Grafik yang menunjukkan pergerakan harga suatu aset finansial, bisa berupa Bar, Line, atau Candlestick. Chart pada forex merepresentasikan harga pembukaan (Open), tertinggi (High), terendah (Low), dan penutupan (Close).
Salam Masta..mo minta bantuan ni master ane newbi pngn masang trendline di chart tp bingung nentuinnya pd saat itu trendnya apa start narik garisnya dr mana ama di TF mn aja..kasih contoh ya master maklum msh belajer.. terima kasih master..
Untuk Muhamad Suhadi,
Agar object yang sudah digambar dapat terlihat di semua timeframe, maka Anda dapat mengaktifkan opsi “Show on all timeframes”. Untuk mengaktifkan opsi tersebut, klik kanan pada object (dalam hal ini adalah trendline), lalu pilih Trendline Properties untuk merubah preferensi object tersebut.
Pada tab Visualization, beri centang pada opsi “show on all timeframes”, lalu klik OK.
Dengan begitu, object yang sudah Anda buat akan selalu terlihat meskipun Anda sudah berganti timeframe. Semoga bisa membantu.
@ Bayu:
Trendline atau garis trend bisa ditarik pada semua time frame. Hanya saja trendline pada time frame yang tinggi lebih akurat sebagai acuan support dan resistance, dibandingkan dengan time frame yang lebih rendah.
@Bayu
Semua time frame punya trend sendiri. Misalnya ketika kamu gunakan time frame M5 trend naik, sedangkan ketika kamu lihat time frame H1 trend malah turun. Artinya chart pair itu jika dilihat di time frame H1 atau dalam waktu 14 hari akan terlihat turun, saya biasa melihat chart sampai 14 hari karena chartnya saya perkecil, perkecil aja chartnya supaya jangkauannya jauh kebelakang.
Jika kamu gunakan M5 maka yg terlihat trend naik karena dalam 1 hari itu terjadi koreksi. Jika mau lihat arah trend misalnya di time frame H1 maka perkecil saja chartnya sampai yg terkecil, disitulah terlihat sebenarnya arah harga itu mau kemana. Jika kamu tidak perkecil maka yg terlihat hanya candle-candle.
Untuk melihat trend gunakan indikator SMA periode 200. Sedangkan untuk melihat arah trend gunakan time frame tinggi H1 sedangkan untuk entry gunakan time frame M1 atau M5. Ikuti aja konsep arah trend di TF H1 sama dengan TF M5 dan TF M1. Sebenarnya harga itu punya trend yg bisa dibaca, dengan mengikuti arah trend itu pasti profit.
Untuk Sodikhin K,
Garis trendline ataupun channel bekerja layaknay support dan resisten. Sehingga adalah normal jika harga bergerak keluar (menembus) garis trendline ataupun channel. Dengan keluarnya harga dari garis trendline atau channel, berarti mengindikasikan harga akan mulai terkoreksi atau bahkan memungkinkan untuk berubah trend. Oleh karena itu, ketika trendline atau channel telah tertembus, maka Anda dapat menggunakan strategi trading breakout.
Semoga bisa membantu.
Trend line terkait dengan pergerakan Harga sendiri. Trendline hanya lukisan atau coretan coretan area area perkiraan harga yang didasarkan High Low open close harga sebelumnya.
Tidak ada yang bisa memastikan bahwa harga bisa menembus area area tersebut.
Thanks
@gunawan: penggunaan sistem trading dengan metode trendline biasanya menggunakan time frame besar seperti Daily ke atas. Time frame H1 ke bawah memiliki noise yang banyak, sehingga sangat berpengaruh terhadap winrate dan Risk/reward yang dihasilkan.
Contoh penggunaan trendline Daily.
Terdapat area sell berdasarkan trendline Daily yang ditarik dari dua Top sebelumnya. Entry sell dapat dilakukan di time frame H4 atau H1.
@ Rs:
Trend line atau garis trend bisa dibuat pada semua time frame baik M1, M5, H1 atau daily. Semakin tinggi time frame maka akan semakin akurat garis trend tersebut. Cara membuat garis trend adalah dengan menghubungkan titik-titik lembah (bottom) yang berdekatan untuk uptrend, atau menghubungkan titik-titik puncak yang berdekatan untuk downtrend. Berikut contoh garis uptrend dan garis downtrend pada time frame M5 dan daily:
Untuk Reddy..
Setelah membuat dan menarig garis trend line. Arahkan Mouse ke chart tersebut. Klik Kanan. Pilih Objects List. Pilih Edit. Pilih parameter. Hilangkan centangan pada Ray.
Anda bisa memperpanjang atau memperpendek trendline dengan klik centang atau menghilangkan centang pada Trendlind di kolom Objects.
Thanks.
Gampangnya tinggal diklik aja garis trend, terus ada tanda kotak putih kecil di ujung itu bisa diklik 2x terus didrag... digeser ke kanan atau kekiri. dari situ garis trend bisa diperpanjang/diperpendek.
@ Musya:
Untuk menarik garis trend, teorinya menghubungkan minimal 2 titik terendah yang saling berdekatan (untuk uptrend), atau menghubungkan minimal 2 titik tertinggi yang saling berdekatan (untuk downtrend). Tetapi dalam prakteknya, garis trend yang akurat harus disesuaikan dengan level-level support atau resistance.
Berikut contoh garis trend (untuk downtrend) pada AUD/USD H4 hari ini (21 November 2017), dengan time separator seperti yang Anda maksud:
Titik 1 dan 2 memang titik tertinggi yang saling berdekatan, tetapi jika Anda paksakan menarik garis downtrend dari titik 1 dan 2 maka akan tidak relevan dengan kondisi pergerakan harga saat ini karena titik 2 bukan support ataupun resistance yang signifikan. Tampak bahwa titik 3 adalah level resistance yang signifikan, sehingga Anda bisa menghubungkan titik 1 dimana ada level resistance yang signifikan dengan titik 3.
Jadi penarikan garis trend harus disesuaikan dengan level-level support atau resistance yang signifikan untuk menjamin validitasnya. Waktu penarikan dan time separator tidak berpengaruh, yang penting level-level support atau resistancenya.
Selamat sore Pak Martin, mhn bantu dijelaskan. Sy scalper, biasa melihat tren di time frame kecil yg sy gunakan, mentok M15. Dlm hal ini sy perlu jg kah utk menarik trendline di TF besar pak, misalnya H4, D, atau bahkan W? Terima kasih
@ Pranata Satya:
Untuk scalping pada time frame M15, menurut saya tidak perlu mengamati arah trend pada time frame yang lebih tinggi. Pada dasarnya trading dengan cara scalping (pada time frame rendah) adalah membuka posisi begitu ada sinyal dari price action yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal, dan cepat keluar setelah profit. Jika ternyata salah posisi dan loss, cepat di-cut loss juga.
Jadi untuk scalping tidak harus menyesuaikan arah trend, cukup memanfaatkan volatilitas dari arah pergerakan harga yang ditunjukkan oleh price action.
Garis tetap hilang
Untuk membuat trend line yg paling baik dengan candlestik M1 , M5 atau apa?
Mau bertanya, untuk menarik garis trendline berapa periode ke belakang jika menggunakan TF h4?
jika saya menggunakan separator di h4, apakah utk menarik trendline mis.uptrend dr ttk terendah periode sblmnya ke priode berikutnya?
jd brp minggu kebelakang utk tf h4?
Saya sudah coba trading pake strategi trendline dan channel, tapi kenapa harga malah menjebol garis trend atau garis channel yg saya buat. Parahnya lagi, mereka benar-benar keluar dari garis dan membentuk trend baru.
Saya sudah melukis garis trendline. Ketika pindah TF garis tsb hilang. Setelah kembali ke TF semula sewaktu sya melukis trendline tsb dan garisnya pun ttep hilang. Itu gimana ya pak? Mohon pncerahannya. Trims
Mohon maaf master, mau tanya. Apakah semua TF mempunyai trend line? Kalau kita mau menggambar trendline di tf 5 menit apakah kita juga harus menghubungkan titik2 tertinggi dan terendah? Padahal klw d tf rendah kan banyak titik2 tsb. Titik2 mana yg harus kita hubungkan untuk membuat trendline? Apakah titik2 berdasarkan candle terakhir? Terima kasih master
bagaimana cara mengedit garis tren / memotong supaya nggak keliahatan terlalu panjang
Apakah indikator zigzag itu juga bisa dikategorikan sbg trendline pak?
Tidak, zig zag adalah indikator yang menghubungkan harga tertinggi dan harga terendah melalui garis tanpa melihat trend.
saya mau bertanya, bagaimana cara membaca pergerakan chart apakah mau turun apa terus naik juga sebaliknya....trus indikator apa saja yg dapat membantu dalam mengambil keputusan untuk masuk ke pasar....sehingga menghasilkan profit yg memuaskan......!!!
Anda bisa mempelajari pola pola pergerakan candle. dan anda harus memahami bahwa hukum permintaan dan penawaranya berlaku juga dalam trading forex ini.
thanks
@ Jack:
Dalam hal ini pertanyaan Anda berkaitan dengan pergerakan reversal (berbalik arah) dan pergerakan continuation (penerusan arah trend). Dalam hal ini bisa diamati dari price action, yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal. Price action bisa berupa single candle seperti pin bar, atau beberapa candle yang membentuk pola tertentu. Jika tidak ada sinyal reversal, berarti pergerakan akan meneruskan arah trend. Ini bisa dikonfirmasi dengan indikator ADX juga.
Mengenai pergerakan reversal, itu bisa koreksi atau pembalikan arah trend. Untuk itu Anda harus memperhatikan pergerakan harga terhadap level Fibonacci retracement. Jika retracement telah melampaui level 50% hingga 61.8% Fibo rtracement (untuk uptrend), atau level 50% hingga 38.2% Fibo rtracement (untuk downtrend), maka kemungkinan akan terjadi pembalikan arah trend (trend reversal).
Sebagai contoh pada XAU/USD berikut ini:
@ Ari Latukau:
- Volume trading itu sama dengan besaran lot ?
Ya, benar. Volume adalah besarnya lot yang Anda order.
- Harga entry itu, harga yang sedang di candle saat pasar itu dibuka ?
Bukan. Harga entry adalah harga yang Anda dapatkan pada saat order, baik dengan cara instant execution maupun pending order.
Siang gan. Ane punya modal sekitar 1.5jt, mau dicoba bwt trading aja. Dg modal segitu, ane sebaiknya pakai leverage dan lot brpa? Apa ada pengaruh jumlah entry per hari sm ketahanan modal? Mks.
@ Pradana:
Dengan modal sekitar Rp. 1.5 juta, atau sekitar USD 100, Anda bisa trading di akun micro, dengan minimal 0.01 lot. Ketahanan modal Anda belum termasuk margin adalah sekitar (USD 100) / (USD 0.1) = 1000 pip (Keterangan: USD 0.1 adalah nilai per pip untuk 0.01 lot pair XXX/USD seperti misalnya EUR/USD, GBP/USD, dll).
Mengenai leverage, pilihlah leverage yang sebesar mungkin seperti 1:500 atau 1:1000, agar margin atau jaminannya kecil.
- … Apa ada pengaruh jumlah entry per hari sm ketahanan modal?
Semakin banyak posisi yang Anda buka, maka margin total akan semakin besar juga, dan ketahanan modal akan semakin kecil.
Volume trading itu sama dengan besaran lot ?
Harga entry itu, harga yang sedang di candle saat pasar itu dibuka ?
Mohon bantuannya.
Terimakasih
selamat malam pak, saya penasaran. apakah bisa menjadi seorang trader yg sukses jika saya hanya mengandalkan moving average saja? Saya sudah latihan selama kurleb 1 bulan di akun demo dan hasilnya cukup menguntungkan. tp saya masih merasa ragu terutama jika melihat analis2 yg menggunakan teknik trading yg rumit untuk menganalisa harga.
@Bianca Vera: apakah bisa menjadi seorang trader yg sukses jika saya hanya mengandalkan moving average saja?
Saya meragukan kalau ada trader sukses yang hanya menggunakan moving average.
Yang paling penting bukanlah masalah pakai indikator apa atau metode apa. Tapi apakah paham cara menggunakan indikator atau metode tersebut.
Tiga orang trader menggunakan 1 buah indikator moving average penafsiran terhadap harga saat ini di time frame yang sama bisa berbeda-beda.
Kalau Anda benar-benar menguasai indikator moving average tersebut dan memahami market melalui indikator ini, maka Anda tentunya bisa berhasil.
Mengenai performa trading Anda selama 1 bulan di akun demo sebaiknya teruskan sampai minimal 6 bulanan.
Banyak trader yang bisa profitable selama 1-3 bulan namun sebelum 6 bulan sudah bangkrut.
Ingat, tujuan awal Anda sebagai seorang trader bukan menghasilkan uang sebesar-besarnya dalam waktu cepat.
Tujuan awal ini adalah belajar untuk profit konsisten. Setelah tujuan ini tercapai, baru Anda berfikir untuk membesarkan modal agar profit dengan nominal lebih besar.
Berapa persen candlestick mengalami kenaikan bisa dikatakan sebagai sinyal pembalik tren?
Jika menggunakan teori dow maka acuan pembalikan tren bukan dilihat dari persentase kenaikan/penurunan harga tapi berpatokan pada harga tertinggi/terendah yang terakhir.
Sebagai contoh, pada tren naik, harga membentuk harga tertinggi baru (higher high) dan harga terendah yang lebih tinggi (higher low).
Nah, saat harga tidak mampu membentuk harga tertinggi baru dan malah jatuh menembus low sebelumnya, ini bisa menjadi tanda pembalikan arah.
Terima kasih banyak atas masukannya pak. Ini saya sudah teruskan sampai saat ini sudah masuk bulan ketiga. Izin bertanya pak, satu bulan terakhir ini sering sekali posisi saya terkena stop loss hingga jumlah akun saya tergerus meski masih tetap untung overallnya. apakah ini wajar dalam trading pak?
Hal ini wajar.
Moving average adalah indikator berjenis trending dan memiliki peluang berhasil yang tinggi saat market dalam keadaan trending.
Sepertinya kejadian Anda profit selama 1 bulan tersebut adalah disaat market sedang dalam keadaan trending dan sinyal yang diberikan oleh indikator MA mempunyai akurasi yang besar.
Namun, saat market memasuki kondisi sideways, maka performa indikator MA mulai memburuk. Itulah alasan kenapa pengujian performa tidak bisa hanya dalam 1 bulan saja.
Adakah strategi yang win ratenya bisa diatas 80% dalam menebak pergerakan harga pak?
Mungkin ada, tapi saya pribadi tidak pernah menjumpai yang seperti itu.
Iklan-iklan EA, signal forex, pengelolaan dana di medsos (FB, IG, Telegram) yang menyebutkan winrate diatas 80%, dll hanyalah kebohongan.
Saya pernah masuk ke beberapa grup yang klaim winrate 90%, 85% tapi ternyata sistemnya averaging dan martingale.
Sekali loss, bisa MC akunnya.
Faktanya, Anda tidak butuh winrate di atas 80% untuk profitable. Bahkan dengan winrate 50% Anda tetap bisa profitable jika rasio risk/reward lebih dari 1/2.
@ Sanjaya:
Maaf, saya tidak mengerti pertanyaannya. Harga di candlestick naik kok trend bisa berbalik?
Setahu saya trend akan berbalik arah atau terjadi reversal jika retracement telah melewati level 50%, biasanya diamati dari Fibonacci retracement. Sedangkan kalau sekedar melihat apakah akan terjadi retracement, cukup hanya dengan mengamati sinyal dari price action yang terbentuk, misal pin bar, doji, shooting star dsb.
Apa yang membedakan chart naik/turun dikatakan sebagai perubahan tren dan koreksi atau pullback?
@Igusti Ramdhani: Perbedaannya, perubahan tren merubah arah harga, misalnya dari tren turun menjadi tren naik atau sebaliknya dari tren naik menjadi tren turun.
Sedangkan koreksi/pullback tidak merubah arah tren. Trennya tetap sama, dan harga yang berlawanan dengan arah tren hanya bersifat sementara.
@ Puji Tri:
Secara teori tentu ada, tetapi saya belum pernah tahu.
Probabilitas profit (win rate) yang tinggi tidak akan selalu menghasilkan profit tinggi sepanjang waktu karena karakteristik dari pair yang ditradingkan bisa saja berubah sewaktu-waktu dan strategi tersebut harus dibenahi atau diatur ulang misal merubah setting parameter indikator teknikal yang digunakan.
@Igusti Ramdhani:
Penurunan/kenaikan yang dikatakan sebagai perubahan tren biasanya terjadi saat terdapat Break of Structure yang terjadi dalam market. Hal ini bisa diwakilkan dengan banyak hal, namun yang paling simpel adalah harga yang berhasil ditutup dengan membentuk Lower Low saat tren naik ataupun membentuk Higher High saat tren turun. Pembentukan nilai-nilai ini tidak berarti harga sudah dapat dipastikan mengalami perubahan tren, harga tetap dapat bergerak semaunya pasca itu.
Koreksi atau Pullback sendiri biasanya ditandai dengan tidak adanya perubahan struktur dasar pada market saat itu. Contohnya misalkan dengan menggunakan Moving Average. Meskipun harga sedang turun drastis dari niai tertingginya, ternyata harga tidak mampu ditutup di bawah MA yang digunakan dan kemudian melanjutkan kenaikannya pasca ketidkamampuan tersebut. Hal inilah yang sering kita kenal dengan Pullback atau koreksi.
Kenapa harga kalau di buy slalu turun. Pas di sell malah naik. Gimana ya pak mengantisipasi false break out pada chart?
@ Mutia:
Itu artinya Anda selalu salah posisi. Untuk menghindari kemungkinan salah posisi, Anda harus mempunyai metode entry dan strategi yang kemungkinan benarnya besar. Kemungkinan benar adalah jika arah trend benar dan saat entry didukung oleh momentum yang tepat. Arah trend bisa dilihat dari indikator trend (moving averages, ADX, parabolic SAR, MACD), dan momentum yang tepat bisa diamati dari indikator oscillator (RSI, stochastic, CCI).
Mengenai false breakout memang tidak jarang terjadi, tetapi ada sinyalnya, atau didahului oleh price action yang memberikan sinyal akan terjadinya false breakout, misal bullish atau bearish engulfing, morning star atau evening star dsb. Untuk valid atau tidaknya false breakout harus dikonfirmasi dengan indikator juga.
@ Prima S.:
Ya, menunggu candle yang disinyalir sebagai false break tersebut utuh. Anda bisa entry pada candle berikutnya, setelah terkonfirmasi oleh indikator teknikal. Sebagai contoh, berikut false break pada EUR/USD H4:
False breakout terkonfirmasi oleh indikator parabolic SAR, MACD dan ADX. Mengenai time frame, sinyal false breakout berlaku untuk semua time frame, tetapi semakin tinggi time frame akan semakin akurat karena pada timeframe rendah banyak terjadi noise atau kesalahan sinyal.
@ Reski:
Anda masuk posisi (entry) seharusnya berdasarkan sinyal yang ada, tidak hanya mengacu pada level support atau resistance.
Level support atau resistance biasanya sebagai acuan untuk menentukan stop loss (SL) dan target profit (TP), tetapi momen untuk entry ditentukan dari sinyal yang ada semisal dari price action yang terbentuk, dan telah dikonfirmasi oleh indikator teknikal.
Sy pernah dengar bahwa MA bs menjadi support resisten jg master. Utk newbie spti sy, sebaiknya pakai S/R lwt MA, atau S/R yg tarik garis sendiri?
Untuk Stephen,
Cara sederhana untuk mengetahui apakah breakout yang terjadi tersebut valid atau malah berujung false breakout adalah menunggu hingga proses breakout telah sepenuhnya selesai. Penjelasan lebih lengkapnya, silakan baca pada laman ini : Cara Menentukan Candle Breakout Terkonfirmasi.
Gimana cara mengetahui candle koreksi dan candle pembalikan?
Untuk Stephen,
Bisa dengan memperhatikan pola candle yang sedang terbentuk. Ada banyak pola candle yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah akan ada reversal/pembalikan atau tidak seperti doji, evening star, inside bar, dsb.
@Tafia Layalia: Apa yang harus dilakukan ketika terjadi false signal?
Apakah ada tanda2 ketika akan muncul false signal?
False signal hampir tidak bisa diketahui karena modelnya sama persis dengan signal valid.
Hal yang lebih baik Anda lakukan adalah menguji strategi trading yang Anda gunakan untuk melihat winrate.
Dari hasil winrate akan terlihat berapa banyak loss diakibatkan oleh false signal.
Ujungnya, Anda akan lebih disiplin menggunakan money management karena pada dasarnya false signal tidak bisa 100% dihindari.
@ Sanjaya Adi Wangsa:
False breakout adalah breakout yang ternyata gagal. False breakout adalah keadaan ketika harga menembus level support atau resistance yang terjadi saat konsolidasi, namun tidak melanjutkan pergerakan ke arah tersebut. Yang terjadi justru hanyalah lonjakan harga yang begitu cepat namun kemudian harga kembali bergerak berlawanan arah.
Untuk mengetahui gagal atau tidaknya breakout bisa diamati dari price action yang terbentuk pada level support atau resistance yang ditembus, dan dikonfirmasikan dengan indikator teknikal. Jika ternyata gagal breakout maka harga akan bergerak ke arah sebaliknya. Semakin kuat level support atau resistance yang gagal ditembus, maka akan semakin valid arah pergerakan harga tsb. Dalam hal ini kita bisa memanfaatkan keadaan false breakout tsb untuk membuka posisi.
Berikut contoh membuka posisi ketika terjadi false breakout:
Dari indikator MACD dan RSI, breakout level resistance tidak terkonfirmasi, sehingga harga akan berbalik arah dan meneruskan kondisi bearish. Dalam hal ini kita bisa buka posisi sell.
Untuk penjelasan mengenai strategi trading dari false breakout, silahkan baca:
Strategi False Breakout: Peluang Dari Sebuah Kepalsuan
gmn cara identifikasi false breakout? apakah tunggu sampai candle nya jadi utuh? lalu time frame berapa yg paling akurat untuk validasi false breakout?
Gimana cara mengatasi false breakout?
strategi trading apa yg digunakan ketika terjadi false break?
Apa yang harus dilakukan ketika terjadi false signal? Apakah ada tanda2 ketika akan muncul false signal? Tq
Mengapa false break out bisa terjadi?
@Romo: False break out terjadi agar para big trader mendapatkan likuiditas.
Sebagai contoh, saat harga menembus resisten, maka banyak buyer yang mengikuti penembusan tersebut sehingga volume menjadi meningkat.
Hal ini dimanfaatkan oleh big trader untuk mendapatkan likuditas yang besar sehingga dapat melakukan sell dalam jumlah besar.
Alhasil, setelah terjadi false breakout harga kemungkinan besar berubah arah.
Jika menggunakan timeframe besar seperti D1, apakah tingkat false break dapat diminimalisir?
@Faruq: Bisa.
False break yang terjadi di time frame D1 jauh lebih sedikit daripada false break yang terjadi di time frame H1 atau M15.
Oleh karena itu, secara frekuensi false break tentu jauh berkurang.
Saya mau nanya seandainya kita sudah menentukan suport dan resisten nya terus harga tiba-tiba balik arah setelah kta pasang open posisi. Apa yg harus kita perbuat.....?
Kalau pakai trading plan, batas toleransi kita sebaiknya kita tetapkan naik/turun berapa persen ya dalam mengakali false breakout kayak gini?
Kalau dari buku text (textbook) analisa teknikal, sebagian besar menyarankan 3% dari pergerakan harga.
Jadi, stop loss diletakkan setidaknya 3% dari harga support/resisten yang break untuk menghindari false breakout.