Cara Trading

cara menemukan strategi trading sesuai kepribadian, infonya ada di artikel ini

gunakan akun demo untuk mencoba strategi trading yang digunakan, setelah menemukan strategi trading yang sesuai barulah membuka akun live

Untuk aksi profit taking, biasanya memang ada whale (pemilik modal besar) yang bisa menggerakkan harga. Kalau hanya sejumlah investor kecil atau ritel, walaupun jumlahnya banyak masih sulit atau efeknya cuma sebentar. Apalagi saat ini sudah banyak investor kakap yang merangkap jadi influencer, contohnya saja seperti Elon Musk yang setiap pergerakannya bisa membuat Tesla atau Dogecoin bergerak drastis.

Ketika terdampak fluktuasi harga, kita harus tetap tenang dan melihat kembali ke trading plan. Di forex, Jika risiko kerugian sudah melebihi batas toleransi, sebaiknya segera tutup posisi dan menerima kerugian.

Sementara itu jika di saham, bisa tetap ditunggu saja hingga harga terkoreksi karena efek dari profit taking biasanya hanya sementara.

Ahmad Retno: Pada dasarnya CFD sessuai namanya adalah instrumen keuangan yang memperdagangkan "nilai" dari suatu asset dengan kontrak. Jadi pada dasarnya yang diperjualbelikan adalah "kontrak nilai" yang berisi kesepakatan atas perbedaan harga aset yaitu nilai pada waktu kontrak dan nilai sekarang.

keuntungan diambil dari posisi atas kenaikan maupun penurunan nilai aset. Makanya dalam trading emas bisa mengambil keuntungan baik saat market naik maupun market turun dan hal itu membuat trading emas jadi lebih fleksibel. Selain itu, dikarenakan trading emas adalah CFD, jadi tidak perlu modal besar untuk memulai trading emas.

Jadi trading emas di trading itu adalah penjualan/pembelian dengan kontrak nilai, bukan asset. Dan broker hanya meneruskan orderan clientnya ke pasar emas dan sama sekali tidak melakukan trading emas fisik maupun online.

Teguh: Wait, izin nyanggah. Kalau emang pada dasarnya trading emas adalah CFD, berarti semua produk yang bisa di trading di Broker adalah tipe CFD. Kalau dibaca-baca mengenai informasi yang agan share, bahwa CFD sejatinya memang ga memerlukan aset fisik. Terus dikatakan juga bahwa taking profit bisa dua arah, antara saat bullish maupun beearish. Dan memang karena itulah kata agan, trading di emas jadi fleksibel banget bisa ngambil profit kapanpun.

Kok kalau dibaca-baca makin mirip dengan trading Forex ya? Soalnya dari segi manapun terlihat sama. Terutama saat penjelasan di artikel juga sempat disinggung juga terdapat leverage serta spread yang ditawarrkan serta trading lot juga bisa dimulai dari 0.01.

Rendy: Bantu jwab ya gan, memang pada dasarnya, trading Forex juga merupakan CFD dimana kita ga memperdagangkan uang sebenarnya tetapi melainkan dari kontrak perbedaan nilai. Makanya dalam Forex bisa ambil profit 2 arah juga tanpa harus benar-benar memiliki pasangan uang tersebut.

Produk-produk CFD diantaranya adalah Forex, komoditas, saham dan Indeks Saham serta tambahan baru yaitu kripto. Dengan CFD, kita ga perlu harus menyiapkan dana yang besar untuk memulai trading. Contohnya saja di Forex, untuk memulai perdagangan 1 lot dibutuhkan 100.000 unit mata uang. Kalau mata uang tersebut adalah dalam bentuk dollar, maka trader dengan tanpa leverage harus menyiapkan uang $100.000 atau bila dirupiahkan maka membutuhkan dana Rp 1.5 Milyar hanya untuk trading 1 lot mata uang.

Sedangkan kalau dengan CFD, dimana broker memberikan leverage, katakanlah 1:100, maka hanya diperlukan deposit $1,000 atau Rp 15 juta saja sudah mempunyai daya beli setara Rp 1.5 M.

Tentang besaran leverage, biasanya kita tidak bisa mengubahnya sendiri. Ketika kita membuka akun, besaran leverage akan ditetapkan. Jika kita ingin mengubahnya, kita perlu menghubungi broker dan meminta perubahan. Kalau permintaan kita disetujui, maka broker akan mengganti leverage sesuai dengan yang kita inginkan.

Dalam dunia trading, tidak ada patokan pasti tentang besaran leverage yang paling sesuai. Biasanya, trader memilih leverage yang moderat, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Menurut saya, memilih leverage sekitar 1:500 adalah pilihan yang cukup baik.

Perlu diingat bahwa besaran keuntungan (profit) tidak tergantung pada leverage, melainkan bergantung pada ukuran lot saat membuka posisi. Misalnya, jika Anda trading 1 lot EUR/USD dan berhasil profit sebesar 50 pip, maka profitnya adalah $500. Namun, jika Anda trading 0.1 lot EUR/USD dan juga profit 50 pip, maka profitnya adalah $50.

Ukuran lot yang bisa Anda gunakan saat membuka posisi tentu saja tergantung pada modal yang Anda miliki. Semakin besar modal Anda, semakin besar pula ukuran lot yang bisa Anda gunakan. Dalam hal ini kami sarankan agar Anda mempelajari dasar-dasar perhitungan dalam trading forex.

Ketika bicara soal memilih leverage, menurutku itu tergantung pada kebutuhan masing-masing trader. Aku sendiri masih pemula, dan saat ini aku menggunakan leverage sebesar 1:500. Menurutku, semakin tinggi leverage-nya, semakin nyaman, karena tidak banyak modal yang terikis untuk margin, dan margin level-nya juga jadi besar. Prinsipku dalam trading adalah tidak menggunakan lebih dari 2% dari total saldo sebagai margin, dan aku selalu menjaga margin level di sekitar 30.000%, jauh dari risiko margin call.

Apa yang perlu aku sampaikan di sini adalah bahwa leverage bukanlah semacam hutang. Leverage meningkatkan modal secara proporsional. Misalnya, jika kita trading dengan leverage 1:100, maka kita bisa bertransaksi seolah-olah memiliki modal 10 ribu dolar, meskipun laba dan rugi yang kita alami juga akan disesuaikan dengan rasio 1:100 itu. Jadi, jika kita mendapatkan keuntungan sebesar 100 dolar dalam trading, maka yang bisa kita ambil pulang hanyalah 1 dolar (karena sesuai dengan rasio 1:100).

Leverage diungkapkan dalam bentuk rasio perbandingan, seperti 1:1, 1:100, 1:500, dan lain sebagainya. Artinya, jika kita memiliki dana sebesar $100 dengan leverage 1:100, maka $100 itu memiliki kekuatan setara dengan $10.000. Jika menggunakan leverage 1:500, maka $100 tersebut bisa melakukan transaksi setara dengan $50.000 atau 500 kali lipat lebih besar dari jumlah dana yang kita miliki.

Baca Juga: Trader Berpengalaman Pakai Leverage Kecil?