Beli obligasi online bisa dilakukan dengan 4 langkah sederhana, sangat mudah dan menguntungkan untuk siapa saja.
Obligasi mulai dikenal sebagai opsi aset investasi yang menguntungkan dalam beberapa tahun terakhir, khususnya setelah pemerintah rutin menerbitkan obligasi ritel. Dahulu, obligasi hanya dapat dibeli oleh institusi keuangan dan investor berkocek tebal. Namun, jaman sudah berubah. Saat ini semua orang dapat berinvestasi obligasi dengan modal relatif rendah. Tersedia pula beragam cara beli obligasi online yang praktis dan memudahkan.
Ada dua jenis obligasi ritel yang ditawarkan oleh pemerintah RI secara berkala, yakni Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Negara Tabungan (ST). Tujuan penerbitannya untuk menambal defisit keuangan negara, sekaligus menjaring investor baru dari kalangan menengah ke bawah. Dengan membeli obligasi, masyarakat ikut membantu upaya pemerintah untuk membangun negeri, sekaligus memperoleh imbal hasil investasi yang menggiurkan (antara 6-8% untuk obligasi yang terbit tahun 2019).
Pertanyaannya, bagaimana cara beli obligasi yang mudah dan menguntungkan ini?
Pemerintah RI memasarkan obligasi lewat mitra distribusi (MIDIS) yang berasal dari kalangan perusahaan sekuritas, perbankan, dan fintech. Jadi, Anda yang berminat untuk beli obligasi offline bisa berkunjung langsung ke kantor sekuritas dan bank seperti Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, dll. Alternatif lain, Anda dapat mengunduh aplikasi fintech seperti Bareksa, Tanamduit, dan Investree untuk beli obligasi online. Bedanya, jika beli offline maka Anda akan dituntun oleh petugas sekuritas dan bank, sedangkan jika beli obligasi online maka Anda perlu mengatur sendiri.
Metode pembelian obligasi secara online maupun offline perlu diawali dengan pembukaan rekening surat berharga terlebih dahulu. Setelah memiliki rekening surat berharga, barulah Anda dapat melakukan pemesanan. Berikut ini langkah-langkah untuk beli obligasi online selengkapnya:
1. Mengunduh dan Install Aplikasi
Pilihan aplikasi fintech untuk beli obligasi online semakin beragam. Sebagai contoh, artikel ini menggunakan aplikasi Tanamduit. Namun, Anda juga dapat memilih Bareksa, Investree, atau aplikasi lain yang menawarkan kapabilitas serupa. Semuanya dapat diunduh langsung di Google PlayStore.
2. Membuka Akun
Apabila Anda belum memiliki akun di Tanamduit atau aplikasi serupa, maka pertama-tama perlu mengisi formulir untuk membuka akun. Prosesnya sangat singkat; bisa diselesaikan dalam hitungan menit saja apabila Anda telah menyiapkan foto diri, KTP, NPWP, dan dokumen lain. Namun, ada proses verifikasi dokumen yang kemungkinan membutuhkan waktu hingga 1x24 jam (hari kerja).
3. Membuka Rekening Surat Berharga
Boleh jadi, Anda sudah memiliki akun di Tanamduit dan biasa membeli reksa dana online melalui aplikasi. Namun, itu tak berarti Anda bisa langsung beli obligasi online via aplikasi yang sama.
Nasabah baru maupun nasabah lama di Tanamduit perlu membuka rekening surat berharga agar bisa beli obligasi online. Caranya, setelah login, klik opsi investasi "SBN" pada beranda aplikasi. Anda akan langsung dituntun untuk mengisi formulir dan mengunggah persyaratan lain yang dibutuhkan. Setelah itu, tunggulah hingga pihak Tanamduit membukakan rekening untuk Anda dan memberikan konfirmasi sukses via email.
4. Beli Obligasi Online
Setelah rekening surat berharga sukses dibuat, Anda akan bisa menyaksikan daftar obligasi ritel yang bisa dipesan pada aplikasi. Cukup klik seri SBN atau SBR yang tersedia, lalu Anda akan menyaksikan rincian profil obligasi terkait, termasuk minimal pembelian dan besar bunga. Klik pesan, masukkan nominal yang diinginkan, kemudian setorkan dana ke rekening bank yang tercantum. Misalnya, dalam contoh di bawah ini, kita akan membeli obligasi seri ST005:
Mudah sekali, bukan!? Namun, ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh investor, karena investasi obligasi tidak sama dengan investasi saham atau forex.
Pertama, masa beli obligasi online terbatas selama masa pemesanan saja. Jika masa pemesanan berakhir, maka Anda perlu menunggu hingga penerbitan seri obligasi berikutnya untuk membeli lagi. Besaran pembelian obligasi juga biasanya sudah baku, sehingga Anda tak bisa menentukan nominal secara bebas. Jika ditentukan minimal 1 juta, maka Anda hanya bisa berinvestasi sebesar 1 juta dan kelipatannya.
Kedua, obligasi ritel tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga Anda peluang jual-beli setiap seri obligasi sangat terbatas. Apabila Anda telah mencairkan semua obligasi Anda secara prematur, maka Anda tak bisa membelinya lagi. Dengan melakukan pencairan dini, Anda juga akan kehilangan peluang profit. Sedangkan jika kelewatan masa pencairan dini, maka Anda tidak bisa menjualnya sembarangan kepada pihak lain. Sebaiknya, pahami dulu beragam risiko obligasi sebelum menanamkan dana dalam investasi ini.