Strategi trading sesuai kepribadian harus diketahui semua trader sebelum mulai trading. Anda bisa menemukannya dengan mengikuti ulasan di bawah ini.
Di internet kita seringkali melihat banyak iklan diposting oleh broker tentang keunggulan trading forex, yang ujung-ujungnya mengundang Anda membuka akun. Beberapa orang akan merasa tergiur, lalu memutuskan mulai mencoba peruntungan di trading forex.
Sebelum terjun langsung, tentunya Anda membutuhkan bekal ilmu, bukan? Malas membaca buku-buku tebal dan mempelajari istilah-istilah baru membuat Anda memutuskan mengambil jalan pintas: bergabung ke grup atau forum trading.
Wadah komunitas tersebut merupakan tempat belajar yang efektif, karena selain gratis, ada banyak sekali anggota yang mau mengajarkan Anda mencoba berbagai sistem trading. Namun, lama kelamaan Anda jadi kebingungan sendiri, karena opini antar trader bisa berbeda satu sama lain.
Tapi Anda tidak menyerah dan berani mencoba mendepositkan uang setelah membuka akun live. Saran-saran dari anggota grup ternyata membuahkan hasil dan Anda sukses mendapat profit di minggu pertama. Anda berpikir bahwa ternyata trading tidak serumit yang dibayangkan.
Di posisi ini, atas rekomendasi trader-trader lain, Anda meningkatkan risiko di atas 1% untuk setiap transaksi. Pada akhirnya, Anda mengambil risiko terlalu tinggi, ditambah lupa pula memasang stop loss. Alhasil, saat sedang bekerja, notifikasi muncul mengabarkan Anda baru saja kena margin call, sehingga semua uang ludes.
Alhasil, mulailah otak berputar. Anda tak bisa mengawasi jalannya transaksi ketika tengah bekerja, lalu siapa yang bisa menggantikan peran Anda? Hmm.. coba menggunakan robot trading sepertinya boleh juga.
(Baca Juga: Keunggulan dan Kelemahan Robot Trading Forex (EA))
Lambat laun, pola trading EA (Expert Advisor) Anda semakin tidak sesuai. Hal ini disebabkan ketidaktahuan Anda mengenai bagaimana cara mengoperasikan robot trading. Kemudian, Anda mencabut program auto-trading dari akun dan mencoba belajar trading dari dasar.
Dari banyak strategi trading yang dicoba, setiap kali rugi, Anda menyalahkan strategi tersebut. Anda terus mendepositkan uang sambil mencari strategi yang cocok. Meski banyak trader biasanya sudah menyerah di tahap ini, Anda belum putus asa, dan memutuskan menyewa manajer akun dengan harga mahal daripada kembali mengandalkan robot trading. Sayangnya, Anda merasa tidak cocok, lalu mencari manajer akun lain.
Ketika kembali menoleh ke belakang, ada beberapa strategi yang tidak disukai, ada juga yang dirasa pas tapi tak terpakai karena Anda malas belajar. Jika saja dari awal mengetahui gaya trading ideal Anda, tentu tak perlu keluar uang banyak mencoba strategi ini-itu, kan?
Skenario di atas merupakan plot yang para trader amatir sering lakukan karena tak punya persiapan lengkap sebelum terjun langsung ke dunia forex.
Dengan sedikit perencanaan matang, Anda dapat menghindari penyesalan sekaligus meningkatkan peluang sukses dalam bertrading. Jangan berharap menemukan jalan pintas menghasilkan profit, karena semuanya membutuhkan latihan, kesabaran, dan ketekunan untuk menjadi trader produktif dan sukses.
Setiap trader memiliki gaya dan kepribadian yang berbeda-beda. Bagaimana mereka bisa profit? Kuncinya adalah memahami metode trading apa yang sesuai dengan kepribadian.
Trading forex pada dasarnya tak jauh berbeda dari trading lainnya. Semua trader mengejar profit, tentunya dengan metode yang bermacam-macam pula. Ada yang mengincar time frame pendek menggunakan scalping, ada yang sukses memantau fundamental jangka panjang, dan masih banyak lagi.
Lalu muncul pertanyaan, bagaimana trader-trader tersebut mengetahui metode trading yang tepat? Strategi trading apa yang ideal buat kepribadian Anda? Bagaimana cara menentukannya? Mengetahui durasi trading, tipe analisa, dan level risiko bisa menjadi langkah pertama Anda dalam menentukan strategi trading ideal.
DI
|
Daftar Isi |
Time Frame Trading
"Apa time frame terbaik untuk trading forex?"
Pertanyaan di atas umum dilontarkan oleh trader, terutama yang baru mengenal pasar forex. Sebenarnya, tidak ada jawaban absolut, karena semua tergantung pada strategi dan gaya trading pilihan Anda. Pemilihan time frame tentu berbeda-beda setiap individu. Mari kita simak tipe-tipe trader berdasarkan time frame-nya di bawah ini:
(Baca Juga: 5 Mitos Trading Dengan Time Frame Harian)
1. Day Trading
Day trading adalah gaya trading spekulatif yang melibatkan pembukaan dan penutupan posisi dalam hari yang sama. Jika Anda membuka posisi baru pada pukul 10 pagi dan menutupnya pada pukul 2 siang pada hari yang sama, Anda telah melakukan day trading. Namun apabila Anda menutup posisi yang sama keesokan hari, maka bukan lagi dianggap sebagai day trading. Time frame day trading berkisar di hitungan menit hingga H1.
2. Swing
Swing trading adalah gaya trading yang mencoba memperoleh keuntungan selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Trader swing umumnya menggunakan analisa teknikal untuk mencari peluang trading. Prinsip utama swing trading adalah mengambil peluang dari titik-titik pembalikan harga. Time frame yang digunakan umumnya antara H4 sampai W1 (Weekly).
3. Position (long-term)
Position atau trading jangka panjang merupakan strategi di mana trader memegang posisi dalam jangka waktu lama, biasanya selama beberapa bulan sampai tahunan. Position trader mengabaikan pergerakan harga jangka pendek demi mendapatkan keuntungan dari tren jangka panjang. Karena itu, tak heran jika mereka mengandalkan time frame lebih tinggi dari W1 untuk menganalisa pergerakan harga.
Tipe Analisis
Pada dasarnya, ada dua jenis analisis yang diaplikasikan trader:
1. Teknikal
Analisa teknikal adalah metode yang dimanfaatkan untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan berdasarkan data pasar di masa lampau. Trader teknikal percaya bahwa aksi harga saat ini atau masa lalu di pasar adalah indikator paling handal untuk memperkirakan price action di masa depan.
2. Fundamental
Analisa fundamental adalah cara memandang pasar forex dengan menganalisis kekuatan ekonomi, sosial, dan politik yang dapat memengaruhi harga mata uang.
Anda harus memahami alasan mengapa atau bagaimana peristiwa terjadi. Misalnya saat kenaikan tingkat pengangguran mempengaruhi ekonomi suatu negara atau efek kebijakan moneter terhadap permintaan mata uang negara tersebut.
Meskipun beberapa trader lebih suka menggunakan satu metode, kombinasi analisa fundamental dan teknikal adalah yang paling direkomendasikan.
Gaya Trading
Hal berikutnya yang perlu Anda pertimbangkan adalah gaya trading. Sebelum Anda memutuskan gaya apa yang harus digunakan, Anda harus memahami pengertian tipe-tipe trend terlebih dahulu. Jika Anda lebih condong ke arah teknikal, maka Anda perlu memperhatikan tiga tipe berikut:
(Baca Juga Mengenal Gaya Trading Follow Trend Dan Counter Trend)
1. Counter Trend
Strategi counter trend bertujuan untuk menentukan titik pembalikan tren. Trader yang menggunakan pendekatan ini mengambil petunjuk dari pola pembalikan candlestick. Mereka juga menerapkan Oscillator seperti MACD atau RSI untuk melihat apakah pasar sudah overbought atau oversold.
2. Follow Trend
Strategi mengikuti arus trend mengartikan seorang trader yang membuka posisi searah trend. Dengan kata lain, mereka membeli saat uptrend dan menjual saat downtrend. "Buy low and sell high" adalah pepatah favorit trader penganut gaya ini.
3. Breakout
Breakout terjadi ketika harga bergerak menembus level tertentu. Jadi, breakout mengandalkan momentum pergerakan harga setelah melampaui level tertentu yang dianggap penting. Trading breakout memungkinkan Anda untuk menangkap peluang menjanjikan searah trend pasar. Itulah mengapa gaya trading ini banyak digunakan oleh trend followers.
Saat trading trend, Anda harus mengidentifikasi bahwa harga bergerak mengikuti momentum. Sementara dalam counter trend, Anda harus mencari pembalikan trend dan mengikutinya untuk menghasilkan profit.
Belajarlah cara membaca arus trend, sehingga Anda dapat memahami jenis trend apa yang Anda ikuti, dan eksekusi apa yang diperlukan.
Level Risiko Trading
Risiko adalah bagian mendasar dari setiap investasi dan bisa dibilang, tidak ada investasi tanpa risiko. Besarnya risiko yang Anda ambil dalam trading forex adalah keputusan pribadi yang dapat dipengaruhi oleh banyak hal, seperti leverage tinggi hingga ukuran trading per transaksi.
(Baca Juga: 4 Metode Manajemen Risiko Dalam Trading Forex)
Untuk mempermudah pemahaman, berikut ini definisi levelnya:
- Low: risiko di bawah 1%.
- Medium: risiko antara 1% hingga 2%.
- High: risiko di atas 2%.
Dari keterangan di atas, level low atau medium ideal dicoba oleh pemula. Namun jika Anda merasa mampu trading risiko tinggi sekaligus menangani dampaknya, cobalah untuk menguji strategu Anda di akun sen terlebih dahulu.
Menentukan Strategi Trading Menurut Kepribadian
Nah, sekarang cukup ambil huruf pertama dari setiap kategori di atas dan satukan untuk membentuk profil kepribadian trader Anda. Apakah Anda seorang STTL (Swing, Technical, Trend, Low)? PTCL (Position, Technical Contra-trend, Low)? Atau memiliki profil lainnya?
Hasil yang didapatkan hanyalah rekomendasi dan dimaksudkan untuk menuntun Anda agar tidak terjerumus ke jalan yang salah. Setelah menjadi lebih berpengalaman, tetaplah berpikiran terbuka akan masukan dan pelajaran baru, demi menambah kemampuan trading Anda.
Mengetahui strategi trading berdasarkan profil kepribadian adalah titik awal untuk membantu Anda fokus pada strategi dengan peluang terbaik. Jika Anda masih tidak yakin gaya mana yang ideal, cobalah membuka akun demo di broker, lalu bertrading dengan berbagai pilihan di tiap kategori.
Misalnya saja, Anda masih belum mengerti gaya trading apa yang cocok, maka pilihlah dua strategi trading counter trend dan follow trend secara bersamaan.
Anda tak perlu khawatir apakah mereka menghasilkan profit atau tidak, toh Anda sedang memakai akun demo, sehingga bukan uang sungguhan yang ditradingkan. Yang paling penting, Anda bisa menemukan tipe trading mana yang cocok dan nyaman.
Memulai perjalanan trading setelah mengetahui profil kepribadian trader, maka peluang sukses akan jauh lebih besar.
Jika sudah mengerti karakter trading pribadi, Anda dapat memilih cara belajar yang tepat guna membantu Anda memahami lika-liku trading dengan lebih baik. Ini akan mengeliminasi kebutuhan kursus atau bimbingan mahal yang belum tentu cocok dengan pemahaman Anda.
Perlu diingat, setiap orang punymetode sendiri untuk meraih kesuksesan. Tugas Anda adalah mencari strategi ideal Anda sendiri. Fokuslah menemukan strategi yang nyaman ketimbang mencoba meniru orang lain hanya karena tergoda profit besar. Setelah mengetahui kepribadian trading Anda, tak ada salahnya untuk mencari broker forex yang sesuai dengan gaya trading Anda agar aktivitas trading semakin optimal.