Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 22 jam lalu, #Saham Indonesia

Cara Pakai Bollinger Bands untuk Strategi Price Action

Cahyaning 21 Jan 2022
Dibaca Normal 8 Menit
forex > indikator >   #price-action   #bollinger-band   #bollinger
Memakai Bollinger Bands dalam strategi Price Action dapat membantu trader mendeteksi kekuatan sinyal. Kurang lebih ada tiga skenario yang bisa digunakan. Apa saja?

DI

Price Action merujuk pada bentuk pergerakan harga yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Strategi ini mengandalkan grafik harga untuk menganalisis sentimen yang terjadi di pasar. Karena sistemnya yang cukup sederhana dan mudah dimengerti, Price Action sering kali digunakan sebagai dasar berbagai analisa teknikal.

Meskipun banyak trader yang sukses berkat mengandalkan strategi ini, hanya mengandalkan pergerakan harga saja tidak cukup untuk mendapatkan konfirmator sinyal yang kuat. Price Action harus menggunakan tambahan indikator seperti Bollinger Bands supaya analisa yang dihasilkan lebih kuat. Sebelum mempelajari cara memakai Bollinger Band untuk Price Actions, ada baiknya berkenalan lebih dekat dengan indikator ini.

 

Mengenal Bollinger Bands dan Komponennya

Bollinger Bands merupakan indikator yang diciptakan oleh John Bollinger di tahun 1980. Ia membuat indikator ini berdasarkan pengalamannya selama malang-melintang di dunia trading. Hingga akhirnya John Bollinger menuangkan pengalamannya itu pada komputer mikro untuk melakukan analisis teknis. Melalui analisa tersebut, John dapat mengembangkan strateginya menggunakan Moving Average (MA) dengan dua garis di atas dan di bawah MA tersebut. Secara garis besar, ada tiga komponen penting di dalam Bollinger Band.

  1. Garis atas atau Upper Bollinger Band
  2. Moving Average atau Middle Bollinger Band
  3. Garis bawah atau Lower Bollinger Band

Pengaturan default untuk Bollinger Bands biasanya terdiri dari Simple Moving Average 20 untuk Middle Band. Sedangkan untuk Upper dan Lower Band umumnya di-setting dengan standar deviasi 2. Tujuan Bollinger Bands adalah untuk mencari tahu letak harga tertinggi dan terendah serta mengukur volatilitas harga. Biasanya, perubahan garis-garis Bollinger Bands yang menyempit atau melebar menjadi indikasi perubahan volatilitas yang cukup signifikan. Trader akan bersiap trading mengikuti trend apabila garis-garis Bollinger Bands bergerak melebar.

Memakai Bollinger Band

 

Mengapa Bollinger Bands Cocok Untuk Price Action?

Pada prakteknya, Price Action kerap kali mengandalkan garis support dan resistance serta Price Swings sebagai dasar analisa. Tentu saja hal ini tidak salah, akan tetapi ada satu faktor penting yang 'terlupakan' oleh trader Price Action, yaitu volatilitas. Nah, dengan adanya Bollinger Bands, trader dapat dengan mudah membaca sinyal Price Action berdasarkan volatilitas pasar. Dengan demikian, sinyal yang disaring akan lebih jernih dan analisa yang dihasilkan lebih bisa diandalkan.

 

Skenario Trading Dengan Bollinger Bands

Untuk memakai Bollinger Bands dalam penerapan strategi Price Action, trader harus fokus memperhatikan bagaimana indikator ini berinteraksi dengan pergerakan harga. Secara garis besar, kurang lebih ada tiga skenario yang mungkin muncul saat memakai Bollinger Bands. Ketiga skenario ini dapat dijadikan acuan untuk menganalisa pergerakan harga suatu instrumen trading.

Baca juga: 3 Strategi Naked Trading Simpel Untuk Pemula

 

1. Jika Candle Menyentuh Bollinger Bands dan Reversal

Skenario pertama yang sering terjadi dalam strategi Price Action dengan Bollinger Bands adalah saat candlestick bersentuhan dengan Lower Band ataupun Upper Band. Jika hal seperti ini terjadi, itu berarti pasar sedang dalam kondisi sideways. Pada saat ini, volatilitas pasar umumnya cenderung kurang bergairah. Biasanya, pasar menjadi sideways jelang pengumuman data ekonomi penting. Hal ini terjadi karena pelaku pasar sedang menunggu rilis data berdampak besar atau keputusan bank sentral sebelum bisa mengambil posisi.

Baca juga: Benarkah Price Action Lebih Baik Dari News Trading?

Tetapi, bukan berarti trader tidak bisa memanfaatkan kondisi ini. Justru, pergerakan sideways sangat mungkin dimanfaatkan untuk para scalper yang mengincar profit kecil.

Untuk membuka posisi Buy, pertama-tama tunggu hingga harga menyentuh area Lower Band seperti yang terlihat pada contoh di atas. Jangan lupa pasang limit order saat membuka posisi Buy. Setelah itu, exit ketika harga sudah menyentuh area Upper Band. Sedangkan untuk posisi Sell, tunggu hingga candlestick menyentuh garis Upper Band, pasang posisi sell dengan limit order, lalu tunggu sampai candle menyentuh Lower Band untuk keluar posisi.

Hati-hati apabila area Bollinger Bands tiba-tiba melebar, karena biasanya akan terjadi perubahan volatilitas harga yang menyebabkan skenario ini tidak valid. Dalam kondisi seperti itu, skenario selanjutnya.

 

2. Candlestick Menembus Bollinger Bands

Ketika trader memakai Bollinger Bands untuk strategi Price Actions, terkadang akan ada beberapa candlestick yang menekan Lower atau Upper Band. Akhirnya, tampilan Bollinger Band cenderung melebar mengikuti pergerakan pasar. Hal ini merupakan konfirmasi naiknya kekuatan pasar. Umumnya, pasar akan 'menyarankan' trader untuk tidak melawan pergerakan harga. Dalam kondisi seperti ini, lebih baik perhatikan apakah candlestik berhasil ditutup di luar Band atau tidak. Hasil analisa ini dapat menjadi petunjuk mengenai tren yang sedang terjadi. Untuk lebih jelas, perhatikan contoh berikut.

Baca juga: Memahami Cara Konfirmasi Candlestick Dalam Strategi Price Action

Jika ingin memasang posisi buy, sebaiknya tunggu hingga terjadi break di area Upper Band, jangan lupa untuk memasang stop entry order. Atau bisa juga tunggu sampai ada candlestick yang ditutup di atas Upper Band sebelum memasang posisi. Sedangkan untuk posisi Sell, tunggu sampai ada break di garis Lower Band untuk memastikan jika kekuatan downtrend masih bisa dimanfaatkan.

 

3. Candlestick Terbentuk Di Luar Garis

Meskipun jarang terjadi, tetapi ada kemungkinan candlestick terbentuk sepenuhnya di luar garis Bollinger Bands. Namun, hal ini tak akan terjadi lama, karena harga biasanya akan segera kembali ke dalam area indikator. Contohnya dalam dilihat dalam gambar berikut:

Contoh skenario

Untuk trader yang mengandalkan reversal, sebaiknya perhatikan candlestick yang ada di luar Bollinger Bands (kerap disebut sebagai Outliers). Trader bisa mengambil posisi buy jika ada Outlier Bar yang terbentuk di bawah Lower Band. Setelah itu, umumnya harga akan berbalik naik atau dengan kata lain terjadi bullish reversal. Sedangkan untuk posisi sell, trader bisa menunggu sampai terbentuk Outlier di atas garis Upper Band.

Baca juga: Strategi Entry Mudah Menggunakan Pola Bear Trap

 

Skenario Kombinasi

Seringkali, pergerakan pasar tidak dapat diduga arahnya. Oleh karena itu, tak jarang sinyal-sinyal yang muncul sering kali lebih rumit dari perkiraan. Bahkan saat trader memakai Bollinger Bands pun, skenario yang ada belum tentu sesederhana contoh di atas. Berikut adalah beberapa variasi kemungkinan lain yang mungkin muncul dari penggunaan Bollinger Bands dan metode Price Action:

 

1. Breakout Diikuti Faltering Trend

Terkadang akan terjadi breakout yang disusul Faltering trend atau perlambatan trend. Biasanya, trend ini akan diawali dengan kemunculan garis Bollinger Band yang nyaris bergerak lurus, serta beberapa candlestick yang break menembus Upper atau Lower Band. Hal ini kemudian akan dilanjutkan dengan pembentukan trend secara bertahap. Setiap kali harga menembus Band, trend akan semakin melemah hingga akhirnya harga berhenti menembus Bollinger Bands. Setelah itu akan muncul candlestick reversal di akhir tren. Hal ini mendakan harga akan segera berbalik arah, sehingga bisa dimanfaatkan untuk membuka posisi trading. Sebaiknya gunakan juga indikator yang bisa mendeteksi kekuatan trend untuk mengkonfirmasi sinyal dari strategi ini.

 

2. Outlier Bar dan Telltale Sign

Kondisi ini umumnya diawali dengan kemunculan candlestick yang berada sepenuhnya di luar Bollinger Band. Setelah itu akan dilanjutkan dengan adanya candlestick yang ditutup di bawah Lower Band. Trend harga akan terus menurun hingga akhinya terbentuk New Low (level terendah baru), tetapi dengan body candle yang sepenuhnya berada di dalam band. Kemudian, pergerakan harga akan berbalik menjadi bullish reversal dengan konfirmasi kemunculan candle bullish.

Baca juga: Cara Deteksi Bullish Reversal Dengan Pola Unique Three Rivers

Outlier Bar

Untuk kasus ini, awalnya pergerakan harga sudah cenderung bearish. Hingga kemudian muncul Outliers atau candlestick yang sepenuhnya terbentuk di luar Bollinger Band. Setelah itu, buyer berusaha menutup harga di dalam Bollinger Band, hingga pada akhirnya terbentuklah dasar downtrend dan harga berbalik naik.

 

Akhir Kata

Price Action merupakan salah satu strategi andalan banyak trader. Alasannya adalah karena konsepnya yang sederhana, sehingga tak perlu bersusah payah untuk mempelajari strategi ini. Tetapi karena kesederhanaan itu jugalah Price Action dapat memberikan sinyal palsu kepada penggunanya. Untuk mengatasi hal itu, trader bisa menggunakan indikator tambahan sebagai konfirmator. Salah satunya adalah dengan memakai Bollinger Bands untuk membantu analisis pergerakan harga. Indikator ini dapat mendeteksi volatilitas, sehingga trader bisa mengenali kekuatan tren yang terjadi pada pergerakan instrumen.

 

Ada banyak yang bisa dipelajari tentang penerapan Bollinger Bands untuk trading, termasuk dengan menerapkan dua Bollinger Bands yang memiliki periode berbeda. Informasi lebih lengkap terkait metode ini dapat disimak dalam Strategi Trading Double Bollinger Bands Untuk Profit Maksimal.

Terkait Lainnya
 
Geopolitik sekali lagi menjadi pusat perhatian, karena penjualan ritel Inggris loyo, 16 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/JPY bertahan saat Iran tidak berencana melakukan pembalasan langsung terhadap serangan udara Israel, 16 jam lalu, #Forex Fundamental

Forex hari ini: Investor mencari perlindungan di tengah laporan Israel menyerang Iran, 17 jam lalu, #Forex Fundamental

Penjualan ritel Inggris mencetak 0% MoM di bulan Maret versus 0.3% yang diharapkan, 17 jam lalu, #Forex Fundamental

Saham-saham top losers lQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -3.85%, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) -3.36%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2.77%, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG dibuka terkoreksi mengekor bursa regional pada Jumat (19/April), turun 0.91% ke level 7,101, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 47.4% YoY, mencapai Rp272.4 miliar, 22 jam lalu, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun di kuartal I/2024, membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6.05 triliun per Maret 2024. , 22 jam lalu, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Sivi |  26 Jun 2012

master, saya ingin tanya tentang price action. bagaimana cara menggunakannya, dan bagaimana cara analisanya? terima kasih

Lihat Reply [38]

@ Herald Parhusip:

MA maupun EMA adalah indikator yang dihitung secara matematis, dan bukan digunakan untuk mendeteksi price action, tetapi untuk mengkonfirmasi valid atau tidaknya price action.

Sedangkan price action adalah sebuah bar candlestick atau beberapa bar candlestick yang membentuk formasi atau pola tertentu.
Bar candlestick tunggal yang membentuk formasi tertentu misalnya pin bar dan doji. Beberapa bar candlestick yang membentuk pola tertentu misalnya bullish atau bearish engulfing, morning star atau evening star dsb.

Mengenai MA dan EMA, EMA responnya lebih cepat karena pembobotan pada rata-rata harga terakhir lebih besar dibandingkan dengan MA yang konstan (tetap). Penggunaan MA atau EMA yang akurat harus melalui backtest atau forward test, mana yang lebih akurat sebagai support atau resistance dinamis. Untuk time frame rendah biasanya digunakan EMA karena responnya lebih cepat.

- …. bagaimana kita tau trbentuk nya pin bar?

Bentuk pin bar seperti ini:  Bentuk pin bar



Pin bar mengisyaratkan kemungkinan terjadi reversal (pembalikan) arah pergerakan harga. Yang sebelah kiri pin bar untuk bearish reversal, dan yang sebelah kanan pin bar untuk bullish reversal. Untuk mengetahui terbentuknya pin bar adalah dengan pengamatan. Apakah dalam rentetan candlestick pada pergerakan harga terdapat formasi pin bar atau tidak. Contohnya ada pada artikel tersebut.

M Singgih   8 Oct 2018

Price action itu artinya aksi harga. Biasanya mereka yang trade menggunakan PA ini adalah menggunakan pola pergerakan candle.

Salah satu Pola Price action adalah Pola PIN BAR.  PIN BAR merupakan salah satu Price Action / aksi dari pergerakan harga  yang sering muncul saat  tekanan jual / beli sangat Kuat, tetapi  setelah penutupan harga dan pembukaan harga baru, candle sebelumnya menyisakan atau memperlihatkan garis panjang.

Bagaimana cara melatihnya,

1. Anda buka chart semua  TF . silahkan anda amati pola dari Pin Bar ini.
2. Dalam TF h1 - D1 Tekanan Pin bar ini sangat Kuat
3. Dalam Prakteknya anda bisa menempatkan indikator pembantu lainnya seperti daily pivot

Thanks

Basir   26 Jun 2012

@ Sivi:

Jika diartikan secara harfiah, Price Action berarti pergerakan harga. Secara lebih lanjut, strategi Price Action didefinisikan sebagai aktivitas trading yang dilakukan dengan mengandalkan pada pengamatan pergerakan harga, termasuk pengambilan keputusan untuk entry dan exit-nya. Strategi ini juga banyak digemari oleh trader, karena tak perlu penggunaan indikator teknikal yg kerap dianggap rumit. Ulasan mengenai strategi Price Action berikut cara analisanya bisa Anda baca di sini:

Terima kasih.

M Singgih   2 Oct 2019

Secara sederhana Price Action diartikn sebagai aksi dari pergerakan harga. Keuntungan utama metode trading price action adalah metode ini bisa digunakan dengan sederhana.

Kita hanya perlu fokus pada pola pergerakan harga pasar apa adanya serta level-level support dan resistance. Indikator teknikal sangat minim digunakan, biasanya hanya indikator moving average untuk konfirmasi.

Thanks.

Basir   12 Nov 2014

Strategi ini sederhana tetapi sangat powerful, dan jika diterapkan dengan sabar dan disiplin bisa menjadi acuan yang kuat dalam trading. Price action ini ada banyak versi dan variasinya, dan biasanya dianalisa dengan pola candlestick ataupun pola chart yang memerlukan formasi harga dalam gambaran lebih besar.

Price action biasanya tidak membutuhkan indikator untuk menghasilkan sinyal. Namun bagi yang masih awam atau pemula, indikator untuk price action biasanya masih dibutuhkan untuk mengkonfirmasi sinyal.

Thanks

Basir   21 Nov 2014

Untuk Teo

Price action berarti pergerakan harga. Price action trading bisa diartikan trading dengan lebih mengandalkan pada pengamatan pergerakan harga itu sendiri. Dengan demikian keputusan untuk entry ataupun exit lebih didasarkan pada perubahan pola, bentuk atau setup formasi bar candlestick.

Trading dengan cara ini tidak menggunakan indikator teknikal yang dianggap lagging atau selalu ketinggalan terhadap perubahan harga pasar. Alat bantu teknikal hanya terbatas pada indikator moving average, garis-garis horisontal dan garis-garis level Fibonacci retracement untuk membantu menentukan arah trend dan level-level support maupun resistance.

Trader percaya bahwa perubahan sentimen pelaku pasar dalam periode waktu tertentu telah tercermin dalam pola, bentuk atau setup formasi candlestick. Price action tidak bisa digolongkan seratus persen dalam analisa teknikal karena sangat sedikit sekali menggunakan indikator teknikal.

Saya belum menemukan indikator pendeteksi price action, namun anda bisa menggunakan candle sebagai indikatornya.

Thanks.

Basir   10 Dec 2015

@ Bashri:
Perbedaannya dimana Pak? Menurut saya dasar-dasar price action sama saja, mungkin strategi tradingnya berbeda tergantung dari bagaimana menerapkannya.

Kalau di artikel-artikel kami tentang price action sebagian besar bersumber dari Nial Fuller, dan Nial sendiri selalu menerapkan strategi tradingnya berdasarkan price action, dan menurut dia profitable. Ia juga pernah memenangkan kompetisi trading dengan strategi price action tsb (baca: Nial Fuller Wins Million Dollar Trader Competition ).

M Singgih   27 Aug 2016

Untuk Erwin Tembesi..

Price Action bisa diterapkan di segala jenis pasar, hanya saja tingkat kekuatannya bisa berbeda-beda. Price Action sendiri merupakan alat bantu, sama halnya dengan indikator lainnya yang digunakan untuk menganalisa pergerakan harga.

Thanks

Basir   25 Jul 2017

@ Risa Sri Mulyanti:

- Benar, harus dikonfirmasi oleh bar berikutnya dan juga indikator teknikal dan alat bantu level resistance atau support (kalau tidak kelihatan dari pengamatan bisa dengan bantuan Fibonacci retracement atau expansion).

- Cara eksekusinya bisa dengan instant execution (berdasarkan market price) atau dengan pending order pada level resistance atau support tertentu.
Kalau Anda belum berpengalaman sebaiknya dengan pending order supaya kalau gagal, order tersebut bisa Anda batalkan (cancel), tetapi harus ada level resistance atau support sebagai patokan untuk entry. Kalau tidak tampak adanya level resistance / support untuk patokan maka Anda harus entry dengan instant execution.

Jenis pending ordernya (stop atau limit) tergantung dari kondisi pergerakan harga yang telah dikonfirmasi oleh indikator teknikal. Jangan lupa selalu memasang stop loss dan target profit.

Berikut ini contoh pada EUR/USD daily:


Pada (1) trend sudah mulai turun (ADX dibawah level 25), tetapi kurva indikator RSI gagal menembus level 50 (center line) dan harga kembali naik.
Setelah ada konfirmasi bahwa kemungkinan harga akan bergerak turun, maka Anda bisa memasang order sell stop pada level A, yaitu level support terdekat.

Konfirmasinya oleh:
- Terbentuknya formasi shooting star yang mengindikasikan pergerakan bearish,
- Harga telah menembus kurva middle band indikator Bollinger Bands,
- Kurva RSI telah menembus level 50,
- Garis histogram ADX telah berganti warna merah (bearish).
Anda juga bisa langsung entry dengan instant execution ketika harga telah menembus kurva middle band indikator Bollinger Bands dan kurva RSI telah menembus level 50, dan garis ADX telah berganti warna merah, tetapi kalau masih ragu atau takut jangan-jangan harga akan kembali naik, sebaiknya pasang pending order sell stop.

- …. trs saya nerapinnya di TF dayly saja tanpa TF lain bisa gk mas?

Jawaban:

Cara trading dengan price action memang berdasarkan time frame trading yang Anda gunakan. Kalau Anda menggunakan time frame daily dan tampak adanya sinyal dari price action maka eksekusi berdasarkan time frame daily tersebut, pada time frame yang lain mungkin saja formasi price action-nya berbeda atau bahkan tidak ada sinyal price action sama sekali.

Kalau Anda trading di time frame rendah (H1 kebawah), sebaiknya melihat arah trend pada time frame yang lebih tinggi (H4 atau daily) untuk memastikan arah pergerakan harga. Anda juga bisa mencari momentum entry yang tepat pada time frame yang lebih rendah. Tetapi kalau Anda masih pemula atau belum banyak pengalaman tidak perlu menerapkan teknik tersebut.

Kalau Anda sudah menggunakan time frame daily cukup dengan sinyal price action dan konfirmasi indikator teknikal pada time frame daily tersebut.

M Singgih   8 Dec 2017

@ Muhammad Yusuf:

Di tanggal pertanyaan Anda (4 Desember 2017), EUR/USD Daily sedang uptrend dengan koreksi (korektif bullish), bukan sideways:

                   

Garis histogram ADX berwarna hijau dan berada diatas level 25, menunjukkan sentimen bullish yang masih kuat, dan kurva indikator sma 100 juga membentuk sudut positif (bukan datar).

Sedang di time frame H4 sedang downtrend:

                             

Inside bar, mother bar dan level support berapa yang Anda maksudkan?

Kalau Anda mengikuti cara trading Nial Fuller dengan menggunakan ema 8 & ema 21 di time frame daily, di time frame H4 juga bisa menggunakan ema 8 dan ema 21. Kedua ema tsb dimaksudkan sebagai resistance dan support dinamis.

M Singgih   10 Dec 2017

permisi pak. mau tanya sedikit. indikator moving average periode berapa ya pak untuk mengetahui akan terjadi reversal yang cukup akurat untuk time frame 1 hari..? 

Edwin Widianto   16 Jun 2019

@ edwin widianto:

Pergerakan reversal biasanya diamati dari bentukan price action yang dikonfirmasi dengan indikator trend. Indikator Moving Average (MA) memang bisa digunakan sebagai konfirmator, biasanya dengan 2 MA yang mana kurvanya saling berpototongan (crossing).

Untuk time frame daily biasanya digunakan kombinasi antara SMA 200 dengan SMA 100 atau EMA 100, SMA 89 atau EMA 89, SMA 55 atau EMA 55, SMA 50 atau EMA 50.
SMA 200 daily lazim digunakan trader sebagai acuan arah trend. 

M Singgih   18 Jun 2019

@ Muhammad Yusuf:

Untuk memulai trading dengan price action seperti Nial Fuller maka pertama kali harus bisa membaca arah trend, kondisi yang bagaimana suatu pergerakan harga disebut uptrend atau downtrend. Setelah itu mengetahui formasi price action apa saja yang mempengaruhi arah pergerakan harga sehingga Anda bisa membaca sinyal yang diberikan oleh formasi price action tersebut. 

Resistance dan support baik yang statis (garis horisontal) yang ditentukan dari pengamatan atau Fibonacci (retracement dan expansion), maupun yang dinamis (dari kurva moving average) adalah alat bantu (tools) untuk mengkonfirmasi validitas price action.

- …. dimulai dengan menandai suport resistance weekly lalu dayly kemudian di H4 kah? trend Weekly yang menjadi rujukan?

Jawaban:

Cara yang benar untuk menentukan resistance dan support memang seperti itu, sehingga Anda tahu mana resistance / support utama dan mana yang minor.

- … lalu ema 8+21 bisa diterapkan di weekly dan H4 juga?

Jawaban:

Kalau Nial Fuller memang menerapkan ema 8 dan 21 di semua time frame, tetapi kebanyakan trader hanya menggunakan periode tersebut pada time frame H1 kebawah. Untuk time frame H1 keatas sering kali digunakan ema 34, 55 atau 89. Saya sendiri menggunakan ema 34, 55 atau 89 untuk time frame H1, H4 dan daily, dengan kombinasi sma 200 untuk time frame daily.

- …. untuk entry posisi setup candle pin bar, inside bar, fakey di TF mana yang di ambil? price action di bawah H4 kurang efektif yh karena banyaknya noise?

Jawaban:

Tergantung dari time frame trading utama yang Anda gunakan. Price action mencerminkan sentimen pelaku pasar dan berlaku pada semua time frame. Noise memang bisa mengakibatkan false signal tetapi tidak selalu, karena mana signal yang noise dan mana yang benar kita tidak tahu dengan pasti.
Kalau Anda ingin menghindari noise maka tradinglah pada time frame tinggi seperti yang dilakukan Nial Fuller dan sering disebutkan dalam artikel-artikelnya..

M Singgih   7 Dec 2017

@ Muhammad Yusuf:

- …. gambaran untuk suport resistance kunci maupun jangka pendek untuk EURUSD dan GBPUSD daily saat ini?

Jawaban:

Silakan baca: Analisa Teknikal 7-14 Desember 2017: EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, AUD/USD

- … lalu jika setup pin bar, inside, fakey terbentuk diarea antara EMA 8&21 ditambah adanya suport resistance kunci di area tersebut itu saat yang tepat untuk entry yh?

Jawaban:

 

Belum tentu, harus dikonfirmasi dengan indikator teknikal untuk mengetahui validitas price action tersebut. Seperti fakey bar kan harus dikonfirmasi oleh bar sesudahnya dan juga penunjukan indikator saat itu. Ema 8 dan ema 21 berfungsi sebagai kurva resistance / support.

Kalau harga bergerak diatas kedua kurva tersebut maka cenderung bullish dan sebaliknya jika bergerak dibawah keduanya. Jika berada diantara kedua kurva ema 8 dan ema 21 sebaiknya tunggu tejadinya crossing (perpotongan) keduanya.

M Singgih   12 Dec 2017

@ Anam:

Garis horisontal, maksud Anda level-level resistance dan support?
Tidak ada ketentuan minimal untuk level resistance dan support dalam menerapkan strategi trading dengan price action. Price action adalah sinyal untuk entry. Validitasnya bisa dikonfirmasi dengan indikator teknikal dan juga level resistance atau support.

Level resistance atau support adalah salah satu konfirmatornya, tetapi tidak mutlak. Memang sinyal dari price action tersebut akan lebih kuat (lebih valid) jika terkonfirmasi oleh level resistance atau support.
Baca juga: Dasar-Dasar Strategi Trading Dengan Price Action

M Singgih   23 Nov 2018

@ Rommy:

Tidak seperti indikator teknikal yang bersifat lagging atau terlambat dalam merespon pergerakan harga, price action dianggap sebagai leading indicator, atau yang bersifat mendahului pergerakan harga selanjutnya, sehingga dianggap akurat untuk memprediksi pergerakan harga. Yang perlu dipahami dalam trading dengan price action adalah:

1. Memahami bentuk-bentuk bar yang menunjukkan kemungkinan arah pergerakan harga (price action) selanjutnya, dan juga pola-pola chart yang terdiri dari beberapa bar, dan menunjukkan kemungkinan arah pergerakan harga selanjutnya.

2. Dikonfirmasikan dengan indikator trend seperti moving average, MACD, parabolic SAR, Bollinger Bands dan juga ADX. Meskipun indikator teknikal bersifat lagging, tetapi sangat mendukung validitas kemungkinan pergerakan harga selanjutnya yang ditunjukkan oleh price action.

M Singgih   28 Jan 2019

@ edwin widianto:

Untuk pola chart yang bersifat trend continuation adalah pola flag, pennant, triangle dan juga wedge.

Untuk price action, biasanya pin bar yang muncul ditengah trend pergerakan harga, dan memiliki ekor yang searah dengan arah trend. Mengenai pin bar ini, sebaiknya dikonfirmasi dengan indikator teknikal.
Untuk keterangan yang lebih lengkap, silahkan baca: Dasar-Dasar Strategi Trading Dengan Price Action

M Singgih   10 Jun 2019

@ Muhammad Yusuf:

- Belum cukup, harus dikonfirmasi dengan indikator untuk menghindari false break.

- Stochastic termasuk dalam indikator oscillator yang akurat pada kondisi pasar yang sedang sideways, untuk kondisi pasar yang trending penunjukan overbought / oversold pada stochastic akan false (salah).
Stochastic bisa Anda gunakan pada kondisi sideways, sedang pada kondisi trending kami anjurkan menggunakan indikator MACD. Ketika sideways fokus pada stochastics dan ketika trending fokus pada MACD.

Untuk mengetahui kondisi sideways atau trending bisa dipantau dari indikator Bollinger Bands dan ADX, yaitu sideways jika harga bergerak disekitar middle bands indikator Bollinger Bands dan ADX dibawah level 25. Keadaan trending jika ADX diatas 25 dan harga bergerak sekitar upper / lower band indikator BB, juga dari indikator parabolic SAR.

Berikut ini contohnya pada EUR/USD H4:

Tampak overbought/oversold pada stochastics tidak berpengaruh pada pergerakan harga saat downtrend maupun uptrend, tetapi pergerakan kurva MACD terhadap kurva sinyal sangat berpengaruh, yang dikonfirmasi oleh perpindahan letak titik parabolic SAR.

Sedangkan overbought / oversold dan %K dan %D stochastics berpengaruh pada kondisi sideways sementara penunjukkan kurva MACD terhadap sinyal pada kondisi sideways akan false (tidak akurat).

M Singgih   16 Nov 2017

@Kendra_luth: Pertanyaan ini jawabannya banyak sekali. Pin Bar bisa Anda gunakan sebagai signal/trigger entry.

Namun sebelum masuk ke signal, Anda harus melihat struktur harga dan levelnya terlebih dahulu.

Untuk melihat struktur dan level harga, banyak cara yang bisa Anda gunakan. Bisa menggunakan indikator, atau tanpa indikator.

Berikut ini saya berikan contoh strategi trading forex yang menggunakan pin bar sebagai signal/trigger entry.

  • Struktur: menggunakan moving average (MA). Fokus ke market trending.
  • Level: menggunakan support/resisten.
  • Signal: menggunakan pin bar

Kondisi Buy:
- Trend naik, ditunjukkan dengan harga yang berada diatas garis MA.
- Harga mendekat level support yang penting
- Buy ketika harga membentuk pin bar saat menguji level support

Kondisi Sell:
- Trend turun, ditunjukkan dengan harga yang berada dibawah garis MA.
- Harga mendekat level resisten yang penting
- Sell ketika harga membentuk pin bar saat menguji level resisten

Kiki R   19 Mar 2022

@ Yustina Sinaga: Semua pergerakan harga yang direpresentasikan dengan candlestick tentu akan menunjukkan bentukan price action yang bisa digunakan sebagai sinyal untuk entry. Price action mencerminkan sentimen pelaku pasar, jadi akan muncul di semua peregerakan harga candlestick, baik itu forex, saham, futures, komoditi dan juga mata uang kripto.

M Singgih   25 Mar 2022

apa yang dimaksud trading dengan price action? mohon penjelasannya lebih lanjut.

Isnain   12 Nov 2014

indikator apa yg paling tepat digunakan untuk price action?

Risky Fadila   21 Nov 2014
apa ada indikator pendeteksi price action ?
price action slh 1 naked trading tp bisa tdk untuk dipakai trading dg indikator ?
Teo   9 Dec 2015
Belajar price action yang paling bagus dan paling di rekomendasikan belajar dari mana ya? karena sy sudah melihat beberapa website diantaranya Al Brook video course, Forex4noobs, Nial Fuller.

Diantara ketiganya kelihatannya sangat berbeda strategi price actionnya.
Bashri   26 Aug 2016
apakah price action bisa diterapkan di segala jenis pasar?
ERWIN TEMBESI   21 Jul 2017
coach saya ingin bertanya, bagaimana tahapan menjalankan price action seperti yang nial fuller lakukan? dimulai dengan menandai suport resistance weekly lalu dayly kemudian di H4 kah? trend Weekly yang menjadi rujukan?

lalu ema 8+21 bisa diterapkan di weekly dan H4 juga? untuk entry posisi setup candle pin bar, inside bar, fakey di TF mana yang di ambil? price action di bawah H4 kurang efektif yh karena banyaknya noise?
Muhammad Yusuf   3 Dec 2017

Apakah price action dapat di digunakan untuk trading di semua market? Misalnya saham, forex, kripto, dll...

Yustina Sinaga   23 Mar 2022

Apa saja poin-poin atau elemen yang diutamakan dalam price action. Karena kita trading dengan mengamati price act atau pergerakan harga saat ini?

Rommy   25 Jan 2019

apakah bisa memakai MA bkn EMA dlm price action?, bagaimana kita tau trbentuk nya pin bar?

Herald Parhusip   5 Oct 2018
coach, boleh minta tolong berikan gambaran untuk suport resistance kunci maupun jangka pendek untuk EURUSD dan GBPUSD daily saat ini? lalu jika setup pin bar, inside, fakey terbentuk diarea antara EMA 8&21 ditambah adanya suport resistance kunci di area tersebut itu saat yang tepat untuk entry yh?
Muhammad Yusuf   5 Dec 2017
mas klo entry price action itu harus ada confirm dari bar selanjutnya kan? gmn cara entrynya? eksekusi market biasa apa pake pending order buy sell stop atau buy sell limit? trs saya nerapinnya di TF dayly saja tanpa TF lain bisa gk mas?
Risa Sri Mulyanti   6 Dec 2017

Bagaimana strategi trading forex menggunakan price action dengan pin bar?

Kendra_luth   18 Mar 2022

permisi pak. maaf mau nanya lagi. apa saja bentuk atau pola chandle price action sebabagai penanda trend akan berlanjut. 

Edwin Widianto   29 May 2019
Coach apakah price action dengan formasi pinbar, inside bar dan fakey saja sudah cukup untuk open posisi jika formasi tersebut berada di garis horizontal atau garis trend yang menandakan suport resistancenya? lalu kita melihat stochastic untuk lebih meyakinkan level overbought dan oversold di garis suport resistancenya
Muhammad Yusuf   12 Nov 2017

Master, Untuk Trading dengan price action, Jika di TF Daily sedang sideways dan di H4 sedang trend naik seperti EU saat ini, bagaimana cara kita trade with the trend apakah suport resistance di daily chart menjadi trendnya?

dari pengamatan saya, di H4 juga sudah terjadi inside bar terhadap level suport jangka pendeknya walaupun trendnya naik, jika saya entry sell di mother bar tsb apakah saya melawan trend? lalu moving average berapa yang bisa digunakan di TF H4? mengingat di TF daily Ema 8&21 lalu di TF H4nya brapa?

Muhammad Yusuf   4 Dec 2017

Apakah ada rekomendasi buku untuk belajar menggunakan price action kak?

Dzulfikar   10 Jun 2022

@Dzulfikar: Buku yang saya rekomendasikan mengenai price action dan analisa teknikal khususnya ada 5.

1. Technical analysis of stock trends oleh Edward & Magee

2. Technical analysis of financial markets oleh John Murphy

3. Technical analysis explained by Marting Pring

4. Japanese Candlestick by Steve Nison

5. Beyond Candlestick by Steve Nison

Buku ini adalah buku dasar yang digunakan dalam International Federation of Technical Analysis (IFTA). Materi di buku ini lengkap dan menjelaskan tentang price action dan analisa teknikal dari yang paling dasar.

Kiki R   13 Jun 2022

Berapa garis horizontal minimal yang harus dipasang untuk trading menggunakan metode price action ?

Terimakasih 

Anam   21 Nov 2018
 Tria Sinulingga |  30 Oct 2015

Salam master,,,

saya tertarik belajar trading price action dari Nial Fuller yang hanya menggunakan pin bar, inside bar, atau fakey bar.

Tetapi ada perbedaan bentuk candle antara broker yang satu dngan yng lainnya.misalnya, pada broker A telah terbentuk pin bar, tapi pada broker B tidak terbentuk pin bar.

gimana cara antisipasinya master??
apa price action hanya bisa diterapkan pada broker tertentu aja?

Lihat Reply [15]

@agung:

Memang harga penutupan daily untuk setiap broker berbeda, tergantung dari lokasi server broker tersebut. Tetapi formasi price action dan pola pergerakan harga pada chart trading antar broker tidak jauh berbeda dan jika dianalisa seharusnya memberikan kesimpulan yang sama.

Dalam hal ini para trader profesional biasanya menggunakan harga penutupan pasar New York sebagai patokan. Jam penutupan pasar New York berbeda 12 jam dari WIB (untuk bulan Nopember - Maret) atau 11 jam dari WIB (Maret - Nopember). Kalau Anda menggunakan platform Metatrader 4 dan trading pada broker yang servernya mengikuti waktu New York maka saat ini beda waktu Metatrader Anda dengan WIB adalah 11 jam (waktu Metatrader = WIB - 11 jam).
Untuk keterangan bisa baca: How To Trade ‘End Of Day’ Price Action Strategies at New York Close

M Singgih   21 Apr 2016

@ Muhammad Yusuf:

Bentuk candle antar broker tidak berbeda jauh. Arah pergerakannya tetap sama. Misal broker A arahnya naik maka pada waktu yang bersamaan broker B arahnya juga naik. Jadi price action yang terbentuk juga sama.

… jika broker A menunjukkan bentukan pin bar, namun broker B tidak….
- Bisakah Anda tunjukkan perbedaan kedua broker tersebut disini? Disertai dengan gambar chart dan nama brokernya, pada jam yang sama saat terjadi perbedaan price action tsb.

…. lalu seringkali ATR untuk menentukan stop loss berbeda2
- Jelas berbeda-beda Pak, karena tinggi rendahnya volatilitas setiap saat nggak sama. Pada saat volatilitas sedang rendah Average True Range-nya tentu akan lebih rendah dibandingkan saat volatilitas sedang tinggi.

M Singgih   6 Apr 2018

@ Tria Sinulingga:
Nial Fuller hampir selalu trading pada time frame daily, dan pada time frame daily antar broker biasanya jarang terjadi perbedaan, yang sering berbeda adalah pada time frame H1 (1 jam) kebawah (30 menit, 15 menit dsb). Tetapi meskipun terjadi perbedaan, arah pergerakan harganya tetap akan sama dan sinyal yang diberikan dari pergerakan candlestick seharusnya juga sama.

Formasi candlestick (price action) antara 2 broker mungkin ada keterlambatan tetapi bukan perbedaan, misal pada broker A sudah terbentuk pin bar sementara broker B belum, tetapi akan terbentuk juga nantinya.  
Untuk trading hendaknya berpatokan pada satu broker saja, jika Anda trading pada broker A ikutilah pergerakan candle pada broker A, demikian juga jika Anda trading pada broker B. Biasanya pergerakan harga antara broker-broker yang teregulasi dengan benar tidak jauh berbeda.

M Singgih   3 Nov 2015

seperti yang kita tahu master, bentuk candle di setiap broker dapat berbeda2 akibat perbedaan waktu buka server mereka. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana cara mengatasi problem ini bagi seorang price action trader? jika broker A menunjukkan bentukan pin bar, namun broker B tidak. apa yg harus kita lakukan? lalu seringkali ATR untuk menentukan stop loss berbeda2 jumlahnya pak. mhon bantuannya

Muhammad Yusuf   5 Apr 2018

Bagaimana kita bisa trading dengan price action jika closed candle tiap broker berbeda sehingga bentuk candle juga berbeda? jam berapa sebetulnya closed candle D1 waktu WIB?

Agung   20 Apr 2016

Apakah ada buku-buku tentang forex yang membahas tentang price action sebagai bahan belajar forex?

Bima   20 Jul 2022

@Bima: Banyak namun sebagian besar ditulis dalam bahasa Inggris. Berikut ini beberapa buku yang menjadi rujukan para analis teknikal di seluruh dunia.

1. Japanese Candlestick Charting Techniques oleh Steve Nison

2. Technical Analysis of Financial Markets oleh John Murphy

3. Technical Analysis Explained oleh Marting Pring

4. Trading Price Action Trend oleh Al Brooks

5. Encyclopedia of Chart Patterns oleh Thomas N. Bulkowski

Kiki R   21 Jul 2022

Kapan saat yang tepat menggunakan sinyal Price Action, dan kapan waktu untuk mengabaikan sinyal dari price action?

Efendi   22 Nov 2022

Price action adalah metode, Anda akan selalu menggunakan price action mulai dari melakukan pemilihan pair sampai ke tahan entry market.

Sama halnya jika Anda mempunyai metode lain, Anda tentu akan selalu menggunakan metode tersebut dalam melakukan trading.

Jadi, price action bukanlah hal yang bisa kita gunakan dan tidak gunakan.

Pertanyaan ini lebih tepat jika ditanyakan mengenai strategi, seperti strategi menggunakan pola candletick bullish pin bar.

Contoh pertanyaannya:

"Kapan saat yang tepat menggunakan sinyal dari bullish pin bar dan kapan saatnya untuk mengabaikan sinyal dari pola tersebut?"

Kalau ini yang ditanyakan, maka kami akan menjawab seperti apa kriteria-kriteria yang cocok untuk pola candlestick ini.

Kiki R   22 Nov 2022

Price Action itu esensinya adalah menganalisis harga suatu aset berdasarkan riwayat pergerakan harga aset tersebut. Perhatikan, "Price Action" dalam bahasa Indonesia adalah "Pergerakan atau Tindakan Harga".

Jadi, kapan saat yang tepat menggunakan sinyal Price Action? Ya, bisa kapan saja. Toh, kita tidak mungkin menganalisis teknikal maupun fundamental tanpa menengok riwayat pergerakan harga.

Kapan waktu untuk mengabaikan sinyal price action? Ini juga bisa kapan saja. Umpamanya, ada sinyal price action yang tidak terkonfirmasi, maka ada baiknya menunggu sampai muncul konfirmasi.

Aisha   15 Dec 2022

@Efendi:

Price Action seperti apa dahulu yang bapak tanyakan di sini? Berupa pola Candlestick? Chart Pattern? Atau jenis lainnya? Mungkin bisa lebih jelas terlebih dahulu pertanyaannya.

Namun khusus untuk pola Candlestick, pola akan bekerja dengan baik jika terjadi pada level-level penting seperti Support dan Resistance, Supply And Demand, level pada indikator. Selain itu, selalu perhatikan tren dan arah pada time frame besarnya. Jika sejalan dengan arah time frame besar, maka probabilitas pola tersebut juga akan meningkat.

Nur Salim   25 Dec 2022

Jujur saya masih ijo dan bingung dengan banyaknya istilah. Mungkin awal mau tau soal ini aja dulu...

Apakah trader pengguna price action boleh pakai indikator pak? Atau justru indikator bakal mengganggu analisa price action tersebut? Terus juga adakah broker yang menyediakan materi analisa price action?? boleh dalam bentuk analisa ato webinar gitu, mohon sharenya

Hamdani Hariyanto   14 Jan 2023

@ Hamdani Hariyanto:

- Apakah trader pengguna price action boleh pakai indikator pak? Atau justru indikator bakal mengganggu analisa price action tersebut?

Indikator teknikal terutama indikator trend diperlukan untuk mengkonfirmasi validitas price action yang terbentuk. Tanpa indikator teknikal, trader tidak tahu apakah price action yang terbentuk benar-benar valid.

Misal terbentuk bullish engulfing candle dan titik indikator parabolic SAR berada di bawah bar candlestick dan kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal, maka bullish engulfing candle tsb bisa dianggap valid.

M Singgih   19 Jan 2023

Jawaban untuk Hamdani Hariyanto:

  • Apakah trader pengguna price action boleh pakai indikator pak? Atau justru indikator bakal mengganggu analisa price action tersebut? 

Boleh, trader pengguna price action boleh pakai indikator. Biasanya indikator tersebut hanya sebagai konfirmasi tambahan, bukan inti yang menentukan valid atau tidak valid.

  • Terus juga adakah broker yang menyediakan materi analisa price action?? boleh dalam bentuk analisa ato webinar gitu,

Ada. Saat ini hampir semua broker menyediakan materi analisa price action.

Broker lokal saat ini hampir semua menyediakan webinar atau analisa, bukan hanay metode price action tapi untuk metode yang lain juga.

Kiki R   20 Jan 2023

@ Bima:

Ada. Banyak dijual di market place. Silahkan Anda cari di beberapa market place. Yang banyak beredar seperti ini, price action untuk pasar yang sideways (trading range), price action untuk mengetahui keadaan reversal, dan price action untuk diterapkan dalam scalping:

Apa Price Action Hanya Di Broker Tertentu Saja

M Singgih   27 Oct 2023
 Adimas |  17 Jun 2017

Tolong kasih rekomendasi indikator bawaan metatrader penunjang trading dengan price action + settingannya serta cara menggunakannya ketika sedang trading. Terima kasih.

Lihat Reply [17]

Untuk Adimas..

Untuk hal ini anda harus mengetahui dulu apa itu Price Action. Price Action adalah aksi /pergerakan harga dari sebuah instrument (mata uang, saham atau komoditas). Ada banyak dasar untuk mengetahui aksi dari pergerakan harga, dimana harga bisa dianalisa dengan pola Candle, level Support dan yang lainnya. Sebagai rujukan anda bisa membaca ulasannya di Mengenal Price Action

Untuk indicator bawaan MetaTrader, anda bisa menggunakan Stochastic Oscillator. Indikator ini sangat cocok untuk mengetahui trend, level atau titik jenuh. Terkait penggunaannya, ada bisa membaca ulasannya di signal stochastic.

Terima kasih.

Basir   20 Jun 2017

@ Muhammad Yusuf:

Yang dipantau (baik resistance maupun support) adalah level yang gagal ditembus minimal 2 kali.
Menurut teknik CSR 100: RBS yang valid adalah yang sudah di-retest minimal 2 kali. Kalau terjadi false break dan harga penutupan candlenya masih dibawah level resistance yang di-break maka belum valid. Retest candle adalah candle yang harga penutupannya diatas level resistance yang di-break.

Jadi kalau sudah di-retest minimal 2 kali maka level resistance tersebut jadi support, atau BS-nya valid.
Berikut contohnya pada EUR/USD H4:

M Singgih   24 Nov 2017

@Zainal Arifin: Saya menyarankan indikator moving average atau stochastic.

  • Untuk struktur, Anda bisa melihat indikator moving average.
  • Untuk level, gunakan support/resisten atau supply/demand
  • Untuk trigger entry, gunakan indikator stochatic.

Anda bisa menggunakan banyak kombinasi indikator, namun panduannya adalah struktur, level dan signal.

Kiki R   8 Mar 2022

@ Kyubi Hamuro:

Untuk mengkonfirmasi valid tidaknya price action adalah dengan indikator trend. Indikator trend yang biasa digunakan adalah moving average, MACD, parabolic SAR dan juga ADX.

 

M Singgih   19 Apr 2022

Indikator apa yang cocok digabungkan dengan strategi price action

Kyubi Hamuro   18 Apr 2022

bagusnya price action dikombinasikan dengan indikator apa ya?

Zainal Arifin   8 Mar 2022

Apakah strategi Price Action membutuhkan timeframe besar agar mendapatkan sinyal trading valid?

Eka Sujana   30 May 2022

@Eka Sujana: Tidak, tunakan time frame sesuai kebutuhan.

Seorang scalper tidak perlu melihat ke time frame Daily, Weekly dan Monthly untuk mendapatkan sinyal trading valid. Cukup di time frame H1/H4 untuk menentukan arah dan masuk di M5/M1.

Sedangkan bagi trader swing wajib untuk melihat time frame Daily dan Weekly karena posisinya masuk pada time frame H4/H1 dan bisa ditahan berhari-hari.

Jadi, penggunaan time frame bagi masing-masing trader berbeda-beda.

Kalau Anda menggunakan sinyal trading dari price action berupa pola candlestick, maka Anda disarankan menggunakan time frame H4 keatas. Kenapa?

Karena pola candlestick pada time frame H1 kebawah mempunyai banyak false signal sehingga kalau Anda belum paham mana yang false dan true maka pasti Anda banyak mengalami loss.

Sedangkan apabila Anda menggunakan H4, potensi berhasilnya lebih besar dan lebih sedikit false signal.

Kiki R   1 Jun 2022

izin bertanya coach, Jika Saya ingin menggunakan teknik csr100, suport dan resistance mana yang di pantau? jika resistance sudah di break namun false break lalu ter jadi break lgi dan berubah jadi rbs apakah itu rbs yang valid?

Muhammad Yusuf   22 Nov 2017

Jika trading menggunakan sinyal dari candlestick dari price action, pola candle seperti apa yang bisa dijadikan acuan sebagai penerusan trend? Dan pola apa yang bisa dijadikan acuan penanda reversal? Makasih

Logan   8 Jun 2022

@Logan: Pola candle penerusan yang bisa Anda gunakan sebagai acuan penerusan trend adalah marubozu yang mempunyai ciri-ciri batang candle yang panjang dan tanpa shadow.

Munculnya candle ini menandakan seller/buyer sangat agresif dan kemungkinan besar akan melanjutkan trend.

Sedangkan pola yang bisa dijadikan acuan reversal trend adalah engulfing dan pin bar. Kedua pola candlestick ini jika terbentuk pada level yang penting mempunyai tingkat keberhasilan yang bagus.

Kiki R   8 Jun 2022

Bagaimana penerapan strategi price action untuk swing trading? Dan indikator apa saja yang diperlukan?

Rendy Gustiawan   10 Jun 2022

@Rendy Gustiawan: Penerapan strategi price action untuk swing trading sama seperti yang sudah dijelaskan di atas.

1. Struktur >> tujuannya melihat arah harga >> keputusan sell/buy/wait

2. Level >> tujuannya melihat area harga entry 

3. Signal >> tujuannya melihat kapan bisa entry >> entry atau tidak

3 poin di atas bisa Anda jalankan dengan full price action atau dengan indikator.

Bila menggunakan price action:

1. Struktur menggunakan high dan low

2. Level menggunakan support/resisten atau supply/demand

3. Signal menggunakan pola candlestick atau pola grafik

Sedangkan apabila menggunakan indikator, contoh indikator yang bisa digunakan:

1. Struktur menggunakan moving average (indikator berjenis trend)

2. Level menggunakan pivot point/fibonacci retracement/RSI/stochastic

3. Signal menggunakan stochastic, MACD

Kiki R   13 Jun 2022

Apakah trader price action juga memerlukan analisa trend harian? Bagaimana cara menggabungkannya dengan teknik price action dan analisa trend?

Ucok Sanjaya   12 Sep 2022

Trader price action juga menggunakan analisa tren harian, khususnya yang bertipe daytrader.

Cara menggabungkannya keduanya juga sederhana.

Tren untuk mengidentifikasi arah harga. Sedangkan price action untuk menentukan level dan trigger entry.

  • Kalau tren naik >> fokus posisi buy
  • Kalau tren turun >> fokus posisi sell

Selanjutnya, menentukan level bisa menggunakan support/resisten atau supply/demand.

Terakhir, trigger entry bisa menggunakan pola grafik atau pola candlestick.

Kiki R   14 Sep 2022

@Kyubi Hamuro: Strategi price action cocok digabungkan dengan indikator stochastic atau RSI untuk melihat divergence sebagai signal pembalikan.

Selain itu, bisa juga dipadukan dengan indikator berjenis tren seperti moving average dan MACD.

Kiki R   17 Dec 2022

@ Rendy Gustiawan:

Strategi trading dengan price action untuk trader harian dan trader jangka menengah panjang (swing trader) sama saja. Ketika entry, amati price action yang terbentuk, dan konfirmasikan dengan indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX dan juga MACD.

M Singgih   19 Dec 2022
 

Komentar @inbizia

Milan: Tentu ada perbedaannya! Support resistance biasa adalah level2 harga di mana kita sring melihat harga berbalik arah atau mengalami koreksi. Sementara support resistance kunci adalah level2 harga yg dianggap lebih signifikan karena telah diuji berkali dlm sejarah pergerakan harga. Jadi, support resistance kunci memiliki tingkat kekuatan yg lebih tinggi daripada support resistance biasa.

Untuk menentukan support dan resistance dengan benar, ada beberapa pendekatan yang bisa dicoba. Salah satunya adalah dengan mengidentifikasi level2 harga yg menjadi puncak atau dasar dari pergerakan harga sebelumnya.

Fibonacci retracement yang kamu sebutkan adalah salah satu indikator yg populer digunakan. Namun, jika emang ngerasa jarak support dan resistance dengan Fibonacci trlalu lebar, kita bsa mencoba menggunakan indikator lain seperti pivot points, moving averages, atau Bollinger Bands.

 Radit |  17 Jun 2023
Halaman: Perbandingan Trading Gbpusd Di Akun Mifx

Sarwan: Bntu jawab ya! Indikator BB ini bisa bantu banget buat ngebantu kita dapetin profit dalam trading. Gini, BB itu ga cuma buat ukur volatilitas dan trend aja, tapi ada trik lainnya juga.

Jadi, kita bisa liat tiga komponen BB, yaitu upper band, middle band (garis tengah), dan lower band. Nah, kalo harga mendekati upper band, itu bisa jadi tanda buat kita nyari peluang jual (sell), sementara kalo harga mendekati lower band, itu bisa jadi tanda buat kita nyari peluang beli (buy).

Selain itu, waktu harga nyampe upper atau lower band, kita juga bisa pake info dari BB buat atur Stop Loss dan Take Profit. Jadi, BB bisa bantu kita nentuin kapan waktu yang oke buat entry dan exit. Tapi ya, jangan lupa juga buat kombinasikan BB dengan analisis teknikal dan strategi trading yang lain ya, bro! NB, coba baca deh artikel ini : Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands

 Sadil |  17 Jun 2023
Halaman: Indikator Paling Menguntungkan Versi Broker Hsb

Dino: Halo! Memang benar, penggunaan stop order di sekitar level support dan resistance sebelumnya adalah salah satu metode yang umum digunakan oleh trader untuk menghindari kerugian akibat breakout yang tidak terduga. Namun, setiap trader memiliki preferensi dan gaya trading yang berbeda, jadi tidak semua trader selalu menggunakan stop order di level tersebut.

Untuk pemula, ada beberapa metode dan tips lain yang dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengatur level support dan resistance dengan lebih mudah, tetapi bagi saya, Indikator seperti Moving Average, Bollinger Bands, atau Fibonacci retracement dapat membantu mengidentifikasi level support dan resistance secara visual. Ini dapat mempermudah pemahaman Anda tentang di mana kemungkinan terjadinya pembalikan harga. Dan cara membacanya juga sangat mudah, sehingga cocok untuk trader pemula juga. BTW, Fibonacci Retracement juga sangat mudah digunakan, bisa baca di artikel berikut : (baca : Trik Trading Menggunakan Fibonacci Retracement Versi Finex)

 Alex |  1 Jul 2023
Halaman: Kiat Sukses Memahami Breakout Ala Broker Finex

Jawaban untuk Tiara:

Untuk menghindari sinyal palsu saat menggunakan tipe entry retracement dalam price action, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

  • Konfirmasi dengan multiple time frames: Periksa retracement yang teridentifikasi di time frame yang lebih tinggi dan lebih rendah untuk memastikan konsistensi dan validitas retracement tersebut. Jika retracement terjadi dalam sejumlah time frame yang berbeda, ini dapat memberikan konfirmasi yang lebih kuat tentang validitasnya.
  • Gunakan konfirmasi price action tambahan: Jangan hanya mengandalkan retracement sebagai sinyal entry. Carilah konfirmasi tambahan dari pola candlestick, formasi harga, atau sinyal price action lainnya yang mendukung retracement. Misalnya, Anda dapat mencari pola pembalikan seperti engulfing pattern, hammer, atau shooting star yang terjadi di dekat level retracement yang diidentifikasi. Konfirmasi price action tambahan memberikan kekuatan tambahan pada sinyal retracement.
  • Perhatikan konfluensi dengan level teknis lainnya: Pastikan ada konfluensi dengan level support atau resistance lainnya saat mengidentifikasi retracement. Misalnya, jika retracement terjadi di dekat level Fibonacci dan juga di dekat garis tren atau level horizontal, ini memberikan konfirmasi tambahan tentang kekuatan retracement. Konfluensi dengan level teknis lainnya meningkatkan validitas retracement dan mengurangi kemungkinan sinyal palsu.
  • Pertimbangkan konteks pasar yang lebih luas: Analisis konteks pasar yang lebih luas juga penting dalam menghindari sinyal palsu. Perhatikan apakah retracement yang terjadi sejalan dengan tren utama atau hanya koreksi sementara. Jika retracement berlawanan dengan tren utama atau tidak konsisten dengan kondisi pasar secara keseluruhan, itu dapat menjadi sinyal palsu.
  • Tunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum entry: Hindari terburu-buru masuk pasar segera setelah retracement teridentifikasi. Tunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum entry, seperti pola candlestick pembalikan, penolakan harga pada level retracement, atau perubahan momentum yang jelas. Ini membantu memfilter sinyal palsu dan meningkatkan peluang keberhasilan.
  • Gunakan stop loss yang tepat: Tentukan level stop loss yang tepat untuk melindungi posisi Anda jika retracement yang diharapkan ternyata salah. Stop loss yang ketat tetapi masuk akal dapat membantu membatasi kerugian jika sinyal palsu terjadi. Dalam beberapa kasus, penggunaan teknik trailing stop juga bisa efektif untuk mengunci keuntungan saat retracement berlangsung.
  • Pertimbangkan kombinasi indikator: Gunakan kombinasi indikator yang saling mendukung untuk meningkatkan keandalan sinyal retracement. Misalnya, Anda dapat menggunakan Fibonacci Retracement bersama dengan indikator oscillator seperti RSI atau Stochastic Oscillator untuk memberikan konfirmasi yang lebih kuat tentang retracement yang valid.
  •  Kiki R |  20 Jun 2023
    Halaman: Tipe Entry Retracement Price Action Yang Perlu Anda Tahu

    Jawaban untuk Sandy:

    Untuk memperkuat sinyal pola ascending triangle, Anda dapat menggunakan berbagai indikator teknikal yang dapat memberikan konfirmasi tambahan. Berikut ini beberapa indikator yang sering digunakan dalam kombinasi dengan pola ascending triangle:

  • Volume: Volume perdagangan adalah indikator penting untuk dikaitkan dengan pola ascending triangle. Dalam pola ascending triangle yang valid, biasanya volume cenderung menurun selama pembentukan segitiga dan meningkat saat terjadi breakout ke atas. Ini mengindikasikan minat dan partisipasi yang meningkat dari para trader, yang dapat memperkuat sinyal bullish. Jika volume tinggi terjadi saat breakout terjadi, ini dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kekuatan tren naik yang potensial.
  • Moving Averages (MA): Moving averages adalah indikator yang umum digunakan untuk mengidentifikasi tren dan memperkuat sinyal pola. Anda dapat menggunakan MA dengan periode yang sesuai untuk mengkonfirmasi tren naik yang terbentuk oleh pola segitiga. Misalnya, ketika harga bergerak di atas MA yang lebih panjang (misalnya MA 50 atau MA 200), ini menunjukkan tren naik yang kuat. Perpotongan antara MA yang lebih pendek (misalnya MA 20) dengan MA yang lebih panjang juga dapat memberikan sinyal beli tambahan. Perpotongan MA tersebut dapat mengindikasikan adanya perubahan arah tren dan memberikan konfirmasi bahwa harga kemungkinan akan melanjutkan pergerakan naik setelah breakout dari pola segitiga.
  • Relative Strength Index (RSI): RSI adalah indikator osilator yang dapat membantu mengidentifikasi apakah pasar sedang overbought atau oversold. Dalam pola segitiga naik, Anda dapat mencari konfirmasi dari RSI yang menunjukkan kondisi jenuh jual atau konvergensi positif. Ketika harga mendekati support dalam pola segitiga, sementara RSI mencapai atau mendekati area oversold, ini dapat menjadi indikasi bahwa tekanan penjualan mulai berkurang dan harga memiliki potensi untuk melakukan breakout ke atas. Selain itu, jika RSI menunjukkan konvergensi positif, yaitu RSI membuat lembah yang lebih tinggi sementara harga membuat lembah yang lebih rendah, ini dapat menunjukkan adanya divergensi bullish dan meningkatkan kepercayaan terhadap potensi breakout ke atas.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator tren dan momentum yang terdiri dari dua garis (line) dan histogram. Dalam konteks pola segitiga naik, Anda dapat mencari perpotongan garis MACD (garis sinyal melintasi garis MACD) yang mengindikasikan adanya perubahan momentum ke arah bullish. Histogram positif yang menguat juga dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kemungkinan breakout ke atas.
  • Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah indikator volatilitas yang terdiri dari tiga garis: upper band, middle band, dan lower band. Dalam pola segitiga naik, ketika harga mendekati lower band dan mulai bergerak naik di sepanjang middle band, ini dapat memberikan indikasi adanya tekanan beli yang meningkat. Breakout di atas upper band juga dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk kelanjutan tren naik.
  •  Kiki R |  22 Jun 2023
    Halaman: Cara Trading Menggunakan Ascending Triangle Pattern

    Jawaban untuk Elsa:

    Pada dasarnya tidak ada indikator yang paling cocok dengan pola ini karena setiap indikator mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun, ada beberapa indikator yang dapat cocok dikombinasikan dengan pola triple bottom pattern untuk memberikan konfirmasi tambahan dan meningkatkan keakuratan sinyal.

    Berikut adalah beberapa indikator yang sering digunakan bersama dengan pola triple bottom:

  • Moving Average (MA): Moving Average dapat memberikan konfirmasi tren dan mengidentifikasi perubahan arah harga yang dihasilkan oleh pola triple bottom. Trader dapat menggunakan MA dengan periode yang relevan, seperti MA 50 atau MA 200, dan mengamati hubungan antara harga dan MA tersebut. Jika harga berhasil melintasi MA dari bawah ke atas, hal ini dapat memberikan konfirmasi tambahan bahwa pembalikan harga yang diharapkan sedang terjadi.
  • Oscillators: Oscillators seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator juga dapat digunakan untuk memberikan konfirmasi tambahan mengenai kondisi overbought atau oversold. Jika sinyal overbought atau oversold muncul pada saat yang sama dengan pola triple bottom, ini dapat meningkatkan validitas sinyal. Misalnya, jika harga mencapai kondisi oversold saat pola triple bottom terbentuk, ini dapat menunjukkan potensi pembalikan harga yang lebih kuat, karena tekanan jual yang berlebihan kemungkinan akan berkurang dan pembeli dapat mengambil kendali.
  • Volume: Volume perdagangan adalah indikator penting yang dapat memberikan konfirmasi tambahan pada pola triple bottom. Volume yang tinggi saat terjadi breakout di atas neckline atau saat harga menguji level support dapat mengindikasikan partisipasi yang kuat dari pelaku pasar dan memperkuat validitas sinyal. Volume yang tinggi dapat menjadi indikator bahwa banyak trader memasuki pasar dan meningkatkan peluang terjadinya pergerakan harga yang mengikuti pola triple bottom.
  • Bollinger Bands: Bollinger Bands dapat memberikan konfirmasi volatilitas dan membantu mengidentifikasi titik masuk yang potensial. Ketika harga mendekati atau memotong upper band setelah pola triple bottom terbentuk, ini dapat menjadi tanda bahwa harga berpotensi untuk melanjutkan pergerakan naik. Pergerakan yang signifikan di atas upper band dapat menunjukkan adanya peningkatan momentum pembalikan.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): MACD adalah indikator populer yang dapat memberikan konfirmasi tren dan sinyal pembalikan. Garis MACD dan sinyal line-nya dapat membantu mengidentifikasi perubahan momentum dan memperkuat konfirmasi pola triple bottom. Crossing antara garis MACD dan sinyal line di atas level nol dapat menunjukkan adanya potensi pembalikan tren dari turun ke naik, mengkonfirmasi pola triple bottom.
  •  Kiki R |  24 Jun 2023
    Halaman: Strategi Trading Menggunakan Triple Bottom Line

    Kamus Forex

    Bollinger Bands

    Salah satu indikator teknikal yang bersifat overlay pada platform trading. Bollinger Bands merupakan hasil pengembangan Moving Average. Garis tengah BB (middle band) adalah SMA-20, sedangkan garis atas dan garis bawah (Upper dan Lower Band) adalah deviasi Middle Band.

    Price Action

    Pergerakan harga suatu aset atau suatu pasangan mata uang. Dalam praktiknya, Price Action menjadi istilah khusus untuk metode analisa teknikal berdasarkan pergerakan harga di masa lampau. Trader berupaya menemukan pola dalam pergerakan harga yang sepintas tampak acak, sehingga Price Action sering dikaitkan dengan analisa pola candlestick. Namun, tak jarang pula Price Action dianggap mencakup analisa price pattern.


    Kirim Komentar Baru