Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 11 jam lalu, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

Cara Mengenali Sinyal Palsu Dengan Inside Bar

Nandini 14 Jan 2021
Dibaca Normal 4 Menit
forex > strategi >   #sinyal-palsu   #inside-bar
Pola candle Inside Bar rupanya bisa saja menimbulkan sinyal palsu yang dapat menjegal langkah trader. Untuk itu, trader perlu tahu bagaimana triknya agar sinyal palsu Inside Bar dapat dimanfaatkan.

Dalam trading, kita pasti sudah mengenal banyak sekali pola candlestick. Salah satunya yakni Inside Bar, pola candlestick paling popular di kalangan trader karena kemudahan dan kesederhanaannya. Lantas bagaimana cara trading dengan Inside Bar? Simak tips sukses seputar trading Inside Bar pada artikel berikut ini.

 

Pengertian Inside Bar

Inside Bar dikenal sebagai pola candlestick double. Sesuai namanya, pola Inside Bar terdiri atas dua candle; candle pertama disebut Mother Bar karena memiliki ukuran lebih besar dari candle kedua, begitu pula candle kedua memiliki ukuran lebih kecil daripada candle pertama. Dapat dikatakan jika ukuran candle kedua "ditelan" candle pertama.

Strategi trading dengan Inside Bar

Adapun Inside Bar dapat dikenali apabila terbentuk dua candle, dengan panjang candle kedua lebih kecil dari candle sebelumnya dan persis terletak di dalam body candle pertama. Setidaknya ada tiga aturan yang bisa Anda pegang untuk mengenali pola Inside Bar, di antaranya:

  • Candle pertama disebut candle induk (Mother Bar) , dan candle kedua setelahnya disebut candle turunan.
  • Nilai tertinggi (High) dari candle keduanya pasti akan lebih tinggi, begitu juga sebaliknya dengan nilai terendah (Low).
  • Trading dengan Inside Bar hanya memperhitungkan nilai High dan Low saja, tidak dengan faktor yang lain.

 

Cara Trading Dengan Inside Bar

Trading dengan Inside Bar memang dinilai mudah dan cocok untuk pemula karena kesederhanaannya. Akan tetapi, pola Inside Bar juga membingungkan apabila digunakan di pasar yang penuh keraguan. Oleh karena itu, trader sebaiknya "mempersenjatai" pola ini dengan indikator-indikator pendukung, seperti Bollinger Bands atau Moving Average. Mengapa demikian?

Agar trading dengan Inside Bar bisa berhasil, trader harus benar-benar memastikan jika pola yang ia temui memang benar-benar candle Inside Bar. Setelah Inside Bar terbentuk, harga biasanya mengalami tekanan yang cukup ekstrem (breakout) ke salah satu arah. Untuk itu, Anda pasti butuh indikator penunjang lain untuk mengkonfirmasi arah tren.

Sebagai contoh Anda menggunakan Bollinger Bands. Jika harga menembus garis tengah (Middle Band), maka sudah bisa dipastikan pola Inside Bar mengalami breakout dan membentuk trend baru. Sebaliknya jika tidak mampu, maka harga berpotensi besar akan melanjutkan trend.

Apa Itu Breakout(Baca Juga: Apa Itu Breakout Trading?)

Selain menggunakan beberapa konfirmasi indikator, Anda juga bisa menggunakan batas Support atau Resistance untuk mengetahui arah pergerakan harga setelah pola Inside Bar terbentuk.

Namun sebelum melakukan trading dengan pola Inside Bar, Anda perlu menguasai beberapa langkah dasar berikut ini:

  1. mengenali posisi dan ciri khas dari pola Inside Bar;
  2. tahu kapan terjadinya breakout;
  3. mempersiapkan rencana eksekusi order Sell dan Buy-nya.

 

Mengenali Sinyal Palsu Dari Inside Bar

Sinyal palsu atau biasa disebut fake signal adalah kondisi di mana harga gagal menembus level tertinggi atau level terendah (false breakout) di Mother Bar setelah pola Inside Bar terbentuk. Akibatnya, harga berbalik arah karena adanya perubahan sentimen pasar atau reaksi pada berita-berita tertentu.

Ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi terbentuknya sinyal palsu Inside Bar. Salah satu contohnya saat ada konferensi pers European Central Bank (ECB) pada 10 Maret 2016. Saat itu, harga EUR/USD bergerak bearish, tetapi tiba-tiba berubah bullish akibat penyataan Presiden ECB saat itu.

False break Inside Bar juga pernah terjadi pada Pound karena aksi short (sell) yang dilakukan oleh George Soros. Kejadian tersebut membuat Bank of England (BoE) mengalami kerugian besar. Pasalnya, setelah berhasil membuat level High baru, Pound kemudian ditutup kembali di dekat harga pembukaannya.

Secara umum, pola sinyal palsu dibedakan menjadi dua, yaitu pola bearish dan bullish. Keduanya terdiri dari satu atau lebih Pin Bar yang menunjukkan false breakout. Jadi, candle pertama akan menunjukkan harga yang menembus level tertinggi atau terendah di Mother Bar, sementara candle kedua bergerak berlawanan dengan candle pertama. Agar lebih jelas, perhatikan  pola false breakout bearish (1) dan bullish (2) pada gambar berikut:

Contoh pola Inside Bar

Pola-pola sinyal palsu seperti ini biasanya terjadi pada pasar yang sedang ranging (sideways) atau trending. Namun, jangan salah karena kemungkinan untuk berhasil pun tinggi jika Anda tahu triknya. Sebagai contoh, perhatikan gambar di bawah ini:

Contoh fake signal

Gambar di atas merupakan strategi trading dengan pola fake breakout bullish, dimana entry buy dilakukan setelah terjadi false breakout pada level Support dengan Stop Loss pada level terendah breakout bar. Jika Anda masih ragu dalam menentukan momen untuk entry, tak ada salahnya Anda menambahkan konfirmator lain agar lebih akurat.

Terkadang fake signal tidak hanya terdiri atas satu Inside Bar; bisa juga 2, 3, atau bahkan lebih. Untuk itu, Anda harus jeli membaca keadaan sebelum menentukan arah pergerakan harga selanjutnya. Ini merupakan salah satu kunci sukses yang perlu diperhatikan jika Anda ingin mulai mendapatkan keuntungan di pasar forex.

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 11 jam lalu, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 11 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 17 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 17 jam lalu, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Selain stratregi yg dipaparkan di artikel yakni Cory Mithcell pnya. Ada ga staretgi lain dlm menghadapi NFP. Soalnya menrut ku straetgi Cory Mitchell ini agak ga cocok dngn gue gitu. Terutama kita harus menunggu candle inside bar terbentuk kmudian baru melakukan entry setelah candle inside bar. Mksd gue, inside bar ini kan ga selalu terjadi, dan bisa aja lho ada candle lain yg mncl gitu. Jdi dngn mnggu kyk gini, gue ngerasa agak ga cocok aja. Kmudian balik lagi ke inside bar. Sbtulnya apa yg dimaksud dngn inside bar yg diterapkan di staretgi Cory Mithcell? Inside bar dalam hal ini, nunjukin apa aja?
 Brandon |  19 Jun 2023
Halaman: Panduan Cuan Dengan Cara Trading Nfp Ala Mifx
perlu nunggu break 2 kali baru harga trending kuat, berarti centerline RSi juga ndak valid2 amat. kalo ngambil dari sinyal centerline itu masih ada kemungkinan harga naik dulu baru turun tajam, berarti musti pinter2 nyari stop loss yg sesuai. jangan sampe stop lossnya terlalu deket. bisa2 baru koreksi order udah kena stop loss. Untuk entry sebaiknya Anda konfirmasikan juga dengan price action-nya. Dalam hal ini ketika RSI sudah tembus center line 50% price action masih menunjukkan inside bar, jadi masih konsolidasi. Setelah itu terbentuk bullish engulfing bar yang berarti ada kemungkinan penerusan arah trend (uptrend). Baru setelah level terendah bar engulfing tersebut ditembus maka pergerakan harga akan cenderung bearish. Ini dikonfirmasi dengan RSI yang bergerak dibawah level 50%. Jadi entry setelah level terendah bar engulfing ditembus. Selain dengan mengamati price action, sebagai konfirmator Anda juga bisa menggunakan indikator trend yaitu moving averages, ADX atau MACD.
 Tamimi |  4 Jun 2023
Halaman: Indikator Paling Menguntungkan Versi Broker Hsb
Brandon: Sbnnrya, strategi yang diajarkan oleh Cory Mitchell memang salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam menghadapi laporan NFP (Nonfarm Payrolls). Namun, mnrt gue sndiri ada satu straregi yg mngkn bsa digunakan, dan jga metodenya kurang lbh sama dngn yg digunakan Cory Mitchell, yakni Breakout Strategy. Strategi ini melibatkan menunggu harga menembus level support atau resistance signifikan setelah rilis NFP. Breakout yang kuat dapat menunjukkan perubahan momentum dan memberikan peluang trading yang baik. Shngga mengurangi resiko salah trading dan salah tempatin posisi serta kita bisa memanfaatkan potensi profit dengan lebih maksimal. Tetapi ada baiknya strategi ini diuji coba dulu yaa sblm benaran trading di saat NFP. (baca : Apa Itu Breakout Trading?) Mengenai pertanyaan tentang inside bar, dalam konteks strategi Cory Mitchell, inside bar merujuk pada pola candlestick yang terbentuk ketika rentang harga (range) sebuah candlestick tertutup sepenuhnya di dalam rentang candlestick sebelumnya. Dalam konteks strategi Mitchell, inside bar mengindikasikan konsolidasi atau penundaan dalam pergerakan harga sebelum terjadinya breakout.
 Justin |  1 Jul 2023
Halaman: Panduan Cuan Dengan Cara Trading Nfp Ala Mifx
Mohon bntuannya dong utk menjelaskan mengapa MA bsa membantu memfilter sinyal palsu yg terjadi di trading? Emang benar klo MA itu kan diitung berdasarkan periode rata2. Makanya ada MA yg 50 terus ada jga MA yg 200 dan sebagainya. Tetapi di artikel ga dsebutin MA berapa aja yg bagus utk memfilter sinyal palsu. Dikatakan di artikel bahwa bila MA diitung dngn periode yg tepat bakalan ngehasilin filter yg bagus. So, pertanyaan gue selanjutnya adalah periode yg kyk gmana yg bagus buat trading? Ma berapa aja selain 50 dan 200 yg biasanya dipake oleh trader? selain itu, mengapa sihh MA bsa banget digunakan utk identifikasi tren pasar yg terjadi juga?
 Wincent |  5 Jul 2023
Halaman: Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi Mifx
Jawaban untuk Risna: Benar, Relative Volatility Index (RVI) lebih baik digunakan bersama dengan indikator atau tools lainnya untuk mengonfirmasi sinyal dan meningkatkan akurasi. Berikut ini Beberapa indikator yang cocok untuk digunakan bersama dengan RVI. Moving Average (MA).
Kombinasi RVI dengan Moving Average dapat memberikan konfirmasi tren dan sinyal pembalikan (reversal). Anda dapat menggunakan dua garis MA dengan periode yang berbeda yaitu periode yang tinggi dan periode yang rendah untuk mengetahui perubahan momentum yang terjadi. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan Moving Average periode 50 sebagai moving average periode tinggi dan garis moving average periode 21 untuk periode rendah.
Cara menggunakan MA dan RVI adalah dengan memperhatikan angka garis RVI dan persilangan garis MA. Jika angka RVI lebih besar dari 50 dan garis moving average periode pendek menyilang garis moving average periode tinggi dari bawah ke atas, maka hal ini menunjukkan sinyal pembalikan harga ke arah naik. Sebaliknya, jika angka RVI kurang dari 50 dan garis moving average periode rendah menyilang garis MA periode rendah dari atas ke bawah, hal ini merupakan sinyal pembalikan harga ke arah turun. Oscillator
Indikator oscillator yang bisa Anda kombinasikan dengan RVI adalah seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator. Indikator oscillator digunakan untuk membantu Anda mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold.
Cara tradingnya adalah dengan melihat angka RVI dan oscillator Misalnya pada contoh ini kita menggunakan indikator RSI.
Jika angka RVI berada di atas 50 dan angka RSI berada di atas 80 (kondisi overbought), hal ini menunjukkan sinyal yang lebih kuat untuk pembalikan harga ke arah turun (reversal bearish). Sebaliknya, angka RVI berada di bawah 50 dan angka RSI berada di bawah 20 (kondisi oversold), hal ini memberikan sinyal yang lebih kuat untuk pembalikan harga ke arah naik (reversal bullish). Pola chart dan pola candlestick
Pola chart atau pola candlestick tertentu dapat memberikan konfirmasi tambahan terhadap sinyal RVI. Pola chart dan pola candlestick yang digunakan adalah yang spesifik dan mempunyai peluang besar harga akan reversal, contohnya pola head and shoulders, pola double top/bottom, pola candlestick engulfing, pola candlestick pin bar, dan pola candlestick inside bar.
Cara menggunakannya cukup sederhana. Jika RVI menunjukkan penurunan volatilitas (angka RVI di bawah 50) dan pada saat yang sama terbentuk pola chart bullish seperti bullish pin bar (shadow bawah panjang), bullish engulfing, atau pola double bottom, maka hal ini menunjukkan sinyal pembalikan harga ke arah naik. Sebaliknya, jika RVI menunjukkan peningkatan volatilitas (angka RVI di atas 50) dan terbentuk pola chart/candlestick bearish seperti bearish pin bar (shadow atas panjang) atau bearish engulfing, maka terdapat sinyal pembalikan harga ke arah turun.
 Kiki R |  10 Jun 2023
Halaman: Daftar Indikator Volatilitas Yang Wajib Diketahui Trader
Memang benar, dalam analisis pasar dan penggunaan pola candlestick, sinyal palsu dapat terjadi. Kondisi pasar yang overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual) adalah salah satu faktor yang bisa membantu mengidentifikasi potensi sinyal palsu dari pola candlestick, termasuk Three White Soldiers. Untuk mengkonfirmasi apakah pasar dalam kondisi oversold, ada beberapa indikator teknis yang menurut saya bisa digunakan dan lumayan efektif, seperti: Indikator RSI (Relative Strength Index): RSI adalah indikator momentum yang mengukur kekuatan pergerakan harga dalam periode tertentu. Nilai RSI di atas 70 menunjukkan pasar overbought, sementara nilai di bawah 30 menunjukkan pasar oversold. Indikator Stochastic Oscillator: Indikator ini juga membantu mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold. Nilai di atas 80 menandakan pasar overbought, dan nilai di bawah 20 menandakan pasar oversold. Indikator Bollinger Bands: Bollinger Bands mengukur volatilitas harga dan memberikan gambaran tentang apakah harga berada di level tinggi (overbought) atau rendah (oversold). Divergensi: Perhatikan apakah pergerakan harga tidak sejalan dengan indikator momentum seperti RSI. Divergensi bisa menandakan bahwa pasar berpotensi berbalik arah. Nah, kita bisa mengkombinasikan beberapa indikator yang ada, tetapi saran aja, jangan terlalu banyak. Pilihlah yang mungkin lebih dimengerti daripada menggunakan semua indikator tersebut.
 Kevin |  27 Jul 2023
Halaman: Cara Mengenali Pola Three White Soldiers Ala Broker Hsb

Kirim Komentar Baru