Dolar AS menguat berkat rilis mengesankan data manufaktur yang menyurutkan kekhawatiran pasar akan risiko resesi AS.
Indeks Dolar AS (DXY) mencatatkan performa mengesankan dengan menguat 0.8 persen di kisaran 102.65. Penguatan yang terbilang impresif ini didukung oleh rilis data manufaktur yang positif. Sementara itu, Euro melemah signifikan usai rilis data inflasi Zona Euro.
Data PMI Manufaktur AS bulan Mei naik dari 55.4 menjadi 56.1. Data yang mengukur aktivitas industri ini berhasil mematahkan ekspektasi ekonom untuk penurunan ke 54.5. Kinerja positif sektor manufaktur sebagian besar didukung oleh peningkatan sub-indeks pesanan baru yang menandakan permintaan konsumen AS sejauh ini cukup kokoh. Hal ini menyurutkan kekhawatiran pasar atas kemungkinan resesi AS setelah rilis data GDP terbaru yang mengecewakan.
Inflasi Tinggi di Eropa Munculkan Dilema, Euro Tertekan
Data inflasi preliminer Zona Euro kembali mengalami lonjakan signifikan pada bulan Mei. Rilis terbaru menyebutkan jika inflasi konsumen mencapai 8.1 persen (Year-over-Year) atau jauh melampaui data bulan sebelumnya di level 7.1 persen. Angka tersebut juga lebih tinggi ketimbang forecast kenaikan 7.7 persen.
Lonjakan inflasi memang memperkuat pandangan pasar bahwa kenaikan suku bunga ECB sudah di depan mata. Namun, kenaikan suku bunga juga akan mempunyai dampak lain yaitu bisa melukai outlook pertumbuhan ekonomi kawasan. Apalagi, lonjakan harga komoditas energi di tengah lemahnya sektor konsumsi bisa menyeret ekonomi Zona Euro ke tepi jurang resesi.
Pergerakan mata uang Euro juga terus dibayangi oleh berbagai macam retorika pejabat tinggi ECB yang tidak satu suara terhadap skema kenaikan suku bunga. Beberapa dari petinggi ECB menyakini bahwa bank sentral harus menaikkan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Juli, namun kepala ekonom ECB, Philip Lane, berpendapat jika kenaikan suku bunga seharusnya dilakukan secara bertahap mulai dari 25 basis poin terlebih dahulu.
Saat berita ini diturunkan, Euro merosot hingga lebih dari setengah persen terhadap Dolar AS dan diperdagangkan di kisaran 1.0645.