Reply Terakhir
  • Terbaru
  • Analisa Teknikal
  • Scam
  • Analisa Forex
  • Leverage
  • Indikator Moving Average
  • Investasi
  • Broker Mancanegara