Dampak Konflik Ukraina-Rusia Terhadap Forex
Apa dampaknya konflik Ukraina-Rusia terhadap market forex?
@ Maja:
Konflik geopolitik akan berakibat pada naiknya permintaan asset safe haven seperti US Dollar dan juga emas. Selain itu karena Russia adalah salah satu produsen minyak dunia, maka dikhawatirkan pasokan minyak akan terganggu sehingga harga komoditi minyak akan naik.
Berarti seperti saat ini ambil posisi di emas akan jauh menguntungkan ya pak?
Kalau USD akan menguat di semua pair kah?
@ Maja:
Untuk saat ini, ketika konflik geopolitik memanas, maka asset safe havens seperti emas akan lebih menguntungkan.
- Kalau USD akan menguat di semua pair kah?
Tergantung sentimen pasar dan pernyataan para pejabat pemerintahan dan bank sentral AS terhadap konflik geopolitik dimana AS ikut terlibat.
Apakah main di pair JPY bagus untuk saat ini pak? Katanya kan JPY kan salah satu pair save haven juga?
@ Maja: JPY memang termasuk dalam mata uang safe haven, tetapi dalam trading peluang untuk profit tidak hanya pada pair mata uang yang dianggap safe haven. Selama volatilitas dari suatu pair lumayan tinggi maka bisa ditradingkan. Mengenai apakah bisa profitable atau tidak, sepenuhnya tergantung dari sistem trading yang digunakan.
Apakah langkah AS menaikkan suku bunga saat ini juga dipengaruhi oleh konflik geopolitik yang terjadi?
Apakah perang antara rusia dan ukraina akan berdampak bagi mata uang indonesia?
@ Nikko Panjaitan:
Perang Russia - Ukraina akan berdampak pada menguatnya mata uang safe haven yaitu USD dan JPY. Karena nilai tukar Rupiah (IDR) yang banyak diperdagangkan dikurs dalam USD, yaitu USD/IDR, maka nilai tukar Rupiah akan cenderung melemah.
Bagaimana perkembangan kripto terkait sanksi ekonomi yang diberikan ke rusia?
Kubu Barat membekukan kekayaan para oligarch Rusia, memblokir rekening dolar dan euro yang dimiliki oleh Rusia, serta membuat rubel nyaris tak bisa dipakai sama sekali dalam perdagangan internasional. Hal ini membuat banyak pihak mengira Rusia akan menggunakan mata uang kripto untuk menghindari sanksi dari Barat, misalnya dengan mengonversi kekayaan mereka menjadi kripto. Namun, prediksi tersebut sejauh ini belum terbukti.
Jika melihat grafik bitcoin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari 2022 sampai sekarang, hanya terjadi kenaikan tipis yang tidak signifikan pada kurs BTC/USD. Bahkan BTC/RUB mengalami penurunan sejak sanksi berat diberlakukan Barat atas Rusia pada Maret.
Lihat grafik BTC/USD ini:
Lihat juga grafik BTC/RUB berikut:
Mengapa begini? Ada beberapa alasan:
- Bitcoin dan mata uang kripto lainnya bukan merupakan aset "safe haven", melainkan aset "high risk". Konsekuensinya, pelaku pasar lazimnya tidak mengincar kripto di tengah gejolak pasar.
- Bank Sentral Rusia melarang penggunaan kripto sebagai alat pembayaran. Kementrian Keuangan Rusia pada bulan Februari lalu baru mengajukan proposal untuk mengatur penambangan, investasi, dan penggunaan mata uang kripto -dan undang-undang ini belum disahkan-.
- Jual beli kripto dan mata uang nasional mana pun tetap harus melewati bursa (crypto exchange). Pihak bursa kripto tentunya perlu mengikuti aturan main Barat jika mereka tak ingin ikut diblokir. Perlu diketahui bahwa AS sering menahan pihak-pihak yang menentang sanksi mereka, termasuk terhadap negara-negara rival seperti Iran dan Rusia.
@ Fachrian:
Secara tidak langsung dipengaruhi. Alasan utama The Fed menaikkan suku bunga secara beruntun adalah karena inflasi yang melonjak tajam. Salah satu sebab kenaikan inflasi disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan terganggunya pasokan sehingga harga energi (terutama minyak) dan komoditas lainnya naik tajam.