Tidak hanya inflasi konsumen, penurunan juga terjadi pada inflasi produsen. PPI China bahkan terjun ke area deflasi untuk pertama kalinya dalam 2 tahun.
Data inflasi konsumen (CPI) China naik 2.1 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada bulan Oktober, lebih sedikit dari ekspektasi kenaikan 2.4 persen. Angka inflasi konsumen tersebut juga melambat dari bulan sebelumnya yang menunjukkan kenaikan sebesar 2.8 persen.
Julian Evans-Pritchard dan Zichun Huang dari Capital Economics mengungkapkan bahwa, "Inflasi harga konsumen China mereda setelah sampai di level tertinggi 20 bulan pada September dan tetap berada di bawah plafon yang ditargetkan pemerintah sebesar 3.0 persen. Kami memperkirakan prospek CPI China tetap berada pada kisaran rendah pada kuartal mendatang."
Dalam rincian lebih lanjut, kenaikan harga makanan hanya mencapai 7 persen setelah melonjak 8.8 persen secara tahunan. Sementara itu, harga non-makanan juga mengalami kemunduran dari 1.5 persen menjadi 1.1 persen.
Iinflasi konsumen inti (Core CPI) yang tidak memasukkan kategori makanan dan energi tumbuh 0.6 persen pada bulan Oktober. Angka ini tidak menunjukkan perubahan dari bulan sebelumnya.
Inflasi Produsen Masuk Area Deflasi
Data inflasi produsen (PPI) yang dirilis bersamaan dengan CPI juga melemah. Bahkan, angka PPI tergelincir ke zona negatif untuk pertama kalinya sejak akhir 2020. Data ini terperosok hingga -1.3 persen, berbanding terbalik dari perolehan tahun lalu yang mencapai rekor tertinggi 26 tahun di kisaran 13.5 persen. Meski demikian, perolehan PPI China pada Oktober 2022 sedikit lebih baik dari perkiraan pasar yang mengekspektasikan -1.5 persen.
Baca juga: 8 Konsep Pasar Forex Yang Perlu Dipahami Trader Pemula
Seorang analis dari Capital Economics memperkirakan jika tren PPI China akan tetap negatif hingga sebagian besar tahun 2023 mendatang. Hal ini karena dampak normalisasi dari pencapaian impresif tahun lalu.
Dong Lijuan, ahli statistik senior di lembaga NBS mengatakan, "Pada bulan Oktober, permintaan pasar sebenarnya mengalami kenaikan di beberapa industri, namun tetap saja data PPI tahunan memburuk dari basis yang lebih tinggi pada tahun sebelumnya."