Altcoin terus mengembangkan inovasi di pasar crypto demi merebut dominasi Bitcoin. Bagi pemula, cara-cara ini dapat digunakan untuk mengetahui Altcoin Season agar cuan bisa maksimal.
Jika Anda sudah mendalami dunia trading atau investasi crypto selama beberapa waktu, pasti istilah "Altcoin" bukanlah hal yang asing bagi Anda. Sebagaimana diketahui, memang dominasi induk crypto Bitcoin tidak selamanya mulus dan terang terus.
Ada kalanya, nilai crypto Bitcoin akan jatuh atau terkoreksi selama beberapa waktu, tergantung gejolak pasar dan sentimen para investor serta whale. Nah, ketika banyak dana keluar dari pasar Bitcoin dan mengarah ke Stablecoin untuk beberapa waktu, maka bisa diperkirakan terjadinya kenaikan permintaan Altcoin. Apalagi jika volume bearish pada Bitcoin terjadi signifikan atau berturut-turut selama beberapa hari atau beberapa pekan. Nah, bagi pemula, ada baiknya kita memahami secara mendasar terlebih dahulu, apa dan bagaimana seluk-beluk Altcoin itu.
Apa Itu Altcoin?
Jika Bitcoin adalah induknya, maka semua koin alternatif selain BTC disebut Altcoin. Yang masuk ke golongan Altcoin ini, di antara ratusan koin lainnya, adalah Ethereum (ETH), Ripple (XRP), Tezos (XTZ), Solana (SOL), Polkadot (POL), atau Dogecoin (DOGE). Diukur dari seberapa besar likuiditasnya di pasar dan seberapa stabil pergerakan harganya, maka pemeringkatan juga terjadi di golongan Altcoin ini, meski puncak pemegang kapitalisasi pasar crypto masihlah sang induk, Bitcoin (BTC).
Seiring dengan terbukanya informasi teknologi crypto, jumlah Altcoin di dunia terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada 2013, jumlah Altcoin baru sekitar 50. Kemudian, setahun berikutnya, jumlahnya sudah naik 10x lipat menjadi 500.
Di tahun 2022, jumlah Altcoin sudah lebih dari 20,000. Perusahaan pengembangnya pun tidak terbatas di AS dan Eropa, tapi tersebar hingga ke Asia, Afrika, bahkan Timur Tengah.
Apa Pemicu Terjadinya Altcoin Season?
Sebagaimana pemaknaannya, Altcoin Season merupakan musim puncak mekarnya pundi-pundi kapital dan perdagangan di kategori Altcoin.
Penurunan harga Bitcoin (BTC) dalam beberapa pekan atau bulan bisa ditengarai sebagai tanda awal terbentuknya Altcoin Season. Setelah BTC reli dan mencapai titik jenuh beli, maka hal itu bisa menjadi momentum pemindahan modal menuju kelompok Altcoin.
Walau BTC masih koin dengan nilai tukar paling tinggi, ada beberapa faktor lain yang bisa dijadikan indikator Altcoin Season, antara lain:
- Harga BTC stagnan setelah reli selama beberapa pekan.
- Investor BTC melihat peluang lain setelah terjadi stagnasi harga, hingga akhirnya mereka membeli Altcoin.
- Terjadi peningkatan volume pembelian Altcoin di beberapa exchange.
- Terjadi peningkatan volume pembelian Stablecoin untuk beli Altcoin.
- Kapitalisasi pasar BTC berkurang beberapa persen. Beberapa tool seperti Dominant Index Chart dan Blockchaincenter menyediakan grafik real-tima untuk mendeteksi dominasi pasar Bitcoin. Semakin rendah dominasi BTC, maka semakin tinggi kemungkinan dimulainya Altcoin Season.
Baca Juga: Pengertian Fear and Greed Index Serta Cara Membacanya
Tahapan Terjadinya Altcoin Season
Pasar crypto boleh dikatakan mulai memasuki Altcoin Season jika melewati tahapan-tahapan berikut:
- BTC reli kemudian stagnan.
- Investor mulai menjual BTC.
- Investor kakap (whale) mulai menampung Altcoin atau Stablecoin.
- Fenomena FOMO.
- Market cap Altcoin meningkat drastis selama setidaknya 2 pekan.
Jika pada awal-awal masa crypto (2009-2015) dominasi BTC masih di atas 80%, maka kehadiran Altcoin yang semakin banyak di masa sekarang memangkas angka kekuasaan BTC tersebut. Kini, analis sepakat bahwa dominasi kapital pasar BTC bertahan di kisaran 50% saja, bahkan bisa lebih rendah.
Selebihnya, Altcoin banyak dipilih untuk trading dan investasi. Setiap terjadi siklus Altcoin Season seperti ini, kapital akan terpecah-pecah ke Altcoin bernilai paling tinggi (Ethereum/ETH) hingga ke koin-koin "receh" atau koin-koin baru yang dipercaya akan tumbuh pesat.
Perlu diketahui, sebagaimana banyak hal dalam dunia crypto, Altcoin Season tidak bertahan selamanya. Saat potensi bullish BTC kembali terlihat dan/atau terjadi sentimen negatif pada kelompok Altcoin, maka nilai-nilai koin alternatif tersebut bisa akan runtuh bersamaan, dan otomatis mengakhiri siklus Altcoin Season.
Sejarah Altcoin Season dari Waktu ke Waktu
Altcoin Season dalam crypto sudah terjadi beberapa kali. Pada paruh kedua 2017, terjadi kejatuhan nilai BTC yang waktu itu masih menguasai sekitar 90% kapitalisasi pasar crypto. Menyusul nilai BTC yang masih terus turun, beberapa pengembang mulai meluncurkan Altcoin melalui mekanisme ICO (Initial Coin Offering).
Momen ICO beberapa pengembang ini lalu menjadi awal lahirnya sejumlah Altcoin baru. Hanya dalam waktu satu tahun, dengan meraup kepercayaan publik akan masa depan crypto yang sangat luas, Altcoin berhasil merebut kapitalisasi BTC hingga tersisa 50%.
Altcoin Season terbaru terjadi pada penghujung 2020 dan bertahan hingga Mei 2021. Ketika itu, di tengah kekhawatiran ekonomi dunia akibat pandemi COVID-19, banyak modal beralih ke crypto dan didominasi oleh kenaikan volume Altcoin Ether (ETH), Cardano (ADA), serta Binance Coin (BNB).
Munculnya potensi crypto sebagai platform dan alat pembayaran digital dimulai dari pertumbuhan ETH yang kala itu mencetuskan teknologi Non-fungible Token (NFT). Ini memicu boom di pasar crypto. Bahkan, kegilaan tren NFT telah mendongkrak nilai ETH dari $600 menjadi $4,100.
Per September 2022, ETH masih memimpin kapitalisasi dan perolehan harga Altcoin tertinggi, disusul bergantian oleh BNB, ADA, XRP, dan SOL. Beberapa Altcoin yang lebih baru tapi menunjukkan tren harga yang bagus antara lain DOGE, Polkadot, SHIB, TRX, dan LTC.
Baca Juga: 10 Jenis Mata Uang Kripto Paling Populer Selain Bitcoin
Tips Memilih Altcoin untuk Pemula
Memanfaatkan Altcoin memang bisa untuk berbagai keperluan, termasuk trading, investasi, staking, ataupun belajar dasar-dasar nilai tukar crypto. Bagi trader atau investor pemula, ada beberapa trik atau strategi yang bisa dipakai untuk memilih Altcoin sebagai simpanan atau alat perdagangan, terutama jika Anda berniat untuk terjun lebih serius dalam dunia trading dan investasi crypto.
Lihat Kapitalisasi Pasar dan Pergerakan Harga
Dalam sejarahnya, beberapa Altcoin pelopor banyak diincar trader atau investor jangka menengah dan panjang. ETH, XRP, SOL, dan BNB masih unggul dalam kategori ini, mengingat volume pedagangan dan pergerakan nilainya yang sering kali mengekor BTC.
Meski di beberapa kesempatan harga Altcoin pelopor ini di luar ekspektasi, tapi dalam jangka panjang, pergerakannya cenderung stabil dan nilai tukarnya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Cermati Potensi Teknologi Koin
ETH muncul sebagai raja Altcoin saat ini karena teknologi blockchain Ethereum yang melahirkan platform NFT, DeFi, dan kini berbasis PoS (Proof of Stake). Hal yang sama terjadi di Solana (SOL), MATIC, dan FLOW dengan platform NFT mereka masing-masing.
Baca Juga: Mengenal Ekosistem NFT Berbasis Blockchain Solana
Pada teknologi lain, BNB terkenal karena merupakan fondasi exchange crypto terbesar di dunia milik Binance DAO (Decentralized Autonomous Organization). Lalu, ada Tezos (XTZ) yang mengklaim melakukan semua pengelolaan koin dan NFT mereka dengan sisa limbah karbon paling rendah alias paling ramah lingkungan.
Semakin kuat prospek teknologi atau platform yang didukungnya, semakin tinggi pula potensi permintaan dan harga Altcoin tersebut.
Waspadai FOMO dan FUD
Sebagai pasar dengan pergerakan harga paling tinggi dibanding instrumen-instrumen trading dan investasi lainnya, pemula wajib memahami beberapa istilah dan gejala pasar yang mungkin mengakibatkan kerugian. FOMO atau Fear of Missing Out menekankan pada rasa takut tertinggal ketika orang lain tampak sedang memborong sebuah koin tertentu.
Baca Juga: Tips Ampuh Hindari FOMO untuk Trader Kripto
Meski tidak selamanya buruk, FOMO tetap perlu diwaspadai, karena melonjaknya permintaan sebuah koin belum tentu merupakan pertanda bullish dalam jangka panjang. Langkah yang tepat adalah berpegang pada analisis fundamental dan teknikal, serta mempelajari prospek platform atau teknologi koin di masa mendatang.
Hati-hati pula saat terjadi FUD (Fear, Uncertainty, and Doubt), karena ada banyak berita crypto yang patut dipertanyakan kebenarannya. Faktanya, FUD bisa menjatuhkan harga Altcoin karena banyak orang tidak melakukan kroscek terlebih dahulu.
Jadi, pelajari setiap artikel dan tentukan apakah kabar itu benar adanya, dikonfirmasi banyak media atau memang merupakan konsensus para ahli crypto. Jika baru bersifat rumor apalagi mudah disanggah, maka bisa jadi itu hanyalah bentuk FUD, yakni tekanan psikologis pasar yang dipicu oleh orang-orang tertentu dengan menyebar berita tidak benar.
Kesimpulan
Dilihat dari sejarahnya, keberadaan Altcoin sangat bergantung pada kepercayaan investor. Walau Altcoin berusaha menggeser BTC, koin ciptaan Satoshi Nakamoto ini masih merajai crypto karena dipercaya belum mengeluarkan potensinya secara penuh, dan di masa mendatang akan berperan penting dalam ekonomi dunia.
Di sisi lain, dominasi Altcoin yang semakin tinggi diyakini juga akan membantu pasar crypto secara keseluruhan untuk mendapat kepercayaan lebih baik di mata publik. Saat semakin banyak orang terlibat dalam pasar crypto, bisa jadi Altcoin Season akan makin sering terjadi.
Itulah beberapa tips untuk mengetahui sinyal Altcoin Season untuk pemula. Anda juga bisa gabung ke forum-forum penggemar kripto dan mempelajari pengaruh Altcoin dalam pergeseran tren crypto di masa mendatang.