Tingkatkan potensi keuntungan Anda dalam trading forex dengan memanfaatkan pola ABC correction. Pelajari cara praktis untuk mengidentifikasi pola koreksi abc sejelas-jelasnya.
Trading di pasar keuangan seperti forex merupakan salah satu cara populer untuk mencari keuntungan dan mencapai kebebasan finansial. Namun, banyak pilihan instrumen investasi seperti saham, forex, dan indeks yang membuat memulai menjadi sulit. Ada juga berbagai strategi trading yang tersedia.
Salah satu strategi trading yang umum digunakan adalah strategi koreksi ABC yang didasarkan pada teori Gelombang Elliott. Strategi ini membantu dalam memprediksi pergerakan harga dalam instrumen investasi. Dengan strategi koreksi ABC, trader dapat mengidentifikasi koreksi pasar jangka pendek sebelum harga kembali bergerak sesuai dengan tren utama. Strategi ini memberikan peluang besar untuk keuntungan dan rasio risk-reward yang baik.
Panduan ini akan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang strategi trading Pola ABC Correction. Anda akan mempelajari konsep dasar strategi, hal penting yang perlu diperhatikan, dan cara mengaplikasikannya dalam trading. Mari kita mulai!
DI
|
Daftar Isi |
Apa Itu Pola ABC Correction?
Pola ABC Correction atau sering disebut flat pattern adalah suatu pola gelombang yang digunakan untuk mengenali titik lanjutan dari suatu tren lebih spesifik dan terperinci. Pola yang juga merupakan bagian dari teori Elliott Wave ini terjadi dalam tren naik atau tren turun, dan terdiri dari tiga gelombang yang dikenal dengan label ABC.
Menurut teori Elliott Wave, pergerakan harga dalam instrumen keuangan selalu bergerak dalam gelombang korektif dan motif/impulse. Gelombang korektif memiliki berbagai bentuk dan salah satunya adalah Pola ABC Correction. Dalam teori ini, pasar akan selalu bergantian antara gelombang motif dan korektif. Gelombang motif/impulse sendiri memiliki pola lima gelombang, sementara gelombang korektif memiliki pola tiga gelombang. Dengan menggunakan teori Elliott Wave, para trader dapat mengidentifikasi Pola ABC Correction di dalam pergerakan harga gelombang motif dengan lebih jelas dan terperinci.
Fase koreksi bullish terjadi ketika harga naik, turun kembali, dan kemudian naik kembali, sedangkan fase koreksi bearish terjadi ketika harga naik sebentar kemudian turun dan akhirnya naik lagi. Pola ABC Correction menunjukkan bahwa harga hanya mengalami koreksi sementara dan akan ada kelanjutan tren dalam tren naik atau tren turun. Dalam hal ini, pola koreksi ini dapat membantu para trader mengenali titik harga mulai tertahan dan melanjutkan arah sesuai tren dengan lebih akurat dan efektif.
Dalam praktiknya, pada tren naik, pada titik A harga akan turun, kemudian pada titik B harga akan naik, dan diikuti dengan titik C di mana harga akan turun kembali. Ketika pola ABC telah terbentuk, para trader dapat memasuki posisi buy. Sebaliknya, pada tren turun, harga akan naik pada titik A, turun pada titik B, dan kemudian membuat puncak pada titik C sebelum melanjutkan penurunan. Para trader dapat memasuki posisi sell ketika pola ini telah terbentuk.
Selain itu, penting untuk dicatat bahwa Pola ABC Correction dapat muncul dalam gelombang korektif, maupun gelombang motif. Oleh karena itu, para trader harus memperhatikan konteks di mana Pola ABC Correction muncul. Jika pola muncul dalam gelombang motif, para trader harus berhati-hati karena hal tersebut dapat mengindikasikan kemungkinan pembalikan tren. Di sisi lain, jika pola muncul dalam gelombang korektif, hal itu dapat menunjukkan kelanjutan tren.
Baca Juga: Cara Deteksi Trend Menggunakan Pola Parabolic Curve
Cara Mengidentifikasi Pola ABC Correction
Mudah untuk mengenali Pola ABC Correction karena memiliki bentuk yang khas. Pola ini terdiri dari tiga gelombang yang mengikuti tren naik atau turun. Ada beberapa aturan yang harus diikuti untuk mengenali pola ini.
- Pertama, harga harus mengalami koreksi atau retracement setidaknya 10% dari harga tertinggi terakhir dalam tren naik atau harga terendah terakhir dalam tren turun. Jika retracement kurang dari 10%, maka pola tersebut tidak dianggap valid. Retracement ini dikenal sebagai gelombang A.
- Setelah retracement, gelombang kedua yang disebut sebagai gelombang B, adalah yang terkecil dari semua gelombang. Gelombang ini biasanya mengalami retracement sekitar 50% dari gelombang A. Gelombang B biasanya memiliki pola zigzag yang bisa diidentifikasi dari puncak dan lembah.
- Terakhir, gelombang C adalah gelombang terakhir dalam pola ini dan yang paling panjang. Gelombang C harus sama dengan atau lebih panjang dari gelombang A.
Untuk menggambar pola ini dengan benar, seorang trader harus menentukan tren terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi harga tertinggi (highs) dan harga terendah (lows) yang terbentuk pada grafik.
Tren naik ditandai dengan terbentuknya harga terendah dan tertinggi yang semakin tinggi (higher highs dan higher lows) sedangkan tren turun ditandai dengan harga terendah dan tertinggi yang semakin rendah (lower highs dan lower lows).
Setelah mengidentifikasi tren, seorang trader dapat menunggu harga membentuk higher lows atau lower highs. Pada titik ini, trader bisa memasuki posisi sesuai dengan arah tren. Titik ini dikenal sebagai titik entry atau titik C. Jika titik C telah terbentuk, maka Pola ABC Correction dianggap valid dan trader dapat masuk posisi.
Grafik pergerakan harga perak (XAGUSD) di atas menunjukkan sebuah Pola ABC Correction yang sederhana namun efektif. Pola ini terdiri dari tiga pergerakan harga setelah tren awal, yaitu gelombang A, gelombang B, dan gelombang C.
Pola dimulai dengan tren naik yang diikuti oleh pullback yang menciptakan gelombang A sebagai titik awal pola tersebut. Setelah gelombang A terbentuk, harga naik kembali membentuk gelombang B, diikuti dengan terbentuknya level terendah pada titik C yang lebih rendah dari gelombang A. Setelah titik C terbentuk, pola ABC dianggap valid.
Perlu diingat bahwa selama pergerakan harga dari gelombang B ke gelombang C, pasar cenderung mengalami penurunan volume perdagangan. Penurunan aktivitas perdagangan ini adalah karakteristik penting dari pola flat, yang merupakan klasifikasi dari pola ABC.
Meskipun pola ABC dianggap sebagai strategi trading yang dapat diandalkan, tetapi perlu hati-hati saat menerapkannya karena pola ini bukan metode yang sempurna untuk memprediksi pergerakan harga dan selalu ada risiko yang terkait. Untuk memudahkan, berikut adalah langkah-langkah praktis dalam mengidentifikasi Pola ABC Correction.
- Pertama, Anda harus mengidentifikasi gerakan impuls/motif dari tren.
- Setelah itu, Anda harus mengukur koreksi/retracement harga yang minimal 10% dari panjang impuls titik A. Retracement diperlukan untuk mengonfirmasi awal koreksi.
- Setelah retracement, Anda dapat melihat Pola ABC Correction yang mulai terbentuk. Gelombang AB seharusnya lebih pendek dari gelombang BC, dengan gelombang BC menjadi yang terpanjang. Ini artinya harga seharusnya bergerak dari titik A ke titik B dengan relatif cepat, sedangkan gerakan dari titik B ke titik C harus lebih lama.
- Setelah mengidentifikasi pola ABC, Anda harus menggunakan indikator teknikal lain untuk mengonfirmasi pergerakan. Anda bisa menggunakan indikator seperti persilangan/crossover Moving Average hingga indikator berjenis osilator momentum seperti MACD. Dengan menggunakan indikator tambahan ini, Anda dapat meminimalkan sinyal palsu dan meningkatkan akurasi trading Anda.
- Terakhir, setelah ada konfirmasi pola ABC dan arah tren, Anda dapat mengambil posisi di titik C. Titik C adalah titik di mana harga kemungkinan akan berbalik, sehingga penting untuk bersiap mengambil posisi pada titik ini.
Cara Trading Menggunakan Pola ABC Correction
Setelah Anda mengetahui cara mengidentifikasi Pola ABC Correction, sekarang kita akan masuk cara melakukan trading menggunakan pola ini. Berikut ini langkah-langkah untuk trading menggunakan Pola ABC Correction.
Langkah 1: Menentukan Tren
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali arah tren. Tren bisa terjadi pada berbagai rentang waktu, mulai dari beberapa menit hingga beberapa bulan, dan Anda harus memilih time frame yang sesuai dengan gaya trading masing-masing.
Anda bisa menggunakan garis tren untuk memudahkan langkah ini. Garis tren adalah garis lurus yang menghubungkan dua atau lebih titik harga dan menggambarkan arah pasar. Jika garis tren condong ke atas, artinya tren sedang naik, dan jika condong ke bawah, artinya tren sedang turun.
Selain garis tren, Anda juga bisa memperhatikan harga tertinggi (highs) dan harga terendah (lows) yang terbentuk. Tren naik ditandai dengan terbentuknya harga tertinggi dan terendah yang semakin tinggi (higher highs dan higher lows), sedangkan tren turun ditandai dengan terbentuknya harga tertinggi dan terendah yang semakin rendah (lower lows dan lower highs).
Tak hanya itu, Anda juga bisa menggunakan indikator tren seperti Moving Average untuk mengenali arah tren. Contohnya adalah Moving Average, yang menghitung rata-rata harga selama periode tertentu. Para trader sering menggunakan MA-50 dan 200 untuk mengenali arah tren utama di pasar. Jika harga aset berada di atas Moving Average, maka trennya sedang naik, dan jika berada di bawah, maka trennya sedang turun.
Penting untuk dicatat bahwa rentang waktu yang lebih besar memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tren utama yang sedang terjadi di pasar. Oleh karena itu, jika Anda kesulitan untuk mengenali arah tren, beralihlah ke time frame yang lebih besar, seperti grafik harian atau mingguan, untuk mengenali tren utama.
Baca Juga: Ingin Berteman Baik Dengan Tren? Kenalan Dulu Dengan Moving Average
Langkah 2: Menggambar Garis Pola ABC Correction
Setelah Anda menemukan tren menggunakan garis tren atau indikator teknikal, langkah selanjutnya adalah menandai titik ABC. Pastikan harga mengalami pullback/retracement minimal 10% dari harga tertinggi/dasar dalam tren. Ini penting agar pullback signifikan dan valid sebagai koreksi.
Apabila pullback telah terjadi, harga harus bergerak searah tren dan membentuk titik B, gelombang terpendek dalam pola ABC. Pastikan titik B tidak melebihi gelombang A sebelumnya untuk memastikan pola korektif tetap valid.
Langkah selanjutnya adalah menentukan titik C, gelombang terpanjang dalam pola ini yang harus melewati titik awal gelombang A. Anda bisa menggunakan alat bantu seperti fibonacci retracement, garis tren, atau indikator teknikal lainnya untuk menemukan titik C dengan akurat.
Baca Juga: Strategi Jangka Pendek dengan Moving Average dan Fibonacci
Langkah 3: Menunggu Pola ABC Correction Selesai dan Konfirmasi Valid Dari Indikator Teknikal
Langkah ketiga adalah menunggu Pola ABC Correction selesai dan melihat apakah tren akan melanjutkan ke arah awal setelah koreksi.
Setelah ABC selesai, tunggu sinyal bahwa tren akan berlanjut sebelum membuka posisi trading. Indikator teknikal bisa membantu mengkonfirmasi sinyal entry, seperti Moving Average atau oscillator seperti Stochastic, RSI ataupun MACD.
Misalnya, setelah gelombang C terbentuk, jika harga menyilang ke atas garis Moving Average, itu bisa menjadi sinyal untuk membuka posisi trading karena ada potensi reward yang besar.
Ada dua cara untuk menggunakan Pola ABC Correction. Pertama, langsung masuk pada titik C dengan menunggu sinyal konfirmasi dari indikator seperti overbought dan oversold pada RSI, persilangan MA/MACD/Stochastic, atau retracement ke level Fibonacci.
Kedua, menunggu harga melewati level tertinggi dari tren naik sebelumnya, dan masuk ketika harga naik melebihi harga tertinggi tren untuk mengikuti tren yang berkelanjutan. Strategi kedua lebih konservatif karena menunggu harga terlebih dahulu.
Langkah 4: Menentukan Stop Loss (SL) dan Take Profit (TP)
Langkah terakhir dari strategi trading ini adalah menentukan level stop-loss dan take-profit. Keuntungan dari pola ini adalah memungkinkan trader untuk memasuki posisi dengan stop-loss ketat, sehingga dapat membantu meminimalkan potensi kerugian jika harga bergerak berlawanan dengan posisi mereka.
Jika memasuki posisi di titik C, Anda dapat menetapkan stop-loss pada level terendah candlestick terakhir untuk membatasi kerugian dan menjaga modal Anda. Sedangkan untuk level take-profit, Anda dapat menggunakan Fibonacci seperti fibonacci extension atau fibonacci expansion untuk memaksimalkan profit. Pola ABC dapat memberikan rasio risk/reward (RR) yang menguntungkan pada kedua cara tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Trading Menggunakan Pola ABC Correction
Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian dari trading menggunakan Pola ABC Correction.
Kelebihan
- Dapat digunakan pada semua instrumen dan time frame. Trader bisa menggunakan pola ini untuk menemukan peluang trading di berbagai instrumen dan time frame yang berbeda, seperti saham, mata uang, dan komoditas, pada grafik harian, mingguan, atau bulanan.
- Menunjukkan titik masuk dan keluar yang tepat. Dengan mengidentifikasi titik A, B, dan C, trader bisa menetapkan level yang jelas untuk memasuki dan keluar, sehingga dapat membantu meningkatkan akurasi.
- Entry posisi pada titik C bisa menghasilkan pergerakan harga yang panjang. Setelah Pola ABC Correction selesai, harga biasanya bergerak ke arah tren awal, memberikan peluang keuntungan yang signifikan bagi trader.
- Jarak stop-loss yang ketat, sehingga meminimalkan risiko dan memberikan rasio risk/reward (RR) hasil yang bagus. Dengan menempatkan pesanan stop-loss dekat dengan titik entry, trader bisa membatasi kerugian dan tetap memiliki potensi untuk memperoleh keuntungan besar jika harga bergerak sesuai dengan prediksi.
Baca Juga: Awas 3 Kesalahan Fatal Memasang Stop Loss Dan Take Profit
Kekurangan
- Detail Pola ABC Correction termasuk sangat kompleks bagi trader pemula karena merupakan bagian dari teori Elliot wave. Untuk memahami teori Elliot wave ini memerlukan banyak latihan.
- Tidak selalu 100% akurat. Seperti halnya metode trading lainnya, Pola ABC Correction bisa memberikan sinyal yang salah atau menghasilkan kerugian jika tidak diaplikasikan dengan benar.
Kesimpulan
Pola ABC Correction adalah pola yang digunakan untuk memprediksi pergerakan harga dalam jangka pendek. Pola ini terdiri dari tiga gelombang, yaitu A, B, dan C. Titik A menunjukkan pergerakan harga ke arah yang berlawanan dengan tren utama, sedangkan titik B menunjukkan pergerakan searah dengan tren utama. Titik C merupakan retracement lanjutan dari titik A. Setelah gelombang koreksi ABC selesai, kemungkinan harga akan bergerak ke arah yang sama dengan tren sebelumnya.
Untuk memastikan Pola ABC Correction valid, harga harus mengalami koreksi atau pullback setidaknya 10% dari titik A ke titik B. Titik B harus menjadi gelombang terpendek, sementara titik C harus menjadi gelombang terpanjang. Pola ABC Correction merupakan salah satu jenis teori Elliott Wave, yang menggambarkan bahwa pasar bergerak dalam gelombang korektif dan motif.
Pola ABC Correction dapat digunakan dalam trading dengan dua cara. Pertama, masuk posisi pada titik C, yaitu ketika harga telah mencapai retracement lanjutan dan akan bergerak ke arah tren utama. Kedua, masuk posisi setelah harga menembus harga tertinggi/terendah dari tren sebelum koreksi, sebagai tanda bahwa tren utama akan terus berlanjut.
Dalam kesimpulannya, Pola ABC Correction adalah pola koreksi sementara yang terdiri dari tiga gelombang dan digunakan untuk memprediksi pergerakan harga dalam jangka pendek. Pola ini dapat digunakan dalam trading dengan dua cara, yaitu masuk posisi pada titik C atau setelah harga menembus harga tertinggi/terendah dari tren sebelum koreksi. Penting untuk diingat bahwa validitas pola ini tergantung pada koreksi atau pullback yang terjadi dan harus memenuhi kriteria tertentu untuk menjadi valid.
Selain pola ABC Correction di atas, ada juga pola grafik yang terkenal ampuh dalam memprediksi dan dapat menjadi strategi trading yang kuat. Pola tersebut bernama Harmonic Pattern. Seperti apa cara penggunaannya? Simak ulasan lengkap di artikel berjudul, "5 Pola Harmonik Paling Ampuh dalam Trading".