Sudah amankah broker tempat Anda trading saat ini? Simak panduan lengkap dalam memahami regulasi broker forex yang Anda gunakan saat ini.
Sudah berapa lama Anda trading? Apakah rating broker Anda termasuk tinggi? Bagaimana performa Anda sejauh ini? Sudah konsistenkah Anda? Atau mungkin Anda saat ini sudah menjadi seorang Full Time Trader yang hidup berlimpah dari hasil trading? Namun sebelum itu, pernahkah Anda mendengar istilah regulasi broker forex?
Apa Sih Regulasi Broker Forex Itu?
Regulasi broker forex adalah peraturan-peraturan yang disusun dalam rangka mengawasi dan menjaga ketaatan hukum serta ketertiban broker forex. Dengan adanya regulasi broker, kita sebagai trader akan terhindar dari kecurangan-kecurangan yang mungkin bisa dilakukan broker. Selain itu, regulasi broker juga memastikan agar tingkat pelayanan, fitur, dan fasilitas suatu broker bisa terjaga kualitasnya.
Badan yang membuat peraturan ini disebut regulator broker. Regulator ini juga sekaligus menyediakan jaminan perlindungan bagi trader. Jadi, jika terjadi insiden-insiden tak terduga (Black Swan) yang menyebabkan kerugian besar di luar kendali, regulator broker forex bertugas memastikan proses penanganan trader-trader yang menderita loss.
Jika Anda telah trading di atas 5 tahun, Anda pasti sudah tahu bahwa market merupakan sebuah lingkungan yang bersifat random terstruktur. Terstruktur karena kita bisa mengamati dan menganalisa segala kemungkinan dari data-data lampau untuk menentukan arah market ke depannya. Random karena meski sudah analisa, terkadang market juga akan bergerak semaunya sendiri dan menyalahi segala ketentuan yang telah kita tetapkan.
Buat Anda yang masih baru tentu saja masih bingung. Pernah mendengar peristiwa Black Thursday? Peristiwa yang terjadi saat bank Swiss melepas pegging mata uangnya terhadap Euro pada 2015 lalu. Jika saat itu Anda sudah trading, dan merasakan ketegangan saat itu. Hampir semua Metatrader dalam keadaan frozen. Stok Swiss Franc di pasar habis. Trader mengalami Margin Call? Itu hal biasa, pada peristiwa ini bahkan broker pun bangkrut.
Lalu bagaimana cara mencegah atau mengatasi hal ini? Salah satu langkah pertama dan utama bagi kita sebagai trader adalah memilih broker yang baik. Pada artikel lain, kami sudah menyajikan beberapa artikel tentang pemilihan broker ini. Dari mulai menurut eksekusi ordernya, menurut spreadnya, kami bahkan telah memberikan tips dan trik dalam memilih broker terpercaya. Berikut kami sajikan berbagai macam jenis regulasi broker yang ada saat ini.
Jenis-Jenis Regulasi Broker Forex
Perlu diingat bahwa tidak semua broker forex yang Anda ikuti selama ini telah memiliki regulasi broker yang baik. Perlu diingat pula, tidak semua regulator broker forex itu juga sudah teruji dan terbukti tanggung jawabnya. Berdasarkan tingkat kredibilitas regulatornya, terdapat 4 jenis broker forex saat ini.
Regulator Kelas Elit: Broker yang memiliki regulasi broker elit ini biasanya diawasi dengan ketat serta telah memiliki lembaga penjamin dana yang sudah terbukti kehandalannya. Proses seleksi klien pada regulasi broker elit ini juga tidak sembarangan. Anda akan diharuskan untuk memenuhi beberapa standar verifikasi.
- Regulator broker yang tergabung dalam kelas elite ini adalah NFA/CFTC Amerika Serika, BaFIN Jerman, FINMA Swiss, JSFA Jepang, FCA inggris, ASIC Australia.
-
Regulator Kelas Menengah: Broker yang memiliki regulasi broker kelas menengah ini sudah terjamin alamat dan kontaknya, serta ada badan pengawas operasionalnya. Namun untuk lembaga penjamin dananya belum bisa dipastikan keberadaannya. Bila ada pun, lembaga tersebut belum tentu sudah terjamin. Regulator broker yang tergabung dalam kategori ini adalah CySEC Siprus, MFSA Malta, CONSOB Italia, AMF Prancis, FMA New Zealand, Bappebti Indonesia.
- Regulator Kelas Offshore: Broker yang memiliki regulasi broker kelas Offshore ini tidak memiliki pengawasan efektif maupun lembaga penjamin dana yang bisa diandalkan. Bahkan meskipun broker tersebut telah menyatakan mengikuti asuransi tertentu. Regulator broker yang tergabung dalam kategori ini adalah Belize, St Vincent and The Grenadines, Seychelles, British Virgin Islands, Panama, dll. Salah satu pembahasan lengkap mengenai regulasi offshore bisa Anda simak di sini.
Selain jenis regulasi broker forex yang telah disebutkan di atas, masih ada juga yang belum memiliki regulasi broker. Tepatnya bukan belum memiliki, tapi regulasi brokernya masih dalam proses pengajuan atau dalam tahap peninjauan. Namun tidak semua broker yang belum memiliki regulasi broker itu jelek.
Faktanya, ada broker-broker yang tak teregulasi tapi sudah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun, memiliki banyak klien, dan memiliki citra yang relatif positif. Bisa dikatakan, broker seperti itu murni beroperasi sebagai penyedia jasa trading, bukan penipu atau scamyang hanya ingin melarikan dana klien. Hanya saja, mereka tidak ingin terkekang oleh aturan-aturan dari badan regulator yang tidak sesuai dengan konsep layanan, sehingga mereka tidak mendaftar di regulator broker forex. Dengan demikian, perlu dicatat bahwa tidak teregulasi bukan berarti scam.
Periksa Status Broker Anda Saat Ini
Jadi setelah mengetahui semua ini, ada baiknya saat ini Anda langsung memerika status regulasi broker Anda saat ini. Bagaimana cara memeriksanya? Berikut 2 langkah pasti untuk memeriksanya:
Pertama, kunjungi langsung halaman utama broker yang Anda pakai. Biasanya informasi ini akan ditampilkan pada halaman utama di bagian bawah, biasanya sebelum copyright website. Jika tidak ada, maka sebaiknya cek satu-satu pada sekitaran halaman about us.
Satu hal yang perlu Anda perhatikan dalam hal ini. Biasanya ada broker yang menuliskan bahwa perusahaannya telah "terdaftar" (registered) pada suatu lembaga regulasi broker tertentu. Istilah terdaftar ini berbeda dengan istilah teregulasi (regulated) ataupun terlisensi (licensed). Terdaftar yang dimaksudkan di sini adalah broker tersebut hanya terdaftar sebagai entitas perusahaan, tapi belum teregulasi untuk menyediakan layanan trading kepada klien.
Oleh karena itulah, terdapat langkah kedua yang bisa dilakukan, yakni mengecek langsung ke situs regulator broker. Dengan mengecek langsung, kita akan lebih selektif dan tak tertipu oleh klaim broker.
Lalu jika sudah memiliki regulasi broker, apakah dana kita pasti aman?
Seperti yang telah dijelaskan di atas, tidak semua regulasi broker sama. Beberapa regulator broker forex hanya bersifat sebagai pemberi izin dan pengawas saja. Untuk urusan penggantian dana bisa berbeda lagi.
Jika ingin yang aman dan baik, maka sebaiknya memilih setidaknya regulasi broker pada tingkat menengah. Apalagi jika dana yang Anda tradingkan sudah bukan hitungan ratusan juta lagi, sebaiknya langsung saja memilih yang didukung oleh regulasi broker tingkat elit.
Pada kasus Black Thursday tahun 2015 lalu, salah satu broker terkenal saat itu, Alpari UK, mengalami kebangkrutan total. Namun dengan regulasi broker yang saat itu dipegang oleh FCA Inggris, dana klien dapat dikembalikan. Tentu saja jika kejadian seperti itu terulang, Anda tidak ingin bersama broker yang regulasinya abal-abal, kan?
Punya Pertanyaan Seputar Broker Lokal?
Penutup
Pasar forex merupakan suatu lingkungan random terstruktur. Pada pasar ini, apapun bisa terjadi. Dengan tingkat risiko trading sendiri yang sudah tinggi, Anda tentu tidak mau direpotkan dengan antisipasi Black Swan bukan? Untuk itu, ada baiknya Anda broker dengan regulasi tingkat menengah ataupun elit. Karena dengan memilih tempat trading yang baik, setidaknya rasa takut dan cemas yang bisa mempengaruhi mental trading dapat sedikit reda.