Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Cara Mencari Peluang Entry dengan Moving Average Versi MIFX

Kiki R 23 Feb 2023
Dibaca Normal 8 Menit
forex > strategi >   #entry   #mifx   #moving-averages   #peluang
Moving Average memang menjadi salah satu indikator trading terbaik untuk memaksimalkan aktivitas trading. Simak cara mencari peluang entry menggunakan MA versi broker MIFX berikut ini.

Dalam dunia trading, para trader akan berusaha untuk meningkatkan keuntungan dengan berbagai cara. Salah satu cara paling umum dilakukan adalah dengan mengikuti tren serta menemukan peluang trading  yang tepat. Namun bisa untuk melakukannya, trader harus mampu membaca pergerakan harga dengan cermat agar keputusan yang diambil bisa akurat.

Dalam hal ini, indikator Moving Average (MA) kerap menjadi indikator yang bisa diandalkan. Indikator ini direkomendasikan untuk meningkatkan akurasi analisa pasar dan memperbesar peluang profit. Moving Average merupakan indikator yang dapat membantu mengidentifikasi arah tren harga, menentukan level support dan resistance, serta memberikan sinyal entry.

Meskipun sudah banyak pengguna Moving Average, namun fakatanya masih banyak trader yang belum sepenuhnya memahami cara kerja dari indikator ini. Agar dapat mempermudah trader pemula, broker MIFX telah membagikan tutorial cara menggunakan indikator Moving Average untuk mencari peluang entry. Bagaimana caranya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Moving Average MIFX

 

Apa Itu Moving Average?

Moving Average (MA) adalah salah satu indikator teknikal yang paling sering digunakan oleh trader forex. Indikator ini berjenis trend dan bekerja dengan menghitung harga rata-rata dalam periode tertentu. 

Dalam prakteknya, Moving Average dapat digunakan dengan berbagai periode waktu, seperti 10, 20, 50, atau 200 candlestick terakhir, tergantung preferensi masing-masing trader. Semakin panjang periode waktu yang digunakan, tentu respon garis MA kian lambat terhadap perubahan harga. Sebaliknya, semakin pendek periode waktu yang digunakan, Moving Average akan lebih responsif.

Salah satu manfaat utama dari menggunakan Moving Average adalah dapat membantu trader menemukan peluang trading. Contohnya saat harga berada di atas Moving Average, ini menunjukkan adanya tren naik sehingga peluang Buy searah dengan tren naik. Sebaliknya, saat harga berada di bawah Moving Average, ini menunjukkan adanya tren turun dan peluang Sell.

Selain itu, Moving Average juga dapat digunakan dengan indikator teknikal lainnya, seperti Relative Strength Index (RSI), Moving Average Convergence Divergence (MACD), dan Bollinger Bands. Dengan memadukan indikator teknikal yang berbeda, trader dapat mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang kondisi pasar sehingga dapat mengambil keputusan trading lebih baik.

Baca juga: 3 Cara Trading Dengan Moving Averages

 

Jenis Moving Average

Secara garis besar, indikator Moving Average memiliki beberapa jenis yang umum digunakan dalam trading forex, antara lain:

 

Simple Moving Average (SMA)

SMA menghitung rata-rata harga penutupan dalam periode waktu tertentu, seperti 10, 20, 50, atau 200 candlestick. Cara penghitungannya sederhana, yaitu dengan menambahkan harga penutupan, kemudian membaginya dengan jumlah periode waktu tersebut. Misalnya, SMA 50-day menghitung rata-rata harga penutupan selama 50 hari terakhir.

 

Exponential Moving Average (EMA)

EMA bekerja dengan cara yang hampir sama dengan SMA, namun memberikan bobot yang lebih tinggi pada harga penutupan yang lebih baru. Hal ini membuat EMA lebih responsif terhadap perubahan harga terbaru. Cara penghitungan EMA lebih kompleks dibandingkan dengan SMA, namun dapat dilakukan dengan menggunakan rumus matematis tertentu.

Baca juga: Strategi Trading Dengan Indikator EMA 200 Untuk Trader Harian

 

Weighted Moving Average (WMA)

Weighted Moving Average merupakan pengembangan dari MA standar dengan menambahkan bobot terdistribusi dalam penghitungannya. Distribusi beban yang diberikan pada data akan memengaruhi tingkat akurasinya. Biasanya, beban yang diberikan berkisar 1-100% dan didistribusikan pada periode yang akan dihitung berdasarkan harga.

 

Fungsi Indikator Moving Average

Menurut broker MIFX, indikator Moving Average pada dasarnya mempunyai tiga fungsi utama yaitu mengidentifikasi tren, mengidentifikasi level support resistance dinamis, dan mengidentifikasi sinyal Buy atau Sell di market.

 

Mengidentifikasi Tren Harga

Memanfaatkan Moving Average untuk mengidentifikasi tren harga adalah cara yang mudah dan efektif. Moving Average dapat memberikan informasi tentang pergerakan harga masa lalu dan memperhitungkan rentang data yang luas saat menghitungnya. Oleh karena itu, Moving Average adalah indikator yang sangat bermanfaat untuk mengkonfirmasi tren dalam analisa teknikal.

Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi tren harga dengan indikator Moving Average.

  • Melihat arah garis MA. Jika garis MA menunjuk ke arah atas, ini mengindikasikan bahwa harga sedang mengalami tren naik (uptrend); sedangkan ketika garis MA menunjuk ke arah bawah, tren turun (downtrend) sedang terjadi.

  • Melihat posisi garis MA terhadap harga. Jika grafik harga bergerak di atas garis MA, hal ini mengindikasikan tren naik (uptrend); sebaliknya jika grafik harga berada di bawah garis MA, ini mengindikasikan tren turun (downtrend).
    Cara Mencari Peluang Entry dengan Moving Average Versi MIFX


  • Menggunakan 2 garis dengan periode berbeda, misalnya MA 12 dan MA 20. Jika garis MA periode yang lebih kecil (MA 12) berada di atas garis MA periode lebih besar (MA 20), ini mengindikasikan kondisi uptrend. Sebaliknya, garis MA periode kecil berada di bawah garis MA periode besar, ini mengindikasikan kondisi downtrend.

Baca juga: Cara Meningkatkan Peluang Cuan dengan Trading Signal MIFX

 

Mengidentifikasi Level Support Resistance Dinamis

Selain mengidentifikasi tren harga, garis MA yang diplot pada grafik dapat digunakan sebagai level support dan resistance dinamis. Dengan kata lain, kika garis MA berada di bawah harga, maka garis tersebut dapat dianggap sebagai level support apabila harga kemudian mengalami pullback.

Sedangkan jika garis MA berada di atas harga, maka garis tersebut dapat dianggap sebagai level resistance. Jika mengalami pullback, ada kemungkinan harga tertahan pada level resistance tersebut dan kemudian bergerak turun. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat contoh grafik di bawah ini.

Cara Mencari Peluang Entry dengan Moving Average Versi MIFX

Dengan memahami penggunaan garis MA sebagai level support dan resistance dinamis, trader akan sangat terbantu dalam membuat keputusan trading yang lebih akurat. Selain itu, perlu diketahui bahwa support dan resistance dinamis ini akan terus berubah sesuai dengan pergerakan harga.

Baca juga: Apa Saja Faktor Penggerak Harga Perak Menurut Broker MIFX?

 

Mengidentifikasi Sinyal Buy atau Sell

Setelah menentukan tren harga dari arah pergerakan garis MA, trader dapat membuka posisi yang sesuai arah tren dengan menggunakan garis MA sebagai acuan. Sebagai contoh, diasumsikan arah pergerakan harga sedang turun, maka garis MA akan mengarah ke bawah dan harga berada di bawah garis MA. Dalam situasi ini, trader dapat membuka posisi Sell saat harga kembali mendekati garis MA. Lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini.

Cara Mencari Peluang Entry dengan Moving Average Versi MIFX

 

Selain itu, ada juga cara kedua yaitu dengan menggunakan persilangan (crossover) dua buah garis MA. Garis MA ini biasanya mempunyai periode yang berbeda, contohnya SMA periode 20 dan SMA periode 50. Contohnya adalah sebagai berikut.

Cara Mencari Peluang Entry dengan Moving Average Versi MIFX

Sinyal Buy terbentuk apabila garis MA periode kecil (SMA 20) menyilang garis MA periode besar (SMA 50) dari arah bawah ke atas. Sedangkan sinyal Sell terbentuk jika garis MA periode kecil menyilang garis MA periode besar dari arah atas ke bawah.

Baca juga: Cara Menggunakan Sinyal Trading Central di MIFX

 

Catatan Penting Untuk Akurasi Trading

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Moving Average adalah indikator jenis tren yang paling optimal digunakan pada kondisi market trending. Untuk menggunakan indikator ini sebagai sinyal entry, trader harus berhati-hati karena akurasinya bergantung pada kondisi market.

Salah satu alasan mengapa MA tidak efektif digunakan pada market sideways adalah karena rentang harga hanya naik-turun pada level tertentu saja. Dalam kondisi seperti ini, entry menggunakan MA bisa menghasilkan sinyal palsu (False Signal).

Oleh karena itu, penggunaan MA sebaiknya difokuskan pada market yang sedang trending, sehingga akurasi trading dapat ditingkatkan. Penggunaan MA pada market yang trending membantu trader untuk menghindari kerugian akibat posisi yang salah saat entry pada pasar yang sedang sideways. Dalam trading, akurasi dan kehati-hatian sangat penting untuk meminimalkan risiko dan mencapai hasil yang lebih baik.

Baca juga: Cara Memanfaatkan Autochartist Broker Monex

 

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Moving Average

Sama halnya dengan indikator teknikal lainnya, Moving Average juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan, antara lain:

Kelebihan

  • MA dapat membantu trader mengidentifikasi tren pasar yang sedang terjadi. Hal ini dapat membantu trader untuk menentukan arah posisi yang akan dibuka.
  • MA juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance, yang dapat membantu trader untuk menentukan titik masuk dan keluar dari pasar.
  • MA yang dihitung berdasarkan periode yang tepat dapat membantu trader untuk memfilter sinyal palsu dan memberikan sinyal trading lebih akurat.
  • MA sangat populer di kalangan trader dan banyak digunakan dalam berbagai jenis pasar, sehingga trader dapat dengan mudah menemukan informasi tentang detail penggunaannya.

Kekurangan

  • MA tergolong indikator lagging, artinya MA memberikan sinyal setelah tren atau pergerakan harga telah terjadi. Hal ini dapat membuat trader melewatkan peluang trading.
  • MA dapat memberikan sinyal palsu jika terjadi pergerakan harga yang volatil atau ketika pasar sedang dalam keadaan sideways.
  • MA mungkin kurang efektif pada pasar yang sedang mengalami perubahan kondisi atau perubahan arah tren yang drastis.
  • Penggunaan MA yang berbeda-beda oleh trader dapat menghasilkan sinyal yang berbeda, sehingga interpretasi sinyal MA dapat menjadi subyektif.

Tertarik mencoba trading dengan menggunakan indikator ini? Tarder dapat mencobanya pada akun demo yang telah disediakan oleh broker MIFX dengan dana virtual hingga $10,000 yang bisa trader gunakan untuk berlatih trading tanpa harus mempertaruhkan modal sungguhan. Lantas, bagaimana jika saldo di akun demo habis? Dalam hal ini trader dapat menghubungi Customer Service MIFX untuk mengisi ulang saldonya kembali. Selengkapnya simak di Solusi MIFX Jika Akun Demo Kehabisan Dana.

Terkait Lainnya
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 12 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 12 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 13 jam lalu, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 13 jam lalu, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 18 jam lalu, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Vande |  26 Jun 2015

bagaimana cara entry market dengan indikator adx, moving average, bollinger?

Lihat Reply [16]

@ vande:
Saya asumsikan Anda trading dengan time frame 1 jam (H1), dengan parameter indikator yang standard, yaitu ADX (14), simple moving average (sma) 50 dan Bollinger Band (20,2):

strategi trading


Entry buy jika :
1. Harga bergerak diatas kurva simple moving average (sma) 50 dan diatas kurva middle band Bollinger Bands (kurva yang tengah).
2. Kurva +DI pada indikator ADX (warna biru) memotong kurva -DI (warna merah) dari arah bawah keatas, dan nilai ADX minimal 20 (dalam contoh tsb dibuat 25).
3.Exit jika harga telah bergerak dibawah kurva middle band Bollinger Bands.

Entry sell jika :
1. Harga bergerak dibawah kurva simple moving average (sma) 50 dan dibawah kurva middle band Bollinger Bands (kurva yang tengah).
2. Kurva -DI pada indikator ADX (warna merah) memotong kurva +DI (warna biru) dari arah bawah keatas, dan nilai ADX minimal 20 (dalam contoh tsb dibuat 25).
3.Exit jika harga telah bergerak diatas kurva middle band Bollinger Bands.

- Untuk time frame yang lebih tinggi atau lebih rendah caranya sama saja. Semoga bisa membantu.

M Singgih   30 Jun 2015

Pada gambar no 1 exit buy itu jika harga telah bergerak di bawah kurva bollinger bands.
-pertanyaan saya Harga yang melewati kurva bollinger bands itu harga penutupan candle apa harga terendah candle?
-Bagaimana penentuan nilai STOPLOSS & TAKEPROFIT (metatrader4) jika saya menggunakan sistem entry market seperti di atas agar profit saya berkembang?

Vande   30 Jun 2015

berapa penentuan nilai STOPLOSS/TAKEPROFIT (metatrader4 ) jika saya menggunakan sistem entry market diatas agar profit saya berkembang?

Vande   2 Jul 2015

@ vande:
- Harga yang melewati kurva bollinger bands itu harga penutupan candle apa harga terendah candle? : harga penutupan.
- Untuk level stop (stop loss) bisa ditentukan pada level dibawah kurva middle band (untuk posisi buy) atau diatas kurva middle band (untuk posisi sell). Take profit (target) bisa ditentukan ketika harga telah kembali bergerak dibawah middle band (untuk posisi buy) atau diatas kurva middle band (untuk posisi sell):


trailing stop

- Untuk memaksimalkan profit Anda bisa menggunakan teknik trailing stop, tetapi komputer Anda harus terus on, atau Anda menyewa VPS (Virtual  Private  Server).

M Singgih   6 Jul 2015

@Bayu:

1. Periode dalam indikator adalah batasan candlestick/waktu yang digunakan untuk nilai indikator. Setiap indikator mempunyai rumus/hitungannya masing-masing, contohnya moving average (MA) dihitung berdasarkan nilai rata-rata setiap periodenya. Jika Anda memasukkan periode 5 dalam indikator MA pada time frame H1 (1 jam) artinya candlestick MA yang dihitung adalah 5 candlestick ke belakang (5 jam terakhir).

Semakin besar periode maka semakin jauh perhitungannya. Sebagai contoh, jika Anda memasukkan periode 14 pada indikator MA di time frame H1 (1 jam) artinya nilai MA akan dihitung sebanyak 14 candlestick terakhir (14 jam terakhir, dihitung dari yang paling akhir).

2. Periode 1 =  1 candlestick terakhir. Jika Anda memasukkan angka 10 pada periode maka perhitungan rumus indikatornya akan mencakup 10 candlestick terakhir.

3. Periode 14 artinya perhitungan indikator ADX mencakup 14 candle terakhir pada time frame yang digunakan. Jika time frame yang digunakan H1 dengan periode 14 maka nilai ADX yang tercantum mencakup 14 candlestick terakhir atau 14 jam terkahir.

Jika periode yang digunakan adalah 50 pada time frame H1 maka nilai ADX yang tercantum meliputi 50 candlestick terakhir atau 50 jam terakhir.

Kiki R   13 Apr 2020

@Bayu
Seperti yg dijelaskan master Kiki diatas periode batasan candlestick/waktu. fungsi periode di indikator seperti yg dijelaskan master Kiki di atas Jika periode yang digunakan adalah 50 pada time frame H1 maka nilai ADX yang tercantum meliputi 50 candlestick terakhir atau 50 jam terakhir. Penggunaannya semakin kecil time frame yg digunakan maka settingan periode juga sebaiknya semakin kecil. contoh Time Frame M5, M15 cocok digunakan periode rendah 10,20,30 tapi time frame tinggi H4, W1 kurang cocok gunakan periode rendah karena terlalu kecil.

Kenapa master Kiki buat periode 50? karena master Kiki trader jangka menengah dan panjang. jika trading hanya target 10-50 pips maka gunakan time frame rendah M5,M15 gunakan juga periode rendah 5,10,14 supaya lebih detail. sedangkan buat trader yg menahan posisi berhari-hari kadang berminggu-minggu maka gunakan time frame tinggi H4,W1 dengan periode tinggi juga 50,100,200,300. logika gampangnya kalau kita mau cari teman maka kita gak perlu tau masa lalu teman tersebut cukup baik saja terlihat ya sudah bagus, sedangkan kalau kita mau cari isteri pasangan maka kita harus tau seluk beluk masa lalunya dan mantan-mantannya karena pasangan hidup itu untuk jangka panjang.

Periode itu juga seperti itu, kalau kita mau entry di time frame rendah hanya untuk ngejar beberapa pips cukup kita melihat chart beberapa jam sebelumnya, tapi kalau mau entry di time frame tinggi H4,W1 maka kita perlu melihat chart berhari-hari ataupun berminggu-minggu sebelumnya. coba tes aja di akun demo, pengaturan angka periode sesuaikan dengan gaya trading scalping, trader harian, trader menengah atau trader jangka panjang.

Malik Fazal Gafi   16 Apr 2020

Maaf sebelumnya pak, saya baru belajar tentang forex ini. Banyak yg belum saya ketahui. Yang mau saya tanyakan
1. apa maksud periode dalam trading?
2. Berapa lama waktu yg dibutuhkan dalam 1 periode?
3. Dalam indikator ADX ada yg membuat periode di angka 14. Dan anda membuat angka 50 di periode ADX. Maksudnya bagaimana ya pak?
Terima kasih

Bayu   11 Apr 2020

Apakah bila volatilitas trading rendah, Indikator ADX tidak efektif digunakan? Minta rekomendasi indikator lain pada saat volatilitas rendah bang. Makasih

Syafrudin   22 Aug 2022

@Syafrudin: Bukan tidak efektif, tapi lebih ke pembacaan ADX akan menunjukkan angka yang rendah (dibawah 20).

Market dengan volatilitas rendah artinya pergerakan harga tidak terlalu besar sehingga profit yang Anda dapatkan pun kurang maksimal.

Jadi, pendekatan yang benar bukanlah menghindari ADX saat volatilitas rendah, namun menunggu sampai pair tersebut mempunyai volatilitas yang tinggi baru Anda masuk lagi ke pasar.

Trading pada market dengan volatilitas rendah cenderung kurang bagus karena market belum bergerak penuh dan tingkat random (acak) lebih tinggi.

Namun, jika Anda tetap ingin trading pada volatilitas rendah, indikator yang Anda perlukan sama seperti pada volatilitas tinggi, yaitu:

1. Indikator untuk melihat arah harga, contohnya MA, Bollinger bands, MACD, dst.

2. Indikator untuk melihat level, contohnya RSI, Fibonacci retracement, pivot points, dst.

3. Indikator untuk trigger entry, contohnya stochastic.

Kiki R   23 Aug 2022

pak dari indikator adx sendiri sebenarnya line mana yang perlu dapat perhatian lebih? Line ADX, DI- atau DI+ nya? Membingungkan sekali soalnya kalau ketiganya sedang bertumpukan satu sama lain

Tirta Guna   31 Aug 2022

@Tirta Guna: Yang paling penting adalah line ADX-nya karena tujuan menggunakan ADX adalah mengukur kekuatan tren yang terjadi saat ini.

Kiki R   1 Sep 2022

@ Tirta Guna:

Tidak ada perhatian lebih atau perhatian kurang. Harus diamati secara bersamaan baik ADX, +DI dan juga -DI. Kurva ADX untuk mengetahui kekuatan trend yang sedang terjadi berdasarkan nilai ADX-nya. Sedangkan posisi kurva +DI dan -DI untuk konfirmasi trend yang sedang terjadi. Jika terjadi perpotongan (crossing) antara +DI dan -DI, maka akan terjadi pergantian trend.

M Singgih   15 Dec 2022

@ Syafrudin:

Kegunaan indikator ADX adalah untuk mengetahui apakah pergerakan harga sedang trending dengan kuat, atau bergerak sideways (tidak trending). Jadi kurva indikator ADX menunjukkan seberapa besar kekuatan trend. Semakin tinggi nilai ADX semakin kuat trend yang sedang terjadi.

Adapun volatilitas tidak berhubungan langsung dengan kekuatan trend. Volatilitas rendah belum tentu tred lemah atau tidak trending, tetapi range tradingnya bisa saja rendah. Untuk mengukur tinggi rendahnya volatilitas, digunakan indikator Bollinger Bands. Untuk penjelasan silahkan baca: Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands

Kalau volatilitas rendah dan pergerakan harga sedang sideways, Anda bisa menggunakan indikator oscillator seperti RSI atau stochastic. Amati level overbought dan oversold-nya. Untuk mengetahui pergerakan harga sedang trending atau sideways bisa dengan indikator ADX, jika ADX di bawah level 20, maka diasumsikan pergerakan harga sedang sideways.

M Singgih   16 Dec 2022

Selain ADX, indikator alternatifnya apa pak yang bisa digunakan untuk deteksi meomentum tren?

Opung Gaul   19 Dec 2022

@Opung Gaul: Selain ADX, Anda juga bisa mendeteksi perubahan momentum dengan indikator bollinger bands.

Saat momentum lemah atau sideways, indikator bolliger bands akan mengecil dan harga akan bolak-balik di dalam upper band dan lower band.

Namun, saat terjadi momentum yang sangat kuat, maka indikator BB akan mengembang.

Kiki R   22 Dec 2022

@Opung Gaul

Ada banyak sekali indikator yang bisa merepresentasikan momentum atau kekuatan market saat itu. Selain ADX, indikator jenis Oscillator seperti MACD, RSI, bahkan Stoch juga bisa dibuat sebagai indikasi untuk melihat momentum pasar. Dalam kasus Oscillator, momentum dapat diketahui saat terjadi Crossover antara nilai indikator pada suatu value tertentu. Misalkan pada MACD, saat nilai histogram Crossover ke bawah nilai 0 maka momentum dinyatakan Bearish. 

Nur Salim   29 Dec 2022
 Siswoyo |  13 Nov 2015

bagaimana cara entry trading dg trend supaya tdak slh masuk, sudah entry buy tapi trendnya malah ganti turun atau entry sell malah trendnya berubah naik

Lihat Reply [36]

Untuk Siswoyo,,,

Aktivitas pasar terjadi karena ada kekuatan seller dan buyer. Dua kekuatan inilah yang menjadikan market menjadi hidup. Trending Market adalah di mana harga umumnya bergerak dalam satu arah. Bull market trend yang bergerak  ke atas, sementara bear market tren menuju ke bawah. Pasar trending dapat diklasifikasikan seperti itu baik untuk jangka pendek, menengah atau panjang.

Thanks

Basir   16 Nov 2015

@ siswoyo:
Yang Anda perkirakan salah masuk sebenarnya adalah Anda masuk tidak pada momen yang tepat. Dalam hal ini Anda masuk saat akan terjadi retracement (koreksi) atau reversal (pembalikan arah trend). Karena Anda seorang trend follower (trading dengan mengikuti arah trend) maka hindari trading dengan time frame rendah (biasanya dibawah 1 jam atau H1) karena kurang akurat.
Trading berdasarkan trend (trend follower) harus menggunakan indikator trend, yang umum adalah exponential moving average (ema), ADX, MACD dan Parabolic SAR (pSAR).
Berikut contoh pada EUR/USD H4:



Entry sell pada momentum yang tepat (perhatikan garis berwarna kuning), yaitu ketika:
1. Harga menembus support kurva ema 55
2. Titik indikator pSAR berada diatas harga, menunjukkan sentimen bearish.
3. Kurva MACD memotong kurva sinyal (berwarna merah) dari atas dan bergerak dibawahnya dengan sudut yang semakin melebar, dan garis histogram OSMA juga bergerak dibawah level 0.00.
4. Garis histogram indikator ADX berubah ke warna merah yang menunjukkan dominan bearish.
Kekuatan trend bisa dilihat pada level indikator ADX saat itu. Biasanya ADX antara 20-25 bisa dianggap trend sedang kuat.

Exit juga pada momentum yang tepat, yaitu ketika (perhatikan garis berwarna kuning):
1. Harga gagal menembus support kuat 1.1000.
2. Titik indikator pSAR berada dibawah harga, menunjukkan sentimen bullish.
3. Kurva MACD memotong kurva sinyal (berwarna merah) dari bawah dan bergerak diatasnya dengan sudut yang semakin melebar, dan garis histogram OSMA juga bergerak diatas level 0.00.
4. Garis histogram indikator ADX berubah ke warna hijau yang menunjukkan dominan bullish.

M Singgih   17 Nov 2015

Untuk Sumitro

Konsep dasar tentang tren (trend) ialah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa pasar yang berbasis kepada analisa teknikal. Semua tool yang digunakan chartist seperti level support dan resistance, price patterns, moving average, trendline, dll. Semuanya bertujuan sama yaitu untuk membantu dalam mengukur tren yang sedang terjadi dipasar, dalam rangka berpartisipasi dalam tren tersebut. Anda mungkin sering mendengar istilah populer seperti always trade in the direction of the trend, never buck the trend, atau the trend is your friend.

Kondisi pasar forex atau mata uang sangat di pengaruhi oleh kondisi dari negara yang bersangkutan. Data fundamental dari sebuah negara seperti laporan ekonomi, data tenaga kerja, eksposr impor, trade balance, kondisi politik  investasi, serta Inflansi ikut berperan besar didalamnya.

Namun dalam kondisi tertentu, pembalikan pasar menuju trend penurunan bisa saja terjadi dengan alasan-alasan tertentu semisal positifnya data data negara AS sehingga dapat memperkuat mata uang AS. Maka trader bisa segera exit atau menutup dari open buy, kemudian melakukan open sell.

Arah Pasar Forex dapat berubah dalam waktu yang sangat cepat  Trend Up dan Trend Down. Dalam Kondisi seperti itu, maka mengikuti arah pasar  bisa menjadikan bertambahnya balance, equty atau modal kita. Namun tidak sedikit pula para trader yang justru melakukan open posisi yang justru bertentangan dengan arah trend pasar. Contohnya: dalam perdagangan jangka pendek biasanya penganut aliran m singgihgale  adalah mereka yang melakukan posisi dengan Melawan Arah pasar.

Thanks.

Basir   10 Dec 2015

@ Herli:

Menurut saya time frame M1 tidak bisa digunakan sebagai time frame utama maupun time frame untuk patokan entry karena noise (false signal) yang banyak dan fluktuasi harga yang relatif tinggi. Jika Anda bermain scalping, minimal gunakan time frame 5 menit (M5) sebagai acuan untuk entry.

Untuk memastikan pergerakan harga benar-benar sedang uptrend baik di tf H1 atau H4, Anda harus konfirmasikan dengan indikator ADX, moving average atau MACD. Tanpa konfirmasi mungkin saja pergerakan harga sedang koreksi atau retracement.

Untuk menentukan level entry sebaiknya Anda melihat sinyal dari price action yang dikonfirmasikan dengan indikator, dan juga level-level resistance atau support terdekat.
Misal jika price action membentuk candle bullish engulfing, untuk entry buy bisa menunggu bar berikutnya menembus level resistance terdekat, dan indikator RSI berada diatas level 50.
Untuk entry yang akurat harus melihat arah sentimen pasar (price action) dan juga konfirmasi indikator teknikal, tidak hanya melihat arah trend secara sekilas.

- … harga saat itu bid/ask : 1.13458/1.13469 sebaiknya kita membuka posis buy di saat harga menyentuh berapa?

Jawaban:

Untuk entry buy usahakan harga pada Ask yang serendah mungkin.

M Singgih   3 Jan 2018

Untuk menentukan support dan resistence lebih baik menggunakan time frame berapa?

Herli   3 Jan 2018

@ Herli:

Tergantung dari Anda ingin trading di time frame berapa. Kalau scalping mungkin saja di tf M5 (5 menit) atau M15, kalau day trading bisa di tf M30 atau H1 dst.

Level-level support dan resistance yang Anda gunakan sebagai patokan harus mengacu pada time frame dimana Anda trading, karena Anda juga menggunakan sinyal trading yang muncul pada time frame itu. Misal Anda trading di tf H1 maka tentunya Anda akan entry ketika ada sinyal pada tf H1, bukan tf H4 atau daily.
Untuk setting stop loss dan take profit juga harus mengacu pada level-level support dan resistance pada time frame trading Anda.

Hanya saja, jika Anda trading di tf H1 kebawah, sebaiknya tentukan level-level support dan resistance-nya pada tf yang lebih tinggi yaitu daily, lalu H4, H1 dst, agar Anda tahu mana level-level support dan resistance yang mayor (kunci) dan minor.

M Singgih   5 Jan 2018

@ Muhammad Yusuf:

Saat ini (30 November pagi) GBP/USD baik yang time frame D1, H4 maupun H1 sedang uptrend. Tanggal 28 November tf H4 downtrend (koreksi) dan H1 juga downtrend.

Kalau time frame trading utama Anda di H1, lihat trend di H4 dan ambil momentum entry di tf M15 dengan indikator oscillator. Sesuaikan posisi entry dengan arah trend.

Kami sarankan agar selalu menggunakan money management. Setiap mau ambil posisi (buy atau sell), tentukan besarnya resiko sesuai dengan yang Anda inginkan, biasanya antara 1% sampai 5% dari equity. Kemudian sesuaikan besarnya lot dengan resiko (stop loss).

M Singgih   30 Nov 2017

@ Nanda:

Price action bisa berupa single candle atau beberapa candle yang membentuk pola tertentu. Diantara single candle atau pola candle tersebut ada yang mengisyaratkan pembalikan arah trend (trend reversal), atau penerusan arah trend (trend continuation).

Untuk single candle yang bersifat trend continuation, biasanya berupa pin bar yang muncul searah dengan arah trend yang sedang terjadi.

Untuk pola candle yang bersifat trend continuation, biasanya berupa segitiga simetris, flag dan pennant, juga wedge (irisan).

Meski demikian, untuk mengetahui validitas isyarat dari price action, sebaiknya juga dikonfirmasikan dengan indikator trend seperti MACD, ADX, atau Bollinger Bands.

M Singgih   18 Mar 2019

Untuk Stefanie,

Pergerakan emas hingga saat ini (18 Januari 2021) terlihat masih ditekan oleh sentimen bearish. Dengan begitu, untuk saat ini tentu saja posisi sell akan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi dibandingkan posisi buy. Sedangkan mengenai dimana letak titik entry/exit-nya, Anda dapat menyimak ulasan analisa emas harian yang tersaji disini.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   18 Jan 2021

@Nanda:

Untuk strategi berbasis Breakout atau sering dikenal dengan nama Trend Following sendiri sejatinya bisa digunakan pada time frame dan instrument manapun. Hanya saja memang semakin kecil time frame maka akan semakin banyak pula Noise yang bisa menyebabkan False Breakout. Banyaknya Noise ini juga selain menimbulkan kerugian dari Loss, juga menyebabkan kerugian-kerugian lain dari biaya trading yang membengkak seperti Spread, komisi jika menggunakan ECN, serta Slippage. Sehingga memang sangat sulit mendapatkan strategi Trend Following yang baik di time frame kecil.

fb-1

Untuk yang cocok dengan strategi trend following bisa dicoba di time frame H4 dan Daily pak. Di time frame yang lebih besar, False Breakout semakin sedikit terjadi, serta trend berlangsung lebih lama jika dibandingkan dengan time frame kecil. Sehingga selain jumlah profit yang didapat bisa lebih besar Pipsnya, biaya-biaya seperti Spread, komisi dan Slippage juga bisa dikurangi. Hanya saja kekurangannya ada di risiko yang jauh lebih besar karena Range pergerakannya juga lebih luas.

Selain mengganti time frame, jika menggunakan indikator berbasis trend seperti MA, BB, dll. Bapak juga bisa mencoba pendekatan lain yaitu memperbesar periode perhitungan indikator yang digunakan. Meskipun tidak seefektif mengganti time frame, metode ini terbukti mampu menghilangkan False Breakout dengan efektif. Cara lain yang tidak kalah efektifnya adalah bapak bisa menambahkan Moving Average kedua yang berfungsi sebagai filter dari False Breakout. Penggunaan strategi dengan 2 atau lebih MA ini biasanya dikenal dengan Golden Cross dan Death Cross.

fb-2

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   18 Feb 2022

@Shabrina Vira:

Tentu saja bisa bu. Oscillator ada banyak jenis dan macamnya, dan tidak semua Oscillator akan menggambarkan kondisi Overbought atau Oversold seperti Stochastics dan RSI seperti yang diketahui orang pada umumnya. Basic-nya, indikator dengan turunan langsung harga atau indikator yang dibuat dengan perhitungan rumus tertentu sehingga hanya akan menghasilkan nilai pada kisaran tertentu dapat disebut Oscillator. Contoh salah satu indikator Oscillator yang tidak bisa melihat kondisi Overbought dan Oversold adalah MACD, ATR, dsb.

Untuk penggunaan indikator Oscillator pada strategi trend following ada beberapa yang sering digunakan.

1. Average True Range

Strategi ini dipopulerkan oleh para Turtles. Strategi dirancang dengan menggunakan Donchian Channel dan ATR sebagai indikator tambahan atau konfirmasi sinyal serta perhitungan risiko yang digunakan. Mereka berpendapat bahwa Breakout yang valid biasanya terjadi saat market dalam keadaan Low Volatility atau nilai ATR-nya rendah.

osci-1

2. MACD

MACD ini juga banyak digunakan sebagai indikator tambahan dalam strategi yang berbasis Trend Following. Premisnya mudah, histogram yang ditampilkan oleh indikator MACD menggambarkan kondisi atau kekuatan pergerakan market saat itu. Jika histogram terus mencetak Higher High pada hasilnya, maka disimpulkan bahwa saat itu Buyer sedang memegang kendali. Cara lain yang biasanya sering digunakan adalah Crossover antara Histogram MACD dengan level 0. Jika harga Cross ke atas level 0 dari bawah, maka trend diartikan sedang dikuasai oleh Buyer begitu pula sebaliknya.

osdci-2

3. RSI

Selain bisa untuk melihat kondisi Overbought dan Oversold, RSI juga bisa digunakan pada strategi berbasis Trend Following. Cara penggunaannya biasanya dengan melihat Crossover nilai RSI terhadap level 50. Jika RSI naik ke atas level 50 maka trend dinyatakan Bullish, sedangkan jika turun ke bawah level 50 maka trend dinyatakan Bearish.

Selain itu masih banyak indikator Oscillator lain yang bisa ibu manfaatkan seperti Momentum, ADX, CCI, dll.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   28 Feb 2022

@Delta:

Malam bu, untuk trend following memang karakteristiknya seperti itu bu jika menggunakan sistem trading yang standar seperti Moving Average atau Breakout High/Low. Jadi kalau mau dihilangkan sepenuhnya itu tidak akan mungkin. Namun kalau untuk mengurangi kemunculan False Signal ada beberapa metode yang bisa ibu pakai.

1. Crossover 2 buah Moving Average

Jika ibu menggunakan Moving Average saat ini, metode yang paling mudah digunakan untuk mengurangi False Signal yang muncul adalah menambahkan satu buah Moving Average tambahan. Jadi selain Crossover antara harga dan Moving Average, sinyal akan disaring dengan Crossover dua buah MA tersebut. Metode ini juga biasa dikenal dengan Death Cross dan Golden Cross MA.

2. Triple Moving Average

Metode kedua ini merupakan pengembangan dari Crossover 2 buah Moving Average yaitu dengan menambahkan Moving Average ketiga. Prinsipnya kurang lebih sama dengan penggunaan 2 buah MA.

3. Menggunakan konfirmasi dalam bentuk Oscillator

Selain dengan menambahkan MA, ada juga metode penambahan indikator yang berjenis Oscillator sebagai konfirmasi. Namun tidak semua Oscillator bisa digunakan dalam hal ini. Biasanya yang dipakai adalah ADX, ATR, MACD,dll.

macd-breakout

4. Filter waktu

Filter yang pengaplikasiannya sebenarnya mudah namun membutuhkan riset yang lumayan rumit adalah waktu. Kecenderungannya, Breakout yang valid biasanya terjadi pada jam, sesi, hari, atau bahkan minggu dan bulan-bulan tertentu. Jadi sinyal yang terjadi tidak pada waktu yang ditentukan bisa dihilangkan.

Terima kasih, semoga bisa sedikit mencerahkan.

Nur Salim   28 Mar 2022

@Briano Sato: Sederhana, perbaiki sambungan internet Anda .

Anda tidak perlu koneksi super cepat untuk trading di MT4/MT5.

Dulu saat masih menggunakan speed (belum ada Indihome) koneksi internet lancar kok, trading manual dan pakai robot (EA) juga tidak ada masalah.

Kiki R   10 May 2022

Pastinya utk trading membutuhkan sinyal yg bagus, bagaimana jika saat open posisi namun tiba2 ada gangguan jaringan internet?
apa yg harus dilakukan?

Briano Sato   9 May 2022

Hallo pak, saya mau tanya emas naik sampe 1960 tiba-tiba dia turun lagi ke 1902. Apa kah nanti akan sell di posisi 2 ato di balik ke 1975? 

Stefanie   7 Jan 2021

Selamat malam master, boleh minta saran dan petunjuk tuk ngurangin false signal yg muncul saat pakai sistem trend following seperti moving average? thx b4

Delta Shaffiyah   28 Mar 2022

bisakah kita menggunakan oscillator untuk trend following seperti break out? Oscillator apa yang baik ya?

Shabrina Vira   28 Feb 2022

Untuk trading dengan trend following sederhana seperti menggunakan MA, channel, baiknya di tf berapa pak? saya sedang berusaha disiplin di tf m30 emas selama 1 bulan terakhir kok masih banyak lossnya. mohon arahan

Nanda   18 Feb 2022

Bagaimana cara trading mengikuti tren apa cukup bagus peluangnya?

Sumitro   10 Dec 2015

Bagaimana cara melihat trend akan berlanjut melalui candle price action bapak Martin?

Nanda   14 Mar 2019

coach, katakanlah saya menggunakan TF H1 untuk entry dan trendnya uptrend seperti GBPUSD saat ini, tapi di tf h4 terlihat sideways dan mendekati level resistance disana apakah ini bisa diartikan bahwa trend H1 akan berubah turun sampai menuju suport di H4?

Dan di TF D1 naik, saya masih kesulitan untuk mengambil keputusan bahwa trend yang saya ambil naik atau turun, saya berusaha semaksimal mungkin tujuan dan tahapan trading saya jelas coach. btw saya mengalami margin call tadi siang karena mengira GBP akan menguat lagi setelah false break di H1 dan memasang lot sebesar2nya. bagaimana masukannya master?

Muhammad Yusuf   29 Nov 2017

Jika trend dalam time frame H1 dan H4 sedang mengalami up trend dan pada M1 mengalami down trend dan harga saat itu bid/ask : 1.13458/1.13469 sebaiknya kita membuka posis buyi di saat harga menyentuh berapa?  

Herli   28 Dec 2017

Pergerakan harga suatu mata uang selalu berubah-ubah dan bergerak. Saat kondisi uptrend kuat, kita membuka posisi beli, namun tidak lama, harga malah justru berbalik turun. Bagaimana cara kita menentukan bahwa harga mencapai titik jenuh?

Abdul Ghani   18 Jul 2022

@Abdul Ghani: Anda bisa menggunakan indikator berjenis oscillator untuk menunjukkan kondisi jenuh beli dan jenuh jual (overbought dan oversold).

Contoh indikator ini seperti relative strength index (RSI) dan stochastic oscillator.

Selain itu, gunakan juga indikator ADX untuk mengukur kekuatan trend yang sedang terjadi. Masuk hanya pada kondisi trending kuat, angka ADX diatas 25.

Jangan entry apabila angka ADX dibawah 25. Cari pair lain atau tunggu sampai trend menguat.

Kiki R   19 Jul 2022

Herli:

Menentukan support-resistance dengan tf berapa? Lha, km sendiri tuh mau trading pakai tf berapa?

Kita cari support-resistance itu buat trading, biar tahu di mana buy, dimana sell, di mana TP, di mana SL. Semuanya itu lah yang dinamakan TRADING. Jadi seharusnya cari support-resistance ya dengan tf yang sama dengan yang mau dipakai trading.

Sahara   24 Aug 2023

Jawaban untuk Muhammad Yusuf: 1. Belum tentu. Harga yang menguji resisten H4 bisa jadi menembus atau bisa jadi memantul. Dalam hal ini, sebaiknya Anda melihat reaksi harga di level resisten H4 tersebut apakah terdapat ciri-ciri memantul (reversal) atau malah menembus (breakout).

2. Selalu gunakan money management, jangan trading dengan risiko seluruhnya. Cukup risikokan 1-2% saja dari setiap peluang trading yang muncul.

Ingat, tidak ada yang pasti di market. Yang tadinya naik kuat bisa saja tiba-tiba turun dengan kencang begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, Anda harus disiplin mengontrol risiko agar akun Anda bisa bertahan dalam jangka panjang.

Kiki R   25 Aug 2023

Jawaban untuk Herli: Sebaiknya Anda mengambil posisi buy karena searah dengan tren di H1 dan H4 yang sedang naik.

Namun, posisi buy masuk bukan di sembarang tempat tapi pada level harga yang penting seperti di support atau area demand.

Silakan Anda masuk ke time frame H1 dan tandai level support penting yang ada di time frame tersebut. Setelah tandai, Anda menunggu konfirmasi harga di level tersebut untuk entry.

Kiki R   25 Aug 2023

Jawaban untuk Sumitro: Trading mengikuti tren pada dasarnya sederhana yaitu mengambil posisi searah dengan tren pada level-level penting.

Sebagai contoh, trend di time frame Daily (D1) sedang naik maka untuk mengikuti tren yang naik tersebut Anda akan masuk posisi buy.

Namun, entry posisi buy pada level yang penting contohnya level support atau level demand. Di level support/demand inilah Anda menunggu konfirmasi untuk entry buy.

Trading dengan mengikuti tren secara umum peluangnya lebih bagus daripada melawan tren. Selain itu, trading mengikuti tren juga menawarkan rasio risk/reward yang lebih tinggi.

Baca juga:

Kiki R   25 Aug 2023

@ Briano Sato:  

Tunggu sampai jaringan internet kembali normal.

M Singgih   30 Aug 2023

@ Delta Shaffiyah:

Ketika pergerakan sedang trending dan harga telah menembus level resistance atau level support, harus diamati apakah harga benar-benar breakout atau sebaliknya akan bouncing (fake breakout atau false break).

Untuk itu yang paling aman adalah mengamati price action yang terbentuk ketika break level resistance. Price action adalah patokan untuk entry, yaitu sebagai sinyal untuk entry

Jika misalnya setelah break level resistance terbentuk pola tweezer top, maka bisa saja itu false break atau fake breakout. Untuk itu perlu dikonfirmasikan dengan indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX, dan juga MACD.

Kalau terkonfirmasi misal kurva indikator MACD di atas kurva sinyal dan kurva indikator ADX berada di atas level 20, maka uptrend akan berlanjut dan Anda bisa entry buy. Kalau tidak terkonfirmasi jangan entry buy dulu karena bisa saja itu false break akibat dari pola tweezer top. Tunggu sinyal berikutnya.

Jadi kesimpulannya ketika terjadi breakout amati price action yang terbentuk pada level resistance atau level support sebagai sinyal. Kemudian konfirmasikan dengan indikator trend. Kalau terkonfirmasi Anda bisa entry.

M Singgih   30 Aug 2023

@ Shabrina Vira:

Tidak bisa. Ketika pergerakan harga sedang trending, baik uptrend maupun downtrend, maka abaikan penunjukkan overbought dan oversold dari indikator oscillator. Overbought dan oversold hanya berlaku ketika pergerakan harga sedang sideways. Ketika trending tidak berlaku.

Ketika pergerakan harga sedang trending, maka Anda bisa mengamati apakah terjadi divergensi pada indikator oscillator tsb. Untuk penjelasan mengenai divergensi silahkan baca: Divergensi Indikator Teknikal

M Singgih   30 Aug 2023

@ Abdul Ghani:

Tidak ada titik jenuh pada pergerakan harga yang sedang trending dengan kuat.

Untuk entry disarankan mengamati sinyal yang diberikan oleh price action yang terbentuk, kemudian konfirmasikan dengan indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX dan juga MACD.

Kalau terkonfirmasi Anda bisa entry, kalau tidak atau belum terkonfirmasi, silahkan tunggu sampai terkonfirmasi atau tunggu sinyal berikutnya.

M Singgih   1 Sep 2023

Jawaban untuk Herli: Penentuan time frame bergantung pada tipe trader.

Untuk daytrader, penentuan level support/resisten biasanya pada time frame H1 atau H4.

Untuk swing trader, penentuan level support/resisten biasanya pada time frame Daily atau Weekly.

Kiki R   5 Sep 2023

Jawaban untuk Nanda: Melihat kelanjutan tren dari price action adalah dengan mengamati apakah terbentuk pola candlestick atau pola grafik penerusan tren.

Contohnya saat tren sedang turun, salah satu tanda tren akan turun kembali adalah terbentuknya pola candlestick bearish engulfing di resisten.

Kiki R   5 Sep 2023

Jawaban untuk Nanda: Untuk bisa profit konsisten anda butuh sistem trading yang menyeluruh. Sistem trading ini meliputi kriteria entry, money management, dan kriteria exit.

Saya menyarankan Anda trading dengan melihat struktur harga di time frame H1 atau H4 lalu masuk di time frame M15 atau M30.

Jadi Anda menggunakan dua time frame, 1 time frame yang lebih tinggi untuk melihat struktur harga sedangkan time frame yang lebih kecil untuk entry. Entry di time frame yang lebih rendah bertujuan agar stop loss lebih kecil sehingga rasio risk/reward jauh lebih baik.

Sebagai contoh, pair EURUSD H1 dalam tren turun dimana harga berada di bawah garis MA. Selanjutnya Anda tinggal menentukan level resisten yang signifikan lalu menunggu reaksi harga di level tersebut pada time frame M15.

Kiki R   5 Sep 2023

@ Herli:

Penentuan level-level resistance dan support bisa dilakukan pada semua time frame, hanya saja semakin rendah time frame maka akan semakin banyak level resistance dan support minor, dan tidak tampak mana level-level resistance dan support mayor yang penting.

Untuk itu sebaiknya penentuan level-level resistance dan support dimulai dari time frame yang paling tinggi kemudian turun ke time frame yang lebih rendah agar tampak jelas mana level-level resistance dan support mayor dan mana yang minor. Level-level resistance dan support mayor lebih penting dari yang minor.

Untuk penjelasan mengenai hal ini, silahkan baca: 3 Cara Sederhana Untuk Menentukan Support Dan Resistance

M Singgih   6 Sep 2023
 Syamsul Irwin |  14 Mar 2019

1) Apakah  arah saat  candle CSAK ( memotong MA5/10 dan mid BB)   harus searah / sama dengan arah candle reversal ?  Apakah tetap valid sekalipun arahnya berlawanan ataukah harus searah ? 

2) Saat terjadi candle CSAK , tetapi trend  market berlawanan , posisi re-entry apa yang harus diambil apakah mengikuti arah trend ataukah tetap mengikuti arah candle CSAK ?

3) Setelah terjadi CASK Apakah benar kita melakukan re-entry saat harga menyentuh MA5/10 upper untuk SELL dan harga sentuh MA5/10 Lower untuk BUY

Lihat Reply [1]

@syamsul
1. CSAK atau candlestick arah kukuh memang terjadi saat penembusan Mid BB, MA-5/10, secara bersamaan. Pasca terjadinya CSAK, yang harus ditunggu adalah Reentry-nya. Bukan Candle Reversal. Kecuali Anda mengacu pada time frame di bawahnya. Saat menunggu Validnya Extrem, maka Candle Reversalnnya akan searah dengan CSAK di time frame atas.


2. Pilihan Counter maupun Follow Trend adalah pilihan Anda masing-masing. Jadi Anda tetap bisa mengikuti CSAK yang terjadi saat awal pembentukan Trend, atau Anda bisa menunggu validnya trend tersebut terlebih dahulu. Yang terpenting selalu jaga MM, dan pasang Stop Loss maupun SL+.


3. Betul. Entry pada BBMA OA lebih baik dilakukan pada MA-5 berlawanan seperti yang Anda sebutkan.


 


Terima kasih

M Zainul   25 Mar 2019
 Sodya |  29 Mar 2021

Siang pak, mohon izin bertanya bagaimana cara menentukan open posisi pada gold hari ini?

Lihat Reply [3]

@ Sodya:



Setelah pola falling wedge tidak terkonfirmasi, dari penunjukan indikator moving average, parabolic SAR, Bollinger Bands, ADX, MACD dan RSI, maka untuk jangka menengah panjang masih cenderung bearish, atau masih sell.

M Singgih   31 Mar 2021

Pak titik-titik itu indikator apa ya? Dan fungsinya buat apa?

Sitompul   9 Apr 2021

@ Sitompul:

Itu indikator parabolic SAR, yang menunjukkan arah trend pergerakan harga. Jika titik indikator parabolic SAR berada di bawah candlestick maka arah trend pergerakan harga sedang naik, dan jika titik indikator parabolic SAR berada di atas candlestick maka arah trend pergerakan harga sedang turun.

M Singgih   11 Apr 2021
 Ibnu |  30 Nov 2020

Ketika pasar sedang sideways, apa yang terjadi di pasar gan? Apakah saat seperti itu tidak dianjurkan untuk trading? Apakah ada cara open posisi saat sideways? thanks

Lihat Reply [26]

@ dedi:
Biasanya setelah jam 00:00 WIB volatilitas pasar forex memang rendah dan cenderung bergerak sideways (ranging), kecuali kalau ada event FOMC meeting, konperensi pers atau pidato petinggi The Fed atau rilis FOMC meeting minutes. Pada waktu tersebut yang aktif hanya pasar New York, pasar London baru saja tutup. Dan pada jam tersebut kebanyakan para pelaku pasar sedang istirahat lunch. Kalau tidak ada event penting biasanya volatilitas akan rendah hingga sesi Asia buka.
Berikut contoh pergerakan harga pasangan mata uang utama tanggal 6 Mei 2016 jam 00:00 WIB keatas (warna kuning). Tampak yang volatilitasnya agak tinggi hanya GBP/USD dan USD/CAD.


M Singgih   13 May 2021

@ Dian Natha:

- …. apakah pair EUR/USD akan selalu mengalami kondisi sideways pada saat pagi hari waktu WIB atau pada saat market tutup?

Jawaban: bukan sideways tetapi choppy atau bergerak tidak beraturan dengan range yang sempit. Biasanya kondisi ini terjadi saat penutupan pasar New York (sekitar jam 4 WIB) hingga pembukaan pasar Eropa (sekitar jam 13:00 WIB). Jadi di sesi Asia (antara jam 5 hingga jam 13 WIB) sering kali EUR/USD bergerak choppy, meskipun tidak selalu. Kadang-kadang memang range-nya bisa tinggi tetapi sangat jarang terjadi.
Berikut ini EUR/USD M15 pada Jum’at lalu (28 Oktober 2016) antara jam 4:30 hingga jam 13 WIB:



Jika Anda perhatikan range-nya hanya 18 pip, dan tentu akan sulit melakukan trading pada kondisi pasar yang demikian.

- …. pada jam berapa saja biasa market mulai mengalami sideways dan sampai jam berapa?
Jawaban: pada keadaan sideways range tradingnya jelas dengan level-level support dan resistance tertentu, jadi Anda bisa trading dengan strategi buy the dip dan sell the rally atau dengan strategi breakout. Biasanya kondisi sideways akan lebih valid jika terjadi pada time frame yang lebih tinggi, seperti pada EUR/USD antara bulan Desember 2015 hingga Pebruari 2016 berikut ini:



Perhatikan range-nya sekitar 180 pip dengan level resistance dan support yang jelas sehingga Anda bisa trading dengan agak leluasa.

- …. kapan sih tren sideways bisa terjadi? apa yg mempengaruhinya?
Jawaban: terjadinya trend sideways tidak bisa dipastikan waktunya, sepenuhnya tergantung dari sentimen pasar dan perilaku para pelaku pasar terutama big boys dalam menggerakkan harga. Biasanya kalau tidak ada stimulan (perangsang) yang membuat pasar bergerak (terutama dari faktor fundamental), maka antara buyer dan seller akan saling menunggu sehingga terjadi pergerakan sideways.

M Singgih   31 Oct 2016

@ Ibnu:

Pergerakan harga yang sideways berarti pasar sedang konsolidasi. Keadaan sideways bisa ditradingkan asalkan range harganya masih cukup tinggi. Kalau range harganya rendah (disebut juga choppy) maka disarankan untuk tidak entry. Cara entry ketika sideways adalah dengan mengamati price action, dan level-level overbought dan oversold pada indikator oscillator (RSI, stochastic, CCI). Nah, sebagai panduan, Anda bisa menyimak ulasan Cara Trading Forex Di Pasar Sideways berikut. Terima Kasih

M Singgih   2 Dec 2020

Pak kalau trading di pasar sideways keuntungannya tidak bisa besar kayak di pasar trending ya pak?

Kamil   22 Dec 2020

@ Kamil:

Keuntungan dalam jumlah pip bisa saja lebih kecil. Tetapi jika Anda entry dengan ukuran lot yang besar maka keuntungan akan besar juga (kalau untung).

 

M Singgih   27 Dec 2020

@ Made Pudana:

Jika memang terbukti sideways, yaitu kurva indikator ADX menunjukkan angka di bawah 25, maka entry sell ketika harga telah berada di area resistance, dan entry buy ketika harga telah berada di area support.

 

M Singgih   23 Mar 2022

@Rian Primagara: Masuk pada level kunci (key level) di ujung-ujung support atau resisten.

Ketika harga masih ditengah-tengah range, biarkan saja. Nanti pada saat harga mendekat ujung area (support/resisten) maka Anda bisa mulai cek apakah bisa entry atau tidak.

Ketika rejection di support/resisten ujung valid, baru Anda entry. Kalau tidak, sabar menunggu.

Kiki R   27 Apr 2022

@ Galih Ramadhan:

Kondisi sideways bisa diamati dari terbentuknya resistance dan support pada level tertentu, dan harga bergerak di antara level-level resistance dan support tsb. Untuk konfirmasi apakah benar pergerakan harga sedang sideways, bisa diamati dari indikator ADX. Jika kurva indikator ADX berada di bawah level 20, maka pergerakan harga sedang sideways, sebaliknya jika kurva indikator ADX berada di atas level 20, maka pergerakan harga sedang trending.

Cara entry ketika pergerakan harga sedang sideways adalah dengan mengamati price action, dan level-level overbought dan oversold pada indikator oscillator (RSI, stochastic, CCI).
Mengenai hal ini, silahkan Anda baca juga: Cara Trading Forex Di Pasar Sideways

 

M Singgih   29 Apr 2022

@ Denny Kurnia:

Berapa lama keadaan sideways tidak bisa diperkirakan, sepenuhnya tergantung dari sentimen pasar. Keadaan sideways tidak bergantung dari time frame yang digunakan. Meski demikian, jika pada time frame tinggi pergerakan harganya tampak sideways, maka pada time frame yang lebih rendah juga akan sideways.

 

M Singgih   8 May 2022

@ Oki Erwando:

1. Pastikan dulu bahwa pasar dalam keadaan sideways dengan mengamati terbentuknya level resistance dan level support dalam periode waktu yang cukup panjang pada time frame yang digunakan.

2. Amati indikator ADX. Jika kurva ADX berada di bawah level 20, maka pergerakan harga memang sedang sideways. Jika kurva ADX berada di atas level 20, maka pergerakan harga sedang dalam keadaan trending (bisa uptrend atau downtrend). Jadi pastikan kurva indikator ADX berada di bawah level 20.

3. Jika kondisi pada point 1 dan 2 terpenuhi, maka amati area ovebought atau jenuh beli dan oversold atau jenuh jual. Area overbought dan oversold bisa diamati pada indikator oscillator yaitu RSI, stochastic, CCI, dsb. Area overbought dan oversold adalah sinyal untuk membuka posisi pada saat pergerakan harga dalam keadaan sideways.

4. Ketika harga berada pada area overbought atau jenuh beli berarti sinyal untuk sell, dan sebaliknya ketika harga berada pada area oversold atau jenuh jual berarti sinyal untuk buy.

Untuk penjelasan mengenai fungsi overbought dan oversold, silahkan baca:
Apa Fungsi Overbought Dan Oversold Dalam Trading Forex?

 

M Singgih   11 May 2022

Menurut master sendiri, baiknya dalam keadaan sideways kita trading atau stop dulu ya master?

Alief Allie   12 May 2022

@ Alief Allie:

Asalkan range-nya masih layak, Anda bisa trading. Tetapi kalau sifatnya choppy atau harga bolak-balik dengan range yang relatif kecil, maka lebih baik tidak membuka posisi.

 

M Singgih   13 May 2022

bagaimana cara melakukan entry pada market sideways?

Rian Primagara   26 Apr 2022

Bagaimana cara untuk memanfaatkan momen sideways?

Made Pudana   23 Mar 2022

bagaimana cara melihat trend sideways yang benar?

Galih Ramadhan   27 Apr 2022

berapa lama biasanya trend sideways bisa bertahan? apakah tergantung dari TF nya?

Denny Kurnia   29 Apr 2022

bagaimana cara trading dalam kondisi sedang sideways?

Oki Erwando   11 May 2022

Ketika pasar sedang sideways, apa yang terjadi di pasar gan? Apakah saat seperti itu tidak dianjurkan untuk trading? Apakah ada cara open posisi saat sideways? thanks

Ibnu   30 Nov 2020

Apa betul jika sudah mulai jam 00.00 wib. Harga cenderung sideways

Dedi   11 May 2021

permisi admin, saya ada pertanyaan, apakah pair EUR/USD akan selalu mengalami kondisi sideways pada saat pagi hari waktu WIB atau pada saat market tutup? kalau iya, pada jam berapa saja biasa market mulai mengalami sideways dan sampai jam berapa? kalau tidak, kapan sih tren sideways bisa terjadi? apa yg mempengaruhinya? trimakasih admin.

Dian Natha   27 Oct 2021

Jawaban untuk Dedi: Benar, harga cenderung sideways setelah pukul 00.00 WIB. Hal ini karena sesi Eropa sudah tutup dan sesi Amerika sedang istirahat (mid day).

Biasanya setelah mid day, para trader di Amerika tidak seagresif opening market. Oleh karena itu, trader akan disarankan entry di sesi Opening AS dan sesi Eropa.

Kiki R   3 Oct 2023

Jawaban untuk Dian Natha: Jawab satu-satu ya.

1. Pada saat dini hari atau saat mendekati penutupan sesi AS, pair forex akan cenderung sideways termasuk EUR/USD.

2. Untuk waktunya sendiri, sekitar jam 04.00 WIB sampai 07.00 WIB. Setelah sesi Tokyo masuk, biasanya harga mulai naik volatilitasnya tapi tidak sebesar saat sesi London dan New York.

3. Terakhir untuk sideways, tidak ada yang bisa memastikan kapan terjadinya. Faktor utama sideways bisa terjadi adalah karena sentimen pasar yang tidak jelas dan transaksi seller dan buyer yang hampir seimbang.

Kiki R   3 Oct 2023

@ Rian Primagara:

Ketika pergerakan harga memang benar dalam kondisi sideways (bisa diamati dari indikator ADX yang dibawah level 20), maka harga akan bergerak dalam range tertentu. Level atas dari range harga adalah resistance, sedangkan level bawah dari range harga adalah support.

Jika harga bergerak pada area resistance, Anda bisa entry sell, sementara pada saat harga bergerak pada area support, Anda bisa entry buy.

Sebagai konfirmasi, Anda bisa menggunakan indikator oscillator seperti RSI atau stochastic. Ketika harga bergerak pada area resistance dan kurva RSI atau stochastic berada pada area overbought, Anda bisa entry sell. Sebaliknya ketika harga bergerak pada area support dan kurva RSI atau stochastic berada pada area oversold, Anda bisa entry buy.

Untuk penjelasan mengenai trading ketika pergerakan harga sedang sideways, silahkan baca: Cara Trading Pada Kondisi Sideways

M Singgih   16 Oct 2023

Jawaban untuk Made Pudana: Salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan momen side twice adalah dengan melakukan entry di level support dan resistance terluar.

Entry di level ini bukan hanya mempunyai tingkat profitabilitas yang cukup bagus tapi juga menawarkan rasio risk/reward yang lebih tinggi.

Adapun jika terjadi breakout yang valid saat menguji level support atau resisten terluar ini maka kondisi market kemungkinan besar sudah berubah dari sideways menjadi trending.

Kiki R   23 Oct 2023

Jawaban untuk Galih Ramadhan: Cara melihat sideways yang benar adalah dengan memperhatikan level support dan resisten yang terbentuk. Kondisi harga dikatakan sideways jika terdapat minimal dua titik support dan titik resisten yang hampir sama.

Kiki R   23 Oct 2023

@Oki Erwando:

Kayaknya tiap trader punya cara beda2 buat trading sideways. Kalau aku sih ya:

  • Pasang Bollinger Bands.
  • Kalau harga mantul dari BB Atas ke bawah, pasang sell. TP 1 di BB Tengah, TP2 di BB Bawah, SL di atas BB Atas.
  • Kalau harga mantul ke BB Bawah ke atas, pasang sell. TP 2 di BB Tengah, TP2 di BB Atas, SL di bawah BB Bawah.

Dah, simple nggak neko2.

Surya Kinasih   3 Nov 2023
 

Komentar @inbizia

@ Syamsir:
Untuk entry sebaiknya Anda konfirmasikan juga dengan price action-nya. Dalam hal ini ketika RSI sudah tembus center line 50% price action masih menunjukkan inside bar
 M Singgih |  3 Jan 2016
Halaman: Tips Trading Dengan Indikator Rsi

Milan: Tentu ada perbedaannya! Support resistance biasa adalah level2 harga di mana kita sring melihat harga berbalik arah atau mengalami koreksi. Sementara support resistance kunci adalah level2 harga yg dianggap lebih signifikan karena telah diuji berkali dlm sejarah pergerakan harga. Jadi, support resistance kunci memiliki tingkat kekuatan yg lebih tinggi daripada support resistance biasa.

Untuk menentukan support dan resistance dengan benar, ada beberapa pendekatan yang bisa dicoba. Salah satunya adalah dengan mengidentifikasi level2 harga yg menjadi puncak atau dasar dari pergerakan harga sebelumnya.

Fibonacci retracement yang kamu sebutkan adalah salah satu indikator yg populer digunakan. Namun, jika emang ngerasa jarak support dan resistance dengan Fibonacci trlalu lebar, kita bsa mencoba menggunakan indikator lain seperti pivot points, moving averages, atau Bollinger Bands.

 Radit |  17 Jun 2023
Halaman: Perbandingan Trading Gbpusd Di Akun Mifx

Jawaban untuk Sandy:

Untuk memperkuat sinyal pola ascending triangle, Anda dapat menggunakan berbagai indikator teknikal yang dapat memberikan konfirmasi tambahan. Berikut ini beberapa indikator yang sering digunakan dalam kombinasi dengan pola ascending triangle:

  • Volume: Volume perdagangan adalah indikator penting untuk dikaitkan dengan pola ascending triangle. Dalam pola ascending triangle yang valid, biasanya volume cenderung menurun selama pembentukan segitiga dan meningkat saat terjadi breakout ke atas. Ini mengindikasikan minat dan partisipasi yang meningkat dari para trader, yang dapat memperkuat sinyal bullish. Jika volume tinggi terjadi saat breakout terjadi, ini dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kekuatan tren naik yang potensial.
  • Moving Averages (MA): Moving averages adalah indikator yang umum digunakan untuk mengidentifikasi tren dan memperkuat sinyal pola. Anda dapat menggunakan MA dengan periode yang sesuai untuk mengkonfirmasi tren naik yang terbentuk oleh pola segitiga. Misalnya, ketika harga bergerak di atas MA yang lebih panjang (misalnya MA 50 atau MA 200), ini menunjukkan tren naik yang kuat. Perpotongan antara MA yang lebih pendek (misalnya MA 20) dengan MA yang lebih panjang juga dapat memberikan sinyal beli tambahan. Perpotongan MA tersebut dapat mengindikasikan adanya perubahan arah tren dan memberikan konfirmasi bahwa harga kemungkinan akan melanjutkan pergerakan naik setelah breakout dari pola segitiga.
  • Relative Strength Index (RSI): RSI adalah indikator osilator yang dapat membantu mengidentifikasi apakah pasar sedang overbought atau oversold. Dalam pola segitiga naik, Anda dapat mencari konfirmasi dari RSI yang menunjukkan kondisi jenuh jual atau konvergensi positif. Ketika harga mendekati support dalam pola segitiga, sementara RSI mencapai atau mendekati area oversold, ini dapat menjadi indikasi bahwa tekanan penjualan mulai berkurang dan harga memiliki potensi untuk melakukan breakout ke atas. Selain itu, jika RSI menunjukkan konvergensi positif, yaitu RSI membuat lembah yang lebih tinggi sementara harga membuat lembah yang lebih rendah, ini dapat menunjukkan adanya divergensi bullish dan meningkatkan kepercayaan terhadap potensi breakout ke atas.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator tren dan momentum yang terdiri dari dua garis (line) dan histogram. Dalam konteks pola segitiga naik, Anda dapat mencari perpotongan garis MACD (garis sinyal melintasi garis MACD) yang mengindikasikan adanya perubahan momentum ke arah bullish. Histogram positif yang menguat juga dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kemungkinan breakout ke atas.
  • Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator volatilitas yang terdiri dari tiga garis: upper band, middle band, dan lower band. Dalam pola segitiga naik, ketika harga mendekati lower band dan mulai bergerak naik di sepanjang middle band, ini dapat memberikan indikasi adanya tekanan beli yang meningkat. Breakout di atas upper band juga dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kelanjutan tren naik.
  •  Kiki R |  22 Jun 2023
    Halaman: Cara Trading Menggunakan Ascending Triangle Pattern

    Wilson: Kalo eloo pnya kemampuan untuk tahu kapan waktunya memulai trading dan kapan waktu yg tepat untuk berhenti, itu artinya eloo udah paham gimana cara lihat situasi pasar dengan benar.

    Tapi, soal perasaan yg kuat saat mau berhenti trading, itu bagus, tapi nggak seharusnya hanya mengandalkan perasaan. Biasanya, strategi trading yg berhasil tuh didasarkan pada analisis yg bagus dan rencana yg matang. Kalo eloo pnya feeling yg kuat, itu bonus, tapi lebih baik Kalo didukung sama rencana yg solid.

    Nah, soal siap nggaknya buat trading beneran, ini sebaiknya eloo udah pnya pengalaman bagus di akun demo. Tapi, ingat ya, trading beneran itu beda sama demo. Pas trading pake uang beneran, eloo bakal merasakan tekanan dan emosi yg nggak ada di demo. Sebelum beralih ke trading beneran, pastikan eloo udah pnya rencana yg bagus, tahu cara atur risiko, dan siap menghadapi situasi yg bisa aja nggak seperti yg eloo harapkan.

    Kalo soal masalah sulitnya nentuin kapan waktunya mulai trading yg pas, nggak perlu khawatir. Ini hal yg lumrah, khususnya buat pemula. Tetap berlatih di akun demo, pelajari lebih banyak tentang analisis pasar, dan mungkin belajar dari orang yg udah lebih berpengalaman.

    Intinya, sukses dalam trading itu perlu kombinasi antara paham situasi pasar, tahu cara atur risiko, pnya rencana yg jelas, dan bisa kendalikan emosi. Kalo bingung, terus belajar dan cari nasihat dari yg udah pnya pengalaman.

    And sebagai tambahan aja, bila record win rate serta trading plan dah berjalan lancar dan teruji selama berbulan2, maka bsa dibilang eloo dah siap utk trading gan.

    Baca Juga: 3 Cara Menghindari Kesalahan Entry Trading

     Brandon |  29 Aug 2023
    Halaman: Tips Entry Trading Akurat Versi Broker Hsb

    Larangan hedging diberlakukan oleh broker-broker AS dengan regulasi CFTC dan NFA. Peraturan tersebut diberlakukan pada pertengahan Mei 2009. Hedging pada pair yang sama dilarang, tetapi pada pair yang berlainan diperbolehkan, misalnya buy EUR/USD dan sell GBP/USD atau buy EUR/USD dan buy USD/CHF.
    Hedging pada akun yang berlainan juga diperbolehkan, misal pada akun 1 buy EUR/USD dan pada akun 2 sell EUR/USD.

    Alasan larangan tersebut tidak dijelaskan, menurut info karena hedging pada pair yang sama dalam satu akun akan cenderung mengakibatkan kerugian, karena pada dasarnya hedging pada pair yang sama adalah sebuah kerugian (posisi tersebut sudah minus), hanya saja trader belum mau menerima kerugian itu. Kalaupun Anda berusaha membuka hedging (locking) tersebut sama saja dengan membuka posisi baru, dan kalau salah posisi locking-nya bisa tambah lebar atau kerugiannya tambah besar dan kebanyakan trader yang membuka locking mengalami kerugian. Jadi larangan tersebut sebenarnya mencegah trader agar tidak menderita kerugian yang lebih besar.

    Kalau Anda sebagai seorang trader memahami risiko dalam forex dan melakukan analisa dengan baik sebelum entry, maka pilihan untuk melakukan hedging sebenarnya bukanlah pilihan yang baik. Trading plan yang baik selalu jelas dan sederhana, mulai dari entry, stoploss, take profit, dan bagaimana trade management-nya.

     Yanto |  27 Sep 2023
    Halaman: Teknik Mengatur Risiko Trading Ala Broker Finex

    moon maap sblmyaa. Gue ini kurang ngerti apa yg di sampaikan di artikel trus di kolom komentar, utk bahasa traidngnya itu kyknya levelnya terlalu tinggi dah buat gue yg baru mengenal dunia trading.

    Gue sndiri udah belajar tentng trading sekitar 3 bulanan lahh dan emang bnyk yg ngebahas tentang bntuan tools trading smcam trading central dan jga autochartist gt. Pertanyaan gue sihh cukup sederhana aja sihh,

    Apa sihh yg bsa ditampilkan di autochartist? apakah sekedar sinyal trading ato ada prereferensi entry level, SL, dan TP? Selain itu autochartist itu apakah cukup versatile, dlm artian bsa trading dngn tipe gaya trading apapun?

     Vio Andreas |  19 Oct 2023
    Halaman: Cara Memanfaatkan Autochartist Broker Monex
    Suku Bunga Deposito
    BANK 12 bulan 12 bulan
      Rupiah USD
    BNI 46 2.75% 2.75%
    BCA 2.50% 2.50%
    MANDIRI 2.50% 2.50%
    OCBC NISP 3.00% 3.00%
    PANIN 4.25% 4.25%
    Lihat Bank Lain
    Suku Bunga Kredit
    BANK Korporasi Ritel KPR
    BRI 8.00% 8.25% 7.25%
    BNI 8.05% 8.30% 7.30%
    BCA 7.90% 8.10% 7.20%
    Mandiri 8.05% 8.30% 7.30%
    BTN 8.05% 8.30% 7.30%
    OCBC NISP 8.25% 8.75% 8.00%
    BTPN 7.64% 10.36% -
    Danamon 8.50% 9.00% 8.00%
    CIMB Niaga 8.00% 8.75% 7.30%
    HSBC Indonesia 7.00% 8.75% 8.00%
    Lihat Bank Lain

    Komentar[33]    
      Cindy   |   23 Feb 2023

    Sebelumnya, aku mau berterima ksih pada mimin udah nyediaiin artikel tentang MA. Ini akhirnya aku tau kalau trnyata MA dan diikuti angkanya itu trnyata melambangkan hari. Jadi misalkan aku nyaa plih MA 100 maka bisa dikatakan garis yang muncul di chart itu adalah Moving Average atau rata rata gerakan selama 100 hari.

    Kemudian krna ini suggestnya dari MIFX jga buat ngebahas MA. Aku kan berencana untuk trading, dan krna MIFX itu broker Forex, aku mau tanya kira kira untuk akun livenya sndiri diperlukan deposit minimal berapa serta leverage yg ditawarkan brapa?

      Dedy   |   23 Feb 2023

    Cindy: Bantu jawab ya kak:

    untuk minimal depositnya itu di angka Rp 500.000 dengan leverage 1:100 tetapi bisa dupdate menjadi 1:500 sesuai dgn keadaan modal kakak. Terus modal Rp 500.000 hanya berlaku di beberapa akun saja. Untuk info lebih lengkap mengenai MIFX bisa baca beberapa artikel dibawah ini ya kak, sy sharingkan linknyaa:

    NB: MIFX itu singkatan dari Monex Investido Futures. Jadi kalau ada yg bilang MIFX brrti sama dngn Monex yaa.

    Semoga membantu!

      Andi P   |   23 Feb 2023

    Sdikit melnceng dari topik, klu ga salah, gw pernah baca mengenai aplikasi trading HP MIFX di beberapa rubik bacaan di website Inbizia. Klu ga salah ingat, memang pernah disinggng mengenai fitur fitur apa saja yg terdapat di aplikasi trading HP MIFX, salah satu yang pling gw ingat itu terdapat trading signal, trading central, dan autocharist. Jujur ya gw ga gt ngerti tentang trading central ama autochairst, tpi trader pemula seperti gw pastinya tau tntng trading signal.

    (Sedikit curhat),, gw sndiri sihh ga mau gt tergantung ama trading signal. bukannya ga mau makee, cuma yg namnya signal trkdng jga bsa salah. Jdi gw putusin buat belajar indikator jgaa dan MIFX kbtulan ada bahas di artikel ini. Ada ga ya kira2 MA dan kawan kawannya di MIFX mobile?

      Rio Rio   |   24 Feb 2023

    Andi P:

    Bantu jawab ya gan,, ini ane user MIFX jga nih. Untuk melihat indikator indikator tools yang lengkap buanget di MIFX Mobile, agan tinggal ngeklik pasangan mata uang, terus bagian pojok kanan atas, agan klik di bagian grafik. Terus muncul tu chart, klik di indikator, kemudian car indikator yang agan mau.

    Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi

    Untuk MA dan kawan-kawan, plihannya banyak. Ini ane tampilin aja sebagian dari indikator MA yng bisa dipilih yaa :

    Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi

    Ini di akun demo yaa, jdi ga usah deposit ato ngupload ini itu. Cukup daftar aja kyk biasa, jdi bsa cba cba trading di MIFX Mobile

      Johan   |   23 Feb 2023

    Gw sumpah ga tau klu akun demo di MIFX, modal bisa abis trus cara ngaktifin harus ngehubungi CS. Jujur ya, gw sih ga tau pneyebab mengapa perlu hubungi CS utk ngisi saldo virtual di Akun demo .

    Gw ini jadi penasarna asli ama akun demo di MIFX. Saldo nya kan bisa diisi kmbli klu trading ampe saldo virtual jdi 0, klu misalkan gw maunnya ngeubah saldo di akun trading demo bisa ga, klu bsa caranya bagaimana yaa? Terima kasih yaa

      Frendy   |   23 Feb 2023

    Johan: Sama gan, aku pengguna MIFX tpi msh belajar di akun demo. Aku sendiri juga ga tau sihh alasan psti mengapa perlu isi saldo akun demo klu udah ngecapai 0. Tpi yg jelas sihh, klu dngn prosedur isi saldo akun demo seperti ini, aku ngerasa trading meskipun di akun demo ga bsa asal-asalan.

    Klu ampe 0, ribet jadinyaa krna mesti hubungi Customer Service. Ya mngkn aja ngajarin kita utk displin di trading meskipun di akun demo.

    Utk akun demo, balance fundsnya bisa bngt diubah. Biasa gw jga ubah, bisa di webtrader maupun di MObile appnnya. Cukup cari akun saya, terus ngubah saldonyaa. Cara ngubah di webtrader agak ribet sihh, perlu cari menu lainnya, terus masuk ke akun saya dan klik tanda 3 titik dan terakhir pilih ganti akun balance. Bisa dilihat nih beberapa plilihan saldo akun demo tersedia :

    Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi

      Aaron   |   16 May 2023

    Mengapa dalam moving average entah itu SMA, WMA, ataupun EMA itu selalu dibarengi dngn nomor ya? Misalnya yang paling sering dipake itu 50 hingga 200. SEbetulnya itu artinya apa? dan apakh kita sebagai trader bsa menngubah sesuka hari angka2 tersebut serta dngn mengbuah angkat tersebut, apakah ada pengaruhnya ke analisa teknikal trading?

    Dan apa sebenarnya fungsi dari SMA, WMA, dan EMA di trading Forex. Soalnya di artikel hanya membahas secara umum saja, dan buat saya masih agak kurang penjelasannya. Meskipun dari cara memakai moving average di artkiel, memiliki penjelasan cukup jelas dan secara buat pemula itu gampang dipelajari.

      Darius   |   21 May 2023

    Aaron: Bro, angka2 yg sering digunakan dlm moving average (MA), seperti 50, 100, atau 200, itu bukanlah nomor acak ato smbrng isi. Angka2 tersebut tu mencerminkan periode ato jumlah data yg digunakan dalam perhitungan MA. 1 Periode itu = 1 hari ya dlm terms MA

    Nah, Moving average sendiri udh jelaslah ya fungsinya itu dah dijelasin di artikel. Dan perihal tntng misalnya Simple Moving Average (SMA) ato lbh dikenal (MA), Weighted Moving Average (WMA), dan Exponential Moving Average (EMA). Semua jenis MA ini menggunakan periode tertentu dalam perhitungannya. Paling umum ya itu, MA 50, MA 100, dan MA 200.

    BTW, pemilihan periode MA ini bersifat subjektif dan tergantung pada preferensi msg2 trader. Beberapa trader cenderung menggunakan periode yg lebih pendek (misalnya MA 20 atau MA 50) untuk ngamatin pergerakan harga dlm jangka waktu yg lebih singkat, sementara itu, trader lain mungkin lebih suka menggunakan periode yg lebih panjang (misalnya MA 100 atau MA 200) untuk melihat tren jangka panjang.

    Perbedaan antara SMA, WMA, dan EMA terletak pada metode perhitungannya. SMA ato MA memberikan bobot yg sama pada semua periode, sedangkan WMA memberikan bobot yg lebih tinggi pada periode terbaru. EMA memberikan bobot yg lebih tinggi pada data terbaru dan secara eksponensial mengurangi bobot pada data yg lebih lama. Untuk lbh jelas lagi mngenai hal ini bsa bergabung di forum ini saja ya bro : Perbedaan SMA, WMA dan EMA

      Abdul   |   24 May 2023

    Ada saran angka yg digunakan dalam crossover MA ga? Soalnya gue perhatiin, klu make MA berapapun angkanya, dan di cross over gitu di chart, maka timeframe yg digunakan bila dignti itu akan berbeda2. Misalnya di TF M15 akan berbeda gitu di TF lainnya. Nahm sdngkan aku tuh swing trader, jdi dalam nentuin titil entry gitu, gue sering perhatiin chart dngn time frame yg berbeda2.

    Dan kitka ngebaca thread ini, gue ngerasa klu MA itu memiliki bnyk fungsi dan bsa digunakan secara fleksibel. Cma utk angka2 misalkan 20, 50, 100 gitu, penearapannya harus gmana? apakah dngn yg day trading itu MA nya pake angka lbh kecil ato gmana? Sbealkinya apakah swing trading mnggunakan MA lbh besar aja agar lbh akurat gitu?

      Darti   |   5 Jun 2023

    Abdul: Sbnrnya dlm pilihan angka buat crossover MA itu nggak ada aturan pasti yang baku. Tergantung sama gaya trading dan preferensi masing-masing trader. Tapi gue bisa kasih saran nih, secara umum yaa

    • Buat lo yang day trader, dengan timeframe pendek kayak M15, mendingan pake MA periode kecil, misalnya 20 atau 50. Soalnya MA-nya bakal lebih cepet ngasih sinyal buat pergerakan harga yang cepet.
    • Kalo lo swing trader, yang pake timeframe lebih gede, mendingan pake MA periode yang lebih besar, kayak 50 atau 100. MA-nya jadi lebih halus dan bisa dapetin sinyal buat tren jangka panjang.

    Sbagai cataatan nihh, spngalaman gue, jngn cuma mengandalkan crossover MA aja. Pake juga indikator lain, kayak indikator momentum atau osilator, buat ngonfirmasi sinyal dan nambah kekuatan analisamu. Yg gue pake awesome oskilator (baca : Cara Trading Breakout dengan Trendline dan Awesome Oscillator)

    Nahh, saran gue ini kan secara umum. Akan lbh baik klu kita mencoba sndiri di akun demo, MA periode berapa gitu yg lbh baik dan cocok dngn preferensi kita

      Evan   |   10 Jun 2023

    Dalam crossover MA itu sndiri mengapa sering dijadikan acuan buat entry ya? Dan dalam entry nya apakah nggu MA setelah terjadi penyilangan ato entry bgitu dua garis MA saling bersentuhan?

    Terus apa dasar dan faktor serta penjelasan mengapa MA cross itu dijadikan acuan entry gitu. Dan apakah dngn mengubah angka2 di MA, maka crossover kyk gitu bsa berubah jadi ga saling bersilangan? Trus misalkan kita pake MA biasa MA 50 gitu apakah di grafik bakalan sama dngn EMA 50? Kira2 apa bedanya MA dengan MACD? Soalnya di MACD jga ada cross over gitu2

      Boris   |   13 Jun 2023

    Evan: Halo gan! Bntu jawab ya! Crossover Moving Average (MA) sering digunakan sebagai acuan untuk entry karena dpt memberikan petunjuk tntng perubahan tren harga. Jdi, ketika MA dengan periode yg lebih pendek melintasi MA dngn periode yg lebih panjang, itu mengindikasikan kemungkinan perubahan tren.

    Misalnya, saat terjadi golden cross, di mana MA pendek melintasi MA panjang dari bawah ke atas, itu bisa menjadi sinyal bahwa harga kemungkinan akan bergerak naik (bullish). Sedangkan death cross, di mana MA pendek melintasi MA panjang dari atas ke bawah, bisa menjadi sinyal bahwa harga kemungkinan akan bergerak turun (bearish).

    Dalam entry dengan crossover MA, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan. Beberapa trader menunggu penyilangan (cross) terjadi dan harga bergerak sedikit sebelum mereka entry. Sementara itu, ada yang lebih suka entry segera setelah dua garis MA bersentuhan. Jdi ini tergantung preferensi masing2 yaa.

    Nah mengenai MACD, itu adalah adalah indikator momentum yang menggunakan perbedaan antara dua MA dengan periode yang berbeda. MACD menggunakan crossover antara dua garis MA-nya, yaitu garis MACD dan garis sinyal, sebagai sinyal entry dan exit.

    Ini perlu diingat adalah indikator berebda tetapi bisa saling dipadukan ya gan. Contohnya adaalah dngn strategi scalping dan selengkapnya bisa baca disini : Scalping Dengan MA Dan MACD

      Kenny   |   14 Jun 2023

    Numpang nnya nih, ini broker MIFX kan klu ga salah ada menawarkan aplikasi tradingnya ya. Nah, aku mau tanya apakah dngn pemaparan mengenai Moving Average yg di offer sama si MIFX di artikel ini, di aplikasi tradingnya sndiri ada ato ga indikator tools MA ini?

    Krna sepengalaman aku dulu, aplikasi trading klu ditawarkan langsung ama broker itu terkadang ga lengkap, ga seperti metatrader 4 yg benar2 lengkap. Di aplikasi trading broker itu terkadang cuma ada 3-4 macam indikator tools aja. Dan inikator tools terbatas ini jga ga bsa dikatakan bisa nunjang trading krna pada dasarnya kita harus menggabungkan beberpa indikator agar sinyal trading makin oke,,

      Leon   |   17 Jun 2023

    Kenny: WAhh, dalam aplikasi trading MIFX, kita bakalan menemukan beragam indikator teknikal yg dapat digunakan, termasuk Moving Average dengan berbagai jenis dan periode yang dapat disesuaikan. Wajar aja sih, jngnkan aplikasi MIFX, saya rasa rat2 broekr dngn aplikasi sndiri pasti memiliki yg namanya MA baik yg udah disetting maupun yg bsa setting manual. Krna emang MA ini baik itu jenis apapun, biasanya rata2 trader memakai hal tsb dalam membntu merka trading. So, jngn terlalu khawatir, MA dapat ditemukan di aplikasi trading manapun termasuk di MIFX Mobile dan jenis MA yg ditawarkan itu benaran beragam kok.

    Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi

    sbagai contoh, liat aja beragam indikator yg ditawarkan ama si MIFX diatas

      Ulil   |   18 Jun 2023

    untuk sma 200 ini cocok dipasang di tf mana? dan untuk penggabungan sma 200 dan 50 juga cocok di tf yang apa? apa kedua cara itu bisa berlaku untuk tf yang sama? kalau sy trading jangka pendek apakah masih cocok untuk menggunakan sma 200?

      Iris   |   19 Jun 2023

    @ Halo Ulil :

    • sma 200 biasanya digunakan pada time frame daily .
    • penggabungan sma 200 dan sma 50 biasanya juga pada timeframe daily, dimana sma 50 sebagai konfirmator dari sma 200.
    • bisa saja digunakan pada time frame yang lebih rendah, tetapi biasanya untuk timeframe di bawah daily (4 jam, 1 jam) menggunakan sma 50, atau kombinasi antara sma 100 dan 50, atau sma 55 dan sma 21.
    • trading jangka pendek pada timeframe rendah sebaiknya tidak menggunakan sma 200, tetapi kombinasi antara Exponential Moving Average (EMA) periode pendek, misalnya EMA 21 dan EMA 8.
      Devi   |   20 Jun 2023

    saya sudah pernah mencoba menggunakan crossing EMA 50,200 ini yah, terutama di pair GBPUSD dan USDJPY, tapi menurut saya sih perpotongan2 golden cross dan death cross seperti di atas itu tidak selalu berujung profit, malah bisa jadi drawdown sampai 30% dari modal saya.. ini contohnya

    Sdangkan jika timeframenya diangkat sampai ke D1, cross-crossing ini akan sangat jarang sekali muncul (hanya 1-2 kali dalam 3 bulan)

      Jane   |   21 Jun 2023

    Kalau untuk time frame dibawah D1 (jangka pendek) memang lebih akurat digunakan EMA (Exponential Moving Average) yang responsnya lebih cepat, karena kalau Anda trading jangka pendek tentu Anda menginginkan respons yang lebih cepat untuk bisa memberikan sinyal entry sesegera mungkin.

    Namun periode ema-nya tidak harus 50 dan 200, tetapi disesuaikan dengan time frame yang digunakan, semakin rendah time frame semakin kecil periode ema. Periode berapa yang paling cocok bisa diketahui dengan melakukan backtest. SMA periode 200 dan 50 memang biasanya digunakan pada tf daily. Mengenai perpotongan antara 2 ma, sebaiknya dikonfirmasi dengan indikator sebelum memutuskan untuk entry, baik pada tf D1 maupun tf yang lebih rendah. Berikut ini contoh konfirmasi sebelum entry untuk EUR/USD D1:



    Entry buy ketika:
    - kurva sma 50 telah memotong kurva sma 200 dari arah bawah dan bergerak diatasnya
    - kurva indikator MACD telah memotong kurva sinyal (warna merah) dari arah bawah dan bergerak diatasnya, dan garis histogram OSMA juga telah berada di atas level 0.0
    - kurva indikator RSI berada diatas level 50
    - garis histogram ADX berwarna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.

      Larry   |   21 Jun 2023

    Ketika membaca artikel ini, saya sungguh bingung dengan banyaknya pola pola yang harus diketahui dan dibedakan. namun sayangnya saya tidak familiar dengan pola pola lainya, kecuali MA. Master, apa bedanya SMA, WMA, dan EMA?

      Zein   |   22 Jun 2023

    Pola-pola tersebut adalah perkembangan dari indikator MA = Moving Average. Merupakan indikator yang paling sering digunakan dan paling standar. Jika di-Indonesiakan artinya kira-kira adalah rerata pergerakan. Moving average sendiri memiliki aplikasi yang sangat luas meskipun sederhana

    SMA, Simple Moving Avarage. Ada beberapa kegunaan dari SMA. Secara garis besar dapat digunakan untuk hal-hal berikut:

    1. Menentukan trend yang akan terjadi.

    2. Menentukan titik support dan resistance.

    3. Memuluskan indikator lain yang terlalu bergerigi.


    WMA = Weighted Moving Average Secara keseluruhan, peraturan pada WMA adalah sama seperti pada SMA hanya memiliki perbedaan pada pembobotan nilai saja. Pembobotan nilai pada WMA akan tergantung pada panjang periode yang kita tetapkan. Semakin panjang periode yang ditetapkan, maka semakin besar pula pembobotan yang diberikan pada data terbaru.

    Namun pada kenyataannya Hasil dari perhitungan akan mengakibatkan perhitungan yang sangat rendah. padahal hal tersebut hanya terjadi karena adanya berita yang keluar. Kadang-kadang simple moving average mungkin terlalu sederhana. Kalau saja ada cara yang Anda bisa menyaring spike lonjakan harga tersebut sehingga Anda tidak akan mendapatkan sinyal yang salah. Ini disebut Exponential Moving Average


    width=534
    Anda bisa perhatikan, Contoh diatas adalah menggunakan Gabungan dari 3 Indikator diatas. Dengan Periode 100. Anda bisa perhatikan jika harga dibawah ketiga Indikator tersebut menunjukan tren turun. Perbedaannya hanya beberapa pips dalam menunjukan Sinyal Sell.

      Vina   |   23 Jun 2023

    Halo selamat siang, guys, ada yang mau gw tanyai pak terkait hungan pola candle dengan MA, kalau untuk dipadukan dengan pola-pola Candlestick seperti engulfing jenis MA mana yang kira-kira cocok ya pak?

      Budiutomo   |   24 Jun 2023

    Cocok untuk semua jenis MA. Baik SMA, EMA ataupun WMA punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

    Untuk mengetahui mana yang benar-benar pas buat Anda, sebaiknya lakukan backtest terlebih dahulu untuk melihat jenis MA mana yang cocok dengan strategi trading Anda dan pada periode berapa.

    Indikator MA termasuk indikator trend, dan digunakan untuk mengkonfirmasi pola-pola atau price action yang terbentuk dari candlestick. Jika terkonfirmasi maka pola atau price action tsb bisa dianggap valid. Semua jenis MA bisa untuk konfirmasi.

    Misal jika terbentuk bearish engulfing candle dan harga bergerak di bawah kurva MA, maka bisa dianggap bearish engulfing yang terbentuk adalah valid. Minimal ada 2 indikator trend yang mengkonfirmasi, misal EMA dan parabolic SAR, atau SMA dan ADX, dsb.

      Ratna   |   24 Jun 2023

    Haloo cemuanya....

    maaf niih ijin mo gabung komen2 ama dikit2 nanya gitu ke senior2 yg ada di sini hehe..

    Dlm artikel diatas nyebutin ttg MA atau moving Average yg sering digunakan olh pr trader. Nah kebetulan nihh, gw cukup tertarik dg MA gitu..

    Soalnya gw skrg ini lg seneng2nya utak-atik tradingview ama lg ngebet banget bljar analisis teknikal..

    Nah slh satu indikator yg sering gw temukan adalah MA itu, dan kt abg2 senior gw indikator MA sering digunakan oleh para trader, baik itu yg msh pemula, yg lg belajar bahkan yg jam terbangnya udah tinggi alias udah pro msh juga pake indikator MA gitu.

    Katanya nih MA tuh banyak jenisnya dan dr semua jenis itu bs digunakan sesuai dg kebutuhan para trader. Nah klo ada abg2 senior yg udah pro atau udah sering make MA, kasih bocoran dikit donk apa aja siih jenis MA itu trus klo utk pemula cocoknya pake indikator MA yg mana ya..??

    Mdh2an ada abg senior yg mo ngebantuin nihh… maa’aciih bnyak..

      Heri Wijaja   |   1 Jul 2023

    Ratna: Halo kak, klu mneurut aku sndiri, utk pemula enakan memilih jenis MA yg simple (SMA atau dikenal sbagai MA aja) dan jga EMA (Exponential Moving Average). Dan klu aku sndiri memakai strategi MA crossover dalam trading, dmana kita menggunakan 2 MA utk menentukan kapan masuk trading. Bila terjadi penyilangan antara 2 MA, maka kita bsa entry di saat itu jga. Selain itu penggunaan MA jga bisa menyiratkan trend yg terjdai. Bila chart diatas garis MA brrti menunjukkan harga naik, dan sebaliknya bila chart dibawah garis MA menunjukkan harga turun.

    Dan ini udah dijelaskan di artikell kok kak. So, alangkah baik, kita langsung praktekin di akun demo broker aja biar lbh ngeh mengenai MA, semoga membantu ya kak!

      Wincent   |   5 Jul 2023

    Mohon bntuannya dong utk menjelaskan mengapa MA bsa membantu memfilter sinyal palsu yg terjadi di trading? Emang benar klo MA itu kan diitung berdasarkan periode rata2. Makanya ada MA yg 50 terus ada jga MA yg 200 dan sebagainya. Tetapi di artikel ga dsebutin MA berapa aja yg bagus utk memfilter sinyal palsu. Dikatakan di artikel bahwa bila MA diitung dngn periode yg tepat bakalan ngehasilin filter yg bagus.

    So, pertanyaan gue selanjutnya adalah periode yg kyk gmana yg bagus buat trading? Ma berapa aja selain 50 dan 200 yg biasanya dipake oleh trader? selain itu, mengapa sihh MA bsa banget digunakan utk identifikasi tren pasar yg terjadi juga?

      Kaka   |   13 Aug 2023

    Halo gan ane mau tanya, terkait Support dan Resistance, support diatas dan resistance dibawah ya? apakah semakin banyak tersentuh maka semakin valid ya? tolong dijelaskan ya, nggak mudeng ane tuh...

      Yanto   |   14 Aug 2023

    Terbalik rek, resistance diatas dan support dibawah. Kayak yang artikel yang ditulis diatas kalau resistance terjadi ketika buyer melakukan close sehingga harga tertahan di level tersebut dan sebaliknya bila seller merasa harga sudah turun cukup maka mereka close posisi mereka sehingga terbentuk support.

    Kalau gw blngnya support resistance ini menjaga harga pasar agar tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah dalam periode waktu tertentu. Kayak penulis sampaikan kalau sewaktu waktu bisa aja harganya bakal melebihi resistance ataupun support (breakout) menjadi salah satu referensi kita untuk open posisi agar bisa take profit.

    Baca Juga: 5 Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Level Support-Resistance

    @Kaka makin banyak tersentuh level support atau resistance berarti semakin teruji dan harganya stabil disitu-situ. Level tersebut bisa dijadikan acuan untuk asumsi masa depan. Kalau gw ngeliatnya mungkin beberapa waktu kedepan harga pasar bisa aja balik ke level support dan resistance yang kuat itu apabila pasar yang sekarang dalam kondisi breakout. Gw jadiin sebagai acuan history seperti itu. Jujur, support resistance ini penting banget. Coba dalamin lagi deh artikel ini. Thanks!

      Rinne Ten   |   21 Aug 2023

    Setelah membaca artikel ini, gw tertarik ama penjelasan ini "Salah satu alasan mengapa MA tidak efektif digunakan pada market sideways adalah karena rentang harga hanya naik-turun pada level tertentu saja. Dalam kondisi seperti ini, entry menggunakan MA bisa menghasilkan sinyal palsu (False Signal)."
    yang gw pahami dalam penjelasan ini bahwa tidak semua signal yang diterima itu benar, terkadang menerima sinyal palsu. Bagaiman ane sebegai trader pemula dapat mengenali Sinyal Palsu Dari kondisi ini dan apa yang harus dilakukan ketika menerima fake signal?

      Genta   |   22 Aug 2023

    Salam, saya bantu menjelaskan ya... Saya menekankan kalo MA bukan berarti banyak false signal. Moving Average memiliki beebrapa jenis, seperti SMA. SMA kurang sensitif terhadap perubahan harga. Pada awalnya, dimana hanya terdapat SMA , ternyata banyak trader mengeluhkan tentang sinyal yang lambat dari SMA dan menginginkan SMA yang lebih sensitif terhadap perubahan harga.

    Maka diciptakanlah EMA dan WMA dengan pembobotan yang berbeda sehingga lebih sensitif terhadap perubahan harga. Dengan kata lain, EMA dan WMA memberikan sinyal yang lebih banyak daripada SMA. Namun, kekurangan EMA dan WMA adalah muncul lebih banyak sinyal palsu (false signal) dibandingkan SMA.

    Sinyal palsu atau biasa disebut fake signal adalah kondisi di mana harga gagal menembus level tertinggi atau level terendah (false breakout) di Mother Bar setelah pola Inside Bar terbentuk. Akibatnya, harga berbalik arah karena adanya perubahan sentimen pasar atau reaksi pada berita-berita tertentu. Contoh pada marte 2010, Saat itu, harga EUR/USD bergerak bearish, tetapi tiba-tiba berubah bullish akibat penyataan Presiden ECB.

    Mengenai false signal, semua jenis MA baik itu SMA, EMA ataupun WMA bisa menimbulkan false signal karena MA didasarkan atas perhitungan matematika, yaitu harga rata-rata dalam periode tertentu, sehingga harga bergerak dulu baru nilai rata-ratanya keluar. Dengan demikian indikator jenis MA ini termasuk indikator yang lagging atau selalu terlambat dalam merespon pergerakan harga. Semua lagging indicator bisa menghasilkan false signal.

    Baca Juga: Cara Mengenali Sinyal Palsu Dengan Inside Bar

      Fahri   |   24 Aug 2023

    Sedikit menambahkan, sinyal yang terbentuk dari candlestick pada chart maka jawabnya adalah Anda harus konfirmasikan sinyal tsb dengan indikator teknikal. Jika memang konform (terkonfirmasi), maka sinyal tsb adalah valid dan bulan fake signal atau false signal.

    Tapi beda lagi jiga anda membukan akun denga mengcopy salah satu provider dalam broker, sinyal yang false dari provider, mungkin saya tidak bisa memberikan solusi.

    Pola sinyal palsu dibedakan menjadi dua, yaitu pola bearish dan bullish. Keduanya terdiri dari satu atau lebih Pin Bar yang menunjukkan false breakout. Jadi, candle pertama akan menunjukkan harga yang menembus level tertinggi atau terendah di Mother Bar, sementara candle kedua bergerak berlawanan dengan candle pertama.

    Terkadang fake signal tidak hanya terdiri atas satu Inside Bar; bisa juga 2, 3, atau bahkan lebih. Untuk itu, Anda harus jeli membaca keadaan sebelum menentukan arah pergerakan harga selanjutnya. Ini merupakan salah satu kunci sukses yang perlu diperhatikan jika Anda ingin mulai mendapatkan keuntungan di pasar forex.

    Baca Juga: Cara Mengenali Sinyal Palsu Dengan Inside Bar

      Vina   |   28 Aug 2023

    Artikel ini buat gua udah cukup bagus, tapi dari artikel ini gua jadi muncul beberapa pertanyaan. Langsung aja ya.

    • Bagaimana caranya menentukan periode waktu yang ideal untuk menggunakan Moving Average?
    • Apa perbedaan antara Moving Average dan Weighted Moving Average, dan kapan sebaiknya menggunakan keduanya?
    • Bagaimana cara mengenali sinyal Buy atau Sell dengan MA saat pasar sedang dalam tren?
    • Apa risiko yang perlu diperhatikan saat menggunakan MA, terutama dalam situasi pasar yang datar?
    • Bagaimana trader bisa mengatasi keterlambatan sinyal yang sering terjadi dengan MA?

    Semoga para suhu di sini bisa bantu jawab pertanyaan gua ya. Makasih!

      Saifuddin   |   29 Aug 2023

    Halo! Senang mendengar semangat Anda dalam menggali informasi seputar dunia trading. Memang, pemahaman mengenai trading dan berbagai petunjuk adalah langkah awal yang sangat penting untuk menjadi trader yang sukses. Artikel yang Anda temukan tampaknya memang memberikan manfaat yang berharga dan disampaikan dengan cara yang jelas dan mudah dimengerti, terutama bagi trader pemula seperti Anda.

    MFX sudah cukup sering muncul di radar Anda, terutama melalui iklan di YouTube. Informasi bahwa broker ini diatur oleh Bappebti adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Regulasi oleh otoritas keuangan seperti Bappebti adalah indikasi bahwa broker tersebut harus memenuhi standar tertentu dan tunduk pada aturan yang ketat untuk melindungi dana klien. Jadi, dalam banyak kasus, ada jaminan bahwa dana Anda akan lebih aman dan terhindar dari risiko penipuan ketika Anda bertransaksi dengan broker yang terregulasi.

    Pentingnya regulasi ini adalah untuk menjaga transparansi dan integritas pasar. Itu juga dapat memberi Anda jaminan bahwa broker tersebut harus mematuhi standar keamanan yang ketat. Meskipun ada broker lain yang tidak diatur oleh Bappebti yang menawarkan platform dan layanan trading yang menjanjikan, penting untuk berhati-hati dan melakukan penelitian lebih lanjut sebelum memutuskan untuk bertransaksi dengan mereka. Memilih broker yang terregulasi sering kali merupakan langkah yang lebih aman dan bijak, terutama bagi trader pemula.

    Jadi, Anda berada di jalur yang benar dalam mencari informasi dan mempertanyakan hal-hal penting ini. Teruslah belajar dan kembangkan pemahaman Anda tentang trading. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau butuh bantuan lebih lanjut, kami di sini untuk membantu. Semoga sukses dalam perjalanan trading Anda!

    Baca Juga: 4 Jenis Broker Forex Yang Perlu Diwaspadai
      Rendy   |   18 Oct 2023

    Helloo! Pengen brtnya aja, mengapa rata2 trader lbh senang make MA dan EMA ya? Jujur wa baru tau bahwa ada jenis MA lain selain MA dan EMA. BTW aja nih, ane agk tertarik dngn WMA krna jujurly agak jrng di dengar and ada hal yg ngebuat ane agak bingung.

    So, di artikel kan tertulis klu WMA ini adalah pngmbangan dari MA which is EMA jga pngmbangan dari MA dan yg ngenbadain ama EMA itu adalah distribusi beban yg diberikan akan ada pngaruh ama akurasi data dan di bentukkan dlm bentuk persentase gitu. Nah, distribusi beban yg dimaksudkan itu kira2 apa ya? Trus nihh bentuk akurasi dlm persentase itu apakah benar2 akurat dan apakah datanya prnh mencapai 100%?

    BTW suhu2 nih. Klo ada sertasi artikel ngebahas tntng WMA ini, blh banget di share dong , makasih bnyk